Tag: Morgan

  • Tanda-Tanda Kehancuran Tesla Mulai Terlihat, China Biang Keroknya

    Tanda-Tanda Kehancuran Tesla Mulai Terlihat, China Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negeri Tirai Bambu alias China terus melakukan pengembangan baru di sektor teknologi. Saat ini, perusahaan otomotif asal China yakni BYD mengumumkan rencana untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom dengan DeepSeek.

    Di lain sisi, saham perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) yakni Tesla terpantau menurun hingga 6% pada awal pekan ini.

    Harga saham Tesla telah merosot selama lima hari berturut-turut, turun hampir 17% dalam rentang waktu tersebut menjadi US$ 328,50 (Rp 6,2 jutaan), dan menghapus lebih dari US$ 200 miliar (Rp 3,2 triliun) kapitalisasi pasarnya, demikian dilansir dari CNBC Internasional, dikutip Minggu (16/2/2025).

    Adapun, DeepSeek yakni perusahaan AI yang sedang naik daun itu akan menawarkan sistem seperti Autopilot di hampir semua mobil baru BYD.

    Foto: via REUTERS/Tesla
    CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk, menaiki robotaxi Tesla pada acara peluncuran di Los Angeles, California, AS, 10 Oktober 2024. (Tesla/HO Via Reuters)

    Hal itu menambah kekhawatiran bahwa perusahaan milik Elon Musk bakal kian tertinggal di belakang pesaingnya.

    Selain itu juga muncul kecemasan di kalangan investor usai laporan yang menyebut Musk memimpin kelompok investor yang ingin mencaplok OpenAI.

    BYD, yang telah muncul sebagai saingan terberat Tesla di panggung mobil listrik dunia, mengatakan bahwa setidaknya 21 kendaraan model baru mereka akan dilengkapi dengan sistem mengemudi otomatis yang mencakup fitur untuk parkir otomatis dan navigasi di jalan raya.

    Tesla sendiri belum menawarkan robotaxi dan mobil listriknya saat ini membutuhkan pengemudi manusia untuk tetap berada di belakang kemudi untuk bisa menyetir atau mengerem kapan saja.

    Pada panggilan pendapatan Tesla bulan lalu, Musk mengatakan bahwa perusahaan ini bertujuan untuk meluncurkan “Sistem Pengemudi Mandiri Penuh Tanpa Pengawasan,” dan layanan berbagi tumpangan tanpa pengemudi di Austin, Texas, pada Juni 2025 mendatang.

    Sementara Waymo milik Alphabet telah mengoperasikan layanan robotaxi di Austin dan juga di beberapa bagian Phoenix, San Francisco.

    “Dalam pandangan kami, persaingan antara Waymo, Tesla, dan sejumlah pemain China merupakan pendorong utama dalam perjalanan menuju komersialisasi robotaksi,” tulis analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan kepada klien setelah pengumuman BYD.

    (wur)

  • Apple Tunjuk Alibaba Hadirkan Apple Intelligence di iPhone China

    Apple Tunjuk Alibaba Hadirkan Apple Intelligence di iPhone China

    Jakarta

    Menurut sebuah laporan baru, Apple menjalin kerja sama dengan Alibaba untuk menghadirkan fitur AI pada iPhone di pasar China. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan di wilayah tersebut karena penjualan telah menurun akhir-akhir ini karena rendahnya permintaan dan meningkatnya persaingan dari pemain lokal lainnya seperti Xiaomi, Oppo, dan Huawei yang telah menawarkan fitur AI pada perangkat mereka.

    Apple juga telah mempertimbangkan pemain lain seperti Baidu dan Tencent, namun model AI mereka dilaporkan tidak memenuhi standar Apple untuk Apple Intelligence. Apple juga tidak mempertimbangkan DeepSeek karena tidak memiliki sumber daya dan pengalaman yang diperlukan untuk mendukung pelanggan sebesar itu.

    Alibaba Group adalah perusahaan teknologi asal China yang berspesialisasi dalam e-commerce, ritel, internet, dan teknologi lainnya. Perusahaan ini juga telah banyak berinvestasi dalam AI, dan banyak model AI-nya sendiri yang menjadi berita utama karena kinerjanya yang baik.

    Dengan jumlah data konsumen yang sangat besar dan keahlian AI, mungkin tidak sulit bagi Apple untuk bekerja sama dengan Alibaba di Tiongkok.

    CEO Apple Tim Cook sebelumnya mencatat penjualan yang lebih kuat di pasar di mana Apple Intelligence tersedia, selama panggilan pendapatan Q1 2025 perusahaan.

    “Di pasar di mana kami telah meluncurkan Apple Intelligence, kinerja dari tahun ke tahun pada keluarga iPhone 16 lebih kuat daripada pasar di mana Apple Intelligence tidak tersedia,” ujar Cook dikutip detikINET dari Neowin, Minggu (16/2/2025).

    Meskipun total pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 4% tahun ke tahun pada Q1 2025, China mungkin merupakan rintangan utama di mana pendapatan turun 11,1% tahun ke tahun selama periode yang sama.

    Analis di Morgan Stanley juga percaya bahwa kolaborasi antara Apple dan Alibaba ini dapat menjadi katalisator penting yang berpotensi membalikkan kemerosotan penjualan di China.

    Saat ini, fitur-fitur AI tersebut telah diajukan ke otoritas regulasi China untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan, untuk memastikan kepatuhan karena Tiongkok memiliki beberapa peraturan internet dan data yang paling ketat.

    Apple Intelligence tersedia di sebagian besar wilayah di dunia kecuali Tiongkok dan Uni Eropa dalam bahasa Inggris (Australia), Inggris (Kanada), Inggris (Irlandia), Inggris (Selandia Baru), Inggris (Afrika Selatan), Inggris (Inggris), dan Inggris (Amerika Serikat).

    Apple mengatakan bahwa mereka akan menambahkan dukungan untuk lebih banyak bahasa seperti bahasa Mandarin, Inggris (India), Inggris (Singapura), Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Portugis, Spanyol, Vietnam, dan banyak lagi dengan pembaruan perangkat lunak pada bulan April tahun ini.

    (jsn/jsn)

  • Bisnis Cloud Lesu, Bermasalah dengan KPPU

    Bisnis Cloud Lesu, Bermasalah dengan KPPU

    Bisnis.com, JAKARTA  — Google menghadapi serangkaian kejadian kurang baik pada awal 2025. Di tengah kelesuan bisnis komputasi awan (cloud), raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) dinyatakan melakukan praktik monopoli oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

    Kinerja induk usaha Google, Alphabet Inc. mencatatkan hasil di bawah ekspektasi pada kuartal IV/2024 akibat pertumbuhan bisnis cloud-nya yang melambat.

    Unit bisnis cloud Google terdampak ledakan AI. Investasi mengalir ke AI dari Startup, pasar Google Cloud. Perusahaan rintisan menjadi pelanggan karena mereka membutuhkan lebih banyak daya komputasi untuk pekerjaan mereka, tetapi tidak secepat yang diharapkan. 

    Penjualan sekitar US$12 miliar pada kuartal IV/2024 yang dicatatkan Google meleset dari perkiraan. Google Cloud masih tertinggal di belakang Amazon.com Inc. dan Microsoft Corp. dalam hal ukuran.

    Para investor mendesak Alphabet untuk menunjukkan bahwa mereka mempertahankan momentum di seluruh bisnisnya karena mereka menghabiskan lebih banyak biaya untuk AI, dan karena persaingan di pasar itu semakin ketat.

    Manajer portofolio senior di Synovus Trust, Dan Morgan, menambahkan raksasa teknologi itu kini berada di bawah tekanan yang meningkat untuk menunjukkan bagaimana investasinya dalam AI menghasilkan keuntungan bisnis yang nyata.

    Morgan mengatakan keuntungan terbesar dari ledakan AI mungkin tidak datang ke perusahaan seperti Google yang mendorong model tersebut, tetapi ke perusahaan yang mengkhususkan diri dalam chip.

    “Anda tidak ingin menjadi orang-orang yang menambang emas. Anda ingin menjadi orang yang menjual pilihan kepada mereka,” ujarnya.

    Rencana pembangunan pusat data dan infrastruktur Alphabet untuk kecerdasan buatan menyebabkan peningkatan lebih dari 3% dalam saham Broadcom Inc. dalam perdagangan pra-pasar.

    Logo Google CloudPerbesar

    Pada kuartal tersebut, laba bersih Alphabet adalah US$2,15 per saham, dibandingkan dengan estimasi Wall Street sebesar US$2,13 per saham.

    Iklan pencarian menghasilkan penjualan sebesar US$54 miliar, sedikit mengalahkan estimasi analis. Google telah lama mendominasi pasar, yang baru-baru ini terancam oleh pesaing AI dan tantangan antimonopoli.

    Monopoli

    Pada Agustus, seorang hakim AS memutuskan bahwa Google memonopoli pasar pencarian melalui transaksi ilegal. Departemen Kehakiman dan sekelompok negara bagian juga menuduh bahwa Google telah melanggar undang-undang antimonopoli untuk teknologi yang digunakan untuk membeli dan menjual iklan situs web, yang merugikan penerbit dan pengiklan dalam prosesnya. Proses utama dalam kedua kasus tersebut diharapkan pada 2025.

    Di Indonesia, Google juga menghadapi tuntutan yang sama. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan denda senilai Rp202,5 miliar kepada raksasa teknologi Google. Ini merupakan nilai denda terbesar sepanjang sejarah di KPPU.

    Dalam keterangan resmi KPPU yang dikutip pada Sabtu (1/2/2025), angka tersebut bahkan melampaui total denda terkait perkara kartel sapi impor di Jabodetabek pada 1 April 2016 lalu yang sebesar Rp170 miliar.

    “Besaran denda sebesar Rp 202,5 miliar telah dijatuhkan KPPU kepada Google LLC dalam Perkara Nomor 03/KPPU- I/2024 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf a dan b, dan Pasal 25 huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penerapan Google Play Billing System,” tulis keterangan resmi itu.

    Dilanjutkannya, dalam putusan pada 21 Januari 2025 kemarin, pengenaan besaran denda mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2021 tentang pelaksanaan larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

    “Majelis Komisi menentukan perhitungan besaran denda berdasarkan total penjualan yaitu paling banyak sebesar 10% dari total penjualan pada pasar bersangkutan dan kurun waktu terjadinya pelanggaran terhadap undang-undang,” sebutnya.

    Adapun, Majelis Komisi menetapkan periode waktu dalam perkara ini dimulai sejak Google LLC mewajibkan para pengembang aplikasi untuk menggunakan Google Play Billing System pada aplikasi yang memiliki transaksi pembelian di dalamnya, yakni 1 Juni 2022 hingga 31 Desember 2024.

    Sementara itu, untuk nilai total penjualannya, Majelis Komisi menggunakan laporan Google LLC periode 2022-2023 yang teraudit dan diserahkan kepada Komisi Sekuritas serta Bursa Amerika Serikat.

    “Data total penjualan tersebut dilaporkan untuk tingkat dunia dan untuk seluruh produk yang dihasilkan Google LLC. Akumulasi total penjualan tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan rata-rata total penjualan Google LLC yang bersumber dari Google Play Store di Indonesia selama periode Juni 2022 – Desember 2024,” pungkasnya.

    Google melakukan banding atas keputusan tersebut. Google menilai KPPU melakukan kesalahan.

  • Mengenal Sosok Gregory Hendra Lembong yang Bakal Jadi Presdir BCA

    Mengenal Sosok Gregory Hendra Lembong yang Bakal Jadi Presdir BCA

    Jakarta: Sosok Gregory Hendra Lembong kini menjadi sorotan setelah dikabarkan akan menggantikan presiden direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
     
    BCA akan menggelar RUPST pada 12 Maret 2025 di Menara BCA. Dalam rapat itu terdapat agenda perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan.
     
    “Perubahan yang diusulkan, mengangkat Bapak Jahja Setiaatmadja menggantikan Bapak Djohan Emir Setijoso (menjadi Presiden Komisaris) dan mengangkat Bapak Gregory Hendra Lembong (menjadi Presiden Direktur),” tulis surat pemanggilan RUPST BCA dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis, 13 Februari 2025.

    Gregory bukanlah sosok baru dalam industri keuangan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA dan memiliki rekam jejak kuat dalam transformasi digital serta strategi bisnis.
     
    Lalu, siapa sebenarnya Gregory Hendra Lembong dan bagaimana kiprahnya hingga dipercaya memimpin BCA?
     

    Sosok Gregory Hendra Lembong
    Mengacu dari laman BCA, Gregory Hendra Lembong adalah seorang bankir berpengalaman dengan lebih dari 25 tahun kiprah di dunia perbankan, baik di Indonesia maupun internasional.
     
    Gregory meraih Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington. D dan Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University di Amerika Serikat.
     
    Sebelum bergabung dengan BCA, Gregory menjabat sebagai Chief Transformation Officer di PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak Januari 2019, memimpin program Transformasi & Strategi untuk semua unit atau fungsi di bank tersebut.
     
    Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Chief Fintech Officer di CIMB Group Malaysia dan CEO of Transaction Banking di CIMB Niaga Indonesia.
     
    Gregory juga sempat menjadi Head of Transaction Services (cash, liquidity, FX), Asia Pacific di J.P. Morgan Asia Pacific di Singapura, Global COO & Head of Business Development di Deutsche Bank London dan berkarir di Citibank sejak tahun 1994 sampai dengan 2009 dengan memegang berbagai peran di bidang strategi dan manajemen produk di Asia dan Eropa.
     
    Selama masa karir, dia telah berpengalaman dan memiliki keahlian di berbagai bidang diantaranya IT Transformation Strategy & Implementation, Transaction Banking and Services, Global Trade Finance & Corporate Cash Management Business Development, Regional Strategy and Planning, Product and Solution Management.
     
    Sebagai Wakil Presiden Direktur, Gregory saat ini membawahi supervisi umum Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi serta Direktur Transaksi Perbankan.
     
    Ia juga bertanggung jawab atas Grup Teknologi Informasi Strategis dan Grup Strategi & Pengembangan Operasional.
     
    Dengan rekam jejak yang solid dan pengalaman yang luas, Gregory Hendra Lembong diharapkan dapat membawa BCA menuju pencapaian yang lebih gemilang di masa depan.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Gabungan BYD-Deepseek Bikin Tesla Hancur Lebur

    Gabungan BYD-Deepseek Bikin Tesla Hancur Lebur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Tesla turun 6% pada Selasa (11/2) setelah pesaingnya dari China, BYD, mengumumkan rencana untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom dengan DeepSeek.

    Perusahaan AI yang sedang naik daun itu akan menawarkan sistem seperti Autopilot di hampir semua mobil baru BYD.

    Hal ini menambah kekhawatiran bahwa perusahaan milik Elon Musk bakal kian tertinggal di belakang pesaingnya.

    Selain itu juga muncul kecemasan di kalangan investor usai laporan yang menyebut Musk memimpin kelompok investor yang ingin mencaplok OpenAI.

    Harga saham Tesla telah merosot selama lima hari berturut-turut, turun hampir 17% dalam rentang waktu tersebut menjadi US$328,50 (Rp6,2 jutaan), dan menghapus lebih dari US$200 miliar (Rp3,2 triliun) kapitalisasi pasarnya, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (12/2/2025)

    BYD, yang telah muncul sebagai saingan terberat Tesla di panggung mobil listrik dunia, mengatakan bahwa setidaknya 21 kendaraan model baru mereka akan dilengkapi dengan sistem mengemudi otomatis yang mencakup fitur untuk parkir otomatis dan navigasi di jalan raya.

    Tesla sendiri belum menawarkan robotaxi dan mobil listriknya saat ini membutuhkan pengemudi manusia untuk tetap berada di belakang kemudi untuk bisa menyetir atau mengerem kapan saja.

    Pada panggilan pendapatan Tesla bulan lalu, Musk mengatakan bahwa perusahaan ini bertujuan untuk meluncurkan “Sistem Pengemudi Mandiri Penuh Tanpa Pengawasan,” dan layanan berbagi tumpangan tanpa pengemudi di Austin, Texas, pada Juni 2025 mendatang.

    Sementara Waymo milik Alphabet telah mengoperasikan layanan robotaxi di Austin dan juga di beberapa bagian Phoenix, San Francisco.

    “Dalam pandangan kami, persaingan antara Waymo, Tesla, dan sejumlah pemain China merupakan pendorong utama dalam perjalanan menuju komersialisasi robotaksi,” tulis analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan kepada klien setelah pengumuman BYD.

    (fab/fab)

  • Saham Emiten Prajogo Pengestu Rontok, Ada Apa?

    Saham Emiten Prajogo Pengestu Rontok, Ada Apa?

    Jakarta

    Sejumlah saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu rontok. Saham tersebut masuk dalam jajaran top losers pada perdagangan pagi ini.

    Tercatat dua saham milik Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) danPT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) amblas. Sementara, PT Petrosea Tbk (PTRO) terpantau menguat pada perdagangan hari ini.

    Mengutip data RTI Business, Senin (10/2/2025), saham BREN terkoreksi 625 poin atau melemah 8,90% ke level Rp 6.400 per lembar saham pada pukul 09.08 WIB. BREN diperdagangkan pada rentang Rp 6.050 – Rp 7.100.

    Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 45,22 juta saham dengan nilai transaksi Rp 292, 91 miliar. Frekuensi perdagangan tercatat 10.705 kali.

    Sementara saham Prajogo Pangestu lainnya, yakni CUAN mengalami nasib serupa. Saham tersebut terkoreksi 2.250 poin atau melemah 19,87% ke level Rp 9.075 per lembar saham.

    Saham CUAN diperdagangkan pada rentang Rp 9.075 – Rp 10.000 dengan volume saham yang diperdagangkan 21,66 juta saham. Nilai transaksi tercatat Rp 199,97 miliar dengan frekuensi perdagangan sebesar 1.603 kali.

    Nasib lain terjadi pada saham PTRO milik Prajogo Pangestu, yang mengalami penguatan di perdagangan awal pekan ini. PTRO terpantau menguat 280 poin atau 9,72% ke level Rp 3.160 per lembar saham.

    Di awal perdagangan, saham PTRO dibuka pada level Rp 3.100. Sementara rentang harga yang diperdagangkan Rp 2.950 – Rp 3.250 dengan volume yang diperdagangkan 40.64 juta, nilai transaksi Rp 125.58 miliar, dan frekuensi perdagangan sebesar 8.271 kali.

    Sebelumnya diberitakan, ketiga emiten milik Prajogo Pangestu tersebut ditolak masuk dalam review Morgan Stanley Capital International (MSCI) periode Februari tahun ini. Usai pengumuman tersebut, investor asing pun melakukan aksi jual bersih pada saham BREN dan CUAN milik bos Barito Grup tersebut.

    “Karena masalah potensi investasbilitas,” tulis MSCI dalam pengumumannya pekan lalu.

    Saksikan juga Blak-blakan: Menguak Rahasia Untung Kilang Minyak Paling ‘Rumit’ Se-Indonesia

    (acd/acd)

  • Polisi Gerebek Pabrik Miras Oplosan di Mojokerto, Pemilik Diamankan

    Polisi Gerebek Pabrik Miras Oplosan di Mojokerto, Pemilik Diamankan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Satuan Samapta Polres Mojokerto Kota menggerebek pabrik minuman keras (miras) oplosan skala rumahan di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (8/2/2025) dini hari. Dalam penggerebekan tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti serta pemilik pabrik berinisial Y (43).

    Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota, AKP Anang Leo Afera, mengatakan penggerebekan dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat. “Sebelumnya kami mendapatkan laporan dari masyarakat,” ungkapnya, Minggu (9/2/2025).

    Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa di sekitar lokasi kerap terjadi pesta miras oleh para pemuda pada malam hari. Berdasarkan informasi itu, petugas segera melakukan penyelidikan dan menemukan sejumlah barang bukti berupa miras oplosan serta botol kosong dari berbagai merek.

    Produksi Miras Oplosan Tanpa Izin

    Setelah diamankan, pelaku Y (43) mengakui bahwa dirinya memproduksi miras tersebut tanpa izin. Proses penyulingan dilakukan di halaman belakang rumahnya secara otodidak tanpa takaran pasti, sehingga kadar alkohol dalam miras yang diproduksi tidak dapat dipastikan.

    “Kami datang ke lokasi dan ditemukan barang bukti. Pelaku dan barang bukti kemudian dibawa ke Polres Mojokerto Kota guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku Y (43) memproduksi miras ini tanpa izin,” jelas AKP Anang Leo Afera.

    Saat ini, kasus tersebut telah dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Mojokerto Kota untuk penyidikan lebih lanjut.

    Bahaya Miras Oplosan dan Imbauan Kepolisian

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri, melalui Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Haryono, menegaskan bahwa peredaran miras ilegal tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga berpotensi menimbulkan tindak pidana. Selain itu, miras oplosan bisa membahayakan nyawa konsumen.

    “Miras oplosan dapat membahayakan keselamatan jiwa bahkan sampai dengan meninggal dunia karena over dosis. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui keberadaan pabrik atau home industri miras ilegal yang beroperasi di sekitar tempat tinggal,” tegasnya.

    Pihak kepolisian terus mengintensifkan patroli dan razia guna menekan peredaran miras ilegal di wilayah Mojokerto. Masyarakat diimbau untuk tidak mengonsumsi miras oplosan karena berisiko tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan. [tin/suf]

    Barang bukti yang berhasil diamankan :

    – Satu set alat pembuatan miras (tester alkohol, selang, teko, plastik label)
    – 24 botol miras merk The Balvenie kemasan @700 ml
    – Sembilan botol miras merk Jack Daniels Apple kemasan @700 ml
    – Tiga botol miras merk Jack Daniels Whisky kemasan @700 ml
    – Satu botol miras merk Skyy Vodka kemasan @750 ml
    – Dua botol miras merk The Genlivet kemasan @700 ml

    – Dua botol miras merk Jameson kemasan @750 ml
    – Satu botol miras merk Ethanol kemasan @1.500 ml
    – Tiga galon Ethanol kemasan @15l (isi 5 liter)
    – Delapan botol miras merk Jameson kemasan @750 ml (kosong)
    – 22 botol miras merk Captain Morgan kemasan @750 ml (kosong)
    – 10 botol miras merk Vodka Grey Goose kemasan @750 ml (kosong)
    – Empat botol miras merk Vibe kemasan @700 ml (kosong)

    – Dua botol miras merk Macallan kemasan @700 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Magnum Brostraw kemasan @700 ml (kosong)
    – Tiga botol miras merk Little Liver kemasan @750 ml (kosong)
    – Tiga botol miras merk Cointtream kemasan @700 ml (kosong)
    – Tiga botol miras merk Donjulio kemasan @750 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Batavia kemasan @700 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Pecha Kucha kemasan @750 ml (kosong)

    – Satu botol miras merk Chivas kemasan @700 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Gold Labbel kemasan @750 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Marteel kemasan @700 ml (kosong)
    – Empat botol miras jenis Arak Baliaga kemasan @500 ml
    – Satu botol miras merk Reserva kemasan @750 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Edizione kemasan @750 ml (kosong)
    – Dua botol miras merk Cristaliano kemasan @750 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Dom Periknon kemasan @750 ml (kosong)

    – Satu botol miras merk Jameson Irish Wiskey kemasan @700 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Dom kemasan @700 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Bells kemasan @700 ml (kosong)
    – Lima botol miras merk The Balvenie kemasan @700 ml (kosong)
    – 25 botol miras merk Glenvinddich kemasan @700 ml (kosong)
    – 13 botol miras merk Jack Daniels Apple kemasan @700 ml (kosong)
    – Satu botol miras merk Jack Daniels Jennessee kemasan @700 ml (kosong)
    – Enam botol miras merk Skyy Vodka kemasan @750 ml (kosong)
    – 15 botol miras merk The Genlivet kemasan @700 ml (kosong)
    – 15 Jerigen kemasan ±@40l (kosong)

  • Profil Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Hartanya Anjlok hingga Rp 148,5 T

    Profil Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Hartanya Anjlok hingga Rp 148,5 T

    GELORA.CO  – Prajogo Pangestu merupakan seorang pengusaha dan pendiri perusahaan petrokimia dan energi, Barito Pacific.

    Pria yang terlahir dengan nama Phang Djoen Phen itu masuk ke dalam jajaran 10 besar orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.

    Prajogo sendiri menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai 35,4 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp577,7 triliun.

    Namun, baru-baru ini harta salah satu konglomerat di Indonesia itu dikabarkan turun hingga 20,34 persen, sekitar 9,1 miliar dollar AS atau setara Rp148,5 triliun berdasarkan data Forbes Real Time Net Worth.

    Berikut rekam jejak Prajogo Pangestu.

    Profil Prajogo Pangestu

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Prajogo Pangestu lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada 13 Mei 1944.

    Saat ini, ia telah berusia 80 tahun.

    Prajogo Pangestu adalah anak dari seorang pedagang karet. Karena keterbatasan ekonomi, Prajogo hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tingkat menengah.

    Ia memiliki istri yang bernama Herlina Tjandinegara dan telah dikaruniai tiga anak.

    Perjalanan karier Prajogo Pangestu hingga berhasil menjadi orang terkaya di Indonesia, tentu penuh lika-liku panjang.

    Setelah lulus dari Sekolah Menengah, ia mencoba peruntungan di Jakarta, namun perjuangannya tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan.

    Akhirnya, Prajogo kembali ke kampung halamannya. Ketika kembali di kampung halamannya, ia mulai bekerja menjadi sopir angkot dan membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.

    Di sela-sela pekerjaannya, Prajogo bertemu pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray, pada 1960-an. Pertemuan tersebut menjadi titik balik nasib Prajogo.

    Pada 1969, Prajogo memutuskan untuk bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup. 

    Tujuh tahun kemudian, Burhan mengangkat Prajogo menjadi general manager (GM) di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur.

    Prajogo hanya menjabat sebagai GM di perusahaan itu selama satu tahun, karena dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan membeli sebuah perusahaan yang saat itu mengalami krisis finansial, yang bernama CV Pacific Lumber Coy.

    Pada saat itu, Prajogo mengajukan pinjaman dari bank untuk membeli perusahaan tersebut. Setelah akuisisi, perusahaan tersebut diubah namanya menjadi Barito Pacific.

    Barito Pacific kemudian mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 2007. 

    Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.

    Selain mendirikan Barito Pasific, Prajogo tercatat juga pernah menduduki sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan, yakni:

    PT Mangole Timber Producers – Direktur Utama (1969-1977)

    PT Barito Pacific Lumber – Direktur Utama (1976)

    Barito Pacific Group – (1977)

    PT Barito Pacific Timber (dh. PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan) – Direktur Utama (1979-1993)

    PT Mangole Timber Producers – Direktur Utama (1982-1993)

    PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries – Direktur Utama (1987-1998)

    PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood – Direktur Utama (1987-1998)

    PT Musi Hutan Persada – Komisaris (1991-1993)

    PT Mangole Timber Producers – Komisaris Utama (1993-1998)

    PT Astra International Tbk – Wakil Komisaris Utama (1993-1998)

    PT Tripolyta Indonesia Tbk – Komisaris (1989-1999)

    PT Chandra Asri – Direktur Utama (1990-1999)

    PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper – Komisaris Utama (1999-2005)

    PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper – Wakil Komisaris Utama (1997-1999)

    PT Barito Pacific Tbk (d/h PT Barito Pacific Timber) – Komisaris Utama (1993-sekarang).

    Empat Saham Perusahaan

    Prajogo Pangestu tercatat memiliki empat saham perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Keempat saham itu, di antaranya, holding energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

    Harta Prajogo Pangestu

    Hingga saat ini, Prajogo Pangestu memiliki kekayaan mencapai 35,4 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp577,7 triliun.

    Meski begitu, baru-baru ini harta orang terkaya di Indonesia itu turun hingga 20,34 persen, sekitar 9,1 miliar dollar AS atau setara Rp148,5 triliun.

    Dilansir Kompas.com, penurunan drastis ini terjadi setelah beredar kabar bahwa Morgan Stanley Capital International (MSCI) tidak akan memasukkan tiga emiten miliknya ke dalam MSCI Investable Market pada review Februari 2025.

    MSCI merupakan indeks pasar global yang menjadi acuan utama bagi investor institusional dalam menentukan portofolio mereka. 

    Keputusan untuk tidak memasukkan tiga emiten milik Prajogo, yakni Barito Renewables Energy (BREN), Petrindo Jaya Kreasi (PTRO), dan Barito Pacific (CUAN) diperkirakan berdampak besar pada kepercayaan pasar terhadap saham-saham tersebut.

    Hal ini turut memengaruhi kapitalisasi pasar dan akhirnya berimbas pada kekayaan bersih Prajogo Pangestu.

  • Harta Prajogo Pangestu Anjlok, Ini Penyebab dan Kiprahnya di Dunia Bisnis

    Harta Prajogo Pangestu Anjlok, Ini Penyebab dan Kiprahnya di Dunia Bisnis

    Jakarta: Konglomerat Indonesia, Prajogo Pangestu, tengah menjadi sorotan setelah kekayaannya merosot tajam. Per 6 Februari 2025, harta bersihnya tercatat sebesar USD35,5 miliar, turun USD9 miliar atau sekitar 20,8 persen dibandingkan sebelumnya. 
     
    Penurunan drastis ini terjadi setelah beredar kabar bahwa Morgan Stanley Capital International (MSCI) tidak akan memasukkan tiga emiten miliknya ke dalam MSCI Investable Market pada review Februari 2025.
    Tiga Emiten Prajogo Pangestu Tak Masuk MSCI
    MSCI merupakan indeks pasar global yang menjadi acuan utama bagi investor institusional dalam menentukan portofolio mereka. 
     
    Keputusan untuk tidak memasukkan tiga emiten milik Prajogo, yakni Barito Renewables Energy (BREN), Petrindo Jaya Kreasi (PTRO), dan Barito Pacific (CUAN) diperkirakan berdampak besar pada kepercayaan pasar terhadap saham-saham tersebut.

    Hal ini turut memengaruhi kapitalisasi pasar dan akhirnya berimbas pada kekayaan bersih Prajogo Pangestu.
     

    Sosok Prajogo Pangestu
    Mengutip Forbes, Prajogo Pangestu lahir dari keluarga pedagang karet yang  membangun kerajaan bisnisnya dari nol. Kariernya dimulai di industri perkayuan pada akhir 1970-an, yang kemudian membawanya mendirikan Barito Pacific Timber. Perusahaan ini melantai di bursa pada tahun 1993 dan akhirnya berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.
     
    Pada tahun yang sama, Barito Pacific melakukan langkah strategis dengan mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri. Langkah ini menjadikannya salah satu pemain utama di industri petrokimia Indonesia. 
     
    Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Tanah Air.
    Ekspansi ke energi terbarukan dan batu bara
    Tak hanya di petrokimia, Prajogo juga melakukan diversifikasi bisnis ke sektor energi. Pada 2023, ia membawa perusahaan tambang batu baranya, Petrindo Jaya Kreasi (PTRO), melantai di bursa. Pada tahun yang sama, anak usahanya di bidang energi terbarukan, Barito Renewables Energy (BREN), juga resmi menjadi perusahaan publik.
     

    Harta kekayaan dan posisi di daftar orang terkaya
    Terlepas dari penurunan tajam yang terjadi baru-baru ini, Prajogo Pangestu tetap menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Ia juga masuk dalam The Real-Time Billionaires List urutan ke-50, yang mencerminkan perubahan nilai kekayaannya secara langsung di pasar.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Adopsi Teknologi Dual-Fuel, 189 Kapal Domestik PIS Sudah Gunakan B40 Sejak Januari – Halaman all

    Adopsi Teknologi Dual-Fuel, 189 Kapal Domestik PIS Sudah Gunakan B40 Sejak Januari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) menyatakan semua unit kapal yang digunakan dalam operasional pengiriman energi sudah menggunakan bahan bakar biodiesel B40 pada angkutan perkapalan mereka. 

    Dijelaskan, sebanyak 189 kapal yang dioperasikan oleh PIS untuk distribusi energi nasional telah memanfaatkan biodiesel ini sebagai bahan bakar sejak Januari 2025.

    “Sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seluruh kapal yang dioperasikan oleh PIS yakni 189 kapal yang melayani distribusi energi nasional telah menggunakan B40 untuk mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung energi hijau dan berkelanjutan,” ujar Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri, dikutip Jumat (7/2/2025).

    Irfan menjelaskan langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya pihaknya untuk mendorong pengurangan emisi karbon sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional.

    B40 merupakan bahan bakar hibrid yang menggunakan biodiesel dari sumber nabati.

    Sejak diperkenalkan, B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan untuk sektor transportasi, termasuk industri pelayaran.

    “Pengadopsian B40 ini juga sejalan dengan visi hijau jangka panjang PIS untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. PIS terus mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasionalnya, mulai dari efisiensi energi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, hingga pengembangan infrastruktur pendukung energi hijau,” papar Irfan.

    Dia menambhakan, pihaknya juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mendukung visi tersebut.

    Salah satu langkah signifikan adalah penerapan energy saving devices (ESD) pada beberapa armada PIS.

    Sejak pertama kali diterapkan pada tahun 2022, kapal-kapal yang dilengkapi dengan teknologi ini menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan.

    Adopsi Teknologi Dual-Fuel

    Irfan menyebut, PIS juga mengadopsi teknologi dual-fuel yang memungkinkan penggunaan bahan bakar alternatif dan fosil secara bergantian atau bersamaan. 

    Penggunaan teknologi dual-fuel terbukti dapat menghemat sekitar 30 persen dari total konsumsi bahan bakar kapal.

    Dalam rencana jangka menengah, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34% pada tahun 2034.

    Upaya ini diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32% pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen global baik dari Pemerintah Republik Indonesia dan International Maritime Organization (IMO).

    Irfan menjelaskan, komitmen hijau PIS turut mendapatkan apresiasi. Saat ini, PIS meraih skor ESG BBB dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola berada pada level yang solid.

    “Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas komitmen PIS dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan. Ke depan, kami berharap PIS dapat menjadi pemain terdepan dalam industri pelayaran hijau, mendorong transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu diperlukan kolaborasi yang erat antara para pemangku kepentingan dan regulator untuk menciptakan ekosistem industri pelayaran yang benar-benar ramah lingkungan,” kata Irfan.

    Seputar Biodisel B40

    Seperti diketahui, mulai tahun 2025, Indonesia berencana menerapkan program Biodiesel B40 sebagai langkah strategis untuk mendukung kemandirian energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

    Lalu apa itu Biodiesel B40?

    Biodiesel B40 adalah campuran 40 persen biodiesel berbahan baku minyak nabati (seperti minyak kelapa sawit) dengan 60?han bakar solar.

    Langkah ini merupakan kelanjutan dari implementasi Biodiesel B30 yang telah diterapkan sebelumnya.

    Penggunaan Biodiesel B40 menjadi penting karena dinilai mampu mengurangi emisi karbon sehingga mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.

    Penggunaan B40 jua dinilai efektif mengurangi ketergantungan pada energi impor dengan memanfaatkan minyak sawit dalam negeri.

    Terkait itu, penggunaan B40 juga bisa mendongkrak industri kelapa sawit sehingga memberikan peluang besar bagi petani kelapa sawit lokal untuk meningkatkan pendapatan.