Tag: Michelle Obama

  • Kamala Harris Kalah, AS Masih Harus Menunggu Presiden Wanita Pertama

    Kamala Harris Kalah, AS Masih Harus Menunggu Presiden Wanita Pertama

    Trump juga menampilkan dirinya sebagai “pelindung” wanita, dengan mengatakan bahwa ia akan melindungi mereka, baik mereka “suka atau tidak.”

    Sebaliknya, Harris sangat bergantung pada selebriti wanita seperti Beyonce, Jennifer Lopez, Lady Gaga, dan Oprah Winfrey, dengan bertaruh bahwa mereka akan membantunya menjangkau bahkan para pemilih wanita yang konservatif.

    Harris tidak berkampanye secara terbuka tentang fakta bahwa ia akan menjadi presiden wanita pertama Amerika Serikat. Namun, ia menjadikan pembelaan hak-hak wanita, dan khususnya aborsi, sebagai salah satu landasan kampanyenya.

    Hal ini tampaknya tidak cukup berhasil menarik perhatian wanita yang cukup konservatif.

    Pada kampanye bulan lalu, mantan ibu negara Michelle Obama mengecam standar ganda yang digunakan untuk menilai kedua kandidat Gedung Putih itu.

    “Kita berharap dia cerdas dan pandai bicara, memiliki kebijakan yang jelas, tidak pernah menunjukkan terlalu banyak kemarahan, dan terus-menerus membuktikan bahwa dia pantas,” katanya tentang Harris.

    “Namun untuk Trump, kita tidak mengharapkan apa pun. Tidak memahami kebijakan, tidak mampu menyusun argumen yang koheren, tidak jujur, tidak sopan, tidak bermora,” ujar Michelle.

    Harris adalah “pengumpul dana yang tangguh” yang “terhubung dengan para pemilih,” kata Center for American Women and Politics.

    “Sayangnya, pertarungan ini juga menjadi contoh penelitian tentang hambatan yang dihadapi perempuan saat mencalonkan diri, yang terutama adalah ekspektasi yang tidak setara yang diberikan kepada perempuan, dan khususnya perempuan kulit berwarna, yang mencalonkan diri untuk jabatan,” imbuhnya.

    “Perempuan telah memegang setiap jabatan politik di Amerika. Kecuali satu,” lanjutnya, sambil menambahkan: “Pekerjaan terus berlanjut.”

    (ita/ita)

  • Michelle Obama Berduka, Ibunda Meninggal pada Usia 86 Tahun

    Michelle Obama Berduka, Ibunda Meninggal pada Usia 86 Tahun

    Jakarta

    Marian Robinson, ibu dari mantan ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama, meninggal pada hari Jumat (31/5) waktu setempat pada usia 86 tahun.

    Mendiang Robinson sebelumnya pernah membantu mengasuh cucu-cucunya yang masih kecil sewaktu tinggal di Gedung Putih.

    “Kami membutuhkannya. Anak-anak membutuhkannya. Dan dia akhirnya menjadi batu penjuru kami dalam semua hal ini,” kata keluarganya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (1/6/2024).

    “Pada setiap langkah, ketika keluarga kami menempuh jalan yang tidak dapat kami prediksi, dia tetap menjadi tempat perlindungan kami dari badai, menjaga kaki kami tetap kokoh,” demikian pernyataan keluarga tersebut.

    Meskipun dia menghindari sorotan, Robinson hadir di beberapa momen keluarga Obama. Dia sering kali muncul di perayaan liburan atau acara lainnya bersama pasangan Barack Obama dan Michelle serta kedua putri mereka, Sasha dan Malia.

    Robinson lahir pada tahun 1937 dan dibesarkan di South Side, Chicago. Anak dari tujuh bersaudara itu menempuh pendidikan untuk menjadi guru dan bekerja sebagai sekretaris.

    Dia menikah dengan suaminya, Fraser Robinson, pada tahun 1960, dan pasangan tersebut memiliki dua anak, Michelle Obama dan saudara laki-lakinya Craig Robinson, keduanya juga dibesarkan di South Side.

    Fraser Robinson meninggal pada tahun 1991 setelah perjuangan panjang melawan multiple sclerosis.

    Selama delapan tahun keluarga Obama berada di Gedung Putih dari 2009 hingga 2017, “satu-satunya tamu yang dia ingin temui adalah Paus,” kata keluarganya.

    Robinson meninggalkan anak-anaknya dan enam cucunya.

    “Dia meninggal dengan damai pagi ini, dan saat ini, tidak ada satu pun dari kami yang yakin bagaimana tepatnya kami akan melanjutkan hidup tanpa dia,” kata pernyataan keluarganya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Wapres AS Ngaku Sangat Takut Trump Kembali ke Gedung Putih

    Wapres AS Ngaku Sangat Takut Trump Kembali ke Gedung Putih

    Jakarta

    Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat Kamala Harris mengaku dirinya sangat takut bahwa Donald Trump akan memenangi pemilihan presiden dan kembali ke Gedung Putih. Dia pun mendesak Partai Demokrat untuk “melawan”.

    Komentarnya ini dilontarkan setelah Trump meraih kemenangan pada hari Senin lalu dalam kaukus di Iowa, langkah pertama dalam perebutan nominasi calon presiden Partai Republik untuk menantang petahana Presiden Joe Biden pada pemilihan presiden November mendatang.

    “Saya sangat takut, itulah sebabnya saya bepergian ke negara kita… kita semua harusnya takut,” kata Wapres AS itu kepada The View, sebuah acara bincang-bincang di jaringan ABC, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/1/2024).

    Namun Harris yang berusia 59 tahun itu menambahkan: “Kita tidak lari dari sesuatu ketika kita takut, kita melawannya.”

    Komentar Harris tersebut menanggapi pertanyaan tentang laporan bahwa mantan presiden Barack Obama prihatin dengan kampanye Biden, dan komentar mantan ibu negara Michelle Obama yang mengatakan dia “takut” jika Trump kembali terpilih.

    Biden telah meningkatkan serangan langsung terhadap Trump baru-baru ini, dengan mengingatkan bahwa mantan presiden yang menghadapi 91 dakwaan pidana tersebut merupakan ancaman bagi demokrasi AS.

    Harris sendiri memiliki peran yang semakin menonjol dalam upayanya memobilisasi para pemilih kulit hitam, kaum perempuan dan kaum muda untuk pemilu penting tahun ini.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini