Tag: Muhammad Fawait

  • Fawait-Djoko Tutup Debat Paslon Pilkada Jember dengan Parikan

    Fawait-Djoko Tutup Debat Paslon Pilkada Jember dengan Parikan

    Jember (beritajatim.com) – Pasangan calon nomor urut 2, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto, menutup debat pasangan calon putaran ketiga pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan parikan.

    “Saya tak parikan saja. Pantunnya orang Jember. Awan-awan pengen ketan, golek ketan nang pasar Tanjung. Toreh tretan sareng solawatan. Nomor duwek ngereng e dukung,” kata Djoko, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam,

    Dalam kesempatan itu, Fawait mengatakan, pencalonannya dalam pilkada bersama Djoko adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat Jember. “Juga sebagai bentuk usaha dan ikhtiar kami untuk memajukan Kabupaten Jember,” katanya.

    Fawait berterima kasih kepada kiai, nyai, relawan, partai politik, dan warga Jember. “Terima kasih kepada Pak Hendy dan Kiai Firjaun yang telah banyak memberikan pelajaran kepada saya secara pribadi,” katanya.

    “Tentu saya masih banyak kesalahan. Kalaupun saya difitnah, kalaupun saya diejek, kalaupun saya diolok-olok, kabarkanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,” kata Fawait.

    Fawait juga meminta maaf kepada semua pihak. “Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada pasangan 01 dan pendukungnya,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Karakter Orang Jember di Mata Dua Calon Wakil Bupati

    Karakter Orang Jember di Mata Dua Calon Wakil Bupati

    Jember (beritajatim.com) – Dua calon wakil bupati, Muhammad Balya Firjaun Barlaman dan Djoko Susanto, memiliki penilaian berbeda terhadap karakter orang Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Penilaian ini muncul dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam, karena dipicu pertanyaan Djoko terhadap Firjaun.

    “Saya yakin karakter orang Jember aslinya lembut, santun, saling menghargai. Kemudian saling menghormati. Ini karakter asli. Namun semakin ke belakang, rupanya akhlak itu mulai terkikis,” kata Firjaun.

    Firjaun menegaskan, karakter yang disebutkannya itu harus dipertahankan. “Maka cara mempertahankannya bagaimana? Bagian-bagian yang diajarkan di pondok pesantren tidak lain adalah akhlak, karena semuanya itu kembali kepada akhlak. Bahkan Rasulullah SAW diperintahkan untuk menyempurnakan akhlak,” katanya.

    Menurut Firjaun, pembentukan akhlak membutuhkan keteladanan. “Pelajaran saja tidak cukup. Kita butuh pemimpin yang bisa menjadi contoh. Uswatun hasanah,” katanya.

    “Tapi orang Jember itu juga tegas. Salah satu ketegasannya adalah kita lanjutkan,” kata Firjaun.

    Berbeda dengan Firjaun, Djoko mengatakan, bahwa penduduk Jember adalah pendatang. “Tentu seperti karakter yang panjenengan aturne tadi, saya kira tidak tepat. Karakter pendatang itu selalu punya semangat juang yang tinggi. Semangat, Itu yang paling utama,” katanya.

    “Tapi kembali, problem di Jember itu, pemerintah masih abai katena belum melakukan identifikasi dan harmonisasi kebudayaan masyarakat Jember. Padahal itu amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, sehingga katakter orang Jember belum terumuskan secara konkret,” kata Djoko.

    Djoko menilai, pemerintah belum melakukan upaya konkret untuk mencari karakter masyarakat Jember sebenarnya. “Tapi secara sekilas tadi, pendatang adalah pejuang,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Ditanya Soal Perselingkuhan di Kalangan ASN, Cabup Jember Fawait Cerita Filosofi Pembagian Gamis

    Ditanya Soal Perselingkuhan di Kalangan ASN, Cabup Jember Fawait Cerita Filosofi Pembagian Gamis

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, calon bupati nomor urut 2, mendapat pertanyaan soal perselingkuhan di kalangan aparatur sipil negara (ASN) dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Pertanyaan meluncur dari Hendy Siswanto, calon bupati nomor urut 1, dalam sesi tanya jawab antarkandidat. “Saya kutip dari Detik.com, 30 Agustus 2023, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menyebutkan, selama empat tahun menerima laporan 172 kasus selingkuh dan masalah rumah tangga ASN,” katanya.

    “Ini artinya masalah perselingkuhan menjadi urusan genting dan penting yang harus ditangani seorang pemimpin daerah. Menurut Saudara, bagaimana seharusnya pemimpin daerah bersikap dan menangani kasus-kasus perselingkuhan yang berujung perceraian di kalangan ASN, terutama untuk melindungi anak-anak yang menjadi korban perselingkuhan tersebut dan potensi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga?” tanya Hendy.

    Fawait menyebut Hendy terlihat senang dengan pertanyaan tersebut. “Saya pikir komitmen kami jelas. Selama kami jadi anggota DPRD Provinsi, tiga kali pemilu, pemilih kami hampir mayoritas adalah emak-emak,” katanya.

    Fawait kemudian bercerita soal pembagian baju gamis ke kalangan perempuan. “Bahkan tadi disampaikan terkait masalah gamis, jujur, Pak, yang suka ngasih gamis ke emak-emak adalah saya, Pak. Memang saya ingin mendukung bagaimana emak-emak itu semakin rajin datang ke pengajian,” katanya.

    “Filosofi ini sesuai dengan lagu kebangsaan kita, ‘bangunlah jiwanya, bangunlah badannya’. Maka kalau saya dikritik hanya urusan seragam, tidak apa-apa, saya terima, Pak. Saya akan tetap bagaimana emak-emak pengajian akan tetap kami perhatikan. Itu bagian dari komitmen kami terkait masalah kesetaraan gender,” kata Fawait.

    Tidak menjawab pertanyaan Hendy, Fawait justru balik bertanya kepada Hendy soal Indeks Pembangunan Gender di Jember sebesar 85,82. “Terendah seluruh Jawa Timur, nomor dua. Ini dibandingkan dengan Banyuwangi, Bondowoso, Probolinggo, kita tertinggal. Harus ada komitmen,” katanya.

    “Ke depan saya punya komitmen: kalau cuma diolok-olok, kalau cuma digosipin, senyumin saja, solawatin saja. Fawait! Fawait! Fawait!,” seru Fawait sambil mengacungkan tinjunya ke arah pendukungnya.

    Mendengar pernyataan kompetitornya itu, Hendy tersenyum. “Begini ya, di Jember, bukan emak-emak saja. Penduduk Jember besar sekali. Maka pertanyaannya, sebagai kepala daerah, bagaimana menyelesaikan perceraian di ASN. Di ASN banyak persoalan, maka kita harus selesaikan secara komprehensif, bukan hanya di emak-emak saja,” katanya.

    Penyelesaian komprehensif itu, menurut Hendy, diukur dengan pengalaman. Ia sudah berkeluarga selama 35 tahun. “Tentunya treatment kepala daerah bagaimana ASN tidak terjadi perceraian. Kita adakan musyawarah yang komprehensif, memberikan pengertian tentang agama, moral, integritas,” katanya.

    Menurut Hendy, pemimpin daerah harus berkomitmen menyelesaikan hal tersebut. “Kami siap menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Cabup Jember Hendy Siswanto: Kami Masuk dalam Ekonomi Kreatif 4.0

    Cabup Jember Hendy Siswanto: Kami Masuk dalam Ekonomi Kreatif 4.0

    Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto, calon bupati nomor urut 1, memaparkan konsep ekonomi kreatif 4.0 untuk menarik generasi milenial dan generasi Z di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam pemajuan kebudayaan dan ketahanan sosial.

    “Kita ini sudah maju sekali. Bagaimana kita sudah melakukan digitalisasi. Maka dengan industri kreatif 4.0, kewajiban bagi kita semua untuk mengeksplorasi apa yang ada di Kabupaten Jember, termasuk kebutuhan anak-anak muda kita untuk menangkap kearifan lokal,” kata Hendy, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Menurut Hendy, sudah banyak yang dilakukannya bersama calon wakil bupati petahana Muihammad Balya Firjaun Barlaman untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap produk lokal. Mereka mengampanyekan produk berbasis budaya lokal dan menciptakan sektor ekonomi berkelanjutan.

    “Tentunya ekonomi kreatif 4.0 adalah upaya kita membuat ekonomi kreatif ini berkelanjutan. Bukan hanya untuk kita, tapi kita menyiapkan untuk anak-anak kita, cucu kita ke depan. Jadi bukan sekadar menyiapkan untuk diri kita sendiri,” kata Hendy.

    Hendy menyebut Jember tempat istimewa dengan jumlah penduduk yang besar. “Tempat pendidikan cukup banyak, pesantren cukup besar. Kita sudah harus masuk dalam program industri 4.0 dalam memajukan kebudayaan dan ketahanan sosial,” katanya.

    Muhammad Fawait, calon bupati nomor urut 2, mempertanyakan strategi Hendy tersebut. “Saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Hendy tadi. Dengan teori yang luar biasa, menurut saya bagus kalau itu dipraktikkan dengan baik,” katanya.

    “Tapi dengan teori yang bagus, investasi sektor riil kita hari ini menurun 51-52 persen. Artinya kalau seandainya kalangan milenial dan gen Z ini tergarap dengan baik, maka investasi kita tidak mungkin terkoreksi seperti sekarang. Ini bukan omon-omon, ini bukan gosip. Ini data Badan Pusat Statistik,” kata politisi Gerindra ini.

    Fawait menyatakan punya strategi agar keberadaan anak-anak muda Jember bisa berdampak terhadap peningkatan investasi. “Investasi naik, lapangan kerja meluas. Angkatan kerja terserap, pengangguran turun, kemiskinan turun,” katanya.

    Menurut Fawait, kemiskinan di Jember makin lama makin tinggi. “Dan itu berdasarkan data BPS, dan itu bisa kita pertanggungjawabkan,” katanya.

    Fawait juga ingin merangkul generasi milenial di Jember dan luar Jember. “Kita bikin mediagram untuk mempromosikan potensi Jember. Kami akan berikan kartu sakti untuk mengakses seluruh sektor pariwisata,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Cawabup Djoko Susanto: Jember Kesulitan Temukan Identitas Budaya yang Utuh

    Cawabup Djoko Susanto: Jember Kesulitan Temukan Identitas Budaya yang Utuh

    Jember (beritajatim.com) – Djoko Susanto, calon wakil bupati nomor urut 2, menilai Kabupaten Jember masih kesulitan menemukan identitas budaya yang utuh dan mudah dikenali.

    “Keragaman budaya di Jember masih terfragmentasi dan belum terdefinisi dengan jelas. Pemahaman dan integrasi terhadap warisan budaya lokal masih sangat terbatas,” kata Djoko, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Djoko menginginkan adanya akulturasi budaya di Jember yang terdiri atas banyak suku. “Ke depan, dalam rangka akulturasi tersebut, kami menginisiasi program Silaturahmi Budaya, yang diharapkan akan mengharmonisasi seluruh potensi budaya di Jember,” katanya.

    Djoko juga ingin menginternalisasi budaya yang membentuk karakter Jember, melalui kegiatan ekstrakurikuler di setiap sekolah yang berkolaborasi deengan sanggar-sanggar seni dan pegiat budaya lokal.

    Dalam semangat tersebut, Djoko juga menginginkan adanya perluasan diksi dari kesenian ke kebudayaan. “Sehingga Dewan Kesenian Jember jadi Dewan Kebudayaan Jember,” katanya.

    “Tentu dengan langkah-langkah tersebut diharapkan ada akulturasi budaya di Jember, sehingga kalau hari ini kita bangga dengan istilah Pandalungan, ke depan akulturasi ini betul-betul membentuk budaya Pandalungan,” kata Djoko.

    Ide tersebut dilontarkan dalam debat bertema utama strategi pemajuan budaya dan ketahanan sosial di Kabupaten Jember, dengan subtema debat kearifan lokal, keadilan gender, ekonomi kreatif, dan pembentukan karakter.

    Mananggapi gagasan Djoko itu, Muhammad Balya Firjaun Barlaman, calon wakil bupati nomor urut 1, menegaskan, Indonesia terdiri dari banyak suku dan bahasa. “Mereka semua memiliki seni budaya dan bukti-bukti sejarah. Tujuan seni budaya yang dilakukan sesepuh dan leluhur kita tidak lain sebagai media untuk mentrasnformasi karakter dan nilai-nilai akhlak, seperti Wali Songo dan sebagainya,” katanya.

    Firjaun kemudian mencontohkan seni macapat. “Macapat isinya juga nilai-nilai pembentukan karakter,” katanya.

    Berbeda dengan Djoko, Firjaun lebih memilih mendata para pegiat seni budaya di Jember. “Sekaligus memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengekspresikan kreativitasnya sesuai budaya lokal, dan tidak meninggalkan karakter yang dibentuk leluhur kita,” katanya.

    Namun, Djoko menilai, pernyataan Firjaun masih mencerminkan semangat budaya masing-masing etnis. “Perbedaan budaya itu kalau bertumpu pada satu tempat yang sama akan ada negatifnya. Kita bersyukur di Jember terbentuk budaya yang kita namai budaya Pandalungan. Budaya Pandalungan tersebut merupakan akulturasi budaya Jawa, Madura, China, Arab. Tidak sekadar budaya Jawa dan Madura,” katanya.

    “Kalau pemerintah daerah membuat program yang kita wadahi dalam Forum Silaturahmi Budaya, maka insyaallah, masing-masing budaya tadi akan menjadi harmonis, sehingga terbentuk budaya Pandalungan,” kata Djoko.

    Dalam pilkada kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Cawabup Firjaun Paparkan Strategi Penguatan dan Perlindungan Perempuan di Jember

    Cawabup Firjaun Paparkan Strategi Penguatan dan Perlindungan Perempuan di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Balya Firjaun Barlaman, calon wakil bupati nomor urut 1, bersama calon bupati Hendy Siswanto telah menyiapkan beberapa regulasi untuk mendongkrak Indeks Kesetaraan Gender Kabupaten Jember yang saat ini berada di urutan kedua dari bawah di Jawa Timur.

    Firjaun menyebut empat indikator kesetaraan gender, yakni memiliki akses yang sama, memiliki kesempatan berpartisipasi, memiliki kontrol atas pembangunan, dan memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.

    “Kami memberi peluang yang sama, termasuk memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” kata Firjaun, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Firjaun ingin Pemkab Jember semakin mengintensfikan pelatihan dan memberikan kesempatan yang sama kepada kaum perempuan. “Kami akan memberikan peluang sebesar-besarnya. Kita memiliki hak yang sama, memiliki kesempatan yang sama,” katanya.

    Pelayanan yang diberikan kepada warga harus mempertimbangkan kesetaraan gender. “Tidak ada lagi orang yang memandang sebelah mata terhadap perempuan, karena di balik lelaki yang sukses, ada perempuan yang sukses,” kata Firjaun.

    Djoko Susanto, calon wakil bupati nomor urut 2, mengkritik kondisi Jember saat ini. “Selama ini Pemerintah Kabupaten Jember belum melaksanakan regulasi dengan baik. Ke depan kami akan mengupayakan Indeks Ketimpangan Gender naik dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia untuk sektor perempuan melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan partisipasi ekonomi,” katanya.

    “Tentu tidak kalah pentingnya, kegiatan tersebut dilakukan dengan kolaborasi dengan stakeholder terkait. Tentu yang lebih penting lagi, implementasi regulasi harus dilaksanakan secara konsisten,” kata Djoko.

    Menanggapi kritik Djoko, Firjaun menegaskan, bahwa regulasi yang ada saat ini untuk mengangkat harkat dan martabat wanita. “Agar wanita tidak dijadikan obyek, agar wanita tidak dimarjinalkan, agar wanita tidak kemudian menjadi korban,” katanya.

    Dengan dasar inilah, lanjut Firjaun, Pemkab Jember selama ini memfasilitasi semacam konseling bagi perempuan dan anak yang jadi korban kekerasan. Bahkan Firjaun siap membuka fasilitas konseling di sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan serta pondok pesantren. “Agar mereka yang menjadi korban, berani speak up, untuk kita mengetahui persoalannya,” katanya.

    Firjaun menegaskan, bahwa pendidikan, ekonomi, dan kesehatan perempuan dan anak menjadi prioritasnya bersama Hendy Siswanto. “Kita lanjutkan,” katanya.

    Dalam pilkada kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Soal Ekonomi Kreatif, Cabup Hendy: Warga Jember Butuh Prestasi dan Bukti, Bukan Janji

    Soal Ekonomi Kreatif, Cabup Hendy: Warga Jember Butuh Prestasi dan Bukti, Bukan Janji

    Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto, calon bupati petahana nomor urut 1, menilai, strategi yang tepat dalam menggabungkan aspek kebudayaan dan ketahanan sosial dan ekonomi kreatif adalah dengan mengembangkan ekowisata budaya. yang dikelola dengan masyarakat setempat.

    “Kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan pegiat ekonomi kreatif akan menjadi satu kekuatan yang akan membuat Jember lebih baik lagi,” kata Hendy, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Hendy menegaskan, pendekatan yang sesuai karakteristik generasi milenial dan Gen Z membutuhkan kreativitas tinggi dan semangat kolaborasi untuk meningkatkan literasi digital dan teknologi, serta memfasilitasi kewirausahaan.

    Generasi Z adalah generasi anak muda kelahiran 1997-2012. Sementara generasi milenial adalah generasi kelahiran 1981-1996.

    “Banyak sekali yang perlu kita padukan antara generasi milenial dan generasi Z. Kita tahu, bonus demografi di Jember adalah anak-anak muda kita yang cukup besar potensinya,” kata Hendy.

    Potensi ini harus digarap bersama. “Intinya kolaborasi menjadi satu kunci untuk bersama-sama memajukan anak-anak muda kita,” kata Hendy.

    Hendy menjelaskan, Jember memiliki banyak etalase untuk mengakomodasi kreativitas anak-anak muda generasi milenial dan generasi Z. “Pemerintah harus melakukan pelatihan-pelatihan yang intensif,” katanya.

    Selama memimpin Jember sejak 2021, Hendy dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman telah berhasil meraih penghargaan atas capaian 100 persen transformasi pengelola dana bergulir masyarakat menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

    “Juga penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UMKM atas kolaborasi luar biasa dalam program Kota Masa Depan untuk akselerasi UMKM dan ekonomi kreatif di Jember,” kata Hendy.

    Jember pada masa pemerintahan Hendy-Firjaun juga menerima penghargaan atas peningkatan skor IGA (Innovation Government Award) dari Kabupaten Kurang Inovatif menjadi Kabupaten Inovatif. “Dan penghargaan anugerah Ekonomi Terpuji dengan Kategori Ekonomi Kreatif,” kata Hendy.

    “Tentunya hal itu menjadi penyemangat anak-anak kita, generasi milenial dan generasi Z, untuk maju. Di Jember dengan banyaknya pesantren dan perguruan tinggi, harus kita kemas dalam kolaborasi. Jika kita bisa memanajemen dengan baik, maka Jember akan lebih keran dan pasti lebih maju,” kata Hendy.

    Muhammad Fawait, calon bupati nomor urut 2, menegaskan dirinya bagian dari generasi milenial. “Usia saya 36 tahun. Saya pikir, dengan penduduk Jember terbanyak ketiga (di Jawa Timur), dan 70 persennya adalah penduduk dengan masa usia produktif, yang mayorutas adalah milenial dan gen Z diberi kesempatan untuk mengembangkan ekonomi kreatif,” katanya.

    Fawait kemudian memamerkan syal dan gelang yang dipakainya. “Ini syal batik lokal dari Kecamatan Mayang. Saya juga pakai gelang dari Balung Tutul, Kecamatan Balung. Ini bentuk konkret kami bagaimana kami bukan cuma berteori tapi juga mengaplikasikan, bahwa kami juga memakai,” katanya.

    Fawait ingin membentuk badan khusus untuk merangkul kalangan milenial dan generasi Z. “Kalau perlu kita kasih beasiswa S1, S2, bahkan S3, di seluruh Indonesia. Maka komitmen kami, yang ngerti pemuda adalah pemuda,” katanya.

    Menanggapi keinginan Fawait, Hendy mengatakan, masyarakat Jember membutuhkan prestasi dan bukti, bukan janji. “Saya dalam debat ketiga ini hanya menyampaikan yang pasti-pasti saja. Bukan berjanji yang kira-kira nanti bakal ini dapatnya apa,” katanya.

    “Ekonomi kreatif ini adalah kekuatan kita. Sumber daya manusia kita yang besar. Sumber daya alam kita yang luar biasa. Kolaborasi inilah yang harus kita angkat bersama-sama. Tentunya saya menyampaikan dari tadi penghargaan banyak, itu penghargaan untuk orang Jember. Betapa orang Jember tidak bisa dibuat main-main,” kata Hendy.

    Hendy menyebut semua penghargaan yang disebutkannya dperuntukkan generasi milenial dan generasi Z. “Tentunya mereka yang akan menggantikan kami. Kalau kami tidak menyiapkan yang luar biasa, memberikan janji-janji yang tidak jelas, tidak mungkin kami berdiri di sini,” katanya. [wir]

  • Debat Pilkada, Dua Calon Bupati Kompak Sanjung Jember Fashion Carnaval

    Debat Pilkada, Dua Calon Bupati Kompak Sanjung Jember Fashion Carnaval

    Jember (beritajatim.com) – Dua calon bupati, Hendy Siswanto dan Muhammad Fawait, kompak menyanjung Jember Fashion Carnaval (JFC), dalam debat antar pasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Sabtu (23/11/2024) malam.

    JFC adalah karnaval fesyen khas Jember yang sudah berlangsung lebih dari dua dasawarsa dengan melibatkan ratusan anak muda lokal setiap tahun. Keunikan JFC adalah menggunakan jalan raya sepanjang 3,6 kilometer sebagai catwalk alias tempat berlenggak-lenggok menampilkan desain busana sesuai tema.

    Tema utama debat malam itu sendiri adalah strategi pemajuan budaya dan ketahanan sosial di Kabupaten Jember, dengan subtema debat kearifan lokal, keadilan gender, ekonomi kreatif, dan pembentukan karakter.

    Fawait mengatakan, warga Jember seharusnya berterima kasih kepada JFC. “Kita bangga dengan adanya JFC, karena JFC ini yang membuat Jember terkenal sampai ke dunia internasional,” katanya.

    “Kalau selama ini JFC pergelarannya dilakukan pada waktu yang tidak selalu sama, maka ke depan kita bikin sama. Saya ingin kalau pada zaman Pak MZA Djalal ada Bulan Berkunjung ke Jember, kita akan hidupkan kembali dengan judul Bulan Berkunjung ke Jember Reborn. JFC menjadi rangkaian acara itu,” kata Fawait.

    Fawait ingin ada sinergi antara JFC dengan seni budaya lokal. “Contoh, kalau JFC dilaksanakan pada Jumat, Sabtu, Minggu, maka Senin kita bisa bikin festival dengan tema budaya lokal Jember,” katanya.

    “Pada hakikatnya, JFC adalah sebuah modal penting bagi kita, termasuj budaya-budaya lokal di Jember, adalah modal penting bagi kita untuk meningkatkan pariwisatam meningkatkan wisatawan yang datang ke Kabupaten Jember,” kata Fawait.

    Menurut Fawait, daerah yang maju dicirikan dengan banyaknya wisatawan yang datang. Dia kemudian membandingkan jumlah wisatawan pada era pemerintahan Bupati Faida dengan Bupati Hendy Siswanto.

    “Pada zaman Ibu Faida pada 2019, wisatawan kita sudah tembus satu juta orang. Tapi hari ini, justru wisatawan kita masih di bawah satu juta. Tentu ini PR kita bersama. Saya dan Pak Djoko menyiapkan strategi, salah satunya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kami juga akan bersinergi dengan Pak Prabowo, ketua umum saya, Presiden Republik Indonesia yang saat jadi capres nomor urut dua,” kata Fawait.

    Setali tiga uang, Hendy Siswanto, calon bupati petahana, juga memuji peran JFC yang membantu Jember keluar dari krisis ekonomi pasca pandemi pada 2021. “Salah satu strategi kami adalah JFC. JFC adalah lokomotif penggerak ekonomi Jember,” katanya.

    Gara-gara JFC, Pemkab Jember memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah yang berjualan di sepanjang jalan pada saat pergelaran tersebut. Bupati Hendy Siswanto juga menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia Pusat yang diserahkan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Pers Nasional 2024.

    Hendy menyebut penggunaan bahan daur ulang untuk pembuatan kostum JFC adalah kearifan lokal masyarakat Jember. “Ke depan JFC akan menjadi lokomotif yang lebih dahsyat lagi untuk membawa Jember menjadi minipolitan yang menyejahterakan masyarakat,” katanya.

    “Artinya kalau ngomong Jember Fashion Carnaval, kami adalah orang pertama yang mengucapkan kamsiya, matur sakalangkong, karena dengan JFC ini kita bisa hadir. UMKM bangkit, dan tentunya kita bahagia bersama dengan JFC,” kata Hendy.

    Fawait berterima kasih kepada Hendy atas upaya untuk mengembangkan JFC. “Tapi ke depan, kami akan berupaya bagaimana JFC lebih baik lagi,” katanya.

    “Caranya bagaimana? Kita ingin mengajak orang-orang di Jember, pelaku-pelaku, termasuk pengurus JFC dan stakeholder budaya dan seni, kita belajar langsung ke Brasil, kita antarkan ke sana oleh bupati dan wakil bupati,” kata Fawait.

    Fawait ingin Jember dan JFC belajar ke Brasil yang berhasil mengembangkan karnaval level dunia. “Untuk meningkatkan pariwisata dan wisatawan ke Jember, perlu good will. Selama beberapa tahun ini belum ada kebijakan atau investasi di sektor pariwisata,” katanya.

    Fawait menyebut, ada investasi sektor pariwisata sebesar Rp 9 miliar pada masa kepemimpinan Bupati Faida. “Tapi hari ini belum pernah ada. Maka wajar jumlah wisatawan kita turun. Saat wisatawan di Banyuwangi naik, di Jawa Timur naik, di Jember justru wisatawan turun,” katanya.

    Fawait berjanji memberikan insentif kepada para pelaku budaya, seni, dan petugas pariwisata. “Anaknya kita kasih beasiswa, orangnya kita kasih BPJS gratis, BPJS Ketenagakerjaan, dan insentif lainnya,” katanya.

    Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. Sementara lawan mereka, \Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. [wir]

  • Buka Debat Pilkada Jember, Cabup Hendy Siswanto Singgung Daster

    Buka Debat Pilkada Jember, Cabup Hendy Siswanto Singgung Daster

    Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto, calon bupati petahana nomor urut 1, menjelaskan perlunya keberpihakan terhadap kaum perempuan, dalam pidato pembuka debat antar pasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Tema utama debat adalah strategi pemajuan budaya dan ketahanan sosial di Kabupaten Jember, dengan subtema debat kearifan lokal, keadilan gender, ekonomi kreatif, dan pembentukan karakter.

    Dalam kesempatan itu, Hendy lebih banyak bicara soal kebijakan yang berpihak dan berdampak terhadap kaum perempuan dan anak. “Dalam hal kesetaraan gender, kami sudah memfasilitasi upaya merawat kesetaraan peluang antara lelaki dan perempuan, termasuk di birokrasi di mana 54 persen ASN adalah kaum hawa,” katanya.

    Selama memimpin Jember, Hendy juga telah mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah yang mayoritas perempuan untuk terus berkembang melalui fasilitasi pelatihan. “Kami konsisten mengadvokasi dan mendampingi perempuan dan anak korban kekerasan dalam rumah tangga,” katanya.

    Hendy menegaskan, bahwa Jember sudah menjadi kabupaten ramah anak dengan berkurangnya jumlah pernikahan anak setiap tahun sejak 2021.

    Program kesehatan gratis Jember Pasti Keren juga banyak membantu kaum perempuan. “Program kesehatan gratis J-Pasti Keren melindungi keluarga miskin dari kesulitan biaya berobat. Emak emak tak hanya butuh daster gratis, tapi juga kebijakan yang melindungi keluarga mereka,” kata Hendy.

    Pembangunan infrastruktur jalan di Bandealit yang termasuk kawasan Taman Nasional Meru Betiri, menurut Hendy, tak hanya mendongkrak ekonomi warga setempat, namun juga membuka akses informasi untuk menurunkan angka pernikahan anak.

    Sementara itu untuk generasi muda, Hendy-Firjaun membuka ruang untuk meluapkan minat dan daya kreatif di sejumlah ruang publik seperti alun-alun, J-Klab, dan ruang terbuka hijau.

    “Untuk pekerja migran Indonesia, kami sudah membuat MOU (nota kesepahaman) dengan Pemerintah Provinsi Jatim dan kementerian untuk penguatan pekerja migran asal Jember,” kata Hendy.

    Hendy-Firjaun diusung PDI Perjuangan. Sementara lawan mereka, pasangan calon nomor urut 2, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Ahmad Silahuddin, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK

    Ahmad Silahuddin, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK

    Jombang (beritajatim.com) – Ahmad Silahudin alias AS, anggota DPRD Jatim 2019-2024 dipanggil oleh KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) pada Selasa, 12 November 2024. Dia dipanggil guna dimintai keterangan sebagai saksi dugaan korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur 2021-2022.

    AS tidak sendiri. Politikus PPP ini dipanggil bersama belasan eks anggota DPRD Jatim lain. Di antaranya, Ketua Badan Kehormatan DPRD Jawa Timur Periode 2019-2024 Agus Wicaksono, Ketua Komisi B DPRD Jatim periode 2019-2024 Alyadi, dan Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jatim periode 2019-2024 Abdul Halim.

    Kemudian anggota DPRD Jawa Timur periode 2019 sd 2024, Agung Mulyono, Ahmad Hilmy, Aufa Zhafiri, Blegur Prijanggono, Fauzan Fuadi, Hasan Irsyad, Heri Romadhon, Muhamad Reno Zulkarnaen, Muhammad Fawait, Priasmoro, Sri Untari, Suyatni, dan Wara Sundari Renny Pramana.

    “Hari in penyidik memanggil untuk diperiksa AW (Ketua Badan Kehormatan DPRD Jawa Timur Periode 2019 sd 2024), AH (Ketua Komisi C DPRD Prov Jatim periode 2019-2024 dari Fraksi Gerindra), AM (Anggota DPRD Jawa Timur Periode 2019 sd 2024), serta A (Ketua Komisi B DPRD Prov Jatim periode 2019-2024 dari Partai PKB),” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi, Selasa (12/11/2024).

    Selain itu, BP (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024, Ketua Fraksi Golkar), SU (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024), FF (Anggota DPRD Jawa Timur Periode 2019 sd 2024, Ketua Fraksi PKB), AS (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024), serta HI (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024).

    Kemudian, HR (Ketua Fraksi PAN DPRD Prov Jatim periode 2019-2024), MRZ (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur 2019 -2024 / Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Timur) WSR (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024), dan MF (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur 2014-2019 dan 2019-2024).

    Selanjutnya, SP (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024), AH (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024), dan AZ (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sd 2024).

    Tessa tidak menjelaskan perihal materi pemeriksaan terhadap para saksi. “Pemeriksaan dilakukan BPKP Perwakilan Prov. Jatim Jl. Raya Bandara Juanda No. 38 Kab. Sidoarjo, Prov. Jawa Timur,” katanya.

    Sebelumnya, pada Senin (11/11/2024), KPK juga memeriksa anggota DPRD Jawa Timur periode 2019—2024. Mereka adalah Achmad Amir Alsichin, Adam Rusydi, Aditya Halidra Faridzky, Agatha Retnosari, Agung Supriyanto, dan Ahmad Athoillah.

    Dari penelusuran, Ahmad Silahuddin alias AS merupakan warga dari Kabupaten Jombang. AS adalah anak dari Bupati Jombang periode 2018-2023 Mundjidah Wahab. Mundjidah maju lagi sebagai Cabup dalam Pilkada 2024. Wartawan sudah berupaya menghubungi AS melalui nomor ponselnya guna konfirmasi. Hanya saja, tak dijawab. [suf]