Tag: Moise Kean

  • Barcelona Incar Moise Kean, Sinyal Era Baru Pengganti Lewandowski?

    Barcelona Incar Moise Kean, Sinyal Era Baru Pengganti Lewandowski?

    JABAR EKSPRES – FC Barcelona tengah bersiap menyambut era baru di lini serang. Meski Robert Lewandowski masih tampil tajam dan produktif, klub asal Catalonia itu mulai bersiap mencari pengganti jangka panjang.

    Nama yang kini mencuat ke permukaan adalah Moise Kean, penyerang muda asal Italia yang tampil gemilang bersama Fiorentina musim ini.

    Kean mencatatkan performa impresif di semua kompetisi dengan torehan 23 gol dan tiga assist dalam 39 pertandingan.

    Statistik tersebut langsung mengundang ketertarikan sejumlah klub besar, termasuk dari Premier League seperti Arsenal, Newcastle United, dan West Ham. Namun yang mengejutkan, Barcelona disebut sebagai salah satu peminat serius.

    Menurut laporan dari media Spanyol Todo Fichajes, manajemen Blaugrana mempertimbangkan Kean sebagai investasi masa depan.

    BACA JUGA: Ditinggal Veteran hingga Juru Taktik jadi Warna Baru Bagi Madrid?

    Usianya yang masih 25 tahun serta performanya yang konsisten musim ini dianggap cocok untuk mengisi kekosongan yang akan ditinggalkan Lewandowski dalam waktu dekat.

    Kontrak Kean dengan Fiorentina juga menyisakan celah. Meskipun baru hijrah dari Juventus musim lalu, ia memiliki klausul pelepasan senilai €52 juta (sekitar Rp902 miliar). Harga yang relatif masuk akal jika dibandingkan dengan kontribusi yang ia berikan musim ini.

    Penyeang Timnas Italia itu bukanlah nama asing dalam sepak bola Eropa. Debutnya di Juventus pada 2016 sempat membuat publik terpukau.

    Namun, saat pindah ke Everton pada 2019, kariernya di Inggris kurang cemerlang dengan hanya mencetak empat gol dari 39 laga.

    Keberhasilannya kembali terlihat saat dipinjamkan ke PSG pada musim 2020/21, di mana ia menyumbang 17 gol dalam satu musim.

    Musim ini, Kean menemukan kembali ketajamannya di bawah seragam Fiorentina. Ia mencetak 17 gol dari 29 laga Serie A, serta menjadi andalan di kompetisi Eropa dengan tiga gol di UEFA Conference League, termasuk kontribusinya membawa tim ke semifinal menghadapi Real Betis.

    BACA JUGA: Final Copa del Rey Dihantui Badai Cedera, El Clasico Jadi Adu Ketahanan

    Sementara itu, Lewandowski tetap menjadi andalan Barcelona dengan catatan 40 gol dari 48 laga musim ini. Namun, dengan usia yang menginjak 36 tahun dan kontrak yang akan berakhir dalam satu tahun ke depan, ketergantungan terhadap sang bomber tak bisa bertahan selamanya.

  • La Viola Siap Hancurkan Asa Gialloblu Bertahan di Serie A!

    La Viola Siap Hancurkan Asa Gialloblu Bertahan di Serie A!

    JAKARTA – Fiorentina akan menjamu Parma di Stadion Artemio Franchi pada giornata ke-32 Serie A, Minggu 13 April. Dengan ambisi menembus zona Eropa, La Viola menargetkan kemenangan kandang keempat secara beruntun, sementara Parma datang dengan semangat bertahan hidup di tengah ancaman degradasi.

    Pasukan Raffaele Palladino sedang dalam performa apik. Mereka baru saja mengalahkan Celje 2-1 di leg pertama perempat final UEFA Conference League, meskipun menurunkan skuad pelapis. Dengan peluang besar lolos ke semifinal dan jalan alternatif menuju Liga Europa, Fiorentina kini juga membidik tempat di empat besar Serie A.

    Fiorentina saat ini duduk di posisi ke-8 dengan 52 poin, hanya tertinggal lima angka dari Bologna (57) di peringkat keempat dan enam dari Atalanta (58) di posisi ketiga. Dengan sisa enam pertandingan, segalanya masih mungkin bagi La Viola untuk mengejar tempat di Liga Champions.

    Poin penting lainnya, posisi ketujuh bisa cukup untuk lolos ke Eropa jika pemenang Coppa Italia berasal dari jajaran enam besar (Bologna, Empoli, Inter, atau AC Milan). Namun, Fiorentina tentu tak ingin nasib mereka bergantung pada skenario lain.

    Meski bertengger di posisi ke-16, Parma tak bisa dianggap remeh. Tim asuhan Cristian Chivu baru saja menahan imbang juara bertahan Inter Milan 2-2, setelah tertinggal 0-2. Comeback tersebut menjadi bukti daya juang yang sedang menyala di kubu Gialloblu.

    Dalam empat laga terakhir, Parma mencatatkan empat hasil imbang beruntun, termasuk dua comeback penting. Mereka kini unggul tiga poin dari zona degradasi (Empoli di posisi ke-18), tetapi dengan jadwal berat di sisa musim, setiap poin begitu krusial.

    Masalah utama Parma justru hadir dalam laga tandang. Mereka belum menang di luar kandang sejak mengalahkan Venezia pada November, dan dari sembilan laga tandang terakhir, enam kali kalah.

    Fiorentina masih kehilangan gelandang Edoardo Bove karena masalah jantung, sementara Robin Gosens dan Andrea Colpani diragukan tampil. Namun, mereka tetap diperkuat oleh Moise Kean, yang telah mencetak 17 gol di liga musim ini dan menjadi top skor klub. Ia akan jadi ujung tombak serangan bersama Albert Gudmundsson dan Nico Fagioli yang mendukung dari lini kedua.

    Di sisi tamu, Parma menghadapi krisis kebugaran. Mereka dipastikan kehilangan setidaknya lima pemain termasuk Matteo Cancellieri, Alessandro Circati, Gabriel Charpentier, dan Mateusz Kowalski. Pontus Almqvist terkena skorsing, sementara Yordan Osorio dan Valentin Mihaila masih diragukan.

    Namun, striker muda Ange-Yoan Bonny tetap jadi andalan. Dari enam golnya di Serie A, dua di antaranya merupakan gol penentu kemenangan, dan ia bisa menjadi kunci bagi Parma untuk mencuri poin.

    Dengan motivasi tinggi untuk terus menekan zona Eropa dan tren kandang yang kuat, Fiorentina dijagokan meraih tiga poin dalam laga ini. Meski Parma menunjukkan semangat tempur luar biasa belakangan ini, catatan tandang mereka yang buruk membuat misi mencuri poin terasa berat.

    Prediksi Susunan Pemain

    Fiorentina (3-5-2):

    De Gea; Pongracic, Mari, Ranieri; Dodo, Mandragora, Cataldi, Fagioli, Parisi; Gudmundsson, Kean

    Parma (4-3-3):

    Suzuki; Del Prato, Vogliacco, Valenti, Valeri; Bernabe, Keita, Sohm; Man, Bonny, Ondrejka

    Prediksi Skor: Fiorentina 2-1 Parma

  • Il Lupi Incar Kemenangan Kedelapan Beruntun Saat Jamu Bianconeri

    Il Lupi Incar Kemenangan Kedelapan Beruntun Saat Jamu Bianconeri

    JAKARTA – Duel panas akan tersaji di Stadio Olimpico pada Minggu malam 6 April, ketika AS Roma menjamu Juventus dalam lanjutan Serie A. Kedua tim hanya terpaut tiga poin di klasemen sementara, dan kemenangan bagi tuan rumah akan membuat mereka menyamai raihan poin sang tamu sekaligus mempertegas kebangkitan mereka di bawah asuhan Claudio Ranieri.

    Roma datang ke pertandingan ini dalam performa terbaiknya musim ini. Kemenangan 1-0 atas Lecce pekan lalu—berkat gol telat Artem Dovbyk—menjadi kemenangan ketujuh secara beruntun di liga bagi Giallorossi.

    Di tangan pelatih interim Claudio Ranieri, yang kini menjalani masa ketiga sebagai pelatih klub masa kecilnya, Roma tampil jauh lebih solid dan efisien. Dalam tujuh kemenangan tersebut, mereka hanya kebobolan satu gol, dan menjaga enam clean sheet—jumlah yang sama dengan yang mereka raih dalam 23 laga pertama musim ini.

    Kini, Roma berpeluang mencatatkan delapan kemenangan beruntun di Serie A untuk kelima kalinya dalam sejarah mereka—terakhir terjadi pada tahun 2016 di bawah Luciano Spalletti. Lebih dari itu, mereka juga telah menyalip Lazio, Fiorentina, dan AC Milan dalam perebutan tiket ke kompetisi Eropa, dan kemenangan atas Juventus akan semakin memperkuat posisi mereka di empat besar sebelum menghadapi Derby della Capitale pekan depan.

    Secara historis, Roma cukup tangguh saat menjamu Juventus. Dalam 10 laga kandang terakhir melawan Bianconeri di Serie A, mereka hanya kalah dua kali, dan mencetak gol dalam sembilan laga di antaranya. Namun Juventus bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Sejak hasil imbang tanpa gol pada pertemuan pertama musim ini di Turin, Juve hanya kalah sekali dalam sembilan pertemuan terakhir dengan Roma di liga.

    Juventus sendiri sedang berada dalam fase transisi. Setelah hasil buruk berturut-turut, Thiago Motta dipecat dan digantikan oleh mantan bek andalan klub, Igor Tudor. Pelatih asal Kroasia itu langsung membawa kemenangan tipis 1-0 atas Genoa di laga debutnya pekan lalu, berkat gol indah dari Kenan Yildiz. Kemenangan itu menjadi sangat krusial, karena menjaga harapan Juventus untuk finis di empat besar tetap hidup, meskipun mereka saat ini masih berada di luar zona Liga Champions.

    Musim ini bukanlah musim terbaik Juventus. Mereka sudah tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia dengan cara yang memalukan, masing-masing oleh PSV Eindhoven dan Empoli. Situasi keuangan klub yang tak sehat membuat mereka wajib mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan, atau risiko krisis finansial bisa menjadi nyata.

    Di kubu tuan rumah, Claudio Ranieri mendapatkan kabar baik dengan kembalinya dua pemain bertahan Zeki Celik dan Devyne Rensch dari cedera. Namun kehilangan Paulo Dybala, yang absen hingga akhir musim, menjadi pukulan besar.

    Dalam formasi 3-4-2-1, Matias Soule dan kapten Lorenzo Pellegrini akan mendukung Artem Dovbyk di lini depan. Sementara itu, Mats Hummels, yang baru saja mengumumkan akan pensiun akhir musim ini, tetap menjadi pilar utama di lini belakang bersama Gianluca Mancini dan Evan Ndicka. Kiper Mile Svilar juga menjadi sorotan berkat performanya yang luar biasa musim ini, dengan catatan penyelamatan terbaik kedua di lima liga top Eropa sejak awal 2025.

    Dari pihak Juventus, Federico Gatti menjadi tambahan terbaru dalam daftar cedera yang menambah pusing Igor Tudor, yang kemungkinan besar akan kembali menggunakan formasi tiga bek. Duet Kenan Yildiz dan Dusan Vlahovic akan menjadi andalan di lini depan. Yildiz sendiri kini menyamai rekor Moise Kean sebagai remaja dengan jumlah gol terbanyak untuk Juventus di Serie A abad ini, yakni tujuh gol.

    Laga ini menjadi sangat krusial bagi kedua tim, baik dalam konteks rivalitas maupun perburuan tiket Liga Champions. Roma tengah terbang tinggi dan ingin melanjutkan momentum positif, sementara Juventus harus membuktikan bahwa mereka masih layak diperhitungkan di papan atas sepak bola Italia.

    Prakiraan Susunan Pemain

    AS Roma : Svilar; Mancini, Hummels, Ndicka; Celik, Kone, Paredes, Angelino; Soule, Pellegrini; Dovbyk

    Juventus : Di Gregorio; Kalulu, Veiga, Kelly; Gonzalez, Locatelli, Thuram, McKennie; Koopmeiners, Yildiz; Vlahovic

  • La Viola Ingin Bangkit di Artemio Franchi

    La Viola Ingin Bangkit di Artemio Franchi

    JAKARTA – Fiorentina akan berusaha mengakhiri tren negatif mereka saat menjamu Lecce dalam laga Serie A yang digelar pada Jumat  28 Februari,  di Stadio Artemio Franchi. Setelah mengalami tiga kekalahan beruntun, La Viola harus segera menemukan kembali bentuk terbaiknya agar tetap dalam persaingan merebut tiket ke Liga Champions. Sementara itu, Lecce yang masih berjuang menjauh dari zona degradasi juga berharap bisa mencuri poin dari laga ini.

    Fiorentina memulai Februari dengan hasil gemilang setelah menaklukkan Inter Milan 3-0. Namun, sejak kemenangan tersebut, pasukan Raffaele Palladino justru mengalami kemunduran performa dengan tiga kekalahan beruntun, termasuk kekalahan menyakitkan 0-1 dari Hellas Verona pekan lalu.

    Tak hanya kehilangan poin, laga melawan Verona juga membawa kabar buruk bagi Fiorentina karena striker utama mereka, Moise Kean, mengalami cedera kepala akibat benturan keras dengan Pawel Dawidowicz. Meskipun Kean telah keluar dari rumah sakit, kondisinya masih diragukan untuk laga melawan Lecce.

    Dalam tujuh pertandingan Serie A yang dimainkan sepanjang 2025, Fiorentina hanya mampu meraih rata-rata 1,11 poin per laga, lebih rendah dibandingkan 1,88 poin per laga yang mereka raih sebelum pergantian tahun. Mereka juga mengalami peningkatan kebobolan, dari rata-rata 0,90 gol per laga menjadi 1,40 gol per laga.

    Saat ini, Fiorentina masih berada dalam persaingan untuk posisi empat besar, tetapi selisih tujuh poin dari Juventus di peringkat keempat membuat mereka tidak boleh kehilangan poin lagi. Selain itu, mereka juga harus tetap fokus karena akan menghadapi Panathinaikos di babak 16 besar UEFA Conference League.

    Lecce Berjuang Bertahan di Serie A

    Lecce datang ke laga ini dengan catatan yang tidak terlalu menggembirakan. Pasukan Marco Giampaolo baru saja menelan kekalahan 0-1 dari Udinese, menjadikan mereka sebagai satu-satunya tim Serie A yang belum mencetak gol sepanjang Februari ini.

    Namun, meskipun produktivitas mereka buruk, Lecce masih memiliki harapan untuk bertahan di Serie A. Mereka kini duduk di peringkat ke-15, empat poin di atas zona degradasi. Namun, dengan hanya 22 gol dalam 26 pertandingan, Lecce memiliki catatan serangan terburuk di liga.

    Nikola Krstovic, yang menjadi andalan di lini depan Lecce, menjadi salah satu pemain yang paling sering membuang peluang di Serie A. Striker asal Montenegro itu hanya mencetak tujuh gol dari 102 percobaan tembakan, menjadikannya pemain dengan konversi peluang terburuk di lima liga top Eropa musim ini.

    Meski demikian, Lecce bisa sedikit percaya diri karena mereka mampu menahan imbang Fiorentina 2-2 di Stadio Artemio Franchi musim lalu. Selain itu, dalam enam kunjungan terakhir mereka ke stadion ini, Lecce hanya kalah sekali.

    Fiorentina harus bermain tanpa beberapa pemain penting. Selain Moise Kean yang diragukan tampil, Yacine Adli, Albert Gudmundsson, dan Andrea Colpani juga masih dalam proses pemulihan cedera. Michael Folorunsho juga diragukan tampil, sementara Amir Richardson harus absen karena skorsing akibat akumulasi kartu kuning.

    Namun, kabar baik bagi Fiorentina adalah kembalinya Robin Gosens dari skorsing, yang akan memperkuat lini belakang mereka.

    Di kubu Lecce, mereka hanya kehilangan Filip Marchwinski dan Joan Gonzalez yang mengalami cedera jangka panjang. Thorir Helgason masih dalam tahap pemulihan dari cedera otot dan berpeluang absen.

    Nikola Krstovic diprediksi tetap menjadi ujung tombak serangan Lecce, didukung oleh Santiago Pierotti dan Tete Morente di lini kedua. Krstovic juga memiliki motivasi tambahan karena ia mencetak gol pertamanya di Serie A di Stadio Artemio Franchi pada musim lalu.

    Fiorentina memang dalam tren buruk, tetapi mereka memiliki catatan baik saat menghadapi Lecce, terutama dengan kemenangan 6-0 di pertemuan pertama musim ini. Meskipun Lecce solid dalam bertahan, masalah di lini depan mereka bisa membuat Fiorentina lebih diunggulkan untuk meraih tiga poin di hadapan pendukungnya sendiri.

    Prediksi Susunan Pemain

    Fiorentina (4-2-3-1):
    De Gea; Dodo, Comuzzo, Ranieri, Gosens; Cataldi, Mandragora; Zaniolo, Fagioli, Folorunsho; Beltran

    Lecce (4-2-3-1):
    Falcone; Guilbert, Baschirotto, Jean, Gallo; Pierret, Coulibaly; Pierotti, Rafia, Morente; Krstovic

    Prediksi skor akhir: Fiorentina 2-0 Lecc