Tag: Morgan

  • Penjualan iPhone 17 Series Gila-gilaan, Produksi Digenjot

    Penjualan iPhone 17 Series Gila-gilaan, Produksi Digenjot

    Jakarta

    Apple merombak lini iPhone baru tahun ini dan hasilnya tampak cukup menjanjikan. Sekitar dua minggu setelah iPhone 17 series diluncurkan, analis dari Morgan Stanley mengatakan permintaan terhadap ponsel baru ini telah melampaui perkiraan mereka.

    Laporan ini dibuat berdasarkan kombinasi antara estimasi pengiriman yang diperpanjang di toko online Apple dan informasi yang mereka kumpulkan dari rantai pasokan Apple.

    Menurut laporan Morgan Stanley, permintaan awal untuk iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max cukup tinggi yang mengindikasikan produksi untuk tiga model tersebut akan ditambah.

    “Pemeriksaan rantai pasokan oleh kami menunjukkan peningkatan produksi iPhone 17 kemungkinan akan terjadi,” kata Erik Woodring, analis dari Morgan Stanley, seperti dikutip dari MacRumors, Minggu (4/10/2025).

    Memo dari Morgan Stanley mengatakan rantai pasokan Apple mungkin akan meningkatkan produksi iPhone baru pada paruh kedua tahun 2025 hingga di atas 90 juta unit, naik dari 84-86 juta unit saat ini.

    Sementara itu, Morgan Stanley mengatakan permintaan untuk iPhone Air relatif lemah sejauh ini. Namun, iPhone Air saat ini belum tersedia di China sehingga permintaan globalnya masih belum bisa dipastikan.

    Menurut laporan Morgan Stanley, permintaan untuk iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max sebagian besar datang dari pemilik iPhone lawas yang membutuhkan upgrade perangkat.

    Kesuksesan iPhone 17 series bahkan diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2026. Morgan Stanley memperkirakan akan ada lebih banyak konsumen di kategori tersebut tahun depan saat Apple meluncurkan iPhone 18 series dan iPhone layar lipat.

    Morgan Stanley kini memperkirakan Apple akan menjual 243 juta unit iPhone tahun depan, namun mereka tidak menutup kemungkinan penjualan iPhone akan tembus hingga 270 juta unit jika fitur iPhone Fold dan Apple Intelligence berhasil menciptakan permintaan yang kuat.

    “iPhone sudah mulai usang, dan inovasi terbesar Apple dalam beberapa tahun terakhir akan datang dalam waktu kurang dari 12 bulan,” tulis analis di Morgan Stanley.

    (vmp/vmp)

  • Pengganti Starlink Lebih Canggih Padahal Tak Terkenal, Elon Musk Bye!

    Pengganti Starlink Lebih Canggih Padahal Tak Terkenal, Elon Musk Bye!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup asal Amerika Serikat, Spacecoin, membuat gebrakan besar di industri internet satelit. Perusahaan itu mengklaim berhasil mengirim informasi terenkripsi melewati satelit tanpa melalui jaringan internet darat, sesuatu yang belum pernah dilakukan pesaingnya, termasuk Starlink milik Elon Musk.

    Pendiri Spacecoin, Tae Oh, mengatakan uji coba ini membuktikan bahwa data berbasis blockchain bisa meninggalkan Bumi, diteruskan melalui satelit, lalu kembali ke pengguna dalam kondisi utuh. Dalam pengujian yang dilakukan bersama perusahaan mikrosatelit Bulgaria, EnduroSat, data menempuh perjalanan lebih dari 7.000 kilometer dari Chili menuju Azores.

    Perusahaan ini mengusung konsep berbeda dari Starlink. Jika Starlink dikendalikan penuh oleh SpaceX, Spacecoin membangun sistem desentralisasi. Dengan sistem ini, siapa pun bisa bergabung, mengirim pembayaran, atau menyimpan data tanpa perantara penyedia layanan internet.

    “Selain pengguna akhir, kami juga menargetkan pengembang, perusahaan telekomunikasi, NGO, dan mitra infrastruktur,” ujar Oh, dikutip dari Reuters, Kamis (2/10/2025).

    Menurutnya, sistem blockchain memungkinkan setiap transaksi diverifikasi otomatis, sehingga informasi atau pembayaran tidak bisa dipalsukan, diubah, atau disadap pihak jahat.

    Pasar internet satelit sendiri tengah berkembang pesat seiring meningkatnya kebutuhan broadband global. Sebelumnya, bank investasi J.P. Morgan pernah menguji pembayaran blockchain antar-satelit. Namun, Spacecoin menjadi yang pertama melakukan transaksi sepenuhnya tanpa jaringan darat.

    Meski demikian, Spacecoin masih jauh tertinggal dibandingkan Starlink. Starlink kini mengoperasikan sekitar 8.000 satelit, sementara Spacecoin baru memiliki satu satelit yang diluncurkan Desember 2024 dengan roket SpaceX. Startup ini berencana menambah tiga satelit lagi hingga akhir 2025 untuk memperkuat jaringannya di orbit rendah Bumi (LEO).

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tertekan Perang Harga Sengit, Penjualan BYD di China Turun

    Tertekan Perang Harga Sengit, Penjualan BYD di China Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan bulanan raksasa kendaraan listrik BYD Co., turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari 18 bulan, di tengah perang harga dan persaingan yang sengit di pasar China.

    Pengiriman pada September 2025 turun 5,5% dari tahun sebelumnya menjadi 396.270 unit, menandai kontraksi pertama BYD sejak Februari 2024. Jika fluktuasi di sekitar liburan Tahun Baru Imlek tidak diperhitungkan, ini akan menjadi penurunan pertama sejak 2020, ketika Covid mengganggu rantai pasokan.

    Melansir Bloomberg, Kamis (2/10/2025), penurunan ini terjadi ketika perusahaan memangkas target penjualannya tahun ini sebesar 16% menjadi 4,6 juta unit, meskipun seorang eksekutif senior mengatakan langkah tersebut mencerminkan respons gesit BYD terhadap perubahan pasar dan target yang direvisi tetap merupakan sebuah pencapaian.

    Terlepas dari hasil tersebut, saham BYD yang diperdagangkan di Hong Kong naik sebanyak 2,9% pada Kamis (2/10/2025) pagi.

    Momentum BYD mungkin melambat, tetapi kemungkinan besar mereka masih mengirimkan lebih banyak kendaraan bertenaga baterai daripada Tesla Inc. dari Amerika, yang akan melaporkan angka pengiriman kuartal ketiganya pada hari Kamis nanti.

    Menurut konsensus Bloomberg, perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini diperkirakan telah mengirimkan sekitar 439.600 mobil. Angka tersebut lebih rendah dari 582.522 unit EV yang telah terjual BYD dalam periode yang sama.

    Dengan September dan Oktober yang biasanya merupakan bulan-bulan sibuk bagi pasar otomotif di China, BYD dan para pesaingnya kemungkinan akan berupaya memaksimalkan kuartal terakhir untuk memenuhi target penjualan tahunan mereka.

    Pajak pembelian untuk beberapa EV tertentu akan kembali diberlakukan secara bertahap mulai 2026, yang mendorong para analis memperkirakan peningkatan pengiriman karena konsumen ingin memanfaatkan keringanan pajak tersebut sebelum masa berlakunya berakhir.

    Sebaliknya, Geely Automobile Holdings dengan cepat mengejar pesaingnya dengan menjual 273.125 unit pada September, menunjukkan pertumbuhan sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Grup ini sedang menjalani restrukturisasi untuk bersaing lebih baik dengan BYD, termasuk privatisasi merek Zeekr EV-nya, yang sedang dalam proses penarikan dari Bursa Efek New York.

    Merek lain yang juga menikmati lonjakan penjualan pada September antara lain Xpeng Inc., yang mencatatkan lonjakan 95% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 41.581 unit, dan Zhejiang Leapmotor Technology Co., yang meraup kenaikan 97% menjadi 66.657 unit.

    Xiaomi Corp. terus meningkatkan produksinya setelah meluncurkan kendaraan sport utility YU7 pada Juni. Perusahaan ini mengirimkan lebih dari 40.000 unit bulan lalu, mencetak rekor.

    Analis Morgan Stanley, termasuk Tim Hsiao, mengatakan dalam sebuah catatan riset bahwa selama lonjakan penjualan akhir tahun, BYD perlu menjual rata-rata 447.000 kendaraan per bulan pada kuartal terakhir untuk mencapai target 4,6 juta unit.

    Berdasarkan data penjualan yang dirilis oleh produsen mobil sejauh ini, segmen kendaraan listrik dan hybrid China tumbuh 10% secara bulanan pada September, lebih rendah dari perkiraan analis Citi Research sebesar 15%.

    Dengan Beijing mendesak beberapa industri, termasuk sektor otomotif, untuk mengakhiri perang harga yang tidak berkelanjutan, produsen dapat kesulitan mempertahankan momentum penjualan mereka tanpa diskon besar-besaran. Namun, tekanan pemerintah tampaknya hanya berdampak terbatas pada produsen mobil.

  • Anggota DK PBB Sepakat Gencatan Senjata Gaza tapi Lagi-lagi Diveto AS

    Anggota DK PBB Sepakat Gencatan Senjata Gaza tapi Lagi-lagi Diveto AS

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) lagi-lagi memakai hak veto untuk menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. AS sudah memakai hak veto terkait Perang Gaza sebanyak 16 kali.

    Sebagaimana diketahui, AS sudah memakai hak veto berkali-kali untuk menolak gencatan senjata di Gaza. Pada bulan Juni lalu, AS pernah memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen antara Israel dan militan Hamas di Gaza.

    AS sekaligus menolak resolusi DK PBB yang juga menuntut dibukanya akses bantuan tanpa hambatan di seluruh wilayah kantong yang dilanda perang itu.

    “Amerika Serikat telah menegaskan ‘Kami tidak akan mendukung tindakan apa pun yang gagal mengutuk Hamas dan tidak menyerukan Hamas untuk melucuti senjata dan meninggalkan Gaza’,” kata Penjabat Duta Besar AS untuk PBB Dorothy Shea kepada dewan sebelum pemungutan suara, dilansir Reuters, Kamis (5/6/2025).

    AS beralasan bahwa resolusi tersebut juga akan merusak upaya yang dipimpin AS untuk menjadi perantara gencatan senjata. Diketahui AS adalah sekutu dan pemasok senjata terbesar Israel.

    14 Negara Dukung Gencatan Senjata

    Ke-14 negara lain di DK PBB memberikan suara mendukung rancangan resolusi gencatan senjata tersebut karena krisis kemanusiaan mencengkeram wilayah kantong yang dihuni lebih dari 2 juta orang itu. Diketahui Gaza dilanda kelaparan dan bantuan hanya mengalir masuk sejak Israel mencabut blokade.

    Pemungutan suara Dewan Keamanan PBB dilakukan saat Israel terus melancarkan serangan di Gaza setelah mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan pada bulan Maret. Pihak otoritas kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel menewaskan 45 orang pada hari Rabu, sementara Israel mengatakan seorang tentara tewas dalam pertempuran.

    Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengkritik keputusan pemerintah Israel untuk memperluas operasi militernya di Gaza dan sangat membatasi bantuan kemanusiaan sebagai “tidak dapat dibenarkan, tidak proporsional, dan kontraproduktif.”

    Israel telah menolak seruan untuk gencatan senjata tanpa syarat atau permanen, dengan mengatakan Hamas tidak dapat tinggal di Gaza. Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan kepada anggota dewan yang memberikan suara mendukung rancangan tersebut, “Anda memilih peredaan dan penyerahan. Anda memilih jalan yang tidak mengarah pada perdamaian. Hanya menuju lebih banyak teror.”

    Merespons sikap AS tersebut, Hamas lalu mengutuk veto AS. Hamas menggambarkannya sebagai menunjukkan “bias buta pemerintah AS” terhadap Israel. Rancangan resolusi Dewan Keamanan juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan pihak lain.

    AS Pakai Hak Veto Lagi

    Terbaru, AS kembali menggunakan hak veto terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Jalur Gaza, serta agar Israel mencabut semua pembatasan pengiriman bantuan ke daerah kantong Palestina tersebut.

    Draft resolusi terbaru yang disusun oleh 10 anggota terpilih dari total 15 negara anggota DK PBB itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (19/9/2025), juga menuntut pembebasan segera, secara bermartabat, dan tanpa syarat semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza.

    Resolusi yang divoting oleh DK PBB pada Kamis (18/9) waktu setempat itu mendapatkan dukungan 14 negara anggota, kecuali AS.

    16 Kali Pakai Hak Veto Terkait Perang Gaza

    Ini berarti sudah keenam kalinya AS menggunakan hak veto dalam voting resolusi DK PBB menyangkut perang Gaza yang berkecamuk selama hampir dua tahun terakhir antara Israel dan Hamas.

    “Kelaparan telah dipastikan terjadi di Gaza — tidak diproyeksikan, tidak dideklarasikan, tetapi terkonfirmasi,” kata Duta Besar Denmark untuk PBB, Christina Markus Lassen, di hadapan para anggota DK PBB sebelum voting digelar.

    “Sementara itu, Israel telah memperluas operasi militernya di Kota Gaza, yang semakin memperparah penderitaan warga sipil. Akibatnya, terjadinya situasi bencana ini, kegagalan kemanusiaan, yang memaksa kita untuk bertindak hari ini,” tegasnya.

    AS selalu melindungi Israel, sekutu dekatnya, dalam forum PBB. Meskipun pekan lalu, Washington mendukung pernyataan bersama DK PBB yang mengecam serangan Tel Aviv terhadap Qatar, meskipun pernyataan itu tidak menyebut langsung Israel yang bertanggung jawab.

    Langkah itu mencerminkan ketidakpuasan Presiden Donald Trump dengan serangan yang diperintahkan oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Namun, veto yang diberikan AS dalam voting pada Kamis (18/9) menunjukkan bahwa sepekan kemudian, Washington kembali dengan teguh memberikan perlindungan diplomatik kepada Israel.

    Konselor Misi AS untuk PBB, Morgan Ortagus, yang juga Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, dalam pernyataannya di forum DK PBB mengatakan bahwa resolusi terbaru ini gagal mengecam Hamas atau mengakui hak Israel untuk melindungi diri.

    “Sikap AS menentang resolusi ini bukanlah hal yang mengejutkan. Resolusi ini gagal mengutuk Hamas atau mengakui hak Israel untuk membela diri, dan secara keliru melegitimasi narasi palsu yang menguntungkan Hamas, yang sayangnya telah beredar luas di Dewan ini,” sebutnya.

    “Hamas bertanggung jawab atas dimulainya dan berlanjutnya perang ini. Israel telah menerima usulan persyaratan yang akan mengakhiri perang, tetapi Hamas terus menolaknya. Perang ini dapat berakhir hari ini jika Hamas membebaskan para sandera dan meletakkan senjatanya,” kata Ortagus.

    Palestina Sesalkan Keputusan AS

    Otoritas Palestina menyesalkan dan mengecam veto yang digunakan AS. Palestina menyebut veto AS hanya akan semakin mendorong Israel untuk melanjutkan kejahatan di wilayahnya.

    “Kami menyampaikan penyesalan dan keheranan kami bahwa pemerintah AS sekali lagi memblokir resolusi gencatan senjata, meskipun semua anggota Dewan Keamanan telah menyetujui rancangan tersebut,” kata juru bicara kantor kepresidenan Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (19/9/2025).

    Abu Rudeineh dalam pernyataannya menyebut resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB itu telah “secara eksplisit menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina”.

    Dia mengatakan bahwa veto AS hanya akan “mendorong pendudukan Israel untuk melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan melawan semua legitimasi dan hukum internasional”.

    Lebih lanjut, Abu Rudeineh menyerukan Washington untuk “meninjau kembali keputusannya demi menegakkan hukum internasional”.

    Halaman 2 dari 5

    (rdp/rdp)

  • Upaya Baru Fajar Nugros Bawa Kisah Klasik

    Upaya Baru Fajar Nugros Bawa Kisah Klasik

    JAKARTA – Sutradara Fajar Nugros menghadirkan film terbaru bertajuk Perempuan Pembawa Sial. Film ini tayang perdana di JAFF 2024 sebelum dirilis secara luas di bioskop Indonesia mulai Kamis, 18 September.

    Film Perempuan Pembawa Sial menceritakan Mirah (Raihaanun) yang akan menikah dengan Aryo (Banyu Bening), namun pernikahan mereka tidak berlangsung lama setelah Aryo meninggal dalam kejadian tragis. Kemudian, Mirah mencari kehidupan baru dengan tetap bekerja di sebuah pabrik.

    Mirah ternyata mengalami Bahu Laweyan di mana semua orang yang menjalani hubungan dengannya akan berakhir mengenaskan. Mirah mencari tempat baru sampai ia memutuskan menikah dengan atasannya, namun kejadian serupa terjadi kepada pasangannya.

    Kejadian dua kali itu membuat masyarakat dan orang-orang sekitarnya mengutuk keberadaan Mirah. Suatu hari, Mirah bertemu dengan Puti (Clara Bernadeth), adik tirinya yang sudah lama tidak berkomunikasi dengannya.

    Di sisi lain, Mirah juga bertemu dengan Bana (Morgan Oey), penjual di restoran Padang yang tertarik dengan Mirah. Meski begitu, teror tetap menghampiri Mirah hingga ia harus menyelesaikan semuanya.

    Fajar Nugros bersama Husein M. Atmodjo berkolaborasi kembali untuk menciptakan Perempuan Pembawa Sial. Film ini mengangkat kisah klasik Bawang Merah Bawang Putih dengan gaya modern dan tentunya horor.

    Adegan pembukanya singkat tapi menegaskan bahwa sebuah teror besar akan hadir dalam hidup Mirah. Adegan ini menanamkan ekspektasi tinggi untuk apa yang terjadi selanjutnya.

    Sinematografinya juga terasa fokus agar penonton bisa melihat siapa yang menjadi fokus utama. Bagian menarik lainnya adalah rangkaian jumpscare yang ditaruh sutradara di adegan-adegan yang tidak terduga. Momen itu membuat terkejut hingga lelah karena timing-nya yang tidak berjauhan.

    Didik Nini Thowok yang hadir sedikit menjadi ikonis dengan penampilannya, meski sebenarnya porsi penceritaannya bisa dikembangkan dalam plot.

    Ceritanya panjang dan rumit membuat penonton harus mengikuti perjalanan Mirah. Beberapa bagian terasa panjang tapi tetap dinantikan.

    Film ini menawarkan bagaimana masyarakat memandang seorang wanita yang seringkali dijadikan obyek, namun hal itu tidak terlalu dieksplor padahal bisa dikembangkan. Sutradara memilih untuk mengulang rangkaian jumpscare demi membuat film ini tetap menjadi horor.

    Apa yang dibangun dengan terasa potensial berakhir dengan datar dan meninggalkan rasa yang mudah terlupakan. Meski begitu, film ini memiliki paduan kisah klasik yang bisa menjadi kesegaran dalam genre-nya.

    Film Perempuan Pembawa Sial bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai Kamis, 18 September.

  • Lagi-lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Tuntut Gencatan Senjata Gaza

    Lagi-lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Tuntut Gencatan Senjata Gaza

    New York

    Amerika Serikat (AS) kembali menggunakan hak veto terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Jalur Gaza, serta agar Israel mencabut semua pembatasan pengiriman bantuan ke daerah kantong Palestina tersebut.

    Draft resolusi terbaru yang disusun oleh 10 anggota terpilih dari total 15 negara anggota DK PBB itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (19/9/2025), juga menuntut pembebasan segera, secara bermartabat, dan tanpa syarat semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza.

    Resolusi yang divoting oleh DK PBB pada Kamis (18/9) waktu setempat itu mendapatkan dukungan 14 negara anggota, kecuali AS.

    Ini berarti sudah keenam kalinya AS menggunakan hak veto dalam voting resolusi DK PBB menyangkut perang Gaza yang berkecamuk selama hampir dua tahun terakhir antara Israel dan Hamas.

    “Kelaparan telah dipastikan terjadi di Gaza — tidak diproyeksikan, tidak dideklarasikan, tetapi terkonfirmasi,” kata Duta Besar Denmark untuk PBB, Christina Markus Lassen, di hadapan para anggota DK PBB sebelum voting digelar.

    “Sementara itu, Israel telah memperluas operasi militernya di Kota Gaza, yang semakin memperparah penderitaan warga sipil. Akibatnya, terjadinya situasi bencana ini, kegagalan kemanusiaan, yang memaksa kita untuk bertindak hari ini,” tegasnya.

    AS selalu melindungi Israel, sekutu dekatnya, dalam forum PBB. Meskipun pekan lalu, Washington mendukung pernyataan bersama DK PBB yang mengecam serangan Tel Aviv terhadap Qatar, meskipun pernyataan itu tidak menyebut langsung Israel yang bertanggung jawab.

    Langkah itu mencerminkan ketidakpuasan Presiden Donald Trump dengan serangan yang diperintahkan oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Namun, veto yang diberikan AS dalam voting pada Kamis (18/9) menunjukkan bahwa sepekan kemudian, Washington kembali dengan teguh memberikan perlindungan diplomatik kepada Israel.

    Konselor Misi AS untuk PBB, Morgan Ortagus, yang juga Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, dalam pernyataannya di forum DK PBB mengatakan bahwa resolusi terbaru ini gagal mengecam Hamas atau mengakui hak Israel untuk melindungi diri.

    “Sikap AS menentang resolusi ini bukanlah hal yang mengejutkan. Resolusi ini gagal mengutuk Hamas atau mengakui hak Israel untuk membela diri, dan secara keliru melegitimasi narasi palsu yang menguntungkan Hamas, yang sayangnya telah beredar luas di Dewan ini,” sebutnya.

    “Hamas bertanggung jawab atas dimulainya dan berlanjutnya perang ini. Israel telah menerima usulan persyaratan yang akan mengakhiri perang, tetapi Hamas terus menolaknya. Perang ini dapat berakhir hari ini jika Hamas membebaskan para sandera dan meletakkan senjatanya,” kata Ortagus.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Intip Tanda-tanda Kehidupan Alien Kuno di Planet Mars

    Intip Tanda-tanda Kehidupan Alien Kuno di Planet Mars

    Bisnis.com, JAKARTA – Rover Perseverance menemukan Cheyava Falls pada Juli 2024 saat menjelajahi formasi ‘Bright Angel’, yang merupakan sekelompok bukit batu di tepi utara dan selatan Neretva Vallis.

    Neretva Vallis adalah lembah sungai kuno selebar sekitar 400 meter, yang terbentuk oleh aliran air ke Kawah Jezero, saat Mars masih memiliki air di permukaannya.

    “Penemuan ini merupakan hasil langsung dari upaya NASA untuk merencanakan, mengembangkan, dan melaksanakan misi secara strategis yang mampu menghasilkan jenis ilmu pengetahuan ini,” kata Nicky Fox, wakil administrator Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA di Washington, dikutip dari BBC Astronomy, Selasa (16/9/2025).

    Penemuan tersebut disebut sebagai studi lebih lanjut untuk membenarkan potensi kehidupan kuno di Mars.

    “Dengan publikasi hasil yang telah direview oleh rekan sejawat ini, NASA membuat data ini tersedia bagi komunitas ilmiah yang lebih luas untuk studi lebih lanjut guna mengonfirmasi atau membantah potensi biologisnya” sambung Nicky Fox.

    Rover Perseverance menemukan batuan sedimen yang terdiri dari lempung dan lumpur, yang, ketika ditemukan di Bumi, dapat mengandung bukti kuno kehidupan mikroba masa lalu. Batu-batuan tersebut kaya akan karbon organik, belerang, besi teroksidasi (karat), dan fosfor.

    “Kombinasi senyawa kimia yang kami temukan di Formasi Bright Angel berpotensi menjadi sumber energi yang kaya bagi metabolisme mikroba,”

    “Namun, hanya karena kami melihat semua tanda kimia yang meyakinkan dalam data tersebut tidak berarti kami memiliki tanda biologis potensial. Kami perlu menganalisis apa arti data tersebut” kata Joel Hurowitz, ilmuwan dari Universitas Stony Brook, New York, dan penulis utama makalah tersebut.

    Penemuan oleh Rover Perseverance

    Rover Perseverance NASA dilengkapi dengan sejumlah alat untuk menganalisis sampel yang ditemukan di Planet Merah.

    Instrumen PIXL (Planetary Instrument for X-ray Lithochemistry) dan SHERLOC (Scanning Habitable Environments with Raman & Luminescence for Organics & Chemicals) digunakan dalam penemuan ini.

    Di Cheyava Falls, ditemukan batu berbentuk panah berukuran sekitar 1 meter x 0,6 meter, yang mengandung bintik-bintik berwarna. Para ilmuwan mengatakan bintik-bintik ini mungkin dihasilkan oleh kehidupan mikroba yang menggunakan bahan kimia dalam batu sebagai sumber energi.

    Perseverance menemukan bukti visual reaksi kimia yang terjadi pada batu, yang tim ilmuwan sebut sebagai ‘bintik-bintik macan tutul’. Bintik-bintik ini mengandung dua mineral kaya besi: vivianite dan greigite.

    NASA mengatakan vivianite ditemukan di Bumi dalam sedimen, rawa gambut, dan materi organik yang membusuk, sementara beberapa kehidupan mikroba di Bumi dapat menghasilkan greigite. Artinya, ini adalah jejak potensial kehidupan mikroba yang menghasilkan energi dan tumbuh.

    Namun, diperlukan bukti lebih lanjut, karena mineral-mineral ini juga dapat terbentuk tanpa adanya kehidupan. Mereka mungkin bisa saja terbentuk akibat suhu tinggi, kondisi asam, dan ikatan dengan senyawa organik. Namun, NASA mengatakan bahwa batuan di Bright Angel tidak menunjukkan bukti bahwa mereka mengalami suhu tinggi atau kondisi asam.  

    Kehidupan yang penuh vitalitas  

    Dulu dianggap bahwa tanda-tanda kehidupan kuno di Mars terbatas pada formasi batuan yang lebih tua, tetapi penemuan ini dilakukan pada beberapa batuan sedimen termuda yang dianalisis oleh Perseverance.

    Ini dapat berarti Mars, mungkin pernah layak huni untuk periode yang lebih lama, atau pada tahap sejarah planet yang lebih akhir daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    “Klaim astrobiologi, terutama yang terkait dengan penemuan kehidupan extraterrestrial di masa lalu, memerlukan bukti yang luar biasa” 

    “Meskipun penjelasan abiotik untuk apa yang kita lihat di Bright Angel kurang mungkin berdasarkan temuan dalam makalah ini, kita tidak dapat mengesampingkannya” kata Katie Stack Morgan, ilmuwan proyek Perseverance di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan.

    Jenis kehidupan Mars apa yang kita bicarakan? Bukan jenis yang datang dengan damai atau pergi ke mana-mana. NASA sedang menganalisis data, melakukan tes tambahan, dan berbagi hasil dengan ilmuwan di seluruh dunia untuk melihat apa yang dapat dipelajari lebih lanjut. 

    Ada banyak hal yang harus dikesampingkan, mulai dari kontaminasi sampel secara tidak sengaja hingga kemungkinan asal-asal non-kehidupan organik. Semuanya sulit dilakukan karena jarak jutaan kilometer antara Planet Bumi dengan Mars, tetapi NASA sedang berusaha memecahkannya. (Stefanus Bintang)

  • Israel Panas, Rapat PBB Setujui Pembentukan Negara Palestina

    Israel Panas, Rapat PBB Setujui Pembentukan Negara Palestina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan dukungan besar penyelesaian konflik Israel-Palestina, caranya dengan two state solution. Setidaknya ada 142 negara yang setuju dengan negara itu.

    Untuk itu PBB mendesak Israel terhadap pembentukan negara Palestina, yang ditentang keras oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu menyetujui sebuah resolusi yang tidak mengikat, dan mendukung “Deklarasi New York”, yang menguraikan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung hampir 80 tahun. Suara yang diberikan 142 mendukung, 10 menolak, dan 12 abstain.

    Meski beberapa jam sebelum pemungutan suara dilakukan, Nentanyahu mengatakan bahwa “Tidak akan ada negara Palestina.” Pernyataan itu disampaikan ketika penandatanganan perjanjian untuk memperluas permukiman Yahudi di wilayah tepi Barat, yang diklaim Palestina sebagai bagian dari negar amereka di masa depan.

    “Tempat ini milik kami,” kata Nentanyahu, mengutip Associated Press, dikutip Sabtu (13/9/2025).

    Resolusi itu disponsori Perancis dan Arab Saudi, yang menjadi ketua konferensi tingkat tinggi akhir Juli lalu. Kedua negara ini juga mendorong pelaksanaan solusi dua negara.

    Perang yang telah berlangsung hampir dua tahun di Gaza, serta konflik Israel-Palestina secara keseluruhan, diperkirakan akan menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Majelis Umum yang dimulai pada 22 September. Palestina menyatakan bahwa mereka berharap setidaknya 10 negara lagi akan mengakui negara Palestina, menambah lebih dari 145 negara yang sudah melakukannya.

    Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan bahwa dukungan terhadap resolusi ini mencerminkan “kerinduan hampir seluruh komunitas internasional untuk membuka jalan menuju perdamaian.”

    Tanpa menyebut langsung nama Israel, ia mengatakan, “Kami mengajak pihak yang masih memilih jalan perang dan kehancuran, serta berusaha melenyapkan rakyat Palestina dan mencuri tanah mereka, untuk mendengarkan suara akal sehat suara logika untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai, dan pesan kuat yang telah bergema di Majelis Umum hari ini.”

    Penolakan Terhadap Deklarasi

    Namun, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menolak resolusi tersebut dan menyebutnya sebagai “pertunjukan sandiwara,” serta mengatakan bahwa satu-satunya pihak yang diuntungkan adalah Hamas.

    Amerika Serikat, yang merupakan sekutu Israel juga mengulangi penolakan terhadap Deklarasi New York dan resolusi Majelis Umum yang mendukung pelaksanaan solusi dua negara.

    “Deklarasi itu mengecam serangan yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga sipil di Israel, pada 7 Oktober 2023,”

    Dijelaskan militan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil Israel dan menyandera sekitar 250 orang, 48 di antaranya masih ditahan.

    Resolusi itu adalah “aksi publisitas yang salah arah dan tidak tepat waktu yang merusk upaya diplomatik serius untuk mengakhir konflik,” kata Penasihat Misi AS Morgan Ortagus.

    “Jangan salah, resolusi ini adalah hadiah untuk Hamas,” katanya.

    Meski resolusi itu juga mengecam serangan Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur di Gaza. Juga pengepungan dan kepalaparan yang telah menimbulkan bencana kemanusiaan dan krisis perlindungan yang menghancurkan.

    Menurut Kementerian Kesehatan Gaza serangan Israel terhadap Hamas telah membunuh lebih dari 64.000 warga Palestina, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

    Dikethaui deklarasi itu Otoritas Palestina akan memerintah dan mengendalikan seluruh wilayah Palestina. Selain itu Hamas juga harus mengakhir pemerintahannya di Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina.

    Deklarasi tersebut juga mendukung penempatan “misi stabilisasi internasional sementara” yang beroperasi di bawah naungan PBB untuk melindungi warga sipil Palestina, mendukung pengalihan keamanan kepada Otoritas Palestina, dan memberikan jaminan keamanan bagi Palestina dan Israel

    Dari deklarasi itu juga mendesak negara-negara untuk mengakui negara Palestina, dan menyebut Palestina sebagai komponen penting dan tidak tergantikan dalam pencapaian solusi dua negara.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • NASA Ungkap Fakta Baru Kehidupan di Mars, Berani Baca?

    NASA Ungkap Fakta Baru Kehidupan di Mars, Berani Baca?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan terbaru yang disebut sebagai bukti paling kuat sejauh ini mengenai adanya tanda kehidupan purba di Mars.

    Temuan ini berasal dari sampel batuan yang dikumpulkan rover Perseverance pada Juli 2024.

    Batuan yang dinamai Sapphire Canyon itu diambil dari kawasan Neretva Vallis, dekat Kawah Jezero, yang diyakini pernah menjadi sungai dan danau purba.

    Analisis menunjukkan adanya bintik dan cincin gelap yang disebut sebagai poppy seeds dan leopard spots yang mengandung sinyal karbon organik.

    “Ini sebuah jejak, tanda yang tertinggal, bukan kehidupan itu sendiri,” kata kata Administrator Direktorat Misi Sains NASA, Nicola Fox, dikutip dari The Register, Jumat (12/9/2025).

    “Ibaratnya seperti melihat fosil kotoran yang ditinggalkan mikroba berusia 3,5 miliar tahun,” imbuhnya.

    Peneliti utama sekaligus ilmuwan planet Universitas Stony Brook, Joel Hurowitz, menjelaskan, batuan tersebut kaya zat besi dan mineral vivianite serta greigite yang biasanya terbentuk dengan adanya material organik.

    “Di Bumi, kombinasi lumpur dan materi organik sering kali merupakan hasil sampingan kehidupan mikroba yang mengonsumsi mineral,” jelas Hurowitz.

    Meski demikian, NASA menegaskan belum ada kepastian 100% bahwa temuan ini adalah bukti kehidupan. Berbagai kemungkinan non-hayati telah diteliti, namun sejauh ini belum ada penjelasan lain yang sesuai.

    Ilmuwan proyek Perseverance, Katie Stack Morgan, menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut hanya bisa dilakukan jika sampel tersebut berhasil dibawa ke Bumi melalui misi Mars Sample Return (MSR).

    “Kami sudah mengerahkan kemampuan rover ini. Langkah selanjutnya adalah membawa sampel ke tangan manusia,” katanya.

    Namun, misi MSR masih menghadapi kendala biaya besar, keterlambatan, dan risiko dibatalkan. Pejabat Administrator NASA, Sean Duffy, menyebut pihaknya tengah mencari cara lebih efisien untuk melanjutkan misi tersebut.

    Sementara itu, China justru mempercepat program pengembalian sampel Mars menjadi tahun 2028 dengan target membawa batuan Mars ke Bumi pada 2031. Kondisi ini menandakan potensi persaingan baru dalam perlombaan antariksa.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Di Balik Pemicu Harga Emas Terus Meroket – Page 3

    Di Balik Pemicu Harga Emas Terus Meroket – Page 3

    Sejumlah lembaga keuangan internasional prediksi harga emas masih berpotensi menguat.Mengutip cbsnews.com,  secara historis, kenaikan harga emas seringkali diikuti oleh penurunan sementara karena investor mengambil untung atau menjual aset emas untuk melengkapi portofolio mereka.

    Namun, saat ini, para analis semakin mempertimbangkan emas, dengan Goldman Sachs Research memprediksi dalam sebuah catatan yang dirilis minggu lalu emas akan naik menjadi USD 3.700 per ounce pada akhir 2025.

    Bank tersebut menguraikan perkiraan dasar untuk lonjakan harga menjadi USD 4.000 per ounce pada pertengahan tahun 2026, dengan skenario yang lebih agresif pun dimungkinkan.

    Jika hanya 1% dari pasar obligasi pemerintah AS yang dimiliki swasta mengalir ke emas, analis Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan naik menjadi hampir USD 5.000 per troy ounce.

    Goldman juga tidak sendirian dalam prospek bullish-nya. J.P. Morgan memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata USD 3.675 per ounce pada kuartal keempat 2025 dan naik mendekati USD 4.000 pada pertengahan 2026.

    Sementara itu, UBS meningkatkan perkiraan emasnya untuk memprediksi harga antara USD 3.700 dan USD 4.000 per ounce pada pertengahan 2026, dengan alasan meningkatnya ketidakpastian seputar tarif dan risiko geopolitik.

    Mengutip Kitco, Analis Bank of America memperkirakan reli harga emas akan berlanjut. Harga emas akan menyentuh USD 4.000 per ounce pada semester I 2026.

    Dalam laporan pada Agustus 2025, Bank of America mengatakan, penurunan suku bunga dan pelemahan dolar AS menopang kenaikan logam itu.

    “Potensi penurunan suku bunga di tengah meningkatnya inflasi menciptakan lahan subur bagi depresiasi dolar,” tulis analis.

    “Penurunan suku bunga di tengah inflasi yang terus tinggi, kemungkinan besar, akan mendorong logam mulia lebih tinggi.”