Tag: Mujiono

  • 3
                    
                        Kades di Nganjuk Korupsi Belasan Proyek Desa, Uangya untuk Beli Aset
                        Surabaya

    3 Kades di Nganjuk Korupsi Belasan Proyek Desa, Uangya untuk Beli Aset Surabaya

    Kades di Nganjuk Korupsi Belasan Proyek Desa, Uangya untuk Beli Aset
    Tim Redaksi
    NGANJUK, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Negeri
    Nganjuk
    menahan Mujiono, Kepala Desa Banarankulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Senin (9/12/2024).
    Penahanan itu dilakukan setelah Mujiono ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
    korupsi
    penyalahgunaan dana Desa Banarankulon tahun anggaran 2020 hingga 2023.
    Kepala Kejaksaan Negeri Nganjuk, Ika Mauluddhina, membenarkan bahwa pihaknya melakukan penahanan terhadap Mujiono mulai hari ini, Senin (9/12/2024).
    “Mujiono menjadi tersangka dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana desa di Desa Banarankulon, APBDes tahun anggaran 2020 sampai dengan tahun anggaran 2023,” ujar Ika kepada wartawan di Nganjuk.
    Ika menjelaskan, berdasarkan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik Nur Shodiq & Partners Surabaya, didapati bahwa perbuatan tersangka Mujiono mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp337.352.896.
    Kerugian negara ratusan juta itu didapat dari 19 kegiatan pembangunan, yang dalam pelaksanaan pembangunannya memiliki kekurangan volume.
    “19 kegiatan tersebut salah satunya adalah pembangunan sebuah pendopo (desa) yang dalam pelaksanaannya belum memiliki dokumen perencanaan dan dokumen teknis,” bebernya.
    “Pendopo tersebut telah selesai dibangun pada pertengahan 2022, namun pada tahun 2023 masih terdapat pencairan pembangunan pendopo, sehingga total pencairan untuk pembangunan pendopo sebesar Rp760.097.859, sedangkan berdasarkan hasil audit, pembangunan pendopo hanya sebesar Rp621.936.488,” ungkap Ika.
    Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Nganjuk, Koko Roby Yahya, menambahkan bahwa untuk 18 kegiatan pembangunan lainnya, yang juga mengakibatkan kerugian negara, proyeknya dipegang sendiri oleh tersangka Mujiono.
    “Baik dari pengelolaan anggaran hingga pelaksanaan kegiatan, baik pembelian bahan material hingga upah tukang, tanpa melibatkan perangkat desa lainnya, serta ditemukannya nota dan stempel yang fiktif dalam pelaporan pertanggungjawabannya,” ucap Koko.
    Menurut Koko, uang hasil korupsi tersebut dipakai tersangka Mujiono untuk membeli sejumlah
    aset
    . Tersangka ditahan di rutan selama 20 hari, mulai 9 sampai dengan 28 Desember 2024.
    “Tersangka kami jerat dengan pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
    Korupsi
    sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001, subsider pasal 3 jo pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001,” pungkas Koko.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Merasa Difitnah, Ketua Bawaslu Banyuwangi, Laporkan Saksi Paslon Ali-Ali ke Polisi

    Merasa Difitnah, Ketua Bawaslu Banyuwangi, Laporkan Saksi Paslon Ali-Ali ke Polisi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Ketua Bawaslu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Adrianus Yansen Pale, melaporkan M Arif Wijaya, saksi cabup cawabup Banyuwangi, nomor urut 02, Ali Makki Zaini-Ali Ruchi (Ali-Ali) ke pihak kepolisian. Adrianus melapor lantaran tak terima dan merasa difitnah telah disebut tidak netral alias berpihak pada salah satu Pasangan Calon (Paslon) saat proses rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Kabupaten Banyuwangi, pada Selasa (3/12/2024). “Saya tidak terima, saya melaporkan dugaan fitnah dan kebohongan,” kata Ansel, sapaan akrab Adrianus Yansen Pale, Kamis (5/12/2024)

    Seperti diketahui, saat proses rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Kabupaten Banyuwangi, Selasa kemarin (3/12/2024), M Arif Wijaya, membacakan Surat Pernyataan dari Santo Hadi Mulyono, warga Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Isinya adalah pengakuan Santo yang mengetahui dan mengikuti pertemuan di Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center, pada 16 November 2024, sekitar pukul 13.00 WIB.

    Dijabarkan, pertemuan itu diikuti Ketua Bawaslu Banyuwangi, Adrianus Yansen Pale, salah satu oknum aktivis dan Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi bersama sejumlah anggota. Dikatakan, isi pertemuan membahas temuan beras sembako dan pengkondisian pemenangan Cabup Cawabup Banyuwangi, nomor urut 01, Ipuk-Mujiono.

    Ansel, selaku Ketua Bawaslu Banyuwangi, disebut telah mengintruksikan bahwa cabup cawabup Banyuwangi, nomor urut 01 harus memenangkan Pilkada Kabupaten Banyuwangi. Dan ditegaskan bahwa memenangkan cabup cawabup nomor urut 01 itu merupakan perintah dari bapak.

    Yang membuat Ansel meradang, pembacaan Surat Pernyataan tersebut tersiarkan langsung atau Live. Karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, memang menyiarkan langsung proses rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Kabupaten Banyuwangi, melalui akun media sosial Youtube. “Pertama nama saya sendiri yang disebut dalam rekaman video. Terus kemudian dibacakan oleh seseorang inisial A dalam forum rekapitulasi dan disana diperdengarkan, ditayangkan secara live dan disaksikan seluruh masyarakat Banyuwangi,” ungkapnya.

    Dijelaskan, kedatangan ke Polresta Banyuwangi ini, Ansel melaporkan M Arif Wijaya, selaku saksi cabup cawabup Banyuwangi, nomor urut 02, Ali-Ali dan Santo Hadi Mulyono, si pembuat Surat Pernyataan. Selain Ansel, secara kelembagaan Bawaslu Banyuwangi, melalui Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Khomisa Kurnia Indra, juga ikut melayangkan laporan. Sebagai terlapor adalah sejumlah akun media sosial dan beberapa pihak yang diduga menyebarkan rekaman video pernyataan M Arif Wijaya dalam forum rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Kabupaten Banyuwangi, Selasa (3/12/2024).

  • Ipuk-Mujiono Unggul, Penetapan Pemenang Pilkada Banyuwangi Tunggu 3 Hari

    Ipuk-Mujiono Unggul, Penetapan Pemenang Pilkada Banyuwangi Tunggu 3 Hari

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Banyuwangi tingkat kabupaten telah usai. Hasilnya, pasangan petahana Ipuk Fiestiandani-Mujiono unggul atas Ali Makki Zaini-Ali Ruchi.

    Perolehan suara Ipuk-Muji berdasarkan rekapitulasi itu yakni 404.336 atau 53,11 persen. Sedangkan paslon nomor urut 02, mendapatkan 371.688 suara atau 47, 89 persen. Ada selisih 32.678 suara dari keduanya, jika persentase selisih 4,22 persen.

    Setelah ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi akan melakukan penetapan pasangan pemenang pemilu di Bumi Blambangan. Akan tetapi, keputusan penetapan masih akan menunggu 3 hari ke depan.

    “Kami masih menunggu 3 hari ke depan pasangan lain apakah akan mengajukan mengajukan gugatan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK),” ungkap Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Banyuwangi Anang Lukman Afandi, ditulis Kamis (5/12/2024).

    Jika terdapat sengketa, kata Anang, pihaknya akan menunggu keputusan MK. Paling lambat pasca keputusan itu akan segera ditetapkan pemenang Pilkada Banyuwangi.

    “Paling lambat 3 hari setelah keputusan MK, maka kita akan segera tetapkan,” pungkasnya.

    Diketahui, selain hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Banyuwangi, KPU juga melakukan rekapitulasi penghitungan Pilkada untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Hasilnya, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul di Banyuwangi.

    Rinciannya, paslon nomor 01 Luluk – Lukman memperoleh 84.161 atau 10,93 persen. Kemudian, paslon nomor 02 Khofifah – Emil mendapatkan suara 456.856 atau 59,32 persen. Sedangkan paslon nomor 03, Tri Rismaharini – Gus Hans memperoleh 229.140 suara atau 29,75 persen. [rin/beq]

  • Sah! Rekapitulasi Pilkada Banyuwangi, Ipuk – Mujiono Menang

    Sah! Rekapitulasi Pilkada Banyuwangi, Ipuk – Mujiono Menang

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Rekapitulasi penghitungan hasil pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi rampung. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menyampaikan hasil tersebut pasangan Ipuk Fiestiandani – Mujiono unggul.

    Perolehan suara paslon nomor urut 01 itu total mendapat 404.336 atau 53,11 persen. Sedangkan paslon nomor urut 02, mendapatkan 371.688 suara atau 47, 89 persen. Ada selisih 32.678 suara dari keduanya, jika persentase selisih 4,22 persen.

    Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Banyuwangi sebanyak 1.348.925. Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Banyuwangi ini mencapai 59 persen.

    Hasil rapat rekapitulasi tersebut final dan disahkan. Meski, saksi dari pasangan nomor urut 02 Ali Makki Zaini dan Ali Ruchi menolak menandatangani hasil rapat.

    “Itu menjadi hak dari masing masing saksi paslon, akan tetapi tidak mempengaruhi dari keabsahan maupun untuk melanjutkan ke tahap berikutnya,” kata Ketua KPU Banyuwangi, Dian Purnawan.

    Namun, kata Dian, KPU memberikan waktu selama 3 hari kepada paslon Bupati dan Wakil Bupati menyikapi hasil tersebut. Jika dinilai kurang puas atas hasil rekapitulasi, maka dapat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Ada sengketa maupun tidak ada sengketa dari hasil pemilihan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), penetapan pemenang Pilkada Banyuwangi kita tetap menunggu pemberitahuan dari MK,” pungkasnya. [rin/aje]

  • Klaim 27 Paslon yang Diusung Menang, PKS Jatim Siap Kolaborasi

    Klaim 27 Paslon yang Diusung Menang, PKS Jatim Siap Kolaborasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Timur telah selesai. Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan menyampaikan, rasa syukur atas capaian luar biasa PKS Jawa Timur dengan kemenangan 27 pasangan calon (paslon) yang diusung.

    Hal ini disampaikan dalam sambutannya di acara Pendidikan Anggota Pratama dan Pelantikan Anggota Madya PKS di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu (1/12/2024).

    “Alhamdulillah, masyarakat Jawa Timur telah memilih paslon terbaik, paslon yang diusung oleh PKS. Insya Allah akan membawa kebaikan bagi Jawa Timur dan kabupaten/kota di dalamnya,” ujar Irwan Setiawan yang akrab disapa Kang Irwan ini.

    Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, sebanyak 26 paslon kepala daerah yang diusung PKS berhasil memenangkan kompetisi pilkada ditambah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil.

    “Kami punya harapan dan optimisme sebelumnya bahwa paslon yang diusung PKS dapat menang di lebih dari 26 daerah. Alhamdulillah, dari laporan DPD PKS se-Jawa Timur, hasil hitung cepat sesuai harapan,” ungkap Kang Irwan.

    Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras pengurus PKS di semua tingkatan, para kader, serta dukungan masyarakat Jawa Timur.

    “Sekali lagi, terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memenangkan paslon yang diusung oleh PKS. Terima kasih kepada pemilih PKS yang sudah memilih paslon yang diusung oleh PKS. Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah ikut memilih Paslon yang diusung oleh PKS. Kini, saatnya kita membangun Jawa Timur bersama,” tambahnya.

    Capaian ini, menurut Kang Irwan, menjadi bukti keberhasilan strategi kolaborasi yang diterapkan PKS.

    “Kemenangan ini adalah kemenangan bersama, bukan hanya PKS, tetapi juga masyarakat. Semangat kolaborasi ini harus terus dijaga untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik,” ujarnya.

    Dengan hasil pilkada ini, PKS Jawa Timur berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam melayani dan berkontribusi bagi kemajuan Jawa Timur di semua sektor kehidupan.

    “Alhamdulillah, dengan capaian 27 paslon yang diusung menang dalam pilkada tersebut, PKS Jawa Timur akan semakin all out untuk berkolaborasi dalam membangun dan berkontribusi bagi kemajuan Jawa Timur. Selain itu, menjadi momentum untuk semakin menarik simpati masyarakat pada Pemilu 2029,” ujar Kang Irwan.

    Meski demikian, Kang Irwan menekankan pentingnya turut menjaga dan mengamankan proses rekapitulasi KPU hingga tuntas. Pihaknya akan menjaga kemenangan yang sudah ada berdasar hitung cepat. Serta, ada tambahan kemenangan di daerah lainnya.

    “Beberapa paslon yang diusung menang oleh PKS di antaranya Banyuwangi Ipuk Festiandani-Mujiono, Kabupaten Kediri Dhito-Dewi, Jember Gus Fawait-Djoko, Kabupaten Lumajang Indah-Yudha, Kota Malang Wahyu-Ali, Ponorogo Sugiri-Lisdyarita, dan Sampang Haji Idi-Mahfud,” lanjut Kang Irwan, pria yang pernah menjadi anggota DPRD Jatim 2 periode.

    Selanjutnya, dalam acara tersebut, Kang Irwan juga berpesan kepada peserta pendidikan anggota Pratama untuk terus aktif dalam struktur partai hingga tingkat desa. Ia menegaskan pentingnya peran PKS dalam melayani rakyat dan memberikan solusi atas berbagai persoalan masyarakat.

    “Melalui struktur-struktur PKS inilah cara kita berjuang untuk Indonesia, melayani rakyat, dan memperkuat NKRI,” tegasnya.

    Kang Irwan juga mendorong para kader untuk menjadi pelopor kegiatan sosial dan berkontribusi di berbagai sektor kehidupan, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

    Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Suasana penuh semangat ini menjadi bagian dari langkah-langkah strategis PKS dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

    Pendidikan anggota merupakan bagian dari proses kaderisasi PKS yang berjenjang dan berkelanjutan.

    “Sebagaimana termaktub dalam UU partai politik juga dalam AD/ART PKS bahwa ada proses kaderisasi yang berjenjang dan berkelanjutan. Proses kaderisasi ini melahirkan kader kader yang siap berbakti untuk bangsa dan negara di berbagai sektor termasuk di legislatif. Alhamdulillah dalam pileg 2024, ada 5 kader dari Jatim terpilih sebagai anggota DPR RI, 5 kader di DPRD provinsi Jatim, dan 104 kader di DPR kab/kota. Mengalami kenaikan dibandingkan pileg 2019,” pungkas Kang Irwan. [tok/aje]

    Rekap Daftar Menang Cakada Jawa Timur yang diusung PKS berdasarkan Hitung Count

    1. Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak)
    2. Kabupaten Bangkalan (Lukman Hakim dan Fauzan Akbar).
    3. Kabupaten Banyuwangi (Ipuk Festiandani dan Mujiono).
    4. Kabupaten Bojonegoro (Setyo Wahono dan Nurul Azizah).
    5. Kabupaten Gresik (Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif).
    6. Kabupaten Jember (Muhammad Fawait dan Djoko Susanto).
    7. Kabupaten Jombang (Warsubi dan Salmanudin Yazid Al Hafidz).
    8. Kabupaten Kediri (Hanindhito H.P dan Dewi Mariya Ulfa).
    9. Kabupaten Lamongan (Yuhronur Efendi dan Dirham Akbar).
    10. Kabupaten Lumajang (Indah Amperawati Masdar dan Yudha Adji Kusuma).
    11. Kabupaten Madiun (Hari Wuryanto dan Purnomo).
    12. Kabupaten Nganjuk (Marhaen Djumadi dan Trihandy Cahyo Saputro)
    13. Kabupaten Ngawi (Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko).
    14. Kabupaten Pasuruan (Mochamad Rusdi Sutejo dan Shobih Asrori).
    15. Kabupaten Ponorogo (Sugiri Sancoko dan Lisdyarita).
    16. Kabupaten Probolinggo (dr Muhammad Haris dan Fahmi AHZ).
    17. Kabupaten Sampang (Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz).
    18. Kabupaten Sumenep (Ahmad Fauzi dan Imam Hasyim).
    19. Kabupaten Trenggalek (Muhammad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara).
    20. Kabupaten Tuban (Aditya Halindra Faridzky dan Joko Sarwono).
    21. Kabupaten Tulungagung (Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin).
    22. Kota Kediri (Vinanda Prameswati dan Qowimuddin).
    23. Kota Madiun (Meidi dan F Bagus Panuntun)
    24. Kota Malang (Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin).
    25. Kota Mojokerto (Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi).
    26. Kota Pasuruan (Adi Wibowo dan Mokhamad Nawawi).
    27. Kota Surabaya (Eri Cahyadi dan Armuji).

  • Ipuk-Mujiono Menang, Golkar Sebut Masyarakat Banyuwangi Cerdas

    Ipuk-Mujiono Menang, Golkar Sebut Masyarakat Banyuwangi Cerdas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Banyuwangi, Ruliyono menilai kemenangan pasangan Ipuk Fiestiandani – Mujiono sebuah pencapaian yang baik untuk warga.

    Pihaknya mengapresiasi dukungan masyarakat yang dinilainya cerdas dalam menggunakan hak suaranya.

    “Meski ada banyak hoaks dan fitnah, pasangan Ipuk-Mujiono tetap mendapatkan mayoritas dukungan. Ini menunjukkan kedewasaan dan kecerdasan politik rakyat Banyuwangi,” kata Ruliyono.

    Bahkan, Ruliyono menyebut, ada praktik politik uang pada Pilkada Banyuwangi namun tak menyurutkan niat masyarakat memilih calon yang diusungnya. Keputusan masyarakat memilih petahana dinilainya sebagai pilihan tepat.

    “Kami mendeteksi ada berbagai praktik politik uang oleh pihak-pihak tertentu. Alhamdulillah masyarakat Banyuwangi sudah cerdas dalam memilih pemimpin,” tambah Ruliyono.

    Sejauh ini, kata Ruli, kemenangan Ipuk-Mujiono merupakan hasil dari kerja keras seluruh elemen masyarakat yang ingin Banyuwangi lebih baik. Termasuk, tuah kerja keras semua pihak yang berharap untuk melanjutkan pembangunan di tangan Ipuk Fiestiandani dan Mujiono.

    “Partai Golkar selalu bersama masyarakat yang ingin Banyuwangi terus maju dan berubah lebih baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.

    Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi nomor urut 01, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, dinyatakan menang dalam Pilkada Banyuwangi berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) LSI Denny JA.

    Berdasarkan versi quick count final LSI Denny JA, Ipuk-Mujiono meraih 52,4 persen suara, sementara Ali Makki dan Ali Ruchi 47,6 persen suara. (rin/ted)

  • Pilkada Banyuwangi, PDIP Beri Selamat Ipuk – Mujiono

    Pilkada Banyuwangi, PDIP Beri Selamat Ipuk – Mujiono

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, I Made Cahyana Negara menyampaikan selamat atas kemenangan yang diraih Ipuk Fiestiandani – Mujiono. Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Deny JA paslon nomor urut 01 tersebut menang 52,4 persen suara, sementara Ali Makki dan Ali Ruchi 47,6 persen suara.

    “Kemenangan ini adalah kemenangan bersama rakyat Banyuwangi. Di tengah maraknya hoaks dan fitnah, rakyat Banyuwangi mempunyai pilihan yang tepat. Ipuk-Muji tetap mendapat mayoritas dukungan publik,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, I Made Cahyana Negara usai deklarasi kemenangan di Posko Kebersamaan Ipuk-Mujiono, Kelurahan Kebalenan, Rabu (27/11/2024) malam.

    Berdasarkan data quick count itu kedua kandidat tersebut terdapat selisih 4,8 persen. Margin of error hasil hitung cepat itu adalah 1 persen. Sementara, tingkat partisipasi pemilih (voter’s turn out) sebanyak 57,9 persen.

    Atas hasil ini, para pendukung, relawan, simpatisan, warga, dan partai politik pengusung Ipuk-Mujiono bersuka cita. Meski demikian, Made menyebut, pihaknya akan terus mengawal proses rekapitulasi suara hingga hasil resmi diumumkan oleh KPU Banyuwangi.

    “Kami akan memastikan hasil hitungan resmi KPU untuk suara Ipuk-Mujiono tidak hilang satupun. Karena ini adalah amanah besar langsung dari rakyat,” tegas Made.

    Terakhir, Made mengatakan, Ipuk – Mujiono akan tetap merangkul semua pihak. Dari pernyataan itu, mengisyaratkan bahwa Pilkada membuat pembangunan Banyuwangi terhambat karena perpecahan.

    “Kita harus bersatu untuk terus membangun Banyuwangi,” jelas Made. (rin/but)

  • Menang Pilkada Banyuwangi, Begini Pidato Deklarasi Ipuk Fiestiandani

    Menang Pilkada Banyuwangi, Begini Pidato Deklarasi Ipuk Fiestiandani

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani – Mujiono melakukan deklarasi kemenangan di posko pemenangan Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi. Dalam deklarasi itu, Ipuk memberikan pidato kemenangan dan rasa syukur dalam kontestasi politik keduanya di untuk Banyuwangi.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada ketua-ketua partai dan masyarakat Banyuwangi atas partisipasinya dan kebersamaannya selama ini,” ucap Ipuk.

    Ipuk juga mengucapkan syukur kepada masyarakat Banyuwangi yang telah memberikan kesempatan untuk kembali memimpin Bumi Blambangan.

    “Kami menerima hasil dari tim yang menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Banyuwangi mendukung dan memilih Ipuk – -Mujiono,” terangnya.

    Selain itu, Ipuk juga mengatakan kemenangan tersebut bukan semata kemenangan dirinya dan Mujiono. Melainkan, kemenangan bagi seluruh masyarakat Banyuwangi.

    “Kemenangan ini bukan hanya untuk yang memilih Ipuk dan Mujiono tetapi juga yang tidak memilih Ipuk – Mujiono,” terangnya.

    Pihaknya juga bersyukur pelaksanaan Pilkada Banyuwangi berjalan aman dan damai serta guyub.

    Seperti informasi sebelumnya, pasangan Ipuk Fiestiandani – Mujiono menang di Pilkada Banyuwangi dengan perolehan suara 52,4 persen suara, sementara Ali Makki dan Ali Ruchi 47,6 persen suara, selisih 4,8 persen, dengan margin error 1 persen. Kemenangan itu merupakan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Deny JA.

    Adapun hasil resmi sepenuhnya menunggu rekapitulasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). (rin/but)

  • Survei LSI Denny JA di Pilkada Banyuwangi: Ipuk-Mujiono Unggul Telak

    Survei LSI Denny JA di Pilkada Banyuwangi: Ipuk-Mujiono Unggul Telak

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Rilis hasil survei versi LSI Denny JA menyatakan pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Banyuwangi nomor urut 01, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, unggul telak. Dari catatan itu, menunjukkan elektabilitas keduanya adalah 60,6 persen.

    Mereka mengungguli pasangan Ali Makki dan Ali Ruchi dengan perolehan versi survei 21,4 persen. Pasangan Ipuk – Muji juga disebut memimpin di semua daerah pemilihan (Dapil) di Banyuwangi. Dari hasil di atas, yang belum menentukan pilihan 18 persen

    “Ipuk-Mujiono menang di semua daerah pemilihan (Dapil) di Banyuwangi, mulai Dapil I hingga Dapil VIII. Pasangan calon Ipuk-Mujiono masih mendapatkan tingkat elektabilitas atau keterpilihan tertinggi dibanding pasangan calon Ali Makki dan Ali Ruchi,” ungkap Peneliti LSI Denny JA, Ari Astariadi,

    Dari paparan hasil survei, Ari menyebut, elektabilitas terkini kedua pasangan calon, maka dengan pendekatan hasil pengukuran atau metode aproksimasi, potensi suara yang didapat Ipuk-Mujiono pada hari pemilihan dimungkinkan mencapai 70-74 persen. Sedangkan Ali Makki-Ali Ruchi 26-30 persen.

    Survei terbaru LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling, dengan teknik wawancara langsung. Survei tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 3,5 persen.

    Melihat hasil itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, I Made Cahyana Negara mengatakan, sebagai salah satu partai pengusung, pihaknya menyambut hasil survei ini dengan optimis. Menurutnya, keunggulan Ipuk-Mujiono mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap visi dan program pasangan tersebut.

    “Ini adalah amanah yang harus dijaga dan diwujudkan dalam kerja nyata,” kata Made yang juga menjabat Ketua DPRD Banyuwangi ini, Minggu (24/11/2024).

    Namun, Made mengingatkan seluruh kader PDI Perjuangan di akar rumput untuk terus siaga dan tetap bekerja keras hingga hari pemungutan suara pada 27 November.

    “Kawal terus suara rakyat untuk Ipuk-Mujiono, jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba berbuat kecurangan hingga hari pencoblosan. Apalagi hari ni sudah masa tenang,” tegas Made. [rin/suf]

  • Survei Polco: Ali Makki-Ali Ruchi Unggul Tipis di Pilkada Banyuwangi

    Survei Polco: Ali Makki-Ali Ruchi Unggul Tipis di Pilkada Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi 2024 semakin memanas. Hasil survei terbaru dari Politeia Consulting (Polco) menunjukkan pasangan H. Moh Ali Makki-Ali Ruchi unggul tipis atas pasangan petahana Ipuk Fiestiandani-Mujiono.

    Berdasarkan survei yang dilakukan pada 18-22 November 2024, pasangan Ali Makki-Ali Ruchi meraih 45,76 persen suara, sedikit lebih tinggi dibandingkan pasangan Ipuk-Mujiono yang memperoleh 44 persen suara. Sementara itu, 10,24 persen responden masih belum menentukan pilihan.

    Direktur Eksekutif Polco, Rico Pahlawan, mengungkapkan bahwa survei ini melibatkan 600 responden dari 25 kecamatan di Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan wawancara tatap muka.

    “Semua populasi pemilih di Banyuwangi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai responden. Hasilnya, pasangan Ali Makki-Ali Ruchi unggul dengan 45,76 persen suara, sedangkan pasangan petahana memperoleh 44 persen,” ujar Rico pada Sabtu (23/11/2024).

    Pasangan Ali Makki-Ali Ruchi menunjukkan dominasi di enam daerah pemilihan (dapil), yaitu dapil 1, 2, 4, 5, 6, dan 7. Sementara itu, pasangan Ipuk-Mujiono hanya unggul di dapil 3 dan dapil 8.

    Selain itu, pasangan Ali-Ali juga unggul di kalangan pemilih laki-laki dan perempuan, serta pada kelompok usia 20-29 tahun, 40-49 tahun, dan 50 tahun ke atas.

    “Dari 600 responden yang kami wawancarai, pasangan Ali-Ali unggul di kedua gender serta pada kelompok usia tertentu, sedangkan pasangan petahana lebih banyak dipilih oleh pemilih di kelompok usia lainnya,” tambah Rico.

    Rico juga mencatat adanya indikasi kurang solidnya koalisi partai pendukung pasangan petahana, yang terdiri dari Demokrat, PKS, PPP, PAN, dan Hanura. Beberapa pemilih dari partai-partai tersebut justru menyatakan dukungannya kepada pasangan Ali Makki-Ali Ruchi.

    Namun, Rico mengingatkan bahwa hasil survei ini belum dapat dijadikan acuan final. Selain margin of error sebesar 4,1 persen, masih ada 10,24 persen responden yang belum menentukan pilihan.

    “Karena masih ada responden yang belum menentukan pilihan serta margin of error, hasil survei ini tidak dapat dijadikan patokan pasti untuk hasil Pilkada,” tegas Rico. [asg/beq]