Tag: Morgan

  • Nasib Raja Chip AS di Ujung Tanduk, Ini Buktinya

    Nasib Raja Chip AS di Ujung Tanduk, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib Intel kini benar-benar di ujung tanduk. Harga sahamnya anjlok lebih dari 8% pada Jumat (25/4/2025) usai perusahaan mengeluarkan proyeksi pendapatan dan laba yang jauh di bawah ekspektasi.

    Strategi baru dari CEO Lip-Bu Tan pun belum cukup menenangkan pasar.

    Bertahun-tahun keputusan bisnis yang keliru membuat raja chip AS tertinggal di industri kecerdasan buatan (AI) yang kini tengah naik daun. Di saat bersamaan, tensi perang dagang Amerika Serikat dan China semakin menebar ketidakpastian, menekan permintaan prosesor PC buatan Intel.

    Dalam presentasinya, Tan berjanji akan mengembalikan budaya inovasi Intel dengan fokus pada kekuatan utama di bidang teknik. Ia juga berencana memangkas birokrasi internal dan melakukan efisiensi tenaga kerja.

    Namun, analis Evercore ISI mengingatkan, mengubah arah perusahaan sebesar Intel seperti “membelokkan kapal perang” karena sulit dilakukan secara cepat.

    Tak hanya itu, analis J.P. Morgan menyoroti minimnya rincian dari Tan terkait strategi penguatan bisnis manufaktur chip dan upaya menarik lebih banyak pelanggan ke divisi foundry Intel.

    Padahal, Tan tetap berfokus pada bisnis kontrak manufaktur dan bahkan baru-baru ini bertemu dengan CEO TSMC untuk menjajaki potensi kolaborasi.

    Intel sempat mendapat angin segar berkat aksi para pelanggan yang menimbun chip, di tengah kekhawatiran lonjakan tarif akibat konflik dagang AS-China.

    Ben Barringer, analis global teknologi di Quilter Cheviot, mengatakan bahwa Intel bisa sedikit diuntungkan jika China memberikan pengecualian tertentu terhadap impor AS, mengingat besarnya eksposur Intel di pasar Asia.

    Strategi AI Dipertanyakan

    Di sisi lain, pernyataan Tan soal memperkuat produk-produk Intel untuk mengimbangi tren AI justru memicu lebih banyak pertanyaan. Banyak pihak bertanya-tanya bagaimana Intel akan mengejar ketertinggalan dari Nvidia yang kini mendominasi pasar AI.

    “Intel harus bergerak cepat. Mereka punya banyak investasi yang harus dikejar di bidang AI,” kata Ruben Roy analis di Stifel, dikutip dari Reuters, Senin (28/4/2025).

    Intel lebih banyak bergantung pada akuisisi startup untuk mengembangkan sayap di ranah AI. Sayangnya, selain Mobileye, akuisisi lainnya belum memberikan dampak signifikan.

    “Seharusnya Intel punya solusi internal sejak awal. Tapi mereka melewatkan peluang dan malah coba mengejar lewat akuisisi,” kritik Anshel Sag, analis di Moor Insights & Strategy.

    Salah satu kesalahan terbesar Intel adalah gagal memanfaatkan ledakan permintaan chip AI. Kesempatan ini dibiarkan hingga Nvidia bisa melesat kencang tanpa pesaing. Kini, Intel menghadapi tantangan berat karena tidak memiliki kekayaan intelektual GPU sekuat Nvidia.

    (fab/fab)

  • Film The Accountant 2 Tayang, Berikut Sinopsis dan Daftar Pemainnya

    Film The Accountant 2 Tayang, Berikut Sinopsis dan Daftar Pemainnya

    Berikut ini daftar pemain film The Accountant 2 yang bisa diperhatikan:

    1. Ben Affleck sebagai Christian Wolff.

    2. Jon Bernthal sebagai Braxton.

    3. Cynthia Addai-Robinson sebagai Marybeth Medina.

    4. J. K. Simmons sebagai Ray King.

    5. Allison Robertson sebagai Justine.

    6. Alison Wright sebagai pengisi suara Justine.

    7. Daniella Pineda sebagai Anais.

    8. Robert Morgan sebagai Burke.

    9. Grant Harvey sebagai Cobb.

    10. Andrew Howard sebagai Batu.

    11. Yael Ocasio sebagai Alberto.

    12. Lombardo Boyar sebagai Tomas.

    13. Michael Tourek sebagai Ike Sudio.

    14. Fernando Chien sebagai Sorkis.

    15. Abner Lozano sebagai Gino.

    16. Presley Alexander sebagai Lane.

    17. Nik Sanchez sebagai Charles.

    18. Talia Thiesfield.

  • Jangan Ikut Campur Urusan Dalam Negeri!

    Jangan Ikut Campur Urusan Dalam Negeri!

    Beirut

    Otoritas Lebanon melontarkan peringatan untuk Duta Besar Iran terkait komentarnya yang menuding Beirut menyerah pada tuntutan Amerika Serikat (AS) untuk melucuti senjata kelompok Hizbullah. Pemerintah Lebanon mengingatkan Dubes Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Lebanon, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (25/4/2025), memanggil Dubes Iran di Beirut, Motjaba Amani, untuk dimintai penjelasan pada Kamis (24/4). Amani memenuhi panggilan itu dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Luar Negeri Lebanon, Hani Chemaitelly.

    Disebutkan Kementerian Luar Negeri Lebanon bahwa Amani dipanggil “karena sikap publiknya baru-baru ini”.

    Dalam pertemuan itu, menurut pernyataan yang dilihat oleh Al Arabiya, Chemaitelly memberitahu Amani tentang perlunya “berkomitmen pada protokol diplomatik” terkait kedaulatan negara, dan agar tidak “mencampuri urusan mereka”.

    Dubes Iran itu dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Lebanon beberapa hari setelah dia memposting komentarnya soal masalah senjata Hizbullah dan menuduh negara Lebanon tunduk pada tuntutan AS.

    Meskipun postingan Amani itu tidak secara eksplisit menyebut Lebanon atau Hizbullah, namun waktu dan konteksnya mengindikasikan komentar itu merujuk pada diskusi terkini tentang perlucutan senjata kelompok militan yang didukung Iran tersebut.

    “Proyek perlucutan senjata itu merupakan konspirasi yang jelas terhadap negara-negara lainnya. Di saat AS terus menyediakan senjata dan rudal terbaru bagi entitas Zionis… AS menekan negara-negara lainnya untuk mengurangi atau menghancurkan persenjataan mereka dengan dalih yang berbeda,” tulisnya dalam postingan tanggal 18 April.

    Lihat juga Video ‘Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas dan 7 Terluka’:

    Hizbullah, sekutu lama Iran dan bagian dari “Poros Perlawanan”, sedang mengalami pelemahan dalam perang yang menghancurkan dengan Israel dan berakhir dengan perjanjian gencatan senjata rapuh yang dimediasi oleh Washington.

    AS telah menekan Lebanon untuk memaksa Hizbullah menyerahkan persenjataannya. Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, mengatakan pada bulan ini bahwa perlucutan senjata Hizbullah harus dilakukan “secepat mungkin”.

    Namun pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya “tidak akan membiarkan siapa pun melucuti senjata mereka”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pakar Israel Tegaskan Hizbullah Masih Tangguh: Bahkan Bisa Mengudeta Pemerintah Lebanon – Halaman all

    Pakar Israel Tegaskan Hizbullah Masih Tangguh: Bahkan Bisa Mengudeta Pemerintah Lebanon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pakar Israel bernama Dr. Moshed Elad mengakui bahwa kelompok Hizbullah di Lebanon saat ini masih tangguh meski sudah digempur Israel.

    Elad yang menjadi dosen di Kolese Galilea Barat itu menyebut Hizbullah masih menjadi kekuatan besar di Lebanon.

    “Terlepas dari serangan besar Israel yang mendera Hizbullah, organisasi itu masih lebih kuat daripada beberapa tentara Lebanon. Semuanya bergantung padanya,” kata Elad dikutip dari The Jerusalem Post.

    Menurut dia, Hizbullah bahkan mampu melakukan kudeta terhadap permintahan negara Timur Tengah itu.

    “Jika Hizbullah mau, organisasi itu bisa melakukan kudeta pemerintahan dan kembali mengklaim kontrol. Jika Hizbullah menginginkannya, jutaan Syiah akan mematuhinya,” ujarnya.

    Elad menegaskan bahwa Hizbullah tidak takut kepada pemerintah Lebanon, bahkan meski pemerintah itu dibekingi oleh Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

    “Pemerintahan Lebanon di bawah Presiden Michel Aoun, Perdana Menteri Najib Mikati, dan Kepala Staf Joseph Aoun tak dianggap oleh Hizbullah,” katanya.

    Kata Elad, Hizbullah hanya mendengarkan pendapat masyarakat yang meminta adanya peluang mengenai pemerintahan baru guna membangun kembali Lebanon.

    GENCATAN SENJATA – Orang-orang berpose untuk difoto di peluncur roket Hizbullah yang terbakar di desa Kfar Tebnit di Lebanon selatan pada 27 November 2024, setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku. (Photo by Mahmoud ZAYAT / AFP) (AFP/MAHMOUD ZAYAT)

    Dia lalu mengkritik orang-orang yang mencibir pemimpin Lebanon, Naim Qassem.

    “Beberapa orang ingin memprovokasi, ‘sang penyapu’, pemimpin Hizbullah yang efektif, dan menggambarkannya seperti anjing pudel yang mengikuti perintah tuan barunya. Kita seharusnya tidak membuat kesalahan. Ketika Presiden Aoun meminta Hizbullah melucuti senjatanya, organisasi itu membuat batasan dan menyatakan, ‘Cukup.’”

    Elad mengatakan Qassem sudah memberikan penjelasan tentang penolakan Hizbullah untuk melucuti senjata.

    “Sepanjang Israel menduduki lima titik strategis di Lebanon, sepanjang ancaman dari Israel tetap ada dan hingga persoalan wilayah dengan Israel diselesaikan, Hizbullah akan tetap memegang senjatanya.”

    Menurut dia, para pemimpin Lebanon berupaya berkompromi dengan Hizbullah.

    “Beberapa pemimpin, termasuk Syiah moderat, mengusulkan sebuah kompromi: Hizbullah akan menyimpan senjatanya di gudang Tentara Lebanon dan tidak akan mengakses gudang itu selama negara itu mengarah kepada keamanan, ekonomi, dan perombakan sosial.

    Elad menyampaikan Hizbullah tampaknya tidak akan menyetujuinya.

    “Hizbullah tidak ingin menyerahkan rudal dan senjatanya,” katanya.

    Awal bulan ini Lebanon dilaporkan makin ditekan AS yang memberikan ultimatum kepada negara Timur Tengah itu.

    Media Lebanon Al-Akhbar menyebut AS meminta Lebanon untuk melucuti paksa kelompok Hizbullah dengan tenggat waktu tertentu.

    Jika Lebanon mengabaikannya, negara itu bisa menghadapi perang yang dikobarkan kembali oleh Israel.

    Sementara itu, utusan AS untuk kawasan Timur Tengah, Morgan Ortagus, memuji perang yang dilakukan Israel di Lebanon. Ortagus dikabarkan akan berkunjung ke Lebanon hari Sabtu, (5/4/2025).

    “Kunjungan itu membawa pesan AS yang meminta inisiasi rencana untuk melucuti senjata Hizbullah sebagai syarat untuk semua persoalan lainnya, mulai dari penarikan Israel hingga pembangunan kembali,” kata Al-Akhbar, Kamis, (3/4/2025).

    “Pesan-pesan ancaman sudah sampai kepada para pejabat yang menyimpang dari Resolusi PBB 1701 dan membawa usul yang buruk sekali untuk Lebanon,” ujar narasumber media itu.

    Menurut media itu, para pejabat Lebanon merasa terpojokkan dan tidak bisa menghindari tekanan AS dan Israel.

    Jika nekat melucuti Hizbullah, pemerintah Lebanon bisa menghadapi konflik internal. Namun, jika Lebanon tidak melucuti Hizbullah, serangan besar Israel bisa terjadi lagi.

    Narasumber media itu menyebut ada kemungkinan operasi militer baru Israel terhadap Lebanon.

    “Israel akan melancarkan operasi militer baru dalam jangka waktu tertentu, dan AS sudah memberikan lampu hijau untuk hal itu,” kata narasumber Al-Akhbar.

    “Tidak diketahui apakah hal itu akan terjadi setelah kunjungan Ortagus atau apakah dia akan menunda kunjungannya hingga setelah operasi itu dijalankan.”

  • Trump Melunak! Beri Sinyal Turunkan Tarif Secara Drastis ke China

    Trump Melunak! Beri Sinyal Turunkan Tarif Secara Drastis ke China

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi sinyal adanya penurunan tarif secara drastis yang dikenakan (AS) terhadap seluruh produk impor asal China. Meski begitu, Trump menegaskan penurunan tarif tersebut tidak aja menjadi nol%.

    Trump menyadari penerapan tarif impor sebesar 145% terhadap China sangat besar. Oleh karenanya ia mengatakan nantinya tarif impor terhadap China tidak akan sebesar 145%.

    “145% itu sangat tinggi dan tidak akan setinggi itu. Tidak akan mendekati angka itu. Itu akan turun secara signifikan. Tapi tidak akan nol,” kata Trump dikutip dari CNN, Rabu (23/4/2025).

    Pernyataan Trump tersebut tersebut muncul setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang sebelumnya mengatakan bahwa tarif tinggi antara AS dan China secara efektif telah menghentikan perdagangan antar kedua negara.

    Dalam konferensi investasi privat yang diselenggarakan oleh JP Morgan Chase, Bessent menyebutkan bahwa perang dagang dengan China tidak berkelanjutan dan kemungkinan akan mereda dalam waktu dekat.

    Bessent mengatakan penurunan tarif terhadap China bukanlah untuk memutuskan hubungan yang keras atau pemisahan total antara Amerika Serikat dan China. Melainkan untuk menyeimbangkan kembali perdagangan.

    Adapun sejauh ini, China bersikap tegas dan menolak mundur. Sebagai balasan, Beijing menaikkan tarif atas barang AS hingga 125%, memasukkan lebih banyak perusahaan AS dalam daftar ekspor terbatas dan daftar entitas tidak dapat dipercaya, serta membatasi ekspor mineral penting yang digunakan dalam berbagai produk dari iPhone hingga sistem rudal.

    China juga menyasar industri strategis AS, dengan membatasi jumlah film Hollywood yang ditayangkan di dalam negeri dan mengembalikan dua pesawat Boeing ke AS.

    (rrd/rrd)

  • Sedang Tayang! Klik Link Live Streaming WWE RAW April 2025

    Sedang Tayang! Klik Link Live Streaming WWE RAW April 2025

    JABAR EKSPRES – Setelah berlangsung meriah dengan kesuksesan WrestleMania 41, dunia gulat kembali hadir dengan episode terbaru WWE RAW pada hari Selasa, 22 April 2025. Usai acara besar WrestleMania, WWE RAW hadir dengan keseruan yang tidak kalah sengit.

    Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai match list untuk episode kali ini, sejumlah nama besar dipastikan akan muncul, termasuk pemenang dari WrestleMania 41 yang bakal memanaskan kembali panggung WWE.

    Euforia WrestleMania 41 memang belum berakhir! Setelah dua hari penuh aksi luar biasa, WWE RAW episode terbaru siap menghidupkan kembali semangat penggemar. Pada WWE RAW sebelumnya, Selasa 15 April 2025, fans dihadapkan dengan pertandingan sengit antara Bayley dan Liv Morgan, di mana Bayley berhasil memberikan pelajaran berharga kepada Liv Morgan.

    Selain itu, Finn Balor yang tampil mendominasi dengan mengalahkan Penta harus menerima pengkhianatan dari Dom setelah WrestleMania 41, yang menambah bumbu panas dalam cerita Judgment Day.

    Baca juga : Rekomendasi Cara Menghasilkan Uang dari Menonton Video YouTube

    Namun, yang paling dinanti adalah aksi dari dua superstar besar, yaitu John Cena dan Jey Uso. Keduanya dipastikan akan tampil dalam episode kali ini, dan kehadiran mereka diprediksi akan membawa drama besar dalam storyline WWE saat ini.

    Tentu saja, banyak yang menantikan bagaimana John Cena, yang terkenal dengan semangat juang tinggi, akan beraksi untuk menghancurkan dunia gulat. Sementara itu, Jey Uso yang baru saja meraih kemenangan besar di WrestleMania 41 juga dijadwalkan tampil, meski tidak banyak yang terungkap mengenai apa yang akan ia lakukan di episode ini.

    Di sisi lain, ketegangan dalam grup Judgment Day tampaknya akan semakin memuncak setelah pengkhianatan Dom terhadap Finn Balor di WrestleMania 41. Apakah friction antar anggota Judgment Day akan semakin besar, atau justru mereka akan bersatu kembali? Ini tentu menjadi salah satu hal yang patut ditunggu.

    Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai daftar pertandingan untuk episode kali ini, penggemar bisa berharap melihat para pemenang besar dari WrestleMania 41 kembali ke arena. Beberapa superstar yang diprediksi akan tampil pada episode WWE RAW kali ini antara lain:

  • Mengapa Saham BBRI Tertekan? Ini Biang Keroknya

    Mengapa Saham BBRI Tertekan? Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI masih melanjutkan tren penurunan. Saham berkode BBRI itu hari ini berada di level Rp 3.590/lembar saham, turun 50 poin atau 1,37%.

    Ekonom Senior & Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mengatakan penyebab penurunan harga saham BBRI antara lain karena adanya aksi jual besar-besaran oleh investor asing. Kondisi ini dinilai biasa terjadi di pasar.

    “Mungkin hari ini investor melepas saham BBRI makanya harganya turun, untuk membeli saham lain yang mungkin sedang murah sehingga layak dibeli, ini kan market mechanism namanya,” kata Ryan kepada detikcom, Senin (21/4/2025).

    Meski begitu, Ryan memandang tren penurunan harga saham BBRI hanya bersifat sementara. Hal ini melihat secara fundamental kinerja keuangan yang masih bagus.

    “Jadi ini penurunannya masih dalam koridor yang normal. Menurut pengamatan saya, itu baru semacam koreksi sesaat. Saya berani mengatakan sebetulnya secara fundamental BRI beserta bank-bank Himbara yang lain itu di backup dengan kinerja keuangan yang solid, yang bagus,” bebernya.

    Menurut Tim Analis Bareksa, ekonomi Indonesia sedang tertekan akibat peralihan pemerintahan dan keputusan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

    Hal itu mendorong keluarnya dana asing dari pasar saham, termasuk dari saham BBRI yang memiliki market cap besar. Kondisi ini juga seiring dengan terjadinya pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Dalam sebulan terakhir, saham BBRI mengalami penurunan harga signifikan. Pada 10 Februari 2025, saham BBRI ditutup di level Rp 3.970 per lembar, turun 1,49% atau 60 poin dari hari sebelumnya. Penurunan itu sejalan dengan tren depresiasi saham BBRI dalam tiga bulan terakhir yang mencapai 10,76%.

    (aid/rrd)

  • Lebih Horor dari Horor-nya Joko Anwar

    Lebih Horor dari Horor-nya Joko Anwar

    JAKARTA – Joko Anwar mempersembahkan film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri sebagai penanda 20 tahun berkarya di Indonesia. Film ini juga menjadi karya teranyarnya menggarap film drama setelah banyak mendominasi dengan cerita horornya.

    Pengepungan di Bukit Duri menjadi spesial karena film ini menjadi kolaborasi Come and See Pictures – rumah produksi Joko bersama Amazon MGM Studios. Film ini juga merupakan film Indonesia buatan Amazon yang tayang di bioskop.

    Pengepungan di Bukit Duri menceritakan Edwin (Morgan Oey), seorang guru yang kerap berpindah-pindah sekolah demi memenuhi janji kepada kakaknya, Silvi (Lia Lukman). Edwin berjanji akan menemukan anak Silvi yang menghilang bertahun-tahun lamanya.

    Sampailah Edwin di sebuah SMA Bukit Duri, sebuah sekolah ‘buangan’ yang diisi dengan siswa-siswa yang berandal dan tidak peduli dengan pelajaran. Kehadiran Edwin menimbulkan sebuah tanya bahkan rasisme dari siswa di sekolah tersebut.

    Edwin tidak gentar karena ia masih berusaha mengajar seperti biasa, hingga ia bertemu dengan Jefri (Omara Esteghlal), seorang siswa yang menjadi pentolan grup yang mendominasi. Jefri menekan Edwin bahkan acuh dengan pengajaran Edwin.

    Ketidak gentaran Edwin mulai luntur setelah ia menyaksikan berbagai kejadian aneh di sekolah. Ia mulai menyadari hidupnya terancam ketika Jefri dan kelompoknya datang untuk bertarung dengannya.

    Kompleks dan intens. Dua kata itu muncul sejak adegan awal dimulai. Tidak ada ruang bagi penonton untuk sekadar beristirahat atau menantikan adegan-adegan yang menenangkan karena film ini seperti tidak mau menunggu penonton dan memilih menceritakannya sendiri.

    Konflik yang terjadi antara guru dan murid juga menjadi pembuka yang baik untuk mempertanyakan apa yang terjadi dengan bangsa dan lingkungan kita. Setiap karakter hidup dengan ketakutan merupakan refleksi kejadian traumatik yang masih dibawa hingga saat ini. Rasanya penceritaannya jadi lebih penting karena hal itu relevan dengan kehidupan kita.

    Menuju bagian terakhirnya terasa terseret namun hal itu terbayar dengan adegan pertarungan terakhir yang luar biasa. Selain itu, akting para pemainnya juga patut diapresiasi, namun apresiasi terbesar patut diberikan kepada Morgan Oey dan Omara Esteghlal.

    Penggambaran cerita ini juga terasa horor, lebih horor dari cerita-cerita horor yang dibuat Joko Anwar. Apa karena ceritanya dekat dengan kehidupan bermasyarakat sehingga timbul kekhawatiran kalau ceritanya akan terealisasi? Entah lah.

    Teknis kamera juga pandai menyorot ekspresi para pemain, menunjukkan ketakutan dan kegigihan mereka dalam bertaruh. Rasanya penonton harus menontonnya langsung untuk memahami perasaan ketakutan yang timbul di sepanjang film dan tentunya bukan pengalaman menonton yang menyenangkan (bukan secara negatif).

    Film ini mungkin menimbulkan respons kengerian atau mengandung trigger warning. Film ini memiliki rating D17+ dimulai dari Dewasa.

    Adapun, film Pengepungan di Bukit Duri tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 17 April.

  • Permainan Tarif Impor Trump Bikin Warga China Khawatir Dihantam PHK  – Halaman all

    Permainan Tarif Impor Trump Bikin Warga China Khawatir Dihantam PHK  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump sebesar 245 persen telah memicu kekhawatiran besar di kalangan rumah tangga China selaku negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

    Adapun kekhawatiran yang dimaksud mencakup risiko kehilangan pekerjaan, stagnasi pendapatan, hingga kerugian investasi, menurut laporan Bloomberg.

    Dalam survei yang dilakukan perbankan keuangan Morgan Stanley terhadap 2.034 responden dari kota-kota tingkat 1 hingga 4 di China selama 8–11 April, sebanyak 44 persen responden China menyatakan ketakutan mereka akan adanya PHK massal, buntut eskalasi perang dagang antara Beijing dan Washington.

    Angka ini menjadi yang tertinggi sejak survei diluncurkan pada 2020. Dimana sebelumnya hanya ada 39 persen responden yang khawatir akan menganggur akibat tarif AS di tahun sebelumnya.

    Lebih lanjut, sebanyak 40 persen responden menyatakan kekhawatiran terhadap pemotongan gaji, sementara ekspektasi kenaikan pendapatan dalam 12 bulan ke depan hanya sebesar 5,7 persen, turun 50 basis poin dibanding survei terakhir pada Desember lalu.

    Tak hanya itu, survei Morgan Stanley juga mengungkapkan bahwa ekspektasi belanja konsumen China melemah ke titik terendah sejak negara tirai bambu itu membuka kembali perekonomiannya pasca-Covid.

    Dalam catatan tim analis yang dipimpin oleh Lillian Lou dan Robin Xing, hanya 23 persen responden yang mengaku berencana meningkatkan pengeluaran pada kuartal berikutnya, turun 8 poin persentase dibanding tiga bulan sebelumnya.

    Tarif Trump Jadi Biang Kerok

    Kekhawatiran ini diungkap masyarakat China tepat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump  mengumumkan tarif resiprokal atau tarif timbal balik pada Rabu, 2 April 2025. Dalam kesempatan itu  AS mengenakan tarif timbal balik terhadap produk Cina sebesar 34 persen. 

    Selang dua hari, tepatnya 4 April Komite Tarif Dewan Negara China turut menerapkan tarif 34 persen atas produk-produk asal AS. Tindakan tersebut dilakukan sebagai balasan dari penerapan bea masuk resiprokal Donald Trump.

    Menanggapi hal itu, pada 7 April 2025, Trump mengancam akan mengenakan bea masuk tambahan sebesar 50 persen pada barang-barang impor dari China, jika negara tersebut tidak mencabut tarif sebesar 34 persen.

    Namun hal tersebut tak membuat China gentar, Xi Jinping justru China menaikkan tarif tambahan menjadi 84 persen pada Rabu, 9 April 2025.

    Ketegangan yang semakin berlanjut akhirnya mendorong AS untuk menjatuhkan tarif 245 persen ke China. Sementara China memberlakukan tarif sebesar 125 persen terhadap AS.

    Merespon perang dagang yang dilakukan AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian menegaskan bahwa negaranya tak pernah takut dengan ancaman perang dagang yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Tiongkok tidak akan peduli jika Amerika Serikat terus memainkan permainan angka tarif,” Tegas Lin Jian, Kamis (17/4/2025).

    “China tidak ingin berperang dagang dengan AS, tetapi sama sekali tidak takut jika AS bersikeras memprovokasi,” imbuhnya.

    Kendati demikian dampak dari kebijakan tersebut dapat memicu PHK massal, kerugian investasi, dan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.  Hal itu yang kemudian mendorong kekhawatiran masyarakat China terutama pelaku UMKM.

    Adalah Lionel Xu, seorang pengusaha UMKM di sela-sela pameran Canton Fair di Guangzhou, China yang terdampak perang dagang Trump.

    Ia menuturkan bahwa kenaikan tarif impor yang diberlakukan Trump telah membuat bisnisnya menurun. Dulu, perangkat pengusir nyamuk yang diproduksi perusahaannya, Sorbo Technology laris manis di toko-toko Walmart di Amerika Serikat.

    Akan tetapi sekarang tumpukan alat-alat pembasmi nyamuk Sorbo teronggok di gudang perusahaan di Zhejiang.

    “Kami kewalahan. Ini sangat berat bagi kami,” keluh Xu.

    Xu bukan satu-satunya yang merasakan pahitnya perang ekonomi ini. perempuan bernama Amy tengah bertugas menjual mesin pembuat es krim untuk Guangdong Sailing Trade Company juga mengeluhkan dampak perang dagang China vs AS.

    Menurutnya tarif impor yang tinggi membuat harga barang-barang itu menjadi terlalu tinggi bagi mayoritas perusahaan AS, alhasil mereka membebankan biaya tersebut kepada pelanggan. Kenaikan harga inilah yang membuat daya beli masyarakat menurun dan perusahaan kehilangan pelanggan.

     

  • Joe Biden: Trump Bawa Malapetaka, Baru Menjabat 100 Hari Bikin Hancur Pemerintahan AS – Halaman all

    Joe Biden: Trump Bawa Malapetaka, Baru Menjabat 100 Hari Bikin Hancur Pemerintahan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan presiden AS ke-45 Joe Biden, melontarkan kritikan tajam ke Donald Trump pasca presiden tersebut menetapkan kebijakan-kebijakan kontroversial.

    Kritikan itu disampaikan Biden saat memberikan pidato kepresidenan untuk pertama kalinya pada Selasa (15/4/2025) waktu setempat.

    Dalam pidatonya Biden menyebut kebijakan yang dilakukan pemerintahan Trump dapat membawa malapetaka bagi warga AS.

    Adapun kebijakan yang dimaksud yakni pemangkasan besar-besaran oleh Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang dipimpin Elon Musk terhadap badan Jaminan Sosial AS.

    “Kurang dari 100 hari, pemerintahan ini telah melakukan banyak kerusakan dan begitu banyak kehancuran, sungguh menakjubkan hal itu bisa terjadi begitu cepat,” kata Biden dalam konferensi advokasi disabilitas di Chicago, dikutip dari CNN International.

    “Mereka menebas administrasi Jaminan Sosial, memaksa 7 ribu karyawan berhenti,” imbuhnya.

    Selama setengah jam, Biden menekan bahwa upaya perampingan termasuk pemecatan lebih dari 7.000 pegawai, penutupan kantor, dan restrukturisasi tugas sebagai langkah-langkah “ceroboh dan merusak”.

    “Banyak warga AS yang bergantung pada jaminan sosial untuk membeli makanan hanya untuk bertahan hidup,” kata Biden lagi.

    “Banyak dari penerima manfaat itu adalah satu-satunya pendapatan mereka. Jika dipangkas atau diambil, itu akan sangat menghancurkan, menghancurkan jutaan orang,” lanjutnya.

    Meskipun Biden tidak menyebut nama Trump secara langsung dalam pidatonya, kritiknya jelas ditujukan kepada kebijakan pemerintahannya.

    Pernyataan ini menandai kembalinya Biden ke panggung politik dengan fokus pada isu-isu sosial yang menjadi perhatian utamanya selama menjabat sebagai presiden. ​

    Parlemen Ikut krut Kritik Trump

    Kritikan tak hanya dilontarkan Joe Biden, beberapa anggota parlemen Demokrat telah menyatakan ketidakpuasan dengan kebijakan perdagangan saat ini.

    Termasuk diantaranya Senator Cory Booker, Demokrat dari New Jersey.

    Ia menilai kebijakan Trump telah memicu hambatan perdagangan karena mengguncang ekonomi dan menguras tabungan warga Amerika

    “Saya hanya ingin atas nama saya sendiri, menyampaikan kecaman keras dan tegas terhadap tarif Trump. Semuanya salah. Itu harus dikutuk,” ujar Booker.

    Senada dengan yang lain, Ray Dalio, pendiri dana lindung nilai Bridgewater Associates, mengatakan bahwa ia khawatir akan sesuatu yang lebih buruk daripada resesi.

    “Saya pikir saat ini kita berada pada titik pengambilan keputusan dan sangat dekat dengan resesi,” kata Dalio di acara Meet the Press di NBC News menanggapi pertanyaan tentang apakah AS kemungkinan akan mengalami resesi karena kebijakan tarif Trump.

    “Dan saya khawatir akan sesuatu yang lebih buruk daripada resesi jika hal ini tidak ditangani dengan baik.” imbuhnya

    Kebijakan Trump Bawa Bencana Ekonomi

    Terbaru, Mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers mengungkap adanya risiko resesi dengan kemungkinan 2 juta warga AS kehilangan pekerjaan, sebagai akibat dari kenaikan tarif yang sedang berlangsung.

    Peringatan diungkap Summers dalam wawancara di Wall Street Week dengan Bloomberg Television.

    Menurut Summers, kebijakan tarif Trump saat ini lebih ekstrim dari tarif yang diterapkan pada tahun 1930.

    Dapat menaikkan harga, merugikan konsumen dan bisnis AS, mengganggu perdagangan global, dan berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi global.

    Lantaran tarif impor yang diberlakukan Trump memicu beberapa mitra dagang untuk melemparkan tindakan balasan terhadap tarif yang diberlakukan Trump tersebut, yang pada akhirnya membawa perdagangan dunia di ambang resesi.

    “Kemungkinan besar kita akan mengalami resesi – dan dalam konteks resesi, kita akan melihat tambahan 2 juta orang menganggur,” kata Summers.

    “Kita akan melihat kerugian dalam pendapatan rumah tangga sebesar 5.000 dolar per keluarga atau lebih,” imbuh Summers, yang merupakan profesor Universitas Harvard.

    Komentar serupa juga turut dirilis ekonom perbankan investasi Goldman Sachs Group Inc telah lebih dulu memperingatkan warga AS untuk bersiap menghadapi lonjakan resesi 45 persen dalam 12 bulan atau satu tahun ke depan.

    Bank investasi J.P. Morgan juga menempatkan kemungkinan resesi AS dan global sebesar 60 persen  buntut tarif impor baru yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.

    Sementara Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperingatkan kenaikan inflasi yang dapat mengancam keberlangsungan kondisi perekonomian AS buntut kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

    (Tribunnews.com / Namira)