Tag: Muhammad Zaini

  • Sepucuk Urea, Sepotong Harapan: Digitalisasi Pupuk dan Kedaulatan Pangan dari Argopuro

    Sepucuk Urea, Sepotong Harapan: Digitalisasi Pupuk dan Kedaulatan Pangan dari Argopuro

    Situbondo (beritajatim.com) – Kios Dua Putra, toko yang menyediakan kebutuhan pertanian di lereng Gunung Argopuro, tepatnya di Desa Tlogosari, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo tengah lengang. Datang seorang petani mengendarai motor khas yang dia pakai setiap kali bekerja di ladang. Usai memarkir motor, petani itu mendekati etalase toko berbahan kayu sederhana yang pada bagian depan ditutup dengan anggitan kawat. Di dalamnya terpajang segala macam obat untuk tanaman.

    Melihat petani tersebut, Umi Kulsum (52), pemilik toko yang akrab disapa Bu Da, segera menghampiri. Dia lalu bertanya apa keperluan petani tersebut. Lebih tepatnya, barang apa yang sedang dibutuhkan.

    Si petani pun segera menanggapi bahwa dia sedang butuh pupuk. Setelah mengetahui maksud petani itu, Bu Da langsung mengambil ponsel, membuka aplikasi i-Pubers, dan menempatkan pada posisi kamera belakang menghadap ke petani. Lalu, Bu Da meminta si petani memandang ke arah kamera ponselnya.

    Setelah menekan tombol capture, wajah petani itu sudah terekam di layar ponsel Bu Da. Proses pemindaian berjalan cepat. Lalu muncullah data si petani. Bu Da lalu meminta petani menunjukkan KTP asli. Difotonya KTP si petani untuk verifikasi data.

    Di sudut lain, suaminya, Pak Fauzan, dengan cekatan membantu mengangkat dua karung pupuk subsidi jenis Urea seberat 50 Kilogram ke atas motor modif khas petani yang bisa menerjang curamnya jalur ke Tamankursi. Setelah semua proses selesai, si petani bisa pulang dengan senyum. Akhirnya, pupuk Urea yang petani butuhkan itu sudah didapat.

    Potret di atas menjadi salah satu gambaran tentang bagaimana terjaminnya ketersediaan pupuk saat ini, yang cakupannya hingga daerah pelosok. Digitalisasi telah menghadirkan rasa lega bagi para petani lantaran mereka tak perlu lagi merasakan kecemasan akan ada tidaknya penyubur bagi komoditas yang mereka tanam.

    Sementara di penjual, tidak ada lagi tumpukan buku manual yang rumit. Pelayanan kini sepenuhnya menggunakan sistem digitalisasi melalui aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi). Rasa lega pun terselip di benak para penjual pupuk.

    Memutus Rantai Birokrasi Berbelit

    Sistem pelayanan di Kios atau yang sekarang disebut sebagai Penerima Pada Titik Serah (PPTS) tidak lagi berjalan diselimuti ketidakpastian. Keandalan stok di gudang Bu Da dikawal secara berlapis dengan dua digitalisasi, yaitu i-Pubers di sisi pelayanan petani, dan aplikasi Rekan Kios untuk memastikan manajemen stok.

    Aplikasi Rekan Kios memungkinkan PT Pupuk Indonesia memantau pergerakan stok secara real-time hingga ke level pengecer. Sebelum petani datang, sistem ini memastikan kuota pupuk tersedia di gudang.

    Hal ini didukung oleh fakta bahwa stok di Kios Dua Putra pada tahun 2025 mencapai ratusan ton. Bahkan di Desember ini, Kios Dua Putra memiliki stok sebanyak 3,9 ton Urea N 46 persen dan 6,8 ton NPK Phonska. Angka itu mencerminkan kepercayaan besar pemerintah pada kapasitas kios sebagai garda terdepan.

    Bagi Bu Da, aplikasi Rekan Kios menjadi “asisten” digital yang membuat manajemen gudangnya menjadi sangat rapi. Jika dulu ia harus membongkar tumpukan nota dan menghitung karung secara manual setiap malam, kini segalanya ada dalam genggaman ponsel.

    “Lewat Rekan Kios, saya tidak perlu bingung lagi soal sisa stok. Setiap ada pupuk masuk dari distributor, langsung tercatat. Begitu ada petani menebus lewat i-Pubers, stok di aplikasi Rekan Kios otomatis berkurang. Saya bisa pantau kapan saja, bahkan saat stok menipis, sistem sudah memberi tanda. Ini sangat membantu kami yang sudah sepuh (lansia) supaya tidak ada kesalahan hitung,” jelas Bu Da.

    Umi Kulsum (Bu Da) dan Pak Fauzan merasakan perbedaan drastis jika dibandingkan dengan dua dekade lalu. Dulu, pencatatan manual di buku tulis usang seringkali berbelit, melelahkan, dan rentan terjadi kesalahan.

    “Tahun-tahun awal itu adalah ujian kesabaran. Sekarang, sistem i-Pubers jauh lebih memudahkan. Meski awalnya kami yang generasi tua ini harus beradaptasi dengan teknologi, manfaatnya nyata. Tidak ada lagi laporan manual yang melelahkan,” kenang Pak Fauzan yang mengaku untuk adaptasi teknologi dibantu oleh sang putri.

    Kelebihan utama i-Pubers yang dirasakan oleh kios adalah sinkronisasi otomatis dengan data e-RDKK. Digitalisasi menuntut presisi tinggi, setiap penebusan wajib menggunakan KTP asli, foto wajah petani secara real-time, dan pelacakan posisi GPS. Hal ini memastikan setiap butir pupuk yang keluar dari kios memiliki jejak digital yang tidak bisa dimanipulasi.

    “Bagi saya, sistem ini adalah pelindung. i-Pubers memastikan jatah petani aman, tidak ada lagi oknum yang bisa mencuri hak mereka. Dulu petani datang dengan wajah cemas karena takut pupuk habis atau jatahnya hilang, sekarang mereka pulang dengan senyum karena kepastian stok itu ada,” terang pria yang kini berusia 60 tahun itu.

    Tahun 2025 menjadi angin segar bagi pemilik kios pupuk seperti Bu Da maupun petani. Kini wajah pertanian Indonesia lebih maju. Di tangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan koordinasi ketat PT Pupuk Indonesia (Persero), sistem distribusi lama yang penuh celah kecurangan resmi ditinggalkan.

    Aplikasi i-Pubers untuk penyediaan pupuk subsidi bagi petani. (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

    Senada dengan sang suami, bagi Bu Da, i-Pubers awalnya terasa seperti gunung yang lebih tinggi dari Argopuro, apalagi ia generasi yang sama sekali tak akrab dengan teknologi.

    “Saya awalnya kesulitan, begitu juga petani di sini. Masalah terbesar di pelosok adalah kebiasaan. Banyak petani sepuh yang lupa membawa KTP, atau datanya belum sinkron di e-RDKK. Karena jalannya jauh dan susah, saya sering merasa iba kalau harus menyuruh mereka pulang lagi mengambil kartu,” cerita Bu Da.

    Namun, ia sadar bahwa ketegasan adalah bentuk kasih sayang yang lebih besar. Ia mulai berperan sebagai edukator. Di sela melayani pembeli, ia menjelaskan bahwa sistem ini adalah pelindung petani. i-Pubers memastikan bahwa tidak ada lagi oknum yang bisa mencuri jatah pupuk mereka.

    Transformasi digital ini memangkas jarak antara kebijakan di Jakarta dengan realitas di area lahan tanam. Tak ada lagi laporan manual yang melelahkan atau risiko manipulasi data. Segalanya menjadi transparan, adil, dan tepat sasaran.

    Suara dari Ladang Tamankursi: Jaminan Pupuk untuk Masa Depan Anak

    Kemudahan sistem i-Pubers dirasakan paling nyata oleh para petani di Desa Tamankursi, desa yang menjadi tanggungjawab kios Dua Putra dengan lokasi yang jauh lebih terpencil. Untuk mencapai desa ini, diperlukan waktu 30 menit berkendara ke arah selatan menyusuri jalanan curam dan berliku yang hanya bisa dilalui kendaraan pick-up.

    Bagi petani di sini, pupuk bukan sekadar input pertanian, melainkan penentu apakah dapur tetap mengepul dan anak-anak bisa lanjut sekolah.

    Mohammad Sutep, Ketua Kelompok Tani Melati, menceritakan betapa kontrasnya kondisi sekarang dibandingkan masa lalu.

    “Dulu itu susah sekali, kami sering was-was. Apakah musim tanam kali ini ada pupuk? Kalau pupuk terlambat atau langka, seluruh rencana hidup kami berantakan. Sekarang dengan i-Pubers, ketersediaan jauh lebih terjamin. Kami merasa lebih aman karena setiap transaksi ada fotonya, ada buktinya, jadi tidak bisa dimainkan oknum,” ujar Sutep.

    Bagi Sutep dan rekan-rekannya di Kelompok Tani Mawar dan Edelweis, kepastian stok juga penurunan harga sebesar 20 persen di tahun 2025 adalah anugerah besar. Mereka menggarap lahan miring di lereng Argopuro dengan komoditas utama padi untuk makan sehari-hari, serta jagung, kopi, dan tembakau untuk penghasilan.

    “Padi kami makan sendiri untuk bertahan hidup. Tapi jagung, kopi, dan tembakau itu untuk masa depan anak. Kalau pupuk mahal atau langka, impian anak-anak kami untuk kuliah bisa kandas,” kata Sutep dengan yang lirih sekaligus haru.

    Sutep mengapresiasi peran Kios Dua Putra yang tidak hanya sekadar melayani transaksi digital, tapi juga memberi pendampingan bagi petani sepuh yang kesulitan birokrasi.

    “Kios Dua Putra sangat kasihan pada petani. Kalau ada KTP yang bermasalah atau data e-RDKK belum sinkron, putrinya Bu Da yang paling sibuk membantu mengurus ke dinas. Mator ksoon se rajeh (terima kasih yang sebesar-besarnya), ketersediaan pupuk sekarang benar mengawal produktivitas kami,” tutup Sutep.

    Foto petani penerima pupuk subsidi usai proses pemindaian di aplikasi i-Pubers. (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

    Hal serupa disampaikan Yayan, Ketua Kelompok Tani Mawar, dan Ripin, Ketua Kelompok Tani Edelweis. Keduanya telah menjadi saksi hidup perubahan besar. Ia mengenang betapa peliknya mendapatkan pupuk di masa lalu, di mana akses jalan yang sulit seringkali diperparah dengan ketidakpastian stok.

    “Dulu itu sangat susah, kami sering was-was setiap masuk musim tanam. Pertanyaannya selalu sama: Apakah pupuknya ada? Kalau pupuk langka, rencana kami untuk panen jagung, kopi, dan tembakau bisa berantakan. Padahal hasil itulah yang kami pakai untuk menyekolahkan anak,” ungkap Yayan dengan nada serius.

    Kini, melalui i-Pubers, kekhawatiran itu sirna. Yayan menilai sistem baru ini memberikan jaminan ketersediaan yang jauh lebih kuat karena setiap transaksi terpantau langsung oleh pusat. Dampaknya sangat nyata bagi petani, mereka tidak lagi takut jatah pupuknya diselewengkan karena setiap penebusan harus melalui verifikasi foto dan KTP asli.

    “Sekarang kami lebih tenang. Dengan i-Pubers, ketersediaan pupuk lebih terjamin dan transparan. Kami merasa aman karena setiap transaksi ada fotonya, ada buktinya. Tidak ada lagi jatah yang dimainkan oknum,” tambahnya.

    Sentimen serupa juga datang dari Ripin. Ia merasa sistem digital ini adalah bentuk perlindungan pemerintah agar petani di pelosok gunung tetap bisa berproduksi secara maksimal.

    “Intinya sekarang pelayanan lebih kuat. Kalau pupuk datang tepat waktu dan jumlahnya pas sesuai jatah di aplikasi, kami bisa fokus bekerja di ladang. Produktivitas terjaga, dan masa depan anak-anak kami lebih terjamin,” jelas Ripin.

    Kios Sebagai Instrumen Kedaulatan Pangan

    Transformasi digital di lereng Argopuro ini tidak luput dari perhatian akademisi. Dr. Sujarwo, S.P., M.P., Pakar Ketahanan Pangan dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB), menilai bahwa peran kios saat ini telah bergeser menjadi instrumen strategis negara. Menurutnya, kios bukan lagi sekadar tempat transaksi dagang biasa, melainkan buffer (penyangga) ekonomi desa yang vital.

    “Kios seperti milik Bu Da adalah ujung tombak penguatan supply chain distribusi pupuk di sisi hilir yang bersentuhan langsung dengan petani,” urai Sujarwo.

    Ia menekankan bahwa integrasi sistem Rekan Kios dan i-Pubers memberikan tiga dampak fundamental bagi ketahanan pangan nasional. Pertama, transparansi informasi, menghilangkan faktor ketidakpastian bagi petani mengenai ketersediaan dan harga.

    Kedua, kepercayaan sosial, interaksi ekonomi yang transparan mencegah rasa dicurangi dan membangun ketenangan sosial di pedesaan. Ketiga, transfer teknologi, kios berfungsi sebagai pusat transfer pengetahuan digital bagi masyarakat desa yang selama ini tidak akrab dengan teknologi.

    Sujarwo menjelaskan bahwa dengan data yang tersentral hingga ke pemerintah pusat, prinsip 6T (Tepat Jenis, Mutu, Jumlah, Waktu, Harga, dan Sasaran) dapat tercapai.

    “Jika fungsi ini berjalan baik, kendala pupuk teratasi dan petani lebih baik dalam memitigasi perubahan iklim hingga serangan hama. Dengan majunya pertanian, secara tidak langsung kemiskinan ekstrem di perdesaan akan terreduksi,” tambah pakar yang memiliki konsen pada dunia pertanian itu.

    Salah satu lahan yang digarap oleh petani Tamankursi di lereng gunung Argopuro (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

    Meski demikian, Sujarwo memberi catatan strategis bahwa sistem i-Pubers harus tetap fleksibel dan didukung oleh peran penyuluh lapangan serta kelompok tani. Tujuannya agar transformasi digital ini tidak sekadar menjadi alat kontrol birokrasi, tetapi menjadi lembaga lokal yang memberdayakan petani secara berkelanjutan.

    Sinergi dari Balik Layar

    Kelancaran distribusi yang dirasakan petani di Desa Tamankursi merupakan hasil sinkronisasi tanpa henti dalam jalinan sinergitas. Di Situbondo, sinergi ini dipimpin oleh kolaborasi antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian.

    Bayu pengawas lapangan pupuk Indonesia di Situbondo, menjadi sosok di balik layar yang memastikan pasokan tidak terputus meski secara geografis wilayah Sumbermalang sangat menantang.

    “Kami menyadari tantangan geografis lereng Argopuro sangat ekstrem. Maka, strategi kami adalah penguatan pelayanan melalui pendistribusian stok lebih awal. Kami pastikan stok di kios selalu tersedia sebelum puncak musim tanam tiba agar tidak ada kekosongan saat petani sangat membutuhkan,” jelas Bayu kepada beritajatim.com.

    Sinkronisasi ini melibatkan manajemen logistik yang ketat. Koordinasi dilakukan mulai dari asisten distributor untuk mengatur jadwal truk pengangkut pupuk hingga mitigasi cuaca.

    “Jika ada kendala jalan longsor atau hujan badai yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Sumbermalang, tim segera mencari jalan keluar agar distribusi tetap berjalan,” kata Rian, perwakilan pihak distributor pupuk Indonesia yang beroperasi di wilayah kecamatan Sumbermalang.

    Pemerintah Kabupaten Situbondo turut memastikan bahwa kelancaran distribusi ini dibarengi dengan kepatuhan harga. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, Dadang Aries Bintoro, mengungkapkan bahwa serapan pupuk di wilayahnya merupakan salah satu yang terbaik di Jawa Timur.

    “Hingga pertengahan 2025, serapan Urea sudah mencapai 14.331 ton dari alokasi 29.950 ton. Ini bukti bahwa sistem distribusi di tingkat kios berjalan efektif dan petani kita sangat produktif,” papar Dadang.

    Senada dengan kebijakan pusat, Muhammad Zaini, Kabid Penyuluhan, menegaskan bahwa melalui Kepmentan Nomor 117 Tahun 2025, harga pupuk subsidi telah dipangkas sebesar 20 persen. Dinas Pertanian melakukan pengawasan ketat agar Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru Rp1.800/kg untuk Urea dan Rp 1.840/kg untuk NPK dipatuhi tanpa pengecualian.

    “Kami melakukan pengawasan hingga ke pelosok. Jika ada kios yang berani bermain harga di atas HET, sanksinya tegas berupa pencabutan izin usaha. Namun, kami juga memahami kondisi geografis, jika ada kesepakatan jasa angkut dari kios ke puncak gunung karena medan yang sulit, itu adalah hal lumrah untuk logistik, bukan kenaikan harga pupuknya,” jelas Zaini.

    Menutup Celah Kecurangan dengan Digitalisasi

    Sistem i-Pubers dan Rekan Kios sengaja dibangun untuk menutup rapat celah kecurangan. Dengan fitur verifikasi wajah secara real-time dan pelacakan posisi GPS, praktik penyimpangan seperti pupuk palsu atau penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) kini mustahil dilakukan tanpa meninggalkan jejak digital.

    ​Langkah ini sejalan dengan komitmen tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Baginya, melindungi 160 juta petani Indonesia adalah harga mati. Melalui kanal pengaduan WhatsApp Lapor Pak Amran, pemerintah memberikan perlindungan langsung bagi petani dan pengecer jujur.

    ​”Identitas pelapor kami jaga. Bila ada penyimpangan, kami akan tindak tegas. Kita harus lindungi petani kita. Yang melapor adalah pahlawan pangan,” tegas Mentan Amran. Komitmen ini bukan gertakan sambal, terbukti dengan pencabutan izin 190 kios dan distributor yang secara terang benderang melanggar di seluruh Indonesia.

    ​Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menambahkan bahwa inovasi digital yang dilakukan Pupuk Indonesia ini tidak hanya menghadirkan transparansi, tetapi juga efisiensi finansial yang signifikan bagi negara. Mencapai ratusan miliar rupiah. Namun, poin utamanya tetap pada kesejahteraan petani.

    ​”Inovasi ini memastikan petani tidak lagi mengeluh soal ketersediaan pupuk. Digitalisasi yang dimulai dari pinggiran, dari lereng gunung seperti Argopuro, adalah langkah nyata kita menuju kedaulatan pangan nasional,” pungkas pria yang akrab disapa Mas Dar tersebut.

    ​Dengan stok nasional yang melimpah dan sistem pengawasan yang presisi, perjalanan sebutir pupuk dari pabrik hingga ke lereng Argopuro adalah narasi panjang tentang pengabdian, teknologi, dan wujud nyata cinta pada Tanah Air. Di tangan orang seperti Umi Kulsum, kedaulatan pangan bukan lagi sekadar jargon politik di layar televisi, melainkan sebuah kerja nyata yang dilakukan dengan hati, di setiap butir urea dan NPK yang ditebar di atas tanah Pertiwi.

    Tahun 2025 ini penuh dengan lembaran baru. Dengan target serapan yang diprediksi mencapai 100 persen, ia yakin panen tahun depan akan melimpah.

    “Harapan saya cuma satu,” tutup Bu Da dari Kios Dua Putra, sembari tersenyum tulus. “Semoga sistem yang sudah baik ini terus dipertahankan. Biarlah kami di garda depan ini yang bekerja keras, asalkan petani tidak lagi merasa susah. Karena kalau petani sejahtera, bangsa ini pun akan kuat.” [dan/beq]

  • Ini Daftar 38 Ketua DPC PDI Perjuangan se-Jawa Timur, Siapa Saja?

    Ini Daftar 38 Ketua DPC PDI Perjuangan se-Jawa Timur, Siapa Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah mengatakan, sebanyak 52 persen pengurus, baik di DPD dan DPC se-Jatim berusia muda atau di rentang usia 25-40 tahun.

    “Yang pertama konferda-konfercab sudah selesai. Kalau melihat komposisi dari personalia DPD-DPC, saya bersyukur, karena apa? Karena ternyata dari seluruh kepengurusan itu hampir 52 persen usianya rentang 25-40. Artinya, regenerasi di PDIP perjuangan sudah saya nyatakan untuk Jawa Timur relatif berhasil. Walaupun awalnya saya menginginkan sampai 60 persen usia rentang 25 sampai 40,” kata Said kepada wartawan di Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (21/12/2025).

    Ini daftar Ketua DPC PDI Perjuangan di 38 kabupaten/kota se-Jatim:

    1. Bangkalan – Ketua: Lukman Hakim; Personalia: Nur Hakim, Farida Tri Astutik
    2. Banyuwangi – Ketua: Ana Aniati; Personalia: Fiki Sevtarinda, Yusi Teguh
    3. Kota Batu – Ketua: Syaifudin Zuhri; Personalia: Ganisha Pratiwi Rumpoko, Amin Tohari
    4. Blitar Kabupaten – Ketua: Guntur Wahono; Personalia: Supriadi, Basori
    5. Blitar Kota – Ketua: Yudi Meira; Personalia: Sugeng Praptono, Sudarwati
    6. Bojonegoro – Ketua: Bambang Sutriyono; Personalia: Donny Bayu, Natasha Devianti
    7. Bondowoso – Ketua: Sinung Sudrajad; Personalia: Andi Hermanto, Evi Sulistiani
    8. Gresik – Ketua: Gus Yani; Personalia: H. Thoriqi Fajrin, H. Nadril
    9. Jember – Ketua: Widarto; Personalia: Edi Cahyo P., Candra Ary F.
    10. Jombang – Ketua: Sumrambah; Personalia: Donny Anggun, Adi Artama Putra

    11. Kediri Kabupaten – Ketua: Hanindito Himawan Pramana; Personalia: Dodi Purwanto, Danang Saputro
    12. Kediri Kota – Ketua: Yoga Pratama Putra; Personalia: Dimas Rangga Satria Ilham, Sunarsiwi Kurnia Ganik Praman
    13. Lamongan – Ketua: Husain; Personalia: Erna Sujarwati, Irham Akbar Aksara
    14. Lumajang – Ketua: Widarto; Personalia: Edi Cahyo Purnomo, Candra Ary Fianto
    15. Madiun Kabupaten – Ketua: Fery Sudarsono; Personalia: Lussy Endang, Suprapto
    16. Madiun Kota – Ketua: Sutardi; Personalia: Indah Raya, Hanura Kelana
    17. Magetan – Ketua: Diana AV; Personalia: Suyono, Sofyan
    18. Malang Kabupaten – Ketua: Didik Gatot Subroto; Personalia: Abdul Korid, Tantri Baroroh
    19. Malang Kota – Ketua: Amitia Ratmagani; Personalia: Abhad Wanedi, Ahmad Zakaria
    20. Mojokerto Kabupaten – Ketua: Ida Bagus Nugroho; Personalia: Nurida Lukitasari, Setia Pudji Lestari

    21. Mojokerto Kota – Ketua: Santoso Bekti Wibowo; Personalia: Rahman Sidarta A., Silvia Elya R.
    22. Nganjuk – Ketua: Marhaen Djumadi; Personalia: Marianto, Bambang
    23. Ngawi – Ketua: Dwi Rianto Jatmiko; Personalia: Feligia Agit Hendiadi, Agung Rezkina Pramesti
    24. Pacitan – Ketua: Heru Setyanto; Personalia: Heriyanto, Lilik Hidayat
    25. Pamekasan – Ketua: Taufadi; Personalia: Nady Mulyadi, Muhammad Sofwan Efendi
    26. Pasuruan Kabupaten – Ketua: Arifin; Personalia: Muhammad Zaini, Sugianto
    27. Pasuruan Kota – Ketua: Mahfud Husairi; Personalia: Tatit Panji Suryo Putro, Andri Setyani
    28. Ponorogo – Ketua: Siswandi; Personalia: Johan Bakhtiar, Evi Dwitasari
    29. Probolinggo Kabupaten – Ketua: Khairul Anam; Personalia: Abdul Basyit, Arif Hidayat
    30. Probolinggo Kota – Ketua: Tommy Wahyu Prakoso; Personalia: Sukardi Mitho, Sahri Trigiantoro

    31. Sampang – Ketua: Iwan Efendi; Personalia: Suhufil Mukarromah, Hakam
    32. Sidoarjo – Ketua: Hari Yulianto; Personalia: Reimond Tara Wahyudi, Kasipah
    33. Situbondo – Ketua: Andi Handoko; Personalia: Fathor Rahman, Ningsih
    34. Sumenep – Ketua: Achmad Fauzi Wongsojudo; Personalia: Abrari, Indriyani Yulia Mariska
    35. Surabaya – Ketua: Armuji; Personalia: Syaifuddin Zuhri, Agata Retno Sari
    36. Trenggalek – Ketua: Mochamad Nur Arifin; Personalia: Doding Rahmadi, Didit Sasongko
    37. Tuban – Ketua: Ony Setiawan; Personalia: Kusmen, Mustain
    38. Tulungagung – Ketua: Erma Susanti; Personalia: Samsul Huda, Binti Luklukah

    (tok/but)

  • Kejari Pasuruan Dalami Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Banpol PDIP

    Kejari Pasuruan Dalami Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Banpol PDIP

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan mulai memproses laporan yang disampaikan pengurus PAC PDI Perjuangan terkait dugaan penyelewengan dana bantuan partai politik. Penanganan perkara saat ini masih berada pada tahap awal pengumpulan data dan bahan keterangan.

    Pihak kejaksaan menegaskan belum melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait dalam laporan tersebut. Langkah pendalaman dilakukan untuk memastikan kelengkapan dan validitas informasi awal.

    Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Fery Ardianto, menyampaikan bahwa laporan dari PAC sudah diterima secara resmi. “Kami akan melakukan pendalaman dengan pull data dan pulbaket terlebih dahulu, pemanggilan belum dilakukan,” ujarnya, Senin (15/12/2024).

    Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini, mengaku belum mengetahui laporan yang disampaikan oleh PAC. Ia menyampaikan secara singkat, “Saya tidak paham,” saat dimintai tanggapan.

    Sebelumnya, pengurus PAC PDI Perjuangan melaporkan dugaan penyelewengan dana banpol ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan. Laporan tersebut mencakup penggunaan dana selama periode 2022 hingga 2024.

    Dalam laporan itu disebutkan dana banpol pada 2022 mencapai sekitar Rp600 juta. Sementara pada 2023 dan 2024 nilainya meningkat hingga sekitar Rp1,3 miliar.

    Para pengurus PAC menilai dana tersebut tidak dirasakan dalam bentuk kegiatan politik maupun pendidikan politik di tingkat kecamatan. Kondisi ini mendorong PAC melaporkan dugaan penyimpangan tersebut kepada aparat penegak hukum. (ada/kun)

  • Daftar 102 Lokasi Shalat Idul Fitri Muhammadiyah di Surabaya, Senin 31 Maret 2025 – Halaman all

    Daftar 102 Lokasi Shalat Idul Fitri Muhammadiyah di Surabaya, Senin 31 Maret 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak daftar 102 lokasi shalat Idul Fitri di Surabaya yang digelar PP Muhammadiyah pada Senin, 31 Maret 2025.

    Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan, 1 Syawal 1446 H yang merupakan Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Dengan demikian, warga Muhammadiyah dapat melaksanakan shalat Id pada Senin mendatang.

    Untuk memfasilitasi umat muslim, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya telah menyiapkan 102 lokasi shalat Id di Kota Surabaya.

    Beberapa di antaranya di Jl. Makam Peneleh 37 (Depan Masjid Bahagia) atau Halaman Masjid An Nuur Warugunung.

    Berikut daftar 102 lokasi shalat Idul Fitri di Surabaya yang digelar PP Muhammadiyah pada Senin, 31 Maret 2025, dikutip dari klikmu.co.

    1. Lokasi: Makam Peneleh 37 (Depan Masjid Bahagia)    
    Khatib: Ust. Misbahul Munir, S.Pd.I.

    2. Lokasi: Lapangan Cendana, Jl. Kombes Pol M. Duryat
    Khatib: Ust. Imam Abdillah

    3. Lokasi: Jl. Blauran (Depan Empire)
    Khatib: Ust. Asmuni, S.Th.I., M.Pd.I., M.Si.

    4. Lokasi: Jl. Bulaksari Masjid Surabaya
    Khatib: st. Arip Adam S.Pd.

    5. Lokasi: Jl. Wonosari Wetan Baru Gang XI
    Khatib: Ust. Drs. H. Imam Subari

    6. Lokasi: Jl. Dr. Soetomo (Taman Persahabatan Korea)
    Khatib: Ust. Najih Prasetyo S.H.I., M.H

    7. Lokasi: Jl. Kedungdoro Sisi Timur dan Sisi Barat (Depan RMI)
    Khatib: Ust. Drs. H. Luqmanto

    8. Lokasi: Lap. Futsal, Jl. Ubi 1
    Khatib: Ust. M. Syaikhul Islam, M.H.I.

    9. Lokasi: Jl Raya Ketintang 45
    Khatib: Ust. Nur Rasyid Burhan, SE.

    10. Lokasi: Lapangan waduk kedurus (Kedurus Dukuh Gang I)
    Khatib: Ust. Dr. Mohammad Ikhwanudin, S.H.I., M.H.I.

    11. Lokasi: Tanah lapang Perum GSI blok. Z, AA/EE,RR
    Khatib: Ust. Akhwan Hamid, S.Pd., M.Pd.I.

    12. Lokasi: Halaman Komplek Perguruan Muhammadiyah Karangpilang
    Khatib: Ust. Drs. Khoirul Fatihin, M.Pd.I.

    13. Lokasi: Lapangan sepak bola Kebraon
    Khatib: Ust. Muhammad Zaini Al Abror, S.Pd.I.

    14. Lokasi: Lapangan sepak bola Karangpilang
    Khatib: Ust. Sunarko, S.Ag., M.Si.

    15. Lokasi: Halaman Masjid An Nuur Warugunung
    Khatib: Ust. Dino

    16. Lokasi: Halaman TK At-Taqwa (Jl. Banjar Sugihan I)
    Khatib: Ust. Amang Muazam, M.Pd.I

    17. Lokasi: Hal. Masjid Al Ittihad  (Jl. Manukan Kulon 1)
    Khatib: Ust. Luqman Hariyanto, S.Th.I.

    18. Lokasi: Halaman Masjid Sabilillah (Jl. Manukan Subur I)
    Khatib: Ust. Wafir Hasanudin, S.Pd.I., M.Pd.

    19. Lokasi: Halaman MI Muh 23 (Jl. Buntaran 156)
    Khatib: Ust. Drs. Najib Sulhan, MA.

    20. Lokasi: Depan Masjid Raden Patah (Jl. Raya Balongsari Tama Selatan)
    Khatib: Ust. Moh. Syahrul Mukarrom, S.Ag., MSI.

    21. Lokasi: Parkir Lapangan Hokky
    Khatib: Ust. H. Mariadi, S.Kep.Ns.

    22. Lokasi: Jl. Kalimantan
    Khatib: Ust. Drs. H. Sholeh Az Zuhri, M.Si.

    23. Lokasi: Halaman Lapangan Suryanaga (Atlas)
    Khatib: Ust. Drs. Hasanudin, M.Ag.

    24. Lokasi: Halaman Parkir Samsat Manyar Kertoarjo
    Khatib: Ust. Lukman Nuryadin, S.Pd.

    25. Lokasi: Masjid Asy Syuroo Jl. Gubeng Kertajaya XI    
    Khatib: Ust. H. Imanan

    26. Lokasi: Jl. Raya Pengampon Surabaya
    Khatib: Ust. H. Hari Purnomo, S.KM.

    27. Lokasi: Jl. Kebalen Timur Surabaya
    Khatib: Ust. Muhammad Ain, M.Pd.I.

    28. Lokasi: Jl. Raya Kapasan 73-75
    Khatib: Ust. Drs. Ahmad Barir, M.Si.

    29. Lokasi: Jl. Sidoyoso Gg. 5
    Khatib: Ust. H. Imam Wahyudi, S.Th I.

    30. Lokasi: Halaman SD Muh 26 Surabaya (Jl. KH. Ahmad Dahlan No.2)
    Khatib: Ust. Dhiya’ul Muflikhin, LC

    31. Lokasi: Halaman Sekolah Alam Insan Mulia
    Khatib: Ust. Dr. H. M.Sulthon Amin, M.M.

    32. Lokasi: Halaman Parkir RS Primear
    Khatib: Ust. Dikky Syadqomullah, M.Hes.

    33. Lokasi: Lapangan Basket Sentra Wisata Kuliner (SWK) Semolowaru    
    Khatib: Ust. Drs. Ec. H. Suherman Rosyidi, M.Com

    34. Lokasi: Lap Parkir KONI
    Khatib: Ust. Prof. Agus Purwanto

    35. Lokasi: Lapangan olah raga Dupak Bangunsari
    Khatib: Ust. Dr. Mulyono Redjosari, M.Si.

    36. Lokasi: Lapangan Parkir Depo Bangunan Rajawali
    Khatib: Ust. Rosyidul Arifibillah, S.Pi,. S.Pd.I.

    37. Lokasi: Halaman parkir hotel Antariksa
    Khatib: Ust. Mukhlish Budi Kurniawan, S.Si., MT.

    38. Lokasi: Depan Masjid Al Islam (Jl. Tambak Asri 204)
    Khatib: Ust. Furqon Abidin, S.Hi.

    39. Lokasi: Jl. Rembang selatan 87 – 107
    Khatib: Ust. Fery Yudi Antonis, M.Pd.I

    40. Lokasi: Jln. Pahlawan depan kantor Gubernur
    Khatib: Ust. Dr. Arfan Mu’ammar, M.Pd

    41. Lokasi: Sepanjang Jl. Demak Barat
    Khatib: Ust. Musa Abdullah

    42. Lokasi: Sepanjang Jl. Jatisari
    Khatib: Ust. Hafiz El Hudaefie, MA.

    43. Lokasi: Sepanjang Jalan Raya Dupak
    Khatib: Ust. Halim Mustafa Kamal, SH

    44. Lokasi: Jl. Raya Platuk Donomulyo (Kali Tebu)
    Khatib: Ust. Drs. H. Muhammad Nawawi, M.Si.

    45. Lokasi: Depan PT USFI Di Bawahnya Jembatan Layang Kedung Cuwek
    Khatib: Ust. H. Achmad Punari, S.Sos., M.Si.

    46. Lokasi: Halaman Depan Masjid At-Taqwa Perintis
    Khatib: Ust. MH. Fatkhurrahman, S.Pd.

    47. Lokasi: Halaman Depan Masjid Al-Mukminun (Jl. Bulak Banteng Wetan XIV No. 1-3)
    Khatib: Ust. M. Khoirul Anam, S.Th.I., M.Pd.I

    48. Lokasi: Depan Kelurahan Sidotopo Wetan (Jl. Sidotopo Wetan)
    Khatib: Ust. Fimas Al Jufri, M.Pd.

    49. Lokasi: Depan Toko Sakinah Sebelum Loket Suramadu
    Khatib: Ust. Drs. H. Moch Shohib, M.Pd.

    50. Lokasi: Lapangan Taman Galaxy
    Khatib: Ust. Zainuddin bin Bahrun, M.Ag

    51. Lokasi: Halaman Ruko City Nine
    Khatib: Ust. Akhmad Rijal Tawakal, S.Ag

    52. Lokasi: Jl. Meer Kalijudan
    Khatib: Ust. Alif Jatmiko, M.P.Hi.

    53. Lokasi: Halaman Kampus UM Surabaya
    Khatib: Ust. Muhammad Fahmi Aziz, M.H

    54. Lokasi: Jl. Raya Kenjeran (Samping Masjid Baiturrahman)
    Khatib: Ust. Fajrul Islam Ats-Tsauri, M.Hi., M.Ag

    55. Lokasi: Lapangan RT 7, RW 9 Pondok Benowo Indah    
    Khatib: Ust. Maksum Suyitno, S.Ag., M.Ag.

    56. Lokasi: Lapangan Sepak Bola kelurahan Pakal Jl. Pakal AMD
    Khatib: Ust. H. Muhammad Arifin, M.Ag.

    57. Lokasi: Halaman Sentra Pasar Raci, Jl.Raya Raci
    Khatib: Ust. Drs. KH. Marsono Adnan

    58. Lokasi: Halaman Masjid Al-Islamiyah Ds. Sumberlanggeng
    Khatib: Ust. Zunahar SH.I

    59. Lokasi: Halaman  Masjid Al Mustofa
    Khatib: Ust. Drs. Ishak, M.Pd.I.

    60. Lokasi: Halaman SD Muhammadiyah 9
    Khatib: Ust. Nafi’udin, S.HI., M.Pd.I.

    61. Lokasi: Halaman Kecamatan Bulak
    Khatib: Ust. Hazard Hanafi, M.Pd.

    62. Lokasi: Halaman Masjid Al Kahfi    
    Khatib: Ust. Nardi, S.Th.I., M.Pd

    63. Lokasi: Halaman Masjid Al Furqon
    Khatib: Ust. Adi Pramono S.Th.I.

    64. Lokasi: Halaman Masjid Al-Ghariib (Jl. Tambak Osowilangon)
    Khatib: Ust. Abd. Aziz, S.Ag.

    65. Lokasi: Halaman Weta Toserba
    Khatib: Ust. Dr. H. Suli Daim, M.M.

    66. Lokasi: Lapangan RT 01 RW 01 Gg Arjuna
    Khatib: Ust. M. Muzayyin Mahmud, M. Pd

    67. Lokasi: Halaman Kecamatan Wiyung
    Khatib: Ust. Khairan Yusuf, M.Pd.

    68. Lokasi: Halaman Masjid Al Fajr. Jl. Dukuh Pakis II No. 152-153    
    Khatib: Ust. Suri Marzuki

    69. Lokasi: Halaman Masjid Al Qolam
    Khatib: Ust. M. Al Hakim Danurwindo, MM

    70. Lokasi: Frontage JX
    Khatib: Ust. Nurul Huda, M.Pd.I

    71. Lokasi: Halaman Masjid Al Muttaqin Jl. Jemur Gayungan II No. 14
    Khatib: Ust. H. Imron Thohir, M.Pd.I.

    72. Lokasi: Jl. Dukuh Kupang No.1 (Depan Kantor Kelurahan Putat Jaya)
    Khatib: Ust. Dr. Mulyono bin Najamuddin, M.Pd.I.

    73. Lokasi: Sekitar Masjid Nurul Islam Banyu Urip Kidul VI No. 66    
    Khatib: Ust. Drs. H. Mohammad Lutfi

    74. Lokasi: Sepanjang Jl. Bromo
    Khatib: Ust. Drs. H. Zawawi Hamid, M.Pd.I.

    75. Lokasi: Halaman Masjid Al-Muttaqien Jl.Pakis Gunung I, Blok.C / 83
    Khatib: Ust. Ardiyansah M.Pd,I

    76. Lokasi: Lapangan Balai RW 4, Pakis Gunung
    Khatib: Ust. Ust. Faris Naufal Rasyid

    77. Lokasi: Halaman Masjid Al Iman Jl. Petemon Sidomulyo I / 26    
    Khatib: Ust. Ir. H. Bangun Samodra

    78. Lokasi: Ruas Jalan Pagesangan Gg I
    Khatib: Ust. Drs. H. Abdul Syukur Hasan, SH., M.Hum

    79. Lokasi: Area Masjid Al Anwar (Jl. Medokan Asri MA II No.10 Blok 0)
    Khatib: Ust. Drs. Kusbandi, M.Pd.I.

    80. Lokasi: Jl. Raya Wonorejo Indah Timur (sebelah Masjid Baiturrohman)
    Khatib: Ust. Aksar Wiyono, S.Th.I., S.Pd.I., M.Pd.I.    

    81. Lokasi: Halaman Balai RW 4 Simomulyo Baru
    Khatib: Ust. Dr. H. Ridwan Zaenal

    82. Lokasi: Jl. Simorejo Sari B-8
    Khatib: Ust. Mukhlisin

    83. Lokasi: Jl. Simo Kalangan (sisi utara depan Indomaret)
    Khatib: Ust. Drs. Moh. Syaiful

    84. Lokasi: Jl. Simorejo 3
    Khatib: Ust. Dr. Musta’in El Mandiri, LC., M.Th.I.

    85. Lokasi: Halaman Alfamidi Super Jalan Manukan Tama
    Khatib: Ust. Choiruddin, M.Ag

    86. Lokasi: Jl Raya Sambikerep  Indah (depan Perum PT HAKA)
    Khatib: Ust. Muhammad Zamrony, S.Pd., P.Ma

    87. Lokasi: Lapangan Olahraga Bringin – Depan Kantor Kecamatan Sambikerep
    Khatib: Ust. M. Adenin, M.Pd

    88. Lokasi: Gelora 10 November, Jl. Tambaksari
    Khatib: Ust. Drs. H. Subai Mustalim M.Pd.I

    89. Lokasi: Jl. Raya Kedung Cowek (Depan Masjid Said Al-Hikmah)
    Khatib: Ust. Syahroni Nur Wachid W, A.Ma

    90. Lokasi: Jl. Tambak Segaran 54-56
    Khatib: Ust. Muhammad Idris, M.Pd.I.

    91. Lokasi: Jl. Kanser
    Khatib: Ust. H. Masyhad Bahri

    92. Lokasi: Jl. Karang Asem
    Khatib: Ust. Jauhar Fuadi H. E.

    93. Lokasi: Halaman Parkir Masjid Al Qohhar
    Khatib: Ust. Drs. Qodirun Abdurohim

    94. Lokasi: Depan Masjid Bahrul Ulum Basyalam
    Khatib: Ust. Drs. Bambang Sugiyanto

    95. Lokasi: Halaman Masjid At Taqwa, Jl. Raya Sumurwelut
    Khatib: Ust. Ir. Tofiq Al-Amsyari

    96. Lokasi: Halaman Masjid Al Wahda, Dukuh Bendungan
    Khatib: Ust. Drs. H. M. Zayin Chudlori, M.Ag

    97. Lokasi: Lapangan Flores
    Khatib: Ust. Dr. Zainuddin, MZ

    98. Lokasi: Makam Ngagel    
    Khatib: Ust. Dr. M. Fazlurrahman Hadi, LC., M.Pd.I

    99. Lokasi: Halaman SMPM 5, Jl. Pucang Adi
    Khatib: Ust. H. Alim Nur Shodiq, M.Pd.I

    100. Lokasi: Terminal Bratang
    Khatib: Ust. Yasri, M.Pd.I.

    101. Lokasi: Jl. K. H. Zamhuri Lajur Selatan Pasar Pahing    
    Khatib: Ust. Dzanur Ro’in, M.Pd.I.

    102. Lokasi: Halaman Masjid Iqro’ Jl. Kyai Satari 4/43, Rungkut Menanggal
    Khatib: Ust. Sikin Abu Roja

    (Tribunnews.com/Sri Juliati)

  • RI Akan Cabut Moratorium Pekerja Migran ke Saudi, Apa yang Harus Dilakukan?

    RI Akan Cabut Moratorium Pekerja Migran ke Saudi, Apa yang Harus Dilakukan?

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia berencana mencabut moratorium pengiriman pekerja migran ke Arab Saudi pada tahun ini disertai klaim bahwa Arab Saudi membuka kuota untuk 600.000 pekerja Indonesia dengan jaminan gaji lebih dari Rp6,5 juta untuk setiap pekerja.

    Melalui pencabutan moratorium ini, pemerintah Indonesia bisa meraup Rp31 triliun dari remitensi. Namun, pegiat pekerja migran menyebut masih banyak masalah terjadi di lapangan saat uji coba dan belum ada upaya evaluasi yang melibatkan pekerja dan organisasi pekerja migran.

    Pemerintah berencana mengirimkan pekerja migran ke Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, pada tahun ini. Rencana ini akan mengakhiri moratorium pengiriman pekerja migran Indonesia ke Timur Tengah yang telah berlangsung sejak 2015.

    “Insya Allah dalam waktu dekat ini penandatanganan MoU akan dilakukan pada 20 Maret 2025,” kata Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding, seperti dikutip kantor berita Antara.

    “Kami sudah melakukan perundingan dengan Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi,” kata Karding dalam konferensi pers pada Jumat (14/03) lalu setelah dia melaporkan rencana ini kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Dia mengeklaim Presiden Prabowo menyambut baik rencana ini.

    Jika semua berlangsung dengan lancar, kata Abdul Kadir Karding, pengiriman pekerja migran Indonesia akan dimulai pada Juni mendatang.

    Gaji pekerja meningkat dan bisa umrah, negara dapat devisa

    “Di bawah raja baru, perlindungan mereka lebih baik. Lebih maju. Mereka, misalkan, menjamin gaji di angka 1500 riyal. Ada perlindungan dalam konteks asuransi kesehatan, jiwa, dan ketenagakerjaan,” kata Karding. Jumlah 1.500 riyal setara dengan Rp6.538.500.

    “Yang menarik lagi setiap selesai kontrak dua tahun, untuk orang Indonesia dikasi bonus sekali umrah,” sambungnya.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Selama ini pekerja domestik asal Indonesia dibayar sekitar 1.200 riyal, kata Roland Kamal dari Serikat Buruh Migran Indonesia di Jeddah. “Negara lain seperti Filipina itu 1.500 riyal,”

    Apabila pemerintah memanfaatkan kuota tersebut secara penuh, yang yang masuk dari remiten (pengiriman uang dari buruh migran ke dalam negeri) juga tidak sedikit.

    “Devisa yang kemungkinan masuk dari situ Rp31 triliun,” ungkap Karding.

    Terlepas dari prospek devisa puluhan triliun rupiah, apa saja yang harus dilakukan jika pemerintah ingin mencabut moratorium pengiriman pekerja migran ke Saudi?

    Apa konsekuensinya jika hal-hal yang menyebabkan timbulnya moratorium belum diatasi?

    Mengapa ada moratorium pengiriman tenaga kerja migran ke Timur Tengah pada 2015?

    Moratorium tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 260 Tahun 2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada Pengguna Perseorangan di Negara-negara Kawasan Timur Tengah.

    Keputusan ini keluar setelah berbagai kasus kekerasan, pelecehan, kondisi kerja, dan masalah gaji yang buruk dan tidak manusiawi mengemuka.

    Beberapa kasus hukuman mati terhadap pekerja migran Indonesia di Arab Saudi menjadi pemicu desakan publik yang kuat bagi pemerintah untuk mengambil tindakan moratorium.

    Pada 1999, Siti Zainab binti Duhri Rupa asal Bangkalan Madura dituduh membunuh majikannya. Pengadilan menjatuhkan vonis hukuman mati pada 2001 dan dia dieksekusi pada 2015.

    Pada 2012, Karni binti Medi Tarsim, asal Brebes Jawa Tengah divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan anak majikannya. Eksekusi mati dilakukan pada 2015.

    Pada 2018, pemerintah Arab Saudi mengeksekusi hukuman mati buruh migran Indonesia, Tuti Tursilawati. Eksekusi dilakukan tanpa pemberitahuan resmi kepada pemerintah Indonesia. Tuti didakwa membunuh majikannya, Suud Malhaq Al Utibi.

    Dari penjelasan yang diterima pihak keluarga, Tuti membunuh majikannya sebagai upaya pembelaan diri. Sebab, Tuti dilaporkan sering menerima tindakan kekerasan, termasuk ancaman pemerkosaan.

    Berdasarkan catatan Migrant Care, pemerintah Arab Saudi sudah mengeksekusi tiga buruh migran lainnya tanpa pemberitahuan ke pemerintah Indonesia.

    Yanti Irianti, buruh migran asal Cianjur, Jawa Barat, dihukum mati pada medio Januari 2018.

    Pada Maret 2018, buruh migran asal Jawa Timur bernama Muhammad Zaini Misrin dieksekusi mati di Arab Saudi. Zaini diadili karena dituduh membunuh majikannya pada 2004.

    Pada medio Juni 2011, Ruyati, buruh migran asal Sukatani, Bekasi juga dieksekusi. Dalam persidangan, Ruyati mengaku membunuh karena sering menerima perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya.

    Apa saja yang harus dilakukan jika pemerintah ingin mencabut moratorium?

    Timbulnya kasus-kasus eksekusi mati terhadap pekerja migran Indonesia sangat terkait dengan penanganan di hulu, kata sejumlah pegiat.

    Savitri Wisnu Wardhani dari Jaringan Buruh Migran mengatakan pemerintah seharusnya sudah hadir sebelum perekrutan dilakukan.

    Dia menuding pemerintah tidak serius menerapkan UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI).

    “Implementasinya tidak dilakukan, khususnya di tingkat kabupaten dan desa. [Seharusnya disediakan] informasi, access to justice, pembiayaan, hal-hal yang menyangkut jaminan sosial, itu yang harus didahulukan. Seharusnya di hulu, di tingkat kabupaten dan desa, diperbaiki benar-benar,” cetusnya.

    UU PPMI disahkan pada 2017 untuk memberikan jaminan hak, kesempatan, dan perlindungan bagi setiap warga negara Indonesia untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak di dalam dan luar negeri tanpa diskriminasi. UU ini mencakup perlindungan, sanksi, dan tata kelola terkait pekerja migran.

    Pendapat senada juga disampaikan Roland Kamal dari Serikat Buruh Migran Indonesia di Jeddah.

    “[Perbaikan harus] dari hulunya. Bagaimana calon tenaga kerja kita yang akan dikirim secara trial atau secara uji coba itu betul-betul direkrut secara prosedural,” kata Roland.

    Di hulu juga harus ada pemaparan informasi secara jelas kepada calon tenaga kerja. “Mereka dikasih pembekalan bahwa inilah gambaran di lapangan,” sambungnya.

    Proses pembekalan keterampilan juga penting untuk memastikan kualitas pekerja migran.

    Hal lainnya yang penting adalah tes psikologis untuk para pekerja migran, kata Roland.

    Bagaimana dengan sistem data pekerja migran?

    Data pekerja migran ke Arab Saudi juga perlu dibenahi sehingga perlindungan bisa diterapkan dengan tepat.

    Pada 2022, pemerintah meluncurkan aplikasi bernama Sistem Komputerisasi untuk Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI) untuk orang-orang yang berminat untuk jadi pekerja migran.

    Sistem ini dikembangkan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang bertransformasi menjadi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di bawah pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.

    Sistem ini mengintegrasikan akses ke lowongan kerja, pendaftaran dan seleksi, hingga perlindungan untuk calon pekerja migran.

    Aktivis buruh migran berunjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, 20 Maret 2018, memprotes pelaksanaan hukuman pancung terhadap Muhammad Zaini Misrin Arsyad (53) yang bekerja di Saudi (Getty Images)

    Sistem ini, menurut Menteri Abdul Kadir Karding, akan diintegrasikan dengan layanan Musaned yang mempertemukan para pencari pekerja dengan perusahaan atau individu yang membutuhkan pekerja.

    Abdul Kadir Karding menyebut ada 25.000 pekerja migran setiap tahunnya yang masuk secara tidak prosedural ke Arab Saudi setelah moratorium diberlakukan pada 2015.

    Untuk mencegah hal itu, menurut Karding, perbaikan tata kelola secara umum integrasi data telah dilakukan.

    “Majikan yang mau ambil pekerja harus daftar di Musaned. Mereka harus punya deposit untuk gaji,” ujar Karding.

    Pemerintah Arab Saudi meluncurkan platform Musaned di bawah Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial pada 2016.

    “Jadi [buruh migran] yang unprocedural akan masuk [didata] dan dikontrol bersama,” tutur Karding.

    Mengutip pemberitaan media propemerintah Saudi Gazzette, pada awal bulan Maret 2025, platform ini telah mencatatkan 852.660 kontrak baru dan 1.214.259 CV pekerja. Jumlah entitas bisnis yang berinteraksi di platform ini telah mencapai 4.048.420 pengguna. Platform ini juga memungkinkan para pekerja domestik untuk berganti majikan tanpa persetujuan majikan sebelumnya.

    Pada 2021, Arab Saudi memperkenalkan reformasi ketenagakerjaan yang mengendorkan restriksi bagi para pekerja migran dan memungkinkan pekerja mengganti pekerjaan tanpa persetujuan dari pemberi kerja sebelumnya.

    Tapi organisasi pengamat hak asasi manusia Human Right Watch menilai ikhtiar tersebut belum dapat mengenyahkan praktik sistem kafala yang menurut mereka memberikan kekuasaan berlebih kepada majikan terhadap status hukum dan mobilitas para pekerja.

    Apakah sistem tata kelola pengiriman tenaga kerja ke Saudi sudah berjalan baik?

    Pada 2023, pemerintah mulai menguji coba layanan satu pintu Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) sebagai bagian dari upaya memperbaiki tata kelola pengiriman pekerja migran ke Arab Saudi.

    Namun, menurut Roland Kamal dari Serikat Buruh Migran Indonesia di Jeddah, uji coba tersebut tidak membawa perubahan. “Yang kami soroti di sini, selama enam bulan [terakhir] pengiriman tenaga kerja Indonesia menggunakan SPSK ternyata tidak ada perbaikan,” ungkapnya.

    Kebanyakan tenaga kerja migran yang memanfaatkan jalur SPSK kabur dari majikan, kata Roland.

    Pegiat buruh migran berdemonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, 20 Maret 2018, memprotes pelaksanaan hukuman pancung terhadap Muhammad Zaini Misrin Arsyad (53) yang bekerja di Saudi (Getty Images)

    “Antara beban kerja dengan gaji itu tidak sesuai. Orang sini [majikan] bayar 3.200 [riyal] per bulan, yang diterima tenaga kerja cuma 1.200 [riyal].”

    Dari sedemikian banyak kasus, yang melapor melalui kanal resmi hanya sedikit, “Yang lapor hanya satu, yang secara prosedural.”

    Savitri Wisnu Wardhani dari Jaringan Buruh Migran juga menyebut evaluasi sistem SPSK tidak transparan dan minim partisipasi.

    “Sampai sekarang belum ada evaluasi publik yang melibatkan pekerja migran atau organisasi pekerja migran,” kata Savitri.

    Dari hasil pemantauannya, sistem ini malah disalahgunakan agen-agen pengirim tenaga kerja. “Agen yang menyalahgunakan juga tidak diberikan sanksi,” klaimnya.

    Jaringan Buruh Migran juga mengeklaim terdapat sejumlah kasus trafficking dari Jawa Barat ke Timur Tengah. “Karena mereka pikir jalur tersebut sudah dibuka,” kata Savitri.

    Selain minimnya transparansi dan partisipasi publik dalam evaluasi moratorium, Savitri juga menyebut prioritas pemerintah seharusnya menyiapkan sistem perlindungan untuk pekerja migran.

    “Bagi kami, baik ditutup maupun dibukanya [moratorium] tanpa adanya jaring pengaman perlindungan bagi pekerja migran yang berbasis HAM dan responsif gender ya sama saja. Tetap akan menambah kasus-kasus eksploitasi bagi pekerja migran,” papar Savitri.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dispendikbud Kabupaten Pasuruan Minta Perbup Dievaluasi

    Dispendikbud Kabupaten Pasuruan Minta Perbup Dievaluasi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Menanggapi audiensi dengan IGTKI Kabupaten Pasuruan terkait adanya TPQ Pagi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten agar mengusulkan perubahan Peraturan Bupati. Pasalnya peraturan yang selama ini digunakan sudah dianggap terlalu lama yakni pada tahun 2014.

    Kadis Pendikbud Kabupaten Pasuruan, Tri Agus Budiharto juga mengatakan bahwa terdapat beberapa unsur yang saat ini sudah tidak menjadi wewenang OPDnya. Diantaranya yakni masih mengurus SMA dan SMK yang diketahui hal tersebut sudah menjadi wewenang Pemprov Jatim.

    “Jika mengacu pada perbup no 4 tahun 2014 ini sudah tidak update lagi dan perlu ada kajian lebih lanjut. Di Perda SMA dan SMK masih masuk, aementara diketahui itu sudah jadi wewenang oleh Pemprov Jatim,” ungkapnya, Senin (13/1/2025).

    Selain itu Tri juga mempertanyakan terkair sanksi seperti halnya permasalahan TPQ Pagi yang lagi banyak diperbincangkan di Kabupaten Pasuruan ini. Pasalnya selama ini di Perbup tidak ada pengaturan sanksi terkait TPQ Pagi.

    “Jika Perda dilakukan revisi, otomatis Perbup dan lainnya harus menyesuaikan Perda. Kalau urusan keagamaan menjadi tanggung jawab semua elemen,” lanjutnya.

    Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini mengatakan bahwa keluhannya ini sudah ditampung. Sehingga jika nantinya diperlukan perubahan akan dikoordinasikan dengan lainnya. “Ini merupakan keresahan yang sudah lama semenjak saya berada di komisi IV dulu. Namun, jika ini nantinya bersifat urgen akan segera kami tindak lanjuti,” jelasnya. (ada/kun)

  • Ibu Muda di Mesuji Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Kondisinya Setengah Telanjang

    Ibu Muda di Mesuji Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Kondisinya Setengah Telanjang

    Mesuji, Beritasatu.com – Seorang ibu muda di Kabupaten Mesuji, Lampung ditemukan tewas di depan rumahnya. Ibu rumah tangga (IRT) berusia 24 tahun tersebut diduga korban asusila. Saat ditemukan oleh warga sekitar, korban ditemukan dengan kondisi setengah telanjang dan terdapat sejumlah luka benda tumpul di bagian kepala korban.

    Warga Desa Buko Poso, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung berusia 24 tahun itu ditemukan tergeletak di halaman samping rumahnya pada Sabtu (11/1/2025).  Korban yang diketahui bernama Mela tersebut ditemukan dalam kondisi setengah telanjang dengan posisi celana di bawah lutut.

    Selain ditemukan dengan kondisi setengah telanjang, terdapat sejumlah luka benda tumpul di bagian kepala korban. Saat kejadian, suami korban yang diketahui sebagai buruh bangunan sedang bekerja tidak jauh dari rumahnya.

    Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang sedang menyadap pohon karet di dekat lokasi kejadian. Warga kemudian melaporkan penemuan mayat korban ke pihak kepolisian.

    Seusai mendapatkan laporan, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (olah TKP).

    Jasad korban yang sempat dibawa ke Puskesmas Buko Poso kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan  diautopsi. Warga sekitar, Muhammad Zaini mengatakan, kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan. Sementara suami korban saat itu tidak ada di rumah.

    “Orang itu (korban) keadaan setengah telanjang, celana sudah di bawah dengkul. Posisi suaminya kerja sama saya, kebetulan saya tukang dan dia kulinya. Terus ada orang menyusul ke sana katanya istrinya terkapar,” ujar Muhammad Zaini di lokasi kejadian.

    Kepala Puskesmas Buko Poso Harizal Hasni mengatakan berdasarkan hasil visum luar, korban tewas akibat luka benturan benda tumpul di bagian kepala dan bagian paha. “Tadi kita lakukan pemeriksaan luar, korban dijumpai ada luka di kepala, di bagian dahi, kemudian ada luka memar leher belakang dan luka-luka lecet dibagian pahanya,” kata Harlzal 

    Polisi telah melakukan olah TKP, polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap motif dan pelaku pembunuhan tersebut. Saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban dari RS Bhayangkara Polda Lampung. Hingga Senin (12/1/2025) siang belum ada keterangan resmi dari Polres Mesuji.

  • Usai Pileg dan Pilkada, PDIP Pasuruan Fokus pada Kebersamaan Partai

    Usai Pileg dan Pilkada, PDIP Pasuruan Fokus pada Kebersamaan Partai

    Pasuruan (beritajatim.com) – Setelah melewati tahapan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan kini menegaskan komitmennya untuk memperkuat kebersamaan partai. Hal ini menjadi tema utama dalam perayaan HUT ke-52 PDI Perjuangan yang berlangsung meriah pada Sabtu (11/1/2025).

    Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini, mengungkapkan bahwa perayaan kali ini bukan hanya sebagai bentuk perayaan usia partai, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan internal partai dan memperkuat kolaborasi dengan masyarakat.

    “HUT ke 52 ini menjadi salah satu perayaan yang sangat meriah. Mengingat setelah kita melakukan pemilihan legislatif dan kepala daerah. Kami juga mengundang seluruh PAC, satgas DPC, dan fraksi,” jelas Zaini.

    Zaini menambahkan, tema yang diusung pada perayaan kali ini adalah “Satyam Eva Jayate”, yang bermakna semangat perjuangan yang tak pernah padam. Hal ini sesuai dengan tekad partai untuk terus mengobarkan api perjuangan demi kesejahteraan masyarakat.

    Menurut Zaini, kebersamaan adalah fondasi utama bagi partai untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. Solidaritas internal partai juga menjadi kunci dalam mewujudkan tujuan besar memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

    “Ini menjadi momentum bagi kami untuk memperkuat kedekatan partai dan juga masyarakat. Tentunya perjuangan ini untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat bersama,” tegasnya.

    Acara perayaan HUT ke-52 ini dihadiri oleh seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC), anggota fraksi partai, serta satgas DPC. Acara puncak ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng dan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang PDI Perjuangan hingga usia 52 tahun. [ada/beq]

  • Jelang Pencoblosan, Relawan Bakar dan Injak Baliho Calon, Ini Hasil Survei Pilkada Parepare

    Jelang Pencoblosan, Relawan Bakar dan Injak Baliho Calon, Ini Hasil Survei Pilkada Parepare

    FAJAR.CO.ID, PAREPARE — Relawan Paslon nomor urut 2, Muhammad Zaini dan Prof Bakhtiar Tijjang (MZ- Berbakti) tampak kecewa terhadap Paslon yang mereka dukung.

    Lewat video viral yang beredar di sosmed, Relawan yang bernama Padatindo ini menurunkan baliho MZ-Berbakti di posko pemenangannya.

    Bahkan mereka melampiaskan kekecewaannya dengan membakar dan menginjak-injak baliho Paslon yang didukung Gerindra dan PKB tersebut.

    “Kami militan Songkok Cella kecewa, terlalu banyak cerita, katanya Gerindra mau menang di Parepare,”ujar pria dalam video.

    Mereka menyebut Paslon MZ-Berbakti sebagai pembohong. Namun tidak dijelaskan para relawan ini kecewa karena apa.

    “Bakar, (Relawan) Padatindo kecewa, bakar, pembohong,”tambahnya.

    Sementara saat ini tahapan kampanye sudah memasuki masa tenang hingga tiga hari ke depan.

    Sementara itu survei yang dilakukan Indeks Politika Indonesia (IPI) di Pilwalkot Parepare menempatkan Erat Bersamal unggul tipis dengan 32,9 persen dari TSM – MO 31,7 persen atau hanya terpaut 1,2 persen.

    Sementara dua paslon lainnya, Muhammad Zaini – Bakhtiar Tijjang 20,1 persen dan Andi Nurhaldin Nurdin Halid – Taqyuddin Djabbar 8,5 persen.

    Direktur Eksekutif PT IPI Suwadi Idris Amir menyampaikan ada tren kenaikan elektabilitas Erat Bersalam dan tren penurunan dari TSM MO.

    “Ini mesti diwaspadai sebab selisih tipis. Dan pengalaman kami melihat bila tren naik di akhir seperti ini biasanya akan terus naik, dan tren menurun akan terus turun sampai pencoblosan,” kata Suwadi Idris Amir.

    Survei yang dilaksanakan pada 20 – 23 November 2024 ini melibatkan 440 responden. dengan Margin of Error sekitar +4 persen.