Tag: Muhammad Balya Firjaun Barlaman

  • Komisi A DPRD Jember: Pelayanan Publik Terbaik Nasional Bukti Kinerja Hendy-Firjaun

    Komisi A DPRD Jember: Pelayanan Publik Terbaik Nasional Bukti Kinerja Hendy-Firjaun

    Jember (beritajatim.com) – Predikat pelayanan publik terbaik keempat nasional yang diraih Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, membuktikan kinerja Bupati Hendy Siswanto dab Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

    “Ini prestasi yang membanggakan buat Rakyat Jember. Suatu bukti bahwa pemerintahan Hendy-Gus Firjaun sudah melaksanakan mandat dari Rakyat dengan sebaik-baiknya. Itu mendapatkan atensi dan apresiasi dari pemerintah pusat,” kata Tabroni, anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Jember, Rabu (1/1/2025).

    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengumumkan Indeks Pelayanan Publik (IPP) via daring Zoom, Selasa (31/12/2024). Penilaian ini termaktub dalam Surat Keputusan Menteri PAN-RB Nomor 659 Tahun 2024 tentang Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik pada Lingkup Pemerintah Daerah Tahun 2024.

    Kementerian PAN-RB menilai aspek kebijakan pelayanan publik di Dinas Sosial, rumah sakit daerah, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, antara lain standar pelayanan, maklumat pelayanan, dan survei kepuasan masyarakat. Masyarakat juga memberikan penilaian saat diwawancarai tim evaluator.

    Dari penilaian itu, Pemkab Jember memperoleh Indeks Pelayanan Publik 4,62 dari skala 5 atau nilai A, dan berada di bawah Kabupaten Cilacap, Kabnupaten Sidoarjo, dan Kabupa6en Sleman. “Semoga pemerintahan ke depan bisa melanjutkan prestasi ini,” kata Tabroni.

    Kepala Bagian Organisasi Pemkab Jember Agustin Eka Wahyuni juga berharap bisa mempertahankan prestasi tersebut pada 2025. “Tidak hanya tiga lokus yang mendapatkan pelayanan prima. Kami berharap seluruh penyelenggara pelayanan publik juga mendapatkan nilai yang sama. Tak hanya penilaian, tapi semangat terbaik kami untuk melayani masyarakat,” katanya.

    “Tujuan utama kami bukan sekadar mendapatkan nilai. Yang terpenting adalah masyarakat puas terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah daerah. Salah satunya yang mungkin akan kami gerakkan tak hanya masalah publikasi dan transparansi standar pelayanan, tapi juga kebutuhan terhadap sarana dan prasarana yang sesuai ketentuan,” kata Eka.

    Pemkab Jember akan memperkuat sarana dan prasarana pendukung. “Karena memang masyarakat saat ini tak hanya menuntut keramahan dan budaya pelayanan yang baik, tapi juga sarana-prasarana untuk mendukung pelayanan prima,” kata Eka. [wir]

  • Pelayanan Publik di Jember Era Pemerintahan Hendy-Firjaun Terbaik Keempat Nasional

    Pelayanan Publik di Jember Era Pemerintahan Hendy-Firjaun Terbaik Keempat Nasional

    Jember (beritajatim.com) – Pelayanan publik di Kabupaten Jember, Jawa Timur, era pemerintahan Bupati Hendy Siswanto-Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman dinyatakan sebagai yang terbaik keempat nasional oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi.

    Kementerian PAN-RB mengumumkan Indeks Pelayanan Publik (IPP) via daring Zoom, Selasa (31/12/2024). Penilaian ini termaktub dalam Surat Keputusan Menteri PAN-RB Nomor 659 Tahun 2024 tentang Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik pada Lingkup Pemerintah Daerah Tahun 2024.

    Jember mendapatkan Indeks Pelayanan Publik 4,62 dari skala 5 atau kategori A. Predikat terbaik keempat nasional diberikan setelah Kementerian PAN-RB menilai pelayanan publik di Dinas Sosial, rumah sakit daerah, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

    Indeks Pelayanan Publik tertinggi diraih rumah sakit daerah, yakni 4.75. Diikuti oleh Dinas Sosial dengan indeks 4,59 dan Dispendikcapil dengan indeks 4,51.

    Predikat terbaik keempat nasional ini menjadi puncak capaian prestasi pelayanan publik di Jember yang menunjukkan tren perbaikan. Sebelumnya pada 2020, Pemkab Jember sama sekali tidak memperoleh predikat apapun dari pemerintah pusat.

    Baru setahun kemudian setelah Hendy-Firjaun memimpin, pelayanan publik di Jember berada di peringkat 272 dengan indeks 3,19 dan kategori B minus. Tahun 2022, peringkat Jember meningkat menjadi 222 dengan Indeks Pelayanan Publik Kabupaten Jember 3,88 dan kategori B.

    Indeks dan peringkat pelayanan publik Jember melesar pada 2023 dengan berhasil menembus peringkat 10 besar terbaik nasional untuk kategori kabupaten. Kementerian PAN-RB memberikan nilai A dan indeks 4,51.

    “Alhamdulillah selama dua tahun terakhir ini kami mendapatkan kategori pelayanan prima,” kata Kepala Bagian Organisasi Pemkab Jember Agustin Eka Wahyuni, Rabu (1/1/2025).

    Bupati Hendy Siswanto menyebut predikat pelayanan publik terbaik keempat nasonal akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat dan investasi meningkat. “Pemerintah yang baik dan benar bisa dilihat dari Indeks pelayanan publiknya. Ada ketulusan dalam melayani masyarakat,” katanya.

    Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman menyebut predikat dari Kementerian PAN-RB sebagai esensi kepemimpinan. “Pemimpin umat adalah pelayan. Jadi mind set kita adalah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Alhamdulilah dari semula ranking 10, kita naik ranking keempat,” katanya.

    Firjaun memuji kerja sama baik antarorganisasi perangkat daerah. “Mudah-mudahan penilaian ini jadi satu pertanda bahwa Allah rida kepada kita,” katanya.

    Kementerian PAN-RB menilai aspek kebijakan pelayanan, antara lain standar pelayanan, maklumat pelayanan, dan survei kepuasan masyarakat. Masyarakat juga memberikan penilaian saat diwawancarai tim evaluator.

    Penilaian meliputi ketersediaan standar pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan, proses penyusunan perubahan standar pelayanan, dan jumlah media publikasi. “Semakin banyak media publikasi dari service delivery melalui media cetak, media elektronik, dan media sosial membuat nilai semakin tinggi,” kata Eka.

    Kementerian PAN-RB juga menilai kedisiplinan Pemkab Jember untuk meninjau ulang pelayanan publik secara berkala dan memenuhi siklus maklumat pelayanan. “Persentase tindak lanjut dan kecepatan tindak lanjut dari hasil survei kepuasan masyarakat juga dinilai. Semakin cepat, nilainya semakin tinggi,” kata Eka.

    Aspek lain yang dinilai adalah profesionalisme sumber daya manusia. “Bagaimana budaya pelayanannya, apakah tersedia mekanisme yang dibangun untuk menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pegawai,” kata Eka.

    Tak hanya pelayanan administratif, ketersediaan sarana dan prasarana seperti tempat parkir pun dinilai oleh Kementerian PAN-RB. “Semakin banyak fasilitas tempat parkir juga membuat nilai semakin tinggi. Kemudian ketersediaan ruang runggu dengan fasilitas memadai,, toilet pengguna layanan, sarana-prasarana untuk pengguna kelompok rentan, dan ketersediaan sarana-prasarana penunjang,” kata Eka.

    Sementara itu, indikator sistem informasi pelayanan publik yang dinilai Kementerian PAN-RB meliputi ketersediaan sistem informasi pendukung operasional pelayanan, kualitas sistem, keterdiaan situs jaringan resmi dan pemutakhirannya, dan rutinitas pemutakhiran data kanal digital. “Semakin diperbarui, nilainya semakin tinggi,” kata Eka.

    Ketersediaan sarana konsultasi dan pengaduan secara tatap muka maupun daring juga dinilai. “Semakin banyak sarana-prasana konsultasi dan pengaduan, baik daring maupin luring, nilai semakin tinggi. Juga kemudahan untuk masyarakat yang ingin mengadu,” kata Eka.

    Akuntablitas hasil konsultasi menjadi penting untuk dinilai. “Apakah hasil konsultasi dan pengaduan ditindaklanjuti seluruhnya. Jadi rekapan pengaduan dan tindak lanjut juga dilihat,” kata Eka.

    Inovasi pelayanan publik di Jember tak hanya dinilai keberadaannya, namun juga dinilai keberlanjutannya. “Apakah inovasi diciptakan namun stagnan begitu saja, itu juga dinilai. Bagaimana inovasi dikembangkan, dan apakah pernah diikutkan kompetisi atau menjuarai kompetisi,” kata Eka.

    Terakhir yang tak kalah penting adalah penilaian terhadap sistem antrean. “Apakah ada sistem antrean secara elektronik,” kata Eka.

    Eka mengatakan, semua indikator penilaian terus dipantau, terutama masalah keberlanjutan inovasi. “Karena banyak inovasi yang diciptakan, semua perangkat daerah berlomba-lomba menciptakan inovasi, tapi tidak ada manfaatnya dari segi signifikansi dan keberlanjutan,” katanya.

    Eka berharap Pemkab Jember bisa mempertahankan prestasi tersebut pada 2025. “Tidak hanya tiga lokus yang mendapatkan pelayanan prima. Kami berharap seluruh penyelenggara pelayanan publik juga mendapatkan nilai yang sama. Tak hanya penilaian, tapi semangat terbaik kami untuk melayani masyarakat,” katanya.

    “Tujuan utama kami bukan sekadar mendapatkan nilai. Yang terpenting adalah masyarakat puas terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah daerah. Salah satunya yang mungkin akan kami gerakkan tak hanya masalah publikasi dan transparansi standar pelayanan, tapi juga kebutuhan terhadap sarana dan prasarana yang sesuai ketentuan,” kata Eka.

    Pemkab Jember akan memperkuat sarana dan prasarana pendukung. “Karena memang masyarakat saat ini tak hanya menuntut keramahan dan budaya pelayanan yang baik, tapi juga sarana-prasarana untuk mendukung pelayanan prima,” kata Eka. [wir]

  • Kementerian PAN-RB Nilai Birokrasi Pemkab Jember ‘Berakhlak Sehat’

    Kementerian PAN-RB Nilai Birokrasi Pemkab Jember ‘Berakhlak Sehat’

    Jember (beritajatim.com) – Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (PAN-RB) menilai birokrasi Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada masa Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman ‘Berakhlak sehat’.

    Penilaian ini didasarkan pada hasil survei dan evaluasi budaya kerja yang dilakukan Kementerian PAN-RB. Indeks yang diperoleh Pemkab Jember adalah 80,4 persen yang termasuk dalam kategori sehat. Indeks penilaian terhadap Pemkab Jember jauh di atas rata-rata nasional indeks ‘Berakhlak’ yang hanya 68,1 persen.

    Dengan indeks 80,4 persen, Kementerian PAN-RB menganggap nilai -Berakhlak’ sudah sudah sangat erat menjadi bagian dari perilaku kerja sehari­hari dan menjadi ciri khas yang mewakili individu di dalam organisasi Pemkab Jember.

    ‘Berakhlak’ yang dimaksud di sini adalah akronim dari tujuh dimensi kinerja, yakni ‘Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif’. Kementerian PAN-RB telah mewawancarai 3.391 pegawai negeri sipil dan 1.206 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja di tubuh Pemkab Jember.

    Bupati Hendy Siswanto bangga dengan capaian kinerja birokrasi Pemkab Jember tersebut. “Alhamdulillah, tahun kemarin ASN di Jember masih dinilai ‘cukup sehat’, sekarang kita sudah masuk ASN sehat,” katanya, Jumat (27/12/2024).

    “Ini yang menilai Kementerian PAN-RB. Kita tidak dalam rangka ikut kompetisi. Mereka datang menilai sendiri,” kata Hendy.

    Menurut Hendy, indeks ini menunjukkan kinerja dan struktur organisasi pemerintahan di Jember sudah berjalan sesuai regulasi dan cukup bagus. “Jabatan di Jember ini sudah terisi dengan baik. Bagaimana regenerasinya, penggantian jabatan, sudah diatur regulasi dan itu sudah dijalankan,” jelasnya.

    Penilaian Kementerian PAN-RB ini mempertegas tidak adanya jual beli jabatan di tubuh Pemkab Jember selama masa pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman. “Tidak ada sama sekali jual beli jabatan. Kalau memang sudah waktunya naik, ya naik saja, sesuai dengan waktunya. Tidak bergeser setahun dua tahun, waktunya naik jabatan tapi tidak naik,” kata Hendy.

    “Ini artinya hak ASN sudah didapatkan. Begitu juga ASN melaporkan kinerjanya, sudah kita lakukan. Oleh sebab itu, kita masuk kategori sehat,” kata Hendy.

    Hendy berharap indeks penilaian yang diperoleh Pemkab Jember bisa meningkat hingga 90 persen pada masa mendatang. “Jadi kategori sehat yang dicapai saat ini masih perlu naik lagi, karena kalau tidak bener, bisa turun lagi dari cukup sehat malah tidak sehat,” katanya.

    “Kalau (dinilai) tidak sehat, dampaknya ada pada pelayanan terhadap masyarakat. ASN sehat di dalamnya ada unsur pelaksanaan SOP (Standard Operation Procedure) yang benar. SOP sudah berjalan baik. Semakin baik melayani masyarakat, maka nilainya semakin bagus,” kata Hendy.

    Ada tujuh butir saran peningkatan yang diberikan Kementerian PAN-RB. Pertama, melakukan forum dialog atau diskusi secara berkala dengan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengetahui kebutuhan mereka.

    Kedua, melakukan evaluasi dalam bentuk survei, diskusi secara daring maupun luring secara berkala untuk mendapatkan umpan balik. “Ketiga, membuka akses informasi seluas-luasnya yang relevan untuk masyarakat terkait pelayanan yang diberikan melalui media sosial, webinar maupun media lainnya yang terjangkau,” kata Hendy.

    Kementerian PAN-RB juga menyarankan Pemkab Jember melibatkan masyarakat dan stakeholder untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses perencanaan program dan kegiatan. “Lakukan evaluasi secara teratur mengenai program yang dilaksanakan untuk peningkatan program sesuai kebutuhan,” kata Hendy.

    Tiga saran perbaikan berikutnya adalah melakukan monitoring pelaksanaan program sesuai dengan perencanaan dan memastikan keterlibatan masyarakat dan stakeholder, mempertahankan program-program yang sudah berjalan baik dan program yg sudah ada dilakukan secara berkala. [wir]

  • Sosok Muhammad Fawait, Karir Moncer Mulai Anggota DPRD Jatim hingga Jadi Bupati Jember Terpilih

    Sosok Muhammad Fawait, Karir Moncer Mulai Anggota DPRD Jatim hingga Jadi Bupati Jember Terpilih

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Iman Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER– Muhammad Fawait alias Gus Fawait , Bupati Jember terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 Jawa Timur kini jadi sorotan publik.

    Nama Kader Partai Gerindra bersama Djoko Susanto makin moncer. Usai menggulingkan Pasangan Calon (Paslon) Petahana Pemilihan Bupati (Pilbup) Jember 2024 Hendy Siswanto- Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

    Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV Desa Wringinagung Kecamatan Jombang Jember ini unggul dengan 54,30 persen suara. Sementara Paslon Petahana hanya mendapatkan 45,70 persen dari total pemilih.

    Tribun Jatim Network mencoba menemui Gus Fawait Bupati Jember terpilih di kafe kawasan jalan PB. Sudirman Jember, Selasa (17/12/2024).

    Pria kelahiran 1988 ini masih menemui para relawan pendukungnya di Pilkada Jember 2024 kemarin. Sembari menunggu masa pelantikan sebagai kepala daerah.

    “Saya anak kampung, anak desa yang ada di ujung Barat Kabupaten Jember, dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Saya awalnya tidak pernah berfikir untuk masuk ke dunia politik,” ucap Gus Fawait.

    Gus Fawait mengaku ketika masih kuliah di Universitas Airlangga Surabaya, sering ikut dosen melakukan riset kebijakan pemerintah. Namun hasil penelitian itu tidak pernah digunakan oleh pemangku kebijakan.

    “Ternyata hasil riset itu, cuma digunakan untuk referensi saja (tidak digunakan sebagai dasar kebijakan),” ucapnya.

    Menurutnya hal tersebut membuat geram dan jiwa aktivis mahasiswanya meronta ronta. Hingga akhirnya memutuskan bergabung di partai politik pada 2009 ketika masih berusia 21 tahun.

    “Tetapi saat itu belum bisa maju (calon legislatif) karena usianya terlalu muda. Dan masih belum genap 21 tahun,” ulasnya.

    Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini pun baru mengikuti Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2014 lewat Partai Gerindra untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Dapil Jember-Lumajang.

    “Saya diberi amanah oleh masyarakat Jember-Lumajang menjadi Anggota DPRD Jatim termuda, dengan perolehan suara 38 ribu pemilih,” ungkap Gus Fawait.

    Meskipun saat itu sebagian masyarakat beranggapan, kalau menjadi Anggota DPRD Provinsi Jatim termuda hanya jadi bumbu kosong dan tidak bisa berbuat apapun di parlemen.

    “Tetapi kami tetap memanfaatkan kesempatan jadi anggota DPRD periode pertama semaksimal mungkin. Keliling menyapa masyarakat dan memperjuangkan aspirasi mereka, terutama emak-emak,” katanya.

    Berkah memperjuangkan aspirasi masyarakat terutama perempuan. Gus Fawait mengaku kembali dipercaya menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode ke-2 di Pileg 2019.

    “Dan suara Saya di periode pertama cuma 38 ribu. Kemudian pada Pileg 2019 naik signifikan menjadi 228 ribu dan menjadi anggota DPRD dengan suara terbanyak di Jawa Timur,” bebernya.

    Ketika periode ke-2 jadi Anggota DPRD Jatim, Gus Fawait mengaku selalu mengawal seluruh aspirasi masyarakat. Sebab hal tersebut adalah pesan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada seluruh kadernya.

    “Kader Gerindra harus hadir di tengah masyarakat, memberikan solusi ketika masyarakat punya masalah dan menjadi pelipur lara ketika rakyat bersedih,” jlentrehnya.

    Berkat menjalankan pesan Ketua Umum Partai Gerindra ini. Gus Fawiat mengaku kembali diberikan kepercayaan oleh masyarakat Jember-Lumajang menjadi Anggota DPRD Jatim di Pileg 2024.

    “Ketika kami maju di Pileg 2024 kemarin, suara kami menjadi 239 ribuan bahkan jadi anggota DPRD dengan perolehan suara terbanyak se-Indonesia katagori DPRD Provinsi,” ulasnya.

    Sepuluh tahun mejadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Gus Fawait mengaku sudah pernah menjadi, anggota biasa, ketua komisi dan fraksi. 

    Seharusnya hasil Pileg 2024 kemari, kata Gus Fawait, mengatakan  menjadi Pimpinan Anggota DPRD Jawa Timur. Namun kesempatan tersebut terpaksa harus dilepaskan.

    “Karena perintah partai. Perintah partai itu saya amini karena saya ketika di kampus dididik menjadi seorang aktivis yang tidak boleh menganggap lingkungan sekitar kita baik-baik saja,” ulas Alumni aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.

    Selain itu, Gus Fawait mengaku tetap patuh dengan perintah partai, yang telah memerintahnya untuk maju sebagai Calon bupati Jember di Pilkada 2024. 

    “Samina wa athona dengan keputusan partai untuk maju sebagai calon bupati Jember. Agak gamang memang, di satu sisi sudah punya jabatan tetapi di sisi lain kemiskinan di kampung halaman kami masih tinggi,” urai kader GP Ansor ini.

    Setelah memantapkan diri dan menata niat, Gus Fawait memutuskan dan bertekad untuk maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Jember 2024, menantang kandidat petahana. 

    “Namanya Incumbent kan masih menjabat, incambent masib punya kekuasaan lebih leluasa. Dan punya pasukan birokrat yang luar bisa, begitu solid,” imbuhnya.

    Namun besarnya kekuatan miliki petahana. Gus Fawait mengaku tidak gentar melakukan perlawanan hingga memenangkan Pilbup Jember 2024.

    “Dengan niat baik dan ketulusan cinta itu. Mengantarkan kami, anak muda, anak petani, santri sekaligus kader partai dipercaya menjadi pemimpin di Kabupaten Jember 2024-2029,” omongnya.

  • Bupati Hendy dan Wabup Firjaun Minta Maaf dan Berterima Kasih kepada Masyarakat Jember

    Bupati Hendy dan Wabup Firjaun Minta Maaf dan Berterima Kasih kepada Masyarakat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman meminta maaf dan berterima kasih kepada masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam acara reaktivasi alun-alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024).

    “Saya mewakili diri saya dan istri saya tercinta, dan juga Gus Firjaun dan Bu Vita, mohon maaf lahir dan batin. Insyallah kami banyak salah. Panjenengan semua, teman-teman OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Pak Kajari, Pak Kapolres, para sahabat, panjenengan tidak punya salah sedikit pun. Saya yang punya salah banyak,” kata Hendy.

    Hendy berterima kasih kepada masyarakat Jember atas doa dan dukungan terhadapnya dan Firjaun. “Kekurangan itu milik kami, dan itu mudah-mudahan ke depan, pemerintah Jember bisa lebih baik lagi,” katanya.

    “Ketiga, mari kita bersama-sama rayakan Jember menuju minipolitan. Kita songsong bersama-sama, kita bantu pemerintah Jember dengan sebaik-baiknya, dengan semaksimal mungkin,” kata Hendy.

    Sementara itu, Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, sudah berupaya semaksimal mungkin bersama Bupati Hendy selama memimpin Jember. “Tapi ketika sesuatu sudah selesai, akan nampak kekurangan-kekurangannya. Itu tidak lain dari kekurangan diri kami berdua,” katanya.

    Hendy-Firjaun akan mengakhiri masa pemerintahan pada Februari 2025. Mereka akan digantikan pasangan Muhammad Fawait-Djoko Susanto yang memenangi pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember.

    Firjaun berharap kekurangan pada masa pemerintahannya bersama Bupati Hendy bisa diperbaki dan disempurnakan dengan hal-hal baik lain. “Mari kita bersama-sama membangun Jember agar lebih baik lagi. Kami mohon maaf sedalam-dalamnya atas segala kekurangan dan kelemahan kami berdua, khususnya saya pribadi,” katanya. [wir]

  • Alun-alun Jember Nusantara, Pengejawantahan Wajah Jember Sebenarnya

    Alun-alun Jember Nusantara, Pengejawantahan Wajah Jember Sebenarnya

    Jember (beritajatim.com) – Wajah alun-alun Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami perubahan besar-besaran setelah direnovasi kurang lebih lima bulan dengan anggaran Rp 24 miliar. Kini alun-alun berubah nama menjadi alun-alun Jember Nusantara.

    Bupati Hendy Siswanto menyebut alun-alun Jember Nusantara pengejawantahan wajah Kabupaten Jember sebenarnya. “Kekuatan Jember sebegitu dahsyat. Bagaimana kita mengangkat Jember setinggi-tingginya dan mendapatkan kemanfaatan secepat-cepatnya pula, lewat alun-alun Jember Nusantara inilah kita akan berkemas,” katanya, acara reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024).

    Selain megatron, alun-alun Jember Nusantara kini dilengkapi dengan pedestrian, jalur jogging, dan area pedestrian kepak sayap garuda. Ada pula lapangan olahraga basket dan bola voli, air mancur, patung garuda, plengkung Argopuro, Jember Seribu Gumuk, bangunan Adipura, dan toilet permanen.

    “Melalui alun-alun Jember Nusantara, kita wujudkan mimpi semua warga Jember. Alun-alun Jember Nusantara ini adalah tempat yang legend, yang memiliki aura yan tidak dimiliki seluruh lahan di Kabupaten Jember,” kata Hendy.

    Hendy memimpin Jember bersama Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman sejak 27 Februari 2021. “Kami masuk saat Jember dalam kondisi dilanda Covid-19. Ekonomi kita jatuh, minus 2,98 persen,” katanya.

    Dengan ekonomi yang lemah dan penduduk 2,6 juta jiwa, menurut Hendy, potensi kekacatan cukup besar jika tidak ada manajemen pembangunan yang baik. Dia kemudian menggerakkan perekonomian rakyat dengan memanfaatkan alun-alun.

    Pemerintah Kabupaten Jember menggelar banyak acara di alun-alun yang mengundang perhatian pedagang kaki lima, pelaku usaha mikro kecil menengah, dan warga. “Pertumbuhan ekonomi dengan sangat cepat melesat menjadi 4,98 persen, dan itu akumulasi pertumbuhan ekonomi tujuh persen,” kata Hendy.

    Pertumbuhan ekonomi diikuti penurunan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka. “Itu terbukti, ada catatannya. Ada yang mencatat dan ada yang merasakan hasilnya,” kata Hendy.

    Hendy berharap masyarakat membantu pemerintah daerah. “Kita saling mendukung satu dengan yang lain. Jangan saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Kami lahir di Kabupaten Jember, hidup di Kabupaten Jember Saya berkomitmen untuk terus membantu Jember agar semakin baik,” katanya.

    Hendy meminta agar semua pihak menjaga alun-alun tersebut. “Jangan sampai ada yang hilang, jangan sampai ada vandalisme. Ini milik kita bersama, uang rakyat Jember. Tidak ada yang mempunyai hak pribadi, kecuali masyarakat Jember,” katanya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, sudah berupaya semaksimal mungkin bersama Bupati Hendy selama memimpin Jember. “Tapi ketika sesuatu sudah selesai, akan nampak kekurangan-kekurangannya. Itu tidak lain dari kekurangan diri kami berdua,” katanya.

    Firjaun berharap kekurangan pada masa pemerintahannya bersama Bupati Hendy bisa diperbaki dan disempurnakan dengan hal-hal baik lain. “Mari kita jaga dan rawat alun-alun Jember Nusantara ini,” katanya. [wir]

  • Warga Antusias Sambut Reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara

    Warga Antusias Sambut Reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara

    Jember (beritajatim.com) – Warga antusias menyambut acara reaktivasi alun-alun Jember Nusantara di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (14/12/2024). Mereka datang sejak pagi untuk menyaksikan wajah baru alun-alun yang telah direnovasi selama kurang lebih lima bulan.

    Muhammad Marvel, seorang pelajar SMA, bangun pagi untuk datang ke alun-alun. “Saya mau nonton teman tampil dalam pertunjukan reog,” katanya.

    Reaktivasi alun-alun Jember Nusantara memang tak hanya diisi acara formal seremonial. Sejumlah acara sejak pagi sudah digelar, seperti senam, lomba mewarnai, eksibisi bola voli dan bola basket pada pagi hari. Ada juga pentas musik patrol, drum band SD Jember Lor 1, drum band SMP Negeri 3, dan reog.

    Malam harinya, perayaan reaktivasi dimeriahkan seni jatilan, pentas fashion batik, Jember Fashion Carnaval, Jember Marching Band, Linkrafin,, dan Jember Big band.

    Terakhir alun-alun Jember direnovasi pada 2009 saat Bupati MZA Djalal memimpin Jember. Kali ini renovasi yang dilaksanakan sejak Juli hingga Desember 2024 pada masa pemerintahan Bupati Hendy Siswanto mengubah wajah alun-alun hingga 80 persen.

    Batu granit warna putih membelah hijau rerumputan. Selain megatron berukuran panjang 30 meter dan lebar 10 meter, alun-alun Jember Nusantara dilengkapi dengan pedestrian, jalur jogging, dan area pedestrian kepak sayap garuda.

    Ada pula lapangan olahraga basket dan bola voli, air mancur, patung garuda, plengkung Argopuro, Jember Seribu Gumuk, bangunan Adipura, dan toilet permanen.

    Bupati Hendy Siswanto hadir bersama Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman yang disertai istri masing-masing, Kasih Fajarini dan Ervita Abdilah Sari. Para pejabat organisasi perangkat daerah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, perwakilan instansi, organisasi, dan tokoh masyarakat, juga hadir.

    “Alun-alun Jember Nusantara adalah kebanggaan kita semua. Tentu Alun-alun Jember Nusantara mempunyai makna yang sangat erat dengan kekuatan dan kearifan lokal masyarakat Jember,” kata Hendy.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jember Rahman Anda mengatakan, perubahan wajah alun-alun itu bertujuan untuk menciptakan fasilitas ruang terbuka hijau yang aman, nyaman, dan layak dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat.

    “Wajah alun-alun Jember adalah etalase Kabupaten Jember. Di dalamnya dilengkapi beberapa sarana dan prasarana, fasilitas, ornamen, dan simbol kearifan lokal Kabupaten Jember,” kata Rahman.

    Desain perencanaan alun-alun dimulai pada 2022 dan dilanjutkan dengan review dua tahun kemudian dengan nilai Rp 24 juta oleh CV Karya Parahita Konsultan Jember.

    Pembangunan landscape yang menghabiskan anggaran Rp 17,455 miliar dikerjakan PT Joglo Multi Ayu dari Jakarta Konsultan pengawasnya adalah PT Alocita Mandiri dengan anggaran Rp 311,623 juta.

    Videotron diproduksi pabrik di Bandung. Pembangunan struktur videotron menghabiskan dana Rp 6,059 miliar dikerjakan oleh PT Wiratama Graha Raharja. Konsultan pengawasnya adalah Dinamika Konsultan dari Jember dengan anggaran Rp 98,522 juta.

    Kontrak pengeboran dan menara air sebesar Rp 459,699 juta.dikerjakan CV Sudut dari Bondowoso. Konsultan pengawasnya adalah Karya Parahita dengan anggaran Rp 24,5 juta.

    Sementara itu pembuatan patung garuda memakan anggaran Rp 26,750 juta dan dikerjakan badan usaha milik desa (BUMDes) dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. [wir]

  • Masuk Zona Hijau, Ombudsman Puji Kualitas Pelayanan Publik Pemkab Jember

    Masuk Zona Hijau, Ombudsman Puji Kualitas Pelayanan Publik Pemkab Jember

    Jember (beritajatim.com) – Ombudsman Republik Indonesia memasukkan Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam zona hijau alias memiliki kualitas tertinggi untuk kepatuhan penyelanggaraan pelayanan publik.

    Penghargaan diserahkan perwakilan Ombudsman kepada Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jumat (13/12/2024).

    Dari aspek peringkat, Pemkab Jember mengalami penurunan dari peringkat keempat nasional pada 2023 menjadi peringkat ke-12 pada 2024. Namun dari aspek nilai, ada kenaikan dari 97,23 pada 2023 menjadi 98,15 pada 2024 dalam opini pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik oleh Ombudsman.

    “Ada empat kategori penilaian Ombudsman, yakni dimensi input, dimensi proses, dimensi output, dan dimensi pengaduan,” kata Kepala Bagian Organisasi Pemkab Jember Agustin Eka Wahyuni, Jumat (13/12/2024).

    Dimensit input memiliki variabel penilaian kompetensi pelaksana dan pemenuhan sarana-prasarana pelayanan. Melalui variabel kompetensi, Ombudsman mengukur pengetahuan pejabat dan petugas mengenai standar pelayanan, tugas dan kewenangan jabatan, bentuk-bentuk maladministrasi, dan pengetahuan tentang layanan yang ramah terhadap kelompok marginal dan rentan.

    “Variabel sarana-prasarana mengukur pemenuhan penjaminan mutu untuk pelayanan yang diberikan, frekuensi pengawasan internal, jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan, serta sarana-prasarana dan fasilitas bagi pengguna layanan dan pengguna dengan perlakuan khusus,” kata Eka.

    Sementara itu variabel proses terdiri atas variabel standar pelayanan. “Pada variabel standar pelayanan rutin ini diukur pemenuhan informasi standar pelayanan, seperti persyaratan, sistem mekanisme dan prosedur, jangka waktu penyelesaian pelayanan, biaya atau tarif, produk pelayanan, maklumat pelayanan, visi-misi pelayanan, motto, atribut, dan pelayanan terpadu,” kata Eka.

    Akhir 2023, Pemkab Jember membangun Mall Pelayanan Publik dan dinilai positif oleh Ombudsman RI. Mall Pelayanan Publik ini dibangun berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 92 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengajuan Mall Pelayanan Publik (MPP).

    Dimensi output diukur dari persepsi maladministrasi. Ombudsman mewawancarai langsung masyarakat setelah dilayani di masing-masing unit pelayanan publik.

    “Variabel ini mengukur persepsi masyarakat sebagai pengguna layanan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadi mengenai transparansi standar pelayanan di suatu unit layanan setelah mereka mengakses suatu layanan. Ada indeks kepuasan masyarakat dan standar pelayanan minimal,” kata Eka.

    Terakhr adalah dimensi pengaduan yang terdiri atas variabel pengelolaan pengaduan. “Pada variabel ini diukur bagaimana kewajiban pengelolaan pengaduan, bagaimana pemenuhan sarana-prasarana pengaduan, bagaimana pembinaan terhadap pengelolaan pengaduan, mekanisme dan tata cara pengelolaan pengaduan, dan informasi jangka waktu penyelesaian pengaduan,” kata Eka.

    Menurut Eka, Pemkab Jember perlu melakukan langkah-langkah strategis dan berkelanjutan untuk mempertahankan prestasi ini. “Salah satunya adalah penyusunan dan pemantauan standar pelayanan, bagaimana membuat standar pelayanan yang sesuai regulasi,” katanya.

    Pemkab Jember juga akan memantau dan mengevaluasi kondisi internal pelayanan publik secara rutin untuk memastikan kesesuaian dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. “Kami juga akan mengevaluasi standar pelayanan maupun SOP yang telah ada di masing-masing UPP (Unit Pelayanan Publik) di Kabupaten Jember,” kata Eka.

    “Kita juga perlu penguatan tata kelola untuk memastikan bahwa semua proses pelayanan dapat diakses masyarakat, standar pelayanan apakah sudah dipublikasikan melalui SIPP (Sistem Informasi Pelayanan Publik) dan SIPPN (Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional) maupun PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi),” kata Eka.

    Sejauh ini Pemkab Jember telah mempublikasikan standar pelayanan yang ditentukan. “Saat ini kami memang menggerakkan seluruh UPP agar mempublikasikan standar pelayanan baik melalui media sosial maupun PPID Kabupaten Jember,” kata Eka.

    Pemkab Jember akan melaporkan kinerja pelayanan publik secara terbuka dan mempublikasikan capaian layanan publik. Pemkab juga akan meningkatkan terus kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan, terkait etika, profesionalisme, keterampilan teknis, dan pendampingan terhadap UPP di Jember.

    Eka juga menegaskan, perlunya pemghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap pegawai berprestasi dan sanksi terhadap pegawai yang tidak menaati ketentuan pelayanan publik. “Misalkan ada tindakan maladministrasi,” katanya.

    Pemkab Jember telah memiliki aplikasi J-Kopi atau Jember Kota Pintar. Aplikasi ini, menurut Eka, perlu dioptimalisas dan memfasilitasi sistem pengaduan terpadu. “Alhamdulillah Kabupaten Jember sedang berproses untuk penerapan MPP digital,” katanya.

    “Kami juga akan melakukan survei atau dialog langsung dengan masyarakat untuk mengetahui kebutuhan masyarakat itu sendiri. Kami juga terus melaksanakan survei kepuasan pelayanan publik untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan,” kata perempuan berwajah ayu ini. [wir]

  • Bupati Hendy Naikkan Insentif Guru Ngaji di Jember Jadi Rp 2,5 Juta pada 2025

    Bupati Hendy Naikkan Insentif Guru Ngaji di Jember Jadi Rp 2,5 Juta pada 2025

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman memberikan kado sebelum mengakhiri masa kepemimpinan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Mereka menaikkan insentif guru ngaji dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2,5 juta per tahun pada 2025.

    “Kalau Rp 1,5 juta di bawah upah minimum regional (UMR) jauh. Kalau Rp 2,5 juta, memang senilai itu UMR kita,” kata Hendy, usai acara penyerahan insentif secara simbolis, di Pendapa Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember, Kamis (12/12/2024).

    Nominal Rp 2,5 juta itu, menurut Hendy, sebenarnya masih belum sepadan. “Kalau dibagi 12 bulan, berapa rupiah. Hanya Rp 200 ribu per bulan,” katanya.

    Namun apapun itu, kenaikan nominal insentif tersebut, menurut Hendy, adalah bagian dari komitmennya jauh-jauh hari untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan generasi muda.

    Hendy berharap pengajaran kitab suci tak hanya diterima anak-anak, namun juga orang dewasa dan remaja yang belum bisa mengaji. “Bukan hanya anak-anak kecil, tapi juga menyasar ke anak muda dan dewasa yang tidak mengerti ngaji. Silakan, itu bagian dari yang harus diberi pembelajaran,” jelasnya.

    Tahun 2024, Hendy-Firjaun menyerahkan insentif masing-masing sebesar Rp 1,5 juta untuk 17.579 orang guru ngaji muslim, 157 guru kitab nonmuslim, dan 286 mudin nikah.

    Menurut Hendy, seharusnya insentif tersebut sudah bisa diselesaikan pada Agustus dan September 2024. “Honorarium ini diberikan melalui rekening Bank Jatim tanpa ipungut administrasi satu rupiah pun. Maka proses rekening ini harus lewat Bank Jatim pusat,” katanya.

    Hendy menyebut rekening untuk insentif guru ngaji tersebut adalah rekening khusus. “Saya berharap pada 2025, guru ngaji muslim dan nonmuslim, mudin dan marbot bisa menerima lebih awal. Jadi Januari dan Februari sudah mulai berproses, sehingga pada bulan ketiga dan keempat sudah bisa dicairkan,” katanya.

    Para guru ngaji ini akan mendapatkan insentif setiap tahun, karena insentif itu tak lagi berstatus bantuan sosial, melainkan honorarium. “Dokumen akan diminta lagi setiap tahun. Maka guru ngaji harus menyiapkan dokumen setiap tahun,” kata Hendy. [wir]

  • Bupati Hendy Serahkan Insentif untuk 17.579 Guru Ngaji dan 157 Guru Kitab Nonmuslim di Jember

    Bupati Hendy Serahkan Insentif untuk 17.579 Guru Ngaji dan 157 Guru Kitab Nonmuslim di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Jelang lengser, Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman memenuhi janji-janji mereka. Salah satunya adalah dengan menyerahkan insentif masing-masing Rp 1,5 juta untuk 17.579 orang guru ngaji muslim, 157 guru kitab nonmuslim, dan 286 mudin nikah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Insentif untuk marbot masjid sekarang sedang berproses. Insyaallah segera selesai,” kata Hendy, usai acara penyerahan insentif secara simbolis, di Pendapa Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember, Kamis (12/12/2024).

    Hendy mengatakan, seharusnya insentif tersebut sudah bisa diselesaikan pada Agustus dan September 2024. “Alhamdulillah hari ini sudah kelar. Honorarium ini diberikan melalui rekening Bank Jatim tanpa ipungut administrasi satu rupiah pun. Maka proses rekening ini harus lewat Bank Jatim pusat,” katanya.

    Hendy menyebut rekening untuk insentif guru ngaji tersebut adalah rekening khusus. “Saya berharap pada 2025, guru ngaji muslim dan nonmuslim, mudin dan marbot bisa menerima lebih awal. Jadi Januari dan Februari sudah mulai berproses, sehingga pada bulan ketiga dan keempat sudah bisa dicairkan,” katanya.

    Para guru ngaji ini akan mendapatkan insentif setiap tahun, karena insentif itu tak lagi berstatus bantuan sosial, melainkan honorarium. “Dokumen akan diminta lagi setiap tahun. Maka guru ngaji harus menyiapkan dokumen setiap tahun,” kata Hendy.

    Hendy berharap jumlah santri para guru ngaji bisa lebih banyak. “Bukan hanya anak-anak kecil, tapi juga menyasar ke anak muda dan dewasa yang tidak mengerti ngaji. Silakan, itu bagian dari yang harus diberi pembelajaran,” jelasnya.

    Hendy sudah memprogramkan kenaikan nominal insentif untuk guru ngaji pada 2025 sebesar Rp 2,5 juta per tahun. “Kalau Rp 1,5 juta di bawah upah minimum regional (UMR) jauh. Kalau Rp 2,5 juta, memang senilai itu UMR kita,” katanya.

    Nominal Rp 2,5 juta itu, menurut Hendy, sebenarnya masih belum sepadan. “Kalau dibagi 12 bulan, berapa rupiah. Hanya Rp 200 ribu per bulan,” katanya.

    Namun apapun itu, kenaikan nominal insentif tersebut, menurut Hendy, adalah bagian dari komitmennya jauh-jauh hari untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan generasi muda. “Harapan kita, guru ngaji tak hanya mengajari anak-anak saja. Di sekitar mereka ada orang tua yang tidak mengerti bagaimana cara mengaji. Mereka bagian dari santri yang bisa dilaporkan jumlahnya,” katanya. [wir]