Tag: Mujiono

  • Presiden Jokowi Beri Satya Lencana Bupati Banyuwangi

    Presiden Jokowi Beri Satya Lencana Bupati Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani akan menjadi salah satu penerima penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI, Joko Widodo. Penghargaan itu diberikan lantaran berkat kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terbaik.

    Rencananya, penyematan tanda kehormatan itu diberikan saat puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) di Balai Kota Surabaya.

    [irp]

    “Rencananya, akan diserahkan bersamaan dengan peringatan Hari Otoda di Surabaya. Penghargaan Lencana itu diberikan kepada wali kota, bupati dan gubernur yang akan diberikan sekali seumur hidup atas prestasi di wilayah masing-masing,” kata Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono.

    Mujiono menyebut, Bupati Ipuk berhak mendapat penghargaan itu berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022. Termasuk berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2021.

    “Ada 15 kepala daerah yang bakal menerima tanda kehormatan tersebut. Ada Walikota Surabaya, Walikota Solo, Bupati Badung,” kata Mujiono.

    Bahkan, kata Mujiono, tahun ini Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Kabupaten berkinerja terbaik nasional dua tahun berturut-turut. Hal itu didapatkan berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

    Mujiono membeberkan, ada 10 aspek yang menjadi dasar penilaian. Meliputi aspek pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, e-government, kerjasama daerah, inflasi daerah, serta pemberdayaan ekonomi rakyat.

    [irp]

    “Bupati Banyuwangi menerima karena sejumlah prestasi terkait 10 aspek di atas. Mulai turunnya angka stunting, angka kemiskinan, peningkatan kapasitas desa lewat TIK. Termasuk keterlibatan masyarakat dalam pembangunan daerah,” kata Mujiono.

    [rin/aje]

  • Cekcok, Perempuan di Tuban Meregang Nyawa di Tangan Suami

    Cekcok, Perempuan di Tuban Meregang Nyawa di Tangan Suami

    Tuban (beritajatim.com) – Tamirah (56), perempuan tengah bayak asal Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur meregang nyawa di tangan suaminya sendiri, M (65). Pembunuhan itu terjadi pada Rabu (24/2/2024), setelah keduanya terlibat cekcok atau adu mulut.m

    Kapolsek Grabagan, Iptu Sampir Santoso menjelaskan, pelaku ini diketahui sering cekcok dengan istrinya. Bahkan tidak memiliki kepedulian kepada anak.

    “Jadi cekcok ini sudah berlarut-larut dan sering KDRT hingga berujung pembunuhan,” terang Sampir.

    Diketahui korban dan pelaku menikah pada 2019. Sebelum menikah dengan pelaku, korban adalah janda dengan anak dari suami sebelumnya.

    Anak korban saat menetap di Surabaya dan sudah berkeluarga. Tamirah telah memiliki cucu dari buah hatinya.

    Cekcok berawal saat korban pergi beberapa hari ke Surabaya untuk menjenguk cucunya. Lantaran tak segera pulang, M merasa jengkel kepada istrinya.

    Saat di rumah, M sering memukuli istrinya. Hal itu pun terulang hingga pada hari ini, dimana korban ditemukan meninggal dunia di dalam kamar.

    “Jadi korban ini dicekik oleh suaminya sendiri hingga meninggal dunia,” kata Sampir.

    Berdasarkan hasil pengamatan medis, di kepala korban juga ditemukan luka akibat benturan yang masih mengeluarkan cairan. Sedangkan pada tubuh korban ditemukan beberapa luka akibat benda tumpul.

    Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, pelaku mengakui sering memukul menggunakan tangan kosong.

    “Kalau motifnya ya itu sering cekcok, pelaku KDRT dengan istrinya sendirinya,” ujar Sampir.

    Setelah membunuh istrinya, Mujiono nekat akan bunuh diri dengan meminum cairan pestisida. Upaya tersebut berhasil digagalkan warga.

    Kini, Mujiono telah diamankan di Polsek Grabagan guna pemeriksaan lebih lanjut. “Ini sudah kami amankan, selanjutnya untuk motif dan lain-lain akan kita dalami,” tutup Sampir. [ayu/beq]

  • Sepeda Motor Kecelakaan di Ponorogo, 2 Luka-luka

    Sepeda Motor Kecelakaan di Ponorogo, 2 Luka-luka

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dua unit sepeda motor terlibat kecelakaan di Jalan Raya Ponorogo-Pulung, tepatnya di barat Kantor Desa Sidoarjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Akibat insiden yang terjadi pada Minggu (14/4/2024) dini hari, dua orang korban mengalami luka.

    Korban ada yang tak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan satunya lagi mengalami luka ringan sehingga bisa mendapatkan perawatan di Puskesmas Pulung.

    “Tadi malam memang ada laka lantas di wilayah hukum Polsek Pulung. Dimana laka lantas itu, melibatkan 2 sepeda motor,” kata Kapolsek Pulung, AKP Mujiono, Minggu (14/4/2024).

    Menurut informasi yang dihimpun oleh beritajatim.com, dua sepeda motor yang terlibat laka lantas itu, yakni Vario dengan nomor polisi AG 2084 RFL yang dikendarai oleh laki-laki inisial FR dan Scoppy dengan nomor polisi AE 5623 TX yang dikendarai oleh perempuan berinisial NA.

    Kronologis kecelakaan 2 sepeda motor itu berawal saat kendaraan Vario melanu dari arah barat ke timur. Sesampainya di lokasi kejadian, dari arah timur atau berlawanan juga melaju sepeda motor Scoppy. Nah, saat itu sepeda motor Scoppy itu hendak belok ke arah kanan. Akhirnya kedua sepeda motor itu pun bertabrakan.

    “Kedua sepeda motor itu bertabrakan, sebab kendaraan Scoppy hendak belok kenan,” katanya.

    Akibat kerasnya benturan antara sepeda motor Vario dan sepeda motor Scoopy itu, pengendara Vario berinisial FR mengalami luka bagian kepala belakang serta bengkak di pelipis kanan dan tak sadarkan diri. Korban pun langsung dibawa ke salah satu rumah sakit swasta di bumi reog. Sementara pengemudi Scoppy, perempuan inisial NA mengalami luka lecet kaki sebelah kanan, dan mendapatkan perawatan di Puskesmas Pulung.

    “Satu korban dirujuk ke rumah sakit karena mengalami luka di belakang kepala dan satunya hanya mengalami lecet dan langsung dilarikan ke Puskesmas Pulung,” pungkasnya. [end/beq]

  • Lebaran di Jatim Tenang, 3 Juta Tabung LPG Tambahan Disalurkan

    Lebaran di Jatim Tenang, 3 Juta Tabung LPG Tambahan Disalurkan

    Malang (beritajatim.com) – Lebaran di Jawa Timur (Jatim) akan berlangsung tenang. Hal itu setelah Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan kebutuhan LPG 3 kilogram bersubsidi bagi masyarakat Jawa Timur dalam menyambut Hari Raya Idulfitri 1445 H atau lebaran 2024 terpenuhi.

    Mereka menggelontorkan tambahan 2.990.480 tabung LPG 3 kilogram bersubsidi secara bertahap mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran. Jumlah tersebut 191,7.persen lebih besar dari Konsumsi Normal Harian LPG 3 kilogram bulan April sebesar 1.560.206 tabung per hari atau setara 4.680 metrik ton per hari.

    Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, konsumsi LPG secara keseluruhan di bulan Ramadan Idul Fitri diprediksi naik 5,3 persen dengan puncak konsumsi H-3 hingga H+2 Idul Fitri.

    “Kami tidak ingin momen hari raya ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dengan meningkatkan harga jual diatas HET. Sehingga kami persiapkan hampir 3 juta tabung dengan tujuan menstabilkan harga di masyarakat,” ujar Ahad, Selasa, 9 April 2024.

    Ditopang oleh 3 terminal LPG, yakni Supply Point Utama Surabaya, Gresik, dan Banyuwangi, dengan total stok LPG mencapai 28.966 metrik ton saat ini. Dengan konsumsi normal harian 4.680 metrik ton per hari, sehingga stok saat ini dipastikan sangat aman.

    “Setiap kabupaten/kota di Jatim mendapatkan tambahan yang bervariasi mulai dari paling kecil 120 persen hingga 240 persen berdasarkan proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah,” imbuh Ahad.

    Namun, Pertamina menyayangkan masih banyak masyarakat yang enggan membeli ke Pangkalan LPG resmi Pertamina. Rata-rata alasannya karena praktis cari yang dekat saja.

    “Kalau begitu, ketika harganya melambung di pengecer harusnya masyarakat tidak perlu resah akibat pilihan sendiri. Padahal, di Pangkalan tersedia stok LPG melimpah dengan harga sesuai HET. Ini sama halnya seperti mengeluhkan harga BBM eceran. Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pembelian di pangkalan resmi pertamina dengan jumlah yang wajar sesuai kebutuhan agar mendapat harga HET Jawa Timur Rp16 ribu,” ujar Ahad.

    Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga Ego Syahrial didampingi Direktur SDM Mia Khrisna Anggraini melakukan sidak ke Pangkalan Arip Mujiono di Sedati Agung Sudimoro Sidoarjo.

    Stok LPG di Pangkalan tersebut sangat mencukupi sebesar 200 tabung dan proses pembelian menggunakan KTP berjalan lancar. Tinjuan tersebut bertujuan memastikan LPG aman saat hari raya dan setelahnya.

    “Terima kasih kepada seluruh petugas Pangkalan Siaga LPG Pertamina yang terus siap sedia pada libur Hari Raya Idul Fitri 2024 ini, hal ini sebagai wujud nyata pelayanan bagi masyarakat yang sedang melakukan persiapan lebaran di rumahnya,” ujar Ego.

    Ego pun meminta agar pemerintah daerah turut menertibkan pengecer dan akan menindak tegas pangkalan LPG yang menjual diatas harga tersebut.

    “Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp16 ribu per tabung yang sudah ditetapkan oleh Gubernur Jatim sebagai batas harga paling tinggi yang boleh dijual kepada masyarakat. Semua pangkalan resmi LPG Pertamina harus mengikuti ketentuan tersebut, jika ada yang menjual tidak sesuai HET tentu akan ditertibkan,” ujar Ego. [luc/suf]

  • Sebab Banyuwangi Raih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI

    Sebab Banyuwangi Raih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ombudsman RI memberikan predikat kepatuhan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Pemkab yang dipimpin oleh Bupati Ipuk Fiestiandani itu meraih opini kualitas tertinggi (kategori A) dalam penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2023.

    Dari penilaian itu, Banyuwangi mendapatkan nilai 92,25 masuk dalam zona hijau atau predikat kepatuhan tertinggi. Predikat itu menempatkan Banyuwangi naik satu level dibandingkan tahun 2022 yang berada di kategori B dengan opini kualitas tinggi

    Hasil itu menunjukkan Banyuwangi semakin baik dalam pemenuhan standar layanan, kompetensi penyelenggara, serta pengelolaan pengaduan.

    “Kami terus berupaya memperbaiki pelayanan kami. Memang belum sempurna, namun perbaikan dan evaluasi terus dilakukan. Ini semua berkat komitmen bersama seluruh staf pemkab yang mau meningkatkan kerja pelayanannya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Menurut Ipuk, penilaian itu untuk mendorong pencegahan maladministrasi serta peningkatan kualitas pelayanan publik. Selain itu, penilaian juga menyasar lembaga, kementerian, pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.

    “Termasuk masukan dari Ombudsman dari hasil penilaiannya kemarin. Hasil penilaian dan saran dari Ombudsman akan kami jadikan bahan evaluasi dan perbaikan tata kelola serta peningkatan standar pelayanan publik di Banyuwangi,” ujarnya.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono menjelaskan, penilaian ini meliputi 4 dimensi. Di antaranya, dimensi input yang terdiri dari variabel penilaian kompetensi pelaksana dan variabel pemenuhan sarana prasarana pelayanan.

    “Kedua, dimensi proses terdiri dari variabel standar pelayanan. Ketiga, dimensi output terdiri dari variabel penilaian persepsi maladministrasi. Terakhir, dimensi pengaduan terdiri dari variabel pengelolaan pengaduan, ” jelasnya.

    Banyuwangi, kata Mujiono, Ombudsman melakukan penilaian pada sejumlah instansi penyelenggara pelayanan publik. Di antaranya puskesmas Kertosari dan Singotrunan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPM PTSP).

    “Alhamdulillah, dari sekian titik yang dikunjungi nilai kita memuaskan. Dari skala 0-100, Banyuwangi mendapatkan skor 92,25 dan masuk dalam kategori A (kualitas tertinggi). Artinya dalam menyelenggarakan layanan, Banyuwangi dinilai telah mematuhi standar layanan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang Undang,” ujar Mujiono.

    Bahkan, kata dia, Puskesmas Kertosari yang menjadi salah satu titik pantau juga berhasil meraih nilai sangat baik yakni 97,38.

    “Banyuwangi juga akan terus berkoordinasi dengan Ombudsman agar mendapatkan pendampingan untuk perbaikan pelayanan publik ke depan,” pungkasnya. (rin/ian)

  • Lamongan Prioritaskan Kesehatan dengan Program Laserku

    Lamongan Prioritaskan Kesehatan dengan Program Laserku

    Lamongan (beritajatim.com) – Bidang kesehatan menjadi fokus utama Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program unggulannya adalah “Lamongan Sehat dengan Kunjungan Rumah” atau Laserku.

    Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan bahwa program Laserku merupakan perwujudan komitmen pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan berkualitas dan mudah diakses oleh masyarakat.

    “Laserku terbukti efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Lamongan. Program ini telah melayani 3.327 KK hingga Maret 2024, dengan sistem jemput bola yang menjangkau langsung rumah-rumah warga,” ungkap Yuhronur saat Safari Ramadhan di Desa Sumberkerep, Kecamatan Mantup, Senin (18/3/2024).

    Lebih lanjut, Yuhronur menekankan bahwa pembangunan Lamongan tidak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga infrastruktur melalui program Jamula (Jalan Mantap dan Alus Lamongan), pendidikan dengan beasiswa Perintis, dan pengembangan ekonomi.

    Kepala Desa Sumberkerep Mujiono menyambut baik program Laserku yang telah membantu keluarga kurang sejahtera di desanya. Program ini juga membantu mengatasi permasalahan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.

    “Masyarakat sangat berterimakasih atas program Laserku. Program ini memudahkan akses layanan kesehatan, terutama bagi yang kurang mampu,” ujar Mujiono. [riq/beq]

  • Perempuan di Ponorogo Jadi Korban Perampasan HP

    Perempuan di Ponorogo Jadi Korban Perampasan HP

    Ponorogo (beritajatim.com) – Aksi perampasan handphone (HP) yang menyasar perempuan baru-baru ini terjadi di Kabupaten Ponorogo.  Pada hari Selasa (12/12) lalu, 2 perempuan yang sedang berboncengan naik sepeda motor dirampas handphonenya oleh seorang pelaku.

    Dalam aksinya itu, pelaku menendang salah satu korban hingga jatuh ke parit. Saat itulah pelaku mengambil handphone jenis i-phone yang berada di saku jaket salah satu korban.

    Korban yang dirampok handphonenya itu bernama Ade Laosa Malo, gadis berusia 23 tahun asal Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Saat kejadian itu, korban dan rekannya hendak kembali ke koperasi usai menagih nasabah di Desa Munggung Kecamatan Pulung Ponorogo. Peristiwa perampokan yang menyasar perempuan itu, diduga pelaku melakukan kejahatan itu seorang diri.

    “Saat mendapatkan laporan dari korban, kita langsung melakukan penyelidikan dan pendalaman,” kata Kapolsek Pulung AKP Mujiono, ditulis Kamis (14/12/2023).

    Selain melakukan olah TKP di tempat kejadian, petugas kepolisian juga memintai keterangan korban. Selain itu, juga memintai keterangan sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian. Berdasarkan informasi yang dihimpun, di tempat kejadian korban ditendang, kemudian erjatuh dan terperosok ke parit. Setelah jatuh itu, pelaku baru mengambil handphone milik korban.

    “Usai berhasil mengambil handphone korban, pelaku langsung melarikan diri,” katanya.

    Cepatnya kejadian itu, membuat korban tidak bisa menjelaskan secara jelas ciri-ciri dari pelaku. Menurut korban, dirinya hanya tahu bahwa pelaku ialah laki-laki dan memakai baju hitam. Korban pun juga tidak sempat melihat jenis motor yang digunakan oleh pelaku.

    “Tahunya pelaku ini laki-laki dan memakai baju hitam, sepeda motornya tidak sempat lihat. Pelaku ya hanya 1 orang,” kata Ade Laosa Malo. (End/Aje)

  • Warga Desa Plunturan Ponorogo Tangkap Pelaku Pencuri Ayam

    Warga Desa Plunturan Ponorogo Tangkap Pelaku Pencuri Ayam

    Ponorogo (beritajatim.com) – Warga Desa Plunturan Kecamatan Pulung Ponorogo berhasil mengamankan pelaku pencurian ayam. Kejadian pencurian ayam ini, sangat meresahkan warga desa setempat. Pelaku pencurian yang bernama Woto diamankan warga setelah kepergok mencuri ayam di dalam kandang milik Miseno,warga Desa Plunturan  yang terletak di belakang rumah. Pelaku pun sempat menjadi bulan-bulanan warga.

    “Pencurian ayam di daerah sini sudah sweing terjadi, namun ini untuk pertama kalinya pelakunya berhasil ditangkap,” ungkap Miseno, warga Desa Plunturan yang ayamnya dicuri, Rabu (04/10/2023).

    Kronologi pencurian itu berawal saat Miseno mendengar suara gemuruh dari dalam kandang ayamnya yang terletak di belakang rumahnya. Ia curiga dan segera mendatangi kandang ayam tersebut. Saat sudah berada di kandangnya, Miseno mendapati pelaku Woto, sedang menyembunyikan satu ekor ayam jantan aduan di dalam bajunya.

    Baca Juga: Gengster Gukgukguk Pernah Bacok Warga Sukorame Kediri

    “Saya mendengar suara ayam berisik, dan ketika saya mengecek, melihat seseorang di kandang,” katanya.

    Merasa terpergoki, pelaku pun ambil langkah seribu untuk melarikan diri. Tak ingin pelakunya lepas, Miseno pun mengejar pelaku. Teriakan Miseno pun membuat warga lain juga ikut bergabung untuk mengejar, hingga akhirnya warga berhasil menangkap pelaku.

    “Sempat terjadi kejar-kejaran, akhirnya warga bisa menangkap pelaku,” kata Miseno.

    Baca Juga: Di Hadapan Kang Giri, Kasek SMPN 1 Ponorogo Undur Diri

    Bogem mentah warga pun mendarat ke beberapa bagian tubuh pelaku. Beruntung, polisi segera datang ke lokasi untuk mengamankan Woto dan membawanya ke Polsek Pulung. Polisi masih terus melakukan penyelidikan. Selain itu, ada dugaan bahwa pelaku yang tertangkap ini mengalami gangguan jiwa.

    “Ini pelaku masih kita mintai keterangan,” kata Kapolsek Pulung AKP Mujiono. (end/ian)