Tag: Mujiono

  • Banyuwangi Panen Raya Jagung Serentak, Dukung Swasembada Pangan Nasional 2025

    Banyuwangi Panen Raya Jagung Serentak, Dukung Swasembada Pangan Nasional 2025

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi turut ambil bagian dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Nasional yang berlangsung Kamis, 5 Juni 2025. Kegiatan panen dihelat di areal Perkebunan New View Glenfaloch, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program swasembada pangan nasional.

    Panen raya jagung ini dilaksanakan serentak secara nasional dan dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, melalui sambungan virtual. Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi atas kontribusi semua pihak dalam mendorong ketahanan pangan Indonesia.

    “Swasembada pangan adalah kunci dari keamanan dan kemerdekaan. Tidak ada bangsa yang merdeka kalau tidak bisa memproduksi makanannya sendiri. Hari ini adalah bukti kita sedang menuju cita-cita swasembada pangan. Terima kasih kepada Kapolri, Gubernur, pemerintah daerah dan semua pihak yang telah bersama-sama berusaha mewujudkannya,” kata Presiden Prabowo.

    Di Banyuwangi, panen dilakukan oleh Wakil Bupati Mujiono dan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra, didampingi oleh perwakilan Dandim 0825 Banyuwangi, perwakilan Danlanal, serta Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Dwiana Puspita.

    “Banyuwangi terus mendukung program ketahanan pangan nasional Presiden. Terima kasih khusus kepada Polri yang telah mengawal khusus program ini. Juga terima kasih kepada TNI, Bulog dan semua pihak yang juga mendukung penuh upaya tersebut,” ujar Wabup Mujiono.

    Panen di lahan seluas 20 hektar yang dikelola kelompok tani Maju Tani Jaya ini menghasilkan produktivitas sekitar tujuh ton per hektar. Dari jumlah tersebut, panen kali ini mencakup 10 hektar dengan hasil sekitar 70 ton jagung untuk pembibitan.

    Kapolresta Banyuwangi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional penanaman jagung satu juta hektar, kerja sama antara Polri dan Kementerian Pertanian. Di Banyuwangi, disediakan lahan seluas 650 hektar untuk mendukung program tersebut.

    “Kepolisian melalui bhabinkamtibmas akan terus mendampingi para petani untuk mengawal tercapainya ketahanan pangan daerah. Tidak hanya di lahan 650 hektar yang menjadi target Polres Banyuwangi tapi juga di luar luasan tersebut,” tegas Kapolresta Rama.

    Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, produksi jagung di Banyuwangi menunjukkan tren surplus. Pada tahun 2022 tercatat sebesar 253.857 ton, menurun menjadi 225.416 ton di tahun 2023, dan 209.078 ton pada 2024. Kendati demikian, kebutuhan konsumsi lokal tetap terpenuhi.

    “Setiap tahun kita surplus jagung dari yang diproduksi dibandingkan dengan konsumsi masyarakat,” pungkas Wabup Mujiono. [alr/suf]

  • Pemkab Banyuwangi Komitmen Dukung Percepatan Sertifikasi Aset Wakaf

    Pemkab Banyuwangi Komitmen Dukung Percepatan Sertifikasi Aset Wakaf

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Percepatan sertifikasi aset wakaf yang digerakkan oleh berbagai lembaga mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono saat menerima audiensi pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Banyuwangi di Lounge Pemkab Banyuwangi.

    “Pemkab siap untuk berkolaborasi dan mendukung upaya-upaya percepatan sertifikasi aset wakaf,” ungkap Mujiono

    Sertifikasi tersebut, menurut Mujiono, sangat penting untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap aset wakaf. “Apalagi wakaf tersebut di tempat-tempat strategis, ini perlu dilakukan percepatan agar tidak menimbulkan polemik di kemudian hari,” tegasnya.

    Potensi tanah wakaf di Banyuwangi berjumlah puluhan ribu bidang yang tersebar di seluruh Desa atau Kelurahan. Penggunaannya mulai dari fasilitas pendidikan, kesehatan, rumah ibadah, pemakaman, fasilitas umum hingga lahan produktif.

    “Sebagaimana pesan Ibu Bupati Ipuk, kami akan mempermudah seluruh proses sertifikasi aset wakaf. Kami akan menindaklanjuti ke bawah. Ke camat sampai ke kepala desa dan lurah untuk mengawalnya,” ujar Mujiono.

    Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Banyuwangi Zain Ihsan mengatakan dukungan dari Pemkab Banyuwangi sangat penting khususnya untuk membangun big data aset wakaf se kabupaten berbasis digital.

    “Saat ini aset wakaf tersebar di desa dan kelurahan. Kami membutuhkan intervensi dari pemerintah daerah agar desa dan kelurahan mendukung inventarisasi aset-aset wakaf tersebut,” kata Zain.

    Menurut Zein, d Banyuwangi aset wakaf yang sudah bersertifikat sebanyak 5613 buah, namun ada ribuan bidang lain yang belum tersertifikasi. “Selain itu kami juga membutuhkan dukungan untuk inventarisir data wakaf tersebut melalui platform digital. Pemkab Banyuwangi sendiri telah berpengalaman dalam bidang ini,” pungkas Zain. [alr/aje]

  • Perayaan Dharmasanti Waisak, Wabup Banyuwangi Ajak Jaga Kerukunan

    Perayaan Dharmasanti Waisak, Wabup Banyuwangi Ajak Jaga Kerukunan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ribuan umat Buddha di Banyuwangi merayakan Dharmasanti Waisak 2569 BE dengan penuh sukacita di Vihara Dharma Santi, Desa Kandangan, Pesanggaran, pada Sabtu (31/5/2025). Perayaan ini menjadi momentum silaturahmi dan refleksi umat Buddha usai Tri Suci Waisak.

    Suasana khidmat menyelimuti vihara. Umat dari berbagai usia larut dalam puja bakti, meditasi, dan prosesi pradaksina. Hadir pula para Bhikkhu, perwakilan majelis, ormas keagamaan Buddha, serta perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), menandai kuatnya toleransi di Bumi Blambangan.

    Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, yang turut hadir, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kerukunan antarumat beragama. Ia menilai perayaan keagamaan seperti Waisak bukan hanya ritual, tetapi juga sarana memperkuat kebersamaan dan nilai kemanusiaan.

    “Waisak adalah hari suci yang penuh makna, mengajarkan kita tentang kasih sayang, kedamaian, dan kebijaksanaan. Nilai-nilai luhur ini sangat relevan untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya masyarakat yang harmonis dan penuh toleransi,” ujar Mujiono.

    Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mendukung semua kegiatan keagamaan sebagai bagian dari upaya merawat kebhinekaan.

    “Banyuwangi adalah rumah bagi berbagai keyakinan yang hidup berdampingan secara damai. Keberagaman adalah kekuatan kita, dan perayaan seperti Waisak ini adalah wujud nyata indahnya toleransi yang selama ini kita jaga bersama,” tegasnya.

    Ketua PC Magabudhi Banyuwangi, Sumardiyanto, menjelaskan Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama: kelahiran, pencapaian pencerahan, dan wafatnya sebagai Buddha. Menurutnya, momen Dharmasanti menjadi ruang memperkuat semangat Dharma dan membangun harmoni sosial di tengah masyarakat. [alr/beq]

  • Polisi Bongkar Arena Sabung Ayam di Pasar Kemis Kabupaten Tangerang – Page 3

    Polisi Bongkar Arena Sabung Ayam di Pasar Kemis Kabupaten Tangerang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polresta Tangerang membongkar lokasi arena sabung ayam di Kampung Ilat, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, mengatakan pembongkaran dilakukan menindaklanjuti laporan warga yang merasa resah dengan aktivitas ilegal tersebut.

    “Jajarannya langsung segera pengecekan. Respons cepat sesuai atensi Kapolda Banten ‘Pecak’ (Pergelaran Cepat Kepolisian) ini merupakan bentuk komitmen Polresta Tangerang dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya,” kata Baktiar, seperti dikutip dari Antara, Minggu (1/6/2025).

    Dia menyebut, pada saat proses eksekusi pembongkaran tim Polsek Pasar Kemis dibantu langsung oleh masyarakat sekitar dengan turun ke lokasi aktivitas sabung ayam itu.

    Dari hasil pengecekan, tidak ditemukan aktivitas sabung ayam saat petugas tiba di lokasi. Namun untuk mencegah berulangnya kegiatan ilegal tersebut, petugas memasang garis polisi (police line) dan langsung membongkar tempat tersebut bersama masyarakat dan aparat desa.

     

  • Dilantik Bupati Jombang, Direktur Perumda Panglungan Siap Usung Sistem Pertanian Terpadu

    Dilantik Bupati Jombang, Direktur Perumda Panglungan Siap Usung Sistem Pertanian Terpadu

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana hangat menyelimuti ruang Swagata Pendapa Kabupaten Jombang pada Senin (26/5/2025) saat Bupati Warsubi, secara resmi melantik Agus Mujiono sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perkebunan Panglungan.

    Pelantikan ini bukan sekadar seremonial jabatan, tetapi juga menjadi titik tolak harapan baru terhadap kontribusi nyata BUMD bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Bupati Warsubi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Agus Mujiono. Ia berharap, kehadiran direktur baru ini mampu menggerakkan roda Perumda Perkebunan Panglungan menjadi lebih dinamis dan produktif, sejalan dengan target pembangunan daerah yang berkelanjutan.

    Agus Mujiono, yang baru saja mengemban amanah, tidak datang dengan tangan kosong. Ia membawa gagasan segar dan strategi pengelolaan berbasis efisiensi serta kelestarian lingkungan. Dalam pernyataannya, Agus menegaskan komitmennya untuk menerapkan pola integrated agroforestry farming system, sebuah pendekatan pertanian terpadu yang diyakini mampu menjawab tantangan efisiensi sekaligus menjaga harmoni dengan alam.

    “Dengan menerapkan kaidah-kaidah konservasi dan sistem blocking, kami bisa menekan biaya operasional, meningkatkan produktivitas, serta menghindari kerusakan lingkungan,” ungkapnya penuh keyakinan.

    Sistem pertanian terpadu yang dimaksud menggabungkan berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan, hingga perikanan dalam satu kawasan yang terintegrasi. Pola ini, menurut Agus, menciptakan agroekosistem yang seimbang dan saling mendukung antar komponen.

    Namun, Agus tidak menampik bahwa memimpin PDP Panglungan bukan pekerjaan ringan. Ia mengibaratkan peran barunya seperti memasuki rumah baru yang memerlukan adaptasi cepat dan jeli. Banyak hal yang harus dipelajari, mulai dari kondisi internal perusahaan, potensi lahan, hingga dinamika sosial masyarakat sekitar.

    “Kami harus memahami betul masalah dan potensi yang ada. Ini penting agar langkah-langkah pembenahan yang kami lakukan bersifat menyeluruh dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Agus menekankan bahwa keberhasilan membenahi Perumda Perkebunan Panglungan sangat bergantung pada sinergi dengan masyarakat sekitar serta para pemangku kebijakan. Ia berharap, kolaborasi ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Jombang.

    “Jika PDP Panglungan berjalan selaras dengan RPJMD Bupati, tentu ini akan berdampak positif bagi efektivitas pembangunan daerah. Kami ingin agar keberadaan perusahaan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jombang,” tegasnya menutup.

    Dengan semangat perubahan, pendekatan ekologis, dan kepemimpinan yang adaptif, Agus Mujiono tampaknya siap membawa PDP Panglungan melangkah ke masa depan yang lebih hijau dan berdampak. Sebuah langkah awal yang layak untuk dinantikan hasilnya. [suf]

  • Banyuwangi dan PT KAI Kolaborasi Majukan Wisata, Revitalisasi Stasiun Jadi Sorotan

    Banyuwangi dan PT KAI Kolaborasi Majukan Wisata, Revitalisasi Stasiun Jadi Sorotan

    Jakarta (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan nasional. Saat libur panjang awal Mei 2025, jalur kereta api tujuan Banyuwangi tercatat sebagai salah satu dari tiga rute terpadat di Indonesia, menjadi bukti tingginya minat wisatawan.

    Menyikapi tren positif tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menjalin kolaborasi strategis dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Pertemuan penting berlangsung di Jakarta pada Rabu (21/5/2025), menghadirkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani secara daring, serta jajaran Pemkab dan Wakil Bupati Mujiono secara langsung.

    Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan pesat pariwisata Banyuwangi. “Banyuwangi sangat menginspirasi. Kami siap berkolaborasi untuk meningkatkan penumpang ke Banyuwangi,” ujar Didiek dalam pertemuan tersebut.

    Dalam kerja sama ini, PT KAI akan menggandeng Pemkab Banyuwangi untuk menghadirkan atraksi wisata menarik serta memberdayakan pelaku UMKM lokal. “Nanti kita akan melibatkan UMKM lokal untuk mengangkat ekonomi rakyat. Karena memang prinsip kami adalah Hidup dan Menghidupkan,” tambah Didiek.

    Didiek juga menekankan pentingnya membangun sistem transportasi yang terintegrasi melalui sinergi dengan pemerintah daerah. Ia mencontohkan keberhasilan renovasi Stasiun Banyuwangi Kota yang mengusung arsitektur khas budaya Osing sebagai acuan pengembangan stasiun lainnya.

    Ke depan, PT KAI berencana melakukan revitalisasi Stasiun Ketapang dan Stasiun Kalisetail dengan sentuhan kearifan lokal dan desain ramah lingkungan. “Kami senang dengan ide-ide Banyuwangi di mana ruangan publiknya mengangkat arsitek khas lokal dan bangunan yang ramah lingkungan,” kata Didiek.

    Bupati Ipuk Fiestiandani menyambut baik dukungan dari PT KAI. Menurutnya, transportasi publik kini berfungsi lebih dari sekadar mobilitas, tetapi juga menjadi ruang publik yang menghidupkan aktivitas ekonomi dan budaya.

    “Dengan ini ketika orang tiba di Banyuwangi dengan kereta, mereka langsung bisa merasakan suasana lokal baik dari desain stasiunnya, hingga kuliner dan kebudayaan yang disuguhkan,” ujar Ipuk. [alr/beq]

  • Sekretariat DPRD Kabupaten Banyuwangi Kembali Raih Penghargaan Terbaik JDIH Award Jatim 2025

    Sekretariat DPRD Kabupaten Banyuwangi Kembali Raih Penghargaan Terbaik JDIH Award Jatim 2025

    Banyuwangi (betitajatim.com) – Sekretariat DPRD Banyuwangi Kembali mendapat prestasi kinerjanya dalam pengelolaan informasi hukum. Dalam ajang JDIH Award 2025, untuk kedua kalinya Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Sekretariat DPRD Banyuwangi dinobatkan sebagai Pengelola JDIH terbaik II kategori Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

    Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga meraih penghargaan sebagai Pengelola JDIH terbaik I tingkat kabupaten/kota se-Jatim tahun 2025.

    Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

    Penghargaan JDIH Terbaik se-Jatim kategori Kabupaten/Kota diterima oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono. Sedangkan penghargaan JDIH Terbaik kategori Sekretariat DPRD diterima oleh Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono.

    Ruliyono menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi seluruh anggota dan jajaran Sekretariat dewan dalam mewujudkan layanan dokumentasi hukum yang transparan dan mudah diakses oleh masyarakat.

    ” Terima kasih kepada semua pihak, penghargaan ini merupakan wujud komitmen kita untuk terus menjaga akuntabilitas dan keterbukaan informasi hukum di lingkungan DPRD Banyuwangi,” ucap Ruliyono.

    Ruliyono mengatakan, Sekretariat DPRD Banyuwangi mampu mempertahankan penghargaan JDIH terbaik berkat keberadaan inovasi Sistem Informasi Pembentukan Peraturan Daerah (SIPRADA). SIPRADA memungkinkan masyarakat untuk memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan daerah.

    ”Siprada ini digunakan untuk memberikan pelayanan informasi pembentukan Raperda yang sedang dikerjakan/dibahas oleh DPRD bersama dengan pemerintah daerah dengan memberikan keleluasaan kepada masyarakat (keterbukaan publik) untuk ikut berperan serta memberikan masukan, kritik dan saran terhadap Rancangan Peraturan Daerah yang sedang di bahas,” ucap Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi ini.

    Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Banyuwangi, Alief Rahman Kartiono, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif, inovasi berkelanjutan, dan sinergi antar bagian di lingkungan Sekretariat DPRD.

    ” Sekretariat DPRD mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan dukungan pimpinan serta anggota dewan, penghargaan JDIH terbaik dapat kita pertahankan,” ucapnya.

    Alief menjelaskan, SIPRADA dirancang sebagai solusi digital untuk mempermudah koordinasi, pengawasan, dan dokumentasi dalam proses pembentukan peraturan daerah.

    ”Dengan aplikasi SIPRADA, pengguna dapat mengakses informasi terkait rancangan peraturan daerah (Raperda), hingga dokumen-dokumen pendukung secara cepat dan akurat,” ucap Alief Rahman Kartiono.

    Melalui aplikasi ini, semua Raperda yang akan dibahas dewan akan diunggah ke situs resmi DPRD Banyuwangi, yakni dprd.banyuwangikab.go.id. Selanjutnya, masyarakat dapat memberikan tanggapan atau masukan terhadap rancangan produk hukum tertinggi daerah tersebut.

    ”Aplikasi SIPRADA menawarkan sejumlah fitur unggulan, seperti: Usulan Raperda, Detail Informasi dan Progres Raperda, Tambah Aspirasi, Konsultasi dan Berita kinerja pimpinan dan anggota dewan,” jelasnya.

    ”Dengan hadirnya SIPRADA ini masyarakat kabupaten Banyuwangi bakal bisa berperan secara aktif dengan memberikan masukan tentang Raperda yang dibahas oleh DPRD dan Pemkab Banyuwangi,” tambahnya.

    Dalam penggunaannya, SIPRADA diharapkan tidak hanya mempermudah pemerintah daerah, tetapi juga mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembentukan peraturan daerah.

    Selain itu, aplikasi ini sejalan dengan upaya Pemkab Banyuwangi dalam mempercepat transformasi digital di sektor pelayanan publik.
    Masyarakat yang ingin mencoba aplikasi SIPRADA dapat langsung mengunduh melalui Playstore dengan kata kunci “SMART KAMPUNG BANYUWANGI”. Aplikasi SIPRADA ada pada menu E-Gov di dalam aplikasi Smart Kampung.

    ”Pemkab Banyuwangi optimis, dengan pemanfaatan teknologi ini, kualitas regulasi di tingkat daerah akan semakin baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkas Alief. [tar/ian]

  • Wabup Mujiono Ajak Umat Hindu Kompak Saling Membangun Banyuwangi

    Wabup Mujiono Ajak Umat Hindu Kompak Saling Membangun Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ribuan umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi memadati Pura Agung Blambangan, Kecamatan Muncar untuk merayakan Hari Raya Kuningan, Sabtu (3/5/2025).

    Hari Raya Kuningan merupakan hari suci bagi umat Hindu yang dirayakan sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan. Perayaan tersebut diperingati sebagai momen kembalinya para leluhur ke istana masing-masing dan umat memohon keselamatan serta kemakmuran dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para Dewata.

    Perayaan hari suci tersebut juga berlangsung meriah dan khusyuk di Banyuwangi. Ditengah ribuan warga yang melaksanakan hari raya kuningan, turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono.

    Dalam kesempatan tersebut dia mengapresiasi peran aktif umat Hindu yang selama ini telah bahu-membahu bergotong-royong memajukan Banyuwangi bersama berbagai elemen masyarakat lainnya.

    “Terima kasih umat Hindu yang selama ini telah ikut bergotong-royong memajukan Banyuwangi bersama berbagai elemen masyarakat lainnya,” ujar Wabup Mujiono.

    Wabup Mujiono menekankan keguyuban (kebersamaan) dan kedamaian adalah modal berharga bagi Banyuwangi dalam membangun daerah.

    Dia berharap, momentum perayaan hari suci Galungan dan Kuningan hendaknya dijadikan satu titik tolak untuk mempererat persatuan dan toleransi antar umat beragama.

    Menurut Muji, kerukunan dan toleransi umat beragama sangat fundamental dalam menciptakan masyarakat yang harmoni dan sejahtera di Banyuwangi.

    “Keguyuban dan kedamaian adalah modal Banyuwangi dalam membangun daerah. Mari kita jaga modal yang kita miliki ini untuk menuju Banyuwangi yang lebih baik,” tambahnya

    Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) Banyuwangi, Sardiyanto mengajak seluruh umat Hindu yang merayakan hari suci Galungan dan Kuningan untuk senantiasa berpikir, berkata, dan berbuat yang baik sebagai cerminan dharma.

    “Jadikanlah spirit hari suci Galungan dan Kuningan ini menjadi ajang mulat sarira, yakni introspeksi diri, serta mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi di antara kita,” pesan Sardiyanto kepada umat. [kun]

  • Dihadiri CT, Begini Momen Hangat Reuni Akbar XI SMAN 1 Jakarta

    Dihadiri CT, Begini Momen Hangat Reuni Akbar XI SMAN 1 Jakarta

    Jakarta

    Reuni akbar XI SMAN 1 Jakarta dengan tema ‘Bahagianya Kita 11’ digelar hari ini. Momen kehangatan dari acara ini pun begitu terasa.

    Acara reuni akbar XI SMAN 1 Jakarta dihadiri langsung oleh Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMAN 1 Jakarta (Ikaboedoet) yang juga Founder CT Corp, Chairul Tanjung (CT). Kehadiran CT pun membuat suasana semakin hangat.

    Para alumni yang sudah berkumpul sejak pukul 15.00 WIB menyambut kedatangan CT. Mereka turut bertukar kabar saat bertemu dalam acara ini.

    Acara Reuni Akbar XI SMAN 1 Jakarta tahun ini mengangkat tema ‘Bahagianya Kita 11’. Reuni dihadiri Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMAN 1 Jakarta (Ikaboedoet) yang juga Founder CT Corp, Chairul Tanjung (CT) (Kurniawan F/detikcom)

    “Selamat datang Pak CT, apa kabar?” tanya beberapa alumni seraya bersalaman, Sabtu (26/4/2025).

    “Baik, baik, Bapak apa kabar?” tanya CT kembali.

    Selain bertanya kabar, CT bersama para alumni lainnya pun tampak tertawa bersama. Mereka terlihat mengobrol dengan akrab seraya bernostalgia dengan cerita semasa sekolah dulu.

    Momen kehangatan dari acara reuni akbar XI SMAN 1 Jakarta ini begitu terasa (Kurniawan F/detikcom)

    Acara reuni akbar XI ‘Bahagianya Kita 11’ ini rencananya akan digelar hingga malam nanti. Acara ini juga akan menampilkan beberapa pertunjukan musik dari sejumlah artis terkenal tanah air.

    Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMAN 1 Jakarta (Ikaboedoet) yang juga Founder CT Corp, Chairul Tanjung (CT) bersama para alumni tampak berbincang, hingga berfoto dan tertawa bersama (Kurniawan F/detikcom)

    Mereka yang akan tampil di antaranya Mus Mujiono, The Soulful, Potret, Omleo Berkaraoke, DJ Nino hingga grup paduan suara Swastoe (Suara Seni Satoe). Seluruh pengisi acara ini akan memeriahkan acara Reuni Akbar ke-11 ‘Bahagianya Kita 11’ SMAN 1 Boedoet Jakarta.

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 197 Grup Tampil di Festival Sulur Kembang Banyuwangi, Wakil Bupati: Ini Investasi Budaya

    197 Grup Tampil di Festival Sulur Kembang Banyuwangi, Wakil Bupati: Ini Investasi Budaya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 197 grup tari dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Banyuwangi unjuk kebolehan dalam Festival Sulur Kembang yang digelar selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu (17–19 April 2025).

    Pagelaran seni tari tradisional tersebut berlangsung di Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Blambangan, menjadi ajang pelestarian sekaligus regenerasi pelaku seni daerah.

    Festival ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga kelestarian budaya lokal. Tak hanya sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga dinilai sebagai bentuk investasi budaya yang berkelanjutan.

    Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menyampaikan bahwa Festival Sulur Kembang merupakan ruang eksplorasi dan transformasi bagi generasi muda dalam mengekspresikan seni budaya.

    “Lewat Sulur Kembang, kami memberi ruang untuk regenerasi, eksplorasi, dan transformasi bagi anak muda. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan warisan budaya tetap hidup dan berkembang di tengah generasi muda,” kata Mujiono saat menghadiri Malam Puncak Festival Sulur Kembang di Gesibu Blambangan.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah secara konsisten menyelenggarakan berbagai event budaya seperti Banyuwangi Ethno Carnival dan Gandrung Sewu, yang secara aktif melibatkan ribuan anak muda.

    Dalam mendukung kesinambungan ini, Banyuwangi akan menjadi rumah baru bagi kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Kehadiran ISI Surakarta di Banyuwangi ditargetkan mulai tahun 2025 dengan dua program studi awal: etnomusikologi dan tari, yang dirancang khusus memuat kesenian lokal Banyuwangi.

    “Ini akan semakin memperkuat pendidikan seni dan budaya di Banyuwangi sekaligus melestarikan dan mengembangkannya. ISI Surakarta akan mulai perkuliahan di tahun 2025 ini. Di tahun awal ada 2 prodi yang ditawarkan yakni etnomusikologi dan tari, yang kurikulumnya di desain memuat kesenian lokal Banyuwangi,” terangnya.

    “Ini semua adalah bagian dari komitmen kami untuk mewariskan budaya leluhur dan memperkuat jati diri Banyuwangi sebagai kota budaya,” tambah Mujiono.

    Festival Sulur Kembang tahun ini memperlombakan delapan tarian tradisional karya asli Sanggar Langlang Buana, yakni Tari Buk-buk Cung, Tari Semut Angkrang, Tari Alumpang, Tari Sapu Kerek, Tari Rampak Celeng, Tari Jaranan Buto, Tari Sabuk Mangir, dan Tari Sri Ganyong.

    Ketua Panitia Festival, Sabar Harianto, mengungkapkan kebanggaannya terhadap antusiasme para peserta dan masyarakat.

    “Alhamdulillah antusiasmenya tinggi, ini menandakan seni tradisi Banyuwangi tumbuh subur di kalangan anak muda. Semoga kesenian budaya Banyuwangi tidak punah dan terus berkembang,” ujar Sabar, yang juga pemilik Sanggar Lang Lang Buana itu.

    Sebagai puncak acara, dua karya tari baru turut ditampilkan: Tari Gandrung Condro Dewi dan Tari Sayu Wiwit Jogopati. Kedua karya ini menjadi simbol inovasi dalam seni tradisi Banyuwangi yang terus bergerak dinamis seiring perkembangan zaman. [alr/suf]