Tag: Morgan

  • Media China Ungkap Rencana Besar Xi Jinping Melawan Trump

    Media China Ungkap Rencana Besar Xi Jinping Melawan Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Konflik geopolitik antara China dan Amerika Serikat (AS) kian memanas. Aksi saling blokir yang dilancarkan kedua negara turut memengaruhi perekonomian global.

    Sejak pemerintahan Joe Biden, AS mulai gencar melakukan pembatasan ekspor teknologi chip ke China. Kemudian, Trump memperburuk suasana dengan pemberlakuan tarif tinggi ke barang-barang impor dari China.

    Tak tinggal diam, China membalas perlakuan AS dengan membatasi akses logam tanah jarang (LTJ) yang krusial untuk pengembangan senjata dan peralatan militer lainnya. AS juga balik mengancam pemblokiran lebih luas untuk barang-barang yang menggunakan software buatan AS ke China.

    Menghadapi ancaman bertubi-tubi dari AS, China makin gencar mengembangkan kemandirian teknologi, agar tak lagi bergantung ke negara kekuasaan Trump.

    Terbaru, media China CCTV melaporkan rencana pemerintahan Xi Jinping dalam 5 tahun ke depan untuk ‘melawan’ ancaman dari Trump, yakni memperkuat pasar domestik agar tak lagi tertekan oleh kebijakan AS.

    Lebih spesifik, China akan meningkatkan kapasitas kekuatan domestik di sektor sains dan teknologi, menurut laporan yang disiarkan CCTV pada Kamis (23/10) waktu setempat.

    Laporan itu dirilis pasca pertemuan tertutup Komite Pusat Partai Komunis China selama 4 hari. CCTV sendiri merupakan media nasional yang dibekingi pemerintah China.

    Perincian awal dari proposal yang disetujui menempatkan penekanan besar pada pengembangan ‘kekuatan produktif berkualitas baru’ yang mengacu pada bidang-bidang maju seperti chip dan kecerdasan buatan (AI).

    Rencana tersebut juga menekankan pentingnya membangun sistem industri modern dan memperkuat inovasi di teknologi-teknologi inti, dikutip dari BusinessTimes, Jumat (24/10/2025).

    Hal ini menunjukkan keseriusan Beijing untuk menggenjot produktivitas dan mencapai kemandirian hakiki dalam menghadapi krisis populasi usia produktif dan ancaman pelarangan ekspor dari negara-negara Barat.

    Lebih lanjut, proposal juga menegaskan kembali janji untuk memperkuat konsumsi domestik dan memperluas investasi. Secara tegas, China berkomitmen untuk menghilangkan hambatan yang menghalangi pembangunan pasar nasional.

    Para ekonom telah lama memandang peningkatan permintaan domestik sebagai hal yang krusial untuk menyeimbangkan kembali perekonomian China.

    Fokus yang makin intensif pada teknologi ini dibangun di atas strategi yang sebelumnya telah ditetapkan pada 2020 silam. Sebagai informasi, rencana 5 tahunan dari pemerintahan Xi Jinping terakhir diumumkan setelah masa jabatan pertama Trump.

    Dorongan tersebut makin mendesak, karena Washington kini mengupayakan pelarangan besar-besaran ke China, menargetkan sektor yang lebih luas, mulai dari chip hingga farmasi. Selain itu, Washington juga memberikan sanksi kepada makin banyak perusahaan China.

    Tekanan Bertubi-tubi ke China

    China berada di bawah tekanan untuk mengubah model pertumbuhannya. Pasalnya, negara dengan kekuatan manufaktur terbesar ini menghadapi kenaikan tarif dari AS dan penolakan dari mitra dagang lainnya atas banjir ekspor China.

    Ekspor neto menyumbang porsi yang makin besar dari ekspansi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, sementara konsumsi tercatat menurun.

    Seiring meningkatnya hambatan perdagangan, China perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk membantu menyerap kelebihan kapasitas manufakturnya dan memecahkan rekor deflasi.

    Para analis dan investor akan menganalisa rencana 5 tahunan Xi Jinping secara menyeluruh, yang diperkirakan akan dibahas pada pertemuan legislatif tahunan pada Maret 2026. Hal ini penting untuk mencari komitmen fiskal spesifik yang dapat mendukung rencana tersebut.

    “Yang terpenting adalah seberapa tegas para pembuat kebijakan akan melaksanakan tujuan-tujuan ini,” kata Michelle Lam, ekonom China di Societe Generale, dengan mencontohkan peningkatan pembayaran pensiun.

    Meskipun rencana ini berfokus pada jangka panjang, pemberitahuan tersebut juga mengirimkan sinyal kuat untuk jangka pendek, dengan janji bahwa kebijakan makro akan diperkuat pada waktu yang tepat untuk mendukung perekonomian.

    Para ekonom secara umum memperkirakan pertumbuhan akan melambat dalam beberapa tahun mendatang seiring Beijing mencari model ekspansi baru yang lebih stabil.

    Guncangan Ekonomi China

    Para pembuat kebijakan kemungkinan menargetkan pertumbuhan tahunan rata-rata di kisaran 4,5%-4,8% untuk periode 2026-2030, menurut analisis dari berbagai perusahaan, termasuk Macquarie Group dan Standard Chartered.

    Perekonomian China berada di jalur yang tepat untuk tumbuh rata-rata 5,5% per tahun selama periode 5 tahun yang berakhir pada 2025, menurut perkiraan pemerintah sebelumnya.

    Tantangan utama dalam mencapai tujuan tersebut adalah pengeluaran rumah tangga China yang masih lemah, hanya mencapai sekitar 40% dari PDB tahun lalu. Angka tersebut hampir tidak berubah dari level 2019, sebelum pandemi menghentikan tren peningkatan yang sebelumnya terjadi.

    Robin Xing dari Morgan Stanley telah menganjurkan reformasi kesejahteraan sosial skala penuh selama beberapa tahun, dengan alasan dapat mengurangi kelebihan tabungan rumah tangga yang diperkirakan mencapai 30 triliun yuan (Rp69.000 triliun).

    Xing memperkirakan langkah tersebut dapat meningkatkan porsi konsumsi swasta terhadap PDB sebesar 1,6 poin persentase pada 2030 mendatang.

    Para ekonom di UBS, termasuk Ning Zhang, menyarankan agar pemerintah dapat mengambil langkah awal yang lebih sederhana, yakni menetapkan target resmi yang eksplisit untuk porsi konsumsi terhadap PDB, menurut laporan Bloomberg.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wamen Thailand Mundur Usai Dituduh Terlibat Penipuan Online di Kamboja

    Wamen Thailand Mundur Usai Dituduh Terlibat Penipuan Online di Kamboja

    Jakarta

    Wakil Menteri (Wamen) Keuangan Thailand Vorapak Tanyawong mengundurkan diri dari jabatannya menyusul tuduhan yang mengaitkannya dengan pusat penipuan online yang berbasis di Kamboja.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul telah memerintahkan Vorapak Tanyawong yang baru menjabat bulan lalu, untuk menyerahkan penjelasan tertulis minggu ini atas tuduhan tersebut.

    Vorapak diselidiki setelah sebuah laporan minggu ini mengaitkannya dengan seorang tersangka penipu asing yang terkait dengan operasi penipuan lintas batas di Kamboja.

    Dilansir Channel News Asia, Kamis (23/10/2025), dalam laporannya, buletin Whale Hunting menuduh istri Vorapak dibayar sebesar US$3 juta dalam bentuk mata uang kripto tahun ini oleh jaringan kriminal China-Kamboja. Ironisnya, Vorapak ditugaskan menyelidiki jaringan tersebut sebagai bagian dari komite pemerintah.

    Buletin tersebut juga melaporkan bahwa Vorapak pernah terdaftar sebagai penasihat BIC Bank, sebuah bank Kamboja yang terkait dengan dugaan jaringan pencucian uang.

    Pada Rabu (22/10), Vorapak membantah terlibat dalam kegiatan terlarang tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa ia mengundurkan diri untuk fokus pada pembelaan hukumnya.

    “Untuk menghadapi pertarungan hukum ini, saya membutuhkan waktu dan saya khawatir hal itu akan mengganggu peran utama saya di Kementerian Keuangan,” ujarnya dalam konferensi pers pada Rabu (22/10).

    Vorapak menghabiskan sebagian besar kariernya di sektor keuangan swasta, sebelum terjun ke dunia politik tahun lalu sebagai penasihat menteri keuangan saat itu.

    Sebelumnya, ia memegang peran senior di cabang-cabang bank global terkemuka di Thailand, termasuk Bank of America dan JP Morgan Chase.

    Tuduhan korupsi bukanlah hal yang jarang terjadi di Thailand, di mana hubungan erat antara bisnis dan politik seringkali mengaburkan batasan.

    Namun, skandal yang mengaitkan pejabat Thailand dengan industri penipuan online bernilai miliaran dolar, yang telah berkembang pesat di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, jarang terjadi.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kena Skandal Suap Penipu Kamboja, Wamenkeu Ini Tiba-Tiba Resign

    Kena Skandal Suap Penipu Kamboja, Wamenkeu Ini Tiba-Tiba Resign

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Keuangan Thailand, Vorapak Tanyawong, mengundurkan diri pada hari Rabu (22/10/2025). Hal ini menyusul tuduhan yang mengaitkannya dengan sindikat penipuan siber (cyber scam centres) yang berbasis di Kamboja. 

    Tuntutan pengunduran diri terhadap Vorapak dipicu oleh laporan yang mengaitkannya dengan penipu asing yang terlibat dalam operasi penipuan lintas batas di Kamboja. Vorapak sendiri sebelumnya telah diminta oleh Perdana Menteri Anutin Charnvirakul untuk memberikan penjelasan tertulis mengenai tuduhan tersebut minggu ini.

    Tuduhan paling serius datang dari newsletter The Whale Hunting, yang mengklaim bahwa istri Vorapak dibayar sebesar US$ 3 juta (sekitar Rp 49,5 miliar) dalam bentuk mata uang kripto tahun ini oleh jaringan kriminal China-Kamboja. Ironisnya, Vorapak ditugaskan menyelidiki jaringan tersebut sebagai bagian dari komite pemerintah. 

    Vorapak juga pernah terdaftar sebagai penasihat di BIC Bank, sebuah bank Kamboja yang diduga terkait dengan jaringan pencucian uang. Vorapak menghabiskan sebagian besar karirnya di sektor keuangan swasta, memegang peran senior di cabang Thailand dari bank-bank global ternama termasuk Bank of America dan JP Morgan Chase, sebelum memasuki politik tahun lalu sebagai penasihat menteri keuangan saat itu.

    Vorapak membantah keras segala keterlibatan dalam kegiatan ilegal. Ia mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa ia mengundurkan diri untuk fokus pada pembelaan hukumnya.

    “Untuk melawan pertempuran hukum ini, saya butuh waktu dan saya khawatir itu akan mengganggu peran utama saya di Kementerian Keuangan,” katanya dalam konferensi pers dikutip Channel News Asia.

    Meskipun tuduhan korupsi tidak jarang terjadi di Thailand-di mana hubungan antara bisnis dan politik sering kali kabur-skandal yang secara langsung mengaitkan pejabat tinggi Thailand dengan industri penipuan bernilai miliaran dolar di Asia Tenggara merupakan kasus yang jarang terjadi.

    Pengunduran diri ini menyoroti meluasnya jangkauan sindikat kejahatan siber Asia Tenggara, yang kini telah memicu tindakan keras dari berbagai negara, termasuk Korea Selatan dan Jepang.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Asosiasi Dagang Global Ungkap Peluang AI Dongkrak Kinerja Industri Tekstil

    Asosiasi Dagang Global Ungkap Peluang AI Dongkrak Kinerja Industri Tekstil

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Pelaksana VDMA Textile Care, Fabric and Leather Technologies (VDMA TFL), Elgar Straub, menilai kecerdasan buatan (AI) memainkan peran yang semakin besar dalam mendorong efisiensi dan fleksibilitas di industri tekstil.

    Elgar mengatakan AI makin mempengaruhi industri tekstil dari waktu ke waktu, meskipun saat ini belum sempurna. Terdapat beberapa peluang baru yang tercipta bagi pemain di industri tekstil seiring dengan hadirnya AI. 

    “Seperti penggunaan mesin virtual di mana pelanggan dapat melihat mesin yang akan dibeli beroperasi secara virtual untuk memproduksi produk mereka sendiri,” kata Straub dalam acara Lunch with the Press menjelang pameran dagang Texprocess 2026 di Jakarta pada Selasa (21/10/2025). 

    Sekadar informasi, VDMA Textile Care, Fabric and Leather Technologies adalah asosiasi dagang yang mewakili produsen teknologi di sektor perawatan tekstil, seperti mesin binatu dan pembersih tekstil, mesin jahit dan garmen, serta teknologi sepatu dan kulit.

    Asosiasi ini memfasilitasi pertukaran pengalaman antar anggotanya, memberikan gambaran tentang kondisi pasar, dan fokus pada aspek-aspek seperti teknik, lingkungan, penelitian, inovasi, dan Industri 4.0.   

    Selain itu, lanjut Straub, teknologi AI juga sudah diterapkan di bidang pemeliharaan mesin, di mana perawatan dapat dilakukan dari sisi produksi secara virtual di lokasi pelanggan. 

    Menurutnya, dua contoh tersebut baru merupakan langkah awal dari pemanfaatan AI. 

    Dia menjelaskan potensi terbesar ada pada kemampuan pertukaran data yang semakin luas, yang menjadi fondasi bagi efisiensi produksi. Straub menjelaskan, sejumlah produsen garmen kini mulai memanfaatkan pakaian virtual untuk menguji pasar. 

    Produk dikembangkan secara digital, kemudian dipasarkan di internet untuk melihat respons konsumen dari berbagai negara, seperti Jerman, Amerika Serikat, China, hingga Indonesia.

    “Dari sana, mereka bisa mengetahui desain mana yang lebih disukai dan dengan cepat memproduksi serta mengirimkannya ke konsumen akhir,” katanya. 

    Dia menambahkan perusahaan-perusahaan Tiongkok sudah sangat maju dalam pemanfaatan teknologi tersebut. Namun, kerja sama global tetap penting, terutama antara pengembang perangkat lunak, perusahaan AI, produsen mesin, serta pelaku industri garmen dan tekstil.

    “Hal yang menarik dari AI adalah kecepatannya berkembang. Semua ini berkaitan dengan kapasitas pertukaran data yang meningkat dari hari ke hari — dan seiring itu, peluangnya juga tumbuh dengan sangat cepat,” tutur Straub.

    Di sisi lain, pameran dagang internasional terkemuka Texprocess akan kembali digelar pada 21–24 April 2026, menghadirkan berbagai teknologi terbaru dalam pemrosesan tekstil dan material fleksibel. Hingga saat ini, lebih dari 200 peserta dari 24 negara telah terdaftar untuk berpartisipasi.

    Peserta pameran tersebut meliputi sejumlah nama besar seperti Barudan (Jepang), Brother Internationale Industriemaschinen (Jerman), Kornit Digital Europe (Jerman), Macpi (Italia), Morgan Tecnica (Italia), Sheffield Cutting Equipment (AS), Style 3D | Assyst (Jerman), Veit (Jerman), Vetron Typical Europe (Jerman), dan Zünd (Jerman). Selain itu, ada 25 peserta baru dari berbagai kategori produk, mulai dari teknologi pemotongan dan bordir hingga pencetakan digital, seperti Amann & Söhne (Jerman), Coats Group (Inggris), Comelz (Italia), Mimaki Deutschland (Jerman), dan Valvan (Belgia).

    Dalam menghadapi tekanan global akibat pembatasan investasi, tarif perdagangan, hingga ketidakpastian geopolitik, Texprocess menjadi ajang penting bagi perusahaan tekstil untuk menemukan peluang baru, menjalin kemitraan bisnis, serta memperkuat daya saing mereka di pasar global.

    Di pameran ini, para peserta akan menampilkan solusi inovatif yang menjawab tantangan industri mulai dari sistem cerdas untuk alur material, mesin jahit berbantuan AI, hingga pengendalian kualitas berbasis kecerdasan buatan secara real-time.

    Fokus utama Texprocess 2026 adalah pada peningkatan efisiensi produksi, optimalisasi penggunaan sumber daya, dan pengurangan ketergantungan pada rantai pasok yang fluktuatif.

    “Di Texprocess 2026, para peserta pameran akan kembali menentukan tren signifikan untuk masa depan, membantu memperkuat daya saing pelanggannya terutama di masa geopolitik yang penuh tantangan seperti sekarang,” kata Elgar Straub.

    Tekstil

    Texprocess juga akan diselenggarakan bersamaan dengan Techtextil, pameran bahan tekstil fungsional, kimia, pewarna, serat, dan benang. 

    Lokasi keduanya yang berdekatan akan memudahkan pengunjung untuk mengakses kedua pameran, memperluas peluang kolaborasi lintas sektor. Pada edisi sebelumnya, 72 persen pengunjung Techtextil juga menghadiri Texprocess, menunjukkan keterkaitan erat antara kedua pameran tersebut.

    Texprocess menjadi ajang penting bagi industri untuk memperkenalkan inovasi dari tahap desain, pemotongan, penjahitan, finishing, hingga digital printing. 

    Pengunjung dari berbagai sektor mulai dari produsen pakaian, denim, alas kaki, perlengkapan rumah tangga, hingga komponen otomotif dan produk medis memanfaatkan pameran ini untuk mencari teknologi terbaik yang mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas proses produksi mereka.

  • Festival Film Indonesia 2025 Umumkan Nominasi, Pengepungan di Bukit Duri dan The Shadow Strays Mendominasi

    Festival Film Indonesia 2025 Umumkan Nominasi, Pengepungan di Bukit Duri dan The Shadow Strays Mendominasi

    JAKARTA — Persaingan ketat akan terjadi di ajang penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2025 setelah daftar nominasi lengkap diumumkan pada Minggu, 19 Oktober 2025.

    Dua film laga, “Pengepungan di Bukit Duri” karya Joko Anwar dan “The Shadow Strays” besutan Timo Tjahjanto, memimpin perolehan dengan sama-sama mengantongi 12 nominasi.

    Kedua film tersebut akan bersaing ketat di kategori paling bergengsi, yaitu Film Cerita Panjang Terbaik. Dalam kategori ini, mereka akan ditantang oleh film “Jumbo”, “Pangku”, “Perang Kota”, dan “Sore: Istri dari Masa Depan”.

    Dominasi kedua film ini juga berlanjut di kategori Sutradara Terbaik, di mana Joko Anwar dan Timo Tjahjanto kembali berhadapan. Turut bersaing dalam kategori ini adalah Mouly Surya (“Perang Kota”), Ryan Adriandhy (“Jumbo”), dan Yandy Laurens (“Sore: Istri dari Masa Depan”).

    Malam puncak penganugerahan Piala Citra FFI 2025 dijadwalkan akan diselenggarakan pada 20 November 2025.

    Berikut adalah daftar nominasi untuk beberapa kategori utama Piala Citra FFI 2025:

    Film Cerita Panjang Terbaik

    1. Jumbo

    2. Pangku

    3. Pengepungan di Bukit Duri

    4. Perang Kota

    5. Sore: Istri dari Masa Depan

    Sutradara Terbaik

    1. Joko Anwar – Pengepungan di Bukit Duri

    2. Mouly Surya – Perang Kota

    3. Ryan Adriandhy – Jumbo

    4. Timo Tjahjanto – The Shadow Strays

    5. Yandy Laurens – Sore: Istri dari Masa Depan

    Pemeran Utama Pria Terbaik

    1. Arswendy Bening Swara – Tale of The Land

    2. Dion Wiyoko – Sore: Istri dari Masa Depan

    3. Morgan Oey – Pengepungan di Bukit Duri

    4. Nicholas Saputra – Siapa Dia

    5. Ringgo Agus Rahman – Panggil Aku Ayah

    Pemeran Utama Perempuan Terbaik

    1. Acha Septriasa – Qodrat 2

    2. Aurora Ribero – The Shadow Strays

    3. Claresta Taufan – Pangku

    4. Lola Amaria – Gowok

    5. Sheila Dara Aisha – Sore: Istri dari Masa Depan

    Penulis Skenario Asli Terbaik

    1. Hanung Bramantyo & Z Z Mulja Galih – Gowok

    2. Joko Anwar – Pengepungan di Bukit Duri

    3. Kristo Immanuel & Jessica Tjiu – Tinggal Meninggal

    4. Reza Rahadian & Felix K Nesi – Pangku

    5. Ryan Adriandhy & Widya Arifianti – Jumbo

    6. Timo Tjahjanto – The Shadow Strays

    Penulis Skenario Adaptasi Terbaik

    1. Asaf Antariksa, Gea Rexy & Charles Gozali – Qodrat 2

    2. Mouly Surya – Perang Kota

    3. Widya Arifianti & Sabrina Rochelle Kalangie – Home Sweet Loan

    4. Yandy Laurens – 1 Kakak 7 Ponakan

    5. Yandy Laurens – Sore: Istri dari Masa Depan

  • Chelsea Hanya Butuh Tiga Menit Taklukkan Nottingham Forest

    Chelsea Hanya Butuh Tiga Menit Taklukkan Nottingham Forest

    JAKARTA – Chelsea hanya butuh tiga menit untuk menaklukkan Nottingham Forest 3-0 di pertandingan Premier League Inggris di Stadion City Ground, Nottingham, Sabtu, 18 Oktober 2025 malam WIB. Kemenangan yang membawa Chelsea ke zona Liga Champions. Sebaliknya, Forest kian terpuruk dan terancam masuk zona degradasi.

    Chelsea sempat mengalami kesulitan menghadapi Forest yang memburu kemenangan pertama di bawah manajer Ange Postecoglou. Bahkan di sepanjang babak pertama, The Blues tak mampu menjebol pertahanan Forest.

    Namun situasi menjadi lebih mudah bagi Chelsea saat berganti babak. Mereka hanya butuh empat menit untuk membobol gawang tuan rumah lewat bek Joshua Acheampong dan Pedro Neto. Selanjutnya, gelandang Reece James memantapkan keunggulan Chelsea menjelang pertandingan usai.

    Kemenangan mengesankan ini menjadikan Chelsea berhasil menembus papan atas dan memanaskan persaingan memperebutkan takhta klasemen.

    Chelsea mampu menduduki peringkat empat sekaligus masuk zona Liga Champoions setelah mengantungi poin 14. Terpaut dua poin dengan Arsenal yang akan menghadapi tuan rumah Fulham di London Derby.

    Sementara, Forest yang kembali gagal menang kian terpuruk di papan bawah. Mereka tertahan di peringkat 17 atau satu strip di atas zona degradasi dengan memiliki poin lima. Bila Burnley dan West Ham United meraih kemenangan, maka mereka bakal menggeser Forest yang bakal turun ke zona merah.

    Hasil buruk itu menjadikan Postecoglou kian terancam pemecatan. Pasalnya dia belum sekalipun membawa Forest meraih kemenangan sejak menggantikan Nuno Espirito Santo.

    Di pertandingan itu, Chelsea tidak didampingi manajer Enzo Maresca yang mendapat kartu merah saat menang 2-1 atas Liverpool. Tanpa Maresca di bench, Chelsea seperti mengalami kesulitan mengatasi kebuntuan.

    Apalagi di laga itu, Chelsea tidak menurunkan tim terbaik. Gelandang Cole Palmer dan pemain depan Liam Delap absen di laga itu karena masih cedera. Sedangkan kapten Enzo Fernandez belum fit usai memperkuat tim nasional Argentina di laga uji coba.

    Sebaliknya Forest sesungguhnya mengawali laga dengan baik. Mereka menciptakan sejumlah peluang dengan mengandalkan pemain timnas Inggris Morgan Gibbs-White, tetapi tidak ada yang membuahkan gol.

    Peluang bagus diperoleh Gibbs-White yang menyambut umpan silang Douglas Luiz. Namun usahanya masih gagal. Begitu pula Andrey Santos masih gagal mencetak gol.

    Sementara, pertahanan Chelsea tidak sepenuhnya solid. Meski demikian, mereka tetap bisa membentengi gawang Robert Sanchez dan memaksakan imbang tanpa gol di babak pertama.

    Memasuki babak kedua, permainan Chelsea sudah berubah. Mereka bermain ofensif dan menciptakan sejumlah peluang. Setelah berkali-kali gagal, Chelsea akhirnya bisa membobol gawang Forest saat laga memasuki menit kelima. Sundulan Acheampong yang  menyambut bola silang sukses membawa Chelsea unggul 1-0.

    Setelah gol itu, Chelsea kian agresif memberi tekanan. Hanya berselang tiga menit, Chelsea sudah bisa menambah gol. Kali ini giliran Pedro Neto yang memperbesar keunggulan tim.

    Keunggulan dua gol Chelsea langsung mematikan Forest. Apalagi James kemudian memantapkan kemenangan klub London di menit 84.

    Namun saat unggul 3-0, pemain Chelsea Gusto Malo melakukan pelanggaran yang tidak perlu yang berujung kartu kuning kedua dan disusul kartu merah. Skor itu bertahan hingga laga usai.

  • Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan

    Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan

    Jakarta

    Para pakar khawatir AI bubble akan terjadi dan mengancam perekonomian. Bubble mengacu pada situasi ketika harga suatu aset naik pesat dan melebihi nilai intrinsik aset tersebut. Gelembung ini bisa pecah dan kehilangan nilai secara drastis.

    “Saya tahu menulis cerita gelembung itu menggoda. Faktanya, ada banyak bagian dari AI yang menurut saya agak bergelembung saat ini,” cetus CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini.

    Di Silicon Valley, perdebatan tentang apakah perusahaan AI dinilai terlalu tinggi. Ada kekhawatiran perusahaan-perusahaan ini dinilai terlalu mahal. Altman memperkirakan investor akan membuat beberapa keputusan buruk dan startup yang sebenarnya kurang bagus memborong uang dalam jumlah besar. Tetapi tidak dengan OpenAI karena ia mengklaim ada sesuatu yang nyata terjadi di perusahaannya.

    Dalam beberapa hari terakhir, peringatan akan gelembung AI datang dari Bank of England, IMF, serta bos JP Morgan Jamie Dimon. Pengusaha AI awal Jerry Kaplan mengatakan mengalami empat gelembung. Ia terutama khawatir sekarang mengingat besarnya uang yang beredar dibanding ledakan dot-com.

    “Ketika gelembung pecah, itu akan sangat buruk, dan bukan hanya bagi orang-orang di bidang AI. Itu akan menyeret ekonomi secara keseluruhan,” katanya seperti dikutip detikINET dari BBC.

    Di pihak lain, Prof Anat Admati dari Stanford menyebut sulit meramalkan dengan pasti. “Sangat sulit untuk menentukan waktu terjadinya gelembung. Dan Anda tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Anda berada di dalamnya sampai gelembung itu pecah,” katanya.

    Perusahaan yang terkait dengan AI menyumbang 80% dari keuntungan yang mencengangkan di pasar saham Amerika tahun ini. Adapun Gartner memperkirakan pengeluaran global untuk AI kemungkinan akan mencapai USD 1,5 triliun sebelum tahun 2025 berakhir.

    Kaplan mengklaim melihat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sektor AI dan perekonomian secara keseluruhan bisa berada dalam masalah. Belum lagi infrastruktur fisik gila-gilaan dibangun untuk pengembangan AI.

    “Kita sedang menciptakan bencana ekologi buatan manusia yang baru: pusat data raksasa di tempat-tempat terpencil seperti gurun, yang akan berkarat dan mencemari lingkungan, tanpa ada yang tersisa untuk dimintai pertanggungjawaban karena para pembuat dan investornya akan lama pergi,” katanya, dikutip detikINET dari BBC.

    (fyk/fyk)

  • Penjualan iPhone 17 Series Gila-gilaan, Produksi Digenjot

    Penjualan iPhone 17 Series Gila-gilaan, Produksi Digenjot

    Jakarta

    Apple merombak lini iPhone baru tahun ini dan hasilnya tampak cukup menjanjikan. Sekitar dua minggu setelah iPhone 17 series diluncurkan, analis dari Morgan Stanley mengatakan permintaan terhadap ponsel baru ini telah melampaui perkiraan mereka.

    Laporan ini dibuat berdasarkan kombinasi antara estimasi pengiriman yang diperpanjang di toko online Apple dan informasi yang mereka kumpulkan dari rantai pasokan Apple.

    Menurut laporan Morgan Stanley, permintaan awal untuk iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max cukup tinggi yang mengindikasikan produksi untuk tiga model tersebut akan ditambah.

    “Pemeriksaan rantai pasokan oleh kami menunjukkan peningkatan produksi iPhone 17 kemungkinan akan terjadi,” kata Erik Woodring, analis dari Morgan Stanley, seperti dikutip dari MacRumors, Minggu (4/10/2025).

    Memo dari Morgan Stanley mengatakan rantai pasokan Apple mungkin akan meningkatkan produksi iPhone baru pada paruh kedua tahun 2025 hingga di atas 90 juta unit, naik dari 84-86 juta unit saat ini.

    Sementara itu, Morgan Stanley mengatakan permintaan untuk iPhone Air relatif lemah sejauh ini. Namun, iPhone Air saat ini belum tersedia di China sehingga permintaan globalnya masih belum bisa dipastikan.

    Menurut laporan Morgan Stanley, permintaan untuk iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max sebagian besar datang dari pemilik iPhone lawas yang membutuhkan upgrade perangkat.

    Kesuksesan iPhone 17 series bahkan diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2026. Morgan Stanley memperkirakan akan ada lebih banyak konsumen di kategori tersebut tahun depan saat Apple meluncurkan iPhone 18 series dan iPhone layar lipat.

    Morgan Stanley kini memperkirakan Apple akan menjual 243 juta unit iPhone tahun depan, namun mereka tidak menutup kemungkinan penjualan iPhone akan tembus hingga 270 juta unit jika fitur iPhone Fold dan Apple Intelligence berhasil menciptakan permintaan yang kuat.

    “iPhone sudah mulai usang, dan inovasi terbesar Apple dalam beberapa tahun terakhir akan datang dalam waktu kurang dari 12 bulan,” tulis analis di Morgan Stanley.

    (vmp/vmp)

  • Pengganti Starlink Lebih Canggih Padahal Tak Terkenal, Elon Musk Bye!

    Pengganti Starlink Lebih Canggih Padahal Tak Terkenal, Elon Musk Bye!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup asal Amerika Serikat, Spacecoin, membuat gebrakan besar di industri internet satelit. Perusahaan itu mengklaim berhasil mengirim informasi terenkripsi melewati satelit tanpa melalui jaringan internet darat, sesuatu yang belum pernah dilakukan pesaingnya, termasuk Starlink milik Elon Musk.

    Pendiri Spacecoin, Tae Oh, mengatakan uji coba ini membuktikan bahwa data berbasis blockchain bisa meninggalkan Bumi, diteruskan melalui satelit, lalu kembali ke pengguna dalam kondisi utuh. Dalam pengujian yang dilakukan bersama perusahaan mikrosatelit Bulgaria, EnduroSat, data menempuh perjalanan lebih dari 7.000 kilometer dari Chili menuju Azores.

    Perusahaan ini mengusung konsep berbeda dari Starlink. Jika Starlink dikendalikan penuh oleh SpaceX, Spacecoin membangun sistem desentralisasi. Dengan sistem ini, siapa pun bisa bergabung, mengirim pembayaran, atau menyimpan data tanpa perantara penyedia layanan internet.

    “Selain pengguna akhir, kami juga menargetkan pengembang, perusahaan telekomunikasi, NGO, dan mitra infrastruktur,” ujar Oh, dikutip dari Reuters, Kamis (2/10/2025).

    Menurutnya, sistem blockchain memungkinkan setiap transaksi diverifikasi otomatis, sehingga informasi atau pembayaran tidak bisa dipalsukan, diubah, atau disadap pihak jahat.

    Pasar internet satelit sendiri tengah berkembang pesat seiring meningkatnya kebutuhan broadband global. Sebelumnya, bank investasi J.P. Morgan pernah menguji pembayaran blockchain antar-satelit. Namun, Spacecoin menjadi yang pertama melakukan transaksi sepenuhnya tanpa jaringan darat.

    Meski demikian, Spacecoin masih jauh tertinggal dibandingkan Starlink. Starlink kini mengoperasikan sekitar 8.000 satelit, sementara Spacecoin baru memiliki satu satelit yang diluncurkan Desember 2024 dengan roket SpaceX. Startup ini berencana menambah tiga satelit lagi hingga akhir 2025 untuk memperkuat jaringannya di orbit rendah Bumi (LEO).

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tertekan Perang Harga Sengit, Penjualan BYD di China Turun

    Tertekan Perang Harga Sengit, Penjualan BYD di China Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan bulanan raksasa kendaraan listrik BYD Co., turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari 18 bulan, di tengah perang harga dan persaingan yang sengit di pasar China.

    Pengiriman pada September 2025 turun 5,5% dari tahun sebelumnya menjadi 396.270 unit, menandai kontraksi pertama BYD sejak Februari 2024. Jika fluktuasi di sekitar liburan Tahun Baru Imlek tidak diperhitungkan, ini akan menjadi penurunan pertama sejak 2020, ketika Covid mengganggu rantai pasokan.

    Melansir Bloomberg, Kamis (2/10/2025), penurunan ini terjadi ketika perusahaan memangkas target penjualannya tahun ini sebesar 16% menjadi 4,6 juta unit, meskipun seorang eksekutif senior mengatakan langkah tersebut mencerminkan respons gesit BYD terhadap perubahan pasar dan target yang direvisi tetap merupakan sebuah pencapaian.

    Terlepas dari hasil tersebut, saham BYD yang diperdagangkan di Hong Kong naik sebanyak 2,9% pada Kamis (2/10/2025) pagi.

    Momentum BYD mungkin melambat, tetapi kemungkinan besar mereka masih mengirimkan lebih banyak kendaraan bertenaga baterai daripada Tesla Inc. dari Amerika, yang akan melaporkan angka pengiriman kuartal ketiganya pada hari Kamis nanti.

    Menurut konsensus Bloomberg, perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini diperkirakan telah mengirimkan sekitar 439.600 mobil. Angka tersebut lebih rendah dari 582.522 unit EV yang telah terjual BYD dalam periode yang sama.

    Dengan September dan Oktober yang biasanya merupakan bulan-bulan sibuk bagi pasar otomotif di China, BYD dan para pesaingnya kemungkinan akan berupaya memaksimalkan kuartal terakhir untuk memenuhi target penjualan tahunan mereka.

    Pajak pembelian untuk beberapa EV tertentu akan kembali diberlakukan secara bertahap mulai 2026, yang mendorong para analis memperkirakan peningkatan pengiriman karena konsumen ingin memanfaatkan keringanan pajak tersebut sebelum masa berlakunya berakhir.

    Sebaliknya, Geely Automobile Holdings dengan cepat mengejar pesaingnya dengan menjual 273.125 unit pada September, menunjukkan pertumbuhan sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Grup ini sedang menjalani restrukturisasi untuk bersaing lebih baik dengan BYD, termasuk privatisasi merek Zeekr EV-nya, yang sedang dalam proses penarikan dari Bursa Efek New York.

    Merek lain yang juga menikmati lonjakan penjualan pada September antara lain Xpeng Inc., yang mencatatkan lonjakan 95% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 41.581 unit, dan Zhejiang Leapmotor Technology Co., yang meraup kenaikan 97% menjadi 66.657 unit.

    Xiaomi Corp. terus meningkatkan produksinya setelah meluncurkan kendaraan sport utility YU7 pada Juni. Perusahaan ini mengirimkan lebih dari 40.000 unit bulan lalu, mencetak rekor.

    Analis Morgan Stanley, termasuk Tim Hsiao, mengatakan dalam sebuah catatan riset bahwa selama lonjakan penjualan akhir tahun, BYD perlu menjual rata-rata 447.000 kendaraan per bulan pada kuartal terakhir untuk mencapai target 4,6 juta unit.

    Berdasarkan data penjualan yang dirilis oleh produsen mobil sejauh ini, segmen kendaraan listrik dan hybrid China tumbuh 10% secara bulanan pada September, lebih rendah dari perkiraan analis Citi Research sebesar 15%.

    Dengan Beijing mendesak beberapa industri, termasuk sektor otomotif, untuk mengakhiri perang harga yang tidak berkelanjutan, produsen dapat kesulitan mempertahankan momentum penjualan mereka tanpa diskon besar-besaran. Namun, tekanan pemerintah tampaknya hanya berdampak terbatas pada produsen mobil.