Tag: Muhadjir Effendy

  • Rumahnya Kebanjiran, Kepala Otorita Basuki Hadimuljono Terobos Banjir Pakai Motor Trail

    Rumahnya Kebanjiran, Kepala Otorita Basuki Hadimuljono Terobos Banjir Pakai Motor Trail

    JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono kembali menunjukkan gelagat lucunya di lapangan.

    Kali ini kejadian kocak yang ditunjukkan bukan terkait dengan tugasnya sebagai pejabat di Otorita, melainkan aksinya saat menerjang banjir.

    Dalam sebuah video yang beredar sebagaimana dilihat VOI, dia terlihat menerjang banjir dengan motor trail hijau, didorong oleh seorang pria di belakangnya.

    Banjir yang merendam kawasan tersebut tampak cukup tinggi, mencapai setengah roda motor yang dinaiki mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu.

    Berdasarkan konfirmasi dari ajudannya, Reza Eqya, kejadian dalam video tersebut berada di sekitar kediamannya, kawasan perumahan elit di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 4 Maret.

    “Betul (ada kejadian itu). Saat ini (Pak Basuki) masih di kediaman,” ujar Reza kepada VOI, Selasa, 4 Maret.

    Daerah Jabodetabek sendiri tengah dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, cuaca ekstrem di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga pekan depan.

    Hal ini diungkapkan Dwikorita dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian banjir Jabodetabek yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.

    “Untuk potensi sepekan ke depan, karena fenomenanya masih akan berlanjut meskipun akan mengalami penurunan sebentar, namun kemudian nampaknya puncaknya (hujan) di tanggal 11 (Maret),” kata Dwikorita, Selasa, 4 Maret.

    Melihat potensi hujan lebat yang masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga Sabtu, 8 Maret mendatang.

    “BNPB akan melaksanakan operasi modifikasi cuaca ini sampai 8 (Maret). Mudah-mudahan dengan adanya OMC ini, paling tidak hujan akan bisa kami kurangi untuk hari-hari ke depan,” tuturnya.

    Suharyanto menambahkan, pihaknya telah meminta Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan OMC di wilayahnya, seperti yang pernah dilakukan sejak tahun baru 2025 hingga Februari lalu.

    Kemudian, BNPB berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor, untuk mengirimkan tim guna menangani bencana longsor dan memperbaiki jembatan putus.

    “Kemudian infrastruktur yang rusak, contoh kemarin Kabupaten Bogor itu ada 7 jembatan. Nah, untuk jangka pendek yang bisa dilaksanakan segera adalah menggunakan jembatan bailey,” jelasnya.

    Sementara di Kota Bekasi, tercatat 7 kecamatan terdampak banjir hingga ketinggian 3 meter dan banjir di Kabupaten Bekasi melanda enam kecamatan hingga 1,5 meter.

    “Kota Bekasi ini yang agak parah. Mungkin dalam waktu dekat kami sendiri akan ke sana. Hari ini juga akan dikirim tim ke Kota Bekasi untuk melihat dan berkoordinasi secara langsung dengan Bapak Wali Kota Bekasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan,” pungkasnya.

  • Ikut Terdampak, Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Terpaksa Dorong Motor Terjang Banjir Bekasi – Halaman all

    Ikut Terdampak, Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Terpaksa Dorong Motor Terjang Banjir Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono turut menjadi korban banjir yang melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).

    Eks menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) itu terekam kamera warga tengah mendorong motor trail koleksinya.

    Pak Bas, sapaan akrabnya, memindahkan motor trail koleksinya itu karena banjir yang melanda Kota Bekasi sudah mencapai sekitar 30 cm.

    Dalam video tersebut, Basuki menaiki motor trail yang mesinnya tidak menyala. 

    Sehingga, membuatnya terpaksa “mengayuh” motornya itu untuk menerjang banjir.

    Tampak, dia juga dibantu oleh orang lain mendorong motornya dari belakang.

    Ajudan Basuki, Reza Eqya mengatakan bahwa video tersebut diambil pada Selasa sekitar pukul 07.00-08.00 WIB oleh warga Kemang Pratama, Bekasi, atau di sekitar rumah pribadi Pak Bas.

    “Video mungkin diambil oleh warga sekitar, mungkin sekitar pukul 07.00-08.00 WIB,” ujar Reza saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

    Ia juga membenarkan bahwa saat ini Basuki sedang berada di kediamannya di Bekasi. 

    Di mana akses kawasan rumahnya turut terdampak banjir.

    “Akses jalannya lumpuh karena banjir,” ungkap Reza menjelaskan kondisi lingkungan dalam video tersebut.

    Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan bahwa Kota Bekasi lumpuh akibat banjir yang terjadi sejak dini hari.

    Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, delapan di antaranya terendam banjir. 

    “Sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa,” ujar Tri dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Pratikno yang digelar daring, Selasa.

    Tri mengungkapkan, banjir disebabkan meluapnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

    Daerah yang terdampak banjir parah berada di sepanjang aliran Sungai Bekasi, terutama di antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. 

    Ketinggian air banjir bervariasi, bahkan ada yang mencapai 8 meter. 

    Gubernur Jawa Barat Bakal Evaluasi Tata Ruang Buntut Banjir Melanda

    Sejumlah wilayah di Jawa Barat dilanda banjir parah pada Selasa, dari wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Karawang, hingga Bogor. 

    Penyebab banjir adalah curah hujan deras hingga banjir kiriman akibat sungai meluap pada Selasa.

    Atas hal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku telah menyusun program untuk menanggulangi banjir di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

    Dedi mengatakan pihaknya bakal mengerahkan sumber daya untuk mengatasi banjir di Jawa Barat.

    “Selasa depan kita rapat koordinasi bupati/walikota se-Jabar bersama menteri ATR/BPN untuk evaluasi tata ruang di Jabar,” kata Dedi di Kantor Bupati Karawang, Selasa, dikutip dari TribunBekasi.com.

    Menurut Dedi, banjir parah yang terjadi ini karena curah hujan tinggi hingga kiriman dari wilayah Bogor.

    Penyebabnya adalah karena di wilayah Bogor daerah resapan air atau daerah hijau hilang.

    “Ruang terbuka hijau, hutan, sawah, ya intinya daerah resapan air itu hilang yang menyebabkan banjir di Jawa Barat,” katanya.

    Dedi mengaku tidak ingin setiap bencana longsor dan banjir hanya berhenti pada pemberian bantuan.

    Dia menegaskan harus ada langkah konkret agar masalah banjir itu dapat diselesaikan.

    “Mulai dari sumber atas hulunya hingga ke sini hilirnya harus benar-benar,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Viral, Nekat Terobos Arus Banjir, Mobil Terseret Sejauh 20 Meter di Kecamatan Setu Bekasi

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam) (Kompas.com)

  • Kepala BMKG: Curah Hujan Tinggi Diprediksi Terjadi Hingga 11 Maret 2025 – Halaman all

    Kepala BMKG: Curah Hujan Tinggi Diprediksi Terjadi Hingga 11 Maret 2025 – Halaman all

    Curah hujan tinggi tersebut terutama untuk wilayah di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Termasuk wilayah Lampung dan sebagian Palembang dan Bengkulu

    Tayang: Selasa, 4 Maret 2025 21:11 WIB

    Tribunnews.com/Taufik Ismail

    CURAH HUJAN TINGGI – Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Dwikorita Karnawati mengatakan curah hujan tinggi kemungkinan masih akan terjadi hingga 11 Maret mendatang. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan curah hujan tinggi kemungkinan masih akan terjadi hingga 11 Maret mendatang.

    Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat tetap siaga banjir hingga tanggal tersebut.

    “Kami prediksi dalam durasi sampai tanggal 11 itu kita masih perlu waspada, atau bahkan siaga,” katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Curah hujan tinggi tersebut terutama untuk wilayah di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Termasuk wilayah Lampung dan sebagian Palembang dan Bengkulu.

    “Mohon doanya agar semuanya dapat termitigasi dan tidak ada korban jiwa,” katanya.

    Dwikorita menjelaskan bahwa pemerintah berupaya mengurangi intensitas hujan dengan modifikasi cuaca. Sehingga hujan dapat diturunkan lebih dini di laut sebelum awan hujan bergerombol.

    “Kami tadi dikoordinasikan oleh bapak Menko PMK bersama kepala BNPB dan kami BMKG akan melakukan modif cuaca konsepnya adalah menghalangi atau apa yah awan-awan yang harusnya bergerak bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan jd dijatuhkannya misalnya masih di laut jadi tidak dijatuhkan di darat nanti banjirin yg di darat iya kan,” pungkasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bantuan Senilai Rp2 Miliar Disalurkan Kemensos untuk Korban Banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi – Halaman all

    Bantuan Senilai Rp2 Miliar Disalurkan Kemensos untuk Korban Banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan bantuan untuk korban banjir di Jabodetabek yang totalnya sebesar Rp2,098 miliar.

    Gus Ipul mengungkap bantuan sebesar Rp2 miliar ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Bekasi yang terdampak banjir.

    Menurut Gus Ipul, bantuan ini sudah disalurkan sejak Senin (3/3/2025) dari Gudang Induk Bekasi.

    Dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban banjir.

    “Kami sudah menyalurkan bantuan ke area-area yang terdampak banjir Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi. Kami juga dirikan dapur umum,” kata Gus Ipul dilansir Kompas TV, Selasa (4/3/2025).

    Untuk wilayah Jakarta, Kemensos telah menyalurkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar senilai Rp815,5 juta.

    Bantuan tersebut berupa 35.000 paket makanan siap saji, 2.500 paket lauk pauk siap saji, 600 lembar kasur, 600 lembar selimut, dan 300 paket pakaian anak.

    Sementara itu, untuk Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bantuan tahap pertama mencapai Rp308,5 juta juga telah disalurkan untuk warga terdampak, pada Senin (3/3/2025).

    Bantuan itu berupa 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 lembar kasur, 100 lembar tenda gulung, 150 selimut, 150 paket pakaian anak, dan 150 paket family kit.

    Hari ini, Kemensos kembali menggulirkan bantuan tahap kedua senilai Rp 451,1 juta, yang diserahkan ke Desa Bojongkulur Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

    Bantuan yang diserahkan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 200 paket pakaian anak, 300 lembar selimut, 200 lembar kasur, dan 100 paket family kit. 

    Untuk Kota Bekasi, Kemensos menyalurkan bantuan dengan nilai total Rp 523 juta.

    Bantuan ini berupa 2.000 paket makanan siap saji, 100 paket kids wear, 200 lembar selimut, dan 100 lembar kasur.

    Tak hanya menyalurkan bantuan berupa kebutuhan dasar para korban banjir, Kemensos juga memberikan bantuan perahu karet untuk membantu proses evakuasi.

    “Kami juga mengirimkan 3 unit perahu karet beserta mesin untuk membantu proses evakuasi yang masih berjalan,” ujar Saifullah.

    Menko PMK Sebut Evakuasi, Makanan dan Kesehatan Korban Banjir Harus Diprioritaskan

    Pemerintah mengambil langkah penanggulangan dalam menangani banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menegaskan bahwa evakuasi warga terdampak menjadi prioritas utama.

    “Iya tadi siang, tadi pagi ya saya bersama Kepala BNPB sudah mengundang rapat koordinasi. Yang hadir ada dari penanganan bencana di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan juga DKI, serta Basarnas dan BMKG,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi memastikan lokasi yang membutuhkan bantuan dan pertolongan sesegera mungkin.

    “Memang yang kita tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu evakuasi dikerahkan tadi kita sudah koordinasi untuk evakuasi itu, lokasi mana butuh bantuan apa, kita sudah koordinasi,” katanya.

    Selain itu, kebutuhan para pengungsi juga menjadi perhatian utama, termasuk penyediaan makanan dan pelayanan kesehatan. Terkait pengungsi, pihaknya kata Pratikno telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    “Terus kemudian juga pengungsian, pengungsian juga demikian. Apa saja yang dibutuhkan, saya sudah koordinasi juga dengan Pak Mensos, Pak Mensos juga sudah turunkan timnya,” katanya.

    Selain upaya penanganan langsung, pemerintah juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak. Langkah ini dilakukan bekerja sama dengan BMKG dan BNPB.

    “Tapi pada saat yang sama, kita juga menambah untuk operasi modifikasi cuaca. karena ini banjir ini masalahnya juga ada di kiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. makanya ini harus dikurangi curah hujan, curah hujannya dikurangi,” katanya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

    Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.

  • Kurangi Curah Hujan di Jabodetabek, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca – Halaman all

    Kurangi Curah Hujan di Jabodetabek, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca – Halaman all

    Menko PMK Pratikno mengatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengurangi intensitas hujan, baik di wilayah  hulu maupun di wilayah hilir.

    Tayang: Selasa, 4 Maret 2025 18:00 WIB

    Tribunnews/Taufik Ismail

    MODIFIKASI CUACA – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Pemerintah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk Kurangi curah hujan di Jabodetabek yang sedang dilanda banjir. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk Kurangi curah hujan di Jabodetabek yang sedang dilanda banjir.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengurangi intensitas hujan, baik di wilayah  hulu maupun di wilayah hilir.

    “Karena ini banjir, masalahnya juga ada kiriman dari hulu, juga di hilirnya sendiri hujan terus, makanya ini harus dikurangi curah hujannya,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    OMC ini ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Pemerintah juga berharap Pemprov DKI Jakarta dapat turut serta menambah upaya modifikasi cuaca untuk mengendalikan curah hujan.

    Upaya modifikasi cuaca yang dilakukan Pemprov DKI kata dia bisa menggunakan dana siap pakai.

    “Iya dana siap pakai,” katanya.

    Pratikno mengatakan bahwa modifikasi cuaca dilakukan hingga pekan kedua Maret ini.

    Karena berdasarkan prediksi BMKG, hujan lebat masih akan mengguyur Jabodetabek hingga minggu kedua Maret.

    “Karena itu kita akan coba turunkan kurangi,” pungkasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kurangi Potensi Banjir Jabodetabek, Menko PMK Bakal Tambah Operasi Modifikasi Cuaca

    Kurangi Potensi Banjir Jabodetabek, Menko PMK Bakal Tambah Operasi Modifikasi Cuaca

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan pemerintah terus berupaya mengatasi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dengan berbagai langkah darurat.

    Dia menyatakan bahwa selain upaya evakuasi dan penyelamatan warga terdampak, pemerintah juga memperluas operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di kawasan tersebut.  

    “Iya tadi pagi saya bersama Kepala BNPB sudah menggelar rapat koordinasi, yang hadir ada perwakilan dari Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Basarnas, dan BMKG. Saat ini fokus utama kita adalah penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu, evakuasi sudah dikerahkan, kita sudah koordinasi soal lokasi mana yang butuh bantuan dan pengungsian,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).  

    Selain menangani dampak langsung banjir, kata Pratikno pemerintah juga meningkatkan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan, terutama yang berasal dari wilayah hulu.

    “Karena ini banjir ini masalahnya juga ada dikiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. makanya ini harus dikurangi curah hujan, curah hujannya dikurangi,” imbuhnya.  

    Pratikno pun melanjutkan bahwa selain evakuasi dan penanganan korban, pemerintah juga mulai melakukan pemulihan terhadap infrastruktur yang terdampak.

    “Ada beberapa daerah yang kita juga sudah melakukan pemulihan, jadi pemulihan mengenai jalan, jembatan, fasilitas umum seperti rumah ibadah apalagi sekarang Ramadan,” ucapnya

    Menurut perkiraan BMKG, curah hujan tinggi diprediksi masih akan berlangsung hingga awal minggu kedua Maret.

    Sejauh ini, kata Pratikno, BNPB menggunakan dana siap pakai untuk membiayai operasi ini. Selain itu, pemerintah juga mengharapkan kontribusi dari pemerintah daerah.

    “Iya pakai dana siap pakai,” kata Pratikno.

  • Banjir Kepung Jabodetabek, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban dan Perbaiki Fasilitas Umum

    Banjir Kepung Jabodetabek, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban dan Perbaiki Fasilitas Umum

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah merespons cepat musibah banjir yang tengah menerjang sejumlah titik di kawasan Jabodetabek. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, fokus utama pemerintah terkait penanganan banjir adalah mengevakuasi korban.

    “Memang yang kami tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu evakuasi dikerahkan. Kami sudah koordinasi untuk evakuasi itu, lokasi mana butuh bantuan apa, kami sudah berkoordinasi,” ujar Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Untuk langkah sigap evakuasi, Pratikno mengatakan bahwa pemerintah sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.

    Pemerintah, kata Pratikno, juga memastikan tempat pengungsian siap digunakan untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir. Pihaknya pun telah mempersiapkan segala kebutuhan bagi para korban, termasuk bantuan makanan hingga obat-obatan.

    “Jadi yang sekarang ini, yang penting sekarang ini adalah penanganan terhadap warga yang terdampak itu yang pertama,” paparnya terkait banjir Jabodatabek.

    Selain mengevakuasi korban, Pratikno menegaskan pemerintah juga berfokus untuk melakukan pemulihan infrastruktur yang rusak akibat terjangan banjir di Jabodetabek.

    Dikatakannya, perbaikan infrastruktur di sejumlah daerah yang terdampak banjir sudah mulai dilakukan pemerintah. Pemulihan infrastruktur itu meliputi perbaikan jalan, jembatan, hingga fasilitas umum seperti masjid.

    “Jadi tugas kami di Kemenko PMK meyakinkan bahwa pemerintah pusat dalam hal ini BNPB turun tangan bersama Basarnas intensif dan Kemensos juga dan Menteri PU juga terlibat di sini,” pungkasnya terkait banjir di Jabodetabek.

  • Jangan Sampai Merembet ke Masalah Politik

    Jangan Sampai Merembet ke Masalah Politik

    loading…

    Banjir yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat mencapai ketinggian hingga empat meter. Foto/Aldhi Chandra

    JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak agar segera menangani banjir yang mengepung jantung nasional, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek ). Pratikno menyampaikan hal ini pada saat Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Dia juga mengingatkan jangan sampai kejadian banjir menjadi isu sosial dan politik. “Ini kejadian banjir di jantung nasional, Jabodetabek, mudah sekali isu ini akan bergelinding menjadi isu sosial, isu politik, dan seterusnya karena itu mohon ditangani secepat-cepatnya, koordinasi adalah kunci,” tegas Pratikno.

    Pratikno pun meminta agar Pemerintah Provinsi menyediakan anggaran khusus untuk pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). “Jadi sudah jelas apa yang disampaikan oleh pak Kepala BNPB. Memang ini kalau bisa modifikasi cuaca bukan hanya dari BNPB tetapi juga dari pemprov. Jadi apakah memungkinkan pemprov menyediakan juga pendanaan untuk Operasi Modifikasi Cuaca ini dalam waktu singkat ini.”

    Apalagi, kata Pratikno, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati telah mengeluarkan peringatan dini potensi puncak cuaca ekstrem para periode 11-20 Maret 2025.

    “Karena kan Ibu Kepala BMKG sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan. Jadi kita (atasi) di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus menerus ada mengarah ke (hilir). Jadi kalau ini bisa dikurangi dengan menurunkan (awan) di laut mungkin yang urgent dalam waktu singkat,” katanya.

    Pratikno juga meminta penyelamatan warga harus diutamakan. “Selain urgent yang kedua penyelamatan warga. Jadi ini sudah dijelaskan dari BNPB, jadi mohon di sini untuk melakukan mengoordinasi ke BNPB.”

    “Kemudian Kemensos nanti kami akan juga koordinasi dengan Mensos untuk juga menambah kekuatan untuk turun ke lapangan, juga Kemenkes jadi kami akan cek juga dukungan Kemensos dan Kemenkes,” ujarnya.

    Selain itu, Pratikno mengingatkan jangan sampai masalah infrastruktur rusak akibat banjir menjadi masalah serius pada saat pelaksanaan mudik Idulfitri mendatang. “Juga tentu saja tadi kaitannya dengan pemulihan infrastruktur tadi Pak Kepala BNPB, apalagi kita juga mendekati Idulfitri dan tidak menjadi masalah serius di mudik.”

    “Nanti hal-hal yang di mana kami di Kemenko PMK perlu untuk terlibat lebih intens memobilisasi sumber daya dari kementerian lain kami siap, saya akan mengikuti apa yang tadi disampaikan oleh Kepala BNPB. Terima kasih atas respons cepat dan ini memang situasinya emergensi, bukan hanya isu bencana, tetapi jangan sampai bencana nanti merembet ke masalah-masalah sosial, masalah politik,” pungkasnya.

    (rca)

  • 12 Menteri Kabinet Merah Putih Jadi Pemateri Retreat Kepala Daerah, Ini Daftarnya

    12 Menteri Kabinet Merah Putih Jadi Pemateri Retreat Kepala Daerah, Ini Daftarnya

    loading…

    Sebanyak 12 menteri Kabinet Merah Putih menjadi pemateri dalam retreat kepala daerah, di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Foto/SindoNews

    MAGELANG – Sebanyak 12 menteri Kabinet Merah Putih menjadi pemateri dalam retreat kepala daerah, di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, di hari kelima, Selasa (25/2/2025).

    Dari informasi yang diterima, para kepala daerah mendapatkan paparan mendalam terkait berbagai isu strategis dalam pembangunan, mulai dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kesehatan, hingga digitalisasi.

    Sesi pertama dimulai dengan pemaparan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno kemudian diikuti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. Selain itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, serta Kepala BKKBN, Wihaji, juga turut memberikan materi dalam retreat kali ini.

    Menurut informasi, pada sesi pertama itu para menteri berfokus pada Asta Cita keempat yang berkaitan dengan pembangunan SDM. Menteri PPPA salah satunya menyoroti isu-isu layanan perlindungan anak, kesetaraan gender, serta penyandang disabilitas. Sementara Menko PMK Pratikno menegaskan pentingnya penguatan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa.

    Selanjutnya, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Mutia Hafiz, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yang menyampaikan paparan.

    Menkomdigi Mutia Hafiz memberikan fokus materi pada cetak biru transformasi digital, dengan menekankan pentingnya digitalisasi dalam pelayanan publik dan pemerintahan daerah.

    Sementara, Mentan Amran Sulaiman, dalam paparannya, membahas kedaulatan pangan serta kesejahteraan petani sebagai salah satu pilar utama pembangunan. Dia menekankan pentingnya program ketahanan pangan yang berkelanjutan untuk menjaga stabilitas pangan nasional.

    Berikut 12 menteri yang hadir memberikan materi di retreat Kepala Daerah hari kelima:

    1. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno
    2. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
    3. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi
    4. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN, Wihaji
    5. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar
    6. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
    7. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti
    8. Menteri Komunikasi dan Digital, Mutia Hafiz
    9. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan
    10. Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani
    11. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto
    12. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman

    (cip)

  • Di Forum Parlemen se-Asia, Puan Maharani Tekankan Dunia yang Setara bagi Semua Negara

    Di Forum Parlemen se-Asia, Puan Maharani Tekankan Dunia yang Setara bagi Semua Negara


    PIKIRAN RAKYAT
    – Ketua DPR Puan Maharani berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 forum parlemen negara-negara di Asia atau Asian Parliamentary Assembly (APA) yang digelar di Baku, Azerbaijan. Ia pun menyinggung soal isu kesetaraan semua negara hingga pentingnya tercipta perdamaian global, termasuk bagi Palestina.

    KTT APA atau APA Pleanary Meeting ke-15 digelar di Gedung Milli Majlis (Majelis Nasional) Azerbaijan di Baku. Puan bersama ketua parlemen negara-negara Asia lain menggunakan shuttle bus dari tempat penginapan menuju lokasi acara untuk menghadiri upacara pembukaan pada Rabu (19/2/2025) pagi waktu setempat.

    Inagurasi pembukaan APA Pleanary Meeting ke-15 dilangsungkan di Ruang Paripurna Milli Majlis Azerbaijan dipimpin oleh Ketua Parlemen Azerbaijan Sahiba Gafarova sebagai tuan rumah sekaligus Presiden APA tahun ini. Para ketua parlemen yang hadir mendapat giliran bicara di mana Puan menjadi urutan ke-3 usai Bahrain dan Bhutan.

    “Pertama dan terutama, saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Milli Majlis Republik Azerbaijan karena telah menjadi tuan rumah Sidang Pleno ke-15 Majelis Parlemen Asia (APA),” kata Puan di awal sambutannya seperti keterangan tertulis yang diperoleh Parlementaria.

    Adapun KTT APA ke-15 mengambil tema ‘Peran Diplomasi Parlemen dalam Memperkuat Kerja Sama Multilateral di Asia’. Puan pun menekankan saat ini masyarakat dunia, termasuk warga Asia hidup di era ketidakpastian besar yang telah menciptakan dampak dan gangguan mendalam di banyak sektor, termasuk dalam hubungan internasional.

    “Tahun ini, kita juga telah memasuki akhir kuartal pertama abad ke-21. Periode yang telah ditandai oleh banyak peluang dan tantangan,” sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

    Meskipun ada banyak kemajuan, Puan menilai dunia masih dihadapkan pada berbagai krisis. Seperti persaingan kekuatan besar, perang, bencana alam, dan perubahan iklim.

    “Sebagian orang mungkin bertanya ke mana kita akan melangkah dari sini? 25 tahun ke depan, akan menjadi momen krusial. Apakah kita akan mampu mewujudkan Abad Asia, Asia yang damai, stabil, dan sejahtera?” tutur Puan.

    Menurutnya, periode saat ini juga ditandai oleh dunia yang lebih multipolar. Situasi tersebut dianggap Puan telah memberikan kesempatan bagi negara-negara berkembang untuk memainkan peran yang lebih besar dalam urusan internasional.

    “Kita perlu memastikan bahwa multipolaritas akan membawa dunia yang lebih setara bagi semua negara. Multipolaritas akan memungkinkan kita untuk menghindari hegemoni kekuatan besar,” tegasnya.

    “Namun, tanpa sistem multilateral yang efektif, multipolaritas dapat menyebabkan dunia yang tidak stabil,” sambung Puan.

    Untuk mengurangi ketidakpastian yang besar, mantan Menko PMK itu menilai dibutuhkan multilateralisme yang lebih kuat berdasarkan hukum internasional. Puan menyebut, kerja sama multilateral berfungsi sebagai platform bersama bagi komunitas internasional untuk memobilisasi kolaborasi global.

    “Di era krisis berganda, kita harus memobilisasi kerja sama internasional, dan tidak mengambil tindakan sepihak. Kita tidak boleh memajukan kepentingan nasional kita, dengan mengorbankan negara lain,” urainya.

    “Kita boleh bersaing dengan negara lain, tetapi pada saat yang sama kita harus mempromosikan kerja sama bilateral yang bersahabat. Kita harus memajukan kepentingan nasional kita, sementara pada saat yang sama menghormati tatanan global, dan hukum internasional,” sambung Puan.

    Lebih lanjut Puan menyinggung adanya beberapa organisasi sub-regional di Asia, namun APA menjadi platform yang mencakup seluruh parlemen Asia.

    “Di sini, diplomasi parlementer di APA memiliki potensi untuk menjembatani kerja sama regional di antara organisasi-organisasi sub-regional di Asia,” ungkapnya.

    Puan menambahkan, APA memungkinkan parlemen di Asia untuk membahas isu-isu kepentingan bersama. Mulai dari perdamaian, ketahanan pangan hingga perlindungan lingkungan.

    “Pada saat yang sama, penting juga untuk memberikan ruang bagi diskusi tentang pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di APA,” jelas Puan.

    Puan mengatakan, diskusi dalam APA sebagai forum parlemen negara-negara di Asia dapat dibawa ke negara asal masing-masing dan diterjemahkan ke dalam kerja sama konkret di antara negara-negara Asia.

    Melalui APA, parlemen se-Asia dinilai Puan juga dapat berkontribusi untuk menghadirkan kepastian di kawasan ini dengan berkonsultasi satu sama lain. 

    “Dengan demikian, kita dapat lebih memahami kebijakan masing-masing. Ini akan menjadi kontribusi penting karena perdamaian dan stabilitas merupakan prasyarat bagi pembangunan dan kemakmuran,” terangnya.

    Puan mengingatkan, diplomasi parlementer harus secara aktif berkontribusi untuk menciptakan perdamaian yang adil dan langgeng. Hal ini penting untuk menyelesaikan masalah global karena masalah tersebut secara langsung memengaruhi konstituen anggota dewan di lapangan.

    “Kita perlu mendukung penyelesaian damai atas perang dan konflik, di Gaza, Ukraina, dan bagian lain dunia,” ucap Puan.

    Mengenai masalah Palestina, Puan mengajak seluruh parlemen Asia memastikan bahwa gencatan senjata di Gaza dihormati dan dilaksanakan, sekaligus menjamin akses bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

    “Kita juga harus menolak gagasan untuk merelokasi penduduk Gaza dari tanah air mereka,” tukas cucu Bung Karno tersebut.

    Dalam forum APA ini, Ketua atau pimpinan Parlemen Asia juga banyak yang membicarakan isu perang Palestina.

    Di sisi lain, Puan mendorong semua yang hadir pada KTT APA ke-15 untuk mengambil tindakan berani dan mengesampingkan perbedaan. Apalagi saat ini dunia berada dalam era ketidakpastian yang besar.

    “Sehingga Asia dapat bangkit lebih kuat dari ketidakpastian saat ini. Bersama-sama, kita dapat menciptakan Asia dan dunia yang stabil, damai, dan sejahtera,” kata Puan.

    Usai Inagurasi pembukaan APA Pleanary Meeting ke-15, semua delegasi kemudian diundang menghadiri jamuan makan siang oleh parlemen Azerbaijan. Sidang Umum APA ke-15 di Baku akan diselenggarakan hingga tanggal 21 Februari mendatang.

    Sebagai bagian dari acara tersebut, akan diadakan pertemuan Dewan Eksekutif APA, sesi pleno, dan komite tentang urusan politik, ekonomi, anggaran, dan sosial. Rancangan resolusi tentang isu-isu utama akan dibahas pada pertemuan yang dihadiri lebih dari 30 parlemen ini dan organisasi internasional, hingga nantinya akan ada Deklarasi Baku dan laporan akhir Sekretariat APA untuk diadopsi bersama. 

    Pada kegiatan ini, Puan didampingi oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, dan Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez. Di sela-sela acara, Puan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Ketua Parlemen negara di Asia untuk membahas berbagai peningkatan kerja sama antar masing-masing negara.

    Puan telah bertemu Ketua Parlemen Azerbaijan Sahiba Gafarova pada Selasa (18/2) kemarin. Hari ini Puan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Belarus dan Bahrain.

    Follow Media Sosial DPR RI:

    Instagram: @dpr_ri

    Facebook: DPR RI

    Youtube: DPR RI

    TikTok: @dpr_ri

    X: @DPR_RI. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News