Tag: Mochamad Nur Arifin

  • Wali Kota Kediri Turut Saksikan Inagural Flight Bandara Dhoho Tepat di Hari Pahlawan

    Wali Kota Kediri Turut Saksikan Inagural Flight Bandara Dhoho Tepat di Hari Pahlawan

    Kediri (beritajatim.com) – Tepat di momentum Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025), Bandara Dhoho Kediri resmi kembali membuka rute penerbangan Kediri–Jakarta dan sebaliknya. Penerbangan perdana ini dilayani oleh maskapai Super Air Jet. Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati hadir langsung untuk menyaksikan inaugural flight di Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    Wali Kota Kediri, yang akrab disapa Mbak Wali, menyampaikan selamat dan sukses atas penerbangan perdana Super Air Jet rute Kediri–Jakarta dan sebaliknya. Menurutnya, kehadiran penerbangan ini tidak hanya memudahkan akses mobilitas masyarakat, tetapi juga memperkuat potensi ekonomi dan pariwisata Kota Kediri.

    Lebih lanjut, Mbak Wali mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini berkunjung ke Kota Kediri yang Ngangeni. “Ada berbagai wisata budaya, alam, dan kuliner yang istimewa. Rasakan suasana ramah dan menyenangkan di Kota Kediri. Semoga penerbangan ini membuka banyak peluang untuk kemajuan Kota Kediri dan seluruh masyarakatnya,” tuturnya.

    Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga menyampaikan rasa syukur atas kembali beroperasinya Bandara Dhoho Kediri.

    “Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan, kami akan menggunakan penerbangan ini ke Jakarta, jadi tukeran sama Mas Bupati Trenggalek, yang baru saja mengikuti penerbangan rute Jakarta-Kediri. Hari ini salah satu bandara utama di Jawa Timur juga resmi dilayani oleh Super Air Jet. Kami sangat berterima kasih,” ujarnya.

    Emil Dardak juga menambahkan bahwa proses untuk mencapai stabilitas tingkat okupansi penerbangan tentu tidak bisa terjadi secara instan. Masyarakat masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan pola perjalanan yang baru, sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

    Dengan begitu, Wakil Gubernur Jawa Timur juga memberikan apresiasi untuk inovasi yang dilakukan oleh Bupati Kediri dan Bupati Trenggalek, yang memberikan tiket masuk gratis ke sejumlah destinasi wisata unggulan Kabupaten Kediri dan Trenggalek serta diskon hotel bagi penumpang yang memiliki boarding pass Super Air Jet rute Jakarta -Kediri. Menurutnya, langkah tersebut merupakan upaya kreatif untuk menarik minat masyarakat menggunakan layanan penerbangan dari Bandara Dhoho Kediri.

    Lebih jauh, Emil juga mengenang proses panjang terwujudnya Bandara Dhoho Kediri. “Kami sangat bersyukur dengan adanya bandara ini. Dulu saya bersama Mas Bupati Trenggalek sangat berharap keberadaan bandara ini karena benar-benar dibutuhkan,” katanya.

    “Bahkan pada tahun 2016, ada petisi yang ditandatangani oleh delapan bupati dan wali kota untuk menyampaikan aspirasi pembangunan bandara ini ke pemerintah pusat. Karena itu, kembali beroperasinya Bandara Dhoho Kediri menjadi hal yang sangat kami syukuri, dan mudah-mudahan keberlanjutannya dapat terus terjaga. Kami optimis, dengan dukungan semua pihak, hal ini bisa terwujud,” lanjutnya.

    Pada penerbangan perdana Super Air Jet rute Jakarta–Kediri tersebut, salah satu penumpangnya adalah Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, yang turut disambut oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan rombongan saat tiba di Bandara Dhoho Kediri.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Presiden Direktur Lion Air Capt. Daniel Putut Adi, Direktur PT Surya Dhoho Investama Maksin Arisandi, Forkopimda Kota dan Kabupaten Kediri, serta para tamu undangan lainnya. [nm/suf]

  • Apkasi dan China memperkuat kerja sama untuk pembangunan daerah 

    Apkasi dan China memperkuat kerja sama untuk pembangunan daerah 

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) dari Beijing, China, memperkuat kerja sama internasional untuk invoasi pembangunan daerah.

    Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi menyatakan komitmen penuh 416 kabupaten di Indonesia untuk membuka diri terhadap kerja sama.

    “Kami hadir mewakili seluruh kabupaten di Indonesia, menyambut hangat pertemuan silaturahmi ini. Kami membuka diri untuk kerja sama dalam bidang sains dan teknologi, pembangunan pertanian, perkebunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Bursah yang juga menjabat sebagai Bupati Lahat, di Jakarta, Minggu.

    Bursah memetakan secara rinci potensi komoditas unggulan daerah yang siap digarap, mulai dari kopi, kakao, kelapa, durian, bambu, sarang walet, hingga rempah-rempah. Ia juga menyoroti kebutuhan investasi pada sektor yang lebih fundamental.

    “Kami juga membutuhkan investasi pada sektor irigasi pertanian untuk mendukung program strategis nasional bidang ketahanan dan swasembada pangan, serta pengelolaan sampah. Inilah yang bisa dikerjasamakan dalam peringatan hubungan baik antara Indonesia dan China,” paparnya.

    Pada kesempatan yang sama, President IASTIC Beijing Profesor C C Chan, dengan lancar berbahasa Indonesia, membagikan ikatan batinnya dengan Indonesia.

    “Saya senang sekali bisa bertemu dengan para kepala daerah. Ini mengingatkan saya yang lahir di Magelang pada 1930 dan sekarang saya berumur lebih dari 90 tahun. Saya memang berdarah dari orang tua Tiongkok, namun orang Indonesia-lah yang membesarkan saya, jadi saya punya misi merekatkan antara Tiongkok dan Indonesia,” tuturnya, menciptakan keakraban yang langsung menyentuh hati audiens.

    Chan menegaskan komitmen profesionalnya. Ia dan delegasi siap memberikan dukungan penuh bagi kabupaten-kabupaten yang giat membangun.

    “Kami menyambut baik banyak daerah di Indonesia yang ingin memodernisasi sektor agriculture-nya. Kami siap memperkuat dengan pengalaman dan teknologi yang kami miliki,” ujarnya.

    Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah bupati yang menjadi motor penggerak pembangunan di daerahnya, antara lain Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Bupati Sambas Satono, Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah, dan Sekda Kabupaten Kepulauan Seribu Tri Indra.

    Mereka hadir didampingi Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang, dan Tony Aditya selaku inisiator pertemuan bilateral itu.

    Bursah berharap pertemuan ini tidak hanya seremonial, melainkan sebuah langkah awal menjanjikan untuk mentransformasi potensi ekonomi lokal melalui sinergi teknologi dan investasi sehingga membawa angin segar bagi pembangunan yang berkeadilan di seluruh penjuru Nusantara.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Resmi Beroperasi, Sekolah Rakyat Trenggalek Jadi yang ke-50

    Resmi Beroperasi, Sekolah Rakyat Trenggalek Jadi yang ke-50

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekolah Rakyat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, resmi diluncurkan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, pada Selasa (30/09/2025). Dengan adanya peluncuran ini, maka Sekolah Rakyat Trenggalek menjadi Sekolah Rakyat yang ke-50 di Indonesia.

    Dalam kegiatan peluncuran tersebut, Bupati Trenggalek bersama jajarannya ikut mengantarkan para peserta didik menuju Sekolah Rakyat Trenggalek. Para peserta didik pun diajak mengenali sekolah yang nanti menjadi tempat belajarnya.

    Pada tahap awal, pemerintah akan berupaya membuat para peserta didik Sekolah Rakyat betah belajar di sana. Sebab, para siswa yang belajar di sekolah tersebut harus tinggal di asrama yang telah disiapkan. Ada berbagai fasilitas yang bakal mendukung kegiatan belajar para siswa di Sekolah Rakyat.

    Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengungkapkan rasa syukurnya dengan kehadiran Sekolah Rakyat ini.

    “Saat ini ada 69 siswa-siswi, mulai dari yang umurnya dari 7 tahun sampai degan ada yang SMP juga,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2029).

    Lantaran Sekolah Rakyat memiliki sistem boarding school, maka terdapat asrama yang akan menjadi tempat tinggal para murid. Saat ini, pemerintah kabupaten Trenggalek juga sedang menunggu perkembangan untuk pembangunan sekolah permanen.

    Saat ini, tenaga pengajar Sekolah Rakyat Trenggalek ada yang berasal dari Dinas Pendidikan dan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan, hingga  Dinas Sosial. Bukan hanya pengajar, Sekolah Rakyat Trenggalek juga menyiapkan tenaga psikolog.

    “Dan tadi saya juga berpesan, sekolah ini juga menjadi sekolah inklusi. Nanti akan juga dibuka ruang untuk tenaga pendidik yang inklusi, karena nanti teman-teman difabel harapannya juga bisa sekolah di sini,” kata dia.

    Nur Arifin mengatakan Sekolah Rakyat Trenggalek juga menyediakan wali asuh dan wali asrama yang punya latar belakang sebagai pekerja sosial serta sudah terbiasa berkomunikasi dengan para wali murid. Kehadiran wali asuh dan wali asrama ditujukan untuk. menciptakan rasa nyaman sekaligus menenangkan para siswa apabila timbul gejala homesick.

    “Kita lihat tadi orang tua ngantar semua dan mancing responnya seperti apa tanya siapa yang berani maju dan semua maju, seneng. Kita lihat nanti perkembangannya dan kita evaluasi dan yang penting apa yang menjadi cita-cita Pak Presiden, wong cilik itu bisa ngguyu itu semoga bisa terlaksana,” ungkap dia.

    Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati menambahkan, Sekolah Rakyat Trenggalek menerima tiga rombongan belajar, yang terdiri dari dua rombongan belajar SD dan satu rombongan belajar SMP. Satu rombongan belajar idealnya diisi oleh 25 siswa.

    Berdasarkan konfirmasi terakhir, terdapat 69 siswa yang belajar di Sekolah Rakyat Trenggalek. Namun, ada beberapa siswa yang perlu konfirmasi ulang karena sejumlah alasan, baik dari sisi pribadi maupun orang tua.

    “Tenaga pendidikannya ada 16, 1 kepala sekolah, 2 guru agama, 2 guru SD dan 11-nya guru SMP,” kata dia.

    Para siswa Sekolah Rakyat Trenggalek akan langsung melakukan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Untuk hari ini, para siswa tersebut masih. didampingi oleh orang tua sekaligus dibantu tenaga kesehatan dari puskesmas yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada para siswa. Setelah itu, para siswa akan langsung masuk asrama.

    “Insya Allah mulai besok mereka akan mulai MPLS dan kita belum masuk akademik. Pokoknya prinsipnya anak-anak belajar besenang-senang dulu untuk meminimalisir homesick dan seterusnya,” imbuh dia.

    Sementara itu, untuk sarpras yang disediakan dalam sekolah rakyat ini menurut Plt. Kadinsos itu menuturkan mulai dari laboratorium, ruang makan, asrama, ruang kelas semuanya dengan pendekatan teknologi, tetapi efektif semua barang-barang itu masih akan diterima pada awal Oktober nanti.

    “Pada tahap-tahap awal ini pokoknya mereka diatur supaya anak-anak krasan (betah) dulu. Termasuk ada konseling awal dari teman-teman konselor. Baik konseling kepada anak maupun konseling kepada orang tua, untuk memastikan seperti apa latar belakang situasi masing-masing anak,” tutur Christina.

    Salah satu siswa Sekolah Rayat ini, Dea Nanda Sari dari SMP 3 Munjungan menyampaikan kesannya hari pertama masuk Sekolah Rakyat. Menurutnya, “suasananya berbeda, terus mengenal banyak teman, senang,” katanya.

    Dea menambahkan, dirinya bisa masuk sekolah rakyat karena didata dari Dinas Sosial. Pertama masuk SR ia merasa nyaman dan senang karena temannya banyak.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 September 2025

    Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan Regional 12 September 2025

    Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan curahan hatinya secara blak-blakan kepada masyarakat terkait pengelolaan daerahnya.
    Hal itu disampaikan saat menghadiri pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Koperasi Serba Usaha (KSU) Sumber Makmur, Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kamis (11/9/2025).
    Salah satu isu hangat yang diungkapkan adalah penerimaan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) Trenggalek yang dalam setahun hanya sekitar Rp 22 miliar.
    Jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan untuk memperbaiki kerusakan jalan di wilayah Trenggalek.
    Bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu mengatakan, PBB-P2 yang diterima pemerintah sebesar Rp 22 miliar, tetapi dana itu juga harus digunakan untuk penanganan bencana alam.
    “Kondisi jalan kami kemarin terdampak bencana alam. Saat ini membutuhkan anggaran sampai Rp 300 miliar,” ungkapnya dalam siaran pers.
    Dengan kondisi tersebut, Mas Ipin meminta restu masyarakat untuk mencari jalan alternatif pembiayaan. Dia berharap perbaikan jalan bisa segera dilakukan sesuai harapan warga.
    Melanjutkan curhatannya, Mas Ipin juga mengungkapkan, ketika jalan sudah baik dan dilintasi kendaraan berpelat nomor luar Trenggalek, justru bukan warga Trenggalek yang merasakan manfaatnya.
    “Kenapa demikian, karena pajak kendaraan tersebut masuk ke daerah asal pelat kendaraan,” katanya. 
    Oleh karena itu, Mas Ipin berharap warga yang masih memiliki kendaraan berpelat luar Trenggalek dapat melakukan balik nama.
    Dengan begitu, pajak kendaraan tersebut bisa masuk ke Trenggalek dan digunakan untuk pembangunan daerah.
    Untuk memudahkan masyarakat, Pemkab Trenggalek menggratiskan biaya balik nama kendaraan bermotor masuk Trenggalek
    “Biaya balik nama gratis ini berlaku sampai dengan akhir Bulan Desember nanti,” terang Mas Ipin.
    Selain itu, tersedia undian berhadiah kendaraan bermotor bagi pemilik kendaraan yang melakukan mutasi kendaraannya ke Trenggalek. Hadiah tersebut akan diundi pada malam pergantian tahun, Desember mendatang.
    “Bayar pajak kendaraan bermotor bisa mendapatkan motor,” kata Mas Ipin.
    Pada kesempatan itu, kepala daerah muda tersebut turut meminta maaf kepada masyarakat apabila dalam kepemimpinannya masih banyak kekurangan.
    Mas Ipin juga berjanji akan terus berupaya maksimal melayani masyarakat dengan baik.
    Dalam pengajian itu, KSU Sumber Makmur, salah satu koperasi terbaik di Trenggalek, menghadirkan pendakwah kondang asal Bojonegoro, Anwar Zahid, untuk memberikan tausiah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Mas Ipin Kunjungi Para Lansia di Momen Hari Jadi Trenggalek Ke-831, Berbagi Hadiah Spesial

    Bupati Mas Ipin Kunjungi Para Lansia di Momen Hari Jadi Trenggalek Ke-831, Berbagi Hadiah Spesial

    Liputan6.com, Trenggalek Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin bersama dengan Forkopimda Trenggalek kunjungi beberapa lansia usai prosesi Hari Jadi 831 Trenggalek. Kunjungannya bermaksud untuk berbagi kebahagiaan kepada para lansia di tengah semaraknya acara Hari Jadi Kabupaten Trenggalek. 

    Bupati Trenggalek didampingi oleh Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki dan Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Inf. Isnanto Roy Saputro. Mereka mendatangi para lansia dan berbagi kebahagian kepada mereka berupa bedah kamar.

    Dalam kunjungannya, Mas Ipin mengatakan, “kebiasaan kita bersama Pak Kapolres bersama Pak Dandim, kita tahu Hari Jadi tidak semua orang ikut berbahagia, mereka bisa datang khususnya yang sudah sepuh-sepuh,” katanya, Minggu (31/8/2025).

    “Tadi saya tanya kapan melihat wayang, beliau menjawab sudah puluhan tahun yang lalu. Lihat wayang ya ingin. Suasana Hari Jadi sebagai gantinya kita datang. Tadi waktu arak-arakan ada 50 sasaran lansia yang kamarnya kita bedah kemudian dibersihkan,” lanjutnya.

    Selain memberikan kebahagiaan kepada para lansia di Kabupaten Trenggalek, Bupati Mas Ipin juga meminta kepada para lansia mendoakan agar masyarakat Trenggalek selalu aman dan tentram.

    “Kan tadi kelihatan, kamarnya sebelumya terlihat dari foto sangat kotor sekali. Kemudian dibersihkan, kita datang. Alhamdulillah berbagi kebahagian. Kita tadi juga meminta doa  semoga Trenggaleknya, masyarakatnya aman, tentram, semua masyarakatnya kebagian Rejeki. Kemudian berbahagia semua,” tandas Mas Ipin.

  • Bupati Gus Ipin Titipkan Aspirasi ke Komisi D DPRD Jatim, Apa Saja? – Page 3

    Bupati Gus Ipin Titipkan Aspirasi ke Komisi D DPRD Jatim, Apa Saja? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur di kawasan Pantai Mutiara, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Rabu (16/7). Dalam pertemuan ini, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Gus Ipin) menyampaikan sejumlah aspirasi pembangunan kepada para legislator provinsi.

    Fokus utama aspirasi yang disampaikan adalah upaya penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur akibat kerusakan yang sering terjadi, khususnya jembatan dan akses jalan yang terdampak banjir maupun tanah longsor.

    Topografi wilayah Trenggalek yang didominasi perbukitan serta intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan kabupaten ini memiliki risiko bencana yang cukup besar.

    Kondisi tersebut berdampak langsung pada fiskal daerah yang banyak terserap untuk penanggulangan dan pemulihan pascabencana.

    Selain penanganan jangka pendek, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga mendorong pentingnya pemerataan pembangunan jangka menengah dan panjang, terutama di wilayah selatan Jawa Timur.

    Selama ini, kawasan selatan dinilai masih tertinggal dibandingkan kawasan utara yang menjadi pusat pertumbuhan. Pemerataan pembangunan ekonomi menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di seluruh wilayah Jawa Timur.

     

  • Wamendagri Ajak Apkasi Satukan Langkah Menuju Indonesia Emas 2045

    Wamendagri Ajak Apkasi Satukan Langkah Menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengajak seluruh kepala daerah di Indonesia, khususnya para bupati, untuk meningkatkan solidaritas dan komitmen dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

    Ajakan ini disampaikan Ribka saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat (30/5/2025). “Solidaritas dan komitmen adalah kunci utama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Ribka.

    Ribka menilai Munas Apkasi merupakan momen penting bagi para bupati untuk menyelaraskan program-program strategis daerah dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Berbagai agenda kerja lima tahun ke depan telah dibahas secara intensif dalam forum tersebut.

    “Tema Munas ini menjadi motivasi bagi para bupati dalam merancang program lima tahun mendatang,” jelasnya.

    Wamendagri menegaskan Apkasi memiliki peran strategis sebagai jembatan antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat dan provinsi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kehadiran penuh para bupati dalam seluruh rangkaian Munas sebagai wujud nyata solidaritas.

    Namun, Ribka juga menyayangkan masih adanya sejumlah bupati yang tidak mengikuti acara hingga selesai. Ia berharap hal ini menjadi evaluasi organisasi untuk perbaikan ke depan.

    Dalam Munas VI tersebut, Bupati Lahat Bursah Zarnubi resmi terpilih sebagai ketua umum Apkasi periode 2025-2030. Ribka mengapresiasi pemilihan ini dan berharap kepemimpinan baru bisa menghadirkan kontribusi pemikiran dan program nyata bagi kemajuan bangsa.

    “Selamat kepada Bapak Bursah Zarnubi. Semoga Apkasi ke depan makin kuat dan solid,” ucap Ribka.

    Munas VI Apkasi turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus, Ketua Umum APKASI 2021- 2025 Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Apkasi sekaligus Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, serta jajaran dewan pengurus dan para bupati se-Indonesia.

    Dengan soliditas antardaerah dan sinergi pusat-daerah yang kuat, Indonesia Emas 2045 bukan lagi sekadar cita-cita, tetapi menjadi masa depan yang dapat diwujudkan bersama.

  • Transformasi energi dan digitalisasi daerah dipercepat, kolaborasi PLN Icon Plus–APKASI jadi katalis

    Transformasi energi dan digitalisasi daerah dipercepat, kolaborasi PLN Icon Plus–APKASI jadi katalis

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    Transformasi energi dan digitalisasi daerah dipercepat, kolaborasi PLN Icon Plus–APKASI jadi katalis
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 29 Mei 2025 – 17:57 WIB

    Elshinta.com – PLN Icon Plus terus mengukuhkan peran strategisnya dalam Aselerasi Digital and Green Lifestyle Enabler dengan mendorong sinergi bersama dan terus membuka kerjasama dengan banyak pihak untuk mempercepat transisi energi dan menciptakan nilai tambah melalui inovasi digital dan ramah lingkungan. 

    Pada Rangkaian Musyawarah Nasional VI Tahun 2025 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tahun ini yang berlangsung di Minahasa Utara, APKASI bersama PLN Icon Plus  menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk bersinergi Aselerasi Digital and Green Lifestyle Enabler diantaranya pengembangan jaringan telekomunikasi, solusi digital, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan infrastruktur kendaraan listrik (EV). MoU ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dan PJS Ketua Umum APKASI Mochamad Nur Arifin dimana peristiwa penuh prestise ini disaksikan oleh para Pemimpin Daerah yang hadir pada acara tersebut.

    Melalui kolaborasi ini, PLN Icon Plus berkomitmen untuk menghadirkan jaringan komunikasi yang andal, berkualitas, dan terdepan, sekaligus mendorong pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan bahkan hingga ke daerah yang sulit di jangkau. Sinergi ini sejalan dengan komitmen PLN Group dalam menghadirkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mendukung percepatan energi baru terbarukan, tetapi juga membentuk gaya hidup hijau di tengah masyarakat digital yang terus menerus berkembang.

    Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, secara langsung menegaskan komitmen untuk memajukan ekosistem komunikasi digital dan energi hijau yang terdepan, guna mendukung transformasi digital dan berkelanjutan lingkungan di kabupaten-kabupaten seluruh Indonesia.

    “Melalui sinergi strategis dengan APKASI, PLN Icon Plus berkomitmen memperkuat ekosistem komunikasi digital dan energi hijau yang unggul di seluruh kabupaten di Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan infrastruktur telekomunikasi canggih dan solusi energi berkelanjutan, mendorong kemajuan daerah yang terhubung dan ramah lingkungan.” ungkapnya.

    Melalui MoU ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perkembangan telekomunikasi digital dan energi hijau di kabupaten-kabupaten seluruh Indonesia, dengan menyediakan infrastruktur jaringan fiber optik yang andal untuk mendukung transformasi digital serta mempercepat adopsi energi terbarukan sehingga mendorong kemajuan daerah yang terhubung, cerdas, dan berkelanjutan.

    Kesepakatan ini menandai langkah strategis menuju masa depan yang lebih terhubung dan gaya hidup hijau, dengan komitmen bersama antara APKASI dan PLN Icon Plus untuk menghadirkan jaringan telekomunikasi digital yang andal dan ekosistem energi terbarukan yang inovatif, dapat mendorong dengan pesat kemajuan kabupaten-kabupaten di Indonesia menuju transformasi digital dan pembangunan yang ramah lingkungan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Refleksi 25 tahun otonomi daerah

    Refleksi 25 tahun otonomi daerah

    Jakarta (ANTARA) – Dua puluh lima tahun setelah reformasi, otonomi daerah tetap menjadi medan perjuangan yang belum usai.

    Ia bukan sekadar soal teknis administrasi atau pengalihan kewenangan, melainkan pertaruhan besar tentang masa depan demokrasi, kesejahteraan rakyat, dan kedaulatan bangsa.

    Di tengah berbagai perubahan regulasi dan dinamika politik nasional, bangsa ini sepertinya perlu kembali mengajukan pertanyaan mendasar, untuk apa otonomi daerah diperjuangkan?

    Apakah ia hanya soal pembagian tugas dan anggaran? Atau lebih dalam lagi, soal pengakuan terhadap hak rakyat untuk mengurus dirinya sendiri, membangun tanahnya, dan menentukan nasibnya?

    Ryaas Rasyid, salah satu arsitek utama otonomi daerah, mengingatkan bahwa cita-cita awal otonomi adalah membebaskan daerah agar kreatif dan berdaya.

    Otonomi dirancang bukan untuk menjauhkan daerah dari negara, melainkan untuk memperkuat negara dengan membangun rakyat dari akar rumput.

    Dalam konsep idealnya, kata dia, pemerintah pusat seharusnya sibuk dengan visi ke depan, berperan aktif di kancah global, bukan mengurusi hal-hal kecil yang semestinya sudah bisa diselesaikan oleh bupati dan walikota.

    Menurut Ryaas, ketika pusat tidak sepenuhnya menyerahkan kewenangan dan fiskal, pada akhirnya akan membuat kepala daerah seakan terjebak dalam ketergantungan struktural dan sekadar peminta-minta yang jauh dari kata kreatif dan inovatif.

    Sikap ini bukan hanya memperlambat kemajuan daerah, tetapi juga mengkhianati semangat reformasi itu sendiri. Sebab, otonomi adalah jembatan menuju kemakmuran rakyat.

    Dan hanya dengan rakyat yang makmur, nasionalisme sejati bisa tumbuh kuat. Nasionalisme bukan soal sentralisme kekuasaan, tetapi tentang rakyat yang sejahtera dan bangga atas tanah airnya.

    Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Herman N Suparman pernah menggarisbawahi kemunduran serius bisa terjadi melalui berbagai undang-undang sektoral dan kebijakan fiskal.Ia sempat menyampaikan kritik UU Nomor 23/2014 dan Inpres Nomor 1/2025 yang disebutnya berpotensi menggerus otonomi daerah.

    Transfer ke daerah yang sudah diatur undang-undang bisa dikalahkan dengan sebuah Inpres. Menurut dia, ini jelas membatasi ruang gerak daerah.

    Desentralisasi yang dulu diperjuangkan kini terkikis perlahan, digantikan oleh mekanisme kontrol yang semakin ketat dari pusat.

    Padahal, tanpa ruang gerak yang cukup, daerah sulit mengembangkan potensi ekonominya, sulit melakukan inovasi, dan pada akhirnya, rakyatlah yang menanggung akibatnya.

    Mayor Base Economy

    Dalam perjalanan sejarah, ide tentang otonomi daerah telah lama tertanam dalam diskursus kebangsaan Indonesia.

    Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek yang kini juga menjabat sebagai Pjs Ketua Umum Apkasi, mengingatkan bahwa jauh sebelum Indonesia merdeka, gagasan tentang desentralisasi sudah diperkenalkan dalam Decentralisatie Wet tahun 1903 di era kolonial Belanda.

    Bahkan di masa Sukarno-Hatta, perdebatan tentang negara kesatuan versus negara federal menunjukkan betapa mendasarnya isu ini dalam pembentukan identitas negara.

    Lebih dari itu, Presiden Sukarno pada tahun 1960 menegaskan bahwa kuasa di daerah ada di tangan kepala daerah, bukan pejabat yang mewakili pemerintah pusat.

    Ini menunjukkan betapa pentingnya pemberdayaan lokal dalam kerangka negara kesatuan. Bukan berarti negara menjadi tercerai-berai, tetapi justru diperkuat oleh basis rakyat yang berdaya.

    Nur Arifin yang akrab disapa Cak Ipin itu mengajak bangsa ini untuk melihat otonomi daerah dalam kacamata yang lebih luas bahwa kedaulatan rakyat, sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 UUD 1945, harus diterjemahkan ke dalam pemerintahan yang benar-benar dekat dan berpihak kepada rakyat.

    Desa, sebagai unit pemerintahan terdekat dengan rakyat, harus menjadi bagian integral dari pemaknaan otonomi. Sebab di sanalah, wajah nyata negara terlihat.

    Posisi gubernur juga menjadi urgensi tersendiri untuk digarisbawahi. Ini penting karena gubernur memiliki dua fungsi yakni kepala daerah dan wakil pemerintah pusat. Inilah yang ke depan harus dipertegas lantaran bisa menimbulkan kompleksitas birokrasi yang menghambat pelayanan publik.

    Sebagai bahan perbandingan, dalam buku berjudul The New China Playbook karya Keyu Jin, ditunjukkan bagaimana Tiongkok mendorong Mayor Base Economy atau ekonomi berbasis kekuatan lokal di bawah para bupati.

    Strategi ini mendorong kompetisi sehat antardaerah, memacu inovasi lokal, dan mempercepat pertumbuhan nasional.

    Indonesia, dengan keberagaman daerah yang luar biasa, justru memiliki potensi jauh lebih besar jika berani mempercayakan pembangunan kepada kekuatan lokalnya.

    Di tengah berbagai tantangan ini, peran asosiasi seperti Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menjadi vital.

    Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang menegaskan komitmen Apkasi untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan daerah. Ia menyatakan akan terus memperkuat peran sebagai jembatan komunikasi pemerintah pusat dan daerah.

    Memang ke depan, Apkasi harus terus didorong komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan daerah tanpa melupakan keutuhan nasional.

    Sebab ke depan, otonomi daerah masih akan menjadi kunci. Ia adalah jawaban terhadap ketimpangan pembangunan. Ia adalah jalan untuk membangun kekuatan nasional dari fondasi yang kokoh. Ia adalah manifestasi nyata dari kedaulatan rakyat.

    Kini, tugas bangsa ini adalah menjaga semangat itu tetap hidup. Bukan dengan memperingati otonomi daerah sebagai seremoni tahunan, melainkan dengan membangun kesadaran kolektif bahwa tanpa daerah yang kuat, negara akan lemah. Tanpa rakyat daerah yang sejahtera, nasionalisme hanya akan menjadi slogan kosong.

    Saatnya memulihkan keberanian itu untuk mempercayai rakyat, mempercayai daerah, dan membangun Indonesia dari kekuatan otonominya.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Video: Bupati Trenggalek Blak-blakan Strategi Tingkatkan PAD

    Video: Bupati Trenggalek Blak-blakan Strategi Tingkatkan PAD

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengungkapkan strategi meningkatkan penghasilan daerah. Salah satunya Kerjasama BUMD dengan pihak swasta.

    Saksikan dialog Andi Shalini bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Kamis (12/03/2025).