Tag: Mpok Alpa

  • Klarifikasi Surat Wasiat Mpok Alpa, Suami Ungkap Pesan Terakhir Sebelum Istri Meninggal

    Klarifikasi Surat Wasiat Mpok Alpa, Suami Ungkap Pesan Terakhir Sebelum Istri Meninggal

    GELORA.CO – Beredar kabar mengenai surat wasiat almarhumah komedian Mpok Alpa yang beredar di media sosial. 

    Sang suami, Ajie Darmaji meluruskan perihal beredarnya surat wasiat Mpok Alpa setelah meninggal dunia.

    Ajie Darmaji menegaskan, Mpok Alpa tidak pernah menuliskan pesan seperti yang dibicarakan orang banyak.

    “Oh, ini saya lurusin ya. Saya juga dikirimin. Mpok tidak pernah menuliskan gitu. Begitu. Dan saya juga tahu Mpok kayak gitu,” ujar Ajie Darmaji di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).

    Ajie Darmaji pun mengungkapkan apa pesan terakhir Mpok Alpa sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. 

    Ketika itu Mpok Alpa meminta kepada suaminya tersebut menjaga mereka dengan baik dan penuh kasih sayang.

    “Cuman wasiatnya pas malamnya itu, pas meninggal, cuman gitu aja, ‘Pah, anak, sekolahin yang tinggi. Makannya jangan sampai, susunya jangan sampai kurang, makanannya juga harus kenyang.’ Pesannya itu aja sih, anak,” ucapnya.

    Ajie menegaskan kembali bahwa surat wasiat yang ramai beredar tidak benar alias hoaks. Sebab mendiang istrinya itu tidak pernah menuliskan surat-surat seperti yang viral di medsos.

    “Enggak pernah nulis-nulis kayak gitu, enggak pernah,” tegasnya.

    Diketahui, beredar foto sebuah surat yang katanya merupakan wasiat dari Almarhumah Mpok Alpa.

    Isi surat wasiat tersebut bertuliskan Mpok Alpa minta keluarga dan kerabat tidak perlu menangisi kepergiannya berlarut-larut, menjaga anak-anaknya, meminta maaf semasa hidupnya, dan berharap teman-teman artis bisa terus menciptakan karya.

    Mpok Alpa mulai dikenal publik sejak video curhat jenakanya viral pada tahun 2018, saat ia mengeluhkan suaminya yang tak pernah mengajaknya jalan meski sudah berdandan rapi:

    “Udah menor, alis dilempengin, bibir dimerahin. Ke Alpa aja aye udah girang amat bang.”

    Gaya ceplas-ceplos dan logat Betawi khasnya menarik perhatian industri televisi. Dari penyanyi panggung hajatan, Nina Carolina menjelma menjadi komedian nasional yang tampil di berbagai acara TV dan tetap eksis hingga akhir hayatnya.

    Mpok Alpa adalah nama panggung komedian Nina Carolina yang meninggal pada Jumat, 15 Agustus 2025 setelah berjuang melawan kanker payudara yang menyebar ke paru-paru. 

    Suami mendiang Mpok Alpa, Aji Darmaji berencana akan menghibahkan barang-barang milik istrinya itu. 

    Bukan bermaksud untuk melupakan kenangan, tapi Aji Darmaji ingin sekali barang-barang milik Mpok Alpa bisa digunakan oleh saudaranya.

    “Ya ada rencananya gitu nanti barang milik Mpok mau disumbangkan atau diinfakkan ke saudara,” kata Aji Darmaji ketika ditemui di rumah duka, di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).

    Pria yang akrab disapa Idung itu mengakui hanya menjalankan ajaran yang ia dapatkan, selama mendalami agama islam.

    “Itu niat baik ya biar bisa digunakan dengan baik juga buat orang-orang,” ucapnya.

    Idung menyebut ada satu barang milik Mpok Alpa yang tidak mungkin ia berikan kepada orang lain.

    “Ada satu yang pasti saya tahan, jam tangan istri saya,” tegasnya.

    Idung mengakui jam tangan itu adalah aksesoris yang selalu digunakan wanita yang bernama lengkap Nina Carolina semasa hidupnya.

    “Ada jam tangan yang nyambung ke handphone dia. Jam kesayangan istri saya lah, makanya gak akan saya kasih ke siapa-siapa,” jelasnya.

    Satu barang lagi, diakui oleh Idung adalah handphone milik Mpok Alpa, yang sampai sekarang masih ia simpan.

    “Sama handphone paling bakalan dipakai sama anak. Tapi handphonenya masih saya taruh aja gak saya apa-apain, mati kayaknya tidak di charge,” ujar Aji Darmaji. (Ari).

  • John LBF Punya Utang Budi, Kini Siap Beri Beasiswa untuk Anak Pertama Mpok Alpa

    John LBF Punya Utang Budi, Kini Siap Beri Beasiswa untuk Anak Pertama Mpok Alpa

    GELORA.CO  – Rezeki terus mengalir ke keluarga mendiang Mpok Alpa, setelah sang komedian dan presenter itu meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025).

    Anak Mpok Alpa, Al Fatih mendapatkan santunan dana beasiswa dari youtuber dan pengusaha John LBF.

    Bantuan beasiswa itu diberikan langsung oleh John LBF kepada suami mendiang Mpok Alpa, Aji Darmaji.

    “Kedatangan saya disini memberikan bantuan, komitmen saya, mau memberikan bantuan dana beasiswa sebesar Rp 300 juta untuk Fatih yang sekarang duduk dibangku Sekolah Dasar (SD),” kata John LBF yang didampingi Aji Darmaji, saat ditemui di rumah duka di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025) malam.

    John mengatakan bahwa dirinya lah yang mengajukan diri memberikan bantuan tersebut kepada Aji Darmaji, bukan atas permintaan suami mendiang Mpok Alpa.

    “Ini dari saya sendiri hasil diskusi sama perusahaan saya. Akhirnya perusahaan saya memutuskan memberikan beasiswa ke Fatih, yang sangat perlu buat sekolahnya dia,” ucapnya.

    Alasan mendasar John memberikan bantuan beasiswa kepada anak Mpok Alpa, karena ia banyak hutang budi dengan wanita bernama asli Nina Carolina itu.

    Sejak dikenal masyarakat di tahun 2021, perjalanan karier John di panggung hiburan banyak dibantu oleh Mpok Alpa.

    “Pertama kali yang wawancara saya lewat program tv, cuma Mpok Alpa dan Boiyen. Dia yang menasihati dan menyemangati saya sejak awal sampai sekarang. Dia banyak sekali membantu saya,” jelasnya.

    “Bahkan, ketika saya buka usaha apapun, saya hubungi dia untuk datang. Mpok Alpa selalu datang tepat waktu, bantu promosiin usaha saya,” tambahnya.

    Ketika perjalanan hidupnya dibantu, John LBF merasa harus membantu keluarga dari Mpok Alpa, usai sahabatnya meninggal dunia.

    “Jadi ini bentuk kasih sayang saya ke keluarga Mpok Alpa dan bang Aji. Bang Aji gak pernah minta, dia ketika saya tawarkan bantuan, Bang Aji nolak. Makanya saya inisiatif kasih dana beasiswa ini,” ujar John LBF.

    “Ini kebaikan hati dari bang John, bentuk perhatian dia ke keluarga saya. Ini saya tidak meminta, tapi diberi sama bang John. Makasih bang John atas bantuannya,” timpal Aji Darmaji. 

    John LBF masih mempertimbangkan untuk memberikan santunan dana beasiswa kepada anak pertama dari Mpok Alpa. 

    Anak Kembar sempat Sakit

    Suami Mpok Alpa, Aji Darmaji atau yang akrab disapa Idung, mengungkapkan bahwa salah satu bayi kembarnya, Raffa, dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (17/8/2025) karena mengalami diare dan muntah.

    “Kalau nanti sakit sudah tidak muntah dan BAB lagi, boleh pulang, ” jelasnya, seperti dikutip dari YouTube Cumi-cumi.

    Idung juga menceritakan bagaimana anak-anaknya merasa rindu pada sang ibu.

    Ia memakaikan jaket kesayangan Mpok Alpa agar mereka merasa lebih tenang.

    “Ada jaket yang Mpok sayang, jaket yang Mpok pakai terus, dipeluk jaket itu, baru anak-anak diam,” ungkap Idung.

    Menurutnya, ikatan batin antara ibu dan anak sangat kuat.

    “Namanya Mpok sayang banget sama anaknya, ikatan batinnya kan kuat, enggak cuma sama Raffa, Raffi aja, sama semua anaknya, ” tambahnya. 

    Hingga kini, Idung mengaku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa istrinya telah tiada.

    Ia bahkan belum berani membuka kembali ponselnya yang penuh dengan kenangan bersama mendiang Mpok Alpa.

     “Makanya saya nggak mau tidur, kalau merem masih kebayang mukanya. Foto ini sebagian saya (turunin) karena baru kehilangan ya, nggak kuat ngeliat foto mama, nggak buka-buka HP juga,” ungkapnya.

    Kini Idung pun berusaha tegar setelah ditinggal Mpok Alpa.

    “Berusaha tegar, semoga sehat biar bisa jaga anak-anak sampai dewasa. Mudah-mudahan kuat, kuat Ya Allah,” pintanya.

    Putri pertama pingsan

    Tak hanya bayi Raffa yang dilarikan ke rumah sakit setelah ibundanya meninggal dunia.

    Sherly, putri sulung Mpok Alpa juga dikabarkan jatuh pingsan usai mendengar kabar ibundanya telah berpulang.

    Dari penuturan Idung, Sherly putrinya memang cukup dekat dengan Mpok Alpa.

    Bahkan Sherly kerap bertukar cerita dengan wanita yang viral di tahun 2018 karena curhatannya minta diajak ke mall tersebut.

    “Iya si Sherly udah beberapa kali pingsan terus, karena memang deket sama Mamanya kan, apa-apa cerita sama Mamanya, kalau sama Bapaknya kan orang laki, kalau sama Mamanya ya ngobrol secara wanita ya.”

    “Merasa kehilangan juga kan dia anak pertama juga,” tambah Idung.

    Atas kondisi itu, Idung pun berusaha menguatkan putrinya.

    “Saya bilang ‘sabar kak, kita masa depan cuma satu, kematian, masa depan nggak ada lagi selain kematian kak’, gitu.”

    “Nanti kita juga ketemu lagi sama Mama di sana, mungkin Allah lebih sayang, saat ini Mama dipanggil duluan, sabar, ikhlasin,” tutur suami mendiang Mpok Alpa itu

  • Menyoal Faktor Risiko Genetik Kanker Payudara, Dikaitkan Kondisi Mpok Alpa

    Menyoal Faktor Risiko Genetik Kanker Payudara, Dikaitkan Kondisi Mpok Alpa

    Jakarta

    Mpok Alpa atau Nina Carolina sakit kanker payudara sebelum meninggal. Dia disebut memiliki faktor risiko genetik yang memicu penyakitnya itu.

    “Oh iya jadi almarhumah ini divonis (kanker) genetik dari ibunya, keponakan juga sama empat kali operasi kayak gitu gak aktif,” ungkap suaminya, Ajie, saat ditemui di rumah duka.

    Kanker karena keturunan

    Kanker tidak disebabkan oleh satu hal saja. Para ahli meyakini bahwa kanker disebabkan oleh interaksi berbagai faktor. Faktor-faktor yang terlibat dapat berupa karakteristik genetik, lingkungan, atau konstitusi individu.

    Dikutip dari laman MD Anderson, riwayat keluarga, faktor keturunan, dan faktor genetik dapat berperan dalam beberapa jenis kanker. Riwayat kanker dalam keluarga dapat mengindikasikan peningkatan risiko kanker tertentu akibat mutasi gen yang diwariskan. Meskipun kanker itu sendiri tidak diwariskan secara langsung, beberapa keluarga memiliki risiko lebih tinggi karena membawa mutasi gen yang meningkatkan kerentanan.

    Mutasi yang diwariskan ini dapat diturunkan melalui keluarga dan dapat meningkatkan risiko terkena kanker tertentu. Antara 5 dan 10 persen dari semua kanker bersifat keturunan, yang berarti perubahan (atau mutasi) pada gen tertentu diturunkan dari satu golongan darah ke golongan darah lainnya.

    Orang yang mewarisi salah satu perubahan gen ini akan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di beberapa titik dalam hidup mereka.

    Ada beberapa gen yang berkaitan dengan kanker payudara, paling umum adalah mutasi BRCA1 dan BRCA2, tetapi lebih dari 70 mutasi gen yang teridentifikasi berkaitan dengan kanker payudara.

    Terlepas dari apakah memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau tidak, ada cara untuk mengurangi risiko. Pastikan mengetahui apakah ibu, saudara perempuan, anak perempuan, atau anggota keluarga lainnya pernah mengidap penyakit ini.

    Selain itu penting untuk dicatat bahwa kanker tidak semata-mata penyakit yang terjadi akibat faktor keturunan atau genetik. Ada faktor risiko lain yang juga berperan mulai dari faktor hormonal sampai gaya hidup.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Top 5: Mpok Alpa Meninggal hingga Gaduh ‘Merah Putih: One For All’”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Mpok Alpa Sakit Kanker Payudara sebelum Meninggal, Ada Faktor Genetik dari Ibu

    Mpok Alpa Sakit Kanker Payudara sebelum Meninggal, Ada Faktor Genetik dari Ibu

    Jakarta

    Komedian dan presenter Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker payudara. Suami Mpok Alpa, Ajie Darmaji, menyebut ada faktor genetik di balik kondisi yang merenggut nyawa istrinya itu.

    “Jadi almarhumah ini divonis (kanker) genetik dari ibunya,” ujar Ajie di rumah duka kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2025).

    Selama ini gaya hidup Mpok Alpa disebut sangat normal. Ia rajin mengonsumsi makanan sehat. Ini sebagai bukti Mpok Alpa mengidap kanker karena genetik.

    Kanker Payudara karena Genetik

    Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan lainnya karena anggota keluarga mereka pernah mengidap kanker tertentu. Hal ini disebut riwayat kanker keluarga.

    Dikutip dari Cancer UK, memiliki ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan (kerabat tingkat pertama) yang didiagnosis kanker payudara kira-kira dua kali lipat risikonya. Risiko ini lebih tinggi ketika lebih banyak kerabat dekat yang sakit kanker payudara, atau jika seorang kerabat menderita kanker payudara di bawah usia 50 tahun.

    Sekitar 5 hingga 10 persen kasus kanker payudara diperkirakan bersifat herediter, artinya kanker tersebut disebabkan langsung oleh perubahan gen (mutasi) yang diwariskan dari orang tua.

    Penyebab paling umum kanker payudara herediter adalah mutasi yang diwariskan pada gen BRCA1 atau BRCA2. Pada sel normal, gen-gen ini membantu memproduksi protein yang memperbaiki DNA yang rusak. Versi mutasi dari gen-gen ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormal, yang dapat memicu kanker.

    Jika memiliki faktor risiko genetik kanker payudara, skrining rutin merupakan bagian penting dari perawatan. Dokter akan merekomendasikan rencana skrining yang paling tepat untuk meminimalisir risiko yang bisa terjadi.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Mpok Alpa Meninggal Dunia Akibat Kanker Payudara, Kenali Pemicunya

    Mpok Alpa Meninggal Dunia Akibat Kanker Payudara, Kenali Pemicunya

    Jakarta

    Artis Mpok Alpa meninggal dunia di usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara. Wanita bernama Nina Carolina itu menyembunyikan sakitnya dari publik.

    Suaminya, Ajie Darmaji, menjelaskan kronologi penyakit kanker yang diidap Mpok Alpa.

    “Jadi, almarhumah ini divonis (kanker) genetik dari ibunya,” tutur Ajie di rumah duka di Kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2025).

    Di dalam keluarganya, bukan hanya Mpok Alpa yang mengidap kanker. Ada juga saudaranya yang mengidap kondisi yang sama, seperti keponakannya dan abangnya.

    Ajie menyebut gaya hidup Mpok Alpa sejauh ini mengonsumsi makanan sehat Hal ini yang menjadi bukti bahwa kanker yang diidap Mpok Alpa karena genetik.

    “Gaya hidup sama makanannya nggak sembarangan juga, karena memang jarang makan. Makan secukupnya, kalau makan banyak itu cepat mekar (gemuk), jadi pilih-pilih makanan, air es juga nggak minum,” jelasnya.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum yang menyerang wanita. Kondisi ini terjadi saat sel-sel kanker di payudara berkembang biak dan menjadi tumor.

    Sekitar 80 persen kasus kanker payudara bersifat invasif, artinya tumor dapat menyebar dari payudara ke area lain di tubuh.

    Penyebab Kanker Payudara

    Hingga saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun, penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker payudara. Faktor-faktor tersebut meliputi:

    1. Riwayat keluarga: Kondisi ini bisa terjadi jika ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama. Artinya, kanker payudara dapat diturunkan dalam keluarga dan diturunkan secara genetik.

    Riwayat kanker dalam keluarga berarti terdapat kerabat darah tingkat pertama, seperti orang tua, saudara kandung, atau kerabat lainnya, yang pernah mengidap kanker payudara atau kanker lainnya.

    Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 5 persen hingga 10 persen kanker payudara bersifat turun-temurun. Hal ini dapat disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi genetik adalah perbedaan pada gen yang memengaruhi cara kerjanya.

    2. Genetika: Hingga 15 persen penderita kanker payudara terkena penyakit ini karena mereka mewarisi mutasi genetik. Mutasi genetik yang paling umum melibatkan gen BRCA1 dan BRCA2.

    3. Usia: Biasanya, kondisi ini dialami oleh orang yang berusia 50 tahun ke atas.

    4. Jenis kelamin: Wanita jauh lebih mungkin mengalami kondisi ini daripada pria.

    5. Merokok: Orang yang merokok juga dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara.

    6. Konsumsi minuman beralkohol: Penelitian menunjukkan bahwa minum minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

    7. Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat berisiko mengidap kanker payudara.

    8. Paparan radiasi: Jika pernah menjalani terapi radiasi sebelumnya, terutama di kepala, leher, atau dada, lebih mungkin terkena kanker payudara.

    9. Terapi penggantian hormon: Orang yang menggunakan terapi penggantian hormon atau Hormone Replacement Therapy (HRT), memiliki risiko lebih tinggi terdiagnosis kanker payudara.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Rambut Rontok Seusai Melahirkan, Mpok Alpa Siapkan Banyak Wig”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Mpok Alpa Meninggal Dunia Akibat Kanker Payudara, Kenali Pemicunya

    Waspadai Gejala Kanker Payudara, Penyakit yang Diidap Mpok Alpa Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Komedian Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025) setelah berjuang melawan kanker payudara. Sahabatnya, Dewi Perssik dan Nassar menuturkan Mpok Alpa sebenarnya sudah cukup lama mengidap kondisi tersebut.

    Meski begitu, Mpok Alpa selalu berusaha tidak menunjukkan jika dirinya sedang sakit kanker payudara. Sang komedian selalu berusaha tampak ceria ketika bekerja atau ketika berkumpul dengan teman-temannya.

    “Waktu itu beliau curhat juga sama saya. Beliau katanya kanker payudara sudah stadium 4 waktu itu,” kata Dewi Perssik di program Pagi Pagi Ambyar Trans TV.

    “Kita nggak pernah lihat Mpok Alpa sakit, selalu happy, selalu mengisi acara dengan meriahnya gitu, bahkan masih sering ketemu kalau off air gitu,” timpal Nassar.

    Perawatan kanker payudara sudah dilakukan Mpok Alpa sejak hamil. Ketika sudah melahirkan, pengobatannya dilanjutkan. Ia meminta teman-temannya untuk tidak memberitahukan ke banyak orang terkait kanker payudara yang dialaminya.

    Apa Itu Kanker Payudara?

    Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang wanita. Kanker ini terjadi ketika sel-sel kanker di payudara berkembang biak dan membentuk tumor.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala kanker payudara pada tiap orang bisa bervariasi. Ada yang menunjukkan gejala khas dan ada yang bahkan tidak menunjukkan tanda yang nampak.

    Ketika muncul, gejala kanker payudara dapat berupa:

    Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara.Benjolan atau massa, yang bisa sekecil biji kacang polong.Benjolan atau penebalan di dalam atau dekat payudara atau di ketiak yang tetap ada sepanjang siklus menstruasi.Perubahan tampilan atau tekstur kulit pada payudara atau puting, misalnya kulit tampak berlesung, mengerut, bersisik, atau meradang. Kulit juga bisa tampak merah, ungu, atau lebih gelap dari bagian payudara lainnya.Area mengeras di bawah kulit yang terasa seperti marmer.Cairan dari puting, bisa berupa darah atau cairan bening.

    Penyebab kanker payudara belum secara pasti diketahui. Meski begitu penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada seseorang.

    Beberapa di antaranya seperti usia di atas 55 tahun, riwayat keluarga, kondisi genetik atau bawaan, hingga kebiasaan merokok. Beberapa faktor risiko kanker payudara yang patut diwaspadai adalah kebiasaan konsumsi alkohol, obesitas, riwayat paparan radiasi, dan terapi hormon.

    Penting melakukan pemeriksaan rutin sedini mungkin untuk menemukan kanker payudara. Kanker payudara yang lebih cepat ditemukan dapat meningkatkan kemungkinan pasien dirawat dengan lebih baik dan remisi. Seringkali, kanker payudara terdeteksi terlambat sehingga lebih sulit untuk sembuh.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Meninggal akibat Kanker, Intip Koleksi Mobil Mpok Alpa Hasil Kerja Kerasnya

    Meninggal akibat Kanker, Intip Koleksi Mobil Mpok Alpa Hasil Kerja Kerasnya

    GELORA.CO  – Kabar duka datang dari dunia hiburan. Nina Carolina atau biasa dikenal Mpok Alpa meninggal dunia Jumat (15/8/2025). Wanita berusia 38 tahun itu wafat akibat penyakit kanker.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kehilanganmu begitu terasa, sahabat. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik untukmu dan memberi kekuatan bagi kami yang ditinggalkan,” bunyi keterangan unggahan Instagram @raffinagita1717.

    Sebagai informasi, Mpok Alpa dikenal sebagai komedian dan presenter yang memulai kariernya dari dasar. Sebelum menjalani dunia sebagai artis, dia merupakan penyanyi dangdut sebelum video curhatannya yang ingin diajak ke mini market viral di media sosial.

    Meniti karier dari bawah, Mpok Alpa berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang yang mengubah kehidupannya dan keluarga. Hasil kerja kerasnya berhasil membangun rumah megah dan sejumlah mobil mewah.

    Diketahui, Mpok Alpa membeli Toyota Fortuner yang dijadikannya sebagai mobilitas harian. Mobil tersebut dipilih karena dapat melibas berbagai medan dan memiliki bagasi besar untuk membawa perlengkapan syuting.

    Fortuner berwarna hitam tersebut kerap diperlihatkan Mpok Alpa di media sosial. Ini menjadi kebanggaan bagi dirinya yang berhasil mencapai titik kesuksesan melalui kerja kerasnya.

    Selain itu, Mpok Alpa juga baru memamerkan Honda Civic RS generasi ke-10 berwarna merah. Civic RS. Mobil ini dipersenjatai mesin bensin empat silinder 1.500cc DOHC VTEC turbo.

    Selain itu, Mpok Alpa juga sempat memamerkan Toyota Vellfire berwarna putih. Memiliki platform yang sama dengan Alphard A30, diduga MPV premium tersebut versi facelift yang dirilis, pada 2021.

    Desain eksteriornya dibuat lebih futuristis, terutama pada bagian depan. Grill besar menyatu dari sisi kanan ke kiri dengan lubang udara berbentuk horizontal. Lampu utamanya dengan projektor LED dibuat lebih sipit

  • Mpok Alpa Sakit Kanker Payudara sebelum Meninggal, Ada Faktor Genetik dari Ibu

    Fakta-fakta Kanker, Diidap Mpok Alpa Sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta

    Kabar duka datang dari komedian dan presenter Mpok Alpa, Jumat (15/8/2025). Mpok Alpa meninggal dunia usai bergelut melawan penyakit kanker.

    Berita ini disampaikan oleh rekannya, Raffi Ahmad dan Irfan Hakim di acara FYP Trans 7. Mpok Alpa menghembuskan napas terakhirnya di usia 38 tahun.

    “Jadi memang dia ini sakit kanker ya sudah beberapa bulan ini mengeluh sakit karena penyakit yang diidapnya,” ungkap Raffi Ahmad di FYP, Trans7, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).

    Raffi Ahmad bercerita, rekannya tersebut sudah menjalani pengobatan kanker sejak hamil anak kembar. Belum diketahui jenis kanker apa yang dialami Mpok Alpa.

    Sebenarnya Mpok Alpa sudah mengidap penyakit tersebut sejak lama. Namun, teman-temannya menutupi hal tersebut demi menjaga privasi Mpok Alpa.

    “Kita menjaga privasi Mpok Alpa. Dia nggak mau kondisinya diketahui banyak orang,” kata Irfan Hakim, pada Jumat (15/8/2025).

    “Memang keinginan almarhumah untuk menjaga semuanya,” timpal Raffi.

    Menyoal Penyakit Kanker

    Kanker adalah penyakit yang bisa bermula di hampir semua organ atau jaringan tubuh saat sel-sel abnormal tumbuh tidak terkendali, melampaui batas normalnya, dan menyerang tubuh di sekitarnya dan atau menyebar ke organ lain.

    Proses yang terakhir ini disebut metastasis dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Neoplasma dan tumor ganas adalah sebutan umum lainnya untuk kanker.

    Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di dunia, dengan perkiraan 9,6 juta kematian, atau 1 dari 6 kematian, pada tahun 2018.

    Kanker yang Sering Dialami Wanita

    Ada dua jenis kanker dengan kasus terbanyak dialami wanita di Indonesia, yaitu kanker serviks dan payudara. Kedua jenis kanker ini juga menjadi salah satu perhatian utama Kementerian Kesehatan.

    Ini juga menjadi masalah besar mengingat kanker seringkali terlambat terdeteksi, sehingga pasien lebih sulit sembuh dan kualitas hidup menurun.

    “Kanker serviks adalah kanker pembunuh kedua untuk perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Jadi mungkin setiap 25 menit ada satu orang perempuan di Indonesia meninggal akibat kanker,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah kesempatan.

    Menurut data Globocan tahun 2020, ada sebanyak 65.858 kasus baru kanker payudara atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker baru di seluruh Indonesia. Sementara, kasus baru kanker serviks berada di angka 36.633 kasus, atau sekitar 9,2 persen.

    Kanker Payudara

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker payudara terjadi saat sel-sel payudara mengalami mutasi dan berubah menjadi sel kanker. Hingga saat ini, ahli belum mengetahui secara pasti apa yang memicu perubahan tersebut.

    Tapi, mereka memetakan beberapa faktor risiko kanker payudara, di antaranya meliputi usia 55 tahun atau lebih, riwayat keluarga, genetika, kebiasaan merokok, kegemukan, paparan radiasi, konsumsi minuman beralkohol, hingga riwayat terapi hormon.

    Adapun beberapa gejala kanker payudara yaitu:

    Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara.Benjolan atau massa, yang mungkin sekecil biji kacang polong.Benjolan atau penebalan di atau dekat payudara, atau di ketiak, yang bertahan selama siklus menstruasi.Perubahan tampilan atau rasa kulit pada payudara atau puting. Kulit mungkin terlihat berlesung, berkerut, bersisik, atau meradang. Warnanya bisa menjadi merah, ungu, atau lebih gelap dibandingkan bagian lain payudara.Area keras seperti marmer di bawah kulit.Keluarnya cairan dari puting yang bercampur darah atau bening.

    Kanker Serviks

    Kanker serviks umumnya disebabkan oleh Human Papilloma virus (HPV). Infeksi virus ini biasanya menyebar melalui kontak seksual lalu. Ketika sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan, maka infeksi ini akan terjadi dan memicu kanker serviks.

    Beberapa tanda gejala dari kanker serviks stadium awal yaitu:

    Cairan vagina berair atau berdarah yang mungkin banyak dan berbau tidak sedap.Pendarahan vagina setelah berhubungan seks, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause.Nyeri saat berhubungan seks (dyspareunia).

    Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ di sekitarnya, gejala yang muncul meliputi:

    Sulit atau nyeri saat buang air kecil, terkadang disertai darah dalam urine.Diare, nyeri, atau pendarahan dari rektum saat buang air besar.Kelelahan, penurunan berat badan, dan hilangnya nafsu makan.Perasaan tidak sehat secara umum.Nyeri punggung tumpul atau pembengkakan pada kaki.Nyeri panggul atau perut.

    Kanker Rentan Menyerang Usia Muda

    Berdasarkan riset yang dipublikasikan Lancet Public Health, generasi Milenial dan Generasi X lebih mungkin didiagnosis dengan 17 jenis kanker, termasuk sembilan jenis kanker yang angkanya menurun pada orang dewasa yang lebih tua.

    “Apa yang terjadi pada generasi ini dapat dianggap sebagai pertanda tren kanker di masa mendatang,” kata Hyuna Sung, seorang ahli epidemiologi kanker di American Cancer Society, yang memimpin penelitian tersebut.

    Dikutip dari laman TIME, beberapa faktor risiko kanker yang diketahui yaitu mulai dari gen yang dimiliki seseorang sejak lahir sampai dengan kebiasaan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, banyak minum alkohol, atau menghabiskan waktu di bawah sinar matahari.

    Kebiasaan itu bisa mempercepat degradasi alami sel, yang seiring waktu memperoleh mutasi genetik karena kehilangan kemampuan untuk memperbaiki kerusakan.

    Sebab kerusakan itu terakumulasi seiring bertambahnya usia, sel bisa menjadi kanker, serta tumbuh dan berkembang biak terlalu cepat. Hal ini membuat sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengendalikannya dan berpotensi mencekik organ-organ vital.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video: Sembuh dari Kanker Payudara, Nunung Beri Pesan untuk Jaga Kesehatan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • Kondisi Suami Mpok Alpa yang Drop dan Pingsan Berkali-kali, Kini Diungkap Denny Cagur

    Kondisi Suami Mpok Alpa yang Drop dan Pingsan Berkali-kali, Kini Diungkap Denny Cagur

    GELORA.CO – Komedian dan presenter ternama Mpok Alpa meninggal dunia Jumat (15/8/2025) pukul 08.15 WIB di Jakarta. 

    Komedian Denny Cagur dan istrinya Shanty mengenang kebaikan Mpok Alpa sebagai rekan dekat.

    Mereka juga mengungkap kondisi suami Mpok Alpa, yakni Aji Darmaji yang biasa disapa Bang Idung.

    Aji Darmaji diketahui sempat pingsan beberapa kali bahkan sampai pasang oksigen. 

    Kondisi Aji diketahui sempat drop.

    Bahkan saat di pemakaman, tangis Aji pecah hingga tak mampu turun ke liang lahat.

    Denny Cagur mengatakan awalnya kondisi suami Mpok Alpa sempat sangat drop.

    “(Kondisi suaminya) Awalnya sangat drop ya,” kata Denny.

    Bahkan berkali-kali Aji pingsan.

    “Siang sempat sangat drop. Nggak sadar, terus bangun,” kata Denny.

    Namun kini kata dia, kondisi Aji sudah lebih tenang.

    “Tapi barusan ketemu sudah lebih tenang, cerita banyak, ngobrol, barusan sudah sangat lebih baik,” kata Shanty.

    Adapun Mpok Alpa meninggal dunia di usianya yang ke-38 tahun pada Jumat (15/8/2025) hari ini.

    Ia tutup usia setelah berjuang melawan kanker payudara.

    Kini, jenazah Mpok Alpa telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Kujaran, Kampung Setu, Ciganjur.

    Denny mengungkapkan bahwa tiga hari sebelum kepergian Mpok Alpa, mereka masih sempat berkomunikasi lewat panggilan video.

    “Tiga hari yang lalu kita sempat video call sama Mpok Alpa, ‘mpok entar hari Jumat gua pulang sidang laporan pertanggungjawaban langsung ke sana ya’,” kenang Denny Cagur saat ditemui di rumah duka di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).

    Shanty menambahkan, rencananya hari itu ia dan Denny memang hendak menjenguk Mpok Alpa di rumah sakit. Namun, Mpok Alpa sendiri dikenal tidak ingin orang mengetahui kondisi kesehatannya.

    “Mpok nggak mau orang tahu kalau dia sakit. Mpoknya sih biasa saja, tegar,” ujar Shanty.

    Denny mengatakan, sahabatnya itu hanya sekadar memberi tahu bahwa ia sedang kurang sehat, tanpa mengeluh hal apapun. Mpok Alpa selalu berusaha terlihat ceria dan sehat.

    “Ya dia cerita saja kalau dia lagi kurang sehat,” ucapnya.

    Bagi Denny dan Shanty, Mpok Alpa bukan sekadar rekan kerja, melainkan sudah seperti keluarga.

    “Banyak banget, ngikutin banget dari awal Mpok Alpa viral. Mpok sering ke rumah, kita sering ke sini. Salah satu sahabat terbaik kita, mudah-mudahan keluarganya diberi ketabahan. Mpok Alpa dapat tempat terbaik di sisi Allah, karena berpulang di hari yang baik,” tutur Denny.

  • Firasat Mpok Alpa sebelum Meninggal Kini Jadi Kenyataan, Postingan Instagram Ini yang Bikin Warganet Menangis

    Firasat Mpok Alpa sebelum Meninggal Kini Jadi Kenyataan, Postingan Instagram Ini yang Bikin Warganet Menangis

    GELORA.CO – Presenter sekaligus komedian Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025) di usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker.

    Kabar ini mengejutkan publik, terlebih karena Mpok Alpa dikenal sebagai sosok ceria.

    Di tengah duka, warganet menyoroti unggahannya di Instagram yang dinilai seperti firasat sebelum kepergiannya.

    Dikutip JatimNetwork.com melalui akun Instagram @nina_mpokalpa, Mpok Alpa membagikan momen kebersamaan kedua anak kembarnya, Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina, pada 30 Mei 2025.

    Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan pesan penuh nasihat untuk kedua buah hatinya.

    “Lagu ini mewakili hati mama untuk kamu nak, mama mau liat kamu tumbuh besar dan sukses. Jadilah pribadi yang baik untuk masa depan kamu… #janganjadiorangsombong #janganjadiorangrakus #janganjadiorangserakah #janganjadiorangpelit #janganjadiorangpembohong #janganjadioranggengsian #jadilahorangapaadanya” tulisnya.

    Unggahan ini disertai dengan lagu “Selalu Ada di Nadimu” yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari (BCL), salah satu soundtrack utama film animasi Indonesia Jumbo (2025).

    Sebagai informasi, lagu “Selalu Ada di Nadimu” diciptakan oleh trio produser Laleilmanino dan dirilis pada 21 Maret 2025.

    Liriknya menggambarkan doa dan cinta abadi orang tua kepada anak, bahkan ketika secara fisik mereka tak lagi bersama.

    Pesan dalam lagu ini kini terasa semakin menyayat hati setelah kepergian Mpok Alpa. Sehingga banyak warganet yang menganggap unggahan tersebut sebagai firasat sebelum kepergiannya.

    “Ya Allah lagunya… kenapa lagi ini, jadi kenyataan kan…” tulis akun Instagram @madiunwisata.

    “Seperti sudah firasat menyampaikan pesan untuk anak-anaknya,” komentar akun @queen.annisa.

    “Bahkan lagunya menjadi kenyataan. Semoga amal ibadah Mpok diterima dan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Mpok orang baik,” tulis akun @staarliin.***