Hingga kini, enam penumpang lainnya belum ditemukan, di antaranya, Kevin Martin, Putra Henuk, Agustinus Efrano Bunga, Bastian Padi, Boni Yotam Hanas, dan juragan kapal yang belum diketahui identitasnya.
Sesuai informasi dari nelayan yang selamat kepada polisi, kapal tersebut diterjang angin kencang dan gelombang tinggi saat pulang dari Rumpon 38 mil dari Rote Ndao. Setelah diterjang gelombang tinggi, nelayan terjatuh ke laut dan terpisah.
“Korban Damian tidak mengetahui bagaimana nasib dan kondisi enam nelayan yang lain,” ujarnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Mexianus Bekabel, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), menjelaskan informasi kecelakaan diterima dari pelapor bernama Martinus Nange pada hari Rabu tanggal 6 Agustus 2025 pukul 05.35 WITA. Kecelakaan terjadi pada 2 Agustus 2025 sekitar pukul 03.00 WITA.
Menurutnya , kapal nelayan itu memuat tujuh orang yang hendak memancing. Kapal itu kemudian terbalik akibat dihantam gelombang tinggi dan angin kencang di sekitar Rompong, koordinat 11° 03.157′ S – 123° 22.008′ E.
“Satu korban telah ditemukan dalam keadaan selamat di dalam cool box besar dan sudah dibawa ke Pulau Rote,” jelas Mexianus.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307901/original/064200800_1754494263-1000835576.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
