Tag: Michael Hartono

  • Gelontorkan Rp1 Triliun, Beli Saham di Atas Harga Pasar

    Gelontorkan Rp1 Triliun, Beli Saham di Atas Harga Pasar

    PIKIRAN RAKYAT – Grup Djarum kembali memperluas gurita bisnisnya. Kali ini, konglomerasi yang dikenal lewat bisnis rokok dan perbankan ini resmi masuk ke sektor layanan kesehatan dengan membeli 559 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)—jaringan rumah sakit swasta ternama di Indonesia.

    Belanja Saham di Atas Harga Pasar

    Melalui entitas PT Dwimuria Investama Andalan (DIA), milik Hartono bersaudara, Grup Djarum menggelontorkan dana Rp1,04 triliun untuk akuisisi tersebut. Hal yang menarik, Djarum tak membeli lewat penerbitan saham baru, melainkan mengalihkan saham treasuri alias hasil pembelian kembali (buyback) yang dimiliki RS Hermina.

    “Harga pelaksanaan pengalihan saham adalah pada Rp1.875,” kata Yulisar Khiat, Wakil Direktur Utama RS Hermina, dalam keterbukaan informasi, Kamis 26 Juni 2025.

    Harga ini 36 persen lebih mahal dari harga penutupan saham HEAL di Bursa Efek Indonesia (Rp1.375) pada hari transaksi. Akuisisi dilakukan di luar bursa pada 25 Juni 2025.

    Masuk Barisan Investor Strategis

    Dengan pembelian 559.185.300 saham ini, Grup Djarum kini resmi memegang 3,6 persen saham HEAL, menyusul PT Astra International Tbk (ASII) yang lebih dulu mengakuisisi 7 persen saham RS Hermina. Langkah ini menjadikan Djarum dan Astra sebagai dua raksasa yang menopang ekspansi jaringan RS Hermina ke depan.

    Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ismail Fakhri Suweleh, menilai masuknya Grup Djarum punya arti strategis, terutama untuk memperkuat model bisnis Hermina yang selama ini banyak melayani pasien peserta JKN/BPJS.

    “(Kehadiran Djarum Group) memperkuat potensi jangka panjang Hermina yang tetap solid untuk beroperasi dalam skala ekonomi besar, yang terus mendorong ekspansi margin secara konsisten meskipun mayoritas pasien berasal dari JKN,” tutur Ismail.

    Potensi Sinergi, Dari MCU Hingga Digitalisasi

    Menurut Ismail, peluang sinergi antara RS Hermina dengan ekosistem Djarum terbuka lebar. Mulai dari layanan medical check up (MCU) untuk puluhan ribu karyawan Djarum Group, program Coordination of Benefit (CoB) antara JKN dan fasilitas kesehatan Djarum, hingga integrasi rantai pasok medis.

    Lebih jauh, transformasi digital juga menjadi potensi yang tak kalah besar.

    “Potensi strategis lain seperti digitalisasi layanan hingga integrasi rantai pasok dengan Djarum dapat membuka sumber pendapatan baru bagi Hermina,” ucap Ismail.

    Djarum pun membeli pada valuasi EV/EBITDA 16,1 kali proyeksi 2025, sedikit di bawah harga masuk Astra pada 2022 (EV/EBITDA 18,9 kali).

    Tantangan Kesehatan Nasional

    Meski solid, RS Hermina menghadapi tantangan kebijakan di sektor kesehatan. Dua di antaranya adalah penundaan kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) hingga akhir 2025, dan implementasi iDRG yang bisa memangkas rujukan pasien ke RS sekunder seperti Hermina.

    Namun, Ismail tetap optimistis. Ia mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.750 per saham, di atas harga pasar saat ini.

    Sekilas Dwimuria: Payung Bisnis Non-Rokok Djarum

    PT Dwimuria Investama Andalan bukan nama asing di pasar modal. Holding ini menampung beragam bisnis non-tembakau Djarum Group, termasuk Bank Central Asia (BCA) dengan kepemilikan 54,94 persen, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan porsi 8,33 persen.

    Dengan masuk ke RS Hermina, Djarum makin mengokohkan portofolio di sektor non-tembakau.

    Kinerja RS Hermina

    Pada kuartal pertama 2025, Hermina mencatat laba bersih Rp124,72 miliar, turun 35 persen dari periode sama tahun lalu. Namun di sepanjang 2024, Hermina membukukan laba Rp535,94 miliar, tumbuh 22,5 persen secara tahunan. Pendapatan bersih pun naik 16,3 persen ke Rp6,71 triliun.

    Ekspansi, Bukan Sekadar Investasi

    Masuknya Grup Djarum ke RS Hermina bukan sekadar transaksi beli saham. Langkah ini menandai manuver serius konglomerasi Budi dan Michael Hartono menginjak gas di sektor layanan kesehatan, dengan potensi sinergi lintas bisnis, transformasi digital, hingga perluasan jaringan pelayanan.

    Seperti ditegaskan Yulisar Khiat, Hermina menatap strategi jangka panjang dengan investor yang punya kapasitas modal dan ekosistem luas.

    “Kami yakin kehadiran Grup Djarum akan membuka peluang-peluang pertumbuhan baru, sekaligus memperkuat komitmen Hermina melayani kesehatan masyarakat Indonesia,” tuturnya.***

  • Daftar Orang Terkaya di Indonesia pada 2025 versi Forbes

    Daftar Orang Terkaya di Indonesia pada 2025 versi Forbes

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pengusaha Indonesia kembali mencatatkan namanya dalam daftar orang terkaya terkaya di dunia versi Forbes. Dari sektor petrokimia hingga pertambangan, orang-orang terkaya Indonesia terus memperkuat posisi mereka dengan memanfaatkan peluang di berbagai industri strategis.

    Dilansir dari laman Forbes, berikut adalah sepuluh orang terkaya di Indonesia per Januari 2025, dengan rincian sumber kekayaannya.

    1. Prajogo Pangestu

    Prajogo Pangestu, yang dikenal sebagai pendiri PT Barito Pacific, perusahaan yang bergerak di sektor petrokimia, menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$ 45,3 miliar atau sekitar Rp 735 triliun pada akhir Januari 2025.

    Meskipun ada sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, Prajogo tetap berada di posisi puncak berkat kekuatan perusahaannya yang terus berkembang di sektor energi dan petrokimia.

    2. Low Tuck Kwong

    Low Tuck Kwong adalah pendiri PT Bayan Resources, perusahaan tambang batu bara yang terkenal. Kekayaannya mengalami peningkatan signifikan, tercatat mencapai US$ 28,4 miliar atau sekitar Rp 461 triliun pada Januari 2025. Peningkatan ini mencerminkan kinerja baik dari sektor tambang batu bara yang terus menunjukkan hasil positif meskipun tantangan industri energi.

    3. Budi Hartono

    Budi Hartono adalah pemilik Bank BCA dan pendiri Djarum, yang memiliki kekayaan sebesar US$ 23,2 miliar atau sekitar Rp 375 triliun pada Januari 2025. Walaupun mengalami sedikit penurunan dibandingkan sebelumnya, Budi tetap berada di posisi ketiga berkat keberhasilannya dalam sektor perbankan dan tembakau yang telah lama berkembang di Indonesia.

    4. Michael Hartono

    Michael Hartono, yang bersama saudaranya Budi Hartono mengelola Bank BCA dan Djarum, mencatatkan kekayaan sebesar US$ 22,3 miliar atau sekitar Rp 362 triliun. Meski ada penurunan dalam jumlah kekayaannya, Michael tetap berada di urutan keempat. Keterlibatannya dalam sektor perbankan dan tembakau memberikan kestabilan dalam portofolio kekayaannya.

    5. Sri Prakash Lohia

    Sri Prakash Lohia, yang mendirikan PT Indo-Rama Synthetics dan PT Indorama Corporation, sebuah perusahaan besar di sektor tekstil dan petrokimia, memiliki kekayaan sebesar US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 139 triliun pada Januari 2025.

    Dengan pertumbuhan yang stabil, Sri Prakash Lohia berhasil menjaga posisinya sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia di tengah ketatnya persaingan.

    6. Agoes Projosasmito

    Agoes Projosasmito, yang menjabat sebagai Presiden Komisaris di Amman Mineral Indonesia, sebuah perusahaan tambang tembaga dan emas, memiliki kekayaan sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 97 triliun. Meskipun kekayaannya sedikit menurun, Agoes tetap berada di antara sepuluh besar orang terkaya Indonesia berkat pengaruh besar perusahaan tambangnya.

    7. Dewi Kam

    Dewi Kam, yang merupakan pemegang saham minoritas di Bayan Resources dan pemilik PT Sumber Energi Prima Sakti, tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 81 triliun pada Januari 2025. Sebagai salah satu wanita terkaya di Indonesia, Dewi Kam tetap mempertahankan posisinya dengan kontribusi besar di sektor pertambangan batu bara.

    8. Tahir Family

    Keluarga Tahir, pendiri Grup Mayapada yang bergerak di bidang kesehatan, real estate, dan perbankan, mengalami penurunan kekayaan yang signifikan menjadi US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 79 triliun.

    Meskipun demikian, mereka tetap menjadi salah satu keluarga terkaya di Indonesia berkat diversifikasi bisnis yang mereka jalani di berbagai sektor strategis.

    9. Chairul Tanjung

    Chairul Tanjung, pemilik CT Corp, sebuah konglomerat yang bergerak di sektor media, ritel, dan finansial, tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 73 triliun.

    Meski ada penurunan kekayaan dibandingkan tahun sebelumnya, Chairul tetap menjadi salah satu tokoh penting dalam dunia bisnis Indonesia, dengan pengaruh besar di berbagai sektor ekonomi.

    10. Djoko Santoso

    Djoko Santoso, yang dikenal sebagai pendiri Alfamart, memiliki kekayaan sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 64 triliun. Meskipun mengalami penurunan kekayaan, Djoko tetap berada di daftar sepuluh besar orang terkaya Indonesia berkat kesuksesannya dalam mengembangkan jaringan minimarket yang sangat populer di seluruh Indonesia.

    Demikianlah daftar orang terkaya di Indonesia berdasarkan data dari Forbes. Meskipun ada fluktuasi kekayaan di antara para pengusaha Indonesia ini, mereka tetap mendominasi berbagai sektor industri utama, seperti perbankan, energi, pertambangan, dan ritel.

  • Sudah Tahu Belum Orang-orang Terkaya di Indonesia? Ini Dia Daftarnya

    Sudah Tahu Belum Orang-orang Terkaya di Indonesia? Ini Dia Daftarnya

    Jakarta

    Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia, termasuk di Indonesia. Daftar orang terkaya di Indonesia pada 2025, masih diisi nama-nama besar yang menguasai sektor-sektor tertentu, seperti energi, tambang, hingga media. Siapa saja orang terkaya di Indonesia di tahun ini?

    Peringkat pertama ditempati oleh Prajogo Pangestu, pemilik Grup Barito Pacific. Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per 29 Januari 2025, pria ini tercatat mempunyai kekayaan sebesar US$ 45,3 miliar, setara dengan sekitar Rp 724,8 triliun (kurs Rp 16.000).

    Kekayaannya ini membuat Prajogo juga masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia dengan menempati posisi ke-32. Adapun sumber kekayaan pria yang memiliki nama asli Phang Djoem Phen ini berasal dari bisnisnya di sejumlah sektor, seperti petrokimia dan energi.

    Posisi selanjutnya ditempati oleh Low Tuck Kwong dengan kekayaan sebesar US$ 28,4 miliar atau setara Rp 454,4 triliun. Kekayaannya ini membuat Kwong juga masuk dalam 100 orang terkaya di dunia dengan menempati posisi ke-67.

    Kwong dikenal sebagai raja batu bara sekaligus pendiri perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia, Bayan Resources. Pada bulan Agustus 2024 lalu, Kwong mengalihkan saham di Bayan bernilai US$ 6,6 miliar, kepada putrinya.

    Lalu, posisi ketiga ditempati oleh Robert Budi Hartono dengan kekayaan US$ 23,2 miliar atau setara Rp 371,2 triliun. Robert bersama dengan saudaranya, Michael Hartono mendapatkan sumber kekayaannya dari investasi di Bank Central Asia (BCA). Harta kekayaan keluarga Hartono itu awalnya dari perusahaan produsen rokok terbesar di Indonesia, Djarum.

    Sementara itu, Michael Hartono mempunyai kekayaan bersih sebesar US$ 22,3 miliar atau setara Rp 356,8 triliun. Kekayaannya itu membawa Michael menempati posisi ke-4 orang terkaya di Indonesia sekaligus posisi ke-88 sebagai orang terkaya di dunia.

    Berikut 10 daftar orang terkaya di Indonesia:

    1. Prajogo Pangestu dengan kekayaan bersih S$ 45,3 miliar, setara dengan sekitar Rp 724,8 triliun

    2. Low Tuck Kwong dengan kekayaan US$ 28,4 miliar atau setara Rp 454,4 triliun.

    3. Robert Budi Hartono dengan kekayaan US$ 23,2 miliar atau setara Rp 371,2 triliun.

    4. Michael Hartono dengan kekayaan sebesar US$ 22,3 miliar atau setara Rp 356,8 triliun

    5. Sri Prakash Lohia dengan kekayaan U$$ 8,6 miliar atau setara Rp137,6 triliun

    6. Agoes Projosasmito dengan kekayaan US$ 6 miliar atau sekitar Rp 96 triliun

    7. Dewi Kam dengan kekayaan US$ 5 miliar atau sekitar Rp 80 triliun

    8. Tahir dan keluarga dengan kekayaan US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 78,4 triliun

    9. Chairul Tanjung dengan kekayaan US$ 4,5 atau sekitar Rp 72 triliun

    10. Djoko Susanto dengan kekayaan US$ 4 miliar atau sekitar Rp 64 triliun

    (hns/hns)

  • Kekayaan 50 Orang Paling Tajir Indonesia Melebihi APBN 2025 – Halaman all

    Kekayaan 50 Orang Paling Tajir Indonesia Melebihi APBN 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Di tengah ketidakpastian ekonomi nasional, para pengusaha papan atas Indonesia justru ‘nyayur’ dengan terus meningkatkan kekayaan mereka.

    Meski kelas menengah di Indonesia mengalami keterpurukan, para kaum tajir ini justru terus meningkatkan usaha mereka dan menangguk kekayaan yang luar biasa besar pada akhir tahun ini.

    Majalah Forbes merilis kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia, jumlahnya mencapai 263 miliar dollar AS atau setara Rp 4.197 triliun, meningkat 4,37 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 252 miliar dollar AS. 

    Jumlah tersebut bahkan melebihi, total rencana belanja negara atau APBN tahun 2025 mencapai sebesar Rp3.621,3 triliun. 

    Ke-50 orang tajir tersebut adalah orang yang memiliki kekayaan melebihi dari 1 miliar dolar AS atau setara Rp 15,5 triliun.

    “Indeks saham acuan Indonesia telah meningkat 3 persen sejak terakhir kali kekayaan diukur, membantu meningkatkan kekayaan kolektif menjadi 263 miliar dollar AS dari 252 miliar dollar AS di tahun lalu,” tulis Forbes, dikutip Kamis (12/12/2024). 

    Bahkan 31 orang kaya yang masuk dalam daftar ini, kekayaannya bertambah pada tahun 2024. Salah satunya Hartono bersaudara, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Hartono yang menduduki posisi pertama daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024 versi Forbes. 

    Kekayaan pemilik Grup Djarum ini meningkat 2,3 miliar dollar AS pada tahun ini menjadi 50,3 miliar dollar AS. 

    Berdasarkan laporan Forbes, kenaikan kekayaan Hartono bersaudara pada tahun ini sebagian disebabkan oleh lonjakan saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA yang membukukan rekor pertumbuhan kredit dalam sembilan bulan yang berakhir pada bulan September. 

    “Kakak beradik R. Budi dan Michael Hartono menduduki peringkat pertama, posisi yang sudah mereka duduki selama lebih dari satu dekade,” tulis Forbes dikutip dari Kompas.com. 

    Di posisi kedua, ada Prajogo Pangestu. Namun, kekayaan pendiri PT Barito Pacific Timber ini mengalami penurunan 25 persen menjadi 32,5 miliar dollar AS pada 2024. 

    Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian valuasi di perusahaan energi panas bumi miliknya, Barito Renewables Energy, yang terpukul oleh volatilitas saham. 

    Kemudian di posisi ketiga, kembali diduduki oleh Taipan batu bara Low Tuck Kwong. Tahun ini kekayaan bersih pendiri Bayan Grup ini hampir stagnan pada 27 miliar dollar AS.’ 

    Pendapatan dari Bayan Resources miliknya, produsen batu bara terbesar keempat di Indonesia berdasarkan volume penjualan, turun 10 persen menjadi 2,5 miliar dollar AS dalam sembilan bulan hingga September, di tengah-tengah harga batu bara yang lebih rendah. 

    Peraih keuntungan terbesar dalam dolar dan persentase adalah keluarga Widjaja, yang kekayaannya melonjak 75 persen menjadi 18,9 miliar dollar AS. Hak ini membuat keluarga Widjaja menduduki posisi keempat dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024. 

    Saham Dian Swastatika Sentosa, perusahaan energi dan infrastruktur andalan grup Sinar Mas milik keluarga Widjaja, melonjak lebih dari tujuh kali lipat, didorong oleh diversifikasi perusahaan ini ke energi panas bumi dan pusat data. 

    Kemudian pada posisi kelima terdapat Anthoni Salim dan keluarga dengan total kekayaan pada 2024 sebesar 12,8 miliar dollar AS. 

    Meski demikian, ada juga pengusaha yang mental dari jajaran 50 daftar warga orang tajir Indonesia tersebut.

    Ketiganya adalah Benny Suherman, bos besar pemilik jaringan bioskop terbesar di Indonesia Cinema XXI.

    Tahun lalu Benny memiliki kekayaan 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp17,61 triliun dan masuk daftar ke-43 orang terkaya Indonesia.

    Kemudian menyusul Eddy William Katuari merupakan bos dari Wings Group. tahun lalu aa dikenal sebagai taipan dengan harta mencapai 1,03 miliar dolar AS atau Rp16,48 triliun yang masuk daftar orang terkaya ke-46.

    Sedangkan pengusaha lainnya adalah Sabana Prawirawidjaja dan keluarga bos dari perusahaan produsen susu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

    Forbes mencatat kekayaan bersih Sabana Prawirawidjaja dan keluarganya sebesar 940 juta dolar AS atau setara Rp14,89 triliun. Tahun lalu, Sabana menduduki peringkat 50 orang terkaya Indonesia.

    Berikut daftar 50 orang terkaya Indonesia menurut Forbes:

    1. R Budi dan Michael Hartono kekayaan USD50,3 miliar atau setara Rp805,9 triliun.

    2. Prajogo Pangestu kekayaan USD32,5 miliar atau setara Rp517, 5 triliun.

    3. Low Tuck Kwong kekayaan USD27 miliar atau setara Rp432,6 triliun.

    4. Widjaja family kekayaan USD18,9 miliar atau setara Rp293,2 triliun.

    5. Anthoni Salim kekayaan USD12,8 miliar atau setara Rp205,1 triliun.

    6. Sri Prakash Lohia kekayaan USD8,7 miliar atau setara Rp139,4 triliun.

    7. Agoes Projosasmito kekayaan USD7 miliar atau setara Rp112,1 triliun.

    8. Tahir kekayaan USD5,3 atau setara Rp84,9 triliun

    9. Chairul Tanjung kekayaan USD5,2 miliar atau setara Rp83,3 triliun.

    10. Dewi Kam kekayaan USD4,8 miliar atau setara Rp76,9 triliun.

    11. Jogi Hendra Atmadja kekayaan USD4,4 miliar.

    12. Djoko Susanto kekayaan USD4,3 miliar.

    13. Bachtiar Karim kekayaan USD4,1 miliar.

    14. Setiawan family kekayaan USD4,05 miliar.

    15. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono kekayaan USD4 miliar.

    16. Theodore Rachmat kekayaan USD3,9 miliar.

    17. Garibaldi Thohir kekayaan USD3,8 miliar.

    18. Martua Sitorus kekayaan USD3,6 miliar.

    19. Sukanto Tanoto kekayaan USD3,4 miliar.

    20. Wijono & Hermanto Tanoko kekayaan USD3,3 miliar.

    21. Hilmi Panigoro kekayaan USD3,25 miliar.

    22. Alexander Ramlie kekayaan USD3,2 miliar.

    23. Susilo Wonowidjojo kekayaan USD2,9 miliar.

    24. Ciliandra Fangiono kekayaan USD2,4 miliar.

    25. Mochtar Riady kekayaan USD2,25 miliar.

    26. Otto Toto Sugiri kekayaan USD2,21 miliar.

    27. Bambang Sutantio kekayaan USD2,2 miliar.

    28. Peter Sondakh kekayaan USD2,1 miliar.

    29. Arini Subianto kekayaan USD2 miliar.

    30. Putera Sampoerna kekayaan USD1,85 miliar.

    31. Hamami kekayaan USD1,8 miliar.

    32. Ciputra kekayaan USD1,7 miliar.

    33. Edwin Soeryadjaya kekayaan USD1,6 miliar.

    34. Manoj Punjabi kekayaan USD1,5 miliar.

    35. Jenny Quantero & Engki Wibowo kekayaan USD1,49 miliar.

    36. Hary Tanoesoedibjo kekayaan USD1,45 miliar.

    37. Lim Chai Hock kekayaan USD1,4 miliar.

    38. Sulistyo family kekayaan USD1,35 miliar.

    39. Eddy Sugianto kekayaan USD1,34 miliar.

    40. Husain Djojonegoro kekayaan USD1,33 miliar.

    41. Marina Budiman kekayaan USD1,32 miliar.

    42. Kiki Barki kekayaan USD1,3 miliar.

    43. Husodo Angkosubroto kekayaan USD1,28 miliar.

    44. Soegiarto Adikoesoemo kekayaan USD1,25 miliar.

    45. Murdaya Poo kekayaan USD1,2 miliar.

    46. Kuncoro Wibowo kekayaan USD1,19 miliar.

    47. Irwan Hidayat kekayaan USD1,15 miliar.

    48. Sjamsul Nursalim kekayaan USD1,1 miliar.

    49. Haryanto Tjiptodihardjo kekayaan USD1,06 miliar.

    50. Han Arming Hanafia kekayaan USD1,05 miliar.

    (Tribunnews.com/Forbes/Kompas.com)

  • Harta 50 Orang Terkaya RI Melesat Rp176 T Saat Daya Beli Warga Melemah

    Harta 50 Orang Terkaya RI Melesat Rp176 T Saat Daya Beli Warga Melemah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Forbes mencatat total harta 50 orang terkaya di Indonesia tembus US$263 miliar atau setara Rp4.209,25 triliun (asumsi kurs Rp16.004 per dolar AS) tahun ini.

    Angka ini naik US$11 miliar atau Rp176,07 triliun dari posisi sebelumnya, yakni US$252 miliar atau Rp4.033,63 triliun.

    Mengutip laporan Forbes, nama Hartono bersaudara mempertahankan posisi mereka di peringkat pertama dengan kekayaan sebesar US$50,3 miliar atau Rp804,59 triliun.

    Kekayaan Budi dan Michael Hartono meningkat US$2,3 miliar. Hal ini didorong kenaikan saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

    Kemudian, Prajogo Pangestu juga berhasil bertahan di peringkat kedua meski jumlah kekayaannya turun 25 persen menjadi US$32,5 miliar atau Rp519,96 triliun. Penurunan itu sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian valuasi perusahaan energi miliknya, Barito Renewables Energy.

    Lalu, posisi ketiga kembali ditempati oleh Low Tuck Kwong dengan kekayaan bersih senilai US$27 miliar atau setara Rp432,29 triliun. Padahal, pendapatan perusahaan produsen batu bara miliknya, Bayan Resources, turun 10 persen menjadi US$2,5 miliar.

    Selanjutnya, kekayaan keluarga Widjaja melonjak 75 persen menjadi US$18,9 miliar atau Rp302,52 triliun. Keluarga ini menempati posisi keempat orang paling kaya di Indonesia.

    Peringkat kelima ditempati oleh Anthony Salim. Kekayaan pemilik Salim Group ini tercatat sebesar US$12,8 miliar atau Rp204,99 triliun.

    Peningkatan total kekayaan kelompok orang paling tajir se-Indonesia itu terjadi di tengah tren melemahnya daya beli masyarakat tahun ini. Hal itu ditandai oleh deflasi lima bulan beruntun pada Mei – September 2024 dan penurunan jumlah kelas menengah.

    Berdasarkan data BPS, deflasi pada Mei sebesar -0,03 persen, pada Juni -0,08 persen dan meningkat pada Juli 2024 sebesar -0,18 persen. Kemudian, deflasi Agustus -0,03 persen, dan September -0,12 persen.

    Adapun jumlah kelas menengah turun drastis dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.

    Artinya, sekitar 9,48 juta orang turun dari kategori kelas menengah ke kelompok berpendapatan lebih rendah dalam lima tahun terakhir.

    Beberapa faktor yang disinyalir menekan daya beli mulai dari maraknya PHK, berkurangnya diskon di platform e-commerce hingga jeratan judi online.

    “Orang sudah hopeless, judol. Bahkan bank dibawa-bawa. Cara judol ada e-wallet, ada tunai banyak sekali tidak ter-detect. Ini menggerogoti daya beli masyarakat,” ujar Direktur Utama PT Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja dalam acara BCA UKM Fest di Mal Kota Kasablanka, Rabu (7/8) lalu.

    (del/sfr)

  • Pemerintah Mau Ampuni Pajak Orang Kaya, Simak Daftar Orang Terkaya RI!

    Pemerintah Mau Ampuni Pajak Orang Kaya, Simak Daftar Orang Terkaya RI!

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah mewacanakan pengampunan pajak atau tax amnesty, yang pada dasarnya mengincar para konglomerat yang memiliki tunggakan besar. Lalu, siapa saja orang-orang kaya yang kemungkinan bisa mendapatkan tax amnesty?

    Berdasarkan data Forbes Real-Time Billionaires, sejumlah nama konglomerat masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Saat ini, posisi orang terkaya di Indonesia di peringkat pertama ditempati oleh Prajogo Pangestu. 

    Prajogo Pangestu yang memiliki beberapa perusahaan di Bursa seperti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), hingga PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) memiliki kekayaan bersih sebesar US$46,6 miliar. Menurut Forbes, sumber kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari bisnis petrokimia dan energi. 

    Orang terkaya selanjutnya adalah Low Tuck Kwong dengan jumlah kekayaan US$26,9 miliar. Konglomerat kelahiran Singapura ini mendapatkan kekayaannya dari bisnis batu bara. 

    Pada posisi selanjutnya orang terkaya Indonesia adalah Robert Budi Hartono dengan kekayaan US$24,8 miliar dan Michael Hartono dengan kekayaan US$23,8 miliar. Hartono bersaudara memiliki bisnis yang terdiversifikasi mulai dari bisnis perbankan hingga rokok. 

    Konglomerat selanjutnya adalah Sri Prakash Lohia dengan bisnis petrokimia. Forbes mencatat kekayaan Sri Prakash Lohia saat ini sebesar US$7,9 miliar. 

    Nama selanjutnya yang berada dalam daftar Forbes real-time billionaire adalah Agoes Projosasmito. Agoes tercatat memiliki kekayaan US$7 miliar yang berasal dari bisnis tambang dan investasi. 

    Kemudian, ada nama konglomerat Tahir dan keluarga dengan jumlah kekayaan US$5,8 miliar yang berasal dari berbagai macam bisnis.

    Nama mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era SBY, Chairul Tanjung juga masuk ke dalam daftar orang terkaya Indonesia. Chairul Tanjung memiliki kekayaan sebesar US$5,1 miliar dari berbagai macam bisnisnya.

    Pada posisi ke-9, terdapat nama Dewi Kam, yang juga merupakan pemegang saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) selain Low Tuck Kwong. Dewi Kam memiliki kekayaan sebesar US$4,7 miliar. 

    Sementara itu, orang terkaya ke-10 di Indonesia adalah Djoko Susanto. Pemilik jaringan minimarket Alfamart ini diperkirakan Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar US$4,2 miliar. 

    Selain nama-nama tersebut, terdapat pula nama seperti pemilik Grup Wilmar Martua Sitorus, Mochtar Riady dan keluarga dari Grup Lippo, Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko, hingga Hary Tanoesoedibjo dalam daftar Forbes ini. 

    Sebagaimana diketahui, muncul wacana tax amnesty jilid III usai DPR resmi memasukkan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11/2016 tentang Pengampunan Pajak alias tax amnesty ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.

    Meski tax amnesty berlaku untuk semua wajib pajak, pada dasarnya program tersebut lebih mengincar para konglomerat yang memiliki tunggakan pajak besar. 

    Pada saat pemerintahan pertama kali menerapkan tax amnesty pada 2016 misalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Ditjen Pajak lebih fokus mengejar para orang kaya, khususnya yang memiliki harta di luar negeri.

    Pemerintah bakal berkonsentrasi mengejar wajib pajak (WP) yang memiliki kekayaan kotor lebih dari Rp10 miliar atau WP yang melaporkan penghasilan di dalam SPT di atas Rp1 miliar per tahun.