Tag: Mohammed bin Salman

  • Prabowo-MBS Sepakati Komitmen Investasi US Miliar

    Prabowo-MBS Sepakati Komitmen Investasi US$27 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), menegaskan komitmen kuat untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama strategis di berbagai sektor melalui investasi US$27 miliar.

    Hal ini tercantum dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan kedua negara secara tertulis usai kedua kepala negara melakukan pertemuan bilateral di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu (2/7/2025).

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyatakan aspirasi bersama untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan layanan kesehatan haji dan umrah.

    Kedua negara juga berkomitmen mendukung investasi di bidang farmasi, vaksin, teknologi kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia di sektor kesehatan.

    “Kedua pihak juga menyatakan aspirasi mereka untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan pelaksanaan persyaratan kesehatan haji dan umrah, serta mendukung investasi di sektor kesehatan melalui kerja sama di bidang farmasi, vaksin, dan industri teknologi kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia,” dikutip dari pernyataan bersama tersebut.

    Selain itu, kedua negara juga menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan di berbagai sektor strategis lainnya. Mulai dari ekonomi digital, sistem peradilan, ketenagakerjaan, kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga, pendidikan dan riset ilmiah, industri dan pertambangan, pertanian, perikanan dan ketahanan pangan, hingga konektivitas penerbangan

    Dalam bidang pertahanan dan keamanan, kedua pemimpin sepakat mempererat kerja sama untuk kepentingan bersama dan kontribusi terhadap stabilitas kawasan serta dunia. Fokus utama mencakup kerja sama kontra-terorisme, penanggulangan ekstremisme, keamanan siber, dan pertukaran informasi serta pelatihan.

    “Mereka juga menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama keamanan bersama dan koordinasi dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk pemberantasan segala bentuk kejahatan, terorisme, dan ekstremisme serta pendanaannya, serta memperkuat kerja sama di bidang keamanan siber dan pertukaran informasi, keahlian, dan pelatihan,” tulis pernyataan bersama tersebut. 

    Kedua pemimpin turut menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi, dengan nilai total mencapai sekitar US$27 miliar. Kesepakatan tersebut mencakup bidang energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.

    “Kedua pihak menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman selama kunjungan ini antara lembaga-lembaga sektor swasta, yang nilainya mencapai sekitar US$27 miliar di sejumlah bidang, termasuk energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan, yang mencerminkan aspirasi kedua pihak menuju kemitraan ekonomi yang maju,” sebagaimana tercantum dalam pernyataan bersama.

    Kedua negara juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam forum-forum multilateral, seperti IMF, Bank Dunia, OKI, G20, hingga Gerakan Non-Blok, guna menghadapi tantangan global dan memperjuangkan kepentingan bersama.

  • Di Sela Kunjungan Kenegaraan di Arab Saudi, Prabowo Laksanakan Umrah

    Di Sela Kunjungan Kenegaraan di Arab Saudi, Prabowo Laksanakan Umrah

    JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melaksanakan ibadah umrah di Kota Suci, Mekkah. Kegiatan ibadah tersebut dilakukan Prabowo di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke Arab Saudi.

    Dalam foto resmi yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), terlihat Prabowo berjalan di pelataran masjid dengan didampingi beberapa pejabat negara.

    “Presiden Republik Indonesia menunaikan ibadah umrah,” demikian pernyataan yang dikutip dari akun media sosial @spanews, Kamis 3 Juni.

    Di pelataran Masjidil Haram, Prabowo menyapa para jemaah asal Indonesia yang tengah menunaikan ibadah dan antusias menyambut kehadirannya.

    Presiden kemudian memasuki Ka’bah dan melaksanakan salat sunah. Usai keluar dari Ka’bah, Prabowo menunaikan sunnah mencium Hajar Aswad, dilanjutkan dengan melaksanakan tawaf mengelilingi Ka’bah.

    Usai melaksanakan tawaf, Prabowo kembali menyapa para jamaah asal Indonesia yang berada di sekitar Masjidil Haram.

    Ibadah Umrah Presiden Prabowo dilanjutkan dengan melaksanakan sa’i dari Bukit Shafa ke Marwah, kemudian diakhiri dengan tahalul sebagai tanda selesainya rangkaian ibadah Umrah.

    Diketahui, kunjungan kerja Prabowo kali ini salah satunya akan membahas pembangunan kampung haji dan umrah Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi.

    Sebelumnya, Prabowo melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (MBS) di Istana Al-Salam.

    Pertemuan ini mencerminkan eratnya hubungan personal dan strategis diantara pemimpin kedua negara, serta menjadi momen penting untuk membahas berbagai isu bilateral dan regional di berbagai bidang antara Indonesia dan Arab Saudi.

    Kunjungan tersebut juga turut menjadi tonggak penting dalam arah baru diplomasi aktif Indonesia dalam peta geopolitik dan ekonomi Islam.

    Turut melaksanakan ibadah umrah pada kesempatan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Pengelola Haji (BPH) M. Irfan Yusuf.

  • Prabowo & Pangeran Arab Sepakat Ngebut Perjanjian Dagang FTA

    Prabowo & Pangeran Arab Sepakat Ngebut Perjanjian Dagang FTA

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sepakat mempercepat perjanjian dagang antara Indonesia dan negara-negara Teluk Arab. Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan keduanya di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi.

    Perjanjian dagang yang dimaksud adalah Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council (GCC), yang terdiri dari enam negara: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman. Negosiasi FTA ini sebelumnya telah dilakukan dua kali, yakni pada September 2024 dan Februari 2025.

    “Mereka (Prabowo dan MBS) menyambut baik hasil positif dari negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk dan Republik Indonesia, yang diselenggarakan pada September 2024 dan Februari 2025, dan menyampaikan harapan mereka untuk menyelesaikan perjanjian tersebut dalam waktu dekat,” bunyi pernyataan bersama, dikutip Kamis (3/7/2025).

    Selain membahas percepatan FTA, Prabowo dan MBS juga menyoroti nilai perdagangan bilateral yang telah mencapai US$ 31,5 miliar dalam lima tahun terakhir. Arab Saudi disebut sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk.

    Keduanya juga sepakat untuk terus mengembangkan volume perdagangan, mendorong kunjungan timbal balik antara pejabat publik dan swasta, serta menyelenggarakan acara perdagangan melalui Dewan Bisnis Saudi-Indonesia. Hal ini diharapkan mampu mengonversi peluang kerja sama menjadi kemitraan nyata.

    Jika FTA rampung, Indonesia diprediksi bakal memperluas akses pasarnya ke kawasan Timur Tengah, khususnya untuk produk-produk ekspor unggulan seperti peralatan elektronik, kulit, logam, dan produk manufaktur lainnya.

    Analisis dari Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) menunjukkan FTA Indonesia-GCC bisa meningkatkan ekspor sektor peralatan elektronik hingga 33,86%, komoditas kulit sebesar 29,3%, logam sebesar 28%, dan produk manufaktur lainnya 27,7%.

    Komoditas ekspor utama nonmigas Indonesia ke GCC saat ini antara lain mobil, minyak kelapa sawit, perhiasan, kapal suar, hingga produk kertas. Sementara itu, dari sisi impor, Indonesia paling banyak mendatangkan produk baja, aluminium, polimer, belerang, dan alkohol industri dari kawasan GCC.

    Tonton juga “Istana Ungkap Prabowo Targetkan Kemiskinan RI 0% di Tahun 2029” di sini:

    (hal/rrd)

  • Intip Oleh-oleh Prabowo Rp 437 T Usai Temui Pangeran Arab

    Intip Oleh-oleh Prabowo Rp 437 T Usai Temui Pangeran Arab

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto baru saja melakukan pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan pemimpin Arab Saudi. Dia bertemu dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) melalukan pertemuan bilateral di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi.

    Urusan bisnis antara kedua negara menjadi salah satu bahasan utama. Dalam pertemuan itu, Prabowo pun berhasil membawa kesepakatan bisnis di sektor swasta dengan nilai US$ 27 miliar atau sekitar Rp 437,4 triliun (kurs Rp 16.200).

    Kerja sama bisnis ini bergerak di beberapa bidang, mulai dari pengembangan energi bersih, industri petrokimia, dan juga layanan bahan bakar penerbangan.

    “Kedua pihak menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman selama kunjungan ini antara lembaga sektor swasta, yang nilainya mencapai sekitar US$ 27 miliar di sejumlah bidang, termasuk energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan,” tulis keterangan resmi bersama kedua pemimpin, dikutip Kamis (3/7/2025).

    Prabowo dan MBS juga menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama investasi dan mengintensifkan upaya untuk memungkinkan kemitraan strategis di sektor-sektor prioritas, terutama energi, jasa keuangan, pertambangan dan hilirisasi industri, jasa logistik, pariwisata, pertanian dan teknologi hijau. Semua itu dilakukan sejalan dengan Visi Saudi 2030 dan Indonesia Emas 2045.

    Kedua belah pihak juga menyampaikan rencana untuk mengembangkan lingkungan investasi yang baik, mengadopsi mekanisme efektif yang dapat menyelaraskan kebijakan pembangunan dan investasi, dan pada akhirnya berkontribusi untuk mencapai tujuan pembangunan.

    “Mereka sepakat tentang pentingnya mengaktifkan saluran komunikasi kelembagaan di bidang investasi, bertukar keahlian, mengintensifkan kunjungan bersama, menyelenggarakan forum investasi berkala yang mempertemukan para eksekutif dan pebisnis dari kedua belah pihak, dan berupaya mengembangkan peta jalan bersama untuk memfasilitasi arus investasi,” tulis keterangan resmi itu lebih lanjut.

    Indonesia dan Arab Saudi juga sepakat untuk memberikan insentif yang layak, dan mengatasi tantangan regulasi dan prosedural, sehingga berkontribusi dalam mendorong investasi yang dapat mendongkrak perekonomian di kedua negara.

    Tonton juga “Tiba di Jeddah, Prabowo Disambut Anak SD-Diaspora” di sini:

    (hal/rrd)

  • Presiden Prabowo undang Pangeran MBS melawat ke Indonesia

    Presiden Prabowo undang Pangeran MBS melawat ke Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto (kiri) disambut oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) (kanan) di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (2/7/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

    Presiden Prabowo undang Pangeran MBS melawat ke Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 08:38 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto mengundang secara langsung Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) untuk melawat secara resmi ke Indonesia.

    Undangan itu disampaikan oleh Presiden Prabowo kepada Pangeran MBS saat keduanya menyampaikan pernyataan bersama (joint statement) di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (2/7) malam waktu setempat, sebagaimana dikutip dari kantor berita resmi Pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA) di Jakarta, Kamis.

    Sementara itu, terkait tanggal lawatannya, perwakilan dari dua negara akan berdiskusi lebih lanjut untuk menentukan waktu yang pas.

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyampaikan pernyataan bersama hasil pertemuan bilateral dan pertemuan empat mata keduanya di Istana Al-Salam, Jeddah. Sesi itu merupakan rangkaian dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo di Arab Saudi pada 1–3 Juli 2025.

    Dalam pernyataan bersama itu, Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi, dan menyampaikan salam untuk Raja Arab Saudi “Penjaga Dua Masjid Suci” Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Presiden Prabowo, dalam kesempatan yang sama, turut mendoakan kesehatan Raja Arab Saudi tersebut.

    Dalam pertemuan di Istana Al-Salam, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS berdiskusi membahas sejumlah isu strategis, termasuk di antaranya terkait kerja sama bidang penyelenggaraan haji dan umrah.

    Indonesia dan Arab Saudi, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan bersama itu, kemudian sepakat untuk meningkatkan kerja sama menyediakan pelayanan terbaik untuk para jemaah haji Indonesia.

    Tidak hanya soal haji, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan energi. Dua negara sepakat sepakat saling mendukung target masing-masing untuk mencapai Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045.

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS kemudian juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama pada 10 bidang, yang mencakup ekonomi digital dan inovasi; sistem hukum dan penegakan hukum; tenaga kerja dan sumber daya manusia; kebudayaan; pariwisata; olahraga dan kepemudaan; pendidikan dan riset; industri dan pertambangan; pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan; kemudian konektivitas via udara antara dua negara.

    Dua negara, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan bersama itu, juga sama-sama yakin penting memperkuat kerja sama bidang pertahanan, terutama yang berkontribusi kepada stabilitas dan keamanan di kawasan serta dunia.

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS sepakat Indonesia dan Arab Saudi akan saling mendukung untuk melawan seluruh aksi kejahatan, termasuk terorisme dan ekstremisme berikut sumber-sumber pembiayaan teroris.

    Dua negara juga setuju untuk memperkuat kerja sama bidang keamanan siber, yang mencakup pertukaran informasi, pertukaran ahli, dan pelatihan bidang keamanan siber.

    Dalam pernyataan bersama, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga kembali menyatakan kekhawatiran Indonesia dan Arab Saudi terhadap krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina. Keduanya sepakat bahwa memindahkan rakyat Palestina dari tanah kelahiran mereka di Gaza merupakan pelanggaran serius hukum internasional.

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga mengecam aksi Israel yang terus-menerus menargetkan relawan dan pekerja kemanusiaan di Gaza, memblokade Gaza, dan dengan sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk rakyat sipil di Gaza.

    Keduanya kemudian sepakat komunitas internasional harus serius menekan Israel agar tunduk kepada hukum internasional dan resolusi yang diakui bersama.

    Tidak hanya soal Gaza, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga membahas situasi di Yaman, Suriah, dan Sudan. Terkait situasi di Yaman, Indonesia dan Arab Saudi menekankan pentingnya stabilitas di Laut Merah.

    Terkait situasi di Suriah, Indonesia dan Arab Saudi menekankan pentingnya menghormati kedaulatan Suriah, dan keduanya juga menolak adanya intervensi dari pihak luar terhadap situasi dalam negeri Suriah.

    Indonesia dan Arab Saudi, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Prabowo dan Pangeran MBS, juga mengecam serangan militer Israel ke Suriah.

    Sumber : Antara

  • Prabowo dan Pangeran MBS Teken MoM Dewan Koordinasi Tertinggi Indonesia–Arab Saudi – Page 3

    Prabowo dan Pangeran MBS Teken MoM Dewan Koordinasi Tertinggi Indonesia–Arab Saudi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud (MBS) di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu, 2 Juli 2025. Pertemuan ini merupakan sebuah langkah strategis bagi hubungan kedua negara melalui platform Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT).

    Pada kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi ini, Prabowo dan Pangeran Mohammed bin Salman menggelar pertemuan empat mata (tete-a-tete). Keduanya juga melakukan pertemuan bilateral bersama delegasi dari kedua negara guna membahas isu-isu utama yang menjadi perhatian bersama.

    Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin sekaligus melaksanakan pertemuan perdana Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT). Kedua pemimpin negara telah menandatangani Minutes of Meeting (MoM) DKT Indonesia–Arab Saudi.

    Salah satu isinya yakni, kesepakatan Tata Kelola DKT, yang akan menjadi kerangka acuan institusional DKT dan selanjutnya akan dikoordinasikan oleh kedua Menteri Luar Negeri.

    Penandatanganan MoM DKT ini menjadi capaian monumental yang mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu mitra strategis Arab Saudi di kawasan Asia Tenggara. Adapun format DKT ini juga telah diterapkan oleh Arab Saudi dalam hubungan strategisnya dengan Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.

    Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz, serta Kepala Badan Pengelola Haji (BPH) M. Irfan Yusuf selaku delegasi dari Indonesia.

    Presiden Prabowo Subianto melenjutkan lawatannya ke luar negeri bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dalam pertemuan keduanya, Prabowo dan Putin membahas isu global yang salah satunya sepakat bela kedaulatan setiap negara.

  • Prabowo Bertemu Pangeran Mohammed bin Salman, Ini Hasilnya

    Prabowo Bertemu Pangeran Mohammed bin Salman, Ini Hasilnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, pada kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu, 2 Juli 2025.

    Pada pertemuan tersebut, keduanya telah menandatangani Minutes of Meeting (MoM) DKT Indonesia–Arab Saudi, yang salah satu isinya adalah kesepakatan Tata Kelola DKT, yang akan menjadi kerangka acuan institusional DKT dan selanjutnya akan dikoordinasikan oleh kedua Menteri Luar Negeri.

    “Penandatanganan MoM DKT ini menjadi capaian monumental yang mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu mitra strategis Arab Saudi di kawasan Asia Tenggara. Adapun format DKT ini juga telah diterapkan oleh Arab Saudi dalam hubungan strategisnya dengan Amerika Serikat dan Republik Rakyat China,” tulis keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).

    Adapun pertemuan ini merupakan sebuah langkah strategis bagi hubungan kedua negara melalui platform Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT).

    Pada kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi ini Presiden Prabowo dan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menggelar pertemuan empat mata (tete-a-tete), dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral bersama delegasi dari kedua negara guna membahas isu-isu utama yang menjadi perhatian bersama.

    Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin sekaligus melaksanakan pertemuan perdana Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT). 

    Pertemuan bersejarah ini diakhiri dengan jamuan kenegaraan yang diselenggarakan oleh Pangeran MBS sebagai bentuk penghormatan terhadap Presiden Prabowo. Kunjungan ini turut menjadi tonggak penting dalam arah baru diplomasi aktif Indonesia dalam peta geopolitik dan ekonomi dunia Islam.

  • Prabowo Temui Pangeran MBS, RI-Saudi Ikat Kesepakatan Rp440 Triliun

    Prabowo Temui Pangeran MBS, RI-Saudi Ikat Kesepakatan Rp440 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi dan bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Dalam pertemuan tersebut, terjalin kesepakatan senilai hampir Rp440 triliun.

    Bertemu di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu (2/7/2025), Prabowo dan Pangeran MBS saling menyampaikan salam hangat dan sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, seperti ekonomi, energi, investasi, pertahanan, hingga isu Palestina dan krisis regional lainnya.

    Pertemuan resmi ini juga menjadi momen peluncuran pertemuan perdana Dewan Koordinasi Tertinggi Saudi-Indonesia, sebuah platform kelembagaan baru yang bertujuan mengakselerasi kerja sama lintas sektor.

    Dalam pernyataan pers bersama, sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency, Kedua pemimpin menyepakati tata kelola dewan dan sejumlah rekomendasi strategis. Adapun pertemuan kedua dijadwalkan akan berlangsung di Indonesia pada waktu yang akan disepakati melalui jalur diplomatik.

    Komitmen Investasi

    Kunjungan ini juga menghasilkan penandatanganan berbagai kesepakatan bisnis senilai sekitar US$27 miliar (atau sekitar Rp440 triliun) antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi, mencakup sektor energi bersih, petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.

    Kedua pihak menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan. Adapun dalam 5 tahun terakhir, total perdagangan bilateral mencapai sekitar US$31,5 miliar, menjadikan Arab Saudi sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk.

    Mereka juga menyambut positif kemajuan negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang digelar pada September 2024 dan Februari 2025.

    Selain itu, Indonesia dan Arab Saudi sepakat memperkuat kolaborasi di sektor energi, mencakup pasokan minyak mentah, petrokimia, energi terbarukan, efisiensi energi, serta teknologi karbon dan hidrogen bersih.

    “Kami menyepakati perlunya kerja sama pengembangan proyek energi terbarukan, efisiensi energi, dan penerapan ekonomi karbon sirkular untuk menjawab tantangan perubahan iklim secara berkelanjutan,” demikian pernyataan bersama keduanya.

    Di akhir kunjungan, Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Raja Salman dan Pangeran Mohammed bin Salman. Ia juga menyampaikan undangan resmi kepada Putra Mahkota Arab Saudi untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada waktu yang disepakati bersama.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Turki Gunakan Masjid Demi Pengaruh Politik di Balkan Barat

    Turki Gunakan Masjid Demi Pengaruh Politik di Balkan Barat

    Jakarta

    Dengan menara setinggi 50 meter dan kapasitas 8.000 jamaah, Masjid Namazgah di ibu kota Albania, Tirana, termasuk bangunan Islam paling megah di Balkan Barat. Kompleks itu dibangun dengan anggaran 30 juta Euro atau sekitar setengah triliun Rupiah, dan sepenuhnya dibiayai Diyanet, lembaga dakwah Islam asal Turki.

    Tidak heran, jika desain Masjid Namazgah dibuat mirip dengan Masjid Biru di Istabul.

    Adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri yang datang meresmikan sepuluh tahun silam. Di Tirana, dia saat itu menandatangani perjanjian kerja sama pertanian dan pendidikan, serta menghibahkan sejumlah drone tempur kepada pemerintah Albania.

    Diyanet tidak hanya membiayai konstruksi, tapi juga ikut menentukan pembentukan dewan pengelola masjid. Ketika Masjid Namazgah beberapa tahun silam secara resmi menunjuk imam asal Turki, skeptisme dan penolakan sontak datang dari masyarakat Albania.

    Masjid sebagai instrumen politik

    Sebelum pembangunan Masjid Namazgah dimulai, dua bangunan keagamaan besar sudah lebih dulu berdiri di ibu kota Albania, Tirana, yakni sebuah katedral Katolik yang diresmikan tahun 2001 dan katedral Ortodoks pada 2014.

    Pada masa rezim komunis di bawah Enver Hoxha, Albania mendeklarasikan diri sebagai negara ateis pertama di dunia. Sejak 1967, segala bentuk agama dilarang dan institusi keagamaan ditutup secara total, hingga akhirnya runtuhnya Uni Sovyet 1990.

    Kini, Masjid Namazgah berdiri sebagai simbol kebangkitan Islam sekaligus alat diplomasi. “Masjid ini menunjukkan bagaimana Turki memainkan peran sebagai kekuatan regional di Balkan Barat dengan memperluas pengaruhnya lewat pembangunan masjid,” ujar Natalie Clayer, peneliti sosial dari Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS), Paris.

    Pembangunan masjid sempat dihentikan

    Kepentingan Ankara dalam proyek ini tampak jelas. Pembangunan Masjid Namazgah sempat dihentikan selama dua tahun, dari 2017 hingga 2019, karena pemerintah Turki meminta Albania mengekstradisi beberapa orang yang dituduh memiliki keterkaitan dengan gerakan Gülen, yang dianggap bertanggung jawab atas kudeta gagal di Turki pada 2016.

    Presiden Recep Tayyip Erdoan, yang menyalahkan tokoh agama Fethullah Gülen atas upaya kudeta tersebut, mengejar para pengikutnya baik di dalam maupun luar negeri. Pekerjaan konstruksi baru dilanjutkan setelah ekstradisi dilakukan.

    Turki geser duit Saudi

    Meskipun pendanaan pembangunan masjid sering berasal dari luar negeri, inisiatif awal biasanya datang dari komunitas lokal yang turut menyumbang dana. Namun dalam proyek-proyek besar di ibu kota, seperti Masjid Namazgah, Clayer menyebut bahwa biasanya ada kepentingan dari aktor nasional dan asing.

    “Prestise negara, kebutuhan komunitas Muslim, pencarian jati diri nasional, hingga dinamika antaragama semua berperan dalam proses pembangunan serta pemilihan gaya arsitektur rumah ibadah,” jelasnya.

    Kini, Turki menjadi pemain utama dalam pembiayaan masjid di Balkan Barat – posisi yang dulunya ditempati Arab Saudi. Saat perang Bosnia (1992–1995), sekitar 600 masjid hancur dan ratusan lainnya rusak. Setelah perang berakhir pada 1995, Saudi menjadi sponsor utama dalam upaya rekonstruksi.

    Tapi, sejak serangan 11 September 2001 dan naiknya Erdoan ke tampuk kekuasaan pada 2002, Turki mulai mengambil alih peran tersebut secara bertahap.

    Arab Saudi bergeser ke arah nasionalisme

    Di bawah kepemimpinan de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi kini lebih memprioritaskan pelestarian masjid bersejarah di dalam negeri. Melalui visi “Vision 2030”, Riyadh mengarahkan fokus pada warisan budaya nasional ketimbang ekspor ideologi keagamaan.

    “Wahhabisme kini bukan lagi titik pusat kebijakan luar negeri Arab Saudi,” ujar Kristin Smith Diwan dari Arab Gulf States Institute, Washington D.C. Bahkan, Bin Salman dalam pidato TV tahun 2021 menyebut Wahhabisme sebagai ajaran yang “telah usang”.

    Dari masjid ke mega proyek

    Turki tak sekadar mengekspor pengaruh lewat pembangunan masjid, kata Rebecca Bryant, antropolog budaya dari Universitas Utrecht. Dia menyebut strategi pembiayaan proyek di luar negeri sebagai “imperialisme infrastruktur”. Masjid hanya satu bagian dari proyek ambisius Turki yang mencakup rel kereta api, pelabuhan, hotel, pusat perbelanjaan, hingga kawasan pemerintahan.

    “Investasi Turki menjangkau dari Sarajevo hingga Batumi, dari Astana di Kazakhstan hingga Senegal,” terang Bryant. Bahkan, skyline futuristik Astana sebagian besar dibangun oleh kontraktor Turki. Banyak proyek, lanjutnya, diberikan kepada perusahaan yang memiliki kedekatan dengan lingkaran kekuasaan Erdoan.

    Bryant mencontohkan mega proyek yang diresmikan Erdoan pada Mei 2024 di bagian Turki dari Nikosia, ibu kota Siprus Utara. Kompleks itu terdiri dari istana presiden, gedung parlemen, hotel mewah, dan masjid—yang pada saat peresmian belum sepenuhnya selesai.

    “Bangunan-bangunan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi ruang geopolitik di mana Turki mengekspresikan visinya tentang masa depan,” kata Bryant.

    Retorika ‘takdir bersama’

    Erdogan kerap mengaitkan proyek-proyek pembangunan infrastruktur dengan ikatan etnis, agama, atau sejarah. Dia menggunakan narasi “persaudaraan” dan “takdir bersama” sebagai keturunan bangsa Türk untuk memperkuat legitimasi keterlibatan Turki di luar negeri.

    Lewat proyek-proyek monumental ini, pesan yang ingin disampaikan jelas, “Kami adalah masa depan. Kami lebih modern daripada Barat,” kata antropolog Bryant.

    Dengan demikian, pembangunan masjid tak lagi sekadar urusan ibadah. Ia menjadi simbol visi masa depan Turki—di mana orientasi kemajuan tidak lagi berpusat pada Barat.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh: Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden ke Arab Saudi bahas isu Timur Tengah hingga kampung haji

    Presiden ke Arab Saudi bahas isu Timur Tengah hingga kampung haji

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan lawatan kenegaraan ke Arab Saudi guna membahas sejumlah isu di kawasan Timur Tengah hingga rencana pembangunan kampung haji jamaah Indonesia di negara tersebut.

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang turut melepas keberangkatan Presiden Prabowo di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, mengatakan Arab Saudi menjadi negara pertama yang dikunjungi dalam lawatan kenegaraan Presiden sebelum melanjutkan ke Brasil.

    “Ada beberapa agenda yang akan dibicarakan kedua pemimpin negara. Pastilah akan berbicara masalah kerja sama politik, baik politik Indonesia dengan Arab Saudi maupun politik di Timur Tengah,” kata Prasetyo.

    Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sedang melakukan perbaikan pelaksanaan haji tahun 2026, termasuk dengan penempatan khusus jamaah haji asal Indonesia di Kampung Haji Mekah, Arab Saudi.

    Kunjungan Presiden ke Arab Saudi ini juga bertepatan dengan selesainya penyelenggaraan haji 1446 Hijriah.

    “Ini waktunya bertepatan sekali dengan selesainya penyelenggaraan haji, yang cukup waktu bagi kita supaya penyelenggaraan haji tahun berikutnya akan jauh lebih baik lagi,” kata Prasetyo.

    Adapun kunjungan ini merupakan kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Arab Saudi sejak resmi menjabat Kepala Negara.

    Kunjungan ini juga menandai komitmen Pemerintah Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral dengan Arab Saudi sebagai mitra strategis di kawasan Timur Tengah.

    Presiden Prabowo dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud di Istana Al-Salam, Jeddah.

    Melalui kunjungan ini, penguatan kerja sama kedua negara pada sejumlah bidang strategis diharapkan dapat terjalin makin kuat.

    Kunjungan ini juga menjadi bagian dari upaya Indonesia dalam menjalankan diplomasi aktif yang berlandaskan pada kepentingan nasional dan perdamaian global.

    Tampak melepas keberangkatan Presiden Prabowo menuju Jeddah, Arab Saudi, yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Selain itu, terlihat juga Wakil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mushari Althiyabi.

    Sementara dalam penerbangan menuju Jeddah, Presiden Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.