Tag: Mujiono

  • KPK Panggil 3 Ajudan Sugiri Sancoko Usut Dugaan Korupsi di Pemkab Ponorogo

    KPK Panggil 3 Ajudan Sugiri Sancoko Usut Dugaan Korupsi di Pemkab Ponorogo

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil tiga ajudan Bupati nonaktif Ponorogo Sugiri Sancoko pada hari ini, 3 Desember. Mereka akan dimintai keterangan terkait pengurusan jabatan dan proyek serta gratifikasi di Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

    “Pemeriksaan dilakukan di Polres Kota Madiun,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 3 Desember.

    Adapun tiga ajudan yang dipanggil itu adalah Ketiga ajudan tersebut yaitu Altof, Zufar Ali Akbar, dan Wildan.

    Lalu, turut dipanggil juga 12 saksi lainnya. Rinciannya adalah dua ajudan Sekda Ponorogo Agus Pramono, yaitu Faishal Rauf Ramadhani dan Dimas Sulton.

    Kemudian penyidik juga memanggil Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Patihan Wetan, Dwi Susilowati; Kasi Pemerintahan Umum Kelurahan Setono, Sur Wigiyanto; Kasi Tata Pemerintahan Kecamatan Jenangan, Lestriyana Riswandari; Kasubag Keuangan Penyusunan Program dan Pelaporan Kecamana Kauman, Maek Subekti; Kepala UPTD Labkesda Dinkes Ponorogo, Atis Wahyuni; Sekretaris Kelurahan Patihan, Suwandi; Sekretaris Kelurahan Singosaren, Mujiono; Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretaris Daerah Ponorogo, Rizky Wahyu Nugroho; san Kepala BKD Ponorogo, Winarko Arif.

    Budi belum mengonfirmasi kehadiran belasan saksi ini. Dia juga masih menutup materi pemeriksaan yang akan digali dari sejumlah saksi tersebut.

    Diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko tersangka bersama tiga orang lainnya, yakni Agus Pramono yang merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo yang sudah menjabat sejak 2012; Yunus Mahatma selaku Direktur RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo; dan Sucipto yang merupakan pihak swasta rekanan RSUD Ponorogo dalam paket pekerjaan di lingkungan Kabupaten Ponorogo.

    Penetapan tersangka ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat, 7 November. Ada tiga klaster korupsi yang ditemukan KPK.

    Pertama adalah dugaan suap pengurusan jabatan. Lalu suap proyek pekerjaan di RSUD Ponorogo dan penerimaan lainnya atau gratifikasi.

    Dalam kasus suap pengurusan jabatan, Yunus selaku Direktur RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo tahu akan diganti oleh Sugiri sejak awal tahun. Sehingga, dia menyiapkan sejumlah uang dan menyerahkannya sebanyak tiga kali.

    Penyerahan pertama dilakukan Yunus kepada Sugiri pada Februari 2025 dengan nominal Rp400 juta yang diberikan melalui ajudan.

    Kemudian, pada periode April-Agustus, Yunus menyerahkan uang senilai Rp325 juta kepada Agus Pramono.

    Lalu, dia kembali menyerahkan uang sebesar Rp500 juta kepada Ninik yang merupakan kerabat Sugiri pada November. Sehingga, duit yang diterima Sugiri mencapai Rp900 juta.

    Tak sampai di situ, Sugiri juga mendapatkan Rp1,4 miliar dari proyek paket pekerjaan di lingkungan RSUD Ponorogo dengan nilai Rp14 miliar. Duit ini disebut KPK awalnya lebih dulu diterima Yunus selaku Kepala RSUD.

    Sedangkan pada klaster terakhir, diduga ada penerimaan gratifikasi berupa uang ratusan juta dari pihak swasta oleh Sugiri.

  • Kasus OTT Bupati Sugiri Sancoko, KPK Periksa Kepala BKD Ponorogo dan Enam Ajudan

    Kasus OTT Bupati Sugiri Sancoko, KPK Periksa Kepala BKD Ponorogo dan Enam Ajudan

    Madiun (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Ponorogo Winarko Arif dan enam ajudan bupati serta sekretaris daerah, sebagai bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi terkait suap pengurusan jabatan, proyek, dan penerimaan gratifikasi yang berawal dari OTT Bupati Ponorogo. Total sebanyak 14 saksi dipanggil oleh KPK untuk dimintai keterangan pada Rabu (3/12/2025).

    Dalam kasus yang menjerat Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (SUG), ini, KPK telah menetapkan empat tersangka. Selain Bupati Sugiri, tersangka lain adalah Agus Pramono (AGP) selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo; Yunus Mahatma (YUM) selaku Direktur RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo; dan Sucipto (SC) selaku pihak swasta rekanan RSUD.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan pemeriksaan massal yang menyasar unsur pejabat dan orang-orang dekat bupati ini. “Hari ini Rabu (3/12/2025), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap 14 saksi,” kata Budi Prasetyo.

    Selain Kepala BKD Winarko Arif, penyidik KPK memanggil tiga orang ajudan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, yakni Wildan Ajudan, Zufar Ali Akbar, dan Altof. Pemeriksaan juga menyasar dua ajudan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo Agus Pramono, yakni Faishal Rauf Rama Dhani dan Dimas Sulton. Keterangan dari para ajudan ini sangat krusial karena mereka berada di lingkaran terdekat para tersangka utama.

    Selain nama-nama tersebut, KPK juga memanggil delapan saksi lain yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai posisi strategis di lingkup Pemkab Ponorogo. Mereka yang menjalani pemeriksaan meliputi Dwi Susilowati, Sur Wigiyanto, Lestriyana Riswandari, Maek Subekti, Atis Wahyuni, Suwandi, Mujiono, dan Rizky Wahyu Nugroho.

    Meskipun Budi tidak merinci kaitan spesifik para saksi tersebut dalam kasus ini atau materi pemeriksaan yang akan didalami penyidik, pemanggilan Kepala BKD mengindikasikan KPK sedang mendalami proses pengurusan jabatan di lingkungan Pemkab Ponorogo.

    Budi hanya menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap seluruh saksi dilakukan di wilayah Jawa Timur. “Pemeriksaan dilakukan di Polres Kota Madiun,” ujar Budi. [hen/beq]

  • Festival Kebangsaan Suguhkan Keragaman Budaya Multikultur di Banyuwangi

    Festival Kebangsaan Suguhkan Keragaman Budaya Multikultur di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Merayakan keberagaman dan menguatkan toleransi antar etnis di Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Kebangsaan. Festival yang melibatkan banyak etnis yang menetap di Bumi Blambangan ini digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (22/11/2025).

    Banyuwangi dikenal sebagai daerah multikultur yang dihuni oleh banyak suku dan etnis. Tidak hanya suku asli – Osing, namun juga Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bali, hingga etnis Tionghoa dan Arab. Keragaman ini membuat Banyuwangi kaya akan tradisi, budaya, dan adat istiadat.

    “Lewat Festival Kebangsaan, kita perkuat semangat persaudaraan, toleransi, dan persatuan di Banyuwangi. Ini sebagai pesan bagaimana beragam suku dan etnis di Banyuwangi bisa hidup berdampingan, rukun, guyub untuk membangun daerah ini,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono saat membuka acara.

    Festival ini berlangsung meriah menyuguhkan beragam atraksi seni budaya dari berbagai suku dan etnis yang tinggal di Banyuwangi.

    Ada tari Barongsai, tari Tanduk Majeng, sendratari Kembang Sak Ronce yang menggambarkan keragaman seni budaya Banyuwangi, hingga tari kolaborasi suku Mandar, Jawa dan Madura yang menambah semarak acara tersebut.

    “Kegiatan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan. Terima kasih kepada seluruh elemen yang terus bahu-membahu menjaga kerukunan dan keharmonisan Banyuwangi. Ke depan ,mari kita terus bergandengan tangan untuk Banyuwangi yang semakin sejahtera,” ajak Mujiono.

    Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banyuwangi, Agus Mulyono menambahkan, Festival Kebangsaan kali ini menekankan pada Trilogi Pemuda, Suku dan Budaya sebagai tiga elemen kunci yang saling berkaitan dalam membentuk identitas bangsa yang majemuk dan harmonis.

    Berkaitan dengan hal tersebut, Festival Kebangsaan juga diwarnai dengan beragam perlombaan yang melibatkan anak-anak muda. Yaitu lomba Band Kebangsaan untuk pelajar SD dan SMP. Serta lomba Video Kebangsaan untuk pelajar SMA. [alr/aje]

     

  • Banyuwangi Masuk Penilaian IGA 2025, Tim Kemendagri Cek 221 Inovasi hingga Dampak Nyatanya

    Banyuwangi Masuk Penilaian IGA 2025, Tim Kemendagri Cek 221 Inovasi hingga Dampak Nyatanya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang lolos untuk penilaian validasi lapang dalam kompetisi Innovative Government Awards (IGA) 2025. Pada penilaian IGA kali ini, Banyuwangi mengajukan 221 inovasi dari berbagai bidang pemerintahan dan pelayanan publik.

    Tim penilai IGA datang langsung ke Banyuwangi selama dua hari, Kamis – Jumat (13-14/11/2025) untuk melihat secara langsung sejumlah inovasi Banyuwangi yang masuk dalam penilaian IGA. Tim terdiri dari Aldo Harjunanto dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri dan praktisi media Titin Rosmasari⁠.

    IGA merupakan apresiasi tahunan yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada pemerintah daerah untuk keberhasilan melakukan inovasi di bidang tata kelola pemerintahan, peningkatan layanan publik, dan pembangunan.

    “Kami datang untuk nge-cek dan melihat langsung inovasi yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi. Apakah benar berjalan dan tentunya apakah benar berdampak bagi masyarakat,” kata Titin Rosmasari yang merupakan Presiden Direktur CNN saat diterima Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan. Turut mendampingi Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono dan segenap jajaran OPD Banyuwangi.

    Selama di Banyuwangi, tim penilai melakukan sejumlah kunjungan, di antaranya bertemu salah satu pelaku UMKM serta warga penerima manfaat Gerakan Hari Belanja ke Pasar Tradisional, UMKM dan Warung-Warung Rakyat.

    Gerakan belanja yang diinisiasi Bupati Ipuk sejak 2021 itu menggerakkan seluruh ASN Pemkab dan karyawan stakeholder lainnya untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok maupun barang lainnya di pasar dan warung-warung terdekat. Kegiatan ini dilaksanakan di setiap bulan di tanggal “cantik” misalnya 10 Oktober (10/10), 11 November (11/11), dan seterusnya.

    “Hasil belanjanya kita donasikan kepada warga yang membutuhkan, misalnya warga miskin, balita stunting, korban bencana alam, dan lainnya. Sehingga selain menggerakkan ekonomi lokal, gerakan ini juga membantu mengatasi permasalahan sosial di Banyuwangi,” kata Ipuk.

    “Bahkan, kami juga men-support helm dan jaket untuk driver dan ojol di Banywuangi hasil dari belanja tanggal catik para ASN,” imbuh Ipuk.

    Tim penilai juga mengunjungi sejumlah hotel dan restoran untuk melihat langsung implementasi sistem elektronik Pendapatan Asli Daerah (e-PAD).

    “Ini merupakan platform layanan perpajakan daring yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasannya,” urai Kepala Badan Pendapatan Daerah Banyuwangi, Samsudin, saat mendampingi tim penilai.

    Selanjutnya mereka mengecek pelaksanaan inovasi Sijakawangi (sistem Informasi Pajak Daerah Kabupaten Banyuwangi) dan Sipundiwangi (Sistem Pelaksanaan Undian Pajak Daerah Banyuwangi), serta menggali informasi sejauh mana dampak inovasi tersebut terhadap peningkatan kesadaran wajib pajak dan pendapatan daerah.

    Sijakawangi adalah sistem untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan pajak berbasis digital. Sedangkan Sipundiwangi adalah bentuk apresiasi pemkab bagi masyarakat dan pelaku usaha yang tertib administrasi.

    “Melalui program Sipundiwangi masyarakat dapat berbelanja sekaligus berkesempatan mendapatkan hadiah seperti motor, iPhone, hingga umroh. Inovasi ini bertujuan meningkatkan partisipasi publik dan kepatuhan wajib pajak di Banyuwangi,” ungkap Samsudin.

    Usai mengecek langsung inovasi Banyuwangi, tim penilai pun memberikan apresiasi kepada Banyuwangi.

    “Saya melihat sistem di sini sudah bekerja. Semua stakeholder ikut terlibat sehingga semua inovasinya terbukti dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Titin.

    Sebagai informasi, Kabupaten Banyuwangi telah tujuh kali berturut-turut sejak tahun 2018 ditetapkan sebagai Kabupaten Terinovatif pada ajang Indonesia Government Award (IGA) yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). [tar/ian]

  • Suasana Haru Iringi Tabur Bunga di Selat Bali, Banyuwangi Peringati Hari Pahlawan

    Suasana Haru Iringi Tabur Bunga di Selat Bali, Banyuwangi Peringati Hari Pahlawan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingati dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas Kapal Angkatan Laut (KAL) Sembulungan II-5-42 yang dilaksanakan pada Senin (10/11/2025).

    Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso bertindak langsung sebagai inspektur upacara. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Arm) Triyadi Indrawijaya, perwakilan veteran dan sejumlah pejabat lainnya turut dalam penghormatan kepada para pahlawan.

    Suasana haru terasa saat mengheningkan ciptasebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan. Hal tersebut juga ditujukan kepada kru KRI Nanggala 402 yang gugur dalam tugas.

    Kegiatan dilanjutkan dengan pelarungan karangan bunga sebagai penghormatan terakhir kepada arwah para pahlawan, dan ditutup dengan tabur bunga di laut.

    “Momentum ini sebagai bentuk penghargaan sekaligus mengenang jasa para pahlawan, termasuk kru KRI Nanggala 402 yang gugur dalam tugas dan dinyatakan patroli sepanjang masa,” kata Danlanal Puji.

    Ia mengatakan, Selat Bali sendiri memiliki nilai historis karena menjadi jalur strategis perjuangan pahlawan masa lalu. Dulunya Selat Bali ini dijadikan perlintasan oleh pahlawan untuk melaksanakan pendaratan di Bali.

    Kegiatan ini juga menjadi refleksi bagi seluruh generasi untuk meneladani semangat pengorbanan para pahlawan.

    “Nilai-nilai kepahlawanan itu harus terus kita jaga dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa,” tuturnya.

    Sebelum melaksanaka tabur bunga di Selat Bali, peringatan hari pahlawan juga dirayakan dengan ziarah tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria Banyuwangi. Kegiatan dipimpin Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, serta Upacara Hari Pahlawan di halaman Pemkab Banyuwangi yang dipimpin langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Di momen Hari Pahlawan, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiadani turut mengajak agar semangat perjuangan para pahlawan harus diwujudkan dalam bentuk kerja nyata. Bukan lagi dengan mengangkat senjata, melainkan melalui penguatan potensi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    “Sebagai generasi penerus, tugas kita adalah mengisi kemerdekaan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki Banyuwangi, baik kekayaan alam, budaya, seni, maupun sumber daya manusianya,” ujarnya.

    Ipuk berharap semangat kepahlawanan terus hidup dalam setiap langkah pembangunan daerah. “Tujuannya satu, agar Banyuwangi menjadi daerah yang sejahtera, masyarakatnya makmur, serta penuh keberkahan,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2025

    Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025 Regional 9 November 2025

    Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2025 sebagai Kabupaten Terbaik I Kategori Best Smart Branding Innovation.
    Penghargaan didapat lantaran Banyuwangi dinilai berhasil memasarkan potensi daerahnya secara inovatif sehingga mampu meningkatkan daya saing ekonomi dan sosial masyarakat.
    Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Teknologi Pemerintahan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Myra Tayyiba kepada Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono di Jakarta, Sabtu (8/11/2025) malam.
    Pada ajang
    ISNA 2025
    yang digelar oleh Citiasia International, Banyuwangi mengungguli dua finalis lain, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Badung.
    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menyebut, penghargaan yang diterima pihaknya merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha.
    “Terima kasih kepada seluruh warga Banyuwangi dan pelaku usaha yang telah bersama-sama mempromosikan Banyuwangi dengan baik. Tentu masih ada kekurangan, tapi penghargaan ini menunjukkan bahwa banyak hal positif yang telah kita lakukan bersama,” ujar Ipuk, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Minggu (9/11/2025).
    Wakil Bupati Mujiono menjelaskan, penghargaan tersebut diberikan karena Banyuwangi dinilai berhasil membangun citra daerah yang kuat melalui inovasi berkelanjutan, terutama di sektor pariwisata.
    Melalui
    branding

    Majestic Banyuwangi
    ”, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu dinilai konsisten menciptakan program kreatif untuk menggerakkan perekonomian daerah berbasis pariwisata.
    Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian juri adalah keberlanjutan program Banyuwangi Festival, rangkaian ratusan event budaya, kuliner, olahraga, dan seni yang menjadi ikon pariwisata daerah.
    “Konsistensi ini menjadikan Banyuwangi Festival sebagai ikon budaya dan pariwisata utama yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan dan menarik investasi ke daerah,” ujar Mujiono.
    Sejak 2023, dua
    event
    andalan Banyuwangi, Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), telah masuk dalam agenda nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
    Selain itu, ajang Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2025 menjadi satu-satunya balap sepeda di Indonesia yang masuk kalender resmi federasi balap sepeda dunia (UCI).
    “Banyuwangi kini dikenal luas sebagai destinasi
    sport tourism
    ,” tambah Mujiono.
    Tak hanya mengandalkan festival, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memperkuat sektor pariwisata dan pelayanan publik.
    Salah satu inovasinya adalah program Smart Kampung yang mengintegrasikan layanan publik digital hingga tingkat desa.
    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso menambahkan, penilaian ISNA 2025 dilakukan melalui riset komprehensif yang melibatkan survei masyarakat, data dari berbagai instansi, serta analisis inovasi daerah dan
    masterplan smart city
    daerah.
    “Penilaiannya mencakup dampak positif bagi masyarakat, kemitraan dan kolaborasi, adopsi teknologi, serta kreativitas dan keunikan inovasi
    branding
    ,” papar Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Temuan Ratusan Peluru di Banyuwangi di Pembuangan Sampah

    Heboh Temuan Ratusan Peluru di Banyuwangi di Pembuangan Sampah

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, digemparkan oleh penemuan satu karung kecil berisi ratusan proyektil atau timah peluru di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Gapangan, Kamis (6/11/2025). 

    Temuan ini pertama kali diketahui oleh Hariyono (45), seorang karyawan swasta yang juga tukang angkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, saat tengah menaikkan tumpukan sampah ke truk pengangkut pada Selasa (5/11/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

    “Saya menemukan sebuah karung kecil yang ternyata berisi logam berbentuk peluru. Karena khawatir, saya bawa pulang dulu untuk diamankan,” ujar Hariyono kepada wartawan.

    Dua hari kemudian, Hariyono melaporkan penemuan tersebut melalui nomor pengaduan ‘Wadul Kapolresta Banyuwangi’, yang kemudian langsung ditindaklanjuti aparat kepolisian.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan, barang bukti yang ditemukan berupa 241 butir proyektil atau timah peluru dalam kondisi berkarat dan tanpa selongsong. Rinciannya, 104 butir proyektil besar berukuran 6,2 cm dan 137 butir proyektil kecil berukuran 4,6 cm.

    “Proyektil yang ditemukan sudah berkarat dan tidak berselongsong, jadi dipastikan tidak aktif dan tidak bisa meledak,” ujar Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono, Jumat (7/11/2025).

    Budi menjelaskan, seluruh barang bukti telah diamankan oleh Unit 4 Satintelkam Polresta Banyuwangi di gudang penyimpanan senjata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami sudah melakukan pengecekan di lokasi, menghitung jumlah proyektil, mendokumentasikan, dan melaporkan hasilnya ke pimpinan. Barang bukti saat ini diamankan di gudang senjata Satintelkam,” jelasnya.

     

     

    Warga di Purbalingga, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan sebuah granat dan lebih dari 90 butir amunisi jenis peluru di sebuah rumah.

  • Jejak Jaringan Fredy Pratama di Balik Terbongkarnya Peredaran 44,5 Kg Sabu di Kalsel

    Jejak Jaringan Fredy Pratama di Balik Terbongkarnya Peredaran 44,5 Kg Sabu di Kalsel

    Liputan6.com, Jakarta Polisi membongkar peredaran 44,5 kilogram sabu dan 24.928 butir ekstasi di Kalimantan Selatan (Kalsel), yang diduga kuat berasal dari jaringan antarprovinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

    Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono mengungkapkan, jaringan ini dikendalikan oleh kelompok yang terafiliasi dengan Fredy Pratama, salah satu buronan besar kasus narkoba internasional.

    Data kepolisian, pengungkapan dilakukan melalui dua laporan kasus berbeda. Kasus pertama berlokasi di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Barito Kuala, dengan barang bukti mencapai 27 kilogram sabu dan hampir 25 ribu butir ekstasi.

    Kasus kedua terungkap di Jalan Pramuka, Banjarmasin, dengan temuan 17,4 kilogram sabu.

    “Dari hasil pengungkapan ini, kami berhasil menggagalkan peredaran narkotika senilai sekitar Rp 91,7 miliar,” kata Baktiar. kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).

    Selain menyita barang bukti dalam jumlah besar, pengungkapan tersebut juga dinilai menyelamatkan lebih dari 247 ribu orang dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

    “Jika dikonversi dalam biaya rehabilitasi, langkah ini menghemat potensi kerugian negara hingga Rp 1,2 triliun,” ungkapnya.

    Baktiar menegaskan, pihaknya akan terus memperkuat sinergi lintas provinsi untuk menutup jalur distribusi jaringan narkotika di Kalimantan.

    “Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menekan peredaran narkoba dari hulu ke hilir, terutama yang melibatkan jaringan besar antarprovinsi,” tegasnya.

  • TNI AL dan Petani Banyuwangi Targetkan Penanaman Kedelai di Lahan Seluas 60 Hektare

    TNI AL dan Petani Banyuwangi Targetkan Penanaman Kedelai di Lahan Seluas 60 Hektare

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pangkalan TNI AL Banyuwangi bersama petani Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, sedang berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan menanam kedelai di lahan seluas 60 hektare.

    Lahan tersebut berada di kawasan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, tepatnya di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan dan meningkatkan produksi kedelai di wilayah tersebut.

    Penanaman kedelai dimulai sejak pertengahan tahun 2025 dengan dua periode, yakni pada bulan Juli dan Oktober. Hingga saat ini, sekitar 20 hektare lahan telah ditanami kedelai, dengan mayoritas (19 hektare) menggunakan varietas kedelai hitam. Sedangkan satu hektare sisanya ditanami dengan kedelai Garuda Merah Putih, yang merupakan varietas unggulan dari TNI AL.

    Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso menyatakan, tanaman kedelai Garuda Merah Putih yang ditanam di lahan tersebut sudah mulai memasuki tahap panen. “Pada akhir September, tanaman kedelai di luas lahan sekitar 1 hektare sudah dalam proses panen. Proses panen diperkirakan berlangsung selama sebulan mendatang,” ujarnya.

    Kedelai Garuda Merah Putih, yang memiliki masa panen relatif singkat (90 hari setelah masa tanam), menjadi fokus utama dalam program ketahanan pangan TNI AL. Menurut Puji, hasil panen kedelai Garuda Merah Putih diperkirakan lebih melimpah dibandingkan varietas kedelai biasa.

    Sebagai perbandingan, pada panen raya kedelai Garuda Merah Putih di Lampung yang dilakukan pada hari yang sama, kedelai ini menghasilkan 3-4 ton per hektare. Sementara itu, kedelai biasa hanya menghasilkan sekitar 1 hingga 1,2 ton per hektare.

    Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, yang hadir dalam acara Panen Ketahanan Pangan TNI AL pada Rabu (29/10/2025), mengapresiasi upaya TNI AL dalam mendampingi petani untuk meningkatkan hasil produksi kedelai di Banyuwangi. “Saya berharap, pendampingan ini akan semakin meningkatkan produksi kedelai di Banyuwangi,” kata Mujiono.

    Mujiono juga memaparkan bahwa produksi kedelai di Banyuwangi pada periode Januari hingga September 2025 mencapai 5.012 ton. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2.845 ton pada periode yang sama.

    Bahkan, luasan lahan tanam kedelai di Banyuwangi juga mengalami peningkatan tajam, dari 1.407 hektare pada 2024 menjadi 2.475 hektare pada 2025.

    “Sebagai komitmen terhadap ketahanan pangan yang berkelanjutan, Pemkab Banyuwangi terus mengembangkan sejumlah inovasi untuk mendukung pertanian kedelai,” lanjut Mujiono. Inovasi tersebut mencakup distribusi pupuk subsidi yang merata, pendampingan teknologi budidaya, serta pengendalian lahan untuk meningkatkan hasil pertanian.

    TNI AL juga telah berkoordinasi dengan Kepala Bulog untuk memastikan hasil panen kedelai dapat terserap dengan baik. “Jika hasil panen saat ini, maupun yang akan datang dengan luas lebih dari 50–60 hektare, sudah tersedia, maka Bulog akan berupaya menyerap hasil panen tersebut,” jelas Puji.

    Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso bersama Wakil Bupati Mujiono dan jajaran dalam kegiatan panen ketahanan pangan TNI AL

    Dengan adanya sinergi antara TNI AL, petani, dan Bulog, pihaknya berharap para petani mendapatkan harga jual yang layak dan hasil panen yang terserap maksimal.

    Sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah, Mujiono menegaskan bahwa Banyuwangi sedang memperkuat sektor pertanian kedelai untuk mendukung kemandirian pangan nasional. “Kami optimistis bahwa Banyuwangi akan semakin kuat dalam mewujudkan kemandirian pangan untuk nasional,” tambahnya.

    Keberhasilan program ketahanan pangan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi kedelai, tetapi juga menjadi model untuk daerah lain dalam hal ketahanan pangan berbasis kerjasama antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. [alr/suf]

  • Mas Rusdi Berikan Reword 256 Atlet Berprestasi Kabupaten Pasuruan

    Mas Rusdi Berikan Reword 256 Atlet Berprestasi Kabupaten Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Setelah mengharumkan nama Kabupaten Pasuruan, sebanyak 256 insan olahraga dan pemuda berprestasi di Kabupaten Pasuruan menerima penghargaan berupa reward dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan. Penghargaan ini diberikan atas capaian luar biasa mereka di tingkat nasional maupun internasional sepanjang tahun 2025.

    Acara penyerahan reward digelar di Auditorium Mpu Sindok Pemkab Pasuruan. Total dana yang dikucurkan untuk para atlet, pelatih, dan pemuda berprestasi tersebut mencapai Rp 3,594 miliar.

    Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyerahkan langsung penghargaan itu didampingi Wakil Bupati KH Shobih Asrori, Ketua Komisi IV DPRD Andri Wahyudi, dan Sekda Yudha Triwidya Sasongko. Suasana acara berlangsung meriah dan penuh rasa bangga.

    “Saya sangat bangga dengan seluruh atlet dan pemuda berprestasi Pasuruan. Panjenengan semua telah membawa nama baik daerah di kancah nasional dan internasional,” ujar Bupati Rusdi Sutejo dalam sambutannya.

    Bupati Rusdi menegaskan bahwa pemberian reward tersebut merupakan bentuk apresiasi sekaligus bukti nyata komitmen Pemkab dalam mendukung kemajuan olahraga. Menurutnya, penghargaan itu diharapkan mampu menumbuhkan semangat baru bagi generasi muda Pasuruan.

    “Ini adalah wujud keberpihakan pemerintah kepada atlet dan pemuda. Semoga bisa menjadi motivasi agar prestasi yang sudah diraih dapat terus ditingkatkan,” tambah Mas Rusdi.

    Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyinggung pentingnya peningkatan pembinaan atlet di daerah. Ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri dalam membina prestasi olahraga di Pasuruan.

    “Kami menyadari dana pembinaan di Pasuruan belum sebesar daerah lain seperti Surabaya. Tapi kami akan cari solusi bersama agar pembinaan tetap berjalan maksimal,” ungkap Mas Rusdi.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pasuruan Mujiono menjelaskan bahwa besaran reward tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan itu diharapkan bisa menjadi dorongan bagi atlet dan pelatih untuk terus berprestasi.

    “Untuk medali emas perorangan kini naik menjadi Rp 40 juta, sedangkan emas beregu mencapai Rp 50 juta. Kenaikan rata-rata sebesar Rp 5 juta per medali ini menunjukkan komitmen Pemkab dalam mendukung prestasi olahraga,” jelas Mujiono.

    Ia menambahkan, selain atlet, pelatih juga mendapat kenaikan insentif dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta per poin. Menurutnya, kesejahteraan pelatih dan atlet harus berjalan seimbang agar prestasi olahraga Pasuruan semakin meningkat.

    “Peningkatan bonus ini bukan sekadar angka, tapi penghargaan atas kerja keras mereka yang telah mengharumkan nama Pasuruan,” tutup Mujiono. (ada/ian)