Tag: Muhammad Yusuf Ateh

  • “Reshuffle” perdana, Budi Arie sebut rencana ketemu Jokowi

    “Reshuffle” perdana, Budi Arie sebut rencana ketemu Jokowi

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Pro-Jokowi (Projo) sekaligus Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut rencananya bertemu Presiden Ke-7 RI Joko Widodo, usai menghadiri pelantikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

    Pelantikan Mendiktisaintek itu menandai perombakan atau reshuffle perdana di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo Subianto.

    “Ya, ya, ini mau ketemu,” kata Budi Arie menjawab pertanyaan wartawan.

    Walaupun demikian, saat ditegaskan kembali rencana pertemuan itu, Budi Arie menunjukkan gesture tak ingin bicara.

    “Ngobrol aja,” kata Budi Arie menjawab pertanyaan mengenai tujuan pertemuan.

    “Pokoknya untuk Indonesia, untuk negara, bangsa, dan rakyat,” sambung Budi.

    Dalam kesempatan yang sama, Budi Arie masih enggan menanggapi isu Jokowi ingin membentuk partai.

    “Tanya Pak Jokowi,” kata Budi Arie.

    Saat ditanya apakah Projo akan mendukung jika benar Jokowi membentuk partai, Budi Arie meminta wartawan menunggu saja.

    “Tunggu saja lah,” kata Ketua Umum Projo.

    Presiden Prabowo Subianto melantik Prof. Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore, untuk menggantikan pejabat sebelumnya, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Brian dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Tahun 2024-2029.

    Bersamaan dengan pelantikan Brian, Presiden Prabowo juga melantik Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala BPKP definitif, Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, Amalia Adininggar sebagai Kepala BPS definitif, Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo, kemudian Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Nugroho Sulistyo Budi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil Muhammad Yusuf Ateh, Mantan Plt yang Resmi Dilantik Jadi Kepala BPKP Hari Ini – Halaman all

    Profil Muhammad Yusuf Ateh, Mantan Plt yang Resmi Dilantik Jadi Kepala BPKP Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muhammad Yusuf Ateh dilantik menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2/2025) sore. 

    Pelantikan tersebut berdasarkan Keppres Nomor 27 b Tahun 2025 tentang pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

    Sebelumnya, Ateh menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) BPKP sejak Pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

    Lantas, seperti apa Muhammad Yusuf Ateh?

    Berikut profilnya.

    Dr. Muhammad Yusuf Ateh, Ak., MBA, CSFA, CGCAE, CIAE lahir di Jakarta pada 9 Agustus 1964.

    Pria yang akrab disapa “Pak Ateh” ini memulai pendidikannya dengan menempuh program D3 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

    Dikutip dari bpkp.go.id, ia kemudian melanjutkan ke jenjang D4 di institusi yang sama.

    Ateh meraih gelar magister (S2) dari University of Adelaide, Australia, dan menyelesaikan studi doktoralnya (S3) di bidang Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia (UI).

    Selain itu, Yusuf Ateh juga mengantongi berbagai sertifikasi profesional, termasuk Certified State Finance Auditor (CSFA), Certification of Government Chief Audit Executive (CGCAE), dan Certification of Internal Audit Executive (CIAE).

    Muhammad Yusuf Ateh memulai kariernya sebagai Asisten Dosen di STAN.

    Pada 1992, ia ditunjuk sebagai Ajun Pengawas Keuangan dan Pembangunan Madya di Sekretariat Utama BPKP.

    Di tahun 2002, ia diangkat menjadi Kepala Subdirektorat Pengawasan Penyelenggaraan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Pusat BPKP. 

    Ateh sempat bergabung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal pembentukannya.

    Selain itu, ia tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Aparatur Wilayah Timur II, Deputi Akuntabilitas Aparatur, Inspektur, dan terakhir menjabat sebagai Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan dalam Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN)

    Dikutip dari fia.ui.ac.id, Ateh menjadi salah satu anggota Dewan Pengawas di Perum Peruri pada tahun 2019.

    Satu tahun kemudian, Muhammad Yusuf Ateh kembali ke BPKP.

    Ia dilantik menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 5 Februari 2020.

    Mulai 5 Agustus 2024, Muhammad Yusuf Ateh resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPKP.

    (Tribunnews.com/Falza)

  • Agustina Arumsari, Wakil Kepala BPKP dengan Rekam Jejak Keuangan

    Agustina Arumsari, Wakil Kepala BPKP dengan Rekam Jejak Keuangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto melantik Agustina Arumsari sebagai wakil kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mendampingi Muhammad Yusuf Ateh yang diangkat menjadi kepala BPKP.

    Agustina Arumsari merupakan seorang profesional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan.

    Pengangkatan itu menjadikan Agustina Arumsari sebagai wakil kepala pertama dalam sejarah BPKP. BPKP didirikan pada 1983 silam.

    Agustina Arumsari menyelesaikan pendidikan diploma tiga (D3) dan diploma empat (D4) di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), masing-masing lulus pada 1992 dan 1998.

    Seusai menamatkan pendidikan D4, Agustina Arumsari melanjutkan studi di Universitas Indonesia dan meraih gelar magister hukum pada 2014.
     

  • Yusuf Ateh bersyukur BPKP kini miliki wakil dijabat Agustina Arumsari

    Yusuf Ateh bersyukur BPKP kini miliki wakil dijabat Agustina Arumsari

    Jakarta (ANTARA) – Muhammad Yusuf Ateh yang baru saja dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) definitif mensyukuri lembaga yang dipimpinnya itu kini memiliki wakil kepala yang dijabat Agustina Arumsari.

    Yusuf Ateh dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, bersama Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP.

    “Tugas kita kan kemarin memang harus dikukuhkan kembali oleh Pak Presiden. Jadi, alhamdulillah sekarang saya punya wakil, Bu Arumsari,” kata Yusuf Ateh saat memberikan keterangan usai pelantikan.

    Yusuf Ateh menjelaskan bahwa sebelumnya ia merupakan Pelaksana Tugas Kepala BPKP sehingga Presiden melantiknya pada Rabu sore ini untuk mengukuhkan kembali jabatannya di lembaga tersebut.

    Ia juga mensyukuri BPKP yang berdiri sejak 1983 itu kini untuk pertama kalinya memiliki wakil kepala yang mendampinginya, yakni Agustina Arumsari.

    Menurut Ateh, tugas kepala dan wakil kepala BPKP tetap menjaga akuntabilitas keuangan seluruh kementerian/lembaga dan BUMN.

    Ateh juga berupaya meningkatkan penerimaan negara serta menjalankan program strategis Presiden Prabowo.

    “Semua program-program strategis Presiden harus kita jaga dan juga meningkatkan penerimaan negara yang selama ini tidak tersentuh,” katanya.

    Ateh menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi kembali agar kegiatan di lembaganya efektif dan efisien, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 serta Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

    Muhammad Yusuf Ateh dan Agustina Arumsari dilantik oleh Presiden Prabowo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27 P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala BPKP dan Wakil Kepala BPKP.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Presiden lantik Muhammad Ateh sebagai Kepala BPKP definitif

    Presiden lantik Muhammad Ateh sebagai Kepala BPKP definitif

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto melantik Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) definitif setelah selama beberapa waktu menjalankan tugasnya sebagai pelaksana tugas (Plt.).

    Yusuf Ateh dilantik oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu, bersama dengan Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn.) Nugroho Sulistyo Budi, kemudian Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dan Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo.

    Di lokasi yang sama, bersamaan dengan rombongan kepala dan wakil kepala badan itu, Presiden juga melantik Prof. Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Kepala BPKP dan Wakil dilantik oleh Presiden berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 27 P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala BPKP dan Wakil Kepala BPKP.

    Dalam rangkaian prosesi pelantikan, Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti membacakan sekaligus keputusan Presiden yang menjadi dasar pelantikan Kepala BPKP dan pejabat-pejabat baru lainnya.

    Penetapan Yusuf Ateh sebagai Kepala BPKP definitif pun mulai berlaku pada tanggal dia dilantik oleh Presiden sore ini.

    Upacara pelantikan Kepala BPKP serta pejabat lainnya diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian pembacaan keputusan presiden tentang pengangkatan menteri dan sejumlah kepala dan wakil kepala badan.

    Usai pembacaan keputusan presiden dan daftar nama pejabat yang akan dilantik, Presiden Prabowo membacakan sumpah jabatan yang diikuti oleh jajaran pejabat baru yang dilantik sore ini.

    “Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan Negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Presiden yang diikuti para pejabat tersebut.

    Kemudian, rangkaian upacara dilanjutkan dengan acara penandatanganan berita acara oleh para pejabat baru itu, yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Di Istana Negara, beberapa pejabat dan menteri Kabinet Merah Putih turut menghadiri upacara pelantikan sejumlah pejabat sore ini. Beberapa dari mereka, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Muhaimin Iskandar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan ada juga Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, kemudian Kepala BIN M. Herindra.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo lantik Amalia Adininggar jadi Kepala BPS, dan wakilnya Sonny

    Prabowo lantik Amalia Adininggar jadi Kepala BPS, dan wakilnya Sonny

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melantik Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) definitif, serta Sonny Harry Budiutomo sebagai Wakil Kepala BPS di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore.

    Amalia dan Sonny Harry dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28/P Tahun 2025 Kepala dan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik.

    “Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Kesatu, terhitung sejak saat pelantikan, mengangkat satu, Dr. Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dua, Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, tiga, Amelia Adininggar Widyasanti Ph.D sebagai Kepala Badan Pusat Statistik, empat, Dr. Sonny Harry Budiutomo sebagai Wakil Kepala Badan Pusat Statistik,” kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara Jakarta, Rabu

    Penetapan Amalia Adininggar sebagai Kepala BPS dan Sonny Harry sebagai Wakil Kepala BPS itu per tanggal 18 Februari 2025

    Bersamaan dengan pelantikan keduanya, Presiden Prabowo Subianto juga melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Yusuf Ateh sebagai Kepala BPKP, Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP, dan Letjen (Purn) Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala BSSN.

    Acara pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian pembacaan keputusan presiden tentang pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik.

    Usai pembacaan keputusan presiden dan daftar nama pejabat yang akan dilantik, Presiden Prabowo membacakan sumpah jabatan yang diikuti para pejabat yang dilantik.

    “Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan Negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian potongan sumpah jabatan yang dibacakan oleh Presiden dan diikuti para pejabat.

    Setelah itu, Amalia menandatangani berita acara yang disaksikan secara langsung Presiden Prabowo Subianto.

    Amalia diketahui telah menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala Badan Pusat Statistik sejak Juli 2023, menggantikan pejabat sebelumnya, Margo Yuwono.

    Di Istana Negara, beberapa pejabat dan menteri Kabinet Merah Putih turut menghadiri upacara pelantikan sejumlah pejabat sore ini. Beberapa dari mereka, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Muhaimin Iskandar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan ada juga Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, kemudian Kepala BIN M. Herindra.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Letjen Nugroho Sebut BSSN Tak Bisa Kerja Sendiri untuk Lindungi Data

    Letjen Nugroho Sebut BSSN Tak Bisa Kerja Sendiri untuk Lindungi Data

    Letjen Nugroho Sebut BSSN Tak Bisa Kerja Sendiri untuk Lindungi Data
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com-
    Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (
    BSSN
    ) Letnan Jenderal
    Nugroho Sulistyo Budi
    menyatakan, BSSN tidak dapat bekerja sendiri untuk melindungi data masyarakat Indonesia.
    “Terkait dengan
    perlindungan data
    , memang itu menjadi
    concern
    kita bersama, bahwa BSSN bukan merupakan satu badan tunggal yang mampu melaksanakan itu semua, kita butuh kerja keras dan kepedulian bersama,” kata Nugroho di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
    Nugroho beralasan, persoalan dan data siber tidak hanya persoalan sistem dan perangkat keras, melainkan juga kepedulian masyarakat.
    Ia mengatakan, serangan siber dapat terjadi ketika masyarakat maupun aparat negara tidak menerapkan perilaku aman saat mengakses dunia maya.
    “Itu berpulang bagaimana pihak penyerang itu melakukan semacam social engineering, mengeksploitasi pemikiran shingga dia salah pencet, salah melakukan sesauatu, ini yang harus diwaspadai,” ujar Nugroho.
    Di samping itu, Nugroho menyebutkan bahwa BSSN juga menaruh perhatian terhadap masalah judi online.
    Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk dapat mengatasi masalah judi online yang sudah menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto.
    “Kita berusaha untuk bagaimana merancang strategi yang lebih tepat, kredibel untuk dapat menjangkau seluruh lini dan terintegrasi dari semua kementeiran lembaga terkait,” kata Nugroho.
    Diketahui, Nugroho merupakan salah satu pejabat yang dilantik Prabowo pada Rabu hari ini.
    Selain Nugroho, Prabowo juga melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
    Kemudian, Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP, Amalia Adininggar Arumsari sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), dan Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Lantik Kepala dan Wakil Kepala BPKP, Yusuf Ateh Jadi Pejabat Definitif

    Prabowo Lantik Kepala dan Wakil Kepala BPKP, Yusuf Ateh Jadi Pejabat Definitif

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto melantik Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hari ini di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Prabowo melantik Muhammad Yusuf Ateh menjadi Kepala BPKP, yang sebelumnya telah lebih dulu mengisi jabatan tersebut sebagai Pelaksana Tugas (Plt.).

    “Terhitung sejak pelantikan, mengangkat Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,” bunyi Keputusan Presiden (Keppres) yang dibacakan.

    Kemudian, Prabowo mengangkat Agustina Arumsari menjadi Wakil Kepala BPKP. Agustina sebelumnya menjabat sebagai Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi.

    “Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,” bunyi Keppres pengangkatan Agustina.

    Kedua pimpinan BPKP itu pun membacakan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo. Mereka resmi menjabat sebagai pimpinan tertinggi lembaga auditor internal pemerintah per hari ini.

    Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung etika jabatan dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” bunyi penggalan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo.

    Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengonfirmasi bahwa Presiden akan melantik sejumlah pejabat negara sore ini.

    “Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (19/2/2025).

    Adapun sinyal reshuffle sudah disampaikan Prabowo belum lama ini. Ada dugaan menteri yang tidak seirama dengan visi-misi presiden bakal didepak. 

    Sinyal wacana reshuffle itu awalnya keluar dari lisan Prabowo langsung. Pada acara Harlah ke-102 NU, Rabu (5/2/2025), Kepala Negara mengaku tak ragu untuk menindak apabila jajaran pejabatnya di kabinet tidak mampu bekerja dengan baik.

    “Kami tidak akan ragu bertindak. 100 hari pertama, saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat, pemerintah bersih, siapa yang tidak patuh. Saya akan tindak,” ujarnya dalam forum tersebut.

    Beberapa pejabat negara yang turut dilantik pada perombakan atau reshuffle perdana Kabinet Merah Putih hari ini meliputi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Dikti Saintek), serta pimpinan Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas).

  • Profil Muhammad Yusuf Ateh yang Resmi Dilantik Presiden Prabowo Jadi Kepala BPKP

    Profil Muhammad Yusuf Ateh yang Resmi Dilantik Presiden Prabowo Jadi Kepala BPKP

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo resmi mengangkat kembali Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ia resmi dilantik pada Rabu (19/2/2025).

    Sebelumnya, Muhammad Yusuf Ateh menempati posisi yang sama pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan resmi dilantik pada 5 Februari 2020 lalu.

    Lantas, siapa sebenarnya sosok Muhammad Yusuf Ateh ini? Dilansir dari laman resmi Universitas Indonesia, berikut profil dan perjalan karier lengkapnya!

    Profil Muhammad Yusuf Ateh

    Pria yang akrab disapa Pak Ateh ini lahir di Jakarta pada 9 Agustus 1964. Beliau merupakan sosok pemimpin yang dikenal apresiatif dan inspiratif dalam menjalankan tugasnya. Saat ini, beliau dipercaya sebagai kepala badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) setelah melalui perjalanan karir yang panjang di bidang pengawasan keuangan dan administrasi.

    Perjalanan akademisnya dimulai dengan menyelesaikan pendidikan diploma IV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1986. Kemudian, beliau melanjutkan studi ke jenjang S-2 di University of Adelaide, Australia, dan memperoleh gelar Master of Business Administration pada 2001.

    Tidak berhenti di situ, pada 2016, beliau mengambil program S-3 di Universitas Indonesia dalam bidang Ilmu Administrasi dan sukses meraih gelar Doktor setelah menyelesaikan sidang promosi pada 2020.

    Pada 2009, beliau dipercaya sebagai kepala pemantauan dan evaluasi akuntabilitas kinerja aparatur Wilayah Timur II di Deputi Akuntabilitas Aparatur. Karirnya terus menanjak hingga menduduki posisi Inspektur, lalu menjadi Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan.

    Selain itu, pada 2019, beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Pengawas di Perum Peruri, perusahaan negara yang bergerak dalam pencetakan uang. Tak hanya itu, beliau juga memiliki pengalaman di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada masa awal pembentukannya.

    Dengan pengalaman yang luas di bidang pengawasan dan administrasi, Muhammad Yusuf Ateh kini memegang amanah sebagai Kepala BPKP di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Diharapkan, kepemimpinannya dapat membawa BPKP semakin maju dalam menjalankan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan di Indonesia.

  • Prabowo Reshuffle Kabinet, Pengamat: Ini yang Ditunggu Publik!

    Prabowo Reshuffle Kabinet, Pengamat: Ini yang Ditunggu Publik!

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mendapat apresiasi masyarakat karena berani melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih setelah 100 hari masa pemerintahannya.

    Pakar Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subiantosudah tepat.

    Jika ada menteri atau kepala lembaga yang tidak bisa kerja tancap gas mengikuti ritme kerja Presiden Prabowo Subianto, lanjutnya, maka pejabat tersebut harus dipecat.

    “Sudah pas perombakan [reshuffle kabinet] itu. Inilah yang ditunggu-tunggu publik, karena kabinet kan sudah 4 bulan,” tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (19/2).

    Dia menilai bahwa kedepannya jika ada menteri yang tidak mampu bekerja maksimal memberikan dampak positif ke masyarakat lagi, maka disarankan untuk segera dicopot dari jabatan

    “Karenanya kalau ada pembantu presiden yang tak perform, kinerjanya amburadul, kontroversial kebijakannya harus diganti,” katanya.

    Dia juga mengatakan bahwa perombakan menteri kali ini merupakan pengingat para pejabat agar tidak main-main saat bekerja untuk rakyat.

    “Reshuffle ini jadi momen penting di masa mendatang menteri-menteri yang lain tak beres kerjanya harus diganti,” ujarnya.

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Dikti Saintek), Rabu (19/2/2025). Brian menggantikan Satryo Soemantri Brodjenegoro.

    Selain itu, Prabowo juga melantik pejabat di lembaga tinggi negara, yaitu Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) , Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).