Viral Gerombolan Pemuda Serang Kafe di Deli Serdang, 6 Orang Terluka
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Video sekelompok pemuda menyerang kafe di Jalan Jumadi, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak beberapa pemuda membawa senjata tajam masuk ke dalam kafe.
”
Darah berceceran di kafe, 30 orang serang pengunjung dengan senjata tajam
,” demikian narasi akun yang mengunggah video tersebut.
Muhammad Ridho, selaku pekerja kafe, menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 04.21 WIB.
Mulanya, komplotan para pelaku bersinggungan dengan kelompok lain di jalan.
“Terus tiba-tiba mereka mengarah ke sini. Mungkin mereka pikir kelompok yang bersinggungan dengan mereka itu orang di kafe ini, padahal tidak,” ujar Ridho kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (30/9/2025).
“Itulah awalnya saya yang dipukul. Ya, saya lari untuk menyelamatkan diri. Terus mereka menyerang teman saya yang
nongkrong
di sini. Ada lima kawan saya terluka kena sajam. Ada yang jarinya putus, punggungnya koyak, dan lain-lain,” tambahnya.
Tak lama, Ridho memanggil ayahnya.
Lalu, ayahnya melawan dan mengusir para pelaku.
Setelah kejadian itu, orangtua Ridho pun membuat laporan ke Polsek Tembung.
Kepala Polsek Tembung AKP Ras Maju mengatakan, petugas telah mendapati informasi tersebut.
Adapun pelapor dan terlapor berujung pada perdamaian.
“Kemarin sudah buat laporan dan ada yang diamankan. Lalu, mereka ada proses perdamaian. Terakhir, pelapor cabut laporan,” ucap Ras Maju kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Muhammad Ridho
-
/data/photo/2025/09/30/68dba0fa2e319.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Gerombolan Pemuda Serang Kafe di Deli Serdang, 6 Orang Terluka Medan 1 Oktober 2025
-

AQUA Kembali Meriahkan Ramadhan Jazz Festival 2025, Hasil Penjualan Tiket Didonasikan untuk Perbaikan Masjid
PIKIRAN RAKYAT – Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 H, AQUA kembali menjadi sponsor utama dalam acara Ramadhan Jazz Festival (RJF) ke-14 untuk mendukung Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA).
Ini merupakan bentuk komitmen AQUA untuk terus mendukung inisiatif yang memberikan inspirasi kebaikan serta menguatkan nilai-nilai kebersamaan, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.
Ramadhan Jazz Festival ke-14 diselenggarakan selama dua hari, yaitu dari tanggal 14-15 Maret 2025 di Pelataran Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.
Festival musik ini dihadiri oleh Mr. Marc Gerritsen (Duta Besar Belanda untuk Indonesia), Agus Setiawan Basuni (Ketua Yayasan Masjid Cut Meutia), Vera Galuh Sugijanto (VP General Secretary AQUA), serta Muhammad Ridho Dafiutomo (Ketua Remaja Islam Masjid Cut Meutia).
VP General Secretary AQUA, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan bahwa AQUA telah membersamai perjalanan panjang umat Muslim Indonesia. Vera menambahkan, “AQUA sebagai air mineral 100% murni yang kami jaga dari sumber hingga ke tangan masyarakat, selalu berupaya hadir dalam berbagai inisiatif yang menebar kebaikan. Untuk mewujudkan negeri yang lebih baik, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk melalui Ramadhan Jazz Festival. Dengan mengusung tema “Our Time Is Now” Ramadhan Jazz Festival (RJF) ke-14 tahun ini mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih proaktif dalam menciptakan perubahan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.”
Selama dua hari, terdapat beberapa musisi papan atas Indonesia yang turut memeriahkan festival ini. Pada hari pertama (14 Maret 2025), RJF 2025 diisi oleh penampilan menakjubkan dari HIVI, Salma Salsabil, Pendarra, dan Rafi Sudirman.
Lanjut pada hari kedua (15 Maret 2025), penonton disuguhkan penampilan spesial dari Nabilla Taqiyyah, Kunto Aji, Nadhif Basalamah, Wiajay 80, dan Burgundy. Para musisi ini berhasil memberikan penampilan yang memanjakan para pengunjung.
AQUA Ramadhan Jazz Festival tidak hanya sekadar festival musik biasa, tetapi memiliki misi yang lebih mendalam. Ketua Yayasan Masjid Cut Meutia, Benny Suprihartadi, menyampaikan, “Ramadhan Jazz Festival dirancang sebagai sarana dakwah yang dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat dengan cara kreatif, yaitu melalui musik jazz. Musik, sebagai bahasa universal, menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan Islam yang penuh kedamaian dan kebaikan.”
Benny menambahkan, “Kehadiran Duta Besar Belanda dalam acara ini semakin menegaskan bahwa Islam adalah agama yang membawa dan mampu menjalin persahabatan dengan siapa saja. Dengan semangat yang sama, Insya Allah kedepannya program ini akan terus berlanjut dan berkembang. Kami berharap dapat kembali berkolaborasi dengan AQUA serta berbagai pihak lainnya agar semakin banyak kebaikan dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas.”
dok. Danone
Spesial di tahun 2025 ini, AQUA dan RICMA tidak hanya berkolaborasi untuk menghadirkan penampilan musisi berbakat dari genre jazz dan pop, tetapi juga memberikan kontribusi secara nyata ke masyarakat melalui donasi yang dihasilkan dari penjualan tiket dan paket donasi.
Hasil donasi tersebut disalurkan untuk renovasi mushola dan revitalisasi masjid di wilayah Jabodetabek. Langkah ini merupakan bentuk komitmen AQUA dalam menyebarkan kebaikan yang sejalan dengan semangat Ramadan untuk membawa manfaat bagi sesama di setiap aksi positif yang dilakukan.
Sebagai informasi, Ramadhan Jazz Festival telah digelar sejak tahun 2011 dan hingga kini masih terus mengedepankan nilai sosial dalam setiap penyelenggaraannya. Tahun 2025 ini merupakan tahun kedua AQUA menjadi sponsor utama RJF.
Pada tahun 2024 lalu, seluruh hasil penjualan disalurkan untuk membantu saudara-saudara Muslim di Palestina.
Sebagai penutup, Vera sebagai VP General Secretary AQUA mengungkapkan, “Menebar kebaikan tak hanya melalui festival, namun bisa dimulai dengan memastikan konsumsi yang halal dan thayyib, bukan hanya dari kualitas produk, tetapi juga manfaatnya bagi masyarakat. Lewat semangat ini, AQUA berkontribusi melalui tabligh akbar, kajian keislaman, bazar UMKM, dan berbagai inisiatif di puluhan masjid guna memperkuat nilai kebermanfaatan bagi umat Muslim di Indonesia.”
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

UPDATE Hiburan di Jakarta Saat Ramadan 2025: Ada Acara Musik Jazz Seru, Wadah Tempat Tebar Kebaikan
TRIBUNJAKARTA.COM – Hiburan seru di Jakarta, tepatnya di Plataran Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, saat Ramadan 2025.
Masyarakat mendapatkan hiburan dengan hadirnya kegiatan Ramadan Jazz Festival (RJF) yang ke-14. Acara tersebut sudah berlangsung pada 14-15 Maret 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) dan Warta Jazz
RJF dilaksanakn bukan sekadar perhelatan musik, tapi wadah untuk menebar kebaikan di bulan suci Ramadan.
Ketua Umum RICMA, Muhammad Ridho Dafiutomo, menjelaskan RJF 2025 mengusung tema Our Time Is Now, terinspirasi dari konsep Fastabiqul Khairat berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Tema ini mengajak kita semua untuk memanfaatkan setiap momen Ramadhan dengan berbuat baik, karena sekaranglah waktunya,” ujar Ridho, Minggu (16/3/2025).
Dikutip dari unggahan Instagram @ramadhanjazz, RJF menghadirkan nuansa jazz selaras dengan atmosfer Ramadhan.
Deretan musisi ternama menghibur dan memberikan pengalaman spiritual melalui musik.
Pada hari pertama (14/3), festival ini dimeriahkan oleh Salma Salsabil, Raffi Sudirman, Pendarra, dan HIVI!.
Sementara itu, di hari kedua (15/3), panggung RJF akan menghadirkan penampilan dari Kunto Aji, Nabila Taqiyyah, Wijaya80, Nadhif Basalamah, hingga Burgundy.
RJF 2025 mengusung sistem charity ticket, di mana seluruh hasil kontribusi dari tiket akan didonasikan untuk revitalisasi mushola di Jabodetabek.
“Menikmati musik jazz berkualitas sambil berbagi kebaikan itulah esensi dari RJF. Ini lebih dari sekadar festival, ini adalah gerakan bersama,” tambah Ridho.
Agus Setiawan Basuni, Managing Director Warta Jazz, turut menegaskan keunikan RJF sebagai festival jazz yang lahir dari masjid dan menyelaraskan musik dengan nilai-nilai spiritual.
“Penonton tidak hanya membeli tiket, tetapi juga berdonasi. Para musisi pun selalu menyesuaikan karyanya dengan suasana masjid. Ini adalah festival jazz yang istimewa dan penuh makna,” ujarnya.
Sebagai festival yang telah menarik perhatian dunia internasional, RJF 2025 juga menjadi ajang dialog budaya melalui musik.
“Jazz adalah bahasa universal, dan malam ini kita kedatangan tiga duta besar yang turut menikmati RJF 2025. Harapannya, festival ini semakin dikenal di dunia dan menjadi ruang interaksi antara peradaban Islam dan komunitas global,” pungkas Agus.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Hajar Maling hingga Tewas, 4 Orang di Sumut Jadi Tersangka dan Terancam 7 Tahun Penjara – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Polsek Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara menangkap empat orang pria karena main hakim sendiri.
Empat orang pria tersebut diduga memukuli maling hingga tewas dan jasad korban dibuang di semak-semak.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan, korban yang dianiaya adalah maling jemuran.
“Sehingga benar sebelum pada hari yang sama telah ditemukan seseorang yang diduga mencuri jemuran yang tidak jauh dari lokasi,” kata AKBP Bayu Putro Wijayanto, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Empat orang yang pria yang kini jadi tersangka tersebut yakni Sudirman (32), Hasan Ashri (32), Muhammad Ridho (24), Rahmat Dermawan (31).
Sejumlah barang bukti seperti pakaian korban dan barang bukti hasil curian jemuran turut diamankan polisi.
Atas tindakannya, keempat tersangka dikenakan pasal 170 ayat (1) ke 3e KHUPidana atau pasal 351 ayat (3) KHUPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Sementara itu, salah satu tersangka, Sudirman menceritakan bahwa aksi main hakim sendiri tersebut terjadi pada Senin (10/3/2025) dini hari di di Jalan Mahoni, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan.
Ia mengatakan, pertama kali mengetahui adanya maling (korban) saat angsa miliknya berisik.
“Angsa saya awalnya bising. Jadi saya dibangunin istri saya,” kata Sudirman.
Saat ia terbangun dan melihat kondisi angsanya, ternyata jemurannya sudah tidak ada.
Tak lama kemudian, saat keluar dari pintu depan, ia melihat korban sedang memegang jemuran.
“Jadi saya tendang terus saya piting. Maling! maling! Saya teriak terus minta tolong Amat (tersangka),”
”Saya gak sanggup karena dia (korban) berontak. Lalu datang Ridho (tersangka), digiringlah di masjid jemuran saya pikul dan bawa ke masjid juga,” lanjut sudirman, dikutip dari TribunMedan.com.
Ia pun memanggil kepala lingkungan terkait aksi maling tersebut.
“Jadi saya panggil juga kepling setelah itu Pak Eko,”
“Begitu saya kembali, korban diikat di tiang listrik. Disiramlah dia (korban) pakai air biar mau mengaku orang mana,”
“Kemudian kami pukul bersama warga setempat (massa). Diikat dan telah meninggal.” tutup sudirman.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kronologi Maling Jemuran di Jalan Mahoni Dihajar Warga hingga Tewas, 4 Pelaku Ditangkap
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMedan.com, Haikal Faried Hermawan)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5125830/original/032371100_1738988695-WhatsApp_Image_2025-02-07_at_18.38.34.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengosongan Rumah Dinas PTPN IV Regional II Berjalan Lancar, Apa Rahasianya?
Menurut Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN IV Regional II, Muhammad Ridho Nasution, diwakili Pelaksana Harian Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN IV Regional II, Hwin Dwi Putera, penyelamatan aset ini merupakan bagian dari upaya Perusahaan mengoptimalkan segala potensi yang ada.
“Melalui cara ini, PTPN IV Regional II diharap dapat berkontribusi lebih maksimal lagi kepada negara,” ucapnya.
“Perusahaan berupaya memberikan yang terbaik dan mencarikan solusi bagi semua pihak. PTPN IV adalah milik kita bersama, oleh karena itu mari kita jaga bersama-sama,” sambungnya.
Dalam proses penyelamatan aset 14 unit rumah dinas di Jalan Tempua Medan, kata Ridho, PTPN IV Regional II tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.
Selain menyediakan waktu kepada para penghuni aset untuk mengangkat barangnya masing-masing, Perusahaan juga memberikan suguh hati atau tali asih.
-

Klamby Targetkan Buka 15 Gerai Tahun Ini
Jakarta, FORTUNE – Jenama busana muslim, Klamby menargetkan membuka 15 gerai baru tahun ini. Selain menyasar kota besar, gerai baru tersebut juga akan dibangun di beberapa kota tier dua dan tiga untuk memperluas jangkauan konsumen.
CEO Klamby, Muhammad Ridho Jufri mengatakan saat ini Klamby sudah memiliki 30 gerai offline. Jika target gerai terpenuhi, maka hingga akhir tahun nanti perusahaan akan memiliki 45 gerai yang sebagian besar merupakan gerai stand alone.
Adapun, Investasi yang diperlukan untuk pembangunan masing-masing gerai berbeda-beda, tergantung lokasi dan luas.
“Kami punya ada minimum luasannya, atau di kota kecil biasanya kami banun tidak terlalu besar agar investasinya lebih sehat, tapi kisarannya antara Rp1,6 sampai Rp2 miliar, termasuk bangunan, sewa dan produk awal,” kata kata Ridho di Jakarta.
Meski begitu, dalam merealisasikan pembukaan gerai Ridho mengaku cukup berhati-hati, sambil melihat kondisi daya beli dan ekonomi dalam negeri saat ini.
“Mungkin setelah lebaran baru ada pembukaan gerai, kami ingin lihat kira-kira tingkat kepercayaan dirinya seperti apa. Kalau di lebaran ini kita mau fokus dulu pada eksisting store,”
/data/photo/2025/08/16/68a09ffbbb8ee.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/16/68a03c293fdcf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

