Tag: Mujiono

  • Penculikan Anak di Pasar Rebo, Warga Diimbau Waspada dan Tak Mudah Percaya Orang Baru Dikenal

    Penculikan Anak di Pasar Rebo, Warga Diimbau Waspada dan Tak Mudah Percaya Orang Baru Dikenal

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Kasus penculikan disertai pencabulan terhadap anak perempuan berinisial ETZ (13) di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur menjadi catatan serius bersama.

    ETZ diculik pada Kamis (10/4) oleh pelaku, M. Adi Mahyanto lalu disekap pada unit kontrakan di Jalan Buah, RT 01/RW 01, Cijantung hingga diselamatkan pihak kepolisian pada Selasa (15/4/2025).

    Camat Pasar Rebo, Mujiono mengatakan kasus tersebut perlu menjadi pembelajaran bersama agar warga meningkatkan pengawasan dan mencegah hal serupa terjadi.

    “Kita perlu peduli terhadap lingkungan sekitar, meningkatkan kewaspadaan kepada penghuni rumah kost atau kontrakan,” kata Mujiono saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025).

    Pasalnya dalam kasus penculikan ETZ, pelaku M. Adi Mahyanto berpura-pura menyewa unit kontrakan yang letaknya bersebelahan dengan kontrakan tempat tinggal orangtua korban.

    Setelah sekitar satu pekan menyewa kontrakan dan mendapat kepercayaan, pelaku meminta izin kepada orangtua ETZ membawa korban ke pusat perbelanjaan dengan dalih dibelikan baju.

    Kala itu pelaku menyewa unit kontrakan tanpa meninggalkan fotokopi KTP, nomor handphone, atau identitas lain, bahkan pemilik kontrakan pun awalnya tidak mengetahui nama pelaku.

    Sehingga Kecamatan Pasar Rebo mengimbau kepada pemilik indekos dan kontrakan agar terlebih dahulu memastikan identitas penyewa sebelum membiarkan seseorang tinggal.

    “Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal,” ujar Mujiono.

    Pengurus RT 01/RW 01 Kelurahan Cijantung pun menyatakan akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap orang-orang yang baru tinggal bermukim untuk mencegah kasus serupa.

    Ketua RT 01/RW 01 Cijantung, Hadat Abdul Majid mengimbau para pemilik indekos dan kontrakan di wilayahnya rutin melaporkan bila ada pendatang yang baru menetap.

    Bukan tanpa sebab saat Adi Mahyanto menyewa unit kontrakan yang digunakan menyekap ETZ, pelaku tidak melapor diri dan penjaga kontrakan pun tidak melaporkannya ke pengurus RT.

    “Kalau orang yang bermasalah itu memang umumnya engak lapor RT. Makannya saya minta lain kali setiap ada yang baru sewa kontrakan, pemilik atau penjaga laporkan ke RT,” tutur Hadat.

    Sebelumnya ETZ (13) yang merupakan warga Pasar Rebo, Jakarta Timur menjadi korban penculikan dilakukan pria tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya pelaku meminta izin kepada kedua orangtua ETZ untuk membawa korban ke pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo dengan iming-iming dibelikan baju.

    Orangtua korban baru menyadari ETZ diculik beberapa jam setelahnya lantaran pelaku dan korban tidak kunjung pulang, sementara unit kontrakan pelaku saat didobrak sudah kosong.

    Kini Adi sudah diamankan di Polda Metro Jaya untuk proses hukum lebih lanjut atas ulahnya penculikan dan pencabulan, sementara ETZ dalam proses pemulihan trauma dialami akibat kasus.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tradisi Lungsuran, Cara Masyarakat Banyuwangi Bersihkan Diri dari Energi Negatif

    Tradisi Lungsuran, Cara Masyarakat Banyuwangi Bersihkan Diri dari Energi Negatif

    Ritual budaya Seblang Olehsari bukan hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi berkah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selama tujuh hari digelar, mulai 4 hingga 10 April 2025, para UMKM berhasil meraup keuntungan hingga tiga kali lipat.

    Terdapat sekitar 47 pelaku UMKM yang berjualan di lokasi acara. Beragam produk ditawarkan, mulai dari makanan berat, minuman segar, jajanan pasar tradisional, hingga mainan anak-anak, memanjakan para pengunjung yang datang dari berbagai daerah.

    Zayyid Farihir Ridlo (35), penjual bakso keliling, mengungkapkan peningkatan pendapatan yang signifikan selama seblang berlangsung.  “Alhamdulillah, setiap hari saya bisa mendapatkan Rp. 900 ribu sampai Rp. 1,5 juta. Ini naik tiga kali lipat dibandingkan hari biasa, yang biasanya hanya Rp. 200-300 ribu,” ujarnya.

    Senada dengan Zayyid, Fadly Robbi Alfandi, penjual olahan sosis, juga merasakan keuntungan dari ritual bersih desa tersebut. “Alhamdulillah hari terakhir ini ludes terjual,” ungkap Fadly.

    Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, mengatakan atraksi budaya seperti Seblang Olehsari merupakan contoh nyata bagaimana kekayaan tradisi kita bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal. “Karena itu Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk terus mendukung adat dan budaya yang tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM,” kata Mujiono.

    Sementara Kepala Desa Olehsari Joko Mukhlis, menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat yang datang dari berbagai penjuru. “Kami sangat berterima kasih atas antusiasme yang luar biasa dari seluruh masyarakat. Tidak hanya warga Olehsari, tapi juga pengunjung yang datang dari berbagai daerah, bahkan hingga dari luar negeri. Ini menunjukkan betapa tradisi ini dicintai dan menjadi kebanggaan kita bersama,” ungkap Joko.

    Ritual Seblang Olehsari digelar setelah perayaan Idul Fitri, dan pada pelaksanaan ritual ini seorang penari yang diyakini terpilih secara supranatural akan menari selama tujuh hari dalam kondisi kesurupan (trance). Tahun ini penari Seblang Olehsari kembali diperankan oleh Dwi Putri Ramadani (21) yang juga menjadi penari dalam beberapa tahun sebelumnya.

  • Bocah SMP Ngawi Hilang Terseret Arus Deras Bengawan Madiun

    Bocah SMP Ngawi Hilang Terseret Arus Deras Bengawan Madiun

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dilaporkan hanyut terseret derasnya arus Sungai Bengawan Madiun di Desa Purwosari, Keadungan, Ngawi, Jawa Timur pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

    Korban berinisial RD, siswa kelas 7 SMP Negeri Kwadungan, dikabarkan hanyut saat mandi bersama tiga temannya di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya. Kejadian ini sontak membuat ibu korban, Sri Hartini (40), menangis histeris begitu mengetahui kabar musibah tersebut.

    “Ibu korban terus menangis sambil berharap anak bungsunya dapat segera ditemukan,” ujar salah satu warga yang menyaksikan suasana pilu tersebut.

    Sri Hartini, seorang ibu rumah tangga dan istri dari Sukarno (48), pertama kali mengetahui kabar musibah dari ketiga teman anaknya yang panik dan berlari ke rumah korban untuk meminta pertolongan. Jarak antara rumah korban dan lokasi kejadian diketahui hanya sekitar 100 meter.

    Sukarno, ayah korban, langsung menuju sungai untuk melakukan pencarian dengan cara menyelam, namun tidak membuahkan hasil. Kondisi sungai yang memiliki kedalaman hingga lima meter serta arus yang deras menyulitkan proses pencarian.

    “Itu tadi mandi bersama teman-temannya terus hanyut. Temannya panik, ngasih tahu ke orang tuanya. Lantas bapak korban mencari ke sungai dengan cara menyelam, namun tak ditemukan hingga sekarang,” ungkap Mujiono, warga sekitar.

    Kepala Desa Purwosari, Suyono, juga membenarkan kejadian tersebut. “Mandi bersama tiga temannya terus tidak bisa berenang dan hanyut. Kedalaman sampai lima meter. Pencarian terus dilakukan hingga sekarang,” jelasnya.

    Pihak kepolisian setempat yang menerima laporan segera menuju lokasi kejadian. “Kita dapat laporan, datangi lokasi, ditemukan kaos korban di pinggir sungai. Diduga korban hanyut saat mandi bersama temannya. Pencarian terus dilakukan,” ujar Aipda Sutrisno, petugas Polsek Kwadungan yang juga Bhabinkamtibmas Desa Purwosari.

    Hingga saat ini, upaya pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari warga, TNI, Polri, BPBD, Damkar, serta sejumlah relawan. Namun, pencarian terkendala oleh derasnya arus Sungai Bengawan Madiun.

    Masyarakat berharap korban segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi musibah ini. [fiq/kun]

  • Kapal cepat Banyuwangi-Denpasar Bali bakal beroperasi Juni 2025

    Kapal cepat Banyuwangi-Denpasar Bali bakal beroperasi Juni 2025

    Kapal ini akan berangkat dari Marina Boom di Banyuwangi dan bersandar di Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar. Rute ini sangat potensial karena menghubungkan dua daerah tujuan wisata nasional bahkan internasional

    Banyuwangi (ANTARA) – Kapal cepat rute Pelabuhan Marina Boom Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ke Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar, Bali, direncanakan beroperasi pada Juni 2025 dengan tarif tiket Rp200.000 per orang.

    Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi Mujiono mengaku telah menindaklanjuti rapat koordinasi bersama Plt Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Marina Boom setelah Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan dermaga kapal cepat beberapa waktu lalu.

    “Sebagaimana arahan Ibu Bupati Ipuk, kami siap mendukung penuh program ini sebagai bagian dari kerja sama daerah dan provinsi, untuk memastikan semua aspek teknis dan administratif siap,” katanya di Banyuwangi, Jumat.

    Kapal cepat yang akan digunakan, lanjut Mujiono, memiliki panjang sekitar 40 meter dan lebar enam meter dengan kapasitas antara 350 hingga 400 orang penumpang.

    “Kapal ini akan berangkat dari Marina Boom di Banyuwangi dan bersandar di Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar. Rute ini sangat potensial karena menghubungkan dua daerah tujuan wisata nasional bahkan internasional,” kata Wabup Mujiono.

    Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Marina Boom Banyuwangi Hari Yulianto mengemukakan sejumlah tahapan teknis telah dijalankan, salah satunya adalah survei jalur laut dari Banyuwangi menuju Bali telah dilakukan.

    “Dari sisi legalitas, dokumen-dokumen yang diperlukan juga sudah kami siapkan dan sebagian besar sudah tuntas. Pihak swasta yang menjadi operator kapal cepat ini juga telah melakukan penjajakan awal,” ujarnya.

    Menurut Hari, Pemprov Jatim juga berencana merenovasi terminal penumpang di Pelabuhan Marina Boom, dan renovasi ini akan mengakomodasi desain yang mencerminkan kearifan lokal, selaras dengan visi Pemkab Banyuwangi dalam menonjolkan identitas arsitektur daerah.

    “Renovasi akan dilakukan bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran, kami juga meminta masukan dari pemkab terkait desain agar identitas lokal Banyuwangi tetap terlihat kuat,” katanya.

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pamit Silaturahmi, Wahyudi dan 6 Anggota Keluarganya Pulang Tinggal Nama karena Longsor di Mojokerto – Halaman all

    Pamit Silaturahmi, Wahyudi dan 6 Anggota Keluarganya Pulang Tinggal Nama karena Longsor di Mojokerto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban tebing longsor di jalur Pacet-Cangar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mencapai 10 orang.

    Seluruh korban dari dua mobil yang tertimbun longsor berhasil dievakuasi oleh tim SAR.

    Termasuk korban bernama Wahyudi dan enam anggota keluarganya yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.

    Sebelum menjadi korban longsor, Wahyudi bersama keluarganya hendak pergi silaturahmi ke Batu via jalur Pacet-Cangar.

    Nahas, di pertengahan perjalanan, mobil Kijang Innova yang dikendarai pria 71 tahun tersebut jadi korban tebing longsor.

    “Kami benar-benar tidak menyangka bahwa keluarga kami jadi korban,” kata Charisun yang merupakan kerabat Wahyudi saat ditemui di rumah duka di kawasan Kloposepuluh Sukodono, Sidoarjo, Jumat (4/4/2025). 

    Mobil Kijang Innova tersebut ditumpangi oleh Masjid Zatmo Setio (30), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6), Putri Qiana Ramadhani (2), H. Wahyudi (71), Hj. Jainah (61), Saudah (70).

    Mengutip TribunJatim.com, Charisun menceritakan rombongan berangkat pada Kamis (3/4/2025) pagi.

    Saat peristiwa longsor terjadi, Charisun dan kerabat yang lain mendengar informasi adanya bencana longsor dari sosial media.

    Tak disangka, yang jadi korban adalah keluarga mereka.

    Informasi tersebut ia dapatkan dari pihak kepolisian.

    “Kira-kira setelah Maghrib kami dapat info itu,” ucap Charis. 

    10 Korban Berhasil Dievakuasi

    Tim SAR diketahui berhasil mengevakuasi 10 korban dari dua mobil.

    TribunJatim.com mewartakan, tujuh korban berasal dari Sidoarjo yang mengendarai mobil Kijang Innova.

    Lalu tiga korban lainnya mengendarai mobil pickup yang beridentitas Ahmad Fiki Muzaki (28), Fitria Handayani (27) dan Mikaila F.Z. (3,5).

    Kepala Desa Jatijejer, Trawas, Mojokerto, Akhmad Mujiono menuturkan, ketiga korban yang naik pickup tersebut merupakan satu keluarga.

    “Ketiganya (korban) satu keluarga, sudah dievakuasi dari mobil pikap yang tertimbun longsor,” ujarnya.

    Sementara itu AKBP Ihram Kustarto selaku Kapolres Mojokerto mengatakan, seluruh korban sudah berhasil dievakuasi.

    “Evakuasi pertama mobil Pikap terdapat tiga korban, sudah dievakuasi ke RS Sumberglagah.”

    “Sudah teridentifikasi dan sudah dihadirkan keluarga yang bersangkutan, untuk dimakamkan,” ucap AKBP Ihram.

    Ia menuturkan, para korban dibawa ke Rumah Sakit Batu.

    “Enam jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Batu, karena akses ke sana lebih mudah dengan kondisi korban yang ditemukan,” lanjutnya.

    Diwartakan sebelumnya, longsor di jalur alternatif Pacet-Cangar Kota Batu, Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerdjo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini terjadi pada Kamis (3/4/2025).

    Dua unit mobil tersapu longsor hingga menyebabkan korban jiwa.

    Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, penyebab tebing longsor ini diduga karena aliran sungai yang tersumbat pohon tumbang.

    “Ada sumbatan aliran air, ketinggian  tebing sekitar 50 meter sehingga longsor mengarah ke jalan (Pacet-Cangar),”

    “Ditemukan dua kendaraan terkena longsor, untuk kendaraan lain (Motor) masih dalam proses evakuasi,” kata Yo’ie.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Satu Keluarga di Sidoarjo Jadi Korban Bencana Longsor Cangar Mojokerto, Kerabat Tak Menyangka

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra/Mohammad Romadoni)

  • Warga Pasar Rebo Diimbau Tak Gelar Takbir Keliling dan Sulut Petasan Pada Malam Idulfitri

    Warga Pasar Rebo Diimbau Tak Gelar Takbir Keliling dan Sulut Petasan Pada Malam Idulfitri

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Warga Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur diimbau tidak melakukan konvoi takbir keliling dan menyalakan petasan saat merayakan Idulfitri 1446 Hijriah.

    Camat Pasar Rebo, Mujiono mengimbau warga tidak melakukan konvoi takbir keliling saat malam Idulfitri 1446 Hijriah guna menjaga situasi kondusif dan mencegah hal-hal tidak diinginkan.

    “Kita berharap warga tidak melakukan takbiran di jalan. Pada waktu malam takbiran nanti cukup di masjid, di musola, atau lingkungan sekitar,” kata Mujiono di Jakarta Timur, (29/3/2025).

    Nantinya jajaran Kecamatan, Polsek, dan Koramil Pasar Rebo juga akan melakukan penjagaan di sejumlah titik untuk mencegah konvoi, dan gangguan keamanan lain pada malam takbiran.

    Di antaranya di Jalan Raya Bogor yang merupakan perbatasan antara Depok dengan Jakarta Timur, serta Jalan TB Simatupang perbatasan Jakarta Timur dengan Jakarta Selatan.

    “Sebenarnya kita termasuk wilayah yang aman, namun kita tiga pilar tetap antisipasi. Harapan kita masyarakat bisa mengadakan takbiran di masjid, agar bisa beribadah dengan khusyuk,” ujarnya.

    Mujiono juga mengimbau warganya untuk tidak menyalakan petasan saat malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah guna mencegah terjadinya kebakaran, dan memastikan situasi kondusif.

    Kecamatan Pasar Rebo berharap warga dapat menggunakan momentum Idulfitri 1446 Hijriah untuk meningkatkan ibadah, sekaligus memperbaiki diri agar menjadi pribadi lebih baik.

    “Tidak menyalakan mercon, supaya tidak menimbulkan gaduh. Harapannya malam takbiran nanti bisa kita nikmati dengan takbiran yang Islami, yang menambah iman dan takwa kita,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Banyuwangi Siapkan Berbagai Atraksi Budaya Hingga Wisata Kuliner

    Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Banyuwangi Siapkan Berbagai Atraksi Budaya Hingga Wisata Kuliner

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi diprediksi akan menjadi jujugan wisata selama libur panjang lebaran 2025. Berbagai atraksi wisata disiapkan untuk menyambut kehadiran para wisatawan. “Berbagai atraksi wisata seni budaya telah disiapkan selama libur lebaran. Kami juga meminta agar hotel maupun destinasi wisata berkolaborasi dengan seniman untuk menyuguhkan atraksi wisata di tempat masing-masing. Karena itu kami minta semua pelaku wisata bersiap diri. Mari berikan kesan yang baik dan menarik pada para wisatawan, agar mereka kembali berwisata ke Banyuwangi,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Selasa (25/3/2025).

    Selama Libur Lebaran, ada atraksi yang menarik. Seperti Barong Ider Bumi, yakni upacara bersih desa di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, yang digelar setiap 2 Syawal. Selain itu juga ada Seblang Olehsari. Penari yang telah “ditunjuk” untuk menari Seblang selama 5 – 7 hari setiap hari di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah.

    Selain itu, menurut Wabup di Banyuwangi wisatawan juga bisa menikmati wisata kuliner. Banyak sekali spot-spot kuliner yang bisa didatangi. Mulai dari Fish Market di Pantai Ancol, seafood juga biasa dicari Pantai Boom di Pelabuhan rakyat, Pantai Blimbingsari, hingga di Pulau Merah.

    Belum lagi banyak spot-spot kuliner yang menawarkan citarasa otentik makanan khas Banyuwangi. Mulai Pecel Pitik, Rujak Soto, Nasi Tempong, hingga Pecel Rawon yang banyak ditemui di kota-kota. Kalau di daerah selatan ada Ayam Pedas yang sangat khas di sana. “Banyuwangi juga memiliki destinasi yang komplit, mulai dari gunung hingga pantai,” kata Mujiono.

    Ada Gunung Ijen yang sudah ditetapkan jadi jejaring internasional Geopark UNESCO, Taman Gandrung Terakota – ada 1000 patung terakota gandrung yang terletak di lereng Ijen. 

  • Polisi Tangkap 2 Anggota LSM Pelaku Penusukan Satpam SMKN 9 Tangerang yang Dipicu Persoalan THR – Halaman all

    Polisi Tangkap 2 Anggota LSM Pelaku Penusukan Satpam SMKN 9 Tangerang yang Dipicu Persoalan THR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Jajaran Polresta Tangerang berhasil menangkap 2 anggota LSM berinisial AK (39) dan AL (29) yang menusuk satpam SMKN 9 Tangerang Banten diduga karena ditolak saat meminta tunjangan hari raya (THR).

    Keduanya melarikan diri setelah menjadi buronan selama kurang lebih satu pekan.

    Adapun, keduanya ditangkap di kawasan Bandung, Jawa Barat.

    “Selama 1 pekan buron dan pelaku tertangkap di Wilayah Bandung,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda R. Purbawa dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).

    Saat ini, ucap Purbawa, kedua anggota LSM tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dia menyebut pihaknya masih melakukan penyidikan lebih lanjut.

    “Proses penyidikan masih berlangsung, di ruang Satreskrim, terhadap tersangka guna mempertanggung jawabkan perbuatannya,” katanya.

    Untuk informasi, seorang satpam di SMKN 9 Kabupaten Tangerang, bernama Karyono, jadi korban pengeroyokan dan penusukan oleh dua orang oknum yang diduga berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerhana, pada Senin (17/3/2025). 

    Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menuturkan, peristiwa itu bermula ketika dua orang oknum LSM tersebut, mendatangi SMKN 9 pada Senin siang. 

    Tujuannya, untuk bertemu staf sekolah dan menanyakan terkait tanggapan pihak SMKN 9 soal surat yang dikirim sebelumnya. 

    “Pelaku datang ke sekolah SMKN 9 Kabupaten Tangerang dan langsung menuju ruang Tata Usaha (TU) dan di ruang Tata Usaha diduga pelaku bertemu dengan saksi, Siti Fauziah dan Sarti,” kata Baktiar kepada wartawan.

    “Kemudian diduga pelaku mengaku dari oknum LSM menanyakan tanggapan terkait surat yang telah dikirim sebelumnya,” tambahnya. 

    Setelah menemui dua saksi lanjut Baktiar, pelaku kemudian diarahkan untuk menemui Mansur, sebagai Kasi Humas SMKN 9 Tangerang.

    Setelahnya, dua pelaku itu pergi dan terjadi cekcok dengan dua korban, yakni Karyono dan Sunarto. 

    “Terjadi cekcok mulut antara korban dengan diduga pelaku, kemudian terjadi pemukulan dan penusukan terhadap korban oleh diduga pelaku dengan menggunakan sebilah pisau,” ujar Baktiar. 

    Atas hal tersebut, Karyono pun mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, sementara Sunarto mengalami luka pada bagian hidungnya. 

    “Karyono Mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, korban Sunarto mengalami luka memar pada bagian hidung, dan atas kejadian tersebut selanjutnya korban dibawa ke RSUD Balaraja,” ungkap Baktiar. 

    Di samping itu, saksi sekaligus rekan kerja korban, Wahana menjelaskan situasi saat pengeroyokan terjadi. 

    Wahana mengatakan, usai terjadi cekcok, salah satu pelaku menghantam wajah Sunarto menggunakan helm. 

    Adapun korban lainnya, yakni Karyono mengalami lima luka tusuk, yakni di bagian leher, telinga dan pinggang. 

    “Korban pertama dipukul pakai helm, hingga helm tersebut pecah, korban kedua terkena lima luka tusuk, yaitu di leher, telinga sama pinggangnya,” kata Wahana saat ditemui di lokasi.

  • Ini Syarat Titip Kendaraan di 10 Kantor Kecamatan dan 65 Kantor Kelurahan di Jaktim

    Ini Syarat Titip Kendaraan di 10 Kantor Kecamatan dan 65 Kantor Kelurahan di Jaktim

    Simak syarat titip kendaraan bagi warga yang hendak menitipkan kendaraan di kantor kecamatan maupun kelurahan yang ada di Jakarta Timur.

    Tayang: Rabu, 26 Maret 2025 17:58 WIB

    Kompas.com/Alsadad Rudi

    ILUSTRASI PENITIPAN KENDARAAN 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Simak syarat titip kendaraan bagi warga yang hendak menitipkan kendaraan di kantor kecamatan maupun kelurahan yang ada di Jakarta Timur.

    Diketahui, kantor kecamatan dan kelurahan bisa diakses gratis oleh masyarakat untuk menitipkan kendaraan mereka selama mudik.

    Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah mengatakan nantinya akan ada petugas piket yang berjaga.

    “Untuk penjagaan tentu ada petugas piket di tiap kantor kelurahan atau kecamatan. Karena akan ada petugas yang piket, baik dari unsur Pamdal maupun Satpol PP,” ucap Iin dikutip dari Kompas.com.

    Di sisi lain, Camat Pasar Rebo Mujiono menjelaskan, warga yang hendak menitipkan motor di kantor kelurahan atau kecamatan diharuskan membawa bukti fotokopi KTP, STNK, dan BPKB. 

    Untuk Kantor Kecamatan Pasar Rebo dapat menampung 10 mobil dan 60 sepeda motor calon pemudik.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Cegah Kecelakaan, Banyuwangi Gelar Ramp Check Armada Bus Mudik Lebaran

    Cegah Kecelakaan, Banyuwangi Gelar Ramp Check Armada Bus Mudik Lebaran

    Liputan6.com, Banyuwangi – Menjelang mudik Lebaran 2025, Pemkab Banyuwangi bersama Polresta Banyuwangi menggelar ramp check terhadap kendaraan bus angkutan umum. Ramp check ini dilakukan untuk memastikan kelayakan fisik kendaraan sekaligus mencegah potensi kecelakaan lalu lintas selama periode mudik Hari Raya Idulfitri 1446 H.

    “Kami ingin memastikan bahwa seluruh kendaraan yang digunakan untuk angkutan Lebaran benar-benar dalam kondisi laik jalan. Keselamatan pengguna jasa transportasi adalah prioritas utama,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Jumat (21/3/2025).

    Ramp check tersebut memeriksa berbagai aspek teknis kendaraan, seperti kondisi rem, ban, lampu, sistem kemudi, hingga kelengkapan dokumen operasional bus. Selain itu juga diperiksa kesehatan supir dengan tes urine. Mujiono meminta agar setiap kendaraan dan supir yang berangkat baik antar kota atau antar provinsi selama musim mudik ini bersih dari penggunaan obat-obatan yang berbahaya dan memiliki kondisi kesehatan yang layak.

    “Kami percaya keselamatan lalu lintas bukan hanya tentang kondisi kendaraan, tetapi juga kesehatan dan kondisi supir. Dengan tes urine ini, kami bisa memastikan bahwa supir tidak ada yang menggunakan obat-obatan yang dapat mengganggu konsentrasi saat mengemudi,” tutur Mujiono.

    Sementara itu Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh Priyo Waseso menambahkan ramp check ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pengusaha otobus (PO) dan sopir dalam menjaga standar keselamatan. “Ramp check juga akan kami laksanakan di terminal-terminal di Banyuwangi. Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan akibat faktor human error atau kendaraan yang tidak laik jalan,” jelasnya.

    Ditambahkan Plt Kepala Dishub Banyuwangi, I Komang Sudira Atmaja, pada hari ini telah dilakukan ramp check dilakukan di Terminal Sri Tanjung dan garasi bus Abiyan Tour and Travel. “Hasilnya sesuai harapan. Kendaraan laik jalan, sopirnya juga sudah dites urine dan kelengkapan surat pengendara juga ada semua,” kata akomang.

    Jika nanti ditemukan bus yang tidak memenuhi standar kelayakan akan diberikan peringatan dan wajib diperbaiki sebelum diizinkan beroperasi. “Kami juga mengimbau kepada seluruh PO bus untuk secara rutin melakukan perawatan kendaraan demi keselamatan bersama,” ujar Komang.