Tag: Muharram

  • Lengkap! Bacaan Doa Awal Tahun 1 Muharram Beserta Artinya – Page 3

    Lengkap! Bacaan Doa Awal Tahun 1 Muharram Beserta Artinya – Page 3

    1. Doa adalah Inti Ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:

    “الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ”

    “Doa itu adalah ibadah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi; shahih menurut Al-Albani)

    2. Allah Memerintahkan Kita untuk Berdoa

    وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

    “Dan Tuhanmu berfirman: *Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan untukmu…”(QS. Ghafir: 60)

    3. Doa Menghapus Dosa dan Musibah. Rasulullah ﷺ bersabda:“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah selain doa.”(HR. At-Tirmidzi)

    4. Doa Menenangkan Hati. Berdoa adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah. Dalam proses itu, hati menjadi lebih tenang, seperti dalam firman-Nya:

    أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

    “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28)

    5. Doa Menunjukkan Tawakkal dan Keimanan. Berdoa menunjukkan bahwa seseorang menyandarkan harapannya kepada Allah. Ini adalah tanda tawakkal dan tauhid yang kuat.

    6. Doa adalah Senjata Orang Beriman. Rasulullah ﷺ bersabda: “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.”(HR. Al-Hakim, hasan)

    7. Allah Tak Pernah Bosan Mengabulkan. Berbeda dengan manusia, Allah tidak akan pernah bosan atau marah ketika hamba-Nya berulang kali meminta:

    “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.”(HR. At-Tirmidzi, hasan)

  • Tradisi Pawai Obor 1 Suro di Samarinda: Dari Swadaya Warga hingga Menginspirasi Daerah Lain
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juni 2025

    Tradisi Pawai Obor 1 Suro di Samarinda: Dari Swadaya Warga hingga Menginspirasi Daerah Lain Regional 25 Juni 2025

    Tradisi Pawai Obor 1 Suro di Samarinda: Dari Swadaya Warga hingga Menginspirasi Daerah Lain
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah di Langgar At-Taqwa, Jalan Merdeka RT 94, Samarinda, akan berlangsung semarak dengan tradisi pawai obor.
    Tradisi malam 1 suro
    ini telah berlangsung secara rutin selama sembilan tahun dan menjadi pelopor perayaan serupa di berbagai wilayah di Samarinda.
    Ketua RT 94 sekaligus Pembina kegiatan, Ipung Aspul, menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah empat tahun terakhir digelar di Langgar At-Taqwa, setelah sebelumnya berlangsung selama lima tahun di Masjid Merdeka II.
    “Sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Merdeka II selama lima tahun. Jadi, total sudah sembilan tahun kami menggagas acara ini,” jelas Ipung kepada Kompas.com, Rabu (25/6/2025).
    Perayaan sempat terhenti selama dua tahun karena pergantian kepengurusan masjid dan pandemi Covid-19.
    Namun setelah pandemi mereda, semangat untuk kembali menggelar pawai obor pun bangkit.
    “Setelah Covid selesai, kami memanggil kembali pengurus lama yang dulu aktif mengelola acara ini. Alhamdulillah, semangat itu muncul lagi dan kami putuskan untuk melanjutkannya di sini (Langgar At-Taqwa),” imbuhnya.
    Menurut Ipung, kegiatan ini didorong oleh keinginan untuk mengangkat makna Tahun Baru Islam agar tidak kalah meriah dengan perayaan tahun baru masehi.
    “Kami ini umat Islam, dan Tahun Baru Islam itu sebetulnya lebih penting, lebih utama. Kenapa setiap tahun baru kok sepi, enggak ada kegiatan? Padahal mayoritas penduduk Indonesia itu Muslim,” ujarnya.
    Upaya warga juga mendapat apresiasi, bahkan dari luar Kalimantan. Ipung menuturkan bahwa warga Samarinda yang tinggal di Malang sempat terkejut melihat kemeriahan perayaan ini.
    “Warga kami yang di Malang kaget saat kami perlihatkan video perayaan ini. Mereka bilang, ‘Ternyata setiap Tahun Baru Islam di Kalimantan lebih meriah acaranya’,” kenangnya.
    Perayaan ini juga menginspirasi RT lain di Samarinda untuk menggelar kegiatan serupa. Menurut Ipung, semangat dari Jalan Merdeka menyebar dan memicu pawai obor di daerah lain.
    “Awal mulanya memang dari sini. Tahun demi tahun berkembang, bahkan masing-masing RT mulai mengadakan kegiatan pawai obor sendiri,” kata Ipung.
    Antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah obor yang disiapkan. Tahun lalu mencapai 2.000 obor, dan tahun ini ditargetkan lebih dari 1.000 obor akan digunakan.
    “Tahun kemarin saja ramai, apalagi tahun ini bertepatan dengan libur sekolah, insya Allah tambah ramai,” harap Ipung.
    Rangkaian acara telah dimulai sejak 20 Juni 2025, dengan kegiatan lomba anak seperti adzan, hafalan ayat pendek, dan mewarnai.
    “Tanggal 20, 21, dan malam tanggal 22 itu langsung pembagian hadiah bagi pemenang lomba,” jelasnya.
    Puncak acara pawai obor akan digelar Kamis malam (27/6/2025) setelah salat Isya, dengan rute keliling sembilan RT di Jalan Merdeka dan sekitarnya, mulai dari Merdeka 3, Merdeka 2, Merdeka 1, hingga kembali ke Langgar At-Taqwa.
    Seluruh kegiatan ini dilaksanakan secara swadaya oleh warga, tanpa bantuan pemerintah.
    “Adik-adik muda di kepanitiaan ini, diketuai Pak Ismail, bahu-membahu. Mereka mencari bambu ke hutan, mengumpulkan botol bekas untuk obor. Ini murni kegotongroyongan,” ujarnya.
    Tak hanya sebagai perayaan, pawai obor juga dimaknai sebagai ritual doa tolak bala atau “Badrah”.
    “Ini adalah momen besar bagi umat Islam. Kami keliling membaca doa tolak bala, berharap kompleks Merdeka, khususnya Samarinda, terhindar dari musibah yang tidak diinginkan,” tutup Ipung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapan Malam 1 Suro 2025? Cek Jadwal dan Tradisinya

    Kapan Malam 1 Suro 2025? Cek Jadwal dan Tradisinya

    Jakarta: Malam 1 Suro merupakan momen yang penting dalam kalender Jawa. Hal ini karena malam 1 Suro menjadi awal bulan pertama atau Tahun Baru Jawa.

    Penetapan 1 Suro sebagai awal tahun baru dalam Kalender Jawa dilakukan di zaman Kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645). Sultan Agung menggabungkan unsur penanggalan hijriyah (kalender Islam), penanggalan masehi, dan penanggalan Hindu.

    Penyatuan ini dimulai sejak Jumat Legi bulan Jumadil akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi. Kemudian ditetapkan 1 Suro sebagai hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro yang bertepatan pula dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriah. 

    Itulah alasan mengapa 1 Suro bersamaan dengan 1 Muharram atau tahun baru Islam. Lalu kapan 1 Suro 2025? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
    Kapan Malam 1 Suro 2025?

    Berdasarkan kalender Masehi, malam 1 Suro yang juga menjadi penanda transisi dari 1958 Je menjadi 1959 Dal jatuh pada, Kamis malam tanggal 26 Juni 2025. Dalam penanggalan Jawa pergantian hari saat magrib atau setelah matahari terbenam.
     

    1 Suro yang bertepatan dengan Jumat Kliwon ini akan menandai menandai dimulainya tahun Dal. Dilansir dari lama Kraton Jogja, tahun Dal berisi 355 hari dalam setahun dan dikenal sebagai Taun Wuntu atau tahun panjang.

    Selain awal bulan Suro, tanggal 27 Juni juga bertepatan pada awal bulan Muharram atau Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
    Tradisi Malam 1 Suro
    Pada malam 1 Suro biasanya akan banyak dikelar acara kirab, iring-iringan rombongan masyarakat. Selain itu, pada malam ini juga digelar doa bersama oleh semua hadirin untuk memohon berkah dan menjauhkan datangnya bahaya.

    Fokus utama perayaan Malam 1 Suro adalah ketentraman batin dan keselamatan. Dan selama perayaan Malam 1 Suro, masyarakat pada umumnya berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melakukan kebaikan-kebaikan sepanjang bulan Suro.

    Jakarta: Malam 1 Suro merupakan momen yang penting dalam kalender Jawa. Hal ini karena malam 1 Suro menjadi awal bulan pertama atau Tahun Baru Jawa.
     
    Penetapan 1 Suro sebagai awal tahun baru dalam Kalender Jawa dilakukan di zaman Kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645). Sultan Agung menggabungkan unsur penanggalan hijriyah (kalender Islam), penanggalan masehi, dan penanggalan Hindu.
     
    Penyatuan ini dimulai sejak Jumat Legi bulan Jumadil akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi. Kemudian ditetapkan 1 Suro sebagai hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro yang bertepatan pula dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriah. 

    Itulah alasan mengapa 1 Suro bersamaan dengan 1 Muharram atau tahun baru Islam. Lalu kapan 1 Suro 2025? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

    Kapan Malam 1 Suro 2025?

    Berdasarkan kalender Masehi, malam 1 Suro yang juga menjadi penanda transisi dari 1958 Je menjadi 1959 Dal jatuh pada, Kamis malam tanggal 26 Juni 2025. Dalam penanggalan Jawa pergantian hari saat magrib atau setelah matahari terbenam.
     

     
    1 Suro yang bertepatan dengan Jumat Kliwon ini akan menandai menandai dimulainya tahun Dal. Dilansir dari lama Kraton Jogja, tahun Dal berisi 355 hari dalam setahun dan dikenal sebagai Taun Wuntu atau tahun panjang.
     
    Selain awal bulan Suro, tanggal 27 Juni juga bertepatan pada awal bulan Muharram atau Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
    Tradisi Malam 1 Suro
    Pada malam 1 Suro biasanya akan banyak dikelar acara kirab, iring-iringan rombongan masyarakat. Selain itu, pada malam ini juga digelar doa bersama oleh semua hadirin untuk memohon berkah dan menjauhkan datangnya bahaya.
     
    Fokus utama perayaan Malam 1 Suro adalah ketentraman batin dan keselamatan. Dan selama perayaan Malam 1 Suro, masyarakat pada umumnya berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melakukan kebaikan-kebaikan sepanjang bulan Suro.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • 1 Muharram 1447 H Jatuh pada 27 Juni, Ini Bacaan Doa Tahun Baru Islam

    1 Muharram 1447 H Jatuh pada 27 Juni, Ini Bacaan Doa Tahun Baru Islam

    Jakarta: Umat muslim di Indonesia akan bersiap menyambut tahun baru Islam yang jatuh pada tanggal 1 Muharam kalender Hijriah atau 27 Juni 2025 Masehi. Menyambut tahun baru Islam dianjurkan untuk membaca doa.

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.
    Keutamaan Bulan Muharram

    Bulan pertama dalam kalender Hijriah ini merupakan salah satu bulan yang mulia sebagaimana yang disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:

    “Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Pergilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahui bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Surat At-Taubah ayat 36)
    Berikut keutamaan bulan Muharram:

    1. Bulan suci

    Sebagaimana disebutkan pada Surat At-Taubah ayat 36 disebutkan, Muharram merupakan satu dari empat bulan haram atau suci (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab, dan Muharram). Ini mempertegas bahwa Muharram memang sangat dimuliakan.

    2. Bulan Allah

    Syekh Jalaluddin As-Suyuthi mengatakan, bahwa kelebihan bulan Muharram terletak pada namanya yang islami dibandingkan nama bulan hijriah lainnya. Nama bulan hijriah selain Muharram merupakan nama bulan yang dipakai pada masa jahiliah.
     

    3. Bulan yang memiliki banyak peristiwa penting bagi para Nabi

    Bulan Muharram disebut bulan yang suci karena ada banyak peristiwa penting dalam sejarah islam yang terjadi di bulan ini. Baik itu terjadi sebelum Rasulullah menyebarkan agama Islam maupun setelahnya. Informasi mengenai peristiwa penting di bulan ini bisa.
    Doa Tahun Baru Islam

    Karena itu sebagai momen penting umat muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa saat malam 1 Muharram atau tahun baru Islam. Ada dua doa yang dibaca, yakni doa akhir tahun dan awal tahun.
    Doa Akhir Tahun Hijriah

    Pembacaan doa akhir tahun Hijriah dibaca selepas salat Ashar hingga sebelum Maghrib pada 29 Dzulhijjah 1446 H atau 26 Juni 2025 sore. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 
    kali.

    Berikut bacaan doa akhir tahun hijriah:

    Bacaan: Wa shallallaahu‘ala sayyidinaa Muhammadin wa‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa‘amiltu fi haadzihis sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.
     
    Artinya: Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.
     
    Ya Allah Apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada-Mu, maka sungguh aku mohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku!
    Doa Awal Tahun Hijriah

    Doa tahun baru Islam ini dibaca selepas terbenamnya matahari atau Maghrib sebanyak tiga kali. Berikut bacaan doa awal tahun hijriah:

    Bacaan: Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwalu, wa ‘alaa fadhlikal’azhimi wujuudikal mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suu’i wal isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal jalaali wal ikram yaa arhamar raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
     
    Artinya: Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.
     
    Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-Mu yang agung dan kedermawanan-Mu yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-Mu pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya.
     
    Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!

    Jakarta: Umat muslim di Indonesia akan bersiap menyambut tahun baru Islam yang jatuh pada tanggal 1 Muharam kalender Hijriah atau 27 Juni 2025 Masehi. Menyambut tahun baru Islam dianjurkan untuk membaca doa.
     
    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.
    Keutamaan Bulan Muharram

    Bulan pertama dalam kalender Hijriah ini merupakan salah satu bulan yang mulia sebagaimana yang disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:
     
    “Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Pergilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahui bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Surat At-Taubah ayat 36)

    Berikut keutamaan bulan Muharram:

    1. Bulan suci

    Sebagaimana disebutkan pada Surat At-Taubah ayat 36 disebutkan, Muharram merupakan satu dari empat bulan haram atau suci (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab, dan Muharram). Ini mempertegas bahwa Muharram memang sangat dimuliakan.
     
    2. Bulan Allah
     
    Syekh Jalaluddin As-Suyuthi mengatakan, bahwa kelebihan bulan Muharram terletak pada namanya yang islami dibandingkan nama bulan hijriah lainnya. Nama bulan hijriah selain Muharram merupakan nama bulan yang dipakai pada masa jahiliah.
     

     
    3. Bulan yang memiliki banyak peristiwa penting bagi para Nabi
     
    Bulan Muharram disebut bulan yang suci karena ada banyak peristiwa penting dalam sejarah islam yang terjadi di bulan ini. Baik itu terjadi sebelum Rasulullah menyebarkan agama Islam maupun setelahnya. Informasi mengenai peristiwa penting di bulan ini bisa.
    Doa Tahun Baru Islam

    Karena itu sebagai momen penting umat muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa saat malam 1 Muharram atau tahun baru Islam. Ada dua doa yang dibaca, yakni doa akhir tahun dan awal tahun.

    Doa Akhir Tahun Hijriah

    Pembacaan doa akhir tahun Hijriah dibaca selepas salat Ashar hingga sebelum Maghrib pada 29 Dzulhijjah 1446 H atau 26 Juni 2025 sore. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 
    kali.
     
    Berikut bacaan doa akhir tahun hijriah:
     

     
    Bacaan: Wa shallallaahu‘ala sayyidinaa Muhammadin wa‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa‘amiltu fi haadzihis sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.
     
    Artinya: Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.
     
    Ya Allah Apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada-Mu, maka sungguh aku mohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku!

    Doa Awal Tahun Hijriah

    Doa tahun baru Islam ini dibaca selepas terbenamnya matahari atau Maghrib sebanyak tiga kali. Berikut bacaan doa awal tahun hijriah:
     

     
    Bacaan: Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwalu, wa ‘alaa fadhlikal’azhimi wujuudikal mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suu’i wal isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal jalaali wal ikram yaa arhamar raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
     
    Artinya: Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.
     
    Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-Mu yang agung dan kedermawanan-Mu yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-Mu pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya.
     
    Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Bukan Sesajen, Ini Filosofi di Balik Keunikan Bubur Suro

    Bukan Sesajen, Ini Filosofi di Balik Keunikan Bubur Suro

     

    Liputan6.com, Jakarta – Dalam konversi ke kalender Masehi, malam 1 Suro akan jatuh pada hari Kamis malam, 26 Juni 2025, dimulai sejak waktu maghrib. Sementara itu, hari 1 Suro itu sendiri akan jatuh pada hari Jumat, tanggal 27 Juni 2025. Malam 1 Suro menjadi malam yang paling ‘spesial’ bagi masyarakat Jawa. Termasuk dengan hidangannya. Salah satu hidangan yang kerap muncul adalah Bubur Suro. 

    Bubur Suro menjadi hidangan khas, khususnya bagi masyarakat Jawa saat menjelang perayaan tahun baru Islam. Bukan sekadar hidangan, Bubur Suro menjadi simbol rasa syukur dan harapan akan keberkahan di tahun yang baru. Penyajiannya pun tidak sembarangan, ada waktu-waktu khusus yang dianggap tepat untuk menikmati bubur suro.

     

    Secara tradisional, Bubur Suro disajikan pada malam menjelang 1 Suro (1 Muharram) dalam kalender Jawa, yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam. Namun, penyajiannya tidak terbatas pada malam itu saja. Masyarakat juga sering menyajikan Bubur Suro sepanjang bulan Muharram.

    Selain itu, Bubur Suro juga hadir dalam momen-momen penting lainnya, seperti malam Jumat Kliwon, acara syukuran, atau peringatan hari besar Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Bubur Suro memiliki nilai yang sakral dan istimewa bagi masyarakat Jawa.

    Penyajian Bubur Suro pada waktu-waktu tertentu ini bukan tanpa alasan. Masyarakat percaya bahwa dengan menyajikan Bubur Suro, mereka dapat memperoleh berkah dan keberuntungan di tahun yang baru.

    Bubur Suro bukan sekadar hidangan, melainkan simbol rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan rezeki yang diterima sepanjang tahun. Ia juga menjadi sarana introspeksi diri dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

    Setiap bahan dalam Bubur Suro memiliki makna simbolis tersendiri. Beras melambangkan kemakmuran, santan melambangkan kelembutan dan keharmonisan, sementara tujuh jenis kacang mewakili tujuh hari dalam seminggu yang diberkahi.

    Dengan memahami makna simbolis dari setiap bahan, kita dapat semakin menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi bubur suro. Bubur Suro bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga cerminan dari filosofi hidup masyarakat Jawa.

    Bubur Suro terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, rempah-rempah tradisional seperti serai dan daun salam, menghasilkan rasa gurih yang khas dan berbeda dari bubur biasa. Keunikannya terletak pada beragam lauk pelengkap yang menyertainya.

    Lauk pelengkap bubur suro biasanya terdiri dari tujuh jenis kacang-kacangan (misalnya kacang tanah, kedelai, hijau, mede), tahu, orek tempe atau teri, telur, suwiran jeruk bali, dan buah delima. Kombinasi ini menciptakan cita rasa yang kaya dan kompleks.

    Variasi regional juga memengaruhi komposisi dan rasa Bubur Suro. Setiap daerah di Jawa memiliki ciri khas tersendiri dalam menyajikan Bubur Suro, baik dari segi bahan maupun cara penyajian.

    Dedi, antropolog UGM kepada Liputan6.com mengatakan, Bubur Suro adalah simbol harmonisasi antara manusia, alam, dan Tuhan.

    “Ini bukan hanya kuliner, tapi juga ekspresi kebudayaan yang sangat kental dengan nilai-nilai luhur,” katanya.

     

     

     

  • Pertamina EP Cepu Catatkan Kinerja Positif 2024, Laba Bersih Rp13,4 Triliun

    Pertamina EP Cepu Catatkan Kinerja Positif 2024, Laba Bersih Rp13,4 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024 dengan laba bersih US$817,6 juta atau sekitar Rp13,4 triliun (estimasi kurs Rp16.400), meningkat 1,46% dari capaian 2023 sebesar US$805,8 juta.

    Selain itu, perusahaan yang berada di bawah naungan PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) tersebut berhasil mencatatkan capaian produksi gas naik 27% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Direktur Utama PEPC Muhamad Arifin mengungkapkan bahwa tahun 2024 merupakan milestone penting dalam sejarah perusahaan, sejalan dengan keberhasilan mendapatkan persetujuan Place Into Service (PIS) untuk Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru.

    Adapun, PEPC ditunjuk sebagai operator Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB), Bojonegoro, Jawa Timur.

    “Dengan didapatkannya persetujuan PIS untuk lapangan JTB, tentu berdampak positif bagi perusahaan baik secara teknis maupun finansial. Hal ini juga merupakan salah satu dorongan besar bagi PEPC untuk turut dalam mendukung pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita swasembada energi,” kata Arifin dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).

    Untuk diketahui, kinerja operasi positif yang diraih PEPC yang membawahi seluruh lini bisnis minyak dan gas milik Pertamina yang berada di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Blok Cepu, Jawa Tengah itu sepanjang 2024 berasal dari produksi minyak dan kondensat sebesar 24.82 juta barel minyak (Mmbo) dan gas 96.67 milliar standar kaki kubik feet (Bscf).

    Sementara itu, produksi rata-rata per hari mencapai 67.810 barel per hari (bopd) untuk minyak dan 264.13 juta kaki kubik perhari (MMscfd) untuk gas dengan tambahan cadangan reserve migas (P1) sebesar 12.99 Mmboe dari lapangan Jambaran—Tiung Biru dan Banyu Urip.

    Arifin menyebut, pencapaian kinerja PEPC berhasil diwujudkan melalui operasional migas tanpa kecelakaan kerja dengan 67.668.400 jam selamat.

    “Prestasi ini telah mendapatkan rekognisi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] pada ajang Subroto Award melalui kategori Zero Accident,” ujarnya.

    Sebelumnya, PEPC juga  telah mendapatkan penghargaan di bidang keselamatan kerja Kategori ‘Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan’ yaitu Patra Nirbhaya Karya dan kategori ‘Pembinaan Keselamatan Migas’ yaitu Patra Karya Raksa Tama.

    Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Muharram Jaya Panguriseng menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang diraih PEPC.

    “PHE sebagai pemegang saham memberikan apresiasi atas keberhasilan PEPC dalam menjaga kinerja bisnis dan produksi di tahun 2024. PEPC berhasil menjalankan operasi migas yang aman dengan hasil produksi gas yang meningkat,” ujarnya.

    PHE, kata Muharram, mendorong inovasi dan pelaksanaan rencana strategis di 2025 dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

  • Alasan Malam 1 Suro Dianggap Sakral dalam Budaya Jawa, Begini Sejarahnya

    Alasan Malam 1 Suro Dianggap Sakral dalam Budaya Jawa, Begini Sejarahnya

    Surabaya (beritajatim.com) – Malam 1 Suro, yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam, bukan sekadar pergantian tahun baru Hijriyah. Bagi masyarakat Jawa, malam ini memiliki nilai spiritual dan historis yang mendalam. Sejarahnya berakar pada penyesuaian dua sistem kalender, yakni kalender Hijriyah yang berbasis bulan (lunar) dan kalender Jawa yang sebelumnya mengikuti sistem Saka.

    Penetapan awal kalender Hijriyah secara resmi dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada masa kekhalifahan Islam. Beliau menetapkan tahun pertama Hijriyah berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, sebuah momentum penting dalam sejarah Islam. Kalender ini pun mulai diadopsi oleh berbagai wilayah muslim, termasuk di tanah Jawa.

    Pada abad ke-17, tepatnya tahun 931 H atau sekitar 1443 Jawa, terjadi peristiwa penting yang mengukuhkan makna 1 Suro dalam sejarah lokal. Sunan Giri II, ulama dan tokoh penting dari Wali Songo, melakukan sinkronisasi antara kalender Islam dan kalender Jawa. Inisiatif ini menjadi pondasi awal dari sistem kalender Jawa-Islam yang berlaku hingga kini.

    Kemudian, pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Kerajaan Mataram Islam, penyesuaian ini diperkuat. Sultan Agung bukan hanya seorang pemimpin kerajaan, tapi juga seorang reformis budaya dan religius. Ia memiliki visi besar untuk menyatukan masyarakat Jawa yang saat itu hidup dalam keragaman budaya dan agama.

    Sultan Agung menyadari bahwa penyatuan kalender dapat menjadi simbol persatuan. Ia kemudian menetapkan kalender Jawa-Islam, di mana 1 Suro dijadikan permulaan tahun. Hal ini bukan tanpa alasan: Sultan Agung ingin menyatukan kekuatan rakyat Jawa dalam perjuangan menghadapi kolonialisme Belanda di Batavia, tanpa harus terpecah karena perbedaan sistem waktu dan keyakinan.

    Sebagai bagian dari tradisi keagamaan dan budaya, Sultan Agung juga menetapkan bahwa pada setiap Jumat Legi yang bertepatan dengan 1 Suro, seluruh lapisan masyarakat diundang untuk mengikuti pengajian, haul (peringatan kematian ulama besar), dan ziarah ke makam tokoh-tokoh Islam seperti Sunan Giri dan Sunan Ampel. Tradisi inilah yang kemudian menjadikan Malam 1 Suro sebagai malam yang disucikan.
    Hingga kini, Malam 1 Suro masih dianggap sebagai waktu yang sakral.

    Banyak masyarakat Jawa memilih untuk tidak mengadakan pesta atau acara hiburan, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai spiritual malam tersebut. Aktivitas seperti tirakat, doa bersama, ziarah kubur, hingga prosesi budaya seperti kirab pusaka, menjadi bagian dari perayaan yang penuh makna. (fyi/ian)

  • Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Lolos dari Upaya Pembunuhan, Jadi Incaran Israel?

    Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Lolos dari Upaya Pembunuhan, Jadi Incaran Israel?

    GELORA.CO – Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad lolos dari upaya pembunuhan yang dilakukan melalui sabotase kendaraan. Laporan ini pertama kali dimuat oleh News.Az, Rabu (18/6/2025) yang mengutip sumber-sumber media Iran.

    Dilaporkan dugaan sabotase terhadap kendaraan yang ditumpangi Ahmadinejad berhasil digagalkan oleh tim keamanan tepat sebelum situasi berujung tragis.

    Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Juni 2025, saat sang mantan presiden dijadwalkan menghadiri acara keagamaan memperingati bulan Muharram di Kota Zanjan.

    Saat hendak berangkat, petugas pengamanannya mencurigai ada yang tidak beres dengan kendaraan utama mantan presiden, yakni Toyota Land Cruiser. Sistem pendingin udara (AC) diketahui tidak berfungsi, meskipun mobil tersebut baru saja dikirim ke bengkel dua hari sebelumnya untuk perbaikan masalah yang sama.

    Kecurigaan ini mendorong kepala keamanan untuk meminta Ahmadinejad pindah ke kendaraan cadangan. Keputusan tersebut ternyata menjadi langkah krusial yang menyelamatkan nyawanya.

    Tak lama setelah itu, Land Cruiser yang seharusnya ditumpangi Ahmadinejad mengalami kecelakaan. SUV berbodi bongsor itu melaju tak terkendali, lalu menabrak kendaraan lain dalam rombongan pengawalan dan akhirnya berhenti usai benturan dengan mobil tambahan. Saat kejadian, kendaraan itu membawa sejumlah staf dan pengawal mantan presiden.

    Insiden ini tidak segera diumumkan ke publik dan baru dilaporkan secara resmi kepada otoritas beberapa hari kemudian.

    Meski tidak ada korban jiwa, sumber dari media Iran menyebutkan bahwa insiden itu diduga bukan sekadar kecelakaan teknis. Sabotase terhadap sistem kendaraan dianggap sebagai bagian dari rencana pembunuhan yang telah disusun dengan matang, meski belum ada pihak yang secara resmi dituduh bertanggung jawab.

    Pihak keamanan Ahmadinejad pun terus melakukan penyelidikan internal untuk menelusuri asal mula kerusakan dan siapa yang memiliki akses terhadap kendaraan sebelum insiden terjadi.

    Tidak Aktif Lagi di Media Sosial

    Kabar upaya pembunuhan ini mencuat di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, khususnya sejak Israel mulai melancarkan serangan besar ke wilayah Iran.

    Sejumlah pengguna media sosial turut mempertanyakan keberadaan Ahmadinejad, yang diketahui sudah tidak aktif di media sosial sejak April lalu.

    “Di mana Mahmoud Ahmadinejad? Dia bahkan belum menulis apa-apa sejak April,” tulis salah satu pengguna X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

    Sementara itu, muncul pula klaim tak berdasar di media sosial bahwa Ahmadinejad telah tewas.

    “Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, Mahmoud Ahmadinejad, mantan Presiden Republik Islam Iran, telah dieliminasi,” tulis pengguna lain tanpa menyertakan bukti.

    Presiden yang Sangat Sederhana

    Mahmoud Ahmadinejad adalah mantan presiden Iran yang sangat populer di Indonesia. Dia menjabat sebagai Presiden Iran dari tahun 2005 hingga 2013.

    Ahmadinejad dikenal merakyat, saat menjabat presiden paling getol melawan AS. Ia kerap digambarkan dalam gaya hidupnya yang sangat sederhana, bahkan pernah diberitakan mengenakan jas yang robek.

    Selain itu, Ahmadinejad dikenal sebagai pencetus nuklir Iran. Pada April 2007, Ahmadinejad mengumumkan bahwa Iran telah memulai untuk produksi bahan bakar nuklir dalam skala industri, yang berujung pada dijatuhkannya sanksi internasional.

    Pada 2011, terjadi konfrontasi antara Ahmadinejad dengan pemimpin tertinggi  Ayatollah Ali Khamenei yang diduga dipicu pemecatan menteri intelijen yang merupakan sekutu Khamenei.

    Dari sinilah kariernya mulai menurun hingga tak terpilih lagi jadi presiden.

    Setelah tak lagi menjabat sebagai presiden, Ahmadinejad kembali menempati rumah pribadinya di Narmak.

    Pada 2017 dan 2024, Ahmadinejad dikabarkan akan kembali maju dalam pemilihan presiden Iran, namun kemudian didiskualifikasi.

  • Arab, Latin dan Waktu Membacanya

    Arab, Latin dan Waktu Membacanya

    Jakarta: Pergantian tahun dari 1446 ke 1447 Hijriah sebentar lagi. Menyambut Tahun Baru Islam 2025 atau 1 Muharam 1447 Hijriah umat Islam dianjurkan untuk membaca doa.

    Kapan Tahun Barus Islam 2025?

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.
    Doa Akhir Tahun Hijriah
    Pembacaan doa akhir tahun Hijriah dibaca selepas salat Ashar hingga sebelum Maghrib pada 29 Dzulhijjah 1446 H atau 26 Juni 2025 sore. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 kali.

    Berikut bacaan doa akhir tahun hijriah:

    Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alaa ‘uuquubatii, wa da‘autanii ilat taubati min ba‘di jaraa’atii ‘alaa ma‘shiyatik. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa‘attanii ‘alaihits tsawaaba, fa’as’aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha‘ rajaa’ii minka yaa kariim.
     
    Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
     

     

    Faedah Membaca Doa 
    Dikutip dari NU Online, Almaghfurlah KH Sholeh Darat Semarang menjelaskan tentang faidah atau manfaat dari membaca doa akhir tahun. Dengan membaca doa akhir tahun Hijriah tidak akan digoda oleh setan dalam tahun itu. 
     
    Dijelaskan bahwa setan hanya bisa merusak manusia dalam waktu satu jam. Itupun semua dosa selama setahun telah diampuni oleh Allah karena membaca doa ini. “Maka seyogyanya bagi orang beriman, jangan lupa membaca doa ini saat akhir tahun,” tegas KH Sholeh Darat.

    Jakarta: Pergantian tahun dari 1446 ke 1447 Hijriah sebentar lagi. Menyambut Tahun Baru Islam 2025 atau 1 Muharam 1447 Hijriah umat Islam dianjurkan untuk membaca doa.

    Kapan Tahun Barus Islam 2025?

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.
    Doa Akhir Tahun Hijriah
    Pembacaan doa akhir tahun Hijriah dibaca selepas salat Ashar hingga sebelum Maghrib pada 29 Dzulhijjah 1446 H atau 26 Juni 2025 sore. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 kali.

    Berikut bacaan doa akhir tahun hijriah:

    Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alaa ‘uuquubatii, wa da‘autanii ilat taubati min ba‘di jaraa’atii ‘alaa ma‘shiyatik. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa‘attanii ‘alaihits tsawaaba, fa’as’aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha‘ rajaa’ii minka yaa kariim.
     
    Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
     

     

    Faedah Membaca Doa 
    Dikutip dari NU Online, Almaghfurlah KH Sholeh Darat Semarang menjelaskan tentang faidah atau manfaat dari membaca doa akhir tahun. Dengan membaca doa akhir tahun Hijriah tidak akan digoda oleh setan dalam tahun itu. 
     
    Dijelaskan bahwa setan hanya bisa merusak manusia dalam waktu satu jam. Itupun semua dosa selama setahun telah diampuni oleh Allah karena membaca doa ini. “Maka seyogyanya bagi orang beriman, jangan lupa membaca doa ini saat akhir tahun,” tegas KH Sholeh Darat.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Tahun Baru Islam 2025 Berapa Hari Lagi? Cek Tanggalnya di Sini

    Tahun Baru Islam 2025 Berapa Hari Lagi? Cek Tanggalnya di Sini

    Jakarta: Memasuki penghujung bulan Dzulhijjah, banyak umat muslim yang mencari tahu kapan tahun baru Islam 2025 atau 1 Muharram 1447 Hijriah. Simak informasi lengkapnya di sini.

    Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan Islam atau Hijriah. Adapun dasar Muharram ditetapkan sebagai awal tahun hijriah adalah peristiwa Baiat Aqabah kedua yang terjadi pada akhir Dzulhijjah.  
     
    Baiat Aqabah kedua merupakan perjanjian yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw terhadap 73 orang pria dan dua orang wanita dari Yatsrib. Baiat itu berisi kesepakatan perlunya Nabi Muhammad dan umat Islam melakukan hijrah ke Madinah, sehingga ada sebagian sahabat yang sudah memulai hijrah pada bulan Muharram. 

    Atas dasar itu kemudian Sayyidina Utsma mengusulkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Sosok yang dijuluki Al-Faruq itu kemudian memutuskan Muharram menjadi bulan pertama pada kalender Hijriah.

    Kapan Tahun Baru Islam 1447 H?

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada, Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.

    Sedangkan Muhammadiyah yang mulai tahun ini Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) menetapkan 1 Muharram jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025.
     

    Doa Tahun Baru Islam

    Menyambut tahun baru Islam dianjurkan untuk membaca doa. Ada dua doa yang dibaca, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun.

    Doa akhir tahun dibaca pada pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, tepatnya selepas salat Ashar sampai sebelum Maghrib. Setelah itu,langsung disusul dengan membaca doa awal tahun. Pembacaan doa dilakukan sehabis salat Maghrib.

    Bacaan doa akhir tahun

    Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alaa ‘uuquubatii, wa da‘autanii ilat taubati min ba‘di jaraa’atii ‘alaa ma‘shiyatik. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa‘attanii ‘alaihits tsawaaba, fa’as’aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha‘ rajaa’ii minka yaa kariim.

    Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.

    Bacaan doa awal tahun

    Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi jûdikal mu‘awwal. Haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fiihi minas syaithaani wa auliyaa’ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suuI, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa, yaa dzal jalaali wal ikraam.
     
    Artinya: Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

    Jakarta: Memasuki penghujung bulan Dzulhijjah, banyak umat muslim yang mencari tahu kapan tahun baru Islam 2025 atau 1 Muharram 1447 Hijriah. Simak informasi lengkapnya di sini.
     
    Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan Islam atau Hijriah. Adapun dasar Muharram ditetapkan sebagai awal tahun hijriah adalah peristiwa Baiat Aqabah kedua yang terjadi pada akhir Dzulhijjah.  
     
    Baiat Aqabah kedua merupakan perjanjian yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw terhadap 73 orang pria dan dua orang wanita dari Yatsrib. Baiat itu berisi kesepakatan perlunya Nabi Muhammad dan umat Islam melakukan hijrah ke Madinah, sehingga ada sebagian sahabat yang sudah memulai hijrah pada bulan Muharram. 
     
    Atas dasar itu kemudian Sayyidina Utsma mengusulkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Sosok yang dijuluki Al-Faruq itu kemudian memutuskan Muharram menjadi bulan pertama pada kalender Hijriah.

    Kapan Tahun Baru Islam 1447 H?
     
    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada, Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.
     
    Sedangkan Muhammadiyah yang mulai tahun ini Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) menetapkan 1 Muharram jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025.
     

    Doa Tahun Baru Islam

    Menyambut tahun baru Islam dianjurkan untuk membaca doa. Ada dua doa yang dibaca, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun.
     
    Doa akhir tahun dibaca pada pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, tepatnya selepas salat Ashar sampai sebelum Maghrib. Setelah itu,langsung disusul dengan membaca doa awal tahun. Pembacaan doa dilakukan sehabis salat Maghrib.
     
    Bacaan doa akhir tahun
     
    Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alaa ‘uuquubatii, wa da‘autanii ilat taubati min ba‘di jaraa’atii ‘alaa ma‘shiyatik. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa‘attanii ‘alaihits tsawaaba, fa’as’aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha‘ rajaa’ii minka yaa kariim.
     
    Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
     
    Bacaan doa awal tahun
     
    Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi jûdikal mu‘awwal. Haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fiihi minas syaithaani wa auliyaa’ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suuI, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa, yaa dzal jalaali wal ikraam.
     
    Artinya: Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)