Tag: Mikel Arteta

  • Jalan The Gunners Sesaat Merebut Puncak Klasemen

    Jalan The Gunners Sesaat Merebut Puncak Klasemen

    JAKARTA – Arsenal berpeluang naik ke puncak klasemen Premier League, meski hanya sementara, saat menjamu West Ham United di Emirates Stadium pada Sabtu malam 4 Oktober dalam derby London. Pasukan Mikel Arteta kini hanya terpaut dua poin dari Liverpool, sementara West Ham memulai era Nuno Espirito Santo dengan hasil imbang yang cukup berharga.

    Kunjungan ke St James’ Park biasanya menjadi mimpi buruk bagi Arsenal, tetapi akhir pekan lalu mereka mampu memutus tren buruk itu. Sempat tertinggal oleh gol Nick Woltemade untuk Newcastle United, Arsenal bangkit dramatis lewat keunggulan bola mati dan memastikan kemenangan 2-1 lewat sundulan Gabriel Magalhaes pada menit ke-96.

    Kemenangan tersebut terasa penting, bukan hanya karena menghapus “kutukan Newcastle”, tetapi juga karena Liverpool tergelincir melawan Crystal Palace. Artinya, jika Arsenal kembali menang di kandang sendiri pada akhir pekan ini, mereka akan memuncaki klasemen setidaknya sampai Liverpool melawan Chelsea beberapa jam kemudian.

    Momentum positif juga berlanjut di Eropa. Arsenal menekuk Olympiacos 2-0 di Liga Champions tengah pekan, meski kemenangan itu tidak diraih dengan mudah. Namun hasil tersebut menjadi kemenangan ketiga beruntun, dan lima dari enam laga terakhir berhasil dimenangkan di semua kompetisi.

    Di sisi lain, West Ham datang dengan catatan unik. Mereka menang dalam dua kunjungan terakhir ke Emirates Stadium tanpa kebobolan, termasuk kemenangan 1-0 musim lalu lewat gol tunggal Jarrod Bowen. Hanya Manchester City (2018–2023) yang pernah mengalahkan Arsenal tiga kali beruntun di kandangnya dalam sejarah Premier League, dan West Ham punya kesempatan untuk menyamai catatan itu.

    Namun, realita saat ini jauh dari ideal bagi The Hammers. Setelah hanya meraih satu kemenangan dari enam laga liga, Graham Potter dipecat. Penggantinya, Nuno Espirito Santo, mengawali debut dengan hasil imbang 1-1 di markas Everton. Hasil itu memberi sedikit harapan, tetapi West Ham masih terjebak di zona degradasi dengan empat poin, seluruhnya didapat dari laga tandang.

    Sayangnya, statistik tidak berpihak pada West Ham. Mereka memegang rekor paling banyak kalah dalam derby London di Premier League, yakni 134 kekalahan, dan delapan dari 11 laga terakhir melawan sesama tim ibu kota berakhir dengan kekalahan.

    Arsenal mendapat sedikit kabar kurang baik. Gabriel Magalhaes, pencetak gol kemenangan di Newcastle, ditarik keluar karena cedera ringan saat melawan Olympiacos. Namun Mikel Arteta optimistis bek asal Brasil itu bisa tampil. Piero Hincapie masih menepi karena cedera pangkal paha, sementara Noni Madueke (lutut), Kai Havertz (lutut), dan Gabriel Jesus (cedera ligamen) baru bisa kembali beberapa bulan lagi.

    Di lini depan, Bukayo Saka bersiap mencatat penampilan ke-200 di Premier League. Menariknya, Thierry Henry adalah satu-satunya pemain Arsenal yang pernah mencetak gol di laga ke-200 Premier League miliknya, pada 2005 silam.

    Beralih ke West Ham, Tomas Soucek masih menjalani hukuman larangan bertanding untuk ketiga kalinya akibat kartu merah melawan Tottenham. Aaron Wan-Bissaka juga diragukan tampil karena masalah pada perutnya. Sisanya, Nuno bisa menurunkan skuad yang sama dengan saat menahan Everton, termasuk Jarrod Bowen yang punya catatan apik melawan Arsenal dengan lima gol dalam kariernya, termasuk penentu kemenangan musim lalu di Emirates.

    Arsenal tengah berada dalam tren positif, dengan kreativitas Martin Odegaard menjadi motor utama tim. Jika mampu menciptakan banyak peluang seperti saat melawan Olympiacos, mereka diyakini bisa mencetak lebih dari satu gol.

    West Ham memang punya rekor tandang ke Emirates yang membanggakan dalam dua musim terakhir, tapi melihat performa buruk mereka musim ini, sulit membayangkan Bowen dan kawan-kawan bisa mengulang kejutan.

    Derby London ini bisa menjadi laga pemanasan sempurna bagi Arsenal untuk mengirim pesan keras dalam perburuan gelar, sekaligus menambah penderitaan West Ham yang masih berusaha keluar dari jurang degradasi.

    Prakiraan Susunan Pemain

    Arsenal (perkiraan):
    Raya; Timber, Saliba, Gabriel, Calafiori; Odegaard, Zubimendi, Rice; Saka, Gyokeres, Eze

    West Ham United (perkiraan):
    Areola; Walker-Peters, Mavropanos, Kilman, Diouf; Magassa; Bowen, Fernandes, Paqueta, Summerville; Fullkrug

    Prediksi skor: Arsenal 2-0 West Ham United

  • Tak Pernah Cetak Gol Lagi di Arsenal, Mikel Arteta Bela Viktor Gyokeres

    Tak Pernah Cetak Gol Lagi di Arsenal, Mikel Arteta Bela Viktor Gyokeres

    JAKARTA – Striker Viktor Gyokeres kembali kehilangan ketajaman. Saat Arsenal menang 2-0 atas Olympiacos di Liga Champions, tak ada sumbangan gol dari Gyokeres. Meski demikian, manajer Mikel Arteta membela pemainnya.

    Gyokeres tak kunjung mencetak gol. Di laga terakhir melawan Olympiacos di Stadion Emirates, Kamis, 2 September 2025 dini hari WIB, dia secara tidak langsung memberi assist kepada Gabriel Martinelli yang membuka kemenangan Arsenal.

    Sepakan Gyokeres masih membentur tiang gawang yang menjadikan bola rebound. Martinelli yang bisa memanfaatkan dengan menyambar bola tersebut.

    Gyokeres yang bermain penuh di laga itu seperti frustrasi menghadapi pertahanan kokoh Olympiacos. Bahkan gol kedua yang memantapkan kemenangan The Gunners juga dicetak ‘muka lama’ Bukayo Saka di injury time. Menariknya, Saka baru masuk di menit 73 untuk memecah kebuntuan Arsenal.

    Kegagalan Gyokeres menjadikan dirinya tak pernah lagi mencetak gol selama lima pertandingan terakhir. Penyerang berusia 27 ini baru mengemas tiga gol sejak didatangkan Arsenal dari Sporting Lisbon.

    Meski sang pemain seperti kehilangan ketajaman, namun Arteta tetap memberi dukungan kepada Gyokeres. Arteta, seperti dikutip Independent, bahkan membela striker tim nasional Swedia ini.

    “Menurut saya, dirinya justru kian berkembang. Dia bermain lebih baik di setiap pertandingan. Dia juga mendapatkan sejumlah peluang tetapi tendangannya selalu bisa diblok. Lalu tendangan dia mengenai mistar gawang. Secara keseluruhan performa dia sungguh istimewa,” kata Arteta.

    “Kami memang ingin dia mencetak gol, tetapi dia belum bisa melakukannya. Namun paling tidak, dia melakukan segala upaya untuk tim. Dia sesungguhnya banyak membantu tim,” ucapnya.

    Meski memberi apresiasi terhadap pemainnya, namun Arteta belum memberi kepastian apakah Gyokeres tetap menjadi pilihan pertama saat Arsenal kembali berlaga di Liga Premier. Arsenal sendiri akan menjamu West Ham United dalam London Derby di Emirates, Sabtu, 4 Oktober 2025 malam WIB. Apalagi, Gyokeres mengalami cedera ringan usai laga melawani Olympiacos.

    “Saya belum bisa memastikan. Tetapi saya berharap dia tak ada masalah bisa bermain di pertandingan Sabtu,” kata Arteta lagi.

    Arteta tidak hanya puas dengan Gyokeres tetapi juga pemain anyar lain. Dengan menghabiskan lebih dari 250 juta pounds untuk membeli pemain, Arsenal memiliki kedalaman skuat yang bagus.

    Bahkan ini untuk kali pertama sejak 2019 Arteta menangani skuad yang punya kualitas. Tak heran dirinya bisa menurunkan tim yang berbeda dengan mereka yang dimainkan saat menang 2-1 lawan Newcastle United. 

    “Pemain terkuras staminanya setelah melakoni pertandingan yang berat melawan Newcastle beberapa hari lalu,” ujar Arteta yang merotasi pemain di pertandingan Liga Champions.

    “Jadi, pemain lain yang diturunkan dan mereka bisa mengangkat performa tim untuk memenangkan pertandingan,” kata dia.

  • Kejelian Martinelli Jadi Faktor Arsenal Menangi Laga Perdana Liga Champions

    Kejelian Martinelli Jadi Faktor Arsenal Menangi Laga Perdana Liga Champions

    JAKARTA – Gabriel Martinelli mengungkapkan bahwa ia memberi tahu rekan-rekan setimnya bagaimana ia akan mengeksploitasi Athletic Club beberapa saat sebelum masuk dari bangku cadangan dan membawa Arsenal meraih kemenangan.

    Martinelli hanya membutuhkan 36 detik dan empat sentuhan untuk membawa pasukan Mikel Arteta unggul setelah ia menerima umpan lambung dari pemain pengganti lainnya, Leandro Trossard.

    Pemain sayap Brasil itu kemudian menjadi pengumpan bagi Trossard dengan tiga menit tersisa saat Arsenal memulai kampanye Liga Champions mereka dengan tiga poin di Bilbao setelah kemenangan meyakinkan 2-0.

    “Ketika saya masuk, saya hanya mencoba untuk masuk ke belakang. Saya ingin melihat di mana saya bisa menemukan ruang.”

    “Saya telah memberi tahu para pemain di bangku cadangan bahwa ada ruang yang sangat besar di belakang. Leo melihat saya, itu umpan yang bagus darinya, dan saya hanya mencoba memasukkan bola ke gawang.”

    Untuk gol kedua, saya ingin melewati lawan saya dan mencari seseorang di kotak penalti. Saya tahu mereka juga kelelahan. Saya berhasil menemukan Leo, dan dia yang menyelesaikan sisanya,” ujar Martinelli.

    Intervensi pada menit-menit akhir dari Martinelli dan Trossard memberikan awal yang sempurna bagi Arsenal di Eropa, saat mereka berusaha melanjutkan perjalanan mereka ke semifinal musim lalu dan memenangi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

    Sementara itu, Athletic finis di posisi keempat La Liga musim lalu dan para suporter tuan rumah, yang merayakan kembalinya mereka ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade, memberikan sambutan yang tidak bersahabat bagi pasukan Arteta. Namun, The Gunners bisa mengatasi itu.

    “Mereka bermain di kandang. Jadi, mereka juga bermain bagus, tetapi saya pikir kami klinis dan pantas menang.”

    “Ketika Anda bermain untuk Arsenal, Anda harus memenangi setiap pertandingan. Jadi, sangat menyenangkan memulai musim dengan kemenangan.”

    “Kami tahu betapa besarnya kami ketika kami memiliki lencana ini di dada kami dan dengan keluarga yang kami miliki. Kami adalah klub besar dan kami ingin memenangi setiap pertandingan,” kata Martinelli.

    Viktor Gyokeres berbenturan kepala dengan rekan setimnya, Gabriel, pada babak pertama di Stadion San Mames. Dia harus mengenakan perban selama sisa pertandingan sebelum digantikan oleh Trossard pada menit ke-60.

    Namun, pemain asal Swedia tersebut diperkirakan akan fit untuk pertandingan Liga Inggris pada Minggu, 21 September 2025, di kandang melawan Manchester City.

  • Kejelian Martinelli Jadi Faktor Arsenal Menangi Laga Perdana Liga Champions

    Kejelian Martinelli Jadi Faktor Arsenal Menangi Laga Perdana Liga Champions

    JAKARTA – Gabriel Martinelli mengungkapkan bahwa ia memberi tahu rekan-rekan setimnya bagaimana ia akan mengeksploitasi Athletic Club beberapa saat sebelum masuk dari bangku cadangan dan membawa Arsenal meraih kemenangan.

    Martinelli hanya membutuhkan 36 detik dan empat sentuhan untuk membawa pasukan Mikel Arteta unggul setelah ia menerima umpan lambung dari pemain pengganti lainnya, Leandro Trossard.

    Pemain sayap Brasil itu kemudian menjadi pengumpan bagi Trossard dengan tiga menit tersisa saat Arsenal memulai kampanye Liga Champions mereka dengan tiga poin di Bilbao setelah kemenangan meyakinkan 2-0.

    “Ketika saya masuk, saya hanya mencoba untuk masuk ke belakang. Saya ingin melihat di mana saya bisa menemukan ruang.”

    “Saya telah memberi tahu para pemain di bangku cadangan bahwa ada ruang yang sangat besar di belakang. Leo melihat saya, itu umpan yang bagus darinya, dan saya hanya mencoba memasukkan bola ke gawang.”

    Untuk gol kedua, saya ingin melewati lawan saya dan mencari seseorang di kotak penalti. Saya tahu mereka juga kelelahan. Saya berhasil menemukan Leo, dan dia yang menyelesaikan sisanya,” ujar Martinelli.

    Intervensi pada menit-menit akhir dari Martinelli dan Trossard memberikan awal yang sempurna bagi Arsenal di Eropa, saat mereka berusaha melanjutkan perjalanan mereka ke semifinal musim lalu dan memenangi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

    Sementara itu, Athletic finis di posisi keempat La Liga musim lalu dan para suporter tuan rumah, yang merayakan kembalinya mereka ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade, memberikan sambutan yang tidak bersahabat bagi pasukan Arteta. Namun, The Gunners bisa mengatasi itu.

    “Mereka bermain di kandang. Jadi, mereka juga bermain bagus, tetapi saya pikir kami klinis dan pantas menang.”

    “Ketika Anda bermain untuk Arsenal, Anda harus memenangi setiap pertandingan. Jadi, sangat menyenangkan memulai musim dengan kemenangan.”

    “Kami tahu betapa besarnya kami ketika kami memiliki lencana ini di dada kami dan dengan keluarga yang kami miliki. Kami adalah klub besar dan kami ingin memenangi setiap pertandingan,” kata Martinelli.

    Viktor Gyokeres berbenturan kepala dengan rekan setimnya, Gabriel, pada babak pertama di Stadion San Mames. Dia harus mengenakan perban selama sisa pertandingan sebelum digantikan oleh Trossard pada menit ke-60.

    Namun, pemain asal Swedia tersebut diperkirakan akan fit untuk pertandingan Liga Inggris pada Minggu, 21 September 2025, di kandang melawan Manchester City.

  • Arteta Tantang para Pemain Muda Arsenal untuk Berjuang Meraih Posisi Tim Utama

    Arteta Tantang para Pemain Muda Arsenal untuk Berjuang Meraih Posisi Tim Utama

    JAKARTA – Mikel Arteta menantang para pemain muda Arsenal untuk mendapatkan tempat di tim utama musim ini setelah pemain berusia 15 tahun, Max Dowman dan Marli Salmon, tampil mengesankan dalam kemenangan laga persahabatan atas AC Milan pada Rabu, 23 Juli 2025.

    Bukayo Saka mencetak satu-satunya gol di Stadion Nasional Singapura saat Arsenal mengalahkan Rossoeri di hadapan 22.813 suporter.

    Dowman dan Salmon menjalani debut mereka di tim utama selama 25 menit terakhir saat Arsenal mengakhiri pertandingan dengan total tujuh pemain lulusan akademi di lapangan.

    “Sangat senang dengan semua anak-anak. Saya pikir mereka mampu bermain di level itu pada usia 15 tahun. Menurut saya, hal ini karena lingkungan dan budaya yang ada di dalam tim.”

    “Ketika seseorang membuat Anda merasa begitu nyaman dan percaya diri, Anda bisa langsung melakukannya.”

    “Setidaknya itu memberi Anda peluang terbaik dan kemudian Anda harus memiliki kualitas untuk melawan klub seperti ini,” kata Arteta setelah pertandingan.

    Ditanya apakah Dowman, yang akan berusia 16 tahun, bisa mendapatkan menit bermain reguler pada musim mendatang, Arteta tak mau menutup kemungkinan itu.

    “Kami tidak tahu dengan semua anak muda. Pada akhirnya mereka terus-menerus berada di dalam dan di sekitar tim. Mereka mulai terbiasa dengan dinamika dan tuntutannya.”

    “Terutama meningkatkan level fisik karena tuntutan yang mereka butuhkan untuk tampil dan memberikan dampak di level tersebut adalah standar fisik yang sangat tinggi.”

    “Mereka sedang mencapainya dan itu memberi mereka landasan yang baik. Mereka harus berjuang keras,” ujar pelatih asal Spanyol itu.

    Terlepas dari itu, Arteta juga mengungkapkan bahwa Gabriel Magalhaes mengalami sedikit kemunduran dalam pemulihannya dari cedera hamstring.

    Baik Gabriel maupun Jurrien Timber tidak dimasukkan dalam skuad pertandingan melawan AC Milan.

    “Jurrien, dia masih belum siap. Dia masih belum sepenuhnya berlatih bersama kami. Gabi mengalami sedikit masalah saat latihan beberapa hari yang lalu.”

    “Karena dia sudah lama absen, kami juga harus mengaturnya. Kami pernah bermain di Spanyol, lapangannya berbeda, kondisinya berbeda, pergi ke Inggris, lapangannya berbeda, datang ke sini, lagi-lagi banyak perubahan. Kami harus meminimalkan risikonya,” tutur Arteta.

    Arsenal selanjutnya akan menghadapi Newcastle di Singapura pada Minggu, 27 Juli 2025.

  • Mantan Pemain Manchester United Jadi Asisten Mikel Arteta di Arsenal

    Mantan Pemain Manchester United Jadi Asisten Mikel Arteta di Arsenal

    JAKARTA – Arsenal telah menambahkan mantan bek Manchester United dan Argentina, Gabriel Heinze, ke staf kepelatihan Manajer Mikel Arteta.

    Heinze akan mengisi peran pelatih tim utama yang sebelumnya ditempati oleh Carlos Cuesta, yang hengkang untuk menjadi pelatih kepala Parma bulan lalu.

    “Kami sangat senang dengan bergabungnya Gabriel ke staf kepelatihan tim utama dan menyambut beliau beserta keluarganya ke Arsenal,” demikian pernyataan Arsenal.

    Heinze sebelumnya menjabat sebagai pelatih kepala Newell’s Old Boys di negara asalnya, Argentina, setelah sempat gagal melatih klub MLS (Major League Soccer), Atlanta United.

    Ia juga pernah menjadi pelatih kepala Velez Sarsfield, Argentinos Juniors, dan Godoy Cruz.

    Pria berusia 47 tahun ini menghabiskan tiga tahun di Liga Inggris bersama Manchester United, memenangi gelar liga pada musim 2006/2007.

    Heinze juga pernah bermain di beberapa klub top Eropa, seperti Real Madrid, Paris Saint-Germain dan Marseille.

    Bersama Tim Nasional Argentina, dia mengoleksi 72 penampilan.

  • Kami ke Paris untuk Menang

    Kami ke Paris untuk Menang

    JAKARTA – Kekalahan 1-0 melawan Paris Saint-Germain menjadi kerugian Arsenal karena mereka bermain di kandang sendiri di laga pertama semifinal Liga Champions Stadion Emirates, London, Rabu, 30 April 2025 dini hari WIB. Namun manajer Mikel Arteta menyatakan Arsenal harus menang datang ke Paris melakoni semifinal kedua.

    Tidak ada pilihan bagi Arsenal kecuali menang dengan mencetak lebih dari dua gol dalam duel di kandang PSG di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis, 8 Mei 2025 dini hari WB. Atau minimal Arsenal menang 1-0 sehingga laga diselesaikan extra time atau bahkan mencoba peruntungan lewat adu penalti.

    Pada laga di kandang sendiri, Arsenal harus bekerja keras mengimbangi PSG. Namun gawang David Raya sudah kebobolan saat laga baru berjalan empat menit. Gol cepat Ousmane Dembele yang menyambut umpan Khvicha Kvaratskhelia membawa PSG unggul 1-0.

    Arsenal sesungguhnya sempat menyamakan skor saat sundulan Mikel Merino yang meneruskan tendangan bebas Declan Rice menembus gawang PSG. Hanya saja, gol itu dianulir karena dia dalam posisi offside.

    Meski gol itu dianulir, Arsenal tetap bermain ofensif dan menciptakan sejumlah peluang. Namun kiper PSG Gianluigi Donnarumma bermain cemerlang dan melakukan sejumlah penyelamatan.

    Alhasil, tim asuhan Luis Enrique mampu mempertahankan keunggulan 1-0 dan membuka peluang lolos ke final karena hanya butuh hasil imbang pada laga kedua yang digelar di kandang sendiri.

    Namun Arteta menolak menyerah. Menurut dia Arsenal memiliki peluang mengejar defisit gol. Mereka tetap akan fight seperti saat menghajar Real Madrid 3-0 pada laga pertama di perempat final.

    “Kami masih separuh perjalanan. Dan di separuh perjalanan ini pesannya tetap sama seperti saat kami mengalahkan Real Madrid 3-0 di laga kandang,” kata Arteta seperti dikutip reuters.com.

    “Kami akan datang ke Paris untuk memenangkan pertandingan. Kami punya kemampuan lebih untuk melakukannya,” ujar dia lagi.

    Arteta menuturkan bila PSG dan Arsenal memiliki kekuatan berimbang. Hanya saja, PSG lebih bisa bermain efisien sehingga mampu mengonversi sebuah peluang untuk menjadi gol.

    “Saya menyaksikan dua tim bagus yang sama-sama bermain bagus. Margin dari dua tim itu sangat kecil. Hanya, mereka memang lebih efisien di depan gawang. Harus diakui, dari pertandingan tersebut, kiper yang pada akhirnya membuat perbedaan,” ucap Arteta yang bermain selama satu musim di PSG dengan status pinjaman dari Barcelona.

    Saat disinggung mengenai peluang Arsenal tetap 50-50, Arteta tetap optimistis menyambut laga kedua. Menurut dia mereka tetap punya peluang ke final.

    “Saya tidak tahu berapa besar peluang kami. Tetapi saya yakin kami ingin ke final. Dan, bila ingin mencapai final Liga Champions, Anda harus melakukan sesuatu yang istimewa. Dan kami akan melakukan sesuatu yang istimewa di Paris,” kata dia berjanji.

    Arsenal yang tinggal berharap meraih trofi Liga Champions setelah gagal di Premier League Inggris sesungguhnya kembali mencapai semifinal untuk kali pertama sejak 2009.

    Hanya, langkah Arsenal dihentikan Manchester United yang kemudian menjadi juara setelah menang adu penalti lawan Chelsea.

    Klub London Utara itu juga pernah mencapai final pada 2006. Namun mereka gagal mengangkat trofi kuping lebar setelah kalah lawan Barcelona. Ini menjadikan Arsenal sebagai tim elite Liga Premier yang belum pernah memenangi Liga Champions.

    Sebaliknya, tim-tim seperti Aston Villa dan Nottingham Forest justru pernah menuai sukses di kompetisi Eropa saat masih disebut Piala Champions (European Cup).

    Villa dan Forest paling tidak sejajar dengan klub elite Liga Inggris. Liverpool, MU, Chelsea dan Manchester City yang pernah menjuarai Liga Champions.

  • Mikel Arteta Enggan Mengistirahatkan Bukayo Saka meski Trofi Liga Inggris Mustahil Digenggam

    Mikel Arteta Enggan Mengistirahatkan Bukayo Saka meski Trofi Liga Inggris Mustahil Digenggam

    JAKARTA – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengisyaratkan bahwa ia tidak akan mengistirahatkan Bukayo Saka untuk pertandingan Liga Inggris mendatang saat mereka juga bersiap menghadapi semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain.

    Kemenangan agregat 5-1 klub London utara itu atas juara bertahan Real Madrid di perempat final Liga Champions telah meningkatkan harapan klub tersebut untuk memenangi turnamen Eropa tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.

    Namun, performa mereka di Eropa belum berlanjut ke kompetisi domestik, dengan tim asuhan Mikel Arteta tertinggal 13 poin dari pemuncak klasemen Liverpool saat tersisa lima pertandingan tersisa.

    Klub Merseyside itu bisa dinobatkan sebagai juara pada Kamis, 24 April 2025, jika Arsenal kalah dari Crystal Palace.

    Meskipun gelar Liga Inggris sudah di luar genggaman mereka, Arteta tetap enggan mengistirahatkan Saka, yang baru saja kembali dari cedera yang membuatnya absen selama tiga bulan.

    “Kami tidak bisa berpikir dalam hal itu, ketika para pemain fit dan siap serta ingin bermain, mereka harus bermain.”

    “Mereka dalam kondisi terbaik saat bermain. Mereka memiliki konsistensi dalam penampilan mereka.”

    “Secara fisik dan emosional, mereka bagus. Mereka memiliki ritme dan saat itulah mereka dalam kondisi terbaik.”

    “Jika mereka tidak tersedia, tidak ada diskusi. Jika mereka tidak dalam kondisi yang baik untuk tampil, kami tidak akan memainkan mereka.”

    “Hanya saja, jika mereka tersedia, kami akan memainkan mereka,” kata Arteta dalam konferensi pers jelang laga pada Selasa, 22 April 2025.

    Saka telah menyumbang 25 gol dalam 30 penampilan di semua ajang musim ini. Ia menjadi bintang dalam kemenangan 2-1 di Bernabeu minggu lalu dan tampil mengesankan dalam kemenangan 4-0 di kandang Ipswich Town pada akhir pekan.

    Di Portman Road, Saka menerima tekel keras dari Leif Davis di babak pertama yang membuat bek tersebut harus digantikan.

    Namun, Arteta telah mengesampingkan kekhawatiran soal cedera Saka.

    “Kami harus menunggu dan melihat sekarang bagaimana reaksinya setelah sesi (latihan), tetapi tidak ada yang terlalu serius.”

    “Jika kami ingin (memilihnya), saya pikir kami akan memiliki peluang bagus untuk bermain besok,” ujar Arteta ketika ditanya ketersediaan Saka untuk melawan Palace.

    Sementara itu, diagnosis keArteta pada Jorginho lebih suram. Pemain internasional Italia itu absen saat bermain imbang kontra Brentford awal bulan ini karena diduga mengalami cedera tulang rusuk.

    “Saya pikir Jorginho akan absen selama beberapa minggu. Saya harap begitu, tetapi saya tidak yakin (apakah dia akan bermain lagi musim ini).”

    “Kami harus melihat bagaimana perkembangannya dalam beberapa hari ke depan,” ujar pelatiha asal Spanyol itu.

  • Mikel Arteta Mengisyaratkan Kesediaan untuk Perpanjang Kontrak Thomas Partey

    Mikel Arteta Mengisyaratkan Kesediaan untuk Perpanjang Kontrak Thomas Partey

    JAKARTA – Mikel Arteta telah mengisyaratkan Arsenal bersedia menawarkan kontrak baru kepada Thomas Partey dengan kontrak gelandang tersebut yang akan berakhir pada akhir musim ini.

    Partey, yang akan berusia 32 tahun pada Juni 2025, telah menikmati kembalinya performa terbaiknya dalam beberapa bulan terakhir setelah periode dipenuhi cedera yang menimbulkan keraguan atas masa depannya di Emirates.

    Pemain internasional Ghana tersebut sebelumnya dikaitkan dengan kepindahan ke Arab Saudi, sementara laporan di Spanyol minggu ini menunjukkan Atletico Madrid sedang menjajaki kesepakatan untuk mengontrak kembali Partey, yang meninggalkan Los Rojiblancos untuk bergabung Arsenal seharga 45 juta pound pada Oktober 2020.

    “Ya, ada kemajuan dengan semua pemain. Saya akan menyerahkannya kepada (Direktur Olahraga) Andrea (Berta) dan klub untuk memutuskan dan membicarakannya,” ujar Arteta ketika ditanya apakah ada kemajuan dalam pembicaraan mengenai kontrak baru.

    “Tujuannya sangat jelas. Saya serahkan pada Andrea dan klub untuk melangkah maju,” katanya.

    Kartu kuning Partey adalah satu-satunya hal negatif dari kemenangan Arsenal yang menakjubkan di tengah pekan atas Real Madrid, melengkapi kemenangan agregat 5-1 untuk menyingkirkan juara bertahan dan mencapai semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2009.

    Ia akan diskors untuk pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain, tetapi Arteta malu-malu tentang bagaimana timnya akan mengatasi masalah tersebut.

    “Kami memiliki beberapa opsi dan kami tidak akan memberikan apa pun. Itu adalah malam yang hebat bagi klub dan hanya itu.”

    “Kami semua memiliki ambisi besar dan tujuan besar. Kami berada di arah yang benar. Namun, langkah selanjutnya akan sulit dan kami harus melakukan yang terbaik,” tutur Arteta.

    Arsenal akan menghadapi Ipswich Town pada Minggu, 20 April 2025, dengan mengetahui kekalahan dapat memastikan gelar Liga Inggris untuk Liverpool. Ipswich juga bisa terdegradasi jika kalah di Portman Road.

    The Gunners akan bermain tanpa Jorginho (tulang rusuk) dan Riccardo Calafiori (lutut) karena cedera.

    Meski demikian, Calafiore ada kans siap menghadapi PSG pada 29 April 2025.

  • Siap Cetak Sejarah Baru The Gunners? 

    Siap Cetak Sejarah Baru The Gunners? 

    JAKARTA – Perempat final Liga Champions 2024/2025 akan menjadi ujian bagi Real Madrid yang akan menghadapi Arsenal. Pertemuan leg kedua ini akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu pada Kamis, 17 April 2025, pukul 02.00 WIB. 

    Menjamu Arsenal di markas sendiri, Real Madrid punya bekal yang kurang baik karena pada leg pertama mereka kalah 0-3 di Emirates Stadium. Kini, jelang leg kedua di Bernabeu, El Real jelas membutuhkan malam penuh keajaiban untuk menjaga asa lolos ke semifinal.  

    Arsenal tampil memukau pada minggu lalu berkat gol dari Declan Rice dan Mikel Merino. Kemenangan itu tak hanya membukukan kekalahan bagi Real Madrid, tapi juga membuat ketajaman El Real memudar di pentas Eropa. 

    Namun, Stadion Bernabeu punya sejarah sebagai lokasi terciptanya momen comeback tak masuk akal. Manchester City, Chelsea, dan PSG jadi tim yang sudah membuktikannya.

    Arsenal yang akan menjadi tamu bisa saja menyusul daftar tim tersebut. Namun, The Gunners tetap harus harus menjaga fokus selama 90 menit karena Real Madrid memiliki senjata dan mentalitas yang tak pernah mati.

    Pergerakan Kylian Mbappe yang masih mencari gol perdananya dari situasi bola mati harus jadi perhatian Arsenal. Selain itu, Vinicius Junior serta Jude Bellingham juga jadi pemain yang patut diwaspadai. 

    Arsenal datang ke Bernabeu dengan kepercayaan diri tinggi meski hasil imbang 1-1 lawan Brentford sedikit mengganggu momentum mereka.

    Rekor tak terkalahkan dalam sembilan laga di semua ajang menjadi modal penting bagi The Gunners. Kembalinya pemain-pemain seperti Saka, Odegaard, dan Timber juga menambah kedalaman skuat Mikel Arteta.

    Namun, badai cedera belum sepenuhnya reda. Gabriel Jesus, Kai Havertz, dan Takehiro Tomiyasu masih absen, sementara kondisi Jorginho dan Partey akan dipantau hingga jelang kick-off.

    Kendati demikian, soliditas lini belakang yang dipimpin Saliba dan Kiwior tetap jadi senjata utama The Gunners untuk meredam serangan Los Blancos.

    Statistik memperlihatkan, Real Madrid selalu kebobolan dalam 10 laga Eropa terakhir mereka di kandang. Hal ini jadi sebuah sinyal bahaya bagi Ancelotti, tapi jadi momentum bagi Arsenal. 

    Hanya saja, Los Blancos pun terkenal piawai mencetak gol di Bernabeu. Arsenal tak bisa hanya bertahan. Gol tandang bisa menjadi pembunuh harapan tuan rumah.

    Arsenal belum pernah kalah dari Real Madrid dalam laga kompetitif, termasuk kemenangan ikonik di Bernabeu pada 2006 lewat aksi solo Thierry Henry. 

    Kini, sejarah bisa kembali terulang, atau justru Real Madrid sekali lagi menciptakan dongeng yang tak terlupakan.