Tag: MT Haryono

  • Ganjil Genap Ditiadakan saat Libur Waisak 12–13 Mei 2025 di Jakarta – Halaman all

    Ganjil Genap Ditiadakan saat Libur Waisak 12–13 Mei 2025 di Jakarta – Halaman all

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan bahwa kebijakan Ganjil Genap (Gage) tidak akan diberlakukan pada tanggal 12 dan 13 Mei 2025.

    Tayang: Kamis, 8 Mei 2025 14:39 WIB

    Instagram @dishubdkijakarta

    GANJIL GENAP JAKARTA – Foto ini diambil dari Instagram @dishubdkijakarta pada Kamis (8/5/2025) yang menampilkan ganjil genap Jakarta yang ditiadakan pada libur Waisak 2025. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan bahwa kebijakan Ganjil Genap (Gage) tidak akan diberlakukan pada tanggal 12 dan 13 Mei 2025, sehubungan dengan peringatan Hari Raya Waisak yang jatuh pada hari tersebut. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan bahwa kebijakan Ganjil Genap (Gage) tidak akan diberlakukan pada tanggal 12 dan 13 Mei 2025, sehubungan dengan peringatan Hari Raya Waisak yang jatuh pada hari tersebut.

    Mengutip dari Instagram @dishubdkijakarta, peniadaan aturan Ganjil Genap ini berlaku di seluruh ruas jalan yang biasanya menerapkan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil dan genap.

    Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019, khususnya Pasal 3 Ayat 3, yang menyatakan bahwa sistem Ganjil Genap tidak berlaku pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.

    Dengan demikian, selama libur nasional Hari Waisak 2025, masyarakat yang berkendara di wilayah DKI Jakarta tidak perlu khawatir terkena tilang Ganjil Genap.

    Namun perlu diketahui, Ganjil Genap akan kembali berlaku sehari setelahnya, yaitu pada tanggal 14 Mei 2025.

    Meski demikian, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk berkendara dengan bijak, mematuhi peraturan lalu lintas, serta mengutamakan keselamatan di jalan raya.

    Jadwal Ganjil Genap Jakarta

    Ganjil genap biasanya diberlakukan pada hari kerja yaitu Senin – Jumat (kecuali hari libur Nasional), dengan jam operasional:

    Pagi: 06.00–10.00 WIB
    Sore/Malam: 16.00–21.00 WIB

    Namun sistem ini tidak berlaku pada akhir pekan yaitu pada Sabtu dan Minggu dan juga pada hari libur Nasional.

    25 Ruas Jalan di Jakarta yang Terapkan Ganjil Genap

    Jalan Pintu Besar Selatan
    Jalan Gajah Mada
    Jalan Hayam Wuruk
    Jalan Majapahit
    Jalan Medan Merdeka Barat
    Jalan MH Thamrin
    Jalan Jenderal Sudirman
    Jalan Sisingamangaraja
    Jalan Panglima Polim
    Jalan Fatmawati
    Jalan Suryopranoto
    Jalan Balikpapan
    Jalan Kyai Caringin
    Jalan Tomang Raya 
    Jalan Jenderal S Parman
    Jalan Gatot Subroto
    Jalan MT Haryono
    Jalan HR Rasuna Said
    Jalan D.I Pandjaitan
    Jalan Jenderal Ahmad Yani
    Jalan Pramuka
    Jalan Salemba Raya sisi Barat dan Jalan Salemba Raya sisi Timur (mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro)
    Jalan Kramat Raya
    Jalan Stasiun Senen
    Jalan Gunung Sahari

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Ganjil Genap Jakarta

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tak Ada Jalan Berbayar di Jakarta

    Tak Ada Jalan Berbayar di Jakarta

    Jakarta

    Marak beredar kabar jalan berbayar di Jakarta. Rupanya kabar tersebut hoax. Tak ada jalan berbayar di Jakarta.

    Jakarta disebut bakal menerapkan kebijakan Electronic Road Pricing (ERP) alias jalan berbayar. Dari kabar yang marak beredar di aplikasi pesan singkat WhatsApp, jalan berbayar itu bakal diterapkan di 25 ruas jalanan Jakarta. Beberapa di antaranya diterapkan di MT Haryono, Gatot Subroto, Tomang Raya, Kramat Raya, Gajah Mada, Kyai Caringin, dan sejumlah ruas lainnya. Disebutkan di 25 ruas jalan tersebut akan dikenakan tarif Rp 5.000-Rp 19.000.

    Dinas Perhubungan DKI Jakarta membantah kabar tersebut. Dalam unggahan di akun Instagram Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ditegaskan belum ada penerapan jalan berbayar di Jakarta.

    “Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pendalaman terhadap informasi tersebut dan informasi tersebut TIDAK BENAR,” demikian ditulis akun Instagram Dinas Perhubungan.

    Dijelaskan lebih lanjut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memiliki rencana untuk menerapkan ERP di 25 ruas jalan. Wacana penerapan ERP sejatinya sudah mencuat sejak tahun 2023. Hal itu diketahui dalam draf Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik, aturan itu dibuat untuk beberapa tujuan.

    Disebutkan dalam pasal 3, diharapkan lalu lintas bisa lebih terkendali dengan pembatasan kendaraan bermotor dan kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak listrik. Tidak cuma itu, dengan penerapan Perda tersebut juga diharapkan agar lalu lintas jalan bisa lebih lancar.

    Tujuan lainnya adalah mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum, mewujudkan transportasi yang mendukung kualitas lingkungan hidup yang berkesinambungan, dan transfer progresif beban, manfaat dan tarif biaya kemacetan dari pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, serta sarana prasarana perkotaan.

    Dalam draf itu, terlihat tidak semua ruas jalan Jakarta bakal berbayar. Jalan berbayar harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    Memiliki tingkat kepadatan atau perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan kapasitas jalan pada salah satu jalur jalan sama dengan atau lebih besar dari 0,7 pada jam puncak/sibuk.Memiliki 2 jalur jalan dan setiap jalur memiliki paling sedikit 2 jalurHanya dapat dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata kurang dari 30 km/jam pada jam puncakTersedia jaringan dan pelayanan Angkutan Umum dalam trayek yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan ketentuan perundang-undangan.

    Dalam draf tersebut, memang ada 25 ruas jalan yang dianggap memenuhi kriteria.

    (dry/din)

  • DKI belum terapkan sistem jalan berbayar elektronik

    DKI belum terapkan sistem jalan berbayar elektronik

    Ilustrasi – Kendaraan melintas di bawah alat electronic road pricing (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/11/2018). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.)

    DKI belum terapkan sistem jalan berbayar elektronik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 07 Mei 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menerapkan kebijakan sistem jalan berbayar secara elektronik (Electronic Road Pricing/ERP) karena masih fokus pada peningkatan sarana dan prasarana transportasi umum massal.

    “Untuk penerapan ERP, Pemprov DKI Jakarta memastikan kebijakan tersebut belum dilaksanakan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo kepada pers di Jakarta, Rabu.

    ERP merupakan sistem pengendalian kepadatan lalu lintas yang diterapkan melalui pemungutan retribusi secara elektronik terhadap pengguna kendaraan bermotor yang melewati sejumlah ruas jalan di Jakarta pada jam-jam tertentu. Tujuannya agar warga Jakarta dan warga luar Jakarta enggan membawa kendaraan pribadinya masuk ke tengah kota sehingga mengurangi kemacetan. Sistem ini dinilai mampu menjadi pendapatan yang akan dikelola menjadi subsidi transportasi umum.

    Syafrin mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menerapkan sistem ganjil-genap pada kendaraan pribadi di 25 lokasi Jakarta untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi. Jakarta Pusat meliputi Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

    Kemudian, Jalan Salemba Raya sisi barat dan Jalan Salemba Raya sisi timur (mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro), Jalan Kramat Raya, Jalan Stasiun Senen, Jalan Pintu Besar Selatan dan Jalan Gunung Sahari. Di Jakarta Selatan, yakni Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati, Jalan Balikpapan, Jalan Kyai Caringin, Jalan Suryopranoto, Jalan Gatot Subroto dan Jalan HR Rasuna Said.

    Sedangkan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, yakni Jalan Tomang Raya, Jalan Jenderal S Parman, Jalan MT Haryono, Jalan DI Pandjaitan dan Jalan Jenderal A Yani. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta fokus pada peningkatan sarana dan prasarana transportasi umum massal termasuk Transjakarta, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta serta pengembangan kebijakan transportasi lainnya.

    Beberapa langkah strategis yang sedang dilakukan meliputi pembangunan MRT Fase 2 (Bundaran HI-Kota) untuk memperluas jaringan transportasi cepat di Jakarta. Kemudian, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) untuk meningkatkan konektivitas antarmoda transportasi serta pengembangan layanan Transjabodetabek untuk memperluas jangkauan angkutan umum ke wilayah penyangga.

    “Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dalam melakukan perjalanan sehari-hari,” ujar Syafrin.

    Sumber : Antara

  • Peringatan Puncak Harlah ke-75, Ini Harapan Fatayat NU Magetan

    Peringatan Puncak Harlah ke-75, Ini Harapan Fatayat NU Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Peringatan acara puncak Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU Magetan telah sukses dilaksanakan pada hari ini, Minggu (27/4/2025), bertempat di Halaman Kantor NU Magetan, Jl. MT Haryono. Acara ini diikuti oleh seluruh anggota Fatayat NU dari berbagai Ranting yang berada di bawah naungan PAC se-Kabupaten Magetan.

    Rangkaian kegiatan Harlah ke-75 ini sudah dimulai sejak 20 April 2025 dengan kegiatan “Ziaroh Muasis Penggerak Fatayat NU di Magetan”. Kegiatan dilanjutkan pada 24 April dengan pemasangan bendera serta Khotmil Qur’an. Hari ini, puncak peringatan berlangsung meriah dengan serangkaian acara seperti senam bersama, jalan santai bersama Fatayat, dan tukar kado antar peserta.

    Mengusung tema “Sehat Bersama Fatayat”, acara ini juga dimeriahkan dengan gelaran Bazar UMKM yang menampilkan produk-produk unggulan dari anggota Fatayat NU Magetan. Selain itu, peserta dan masyarakat umum juga dapat menikmati layanan cek kesehatan gratis. Penampilan hiburan dari masing-masing PAC turut menambah kemeriahan suasana, mempererat rasa kebersamaan di antara anggota.

    Dalam peringatan ini, Fatayat NU mengukuhkan kembali semangatnya untuk membentuk kader militan perempuan yang ikhlas berkhidmat di Nahdlatul Ulama. “Fatayat bukan hanya organisasi perempuan saja, lebih dari itu, harapan-harapan yang baik untuk dapat membentuk perempuan agar punya nilai tawar yang lebih dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan budaya,” jelas panitia. Hal ini sejalan dengan motto Fatayat NU, yaitu “Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya.”

    Dengan usia 75 tahun, Fatayat NU Magetan terus berkomitmen untuk meningkatkan peran perempuan muda dalam berbagai sektor kehidupan. Peringatan ini bukan hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum memperkuat tekad untuk berdaya dan berkarya lebih luas lagi di tengah masyarakat.

    “Ya, kepada seluruh sahabat-sahabat Fatayat NU semoga semakin berhikmah di Fatayat NU dari akar tradisi Tunda puncak prestasi, insyaallah Fatayat NU 75 tahun Fatayat NU tidak hanya sekedar angka tetapi cerita tentang perempuan muda yang mengabdi, menginspirasi dan berkarya khususnya untuk perempuan yang lain dan wabil khusus untuk anak-anak dan perempuan di sekitar kita. Jadi kader-kader Fatayat harus mampu memberikan inspirasi untuk perempuan lain sebagai kader yang tangguh, solid, setia,” kata Ketua PC Fatayat NU Magetan, Pinda Astutik. [fiq/aje]

  • Kecelakaan Maut Hari Ini di Lowokwaru Malang: Truk Tabrak 4 Orang, Begini Kesaksian Warga

    Kecelakaan Maut Hari Ini di Lowokwaru Malang: Truk Tabrak 4 Orang, Begini Kesaksian Warga

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan maut hari ini terjadi di Jalan MT Haryono Gang 11, Kecamatan lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada Jumat (25/4/2025) siang. 

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. 

    “Padahal, truk sudah dilarang lewat sini, karena jalannya sempit dan juga menanjak. Tetapi kenyataannya, masih banyak truk yang ngeyel lewat sini,” ujar Lina, saksi mata, kepada TribunJatim.com.

    Pada awalnya, truk itu melintasi Jalan MT Haryono Gang 11 dengan aman.

    Namun saat berada di jalan yang menanjak, truk bermuatan kapur itu tidak kuat naik, lalu mundur kehilangan kendali menabrak empat orang yang berada di belakangnya, kemudian laju truk bisa berhenti setelah menabrak pagar rumah warga.

    “Tahunya itu, orang-orang pada berteriak dan saya pun keluar rumah. Ternyata, truknya itu tidak kuat nanjak, lalu mundur dan berhenti setelah menabrak pagar rumah warga,” jelasnya.

    Diketahui, empat orang yang tertabrak truk itu berboncengan dalam satu sepeda motor.

    “Mereka ini goncengan naik sepeda motor, yaitu dua ibu-ibu dan dua anak kecil. Dan salah satu korban meninggal seketika di lokasi, yaitu anak kecil yang posisinya dibonceng di depan,” terangnya.

    Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta membenarkan adanya kejadian tersebut.

    “Awalnya, truk bernopol L-8297-AH tersebut berjalan dari arah utara yaitu Jalan Bunga Vinolia mengarah ke selatan melintas di Jalan MT Haryono Gang 11. Saat berada di jalan yang menanjak, truk tidak kuat naik dan sempat direm, tetapi karena ada beban muatan, akhirnya truk mundur tak terkendali,” bebernya.

    Pada saat bersamaan, di arah yang sama atau persis di belakang truk itu, terdapat sepeda motor Honda Beat nopol N-6044-EDS dinaiki empat orang.

    Yaitu, Rina Yustina sebagai pengendara dan IV (5) yang berada di depan.

    Dan untuk yang dibonceng bernama Jihan Riski serta AD (7) yang posisinya duduk di tengah.

    Semuanya merupakan warga Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

    “Mereka tidak sempat menghindar dan tertabrak truk yang mundur tersebut. Akibatnya, tiga korban mengalami luka-luka dan satu korban yakni IV meninggal di lokasi kejadian,” ungkapnya.

    Kompol Anang Tri Hananta juga menambahkan, kasus laka tersebut telah diserahkan dan ditangani oleh Unit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota.

    “Untuk sopir truknya, yaitu bernama Suwanto (51) asal Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik telah diamankan. Dan untuk penanganan lebih lanjut terkait kasus laka ini, sudah ditangani oleh Unit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota,” tandasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Diduga kurang konsentrasi, Truk alami kecelakaan di Jalan MT Haryono

    Diduga kurang konsentrasi, Truk alami kecelakaan di Jalan MT Haryono

    setelah dilakukan evakuasi oleh tim derek Dinas Perhubungan dalam perjalanan truk terguling

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebutkan kecelakaan truk bermuatan air kemasan di Jalan MT Haryono pada Kamis siang diduga akibat sopir kurang konsentrasi.

    Kepala Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani menjelaskan kejadian tersebut berawal saat kendaraan berjalan dari arah timur ke barat.

    “Sesampai di Jalan MT Haryono arah Barat depan Gedung Zurich Jakarta Selatan, diduga kurang konsentrasi, sopir menyerempet separator busway bagian tengah kemudian tersangkut,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis.

    Ojo menambahkan setelah dilakukan evakuasi oleh tim derek Dinas Perhubungan dalam perjalanan truk terguling.

    “Tepatnya di Jalan Arteri MT Haryono depan Gedung Bukopin arah barat terguling hingga isi angkutan kendaraan tersebut berupa minuman kemasan dalam kardus tumpah ke jalan,” katanya.

    Dia juga menyebutkan sopir berinisial D (55) yang membawa truk mengalami luka ringan.

    Sebelumnya beredar sebuah tayangan di akun instagram @TMCPoldaMetro yang memperlihatkan sebuah truk mengalami kecelakaan pada pukul 09.50 WIB.

    Pada unggahan nampak personel Kepolisian tengah mengevakuasi muatan berupa air kemasan dari truk tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kecelakaan Hari Ini: Truk Terguling di Pancoran Jaksel, Muatan Minuman Manis Kemasan Tumpah ke Jalan

    Kecelakaan Hari Ini: Truk Terguling di Pancoran Jaksel, Muatan Minuman Manis Kemasan Tumpah ke Jalan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN – Sebuah truk pengangkut minuman kemasan terguling di depan Gedung Zurich di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Kamis (10/4/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani mengatakan, sopir truk terluka dalam kecelakaan tersebut.

    “Luka ringan satu orang. Luka berat dan korban jiwa nihil,” kata Ojo saat dikonfirmasi.

    Ojo menjelaskan, truk yang dikemudikan pria bernama Dedi (55) itu mulanya melaju dari arah timur ke barat di Jalan MT Haryono.

    Saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), truk tersebut menyerempet separator busway karena sopir diduga kurang konsentrasi.

    Muatan minuman manis kemasan yang terbungkus kardus pun ambrol ke jalan.

    Sejumlah kemasan pecah dan air minuman manisnya luber membasahi aspal.

    Setelahnya, petugas derek dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta tiba di lokasi untuk melakukan proses evakuasi.

    “Dalam perjalanan di Jalan MT Haryono, truk terguling hingga tumpah isi angkutan kendaraan tersebut berupa minuman kemasan dalam kardus,” ungkap Ojo.

    Petugas Dishub dan polisi kemudian mengevakuasi truk tersebut beserta muatannya agar lalu lintas di lokasi tidak terganggu.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sopir Kurang Konsentrasi, Truk Pengangkut Minuman Kemasan Terguling di Jalan MT Haryono Jaksel – Halaman all

    Sopir Kurang Konsentrasi, Truk Pengangkut Minuman Kemasan Terguling di Jalan MT Haryono Jaksel – Halaman all

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menuturkan kecelakaan itu menyebabkan satu orang luka ringan.

    Tayang: Kamis, 10 April 2025 15:55 WIB

    Tangkapan Layar

    KECELAKAAN LALU LINTAS – Kecelakaan lalu lintas melibatkan truk pengangkut minuman kemasan terjadi di Jalan MT Haryono Jakarta Selatan arah Pancoran, Kamis (10/4/2025). Pihak kepolisian menyebut laka lantas akibat pengemudi kurang konsentrasi 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kecelakaan lalu lintas melibatkan truk pengangkut minuman kemasan terjadi di Jalan MT Haryono Jakarta Selatan arah Pancoran, Kamis (10/4/2025).

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menuturkan kecelakaan itu menyebabkan satu orang luka ringan.

    Menurutnya, korban yakni pengemudi truk inisial D mengalami lecet di bagian paha.

    Kronologis kejadian truk itu berjalan dari arah timur ke barat sesampainya di TKP diduga kurang konsentrasi sehingga menyerempet separator busway.

    “Kendaraan tersangkut setelah dilakukan evakuasi oleh tim derek Dishub dalam perjalanan di jalan arteri MT Haryono depan Bukopin arah barat terguling hingga tumpah isi angkutan kendaraan tersebut berupa minuman kemasan dalam kardus,” ungkap Ojo saat dikonfirmasi.

    Polisi telah melakukan olah TKP serta mengecek CCTV.

    Kondisi lalu lintas sempat tersendat namun saat ini sudah berhasil terurai.

    “Penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan,” imbuhnya.

    Dalam video NTMC Polda Metro Jaya tampak beberapa anggota Dit Lantas Polda Metro Jaya bersama dengan Petugas Dishub melaksanakan proses evakuasi.

    Pemindahan muatan dibantu menggunakan alat berat yang dikerahkan ke lokasi.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ada Evakuasi Truk, Perjalanan Transjakarta Koridor 7, Koridor 9 hingga Rute 9C Alami Keterlambatan

    Ada Evakuasi Truk, Perjalanan Transjakarta Koridor 7, Koridor 9 hingga Rute 9C Alami Keterlambatan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah pelayanan Transjakarta mengalami keterlambatan pada Kamis (10/4/2025) siang akibat evakuasi truk.

    Dari informasi yang dibagikan dalam akun X resminya, evakuasi truk ini terjadi di sekitar Tebet Eco Park arah Pluit.

    Sehingga banyak pengguna Transjakarta yang mengeluhkan keterlambatan armada tersebut sejak sejam lalu.

    “#INFOTRANSJAKARTA | Koridor 7, Koridor 9, Rute 4K, Rute 5C, Rute 7D, 9A dan Rute 9C mengalami keterlambatan kedatangan bus dikarenakan adanya proses evakuasi Truk di sekitar Tebet Eco Park arah Pluit. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. #JAKI #PerluTahu  #Koridor7 #Koridor9 #Rute4K #Rute5C #Rute7D #Rute9A #Rute9C,” dikutip dari akun X @PT_Transjakarta.

    Sementara itu, dilihat dari akun  TMCPoldaMetro, proses evakuasi truk tersebut berlangsung di jalur arteri Jalan MT Haryono Jakarta Timur arah Pancoran.

    Sehingga situasi arus lalu lintas menuju arah Pancoran maupun arah Kuningan masih terpantau padat pada siang ini.

    Pasalnya truk berwarna coklat tersebut masih dalam posisi terbalik.

    Sementara alat untuk evakuasi terlihat masih ada yang berada di jalur Transjakarta.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kronologi  Kecelakaan Dua Truk di Jalan Raya Pule Madiun

    Kronologi Kecelakaan Dua Truk di Jalan Raya Pule Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua truk terjadi di Jalan Raya Desa Pule, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, pada Selasa (8/4/2025), sekitar pukul 13.30 WIB. Kecelakaan ini tengah menjadi sorotan aparat kepolisian karena melibatkan kendaraan pengangkut bahan bakar milik Pertamina.

    Kasat Lantas Polres Madiun Kota, AKP Nanang Cahyono, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut melibatkan dua kendaraan besar, yaitu sebuah truk Pertamina berpelat kuning AG-9297-UT dan sebuah dump truck Isuzu 125 PS dengan pelat AE-8164-FF.

    Identitas pengemudi truk Pertamina diketahui adalah Eko Setiono (41), pria kelahiran Tulungagung. Ia berprofesi sebagai wiraswasta dan beralamat di Jalan MT Haryono Gang 3 No 58D, Desa Bago, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Saat diperiksa, yang bersangkutan memiliki SIM B II umum.

    Sementara pengemudi dump truck Isuzu diketahui bernama Suwardi (58) asal di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    AKP Nanang Cahyono menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan para saksi di lokasi kejadian. “Kecelakaan Lalu Lintas terjadi ketika truk Pertamina yang dikemudikan Sdri. Eko Setiono melaju dari arah barat ke timur di Jalan Raya Desa Pule, Kecamatan Dawahan, Kabupaten Madiun. Diduga Eko Setiono bertabrakan dengan truk Isuzu dump AE-8164-FF yang dikemudikan Suwardi, yang pada saat itu melaju dari arah timur ke barat,” terang Nanang.

    Penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Satlantas Polres Madiun Kota. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian ini. Namun kedua truk mengalami kerusakan di bagian depan. Polisi juga akan melakukan pemeriksaan teknis pada kedua kendaraan untuk mengetahui kondisi kelayakan jalan masing-masing truk.

    Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam berkendara, terlebih saat mengemudikan kendaaraan berat. Jalanan tersebut cukup sempit untuk dilalui dua kendaraan berat sekaligus dari dua arah.

    Masyarakat yang melintas di jalur tersebut diminta untuk lebih berhati-hati karena jalan di kawasan tersebut merupakan jalur lalu lintas padat yang kerap dilintasi kendaraan berat. [fiq/beq]