KSAL Sebut 10 Dapur TNI AL Siap Suplai Makan Bergizi Gratis, Ini Titiknya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL)
Laksamana TNI Muhammad Ali
mengungkapkan bahwa, 10
dapur umum
bentukanTNI AL telah siap mensuplai
makanan bergizi
gratis yang serentak digelar mulai 6 Januari 2025.
Ali menyebutkan, secara jangka panjang,
TNI AL
menargetkan ada 96 titik dapur umum yang dapat didirikan untuk mendukung program unggulan pemerintah itu.
“Untuk mendukung makan siang bergizi, itu yang sudah siap ini 10 titik. Tapi kita targetnya 18 titik, ya bahkan kalau nanti didukung anggaran yang cukup, kita bisa sampai dengan 96 titik,” kata KSAL dalam konferensi pers di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2025).
KSAL menjelaskan, dapur umum ini didirikan di seluruh pangkalan atau markas TNI AL.
Sebanyak 10 titik dapur umum yang sudah siap mensuplai makanan bergizi gratis tersebar di Brigif 1 Marinir (Jakarta), Seskoal, Pusdikmar, Brigade Infanteri (Brigif) 2 Marinir Gedangan, Resimen Bantuan Tempur (Menbanpur) 2 Marinir Karangpilang.
Kemudian, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar, Pangkalan TNI AL (Lanal) Biak, Kompi Markas Brigif 4/BS Lampung, dan Batalyon Infanteri (Yonif) 10 Marinir Batam.
Delapan dapur umum lainnya yang juga disiapkan TNI AL mencakup dapur-dapur di Pangkalan Marinir Opak Surabaya, Komando Latih Marinir (Kolatmar) PLP Purboyo Malang, Yonif 7 Marinir Lampung, Yonif 8 Marinir Pangkalan Brandan Belawan.
Lalu, Yonif 9 Marinir Lampung, Pasukan Marinir (Pasmar) 3 Katapop Sorong, Lantamal XI Ambon, Lanal Tegal, Lanal Lhokseumawe, Lanal Malang, dapur umum di lingkungan Kodiklatal, dan di Resimen Kavaleri (Menkav) 2 Marinir Semarung Surabaya.
“Tapi seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa ke depan markas-markas yang ada di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke sebenarnya bisa digunakan apabila anggarannya cukup untuk membangun dapur. Tapi tempat sudah kita siapkan,” ujar KSAL.
Ali menambahkan, TNI AL juga siap mengerahkan dapur-dapur
mobile
atau berjalan yang ada di batalion-batalion perbekalan dan peralatan (yonbekpal) Korps Marinir TNI AL.
“Kami ada beberapa dapur lapangan yang bisa mobile,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Muhammad Ali
-

Sektor Pertambangan Terbanyak Melakukan Perampingan, 1.127 Karyawan di Sulawesi Tenggara Kena PHK – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, – Industri di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam daftar provinsi yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hingga Desember 2024, ada 1.127 karyawan sudah di PHK.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Kadis Transnaker) Sultra, Laode Muhammad Ali Haswandy mengatakan, penyumbang terbesar kasus PHK di Sultra adalah sektor pertambangan, terutama dari dua perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bombana.
Menurutnya, kedua perusahaan tersebut menghadapi kendala dalam mempertahankan tingkat produksi, sehingga terpaksa melakukan perampingan karyawan.
“Produksi yang tidak dapat terpenuhi atau berkurangnya hasil produksi menjadi faktor utama kedua perusahaan ini melakukan PHK,” kata Ali dikutip dari TribunSultra, Kamis (26/12/2024).
Ali Haswandy menyampaikan berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, dari total karyawan yang terkena PHK, hanya 146 orang yang mengklaim jaminan kehilangan pekerjaan.
Padahal apabila melapor, karyawan yang terkena PHK akan menerima gaji sebesar 45 persen dari upah pokok selama tiga bulan pertama, dan 25 persen untuk tiga bulan berikutnya.
“Bisa jadi mereka tidak mengetahui haknya atau ada alasan lain yang tidak kami ketahui secara pasti,” tuturnya.
Ia pun menyampaikan untuk mengatasi terjadinya tingkat pengangguran akibat PHK tersebut, pihaknya memfasilitasi karyawan yang terkena PHK untuk mendapatkan informasi terkait peluang kerja baru.
Ali berharap kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Sultra agar membuka lowongan pekerjaan sebesar-besarnya bagi masyarakat Sultra.
“Kami berharap sebelum mereka mencari tenaga kerja dari luar, mereka membuka lowongan terlebih dahulu untuk masyarakat Sultra,” jelasnya.(Dewi Lestari/TribunSultra)
-

Mutasi TNI, 21 Pati AL Digeser Jadi Staf Khusus KSAL Ali
loading…
Sebanyak 21 perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Laut (AL) dimutasi menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali. Foto/Dok Setpres
JAKARTA – Sebanyak 21 perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Laut (AL) dimutasi menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL ) Laksamana TNI Muhammad Ali. Mereka termasuk 92 Pati TNI AL yang masuk daftar mutasi pada Jumat, 6 Desember 2024.
Rotasi dan mutasi itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1545/XII/2024 tanggal 6 Desember 2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan TNI.
“Telah resmi ditetapkan rotasi dan mutasi 300 Pati (Perwira Tinggi) TNI terdiri dari 143 Pati TNI AD, 92 Pati TNI AL, dan 65 Pati TNI AU,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto dalam keterangannya di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (9/12/2024).
Berikut 21 Pati TNI AL yang digeser menjadi Staf Khusus KSAL
1. Laksma TNI Eka Satari dari Direktur Kerja Sama pada Deputi Bidang Informasi Hukum dan Kerja Sama Bakamla menjadi Staf Khusus KSAL (Dalam rangka penugasan Seconded Officer to DSSC Australia),2. Laksma TNI Drs. Ian Heriyawan, CHRMP. dari Kapusbintal TNI menjadi Staf Khusus KSAL (Dalam rangka penugasan di lingkungan Badan Penyelenggara Haji RI),
3. Laksma TNI Effendi Maruapey, S.H., M.H. dari Direktur Penindakan pada Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer Kejaksaan Agung menjadi Staf Khusus KSAL,
4. Laksma TNI Rudi Parulian Simorangkir, S.E. dari Karo Sarana dan Prasarana pada Settama Bakamla menjadi Staf Khusus KSAL,
5. Laksma TNI Judijanto, S.T., CHRMP., CIQnR., CIQaR., M.Si., CTMP dari Bandep Ur. Perencanaan Kontijensi Depolstra Setjen Wantannas menjadi Staf Khusus KSAL,
6. Laksma TNI F.Y. Nevy Dwi Soesanto, S.T., CHRMP, CACA. dari Bandep Ur. Pertahanan dan Keamanan Debang Setjen Wantannas menjadi Staf Khusus KSAL,
-
/data/photo/2024/12/19/6763cbce9db98.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pimpin Sertijab Gubernur AAL dan Danpuskopaska, KSAL: Semua Jajaran Punya Peran Mendukung Pembangunan AL yang Modern
Pimpin Sertijab Gubernur AAL dan Danpuskopaska, KSAL: Semua Jajaran Punya Peran Mendukung Pembangunan AL yang Modern
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Staf Angkatan Laut (
KSAL
) Laksamana
TNI
Muhammad Ali mengingatkan bahwa seluruh jajaran TNI Angkatan Laut (AL) memiliki porsi yang sama untuk mendukung rencana pembangunan kekuatan Angkatan Laut yang modern, berdaya gentar kawasan, dan berproyeksi global.
Hal ini disampaikan Ali saat memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Danpuskopaska) bertempat di Lapangan Apel Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2024).
“Setiap jajaran
TNI AL
memiliki peran penting dalam mendukung rencana pembangunan yang modern, berdaya gentar kawasan, dan berproyeksi global,” kata KSAL dalam keterangan yang dibagikan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Kamis.
Adapun jabatan Gubernur AAL diserahterimakan dari Laksda TNI Supardi kepada Laksda TNI Dato Rusman. Sementara itu, Danpuskopaska TNI AL diserahterimakan dari Laksma TNI Baroyo Eko Basuki kepada Laksma TNI Monang Hatorangan.
Lebih lanjut, KSAL menjelaskan bahwa TNI AL dituntut untuk mampu beradaptasi dengan baik dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis.
“Berbagai bentuk tantangan dalam aspek penegakan kedaulatan, penegakan hukum, diplomasi, pengembangan kekuatan, serta pemberdayaan matra laut, menjadi core bussiness yang rutin dihadapi prajurit TNI Angkatan Laut,” ujar KSAL.
Selain itu, TNI AL dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan tugas pokok sebagai komponen pertahanan negara di laut. Hal ini, jelas KSAL, dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Ia pun berharap, kepada para pejabat baru dapat bekerja dan berkontribusi lebih baik sebagai wujud kesinambungan atas prestasi yang telah dicapai oleh pejabat sebelumnya.
“Saya sangat yakin, dengan kapasitas yang Anda miliki, Laksamana mampu mengemban amanah ini dengan baik,” pungkas KSAL.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

KSAL: Laporan terbaru sebut tingkat ancaman di Lebanon Level 2
Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut laporan terbaru yang dia terima mengenai level ancaman di Lebanon sejauh ini rata-rata masih berada di Level 2 yang mengindikasikan potensi ancaman menengah (medium).
Laksamana Ali, saat sesi jumpa pers di geladak heli KRI Sultan Iskandar Muda-367, di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Kamis, menjelaskan laporan itu dia terima dari pasukan satuan tugas (satgas) TNI yang saat ini masih bertugas di Lebanon.
“Levelnya masih 2, Level 3 yang paling darurat, tetapi Level 2 juga harus diantisipasi (potensi ancaman) menengah, medium. Ini kita harus siap menghadapi dinamika yang cukup tinggi,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan.
Terlepas dari itu, Ali memastikan seluruh pasukan TNI yang dikirim ke Lebanon untuk menjalankan misi perdamaian, termasuk Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-P UNIFIL, dipersiapkan untuk mampu menghadapi berbagai potensi ancaman, termasuk yang sifatnya mendadak.
“Situasi di sana bisa saja meningkat dalam waktu yang cepat. Untuk itu, mereka para ABK ini harus sudah mampu menghadapi ancaman-ancaman yang sifatnya mendadak. Itu dilatihkan terus,” kata Laksamana Ali.
Dalam setahun terakhir, sejak perang di Gaza meluas sampai ke Lebanon dan eskalasinya meningkat selama beberapa bulan terakhir, beberapa kali UNIFIL menetapkan status ancaman sampai Level 3 — yang mengindikasikan bahaya/darurat.
Di Tyre, distrik di bagian selatan Lebanon, yang juga menjadi salah satu lokasi Markas UNIFIL, status ancaman Level 3 ditetapkan selama beberapa waktu pada 20 Oktober 2024. Beberapa kantor berita di Timur Tengah, termasuk dari Turki dan Arab Saudi, memberitakan status ancaman Level 3 itu pada hari yang sama.
Terlepas dari situasi itu, Laksamana Ali menyebut pasukan Satgas MTF TNI yang diberangkatkan ke Lebanon hari ini telah dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi berbagai jenis ancaman. Rencana-rencana kontingensi untuk mengantisipasi situasi-situasi darurat selama satgas itu bertugas di Lebanon juga telah dipersiapkan, sambung Ali.
“Ada aturan pelibatan yang kami siapkan, tetapi semuanya berkoordinasi ketat dengan PBB, dan juga melaporkan setiap perkembangan kepada kami, Markas Besar TNI AL, Markas Besar TNI,“ kata KSAL.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P mengawali misinya ke Lebanon hari ini setelah keberangkatan mereka dilepas Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, di Lapangan PRIMA, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis pagi. Selepas itu, KSAL memberikan pembekalan secara langsung kepada seluruh personel satgas, dan melepas keberangkatan mereka dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, pada sore hari.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali (kiri) menjabat tangan prajurit Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL usai pembekalan di atas KRI Sultan Iskandar Muda-367 di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Sebanyak 120 prajurit satgas yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah akan berlayar menuju Lebanon menggunakan KRI Sultan Iskandar Muda-367 untuk melaksanakan misi perdamaian selama satu tahun. ANTARA FOTO/Fauzan (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Gelombang baru Satgas MTF TNI itu terdiri atas 120 orang prajurit yang seluruhnya dari TNI AL, kemudian satu kapal perang berjenis korvet dari Koarmada II TNI AL, dan satu helikopter antikapal selam Panther HS-1306 dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).
Di Beirut, Satgas MTF akan melanjutkan misi perdamaian bersama pasukan perdamaian PBB dari berbagai negara, yang selama setahun terakhir dijalankan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL.
Umumnya masa penugasan Satgas MTF TNI di Lebanon berlangsung selama setahun.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Indonesia saat ini masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon, yaitu sebanyak 1.230 prajurit.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024
/data/photo/2024/12/20/67651f3f1555f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




