Tag: Mochtar Riady

  • Lippo Mulai Proyek Renovasi 1.500 Rumah Desa

    Lippo Mulai Proyek Renovasi 1.500 Rumah Desa

    Bisnis.com, JAKARTA—Sebagai bagian dukungan program Presiden Prabowo Subianto dalam pembangunan 3 juta rumah per tahun, Lippo Group menggelar program renovasi 1.500 rumah desa yang dimulai dari Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, Jawa Timur.

    Program renovasi rumah ini merupakan langkah awal Lippo Group dalam ikut serta menghadirkan hunian layak, sehat, dan bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di kawasan pedesaan dan daerah wisata budaya.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, didampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) Ketut Budi Wijaya, dan Presiden LippoLand Indra Yuwana, pada Jumat (17/10/2025) meninjau pelaksanaan program renovasi rumah desa yang dilakukan oleh Lippo Group di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang.

    Maruarar Sirait mengapresiasi program hasil kolaborasi pemerintah dan sektor swasta ini yang menargetkan renovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Provinsi Jawa Timur, dengan 40 unit di antaranya di Kota Malang.

    Maruarar Sirait menilai Kampung Wisata Topeng memiliki potensi ekonomi kreatif yang unik dan bisa menjadi penggerak ekonomi lokal.

    “Manfaatkan potensi yang ada di sini, pelajari market-nya. Kalau memang sesuai namanya Kampung Topeng, bisa dikembangkan pengrajin topeng, ada pertunjukan, ada ciri khas yang kuat,” ucapnya dalam keterangan resmi.

    Dia berharap kolaborasi antara Lippo Group dan Pemkot Malang tidak hanya memperbaiki rumah warga, tetapi juga menciptakan lapangan usaha baru.

    Tahap pertama program renovasi 1.500 rumah desa yang dilakukan Lippo Group dimulai di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, dengan fokus pada perbaikan struktur bangunan, ventilasi, serta akses air bersih.

    Khusus di Provinsi Jawa Timur, program renovasi akan menyasar 500 rumah yang tersebar di Kota Malang (40 unit), Kabupaten Malang (50 unit), Kabupaten Sidoarjo (110 unit), Kabupaten Ponorogo (100 unit), Kabupaten Pasuruan (100 unit), Kabupaten Bojonegoro (50 unit), dan Kota Surabaya (50 unit).

    Program ini juga secara bertahap akan diperluas ke berbagai wilayah lain, seperti Bandung, Bekasi, Tangerang, hingga Sulawesi, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

    Komisaris LPKR Ketut Budi Wijaya menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini bertujuan untuk menghadirkan hunian layak, sehat, dan bermartabat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kebanggaan warga desa. Di samping itu, juga terinspirasi dari nilai-nilai yang diamanatkan oleh pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, bahwa “Rumah adalah tempat lahirnya harapan.”

    “Dalam operasional pelaksanaannya, Lippo Group berperan sebagai mitra strategis pemerintah, bersama masyarakat, untuk mempercepat pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” tuturnya.

    Program renovasi 1.500 rumah desa ini mencerminkan pembangunan berkelanjutan, di mana pertumbuhan bisnis berjalan selaras dengan tanggung jawab sosial.

  • Grand Mall Bekasi Tutup Permanen, Bakal Disulap Jadi Sekolah

    Grand Mall Bekasi Tutup Permanen, Bakal Disulap Jadi Sekolah

    Bisnis.com, BEKASI — Aktivitas di Grand Mall Bekasi kini nyaris tak terlihat. Dari luar, bangunan pusat perbelanjaan yang dulunya ramai pengunjung itu sekarang tampak sepi. Hanya tersisa beberapa pedagang kecil di area luar, sedangkan sebagian besar gerai di dalamnya telah tutup.

    Ina, salah satu penjaga konter handphone di area mall tersebut, mengatakan kondisi sepi sudah berlangsung cukup lama hingga akhirnya mal tutup pada Januari 2025.

    “Sudah sepi [pengunjung] dari lama, hampir setahun,” kata Ina kepada Bisnis ditemui di lokasi pada Sabtu (11/10/2025).

    Menurutnya, para pemilik toko sudah lama mendapat pemberitahuan terkait rencana perubahan fungsi bangunan tersebut. “Pemilik juga udah dikasih surat edaran lama, katanya mah mau dibikin sekolahan,” ujarnya.

    Namun, saat ditanya mengenai kepastian waktu penutupan total maupun kapan pembangunan sekolah akan dimulai, Ina mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Bisnis telah mencoba mengonfirmasi informasi tersebut kepada Lippo Mall selaku pengelola, tapi hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari pihak Lippo.

    Untuk diketahui, Grand Mall Bekasi merupakan salah satu pusat perbelanjaan milik Lippo Group. Mengutip laman resmi Lippo Malls Indonesia, Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio pusat perbelanjaan di bawah Lippo Malls.

    Adapun, Lippo Group sendiri merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka milik konglomerat Mochtar Riady. Namun, saat ini bisnis Lippo Group banyak dialihkan ke generasi keduanya yakni James Riady.

    Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah berhenti beroperasi sejak awal 2025 imbas sepi pengunjung.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Alphonzus menjelaskan bahwa pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya cukup pesat, ditandai dengan banyaknya mal baru yang hadir dengan konsep inovatif dan pengalaman berbelanja yang menarik.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Namun demikian, dia menegaskan bahwa pusat perbelanjaan lama yang tidak berinovasi berisiko kehilangan daya saing.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Alphonzus menilai bahwa Bekasi sebagai salah satu wilayah penyangga Jakarta memiliki karakter masyarakat dengan gaya hidup yang dinamis.

    “Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat. Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

  • Sosok Konglomerat Lippo Pemilik Grand Mall Bekasi yang Tutup Permanen

    Sosok Konglomerat Lippo Pemilik Grand Mall Bekasi yang Tutup Permanen

    Bisnis.com, JAKARTA — Grand Mall Bekasi yang sempat menjadi ikon Kota Bekasi kini hanya tinggal kenangan. Mal yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi, Jawa Barat ini telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal tahun 2025 imbas sepinya pengunjung. Lantas, siapa konglomerat pemilik Grand Mall Bekasi?

    Berdasarkan penelusuran Bisnis, diketahui Grand Mall Bekasi merupakan salah satu pusat perbelanjaan milik Lippo Group. Mengutip laman resmi Lippo Malls Indonesia, Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio pusat perbelanjaan di bawah Lippo Malls.

    Adapun, Lippo Group sendiri merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka milik konglomerat Mochtar Riady. Namun, saat ini bisnis Lippo Group banyak dialihkan ke generasi keduanya yakni James Riady.

    Menurut laman resmi Lippo Malls, Grand Mall Bekasi memiliki luas net floor area (NFA) mencapai 28.699 meter persegi dan gross floor area (GFA) seluas 47.667 meter persegi. Namun, belum diketahui sejak kapan Grand Mall Bekasi ini mulai beroperasi.

    Gedung Grand Mall Bekasi milik Lippo ini terdiri dari 5 lantai. Sebelum mal ini tutup permanen, diketahui terdapat sejumlah gerai yang sempat menjadi penyewa seperti gerai ritel pakaian, gerai makanan, restauran, dan sejumlah fasilitas hiburan lainnya.

    Melansir laman resmi Lippo Malls, disebutkan bahwa mal ini memiliki lokasi strategis karena berdekatan dengan Stasiun KRL Kranji. Selain itu, mal ini juga menawarkan kemudahan akses dan parkir.

    Kondisi Terkini Usai Tutup

    Berdasarkan pantauan Bisnis di Grand Mall Bekasi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 15.41 WIB, dari luar bangunan yang dulu menjadi salah satu ikon belanja warga Bekasi itu kini tampak lengang. Hanya ada satu penjaga keamanan yang berjaga di pintu masuk, serta satu pedagang minuman dan jagung susu keju (jasuke) yang masih berjualan di area luar mal.

    Selain itu, tampak beberapa gerai besar seperti KFC dan toko ponsel sudah menutup pintu. Tulisan “dijual” dan “disewakan” dengan nomor telepon tertera di beberapa papan di dinding toko yang telah kosong.

    Di sela keheningan itu, hanya satu petugas kebersihan yang tampak berkeliling di luar area mal. Bisnis tidak dapat melihat lebih jauh ke dalam area Grand Mall karena penjagaan cukup ketat.

    Seorang petugas keamanan menyebut, untuk memasuki area dalam harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Namun, petugas keamanan mal tersebut mengatakan bahwa mal tersebut sudah lama sepi pengunjung.

    “Iya sudah lama [sepinya],” ujar petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (11/10/2025).

    Sementara itu, dari pantauan luar, hanya satu kios yang masih buka. Kondisi di area belakang pun serupa, sebagian besar ruko telah tutup, menyisakan satu dua usaha kecil yang masih bertahan. Tak ada kendaraan terparkir di halaman mal yang biasanya dipenuhi kendaraan pengunjung.

    Alasan Tutup

    Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal 2025 karena sepi pengunjung.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Alphonzus mengatakan pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya tumbuh pesat. Hal ini ditandai dengan cukup banyaknya pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi yang baru hadir dengan konsep-konsep inovatif untuk memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Akan tetapi, dia mengatakan pusat perbelanjaan yang telah lama beroperasi dan tidak melakukan inovasi, maka ke depannya berisiko kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan yang baru hadir dan lama kelamaan akan sepi pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Bekasi sebagai salah satu area penyangga Jakarta di mana gaya hidup (lifestyle) begitu dominan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat. “Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

  • Grand Mall Bekasi Tutup, Mal Legendaris Kini Sepi Bak Kuburan

    Grand Mall Bekasi Tutup, Mal Legendaris Kini Sepi Bak Kuburan

    Bisnis.com, JAKARTA — Suasana di Grand Mall Bekasi kini tampak sepi usai berhenti beroperasi dan tutup permanen sejak Januari 2025. Tak tampak lagi hiruk pikuk pengunjung di pusat perbelanjaan legendaris yang terletak di Jl Sudirman, Bekasi, Jawa Barat tersebut.

    Pantauan Bisnis di lokasi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 15.41 WIB, dari luar bangunan yang dulu menjadi salah satu ikon belanja warga Bekasi itu kini tampak lengang. Hanya ada satu penjaga keamanan yang berjaga di pintu masuk, serta satu pedagang minuman dan jagung susu keju (jasuke) yang masih berjualan di area luar mal.

    Selain itu, tampak beberapa gerai besar seperti KFC dan toko ponsel sudah menutup pintu. Tulisan “dijual” dan “disewakan” dengan nomor telepon tertera di beberapa papan di dinding toko yang telah kosong.

    Di sela keheningan itu, hanya satu petugas kebersihan yang tampak berkeliling di luar area mal. Bisnis tidak dapat melihat lebih jauh ke dalam area Grand Mall karena penjagaan cukup ketat.

    Seorang petugas keamanan menyebut, untuk memasuki area dalam harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Namun, petugas keamanan mal tersebut mengatakan bahwa mal tersebut sudah lama sepi pengunjung.

    “Iya sudah lama [sepinya],” ujar petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya kepada Bisnis, Sabtu (11/10/2025).

    Grand Mal Bekasi tampak sepi usai tutup permanen sejak Januari 2025, Sabtu (11/10/2025). – BISNIS/Pernita Hestin Untari

    Sementara itu, dari pantauan luar, hanya satu kios yang masih buka. Kondisi di area belakang pun serupa, sebagian besar ruko telah tutup, menyisakan satu dua usaha kecil yang masih bertahan. Tak ada kendaraan terparkir di halaman mal yang biasanya dipenuhi kendaraan pengunjung.

    Salah satu penjaga minuman di area depan food court, Julia menyebut Grand Mal Bekasi sudah mulai sepi saat dirinya mulai berjualan sekitar lima bulan.

    “Udah sepi mungkin dari Januari awal tahun,” katanya.

    Senada dengan Julia, Ina, salah satu penjaga konter handphone di dalam Grand Mall Bekasi, mengatakan aktivitas di dalam gedung sudah lama berhenti.

    “Udah lama [sepi] paling ya yang di depan. Kalau saya [masih] jualan online, kadang di sini COD saja, kalau yang dalam udah kosong semua,” katanya.

    Ina menambahkan, para pemilik ruko di dalam mal sebenarnya sudah lama menerima surat edaran mengenai penutupan Grand Mall.

    “Para pemilik ruko sudah mendapatkan surat edaran lama akan ditutup dan kabarnya akan dibuat menjadi sekolahan,” jelasnya.

    Pemilik Grand Mall Bekasi

    Berdasarkan penelusuran Bisnis, diketahui Grand Mall Bekasi merupakan salah satu pusat perbelanjaan milik Lippo Group. Mengutip laman resmi Lippo Malls Indonesia, Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio pusat perbelanjaan di bawah Lippo Malls.

    Adapun, Lippo Group sendiri merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka milik konglomerat Mochtar Riady. Namun, saat ini bisnis Lippo Group banyak dialihkan ke generasi keduanya yakni James Riady.

    Grand Mal Bekasi tampak sepi usai tutup permanen sejak Januari 2025, Sabtu (11/10/2025). – BISNIS/Pernita Hestin Untari

    Menurut catatan Lippo Malls, Grand Mall Bekasi memiliki luas net floor area (NFA) mencapai 28.699 meter persegi dan gross floor area (GFA) seluas 47.667 meter persegi. Namun, belum diketahui sejak kapan Grand Mall Bekasi ini mulai beroperasi.

    Gedung Grand Mall Bekasi milik Lippo ini terdiri dari 5 lantai. Sebelum mal ini tutup permanen, diketahui terdapat sejumlah gerai yang sempat menjadi penyewa seperti gerai ritel pakaian, gerai makanan, restauran, dan sejumlah fasilitas hiburan lainnya.

    Melansir laman resmi Lippo Malls, disebutkan bahwa mal ini memiliki lokasi strategis karena berdekatan dengan Stasiun KRL Kranji. Selain itu, mal ini juga menawarkan kemudahan akses dan parkir.

    Alasan Tutup

    Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal 2025 karena sepi pengunjung.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Grand Mal Bekasi tampak sepi usai tutup permanen sejak Januari 2025, Sabtu (11/10/2025). – BISNIS/Pernita Hestin Untari

    Alphonzus mengatakan pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya tumbuh pesat. Hal ini ditandai dengan cukup banyaknya pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi yang baru hadir dengan konsep-konsep inovatif untuk memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Akan tetapi, dia mengatakan pusat perbelanjaan yang telah lama beroperasi dan tidak melakukan inovasi, maka ke depannya berisiko kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan yang baru hadir dan lama kelamaan akan sepi pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Bekasi sebagai salah satu area penyangga Jakarta di mana gaya hidup (lifestyle) begitu dominan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat. “Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

  • Pemerintah Tawarkan Bill Gates Gabung Dewan Penasihat Danantara Bersama Ray Dalio

    Pemerintah Tawarkan Bill Gates Gabung Dewan Penasihat Danantara Bersama Ray Dalio

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menawarkan pemilik Gates Foundation, Bill Gates untuk bergabung menjadi Dewan Penasihat Daya Anagata Nusantara (Danantara). 

    Hal itu disampaikan Budi saat ikut menghadiri dialog antara Presiden Prabowo Subianto, jajaran menteri dan pengusaha nasional bersama dengan Bill Gates di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025). 

    Budi awalnya menyebut sudah lama bekerja sama dengan Gates Foundation, karena setiap tahunnya menerima dana hibah (grant) dari berbagai organisasi. Gates Foundation, katanya, merupakan pemberi terbesar. 

    Kepada Bill, Budi pun menyinggung ajakan untuk pendiri Microsoft itu agar bergabung dengan Danantara. Pasalnya, kawan Bill, Ray Dalio saat ini sudah menjadi satu dari lima orang Dewan Penasihat Danantara. 

    “Dan saya berharap Pak Bill, anda bisa duduk di Dewan Penasihat dengan Pak Ray Dalio, teman anda. Karena Pak Ray Dalio dan Pak Bill Gates juga duduk di kursi Dewan Chinese Philantropic Education,” ujarnya kepada Bill Gates di Ruang Oval Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025). 

    Budi, yang merupakan profesional berlatar belakang bankir, juga menyebut Bill bisa berkontribusi dalam manajemen sistematis Danantara agar para investor bisa memiliki kepercayaan ke sovereign wealth fund baru RI itu. 

    “Pak Gates memiliki manajemen sistematis yang bisa membantu kami mendapatkan kepercayaan dari orang-orang ini. Agar mereka bisa mulai memberikan uang,” tuturnya. 

    Budi menerangkan bahwa di negara maju, dana kelolaan untuk filantropi mencapai 2% dari PDB. Apabila di Indonesia, maka potensi dana kelolaan filantropi bisa mencapai US$30 miliar, atau 2% dari US$1,5 triliun PDB. 

    Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu mengungkap bahwa banyak investor Indonesia yang ingin memberikan uang hibah atau filantropi, namun dilakukan dari negara-negara lain. 

    Dia mencontohkan, saat pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) banyak mendapatkan hibah dari Tanoto Foundation milik Mochtar Riady. Namun, hibah itu diserahkan melalui negara lain karena Indonesia dianggap belum memiliki entitas terpercaya. 

    “Karena kepercayaan itu tidak bisa dipaksa, itu harus diperoleh. Itulah mengapa saya bicara dengan Pak Rosan [CEO Danantara], mungkin kita bisa mendirikan, mengikuti seperti Temask Trust, dengan menciptakan Danantara Trust [Fund],” ujar Budi. 

    Adapun Danantara juga menawarkan potensi kerja sama antara Danantara Trust Fund dengan Gates Foundation. CEO Danantara Rosan Roeslani menyebut timnya sudah berdiskusi dengan pihak Gates Foundation soal potensi kerja sama dengan Danantara Trust Fund. Dia menyebut Danantara Trust Fund saat ini masih dalam proses pembentukan. 

    “Sebenarnya kemarin pagi kami berdiskusi dengan tim anda, karena di Danantara, kami juga sedang membentuk Danantara Trust Fund,” ujarnya kepada Bill Gates di Ruang Oval Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025). 

  • FISIP UI dan Militer Malaysia Bahas Pengaruh AS di Asia Pasifik

    FISIP UI dan Militer Malaysia Bahas Pengaruh AS di Asia Pasifik

    Depok, Beritasatu.com – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) baru saja menerima kunjungan kehormatan dari delegasi Malaysian Armed Forces Staff College. Kunjungan ini diisi dengan seminar penting bertajuk “Strategic Alliance and Security Partnerships in the Asia Pacific : A Growing U.S. Influence” yang secara komprehensif membahas dinamika kerja sama pertahanan yang berkembang pesat di kawasan Asia Pasifik.

    Sebanyak 77 perwira terpilih dari lembaga pendidikan militer terkemuka Malaysia tersebut hadir dalam kuliah umum yang diselenggarakan di Auditorium Mochtar Riady, FISIP UI,  Rabu (24/4/2025). Acara ini menjadi platform strategis untuk pertukaran wawasan mendalam antara para akademisi terkemuka Indonesia dan perwira militer dari negara tetangga.

    Tiga pengajar kompeten dari FISIP UI didapuk menjadi pembicara utama dalam seminar ini, yakni Cecep Hidayat (dosen Ilmu Politik FISIP UI), Yandry Kurniawan, dan Suzie Sri Suparin Sudarman (keduanya adalah dosen Ilmu Hubungan Internasional). Mereka mengupas tuntas isu-isu strategis yang meliputi pengaruh Amerika Serikat yang semakin signifikan di Asia Pasifik, arah kebijakan keamanan kawasan yang terus berubah, serta potensi kolaborasi pertahanan yang menjanjikan di masa depan.

    Salah satu pembicara membuka diskusi dengan pengantar yang mengulas kekuatan-kekuatan utama di Asia Pasifik dan peran sentral yang dimainkan oleh Amerika Serikat. Ia menganalisis secara mendalam pola kerja sama yang telah berhasil dibangun oleh AS, baik melalui pendekatan bilateral maupun multilateral, dengan negara-negara kunci seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Lebih lanjut, ia menyoroti peluang krusial untuk penguatan kerja sama dalam isu-isu sensitif seperti kedaulatan maritim dan mediasi konflik regional.

    Pembicara berikutnya, Yandry Kurniawan, mengkaji isu kompleks kerja sama pertahanan melalui lensa hubungan internasional. Ia memaparkan pemetaan kekuatan militer yang ada di kawasan serta peran berbagai aktor di luar ASEAN dalam membentuk dinamika pertahanan, termasuk keberadaan pakta AUKUS yang melibatkan Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.

    “Contohnya kerja sama antara Australia, Britania Raya, dan Amerika Serikat dalam Pakta yang bernama AUKUS, dapat memberikan gambaran lebih jelas terkait dengan kondisi pertahanan dalam ASEAN dan di luar wilayah ASEAN,” tutur Yandry.

    Sementara itu, Suzie Sri Suparin Sudarman memfokuskan analisisnya pada kebijakan politik luar negeri yang memiliki potensi besar untuk memengaruhi dinamika kerja sama pertahanan dan keamanan, baik dalam konteks eksternal maupun internal negara-negara di kawasan. Ia menekankan bahwa dinamika politik yang terus berkembang menuntut respons yang komprehensif terhadap berbagai risiko dan dampak yang mungkin timbul bagi setiap negara maupun kawasan secara keseluruhan.

    Diskusi yang berlangsung sangat interaktif tersebut memfokuskan pada pentingnya peran sentral ASEAN sebagai poros stabilitas regional di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global. Dalam forum yang digelar FISIP UI, para narasumber menyampaikan pandangan mereka mengenai urgensi memperkuat sinergi antarnegara di Asia Tenggara untuk bersama-sama menjaga keamanan kawasan.

  • Tak Kalah dari Luar Negeri, Rumah Sakit Indonesia Borong 5 Penghargaan Healthcare Asia Awards 2025 – Halaman all

    Tak Kalah dari Luar Negeri, Rumah Sakit Indonesia Borong 5 Penghargaan Healthcare Asia Awards 2025 – Halaman all

    Hasiolan EP/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Layanan medis Rumah Sakit Indonesia terbukti tidak kalah dalam memberi layanan yang diberikan rumah sakit luar negeri seperti yang selama ini digembar-gemborkan.

    Hal ini dibuktikan oleh jaringan grup rumah sakit Siloam yang mendapat sederet prestasi mentereng di ajang internasional, Healthcare Asia Awards 2025.

    Tak tanggung-tanggung, Siloam Hospitals Group menyabet lima penghargaan bergengsi dalam ajang.

    Capaian itu menjadikan Siloam Hospital Group sebagai rumah sakit Indonesia dengan perolehan penghargaan terbanyak pada 2025.

    CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengatakan, pencapaian itu merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam menyatukan keunggulan teknologi, kolaborasi lintas disiplin, dan pendekatan yang berpusat pada pasien untuk terus meningkatkan mutu layanan.

    “Kami percaya bahwa integrasi digital, perbaikan keberlanjutan, serta fokus pada keselamatan dan kenyamanan pasien adalah kunci dalam membangun sistem layanan kesehatan yang unggul dan berkelanjutan,” ujarnya dilansir Kompas, Rabu (16/4/2025).

    Menurut dia, prestasi itu juga menjadi cerminan komitmen pihaknya dalam menghadirkan layanan kesehatan berkelas dunia melalui inovasi teknologi, keunggulan klinis, dan pendekatan yang berpusat pada pasien.  

    Selama ini, kelompok rumah sakit itu disebutkan telah memiliki terobosan dalam layanan kanker dan transplantasi ginjal, digitalisasi layanan rawat jalan, hingga pengembangan wisata medis dan inisiatif penanganan stroke akut di berbagai kota. 

    Raihan ini juga membuktikan bahwa rumah sakit Indonesia mampu bersaing dan memberikan layanan berkualitas tinggi tanpa harus berobat ke luar negeri.

    Caroline mengatakan, pihaknya akan terus mendorong inovasi strategis dan memperluas jangkauan layanan sebagai bagian dari komitmen terhadap keunggulan operasional dan pelayanan.  

    Dia menjelaskan, melalui kolaborasi dengan mitra global, investasi pada teknologi medis mutakhir dan pengembangan tenaga medis profesional, pihaknya memperkuat upaya untuk memimpin masa depan layanan kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan di Asia.

    Adapun berikut kelima penghargaan yang diraih dan mencerminkan keberhasilan jaringan rumah sakit Indonesia dalam berbagai aspek layanan kesehatan. 

    1. Specialty Hospital of The Year – Indonesia

    Penghargaan ini diberikan kepada Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals atas kiprahnya dalam merevolusi layanan kanker di Indonesia melalui teknologi mutakhir dan pendekatan multidisiplin. 

    Dalam meraih penghargaan tersebut, MRCCC menetapkan standar baru dalam layanan onkologi dan menegaskan posisinya sebagai pelopor perawatan kanker komprehensif di Indonesia.  

    Hal tersebut dilakukan dengan menggabungkan teknologi canggih positron emission tomography (PET) dan single photon emission computed tomography (SPECT), scanner, brachytherapy, cyclotron, serta kemampuan transplantasi sumsum tulang dan prosedur kompleks lainnya, pendekatan tim multidisiplin yang kuat, serta inisiatif yang berpusat pada pasien.

    Komitmen terhadap mutu layanan tercermin melalui model tim multidisiplin (MDT) yang mengintegrasikan onkologi medis, bedah onkologi, onkologi radiasi, radiologi, patologi, kedokteran nuklir, serta berbagai spesialisasi terkait untuk memastikan pendekatan perawatan yang menyeluruh dan berpusat pada pasien.  

    2. Tertiary Hospital of the Year – Indonesia

    Penghargaan ini diberikan kepada Siloam Hospitals ASRI atas keberhasilannya menjadi pusat unggulan transplantasi ginjal di Indonesia.

    Siloam Hospitals ASRI merupakan bagian dari layanan utama di Comprehensive Urology and Nephrology Center. 

    Hingga Januari 2025, rumah sakit tersebut telah melakukan lebih dari 415 transplantasi ginjal, dengan tingkat kelangsungan hidup pasien mencapai 97 persen dalam satu tahun dan 91,7 persen dalam lima tahun, serta kelangsungan hidup ginjal sebesar 98,3 persen dan 93,8 persen—melebihi standar global.  

    Keberhasilan itu didukung tim berpengalaman yang terdiri dari 10 urolog dengan subspesialisasi di bidang seperti endourologi, uro-onkologi, urologi anak, andrologi, serta urologi fungsional dan neuro-urologi wanita.  

    Pendekatan tersebut memungkinkan pemberian layanan yang komprehensif, terintegrasi, dan sesuai dengan praktik terbaik global.

    3. Medical Tourism Hospital of the Year – Indonesia

    BIMC Nusa Dua meraih penghargaan ini karena menjadi salah satu destinasi unggulan wisata medis di Indonesia yang dikenal luas akan layanan bedah plastik berkualitas tinggi.

    Dalam kurun waktu tiga tahun, prosedur bedah plastik di rumah sakit itu mengalami pertumbuhan delapan kali lipat, dari 77 tindakan pada 2021 menjadi 627 pada 2024.  

    Sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang meraih akreditasi dari Australian Council on Healthcare Standards International (ACHSI) pada 2014, BIMC Nusa Dua menjunjung tinggi keselamatan, etika, dan kualitas perawatan. 

    Rumah sakit ini dilengkapi dengan sistem steril dan pengendalian infeksi mutakhir, pemantauan pascaoperasi 24 jam, serta ruang bedah modern dengan teknologi aliran udara laminar, rumah sakit ini memastikan pengalaman bedah yang aman dan nyaman.

    Untuk wisatawan medis, BIMC Nusa Dua juga menyediakan paket terpadu yang menggabungkan layanan bedah plastik dengan liburan tropis, lengkap dengan akomodasi, program pemulihan, dan layanan concierge untuk kenyamanan menyeluruh. 

    4. Service Delivery Innovation Initiative of the Year – Indonesia

    Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas transformasi layanan rawat jalan melalui Outpatient Digital Express Lane. Siloam menjalankan layanan tersebut sejak 2023 dan berhasil menghemat waktu tunggu pasien lebih dari 144.000 jam.  

    Sistem itu menawarkan digitalisasi menyeluruh dari awal kunjungan hingga pengiriman obat ke rumah dan telah digunakan oleh lebih dari 1,7 juta pasien. 

    Inisiatif tersebut juga berhasil mengurangi waktu proses registrasi rata-rata sebesar 5,1 menit per pasien. Hal itu menjadikan sistem ini sebagai salah satu inovasi digital paling berdampak dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pasien di seluruh jaringan rumah sakit Siloam.  

    5. Clinical Service Initiative of the Year – Indonesia Siloam Hospitals mendapatkan Clinical Service Initiative of the Year atas inisiatif pengembangan Stroke-Ready Hospitals sebagai bagian dari peran Siloam yang berada di garda terdepan dalam layanan stroke akut di Indonesia.  

    Dari total jaringan 41 rumah sakit Siloam di 30 kota, sebanyak 25 unit telah dilengkapi penuh sebagai rumah sakit siap tanggap stroke.  

    Sejak 2023, lebih dari 3.000 pasien stroke telah mendapatkan perawatan, dengan tingkat trombolisis meningkat lebih dari 10 persen. 

    Inisiatif itu diperkuat dengan pelatihan rutin, simulasi emergensi, dan kolaborasi global yang telah diakui World Stroke Organization, serta sistem perawatan terpadu yang mencakup ambulans, instalasi gawat darurat (IGD), perawatan intensif, rehabilitasi, dan dukungan pascarawat untuk memastikan pemulihan optimal bagi pasien. (oln/slm/kmps/*)

  • Daftar 9 Pemilik Mal Mewah di Jakarta, Siapa Saja Mereka?

    Daftar 9 Pemilik Mal Mewah di Jakarta, Siapa Saja Mereka?

    Jakarta

    Jakarta dikenal dengan berbagai pusat perbelanjaan mewah. Mal-mal yang ada tak hanya menawarkan pengalaman belanja dengan merek-merek ternama, tapi juga menjadi pusat hiburan dan kuliner.

    Di balik gemerlap pusat perbelanjaan tersebut, terdapat para pemilik yang memainkan peran besar dalam mengembangkan industri ritel di Indonesia. Siapa saja mereka?

    Daftar Pemilik Mal Mewah di Jakarta

    Mal-mal mewah di Jakarta di antaranya adalah Senayan City, Gandaria City, hingga Plaza Indonesia. Berikut daftar pemilik beberapa mal mewah di Jakarta.

    1. Eka Tjipta Widjaja

    Eka Tjipta Widjaja merupakan pendiri Sinar Mas, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Sebelum sukses seperti sekarang, Eka sempat menjual biskuit, permen dan barang lainnya dari pintu ke pintu.

    Menurut laman Sinar Mas Land, perusahaan ini memiliki 10.000 hektar bank tanah dan telah mengembangkan banyak hunian di 25 kota di Indonesia dan mancanegara. Eka Tjipta tutup usia pada 26 Januari 2019. Kini Sinar Mas Land dipimpin oleh Muktar Widjaja, sementara bos Sinar Mas Group adalah Franky Oesman Widjaja.

    Adapun beberapa mal di daerah Jakarta yang dimiliki Sinar Mas Land adalah:

    Plaza IndonesiaLiving WorldFX Sudirman.

    2. Trihatma Kusuma Haliman

    Trihatma Kusuma Haliman adalah pemilik Agung Podomoro Land. Menurut laman Agung Podomoro, Trihatma bergabung perusahaan ini sejak tahun 1973.

    Di bawah besutan beliau, Agung Podomoro Group sukses melalui badai krisis dan bertumbuh pesat. Kini Podomoro Group dikenal sebagai developer properti terbesar di Indonesia.

    Beberapa mal mewah di bawah Agung Podomoro Group yaitu:

    Senayan CityCentral ParkNeo SohoThamrin CityKalibata CityKuningan City.

    3. Sutjipto Nagaria

    Sutjipto Nagaria adalah pemilik PT Summarecon Agung Tbk. Menurut laman resmi Summarecon, Soetjipto mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1975. Kini dia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Summarecon Agung Tbk.

    Namanya pernah masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2015. Ketika itu, total kekayaannya mencapai USD 400 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun (kurs Rp 16.320).

    Beberapa mall summarecon tersebar di Jakarta, Bekasi, hingga Tangerang. Summarecon Kelapa Gading adalah yang berlokasi di Jakarta, tepatnya di Jakarta Utara.

    4. Eka Tjandranegara

    Eka Tjandra negara bersama 3 saudaranya Tjandra Kusuma, Gunawan Tjandra, dan Djoko Tjandra merupakan pemilik Mulia Group. Pada tahun 1996, Mulia Group melalui induk perusahaannya PT Mulia Intipelangi meresmikan Mal Taman Anggrek.

    Mal Taman Anggrek merupakan salah satu mal besar dan mewah di Jakarta. Luasnya sekitar 360.000 meter persegi.

    5. Tan Kian

    Tan Kian merupakan pengusaha Indonesia yang memimpin PT Dua Mutiara. Menurut lama Jakarta Property Institute, Tan Kian adalah pemilik Mal Pacific Place beserta bisnis hotel mewah di Jakarta seperti Ritz Carlton Mega Kuningan dan JW Marriot Hotel.

    Pacific Place sendiri terhubung dengan The Ritz-Carlton Hotel, The Ritz Carlton Residence, dan One Pacific Place Office. Mal mewah ini terkenal dengan produk high end fashion brand seperti Hermes, Guess, hingga Louis Vuitton.

    6. Murdaya Poo

    Murdaya Poo adalah pendiri PT Metropolitan Kentjana Tbk yang mengembangkan Pondok Indah Mall. Beliau mendirikan perusahaan tersebut pada 29 Maret 1972.

    Sebelum menjadi konglomerat, Murdaya Poo pernah menjual koran sampai berusia 26 tahun. Dia kemudian mencoba bisnis di bidang properti hingga akhirnya mendirikan Pondok Indah sebagai properti pertama perusahaan.

    Pondok Indah Mall sendiri menjadi berlokasi di kawasan perumahan elit. Kini ada 3 bangunan mall mewah yang dimiliki, yaitu PIM 1, PIM 2, dan PIM 3.

    7. Alexander Tedja

    Alexander Tedja adalah pemilik perusahaan kelas kakap Pakuwon Group. Menurut laman resmi Pakuwon, Alexander membangun perusahaan ini ada 20 September 1982.

    Hingga kini, Pakuwon menjadi salah satu pengembang real estate di Indonesia berskala besar yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel hingga perkantoran. Beberapa mal di Jakarta di bawah Pakuwon Group yaitu:

    Gandaria City MallKota Kasablanka MallPlaza Blok M.

    8. Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono

    Hartono bersaudara, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono merupakan milik Djarum Group. Perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia ini menaungi salah satu mal besar di Jakarta, yaitu Grand Indonesia.

    Menurut situs resmi perusahaan, Grand Indonesia dikelola oleh PT Grand Indonesia yang berada di bawah Djarum Group. Dibuka pertama kali untuk umum pada tahun 2007. Mal ini terdiri dari East Mall dan West Mall yang dihubungkan dengan skybridge.

    9. Mochtar Riady & Family

    Mochtar Riady adalah pendiri perusahaan besar di Indonesia, Lippo Group. Kini Lippo Group dijalankan oleh anak-anaknya, yaitu James Riady dan Stephen Riady.

    Berbagai bisnis properti yang dimiliki yaitu mulai dari mal hingga apartemen. Tak hanya bergerak di sektor real estat, tapi juga di sektor ritel, kesehatan, hingga pendidikan. Beberapa mal mewah di bawah Lippo Group di antaranya adalah Lippo Mall Kemang dan Lippo Mall Puri.

    (elk/row)

  • Nasib Pengunggah Video Caroline Riady Dijemput Helikopter, Cucu Konglomerat: Kamu Gak Ada Kerjaan?

    Nasib Pengunggah Video Caroline Riady Dijemput Helikopter, Cucu Konglomerat: Kamu Gak Ada Kerjaan?

    TRIBUNJATIM.COM – Caroline Riady, CEO Siloam Hospitals menjadi sorotan setelah muncul dengan menggunakan helikopter saat pulang dari kantor.

    Video Caroline Riady dijemput dengan helikopter itupun jadi sorotan di media sosial.

    Awalnya, video tersebut diunggah oleh sebuah akun bernama @bayubeha.

    Pemilik akun @bayubeha akhirnya bertemu langsung dengan Caroline Riady dalam video tersebut.

    Nasib pengunggah video Caroline Riady tengah dijemput dengan helikopter itupun viral di media sosial.

    Pertemuan CEO Siloam Hospitals, Caroline Riady dengan pemilik akun TikTok @bayubeha dipenuhi canda dan tawa. 

    Pertemuan ini dilakukan setelah video yang diunggah akun @bayubeha yang menampilkan Caroline saat sedang menaiki helikopter di atap sebuah gedung viral.

    Video tersebut tayang pada Senin (3/2/2025) dan telah ditonton 4,6 juta kali.

    Pada video tersebut, sebuah helikopter berwarna hitam tampak mengudara dan tak lama lepas landas di helipad di gedung Siloam Hospitals.

    Usai helikopter mendarat, seorang pria tampak membuka pintu dan terlihat menunggu seseorang.

    Tak lama, sosok wanita mengenakan pakaian berwarna hijau gelap dengan menggendong tas ranselnya.

    Dia kemudian masuk ke dalam helikopter dan beberapa detik kemudian, helikopter langsung mengudara kembali.

    Usai video itu viral, pemilik akun TikTok @bayubeha mengaku diundang untuk bertemu dengan Caroline Riady.

    Video pertemuan pada acara MRCCC Run For Hope di Senayan, Jakarta, Minggu (9/2/2025) itu diunggah pemilik akun @bayubeha.

    NASIB PENGUNGGAH VIDEO- Caroline Riady bertemu langsung dengan pengunggah videonya yang menjadi viral, Rabu (12/2/2025). (TikTok @bayubeha)

    Saat pertama kali bertemu, Caroline terlihat langsung menujuk ke arah pemilik akun @bayubeha sambil melemparkan senyum.

    Kala itu, Caroline tampak baru saja mengikuti kegiatan marathon.

    Dia menggunakan pakaian olahraga berwarna ungu.

    Melihat dirinya ditunjuk CEO Siloam Hospitals, pemilik akun @bayubeha langsung menghampiri dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

    Ajakan bersalaman itu langsung disambut Caroline.

    Keduanya tampak tertawa ketika saling berjabat tangan.

    “Ini nih yang enggak ada kerjaan, bener-bener enggak ada kerjaan,” kata Caroline sambil tertawa ke arah pemilik akun @bayubeha.

    Kemudian, Caroline langsung mengajak sang pengunggah video berbincang.

    Di hadapan Caroline, sang pengunggah video mengaku awalnya tak tahu orang yang naik helikopter itu adalah CEO Siloam Hospitals. Dia baru mengetahui sosok itu setelah membaca komentar dari netizen di video yang dibuatnya.

    Sementara itu, Caroline mengaku awalnya kaget videonya yang sedang naik helikopter viral di media sosial.

    Caroline mengaku tidak setiap hari naik helikopter.

    Penggunaan helikopter pada momen itu hanya kebetulan dan tidak mungkin digunakan setiap hari.

    “Kaget sih pasti tentunya (karena viral). Kan ini, rumah di Karawaci, kantor juga di Karawaci,” tutur Caroline.

    CAROLINE RIADY VIRAL – Deputi President Director Siloam Hospital Grup, Caroline Riady saat menggelar Press Conference melalui Zoom Metting, Jumat (20/11/2020). Kini Caroline Riady viral kedapatan pulang kerja naik helikopter pada awal Februari 2025, inilah profilnya. (Tangkap layar Zoom Metting Press Conference/ ISTIMEWA)

    Sebab, rumahnya hanya berjarak sekitar lima menit dari rumah sakit.

    “Jadi rumah-kantor 5 menit, naik helikopter tuh jarang banget, enggak mungkin (selalu) naik helikopter,” kata Caroline.

    Namun, dia tidak membantah telah menggunakan helikopter pada hari itu.

    “Jarang sekali (naik), karena rumah-kantor 5 menit jadi ya (saat itu) pas kebetulan, mas Bayu-nya ambil video,” ujar Caroline.

    Di sela obrolan, Caroline juga sempat menanggapi beberapa pertanyaan netizen terkait dirinya yang menaiki helikopter.?

    Salah satunya, pertanyaan yang menanyakan cara untuk minta berhenti atau turun dari helikopter.

    “Ada komentar, itu helikopter kalau berhenti bilang bang kiri bang, enggak?”.

    “Enggak lah, Pak. Cuma kalau mau berhenti, ketuk kaca dua kali, pakai koin deh,” jawab Caroline diselingi tawanya.

    Kompas.com telah diizinkan pemilik akun TikTok @bayubeha untuk memuat percakapan video yang diunggahnya.

    PULANG NAIK HELIKOPTER – Video Caroline Riady naik helikopter saat pulang kerja, viral di media sosial disebut bak CEO tajir atau anak konglomerat di drama Korea.  (KOLASE TikTok @bayubeha – Dok Arsip TribunJateng)

    Caroline Riady sendiri merupakan cucu pendiri Lippo Group yang terkenal dengan berbagai bisnisnya yang sukses.

    Siapa tak kenal pengusaha ternama satu ini.

    Bisnisnya menggurita, mulai dari properti, ritel, dan beberapa jenis lainnya.

    Mochtar Riady atau Lie Moe Tie merupakan pendiri Lippo Group dan pengusaha kakap asal Indonesia.

    Ia lahir di Malang, Jawa Timur pada 12 Mei 1929.

    Bisa dibilang, Mochtar Riady ini pengusaha lintas zaman.

    Ia telah melewati berbagai kondisi geopolitik dan ekonomi di Indonesia.

    Berdasarkan laporan Forbes, Jumat (13/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Bangkapos, Kamis (13/2/2025), nilai kekayaan Mochtar Riady mencapai 2,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 33,6 triliun (kurs Rp 16.022 per dollar AS).

    Total kekayaan tersebut membuat Mochtar Riady menduduk orang terkaya ke-25 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024.

    Sementara itu, di tingkat dunia, pria berusia 95 tahun tersebut berada di posisi orang terkaya ke-2152.

    PROFIL PENDIRI LIPPO – Kolase foto Mochtar Riady pendiri Lippo Group dan sang cucu, Caroline Riady. Dari laporan Forbes, Jumat (13/12/2024), nilai kekayaan Mochtar Riady mencapai 2,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 33,6 triliun (Bangkapos.com)

    Sumber kekayaan Mochtar Riady salah satunya berasal dari kelompok usaha Lippo yang dia dirikan.

    Namun, saat ini, operasional perusahaan dijalankan oleh anak Mochtar Riady, James dan Stephen Riady.

    Usaha Lippo Group kini mencakup properti atau real estate, ritel, perawatan kesehatan, media, dan pendidikan.

    Mochtar Riady kemudian berpikir untuk mencari rekan yang berperilaku baik sekaligus memiliki modal yang lebih kuat untuk menjadi mitra dalam membangun bank baru.

    Dia lalu mendapatkan mitra yang bertugas membangun perseroan terbatas (PT), sedangkan tugas Mochtar mencari bank yang hendak mereka akuisisi.

    Ketika itu, kebetulan kawannya yang bernama Ma Zhong, pemilik Bank Buana, tengah merugi akibat manajemen tidak memadai.

    Mochtar Riady bersama para mitra lalu mengakuisisi Bank Buana, serta mulai beroperasi kembali pada 1963.

    Dalam kurun waktu 1962-1965, Bank Buana berhasil menduduki peringkat enam besar di antara bank-bank yang ada di Indonesia.

    Bahkan, ketika krisis perbankan terjadi antara 1965-1966, Bank Buana termasuk salah satu bank yang selamat.

    Berbanding terbalik, Bank Kemakmuran yang ditinggalkan Mochtar justru bernasib suram karena terdampak krisis. Akhirnya, Bank Kemakmuran diambil alih oleh Mochtar.

    Hingga pada 1971, Bank Industri dan Dagang Indonesia (BIDI), Bank Industri Jaya Indonesia, dan Bank Kemakmuran dimerger menjadi satu bank baru.

    Bank itu kemudian dinamakan sebagai Pan Indonesia Bank, yang belakangan dikenal sebagai Panin Bank.

    Jejak kepiawaian Mochtar Riady dalam bidang perbankan juga tampak pada Bank Central Asia (BCA).

    Dalam sebuah perjalanan pesawat menuju Hong Kong, Mochtar Riady yang duduk bersebelahan dengan Liem Sioe Liong atau lebih dikenal sebagai Sudono Salim, diajak untuk bergabung dengan salah satu banknya.

    Saat itu, tawaran datang untuk Bank Windu Kencana, Bank Dewa Ruci, dan BCA. Mochtar kemudian memilih untuk bergabung dengan BCA yang tengah dalam kondisi kurang lancar.

    Mochtar Riady pun berhasil mengembangkan BCA hingga mencapai tingkat clearing house kedua setelah Bank Indonesia.

    Kini, usia yang tak lagi muda tidak menyurutkan semangat Mochtar Riady untuk berbincang mengenai ekonomi digital.

    Semasa hidupnya, Mochtar telah mengalami berbagai pergolakan yang menyebabkan perubahan, seperti Perang Dunia, Revolusi 1945, kemunculan Orde Baru, dan Reformasi 1998.

    Dia juga menjadi saksi perkembangan globalisasi, perubahan konstelasi politik global, serta revolusi digital.

    Baca buku yang banyak,” katanya menjelaskan resep hidup yang membuatnya adaptif terhadap berbagai perubahan, dalam wawancara bersama Kompas.id (13/5/2019).

    Mochtar pun menyebut beberapa penulis buku yang sangat memengaruhinya pada masa lalu, seperti Alvin Toffler, Peter Ferdinand Drucker, dan John Naisbitt.

    Buku-buku yang dibacanya telah membuatnya adaptif terhadap perubahan lantaran seorang pebisnis harus mengikuti perkembangan zaman jika ingin selamat.

    “Hampir semua perubahan zaman dipengaruhi oleh teknologi. Pandai-pandailah melihat perubahan teknologi, perubahan politik, dan perubahan ekonomi,” ujarnya.

    Tak heran, bisnisnya makin menggurita dan diteruskan oleh anak-anaknya.

    Dikutip dari Kompas.com, Mochtar Riady memulai bisnisnya sejak tahun 1950an.

    Ia tidak hanya mendirikan Lippo Group saja, tapi juga merupakan pendiri Mochtar Riady Institute of Nanotechnology yang bergerak di bidang riset nanoteknologi di Tanah Air.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Intip Kedekatan AHY dan Merry Riana, Ternyata Sudah Terjalin Belasan Tahun

    Intip Kedekatan AHY dan Merry Riana, Ternyata Sudah Terjalin Belasan Tahun

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Motivator, Merry Riana secara resmi ditunjuk sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada acara InspiraFest Day to Grow yang digelar November lalu.

    Penunjukan ini dihadiri ribuan orang dan berbagai tokoh nasional, seperti Mochtar Riady dan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.

    “Saya ingin kita semua menjadi super team, salah satunya saya minta Merry Riana untuk bergabung dengan tim saya di Kemenko IPK karena atas pengalaman dan inspirasinya akan membangun kita semua. selamat sekali lagi kepada Miss Merry Riana”, ungkap AHY.

    Hubungan antara AHY dan Merry Riana sudah terjalin cukup lama hingga belasan tahun sejak Merry Riana masih di Singapura.

    Fakta menariknya, keduanya merupakan lulusan dari Nanyang Technological University (NTU) dan sama-sama memperoleh penghargaan bergengsi Nanyang Outstanding Young Alumni Award dari NTU di Singapura.

    Merry Riana adalah orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut di tahun 2006.

    Selang 7 tahun kemudian, di tahun 2013, AHY juga menerima penghargaan yang sama sebagai orang Indonesia pertama dari kalangan militer.

    Merry Riana dan AHY juga diketahui sama-sama pernah menimba ilmu di Harvard University.

    Sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Kerjasama Lembaga Non Pemerintah dan Kerjasama Luar Negeri, Merry Riana memiliki tanggung jawab strategis untuk menjalin hubungan dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri.

    Dengan pengalaman luasnya di dunia bisnis dan pengembangan sumber daya manusia, Merry Riana diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong inovasi serta memperluas jejaring Indonesia di kancah global.