Tag: Min Aung Hlaing

  • Update Gempa Magnitudo 7,7 di Myanmar, 144 Korban Tewas, Ratusan Korban Terluka – Halaman all

    Update Gempa Magnitudo 7,7 di Myanmar, 144 Korban Tewas, Ratusan Korban Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MYANMAR – Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025) menewaskan setidaknya 144 korban.

    Sementara korban terluka mencapai 730 orang, kata kepala pemerintahan militer Myanmar pada Jumat malam. 

    Kematian juga dilaporkan di Thailand, dikutip dari CNN.

    Gempa bumi tersebut mengguncang sebagian besar wilayah Asia Tenggara, mengirimkan getaran yang mengerikan melalui desa-desa terpencil di tengah perang saudara Myanmar hingga ke gedung-gedung pencakar langit yang mewah di ibu kota Thailand yang padat lalu lintas, Bangkok. 

    Getaran bahkan terasa di seberang perbatasan di Provinsi Yunnan yang terpencil dan bergunung-gunung di barat daya China.

    Bencana alam ini mendorong junta militer negara itu untuk mengajukan permohonan bantuan internasional yang jarang terjadi.

    Setelah menutup negara itu dari dunia luar selama empat tahun perang saudara, Min Aung Hlaing–pemimpin pemerintahan militer Myanmar–mengumumkan keadaan darurat dan mengeluarkan “undangan terbuka bagi organisasi dan negara mana pun yang bersedia datang dan membantu orang-orang yang membutuhkan di negara kita,” seraya menambahkan jumlah korban kemungkinan akan bertambah.

    Dengan listrik dan internet yang padam di beberapa bagian Myanmar, permintaan bantuan Hlaing yang tak terduga merupakan ukuran kehancuran yang ditimbulkan gempa bumi di negara yang telah diubah oleh junta militernya menjadi negara paria.

    Upaya penyelamatan kemungkinan besar akan sangat bervariasi antara kedua negara. 

    Myanmar, salah satu negara termiskin di Asia, memiliki rekam jejak yang panjang dan bermasalah dalam menanggapi bencana alam besar. 

    Sebaliknya, negara tetangga Thailand jauh lebih makmur dan menjadi tujuan wisata utama, dengan tim penyelamat yang berpengalaman dan memiliki sumber daya yang baik. (CNN)

  • RI Siap Beri Dukungan Pemulihan Daerah Terdampak Gempa Myanmar-Thailand

    RI Siap Beri Dukungan Pemulihan Daerah Terdampak Gempa Myanmar-Thailand

    GELORA.CO – Gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar dan Thailand membuat banyak pihak prihatin. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pun menyampaikan duka cita Indonesia atas bencana gempa tersebut. 

    Kemlu memastikan Indonesia siap memberikan dukungan pemulihan di daerah terdampak.

    “Belasungkawa sedalam-dalamnya atas gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand. Doa kami menyertai rakyat Myanmar dan Thailand selama masa sulit ini,” ujar pernyataan Kemlu di akun media sosial X, Sabtu 29 Maret 2025.

    “Indonesia siap memberikan dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan, terutama di daerah yang terdampak.” imbuhnya.

    Bagi WNI yang terdampak gempa, dapat menghubungi KBRI Yangon atau KBRI Bangkok.

    Gempa dangkal dengan magnitudo 7,7 melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah dan Thailand. Diikuti gempa susulan berkekuatan M 6,4 beberapa menit kemudian, Jumat 28 Maret 2025. 

    Gempa dahsyat ii menewaskan hampir 150 orang dan melukai ratusan orang. Bahkan diperkirakan ada ratusan orang lainnya yang terperangkap di dalam bangunan yang runtuh. Sehingga jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

    Banyak bangunan dan jembatan yang roboh, bahkan gempa juga meretakkan jalan di seluruh Myanmar. Sebuah gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang sedang dibangun ratusan kilometer jauhnya di Bangkok pun dilaporkan roboh.

    Kepala junta Min Aung Hlaing mengatakan, setidaknya 144 orang telah tewas, dengan 732 orang dipastikan terluka, dan memperingatkan jumlah korban kemungkinan akan meningkat.

  • Ratusan Tewas, Rumah Sakit Penuh, Junta Minta Bantuan Internasional

    Ratusan Tewas, Rumah Sakit Penuh, Junta Minta Bantuan Internasional

    GELORA.CO – Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar dan negara tetangga Thailand serta Vietnam pada 28 Maret.

    Gempa dahsyat tersebut menewaskan lebih dari 153 orang, merusak bangunan serta jembatan utama, dan menghancurkan jalan.

    Menurut stasiun televisi milik pemerintah Myanmar, MRTV, setidaknya 144 orang tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka.

    Gempa darat yang berpusat di barat laut Kota Sagaing ini juga disusul oleh gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo beberapa menit kemudian.

    Junta militer Myanmar mengakui besarnya dampak bencana ini. Pemimpin junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dalam pidato yang disiarkan MRTV, mengatakan telah meminta bantuan internasional, termasuk dari ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) dan India.

    Juru bicara junta, Zaw Min Tun, meminta komunitas internasional segera mengirimkan bantuan kemanusiaan.

    Rumah sakit di Naypyitaw, Mandalay, dan Sagaing penuh dengan pasien. Laporan menyebutkan sedikitnya 20 orang tewas di rumah sakit Naypyitaw yang berkapasitas 1.000 tempat tidur.

    Kesaksian Korban dan Situasi di Lapangan

    Di Mandalay, korban yang mengalami pendarahan dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans, mobil, dan sepeda motor.

    Seorang dokter di Rumah Sakit Umum Mandalay mengungkapkan bahwa lonjakan pasien menyebabkan persediaan perban habis, bahkan ruang gerak di rumah sakit menjadi sangat terbatas.

    Di Kota Taungoo, tiga orang tewas akibat sebagian bangunan masjid runtuh.

    Sementara itu, di Aung Ban, Negara Bagian Shan, dua orang dilaporkan meninggal dan 20 lainnya terluka setelah sebuah hotel ambruk.

    Seorang warga bernama Kyi Shwin, 45, kehilangan putrinya yang berusia tiga tahun saat gempa terjadi.

    “Saya mencoba menyelamatkannya, tetapi sebelum sempat mendekat, reruntuhan menimpa saya,” ujarnya dengan tubuh penuh luka di luar rumah sakit. “Tidak ada cukup dokter untuk merawat kami. Tolong bantu kami,” ungkapnya.

    Puluhan Orang Terperangkap

    Di Bangkok, Thailand, sebuah gedung 30 lantai yang sedang dibangun runtuh akibat gempa.

    Wakil Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, mengonfirmasi bahwa setidaknya sembilan orang tewas dan puluhan pekerja berhasil diselamatkan. Namun, sekitar 81 orang masih terjebak di bawah reruntuhan.

    Tayangan di media sosial menunjukkan bangunan yang direncanakan untuk kantor pemerintahan itu berubah menjadi puing-puing dalam hitungan detik.

    Deputi Kepala Polisi Distrik Bang Sue, Worapat Sukthai, menyatakan bahwa jumlah korban luka diperkirakan mencapai ratusan orang, namun angka pastinya masih diverifikasi.

    Bandara dan Gedung Kementerian Runtuh

    The Yangon Times melaporkan bahwa menara kontrol lalu lintas udara di bandara Naypyitaw ambruk, menewaskan seluruh orang di dalamnya.

    Selain itu, beberapa gedung kementerian di Naypyitaw, termasuk yang menampung Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja, turut roboh.

    Laporan menyebutkan bahwa banyak korban tewas, termasuk Sekretaris Tetap Kementerian Tenaga Kerja.

    Tim jurnalis yang berada di Museum Nasional Naypyitaw saat gempa terjadi melaporkan bahwa bagian langit-langit runtuh saat gedung mulai bergetar.

    Staf berseragam berlarian keluar, beberapa tampak gemetar dan menangis, sementara yang lain berusaha menghubungi keluarga mereka melalui ponsel.

    Jalan-jalan di sekitar lokasi kejadian mengalami kerusakan parah akibat gempa, dengan rute menuju salah satu rumah sakit terbesar di kota tersebut mengalami kemacetan hebat.

    Rumah sakit tersebut dinyatakan sebagai “zona korban massal” oleh pejabat setempat.

    Seorang paramedis terdengar berteriak, “Mobil, minggir agar ambulans bisa lewat,” saat kendaraan berusaha mencapai korban yang membutuhkan pertolongan.

    Dampak Gempa dan Upaya Penyelamatan

    Gempa ini merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir di Myanmar.

    Infrastruktur yang sudah rusak akibat konflik berkepanjangan semakin memperburuk situasi.

    Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan di Myanmar dan Thailand.

    Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan korban yang masih tertimbun, sementara kebutuhan mendesak akan bantuan medis dan logistik semakin meningkat.

    Pemerintah dan organisasi kemanusiaan internasional diharapkan dapat segera memberikan bantuan guna mencegah krisis kemanusiaan yang lebih besar di kawasan terdampak.(*)

  • Korban Tewas Gempa Myanmar Jadi 144 Orang, Junta Militer Minta Bantuan Asing

    Korban Tewas Gempa Myanmar Jadi 144 Orang, Junta Militer Minta Bantuan Asing

    Jakarta

    Gempa bumi dahsyat melanda Myanmar dan Thailand menewaskan hampir 150 orang dan melukai ratusan orang. Puluhan orang lainnya terperangkap di dalam bangunan yang runtuh dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

    Dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), gempa dangkal magnitude (M) 7,7 melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah, dan beberapa menit kemudian diikuti oleh gempa susulan berkekuatan M 6,4.

    Gempa tersebut meratakan bangunan, merobohkan jembatan, dan meretakkan jalan di seluruh Myanmar, dan bahkan merobohkan gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang sedang dibangun ratusan kilometer jauhnya di Bangkok.

    Sementara dampak penuh bencana tersebut belum diketahui, pemimpin Myanmar yang terisolasi, yang dilanda perang saudara, mengeluarkan permohonan langka untuk bantuan internasional.

    Kepala junta Min Aung Hlaing mengatakan 144 orang telah tewas, dengan 732 orang dipastikan terluka, tetapi memperingatkan jumlah korban “kemungkinan akan meningkat”. Tiga kematian telah dipastikan sejauh ini di Thailand.

    “Di beberapa tempat, beberapa bangunan runtuh,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, setelah mengunjungi sebuah rumah sakit di ibu kota Naypyidaw.

    Ia mendesak upaya bantuan besar-besaran setelah bencana tersebut dan mengatakan bahwa ia telah “membuka semua jalan bagi bantuan asing”.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa Thailand – Myanmar Magnitudo 7,7, Presiden Prabowo Umumkan Indonesia Siap Bantu Pemulihan

    Gempa Thailand – Myanmar Magnitudo 7,7, Presiden Prabowo Umumkan Indonesia Siap Bantu Pemulihan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand. Melalui akun media sosialnya, Prabowo mengungkapkan keprihatinan mendalam serta solidaritas kepada masyarakat di kedua negara yang terdampak bencana tersebut.

    “Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand. Pikiran dan doa kami menyertai rakyat kedua negara selama masa sulit ini,” tulis Prabowo dalam unggahannya di X (dahulu Twitter), Jumat (28/3/2025).

    I extend my deepest condolences for the devastating earthquake that struck Myanmar and Thailand. Our thoughts and prayers are with the people of both countries during this difficult time.

    Indonesia stands ready to provide all necessary support for recovery efforts in the…

    — Prabowo Subianto (@prabowo) March 28, 2025

    Selain menyampaikan simpati, Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan dukungan dalam upaya pemulihan wilayah yang terdampak. “Indonesia siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan di daerah yang terkena dampak,” tambahnya. 

    Sebelumnya, dalam gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang Myanmar pada hari ini Jumat (28/3/2025), sedikitnya 144 orang tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka. Pemimpin militer Myanmar meminta bantuan internasional untuk menangani dampak bencana tersebut, sementara upaya penyelamatan masih berlangsung.

    “Pemimpin militer Myanmar meminta bantuan internasional pada hari Jumat untuk membantu menangani dampak gempa bumi dahsyat yang menurutnya telah menewaskan sedikitnya 144 orang,” demikian pernyataan resmi yang disampaikan melalui stasiun penyiaran negara MRTV.

    Kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing dalam pidato video menyebutkan bahwa jumlah korban tewas dan luka kemungkinan akan bertambah seiring dengan proses evakuasi. “Di beberapa daerah, bangunan runtuh sehingga upaya penyelamatan masih berlangsung. Saat kami melakukan upaya penyelamatan dan bantuan yang ekstensif, saya ingin meminta bantuan,” katanya dikutip dari Bloomberg.

    Junta militer melaporkan bahwa rumah sakit di Naypyidaw, Mandalay, dan Sagaing sudah penuh sesak dengan pasien. Selain itu, jembatan dan sejumlah bangunan di berbagai wilayah mengalami kerusakan parah. Akibatnya, keadaan darurat diumumkan di enam provinsi, termasuk ibu kota Naypyidaw dan Mandalay.

  • Gempa M 7,7 Guncang Myanmar, Korban Tewas Bertambah Jadi 20 Orang

    Gempa M 7,7 Guncang Myanmar, Korban Tewas Bertambah Jadi 20 Orang

    Jakarta

    Sekitar 20 orang tewas di sebuah rumah sakit besar di ibu kota Myanmar setelah gempa dahsyat melanda negara itu. Gempa magnitudo (M) 7,7 itu menyebabkan kerusakan luas kata seorang dokter.

    “Sekitar 20 orang tewas setelah mereka tiba di rumah sakit kami sejauh ini. Banyak orang terluka,” kata dokter di rumah sakit umum berkapasitas 1.000 tempat tidur di Naypyidaw yang meminta identitasnya dirahasiakan, dilansir AFP, Jumat (28/3/2025).

    Junta militer Myanmar meminta bantuan kemanusiaan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di 6 wilayah setelah gempa bumi dahsyat melanda negara itu.

    Reporter AFP melihat kepala junta Min Aung Hlaing tiba di sebuah rumah sakit di Naypyidaw tempat para korban luka dirawat setelah gempa berkekuatan M 7,7 melanda Myanmar bagian tengah.

    “Kami ingin masyarakat internasional memberikan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin,” kata juru bicara junta Zaw Min Tun kepada AFP di rumah sakit tersebut.

    Jumlah korban belum diketahui, tetapi fakta bahwa pemerintah militer yang terisolasi itu memohon bantuan–yang jarang dilakukannya setelah bencana alam–menunjukkan bahwa bantuan itu bisa dalam skala besar.

    Junta militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keadaan darurat diberlakukan di 6 daerah yang paling parah terkena dampak: Sagaing, Mandalay, Magway, Negara Bagian Shan di timur laut, Naypyidaw, dan Bago. Zaw Min Tun mengatakan donor darah diperlukan bagi pasien di Mandalay, Naypyidaw, dan Sagaing.

    (rfs/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Junta Myanmar Tetapkan Keadaan Darurat Usai Gempa, Minta Bantuan Asing

    Junta Myanmar Tetapkan Keadaan Darurat Usai Gempa, Minta Bantuan Asing

    Naypyitaw

    Junta militer Myanmar menetapkan keadaan darurat untuk sedikitnya enam wilayah setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang negara itu. Junta Myanmar juga mengajukan permintaan langka untuk bantuan kemanusiaan internasional.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama dilaporkan mengguncang sekitar pukul 12.50 waktu setempat.

    Dampak gempa ini terhadap wilayah Myanmar belum diketahui secara jelas, dengan minimnya informasi yang disampaikan otoritas junta militer. Meskipun keterangan sejumlah warga Myanmar menyebut gedung-gedung ambruk dan jembatan runtuh akibat gempa tersebut.

    Junta militer Myanmar dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (28/3/2025), menyatakan bahwa “situasi darurat” telah diumumkan di enam wilayah, yang terdiri atas Sagaing, Mandalay, Bago, Magway, Shan dan Naypyitaw — ibu kota yang dibangun oleh militer dan menjadi rumah bagi pemimpin tertinggi junta Myanmar.

    Enam wilayah itu disebut sebagai wilayah yang terdampak paling parah akibat gempa dahsyat tersebut.

    Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menurut laporan wartawan AFP, tiba di sebuah rumah sakit di Naypyitaw, yang menjadi tempat para korban luka dirawat.

    Jumlah korban jiwa akibat gempa ini belum diumumkan secara resmi oleh otoritas junta Myanmar.

    Namun fakta bahwa junta Myanmar yang terisolasi meminta bantuan internasional — yang jarang dilakukan saat bencana alam terjadi — menunjukkan bahwa kemungkinan ada banyak korban jiwa dan terjadi kerusakan dalam skala besar.

    Zaw Min Tun menambahkan bahwa donor darah sangat diperlukan untuk pasien-pasien yang ada di Mandalay, Naypyitaw dan Sagaing.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemimpin Junta Myanmar Bertemu Putin di Moskow

    Pemimpin Junta Myanmar Bertemu Putin di Moskow

    Jakarta

    Pimpinan junta Myanmar, Min Aung Hlaing, dikabarkan telah berangkat menuju Rusia pada Senin 3 Maret 2025 untuk melakukan pertemuan dengan sekutu utamanya, Presiden Putin.

    Min Aung Hlaing, merebut kekuasaan tertinggi di negara tersebut melalui kudeta militer di bulan Februari 2021, menggulingkan pemimpin terpilih saat itu, Aung San Suu Kyi. Pasca Kudeta, Junta militer berusaha terus meredam perlawanan keras kaum oposisi dan minoritas terhadap pemerintahan militer.

    Sanksi-sanksi negara barat diberlakukan terhadap Myanmar setelah kudeta disertai penindasan terhadap oposisi terjadi di tahun 2021. Hal ini turut yang menyebabkan konflik bersenjata yang meluas dan menyebabkan kematian terhadap ribuan warga sipil. Sanksi barat turut diberlakukan terhadap Rusia setelah invasi negara tersebut terhadap Ukraina di tahun 2022. Kedua negara berusaha mempererat hubungan bilateralnya untuk mengimbangi dampak sanksi.

    Dukungan Militer Rusia

    Menurut layanan informasi junta Myanmar, Min Aung Hlaing, dikabarkan telah meninggalkan ibu kota Naypyidaw pada Hari Senin dengan rombongan pejabat tinggi militernya dan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Putin pada hari Selasa 4 Maret.

    Rusia adalah sekutu utama dan pemasok persenjataan Myanmar. Junta Militer dikabarkan telah kehilangan wilayah teritorial secara signifikan akibat serangan pemberontak di akhir tahun 2023. Para analis mengatakan dukungan Moskow sangatlah penting bagi junta militer Myanmar, terutama terkait pertahanan udara dalam memerangi pemberontakan berbagai kelompok bersenjata etnis minoritas dan gerilyawan pro-demokrasi di berbagai wilayah.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Rusia sangat berharga dalam membantu junta militer menjaga pertahanan udara mereka,” jelas Morgan Michaels, peneliti di lembaga International Institute for Strategic Studies, kepada AFP, “Dugaan kami, Rusia telah membantu Angkatan Udara Myanmar untuk mempertahankan tempo operasi.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Kedua belah pihak akan membahas prospek pengembangan lebih lanjut kerja sama Rusia-Myanmar yang saling menguntungkan, serta isu-isu internasional yang sedang hangat,” menurut informasi yang dirilis Kremlin. Pertemuan ini adalah pertemuan kedua pimpinan negara tersebut dalam dua tahun terakhir. Setelah pertemuan sebelumnya dilakukan di sela-sela Eastern Economic Forum yang diselenggarakan di Vladivostok, Rusia Timur, September 2022 lalu.

    Rusia dan Myanmar juga telah mengadakan latihan militer bersama dan menandatangani pakta mengembangkan tenaga nuklir. Pemerintah militer Myanmar berencana untuk mendorong lebih banyak tenaga kerjanya untuk bekerja di Rusia. Namun, pertukaran tidak terbatas pada ekonomi dan pertahanan. Pada bulan Januari 2025, menurut kantor berita pemerintah Rusia, TASS, Myanmar menghadiahkan enam ekor gajah kepada Sirkus Besar Moskow “sebagai tanda persahabatan”.

    slc/hp (AFP/AP)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Argentina Keluarkan Perintah Penangkapan Pemimpin Junta Myanmar soal Rohingya

    Argentina Keluarkan Perintah Penangkapan Pemimpin Junta Myanmar soal Rohingya

    Jakarta

    Pengadilan Argentina telah mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada kepala junta militer Myanmar dan mantan pejabat lainnya termasuk pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. Perintah penangkapan itu terkait tudingan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang menargetkan kelompok minoritas Rohingya.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/2/2025), putusan pengadilan dikeluarkan sebagai tanggapan atas pengaduan yang diajukan di Argentina oleh kelompok advokasi Rohingya. Gugatan tersebut diajukan berdasarkan prinsip “yurisdiksi universal” yang mana suatu negara dapat mengadili kejahatan tanpa mempedulikan tempat terjadinya kejahatan tersebut, jika kejahatan tersebut dianggap cukup serius, seperti genosida atau kejahatan perang.

    Surat perintah dikeluarkan untuk pejabat militer dan sipil termasuk pemimpin junta saat ini Min Aung Hlaing, mantan presiden Htin Kyaw, dan mantan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dalam kapasitasnya sebagai “penasihat negara” dari tahun 2016 hingga 2021, saat ia digulingkan dalam kudeta.

    Hlaing juga sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional. Suku Rohingya, yang sebagian besar beragama Islam, berasal dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, di mana, menurut Amnesty International, mereka telah menjadi sasaran rezim yang mirip dengan apartheid.

    Mulai tahun 2017, banyak dari mereka terpaksa melarikan diri dari penganiayaan dan kekerasan ke Malaysia yang lebih kaya dan mayoritas penduduknya Muslim, atau ke kamp-kamp pengungsi di Bangladesh, tempat sekitar satu juta dari mereka tinggal.

    Myanmar dilanda kekacauan sejak kudeta tahun 2021 yang memicu bentrokan baru dengan pemberontak etnis dan mengakibatkan terbentuknya puluhan “Pasukan Pertahanan Rakyat” yang kini memerangi junta.

    Dalam putusannya yang dikeluarkan pada hari Kamis, Hakim Maria Servini mengatakan tuduhan yang tercantum dalam pengaduan tersebut “merupakan kejahatan yang melanggar hak asasi manusia yang diakui dalam berbagai instrumen hukum pidana internasional, yang dianut oleh sebagian besar negara di dunia.”

    “Kejahatan tersebut termasuk “kejahatan yang diketahui secara internasional seperti genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang dilakukan oleh otoritas politik dan militer yang berkuasa di negara tersebut,” tambahnya.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pemberontak Myanmar Rebut Kendali Militer di Perbatasan Bangladesh

    Pemberontak Myanmar Rebut Kendali Militer di Perbatasan Bangladesh

    Jakarta

    Kelompok pemberontak Tentara Arakan mengeklaim kendali penuh atas wilayah utama di sepanjang perbatasan Bangladesh, menambah tekanan lebih lanjut pada junta militer saat mereka bertempur melawan sejumlah kelompok pemberontak lainnya di seluruh wilayah negera itu.

    Pertama, terdengar suara pengeras suara yang menyerukan agar tentara yang berada di BGP5 menyerah; kemudian, rentetan tembakan artileri, roket, dan senapan yang menggelegar menghancurkan bangunan-bangunan tempat ratusan tentara bersembunyi.

    BGP5, singkatan dari Polisi Penjaga Perbatasan merupakan pertahanan terakhir junta militer Myanmar di wilayah utara Negara Bagian Rakhine, yang terletak di sepanjang perbatasan Myanmar dengan Bangladesh.

    Video pengepungan pangkalan BGP5 yang dibuat oleh pemberontak Tentara Arakan (Arakan Army, AA) menunjukkan para pejuang mereka yang kebanyakan bertelanjang kaki, menembakkan berbagai macam senjata ke pangkalan tersebut.

    Sementara raungan jet-jet tempur angkatan udara Myanmar terdengar di atas kepala mereka.

    Itu adalah pertempuran yang dahsyatmungkin yang paling berdarah dalam perang saudara yang melanda Myanmar sejak militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada 2021.

    “Mereka telah menggali parit yang dalam yang dipenuhi paku-paku di sekitar pangkalan,” kata sumber AA kepada BBC.

    BBC

    Kekalahan militer yang memalukan

    Bagi pemimpin kudeta militer pada 2021, Jenderal Min Aung Hlaing, ini merupakan kekalahan memalukan lainnya setelah kemunduran militer setahun terakhir.

    Untuk pertama kalinya rezim militernya kehilangan kendali atas seluruh perbatasan sepanjang 270km yang memisahkan Myanmar dari Bangladesh. Wilayah itu kini sepenuhnya di bawah kendali AA.

    Dan dengan hanya ibu kota negara bagian Rakhine, Sittwe, yang masih berada dalam kendali militer meskipun terputus dari wilayah negara lainnya, AA kemungkinan besar akan menjadi kelompok pemberontak pertama yang menguasai penuh suatu negara bagian.

    Tentara kerap kali dipukul mundur oleh AA dalam pertempuran sejak awal tahun, kehilangan kota demi kota.

    BBC

    Unit tentara terakhir mundur ke BGP5, sebuah kompleks seluas sekitar 20 hektar di luar kota perbatasan Maungdaw, tempat AA melakukan pengepungan, pada September lalu.

    BGP5 dibangun di lokasi desa dengan populasi Muslim etnis Rohingya, Myo Thu Gyi, yang dibakar dalam pengusiran brutal sebagian besar penduduk Rohingya oleh angkatan bersenjata pada 2017 silam.

    Itu adalah desa pertama dari banyak desa yang dibakar yang saya saksikan saat berkunjung ke Maungdaw tepat setelah operasi militer pada September 2017.

    Tumpukan puing tampak hangus di antara rimbunan vegetasi tropis, sementara penduduknya desa terbunuh atau terpaksa mengungsi di Bangladesh.

    Ketika saya kembali dua tahun kemudian, kompleks kepolisian baru dibangun, dengan semua pohon telah ditebang, sehingga pasukan polisi dapat dengan jelas tiap kali ada serangan.

    Baca juga:

    Sumber AA memberi tahu kami bahwa gerak maju mereka sangat lambat, sehingga para pemberontak harus menggali parit sendiri untuk berlindung.

    AA tidak mengumumkan jumlah korbannya dari kubunya. Akan tetapi, jika melihat intensitas pertempuran di Maungdaw yang dimulai pada bulan Juni, kemungkinan besar AA telah kehilangan ratusan tentara.

    Selama pengepungan, angkatan udara Myanmar terus menerus membombardir Maungdaw, mengusir warga sipil terakhir dari kota itu.

    Pesawat militer Myanmar menjatuhkan pasokan bagi para prajurit yang terkepung pada malam hari, tetapi itu tidak pernah cukup.

    Mereka memiliki pasokan beras yang disimpan di bunker, kata seorang sumber lokal kepada kami, tetapi mereka tidak bisa mendapatkan perawatan apa pun untuk luka-luka mereka, dan para prajurit menjadi putus asa.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Mereka mulai menyerah akhir pekan lalu.

    Video yang direkam oleh AA menunjukkan tentara Myanmar keluar dalam keadaan menyedihkan, melambaikan kain putih.

    Beberapa tertatih-tatih dengan kruk darurat, atau melompat-lompat, kaki mereka yang terluka dibalut kain perca. Beberapa mengenakan sepatu.

    Di dalam bangunan yang hancur, pemberontak yang menang memfilmkan tumpukan mayat.

    AA mengatakan lebih dari 450 tentara tewas dalam pengepungan itu.

    Mereka telah menerbitkan foto komandan pasukan yang ditangkap, Brigadir Jenderal Thurein Tun, dan para perwiranya yang berlutut di bawah tiang bendera, yang mengibarkan panji pemberontak.

    Brigadir Jenderal Thurein Tun (tengah) dalam rekaman video Tentara Arakan (Arakan Army)

    Para komentator pro-militer di Myanmar telah melampiaskan kekesalan mereka di media sosial.

    “Min Aung Hlaing, Anda tidak meminta anak-anak Anda untuk bertugas di militer,” tulis salah satu dari mereka.

    “Apakah ini cara Anda memperlakukan kami? Apakah Anda senang melihat semua kematian di Rakhine?”

    “Pada tingkat ini, yang tersisa dari Tatmadaw [militer] hanyalah Min Aung Hlaing dan tiang bendera,” tulis yang lain.

    Penangkapan BGP5 juga menunjukkan AA sebagai salah satu pasukan tempur paling efektif di Myanmar.

    Dibentuk pada 2009jauh lebih muda daripada kebanyakan kelompok pemberontak Myanmar lainnyaoleh para pemuda etnis Rakhine yang telah bermigrasi ke perbatasan China untuk mencari pekerjaan, AA merupakan bagian dari Three Brotherhood Alliance yang telah menyebabkan sebagian besar kekalahan yang diderita oleh junta sejak tahun lalu.

    Dua anggota aliansi lainnya tetap tinggal di perbatasan, di Negara Bagian Shan.

    Baca juga:

    Namun AA kembali ke Rakhine delapan tahun lalu untuk memulai operasi bersenjata demi membentuk pemerintahan sendiri, memanfaatkan kebencian historis di antara penduduk Rakhine atas kemiskinan, isolasi dan pengabaian pemerintah pusat terhadap negara bagian itu.

    Para pemimpin AA terbukti cerdas, disiplin, dan mampu memotivasi para pejuangnya.

    Mereka kini mengelola wilayah luas di Negara Bagian Rakhine yang mereka kuasai seolah-olah mereka menjalankan negara mereka sendiri.

    Mereka juga memiliki persenjataan yang bagus, berkat hubungan mereka dengan kelompok pemberontak lama di perbatasan China, dan tampaknya memiliki pendanaan yang baik.

    Foto yang diambil pada 21 Mei 2024 ini menunjukkan rumah yang hancur dan pepohonan yang terbakar menyusul pertempuran antara milite Myanmar dan Tentara Arakan (AA), kelompok etnis bersenjata di Desa Minbya. (Getty Images)

    Namun, ada pertanyaan yang lebih besar, mengenai seberapa besar berbagai kelompok pemberontak etnis bersedia memprioritaskan tujuan menggulingkan junta militer.

    Secara terbuka mereka mengatakan demikian, bersama dengan pemerintahan bayangan yang digulingkan melalui kudeta, dan ratusan pasukan pertahanan rakyat sukarelawan yang telah muncul untuk mendukungnya.

    Sebagai imbalan atas dukungan yang didapat dari pemberontak etnis, pemerintahan bayangan menjanjikan sistem politik federal baru yang akan memberikan wilayah Myanmar pemerintahan sendiri.

    Namun dua anggota aliansi lainnya telah menerima permintaan China untuk gencatan senjata.

    China sedang mengupayakan penyelesaian perang saudara melalui negosiasi, yang hampir pasti akan membuat sebagian besar kekuatan militer tetap utuh.

    Desa Rohingya di Myo Thu Gyi, dibakar oleh militer pada 2017 (Getty Images)

    Pihak oposisi berkeras militer harus direformasi dan disingkirkan dari politik.

    Namun, setelah memperoleh begitu banyak keuntungan teritorial dengan mengorbankan junta militer, para pemberontak etnis mungkin tergoda untuk membuat kesepakatan dengan restu China daripada terus berjuang untuk menggulingkan para jenderal.

    Kemenangan AA memicu pertanyaan yang lebih mengkhawatirkan.

    Para pemimpin kelompok itu masih bungkam mengenai rencananya. Namun, mereka mengambil alih negara bagian yang selalu miskin dan telah sangat menderita akibat pertempuran sengit tahun lalu.

    “Delapan puluh persen perumahan di Maungdaw dan desa-desa sekitarnya telah hancur,” kata seorang pria Rohingya yang meninggalkan Maungdaw baru-baru ini ke Bangladesh kepada BBC.

    “Kota itu kosong. Hampir semua toko dan rumah telah dijarah.”

    Warga sipil melarikan diri dari sebuah desa setelah pertempuran antara militer Myanmar dan Tentara Arakan (AA) di Paktauw, yang terletak di bagian barat Negara Bagian Rakhine, pada 19 November 2023. (Getty Images)

    Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang hanya diberi akses yang sangat terbatas ke Rakhine, memperingatkan akan datangnya bencana kelaparan, karena besarnya jumlah orang yang mengungsi dan sulitnya mendapatkan pasokan apa pun, melewati blokade militer.

    AA berupaya mendirikan pemerintahannya sendiri, namun BBC mendapat informasi dari sebagian orang yang mengungsi akibat pertempuran militer dan pemberontak mengatakan bahwa kelompok tersebut tidak dapat memberi mereka makan atau tempat tinggal.

    Belum jelas bagaimana AA akan memperlakukan populasi Rohingya yang diperkirakan masih berjumlah sekitar 600.000 orang di Rakhine, bahkan setelah pengusiran 700.000 orang pada tahun 2017.

    Negara Bagian Rakhine bagian utara dan Maungdaw telah lama menjadi kota yang mayoritas dihuni warga Rohingya. Hubungan etnis Rohingya dengan mayoritas etnis Rakhine, basis pendukung AA, telah lama menegang.

    Anak-anak Rohingya belajar mengaji di kamp Cal In di Negara Bagian Rakhine pada 2 Februari 2022. (Getty Images)

    Keadaan mereka kini jauh lebih buruk setelah kelompok milisi Rohingya, yang memiliki basis kekuatan di kamp-kamp pengungsian besar di Bangladesh, memilih untuk memihak militer dan melawan AA, meskipun militer mempunyai rekam jejak yang panjang dalam menganiaya etnis Rohingya.

    Akan tetapi, banyak etnis Rohingya tidak menyukai kelompok ini, dan beberapa mengatakan mereka senang tinggal di Negara Bagian Rakhine yang dipimpin AA.

    Namun, puluhan ribu orang telah diusir oleh AA dari kota-kota yang ditaklukkannya, dan tidak diizinkan kembali.

    AA berjanji akan melibatkan semua komunitas dalam visinya untuk masa depan yang independen dari pemerintah pusat, tetapi juga mengecam warga Rohingya yang harus berjuang bersama tentara.

    Pada Agustus silam, puluhan warga Rohingya, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak yang mencoba menyeberang ke Bangladesh, tewas akibat bom, yang kemungkinan besar dijatuhkan dari pesawat tanpa awak AA.

    “Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa warga Rohingya telah dianiaya oleh pemerintah Myanmar selama bertahun-tahun, dan masyarakat Rakhine mendukung hal itu,” kata pria Rohingya yang kami ajak bicara di Bangladesh.

    “Pemerintah ingin mencegah warga Rohingya menjadi warga negara, tetapi masyarakat Rakhine percaya bahwa tidak boleh ada warga Rohingya sama sekali di Negara Bagian Rakhine.”

    “Situasi kami saat ini bahkan lebih sulit daripada saat berada di bawah kekuasaan junta militer.”

    Saksikan juga video: Terungkap Awal Mula 11 Warga Sukabumi Disekap di Myanmar

    (ita/ita)