Tag: Muhammad Balya Firjaun Barlaman

  • Tim Pemenangan Hendy-Firjaun Turunkan Sendiri APK Pilkada Jember

    Tim Pemenangan Hendy-Firjaun Turunkan Sendiri APK Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tim pemenangan pasangan Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman menurunkan sendiri alat peraga kampanye pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak 23 November 2024 malam.

    “Kami sengaja menurunkan alat peraga yang dicetak sendiri atau pun yang difasilitasi KPU Kabupaten Jember. Ini bukti bahwa pasangan calon nomor urut 1 dan PDI Perjuangan beserta seluruh relawannya adalah pihak yang mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Rico Nurfiansyah Ali, Sekretaris Tim Pemenangan Hendy-Firjaun, Selasa (26/11/2024).

    Menurut Rico, 23 November 2024 adalah batas akhir kampanye. “Kami perintahkan secara serentak penurunan APK secara mandiri untuk membantu pemerintah dalam menegakkan aturan yang berlaku,” katanya.

    Gerakan serentak ini sesuai perintah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Arif Wibowo dan arahan Hendy dan Firjaun. “Setelah debat ada arahan dari Ji Hendy dan Gus Firjaun untuk bergerak secara serentak,” kata Rico.

    Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu Jember bersama Satuan Polisi Pamong Praja menertibkan APK dan bahan kampanye di wilayah kerja masing-masing yang masih terpasang di masa tenang, 24-26 November 2024.

    “Kami sudah menyampaikan surat imbauan kepada pasangan calon dan partai [olitik [eserta [emilu, dan atau tim lampanye di wilayah kerja masing-masing untuk membersihkan alat peraga kampanye [emilihan sebelum jadwal masa tenang;” kata Wiwin Kurnia Riza, komisioner Bawaslu Jember.

    Bawaslu Jember selama 24-25 November 2024 telah membersihkan 14.707 APK dari dua pasangan calon bupati dan wakil bupati dan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Sebanyak 4.215 APK yang dibersihkan bergambar pasangan cabup dan cawabup Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

    Sementara untuk APK bergambar pasangan cabup dan cawabup Muhammad Fawait-Djoko Susanto, Bawaslu Jember mencopot 8.271 buah.

    Bawaslu juga mencopot 610 APK calon gubenur dan wakil gubernur Luluk Hamidah-Lukmanul Hakhim, 711 APK pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan 964 APK pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asad. [wir]

  • Alhamdulillah, Insentif 21 Ribu Guru Ngaji Cair Setelah Coblosan Pilkada Jember

    Alhamdulillah, Insentif 21 Ribu Guru Ngaji Cair Setelah Coblosan Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan mencairkan insentif untuk 21.467 guru ngaji, Kamis (28/11/2024), sehari setelah coblosan pemilihan kepala daerah. Bank Jatim memastikan tidak ada persoalan dalam proses selama ini.

    “Pada prinsipnya kami support. Terkait pembukaan rekening, kami sudah berkoordinasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat sebagai leading sector dan sudah siap. Kami kembalikan kepada pihak pemerintah daerah untuk melakukan proses lebih lanjut,” kata Yulis Retno Widyani, Pemimpin Bidang Operasional Bank Jatim Jember, Senin (25/11/2024).

    Pemkab Jember dan Bank Jatim sudah sepakat SPM (Surat Perintah Membayar) diterbitkan pada 28 November dan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) diterbitkan pada 29 November 2024. “Tanggal 30 November baru kami upload masuk rekening. Jadi kami prosesnya menunggu penyelesaian proses pemda,” kata Yulis.

    Menurut Yulis, sebetulnya Bank Jatim sudah siap untuk merealisasikan insentif itu sejak lama. “Yang lama adalah verifikasi ke pihak penerima. Kita tetap berkoordinasi dengan Kesra,” katanya.

    Bank Jatim sudah mengawali proses realisasi guru ngaji pada Juli 2024 dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS). Tinjauan setiap bulan disampaikan Bank Jatim Cabang Jember ke kantor pusat Bank Jatim.

    Bank Jatim sempat berkoordinasi dengan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman sebelum cuti kampanye pada 24 September 2024. “Setelah Pak Wabup cuti, kami lakukan verifikasi lapangan. Dua minggu setelahnya kami sudah menyerahkan data ke kantor pusat,” kata Agus Salim, penyelia operasional Bank Jatim Jember.

    Berdasarkan hasil verifikasi itu, Bank Jatin telah membuka 16.102 rekening pada September dan 4.300 rekening pada Oktober 2024. Terakhir, 1.063 rekening pada November. Namun Bank Jatim baru akan mencairkan setelah ada petunjuk dari kantor pusat.

    Pembukaan puluhan ribu rekening itu didasarkan pada hasil verifikasi Bank Jatim di lapangan dengan mengacu pada data dari Bagian Kesra. “Setiap kali melakukan verifikasi, kami ajukan dengan surat ke kantor pusat, karena rekening ini rekening khusus tanpa biaya administrasi dan saldo mengendap. Harapan kami setelah rekening itu dibukakan, saldo bisa diterima keseluruhan oleh penerima,” kata Agus.

    Setiap guru ngaji yang sudah masuk dalam data 21.467 orang itu akan menerima Rp 1,5 juta. Pelaksana Tugas Kepala Bagian Kesra Pemkab Jember Bagus Hendriawan mengatakan, koordinasi dan rekonsiliasi dengan Bank Jatim senantiasa dilakukan. “Ini data yang tidak kecil. Kami sangat mengedepankan unsur kehati-hatian. Dari tahap ke tahap, kami mencocokan data dan rekonsiliasi,” katanya.

    Di luar data itu, ada 1.044 guru ngaji yang belum terverifikasi karena tidak bisa dihubungi untuk membuka rekening. “Ada yang berhalangan tetap, sehingga tidak bisa mencukupi administrasi yang kani minta,” kata Bagus.

    Sejak Senin hingga Rabu ini, Bagian Kesra memproses administrasi pertanggungjawaban sehingga pada 28 November bisa menerbitkan SPM. “Jika tidak ada halangan, SPM akan selesai satu hari, menyesuaikan crowded-nya sistem link dengan Kemendagri,” kata Bagus.

    Bagus mengatakan, tak ada maksud menunda pencairan guru ngaji. “Semoga pada 28 November semua lancar, administrasi lancar, sistem juga lancar. Jika lancar, satu hari selesai. Tanggal 29 ada SP2D, dan baru kami meminta Bank Jatim memasukkan ke rekening Bank Jatim masing-masing,” katanya. [wir]

  • Trauma, Pengawas TPS Korban Dugaan Persekusi Pendukung Cabup Jember Fawait Hendak Mengundurkan Diri

    Trauma, Pengawas TPS Korban Dugaan Persekusi Pendukung Cabup Jember Fawait Hendak Mengundurkan Diri

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara kejadian dugaan persekusi yang dilakukan sejumlah pendukung Muhammad Fawait, calon bupati nomor urut 2, Abdurrahman hendak mengundurkan diri dari posisi sebagai pengawas tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Dia merasa masih trauma dan tertekan,” kata Budi Haryanto, kuasa hukum korban, saat ditemui di Markas Kepolisian Resor Jember, Senin (25/11/2024).

    Budi mendatangi polres dengan membawa bukti tambahan baru berupa video. Bukti itu untuk menjawab pernyataan beberapa pihak yang menyebutkan bahwa laporan dugaan tindak pidana persekusi dan pencemaran nama baik itu tidak benar.

    “Hari ini kami menyerahkan beberapa bukti, salah satunya (video) bukti serah terima HP korban dari terlapor, video proses pemeriksaan HP yang disaksikan beberapa pihak, termasuk terlapor dan polisi,” kata Budi.

    Abdurrahman (25), pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di Kecamatan Tanggul, melaporkan sepuluh orang dan tiga akun Facebook yang terindikasi pendukung calon bupati nomor urut 2, Muhammad Fawait, ke polisi, Rabu (20/11/2024).

    Warga Dusun Kramat, Desa Sukoharjo, ini merasa menjadi korban persekusi, terutama di media sosial. Dugaan persekusi itu terjadi pada Senin (18/11/2024), pukul 23.30 WIB.

    Saat itu, Abdurrahman yang menjabat Pengawas TPS Kramat Sukoharjo sedang bertamu di rumah komisioner Panitia Pengawas Kecamatan Tanggul Ghofur, di Desa Manggisan. Mendadak muncul sepuluh orang yang mendatangi rumah tersebut.

    Orang-orang itu mencecar Abdurrahman dengan berbagai pertanyaan tentang plikasi ‘Gerak Juang’ yang diduga terafiliasi dengan calon pasangan bupati dan wabup nomor urut 1, Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

    Merasa tuduhan itu tak benar, Abdurrahman menolak keinginan orang-orang itu untuk mengakses ponselnya. Namun dia akhirnya terpaksa memberikan ponselnya kepada orang-orang tersebut.

    Ponsel Abdurrahman baru dikembalikan pada 19 November 2024. Para penuduh tidak menemukan bukti aplikasi tersebut. Namun video penggerebekan dan persekusi terhadapnya sudah telanjur menyebar di media sosial, termasuk tiga akun Facebook yang teridentifikasi pendukung Fawait. Ini yang membuat Abdurrahman tidak terima.

    Budi berharap bukti video yang dibawanya akan semakin memperjelas posisi kliennya. “Kami minta kepolisian bisa segera menindaklanjuti laporan kami, karena korban sendiri sampai sekarang untuk beraktivitas sevara normal masih merasa takut, masih ada trauma,” katanya. [wir]

  • Hendy-Firjaun: Bersatu Kita Bangkit, Bersatu Kita Maju

    Hendy-Firjaun: Bersatu Kita Bangkit, Bersatu Kita Maju

    Jember (beritajatim.com) – Pasangan calon nomor urut 1, Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman meminta maaf dan berterima kasih kepada semua pihak, dalam pidato penutup debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam,

    “Jika umaro’ dan ulama sudah bersatu, untuk membangun Jember yang lebih baik, kenapa harus mencari pasangan pemimpin baru?” kata Hendy.

    Hendy dan Firjaun berterima kasih kepada masyarakat Jember yang telah berdoa, mendukung, dan memberikan kritik dan saran. “Harapan dan doa dari masyarakat akan selalu kami jadikan nafas perjuangan untuk mewujudkan Jember yang adil dan sejahtera,” katanya..

    Hendy juga mengpresiasi kinerja Komisi Pemilihan Umum, Badan pengawas Pemilu, TNI-Polri, dan DPRD Jember yang sudah bekerja keras mewujudkan Pilkada yang jurdil dan damai.

    “Jih Hendy-Gus Firjaun hanya manusia biasa, kami mohon maaf kepada semua pihak. Bila selama masa kampanye ini ada salah dan khilaf, itu semata-mata karena kekurangan kami,” kata Hendy.

    Hendy juga berterima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang telah mempercayakan amanat perjuangan demokrasi kepadanya dan Firjaun. Dia juga berterima kasih kepada seluruh tim sukses, relawan dan para pendukung.

    “Mator sakalangkong sadejehna masyarakat Jember. Insyaallah istiqmah amanah,” kata Hendy dalam bahasa Madura.

    Firjaun kemudian mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani. “Mari kita bersatu membangun Jember. Bersatu kita bangkit, bersatu kita maju. Hari Ini Prestasi. Besok Bukti, bukan janji. Salam satu suara, suara hati,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Fawait-Djoko Tutup Debat Paslon Pilkada Jember dengan Parikan

    Fawait-Djoko Tutup Debat Paslon Pilkada Jember dengan Parikan

    Jember (beritajatim.com) – Pasangan calon nomor urut 2, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto, menutup debat pasangan calon putaran ketiga pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan parikan.

    “Saya tak parikan saja. Pantunnya orang Jember. Awan-awan pengen ketan, golek ketan nang pasar Tanjung. Toreh tretan sareng solawatan. Nomor duwek ngereng e dukung,” kata Djoko, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam,

    Dalam kesempatan itu, Fawait mengatakan, pencalonannya dalam pilkada bersama Djoko adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat Jember. “Juga sebagai bentuk usaha dan ikhtiar kami untuk memajukan Kabupaten Jember,” katanya.

    Fawait berterima kasih kepada kiai, nyai, relawan, partai politik, dan warga Jember. “Terima kasih kepada Pak Hendy dan Kiai Firjaun yang telah banyak memberikan pelajaran kepada saya secara pribadi,” katanya.

    “Tentu saya masih banyak kesalahan. Kalaupun saya difitnah, kalaupun saya diejek, kalaupun saya diolok-olok, kabarkanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,” kata Fawait.

    Fawait juga meminta maaf kepada semua pihak. “Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada pasangan 01 dan pendukungnya,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Karakter Orang Jember di Mata Dua Calon Wakil Bupati

    Karakter Orang Jember di Mata Dua Calon Wakil Bupati

    Jember (beritajatim.com) – Dua calon wakil bupati, Muhammad Balya Firjaun Barlaman dan Djoko Susanto, memiliki penilaian berbeda terhadap karakter orang Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Penilaian ini muncul dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam, karena dipicu pertanyaan Djoko terhadap Firjaun.

    “Saya yakin karakter orang Jember aslinya lembut, santun, saling menghargai. Kemudian saling menghormati. Ini karakter asli. Namun semakin ke belakang, rupanya akhlak itu mulai terkikis,” kata Firjaun.

    Firjaun menegaskan, karakter yang disebutkannya itu harus dipertahankan. “Maka cara mempertahankannya bagaimana? Bagian-bagian yang diajarkan di pondok pesantren tidak lain adalah akhlak, karena semuanya itu kembali kepada akhlak. Bahkan Rasulullah SAW diperintahkan untuk menyempurnakan akhlak,” katanya.

    Menurut Firjaun, pembentukan akhlak membutuhkan keteladanan. “Pelajaran saja tidak cukup. Kita butuh pemimpin yang bisa menjadi contoh. Uswatun hasanah,” katanya.

    “Tapi orang Jember itu juga tegas. Salah satu ketegasannya adalah kita lanjutkan,” kata Firjaun.

    Berbeda dengan Firjaun, Djoko mengatakan, bahwa penduduk Jember adalah pendatang. “Tentu seperti karakter yang panjenengan aturne tadi, saya kira tidak tepat. Karakter pendatang itu selalu punya semangat juang yang tinggi. Semangat, Itu yang paling utama,” katanya.

    “Tapi kembali, problem di Jember itu, pemerintah masih abai katena belum melakukan identifikasi dan harmonisasi kebudayaan masyarakat Jember. Padahal itu amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, sehingga katakter orang Jember belum terumuskan secara konkret,” kata Djoko.

    Djoko menilai, pemerintah belum melakukan upaya konkret untuk mencari karakter masyarakat Jember sebenarnya. “Tapi secara sekilas tadi, pendatang adalah pejuang,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Ditanya Soal Perselingkuhan di Kalangan ASN, Cabup Jember Fawait Cerita Filosofi Pembagian Gamis

    Ditanya Soal Perselingkuhan di Kalangan ASN, Cabup Jember Fawait Cerita Filosofi Pembagian Gamis

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, calon bupati nomor urut 2, mendapat pertanyaan soal perselingkuhan di kalangan aparatur sipil negara (ASN) dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Pertanyaan meluncur dari Hendy Siswanto, calon bupati nomor urut 1, dalam sesi tanya jawab antarkandidat. “Saya kutip dari Detik.com, 30 Agustus 2023, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menyebutkan, selama empat tahun menerima laporan 172 kasus selingkuh dan masalah rumah tangga ASN,” katanya.

    “Ini artinya masalah perselingkuhan menjadi urusan genting dan penting yang harus ditangani seorang pemimpin daerah. Menurut Saudara, bagaimana seharusnya pemimpin daerah bersikap dan menangani kasus-kasus perselingkuhan yang berujung perceraian di kalangan ASN, terutama untuk melindungi anak-anak yang menjadi korban perselingkuhan tersebut dan potensi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga?” tanya Hendy.

    Fawait menyebut Hendy terlihat senang dengan pertanyaan tersebut. “Saya pikir komitmen kami jelas. Selama kami jadi anggota DPRD Provinsi, tiga kali pemilu, pemilih kami hampir mayoritas adalah emak-emak,” katanya.

    Fawait kemudian bercerita soal pembagian baju gamis ke kalangan perempuan. “Bahkan tadi disampaikan terkait masalah gamis, jujur, Pak, yang suka ngasih gamis ke emak-emak adalah saya, Pak. Memang saya ingin mendukung bagaimana emak-emak itu semakin rajin datang ke pengajian,” katanya.

    “Filosofi ini sesuai dengan lagu kebangsaan kita, ‘bangunlah jiwanya, bangunlah badannya’. Maka kalau saya dikritik hanya urusan seragam, tidak apa-apa, saya terima, Pak. Saya akan tetap bagaimana emak-emak pengajian akan tetap kami perhatikan. Itu bagian dari komitmen kami terkait masalah kesetaraan gender,” kata Fawait.

    Tidak menjawab pertanyaan Hendy, Fawait justru balik bertanya kepada Hendy soal Indeks Pembangunan Gender di Jember sebesar 85,82. “Terendah seluruh Jawa Timur, nomor dua. Ini dibandingkan dengan Banyuwangi, Bondowoso, Probolinggo, kita tertinggal. Harus ada komitmen,” katanya.

    “Ke depan saya punya komitmen: kalau cuma diolok-olok, kalau cuma digosipin, senyumin saja, solawatin saja. Fawait! Fawait! Fawait!,” seru Fawait sambil mengacungkan tinjunya ke arah pendukungnya.

    Mendengar pernyataan kompetitornya itu, Hendy tersenyum. “Begini ya, di Jember, bukan emak-emak saja. Penduduk Jember besar sekali. Maka pertanyaannya, sebagai kepala daerah, bagaimana menyelesaikan perceraian di ASN. Di ASN banyak persoalan, maka kita harus selesaikan secara komprehensif, bukan hanya di emak-emak saja,” katanya.

    Penyelesaian komprehensif itu, menurut Hendy, diukur dengan pengalaman. Ia sudah berkeluarga selama 35 tahun. “Tentunya treatment kepala daerah bagaimana ASN tidak terjadi perceraian. Kita adakan musyawarah yang komprehensif, memberikan pengertian tentang agama, moral, integritas,” katanya.

    Menurut Hendy, pemimpin daerah harus berkomitmen menyelesaikan hal tersebut. “Kami siap menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Cabup Jember Hendy Siswanto: Kami Masuk dalam Ekonomi Kreatif 4.0

    Cabup Jember Hendy Siswanto: Kami Masuk dalam Ekonomi Kreatif 4.0

    Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto, calon bupati nomor urut 1, memaparkan konsep ekonomi kreatif 4.0 untuk menarik generasi milenial dan generasi Z di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam pemajuan kebudayaan dan ketahanan sosial.

    “Kita ini sudah maju sekali. Bagaimana kita sudah melakukan digitalisasi. Maka dengan industri kreatif 4.0, kewajiban bagi kita semua untuk mengeksplorasi apa yang ada di Kabupaten Jember, termasuk kebutuhan anak-anak muda kita untuk menangkap kearifan lokal,” kata Hendy, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Menurut Hendy, sudah banyak yang dilakukannya bersama calon wakil bupati petahana Muihammad Balya Firjaun Barlaman untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap produk lokal. Mereka mengampanyekan produk berbasis budaya lokal dan menciptakan sektor ekonomi berkelanjutan.

    “Tentunya ekonomi kreatif 4.0 adalah upaya kita membuat ekonomi kreatif ini berkelanjutan. Bukan hanya untuk kita, tapi kita menyiapkan untuk anak-anak kita, cucu kita ke depan. Jadi bukan sekadar menyiapkan untuk diri kita sendiri,” kata Hendy.

    Hendy menyebut Jember tempat istimewa dengan jumlah penduduk yang besar. “Tempat pendidikan cukup banyak, pesantren cukup besar. Kita sudah harus masuk dalam program industri 4.0 dalam memajukan kebudayaan dan ketahanan sosial,” katanya.

    Muhammad Fawait, calon bupati nomor urut 2, mempertanyakan strategi Hendy tersebut. “Saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Hendy tadi. Dengan teori yang luar biasa, menurut saya bagus kalau itu dipraktikkan dengan baik,” katanya.

    “Tapi dengan teori yang bagus, investasi sektor riil kita hari ini menurun 51-52 persen. Artinya kalau seandainya kalangan milenial dan gen Z ini tergarap dengan baik, maka investasi kita tidak mungkin terkoreksi seperti sekarang. Ini bukan omon-omon, ini bukan gosip. Ini data Badan Pusat Statistik,” kata politisi Gerindra ini.

    Fawait menyatakan punya strategi agar keberadaan anak-anak muda Jember bisa berdampak terhadap peningkatan investasi. “Investasi naik, lapangan kerja meluas. Angkatan kerja terserap, pengangguran turun, kemiskinan turun,” katanya.

    Menurut Fawait, kemiskinan di Jember makin lama makin tinggi. “Dan itu berdasarkan data BPS, dan itu bisa kita pertanggungjawabkan,” katanya.

    Fawait juga ingin merangkul generasi milenial di Jember dan luar Jember. “Kita bikin mediagram untuk mempromosikan potensi Jember. Kami akan berikan kartu sakti untuk mengakses seluruh sektor pariwisata,” katanya.

    Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Cawabup Djoko Susanto: Jember Kesulitan Temukan Identitas Budaya yang Utuh

    Cawabup Djoko Susanto: Jember Kesulitan Temukan Identitas Budaya yang Utuh

    Jember (beritajatim.com) – Djoko Susanto, calon wakil bupati nomor urut 2, menilai Kabupaten Jember masih kesulitan menemukan identitas budaya yang utuh dan mudah dikenali.

    “Keragaman budaya di Jember masih terfragmentasi dan belum terdefinisi dengan jelas. Pemahaman dan integrasi terhadap warisan budaya lokal masih sangat terbatas,” kata Djoko, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Djoko menginginkan adanya akulturasi budaya di Jember yang terdiri atas banyak suku. “Ke depan, dalam rangka akulturasi tersebut, kami menginisiasi program Silaturahmi Budaya, yang diharapkan akan mengharmonisasi seluruh potensi budaya di Jember,” katanya.

    Djoko juga ingin menginternalisasi budaya yang membentuk karakter Jember, melalui kegiatan ekstrakurikuler di setiap sekolah yang berkolaborasi deengan sanggar-sanggar seni dan pegiat budaya lokal.

    Dalam semangat tersebut, Djoko juga menginginkan adanya perluasan diksi dari kesenian ke kebudayaan. “Sehingga Dewan Kesenian Jember jadi Dewan Kebudayaan Jember,” katanya.

    “Tentu dengan langkah-langkah tersebut diharapkan ada akulturasi budaya di Jember, sehingga kalau hari ini kita bangga dengan istilah Pandalungan, ke depan akulturasi ini betul-betul membentuk budaya Pandalungan,” kata Djoko.

    Ide tersebut dilontarkan dalam debat bertema utama strategi pemajuan budaya dan ketahanan sosial di Kabupaten Jember, dengan subtema debat kearifan lokal, keadilan gender, ekonomi kreatif, dan pembentukan karakter.

    Mananggapi gagasan Djoko itu, Muhammad Balya Firjaun Barlaman, calon wakil bupati nomor urut 1, menegaskan, Indonesia terdiri dari banyak suku dan bahasa. “Mereka semua memiliki seni budaya dan bukti-bukti sejarah. Tujuan seni budaya yang dilakukan sesepuh dan leluhur kita tidak lain sebagai media untuk mentrasnformasi karakter dan nilai-nilai akhlak, seperti Wali Songo dan sebagainya,” katanya.

    Firjaun kemudian mencontohkan seni macapat. “Macapat isinya juga nilai-nilai pembentukan karakter,” katanya.

    Berbeda dengan Djoko, Firjaun lebih memilih mendata para pegiat seni budaya di Jember. “Sekaligus memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengekspresikan kreativitasnya sesuai budaya lokal, dan tidak meninggalkan karakter yang dibentuk leluhur kita,” katanya.

    Namun, Djoko menilai, pernyataan Firjaun masih mencerminkan semangat budaya masing-masing etnis. “Perbedaan budaya itu kalau bertumpu pada satu tempat yang sama akan ada negatifnya. Kita bersyukur di Jember terbentuk budaya yang kita namai budaya Pandalungan. Budaya Pandalungan tersebut merupakan akulturasi budaya Jawa, Madura, China, Arab. Tidak sekadar budaya Jawa dan Madura,” katanya.

    “Kalau pemerintah daerah membuat program yang kita wadahi dalam Forum Silaturahmi Budaya, maka insyaallah, masing-masing budaya tadi akan menjadi harmonis, sehingga terbentuk budaya Pandalungan,” kata Djoko.

    Dalam pilkada kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]

  • Cawabup Firjaun Paparkan Strategi Penguatan dan Perlindungan Perempuan di Jember

    Cawabup Firjaun Paparkan Strategi Penguatan dan Perlindungan Perempuan di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Balya Firjaun Barlaman, calon wakil bupati nomor urut 1, bersama calon bupati Hendy Siswanto telah menyiapkan beberapa regulasi untuk mendongkrak Indeks Kesetaraan Gender Kabupaten Jember yang saat ini berada di urutan kedua dari bawah di Jawa Timur.

    Firjaun menyebut empat indikator kesetaraan gender, yakni memiliki akses yang sama, memiliki kesempatan berpartisipasi, memiliki kontrol atas pembangunan, dan memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.

    “Kami memberi peluang yang sama, termasuk memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” kata Firjaun, dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam.

    Firjaun ingin Pemkab Jember semakin mengintensfikan pelatihan dan memberikan kesempatan yang sama kepada kaum perempuan. “Kami akan memberikan peluang sebesar-besarnya. Kita memiliki hak yang sama, memiliki kesempatan yang sama,” katanya.

    Pelayanan yang diberikan kepada warga harus mempertimbangkan kesetaraan gender. “Tidak ada lagi orang yang memandang sebelah mata terhadap perempuan, karena di balik lelaki yang sukses, ada perempuan yang sukses,” kata Firjaun.

    Djoko Susanto, calon wakil bupati nomor urut 2, mengkritik kondisi Jember saat ini. “Selama ini Pemerintah Kabupaten Jember belum melaksanakan regulasi dengan baik. Ke depan kami akan mengupayakan Indeks Ketimpangan Gender naik dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia untuk sektor perempuan melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan partisipasi ekonomi,” katanya.

    “Tentu tidak kalah pentingnya, kegiatan tersebut dilakukan dengan kolaborasi dengan stakeholder terkait. Tentu yang lebih penting lagi, implementasi regulasi harus dilaksanakan secara konsisten,” kata Djoko.

    Menanggapi kritik Djoko, Firjaun menegaskan, bahwa regulasi yang ada saat ini untuk mengangkat harkat dan martabat wanita. “Agar wanita tidak dijadikan obyek, agar wanita tidak dimarjinalkan, agar wanita tidak kemudian menjadi korban,” katanya.

    Dengan dasar inilah, lanjut Firjaun, Pemkab Jember selama ini memfasilitasi semacam konseling bagi perempuan dan anak yang jadi korban kekerasan. Bahkan Firjaun siap membuka fasilitas konseling di sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan serta pondok pesantren. “Agar mereka yang menjadi korban, berani speak up, untuk kita mengetahui persoalannya,” katanya.

    Firjaun menegaskan, bahwa pendidikan, ekonomi, dan kesehatan perempuan dan anak menjadi prioritasnya bersama Hendy Siswanto. “Kita lanjutkan,” katanya.

    Dalam pilkada kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]