Tag: Meutya Hafid

  • Banjir Sumatra, Komdigi Ungkap 60% Menara Telekomunikasi Terdampak di Aceh Belum Beroperasi

    Banjir Sumatra, Komdigi Ungkap 60% Menara Telekomunikasi Terdampak di Aceh Belum Beroperasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan para operator seluler telah mengembalikan lebih dari 90% menara pemancar di wilayah terdampak banjir Sumatra beroperasi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemulihan layanan komunikasi menjadi prioritas pemerintah agar kebutuhan warga dan koordinasi penanganan bencana tetap berjalan.

    “Para operator seluler melaporkan, di Sumbar [Sumatra Barat] sudah 95% pulih dan Sumut [Sumatera Utara] 90%. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60% menara tidak beroperasi,” kata Meutya dalam keterangan resmi pada Selasa (2/12/2025).

    Dia memastikan pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera pulih sepenuhnya. Per Senin (1/12/2025) pukul 00.00 WIB, total menara yang mengalami gangguan di tiga provinsi mencapai 2.804 unit, terdiri atas 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.

    Menurut Meutya, pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat signifikan dalam empat hari ke depan seiring percepatan perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga bekerja sama dengan TNI untuk mempercepat distribusi material perbaikan ke daerah yang sulit dijangkau.

    Meutya mengimbau masyarakat tetap waspada, mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi untuk informasi bencana melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.

    Di sisi lain, Komdigi juga membuka Posko Dukungan Psikososial bagi anak-anak terdampak banjir di Sumatra sebagai ruang aman untuk bermain, belajar, dan memulihkan kondisi psikologis selama masa pemulihan. Posko pertama dibuka di Masjid Alhafiz, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang,

    Korban Banjir Sumatra

    Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 4 Desember 2025 pagi, korban bencana banjir dan longsor Sumatra yang mencakup Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh mencapai 780 orang meninggal. Sebanyak 10.400 rumah rusak di 51 kabupaten dan kota. 

    BNPB juga mencatat sebanyak 564 jiwa masih dinyatakan hilang serta 2.600 orang lainnya terluka. 

    Berdasarkan wilayah, korban meninggal banjir Sumatra terbesar terjadi di Sumatra Utara dengan 299 orang meninggal, di Aceh sebanyak 277 orang meninggal, serta Sumatra Barat 244 orang meninggal.

    Sementara itu berdasarkan kabupaten/kota, korban bencana terbesar terjadi di Agam, Sumatra Barat dengan 147 meninggal, Aceh Utara (112), Tapanuli Tengah (86), Tapanuli Selatan (79), Sibolga (52), Aceh Tamiang (39), Tapanuli Utara (34), dan lainnya tersebar di 43 kabupaten kota.

  • Sumbar Pulih 97%, Aceh 50%

    Sumbar Pulih 97%, Aceh 50%

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Indosat Tbk. (ISAT) memastikan percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Hingga 3 Desember 2025, layanan di sebagian besar wilayah terdampak telah kembali berfungsi secara bertahap. Di Aceh, sekitar 50% jaringan telah pulih, sementara di Sumatra Utara mencapai 92%, dan lebih dari 97% layanan di Sumatra Barat sudah kembali normal.

    Director and Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison Desmond Cheung mengatakan proses pemulihan jaringan menghadapi tantangan kompleks akibat pemadaman listrik, akses jalan yang terputus, serta kerusakan jalur fiber karena banjir dan longsor.

    “Di situasi kritis seperti ini, prioritas kami adalah mempercepat pemulihan dengan tetap mengedepankan keselamatan tim,” kata Desmond dalam keterangan resmi pada Rabu (3/12/2025).

    Untuk mengatasi pemadaman listrik, lanjut Desmond, Indosat mengoperasikan genset permanen maupun portabel dengan tambahan pasokan BBM, sekaligus menyediakan satellite link pada hub utama guna memulihkan transmisi ketika jalur fiber terputus. Ia menambahkan bahwa seluruh upaya tersebut dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor.

    Dia menjelaskan bahwa Indosat berkoordinasi secara erat dengan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi), yang dipimpin langsung oleh Menteri Meutya Hafid, serta bekerja bersama pemerintah pusat dan daerah, PLN, BPBD, TNI, penyedia infrastruktur, dan masyarakat setempat.

    “Dukungan bersama ini memungkinkan tim Indosat membuka akses, mempercepat mobilitas peralatan, dan mempercepat pemulihan layanan,” kata Desmond.

    Selain langkah teknis, Indosat juga menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak. Bantuan berupa makanan siap santap, air minum, alas tidur, selimut, perlengkapan kebersihan diri, serta kartu perdana IM3 dan Tri disalurkan melalui posko resmi di Padang Pariaman dan Langkat. Penyaluran dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah, relawan, dan komunitas lokal, dengan prioritas kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta ibu dengan bayi.

    Desmond memastikan Indosat akan terus memantau kondisi jaringan dan kebutuhan masyarakat di lapangan serta menyesuaikan dukungan sesuai perkembangan situasi.

    “Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Indosat berkomitmen hadir dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong untuk mempercepat pemulihan pascabencana,” kata Desmond.

  • Cara Aktivasi Paket Siaga Peduli Telkomsel Gratis Terpopuler

    Cara Aktivasi Paket Siaga Peduli Telkomsel Gratis Terpopuler

    Telkomsel mengklaim telah mengakselerasi upaya pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana banjir bandang Sumatera dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Hingga saat ini, perseroan melaporkan sebanyak 76,5% layanan seluler telah kembali normal (5.851 dari total 7.640 site), sementara pemulihan layanan IndiHome mencapai 79,7% (422.551 dari 530.502 line).

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, memberikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil.

    “Kemkomdigi mengapresiasi langkah cepat Telkomsel dan seluruh pihak dalam memastikan layanan komunikasi tetap tersedia di tengah kondisi darurat. Kolaborasi ini penting agar masyarakat terdampak tetap terhubung dan mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan,” ujar Meutya dalam keterangan resminya, Selasa (2/12/2025).

    Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menyampaikan rasa empati yang mendalam dan berkomitmen hadir di setiap situasi.

    “Telkomsel menyampaikan empati dan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa saudara kita di Sumatera. Kami berkomitmen hadir di setiap situasi, memastikan layanan komunikasi tetap tersedia dan membantu masyarakat terdampak,” ucap Nugroho.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Komdigi Dirikan Posko Dukungan Psikososial di Daerah Terdampak Bencana

    Komdigi Dirikan Posko Dukungan Psikososial di Daerah Terdampak Bencana

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui tim Pusat Informasi dan Media Center Bencana mendirikan Posko Dukungan Psikososial di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

    Posko ini didirikan untuk membantu pemulihan psikologis warga terutama anak-anak yang terdampak banjir.

    Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan lokasi posko merupakan perluasan dari masjid yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pengungsian sementara warga terdampak banjir di Hamparan Perak.

    “Fokus Posko Trauma Healing yang didirikan secara khusus untuk membantu anak-anak yang belum bisa kembali beraktivitas normal di rumah mereka,” ujar Meutya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).

    Hal tersebut saat meninjau langsung posko tersebut di pelataran Masjid Alhafiz Hamparan Perak, Senin (1/12).

    Posko Dukungan Psikososial merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam memberikan dukungan menyeluruh, tidak hanya pada aspek penanganan darurat, tetapi juga pemulihan mental masyarakat.

    Meutya menambahkan kegiatan trauma healing mencakup pendampingan psikologis, permainan edukatif bagi anak, sesi konseling, serta aktivitas relaksasi untuk mengurangi tekanan mental pascabencana.

    Dalam pelaksanaannya, Komdigi bekerja sama dengan para relawan lokal, fasilitator psikososial, serta unsur pemerintah daerah.

    Banyak orang tua menyampaikan kehadiran pos tersebut membantu anak-anak lebih tenang dan kembali bersemangat.

    Kepala Desa Hamparan Perak Muhammad Helmi memastikan Meutya merupakan satu-satunya menteri yang mengunjungi warganya yang terdampak banjir.

    “Saya berharap kunjungan tersebut dapat menghadirkan solusi jangka panjang dan memberikan dorongan semangat bagi masyarakat, khususnya generasi muda di wilayah itu,” kata Helmi.

    Keberadaan Posko Dukungan Psikososial juga diharapkan dapat meringankan beban warga sekaligus mempercepat proses pemulihan pascabanjir.

    Komdigi Peduli Percepat Pemulihan

    Selain layanan dukungan psikososial, Tim Penyaluran Bantuan Kemanusiaan #KomdigiPeduli terus memperkuat koordinasi dengan penyelenggara, asosiasi, dan komunitas postelsiar digital dalam rangka mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terdampak bencana.

    Melalui koordinasi intensif, sejumlah langkah penyaluran telah disepakati dan mulai dijalankan secara bertahap.

    Tidak hanya di Hamparan Perak, Komdigi juga mendirikan sejumlah Posko Pusat Informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat dan koordinasi penanganan bencana.

    Di Provinsi Aceh, posko dipusatkan di Gedung Sekretariat Daerah (Sekda) Aceh; di Sumatera Barat (Sumbar) berada di Komplek Kantor Gubernur Sumbar; sementara di Sumut beroperasi di Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut dan Gelanggang Olahraga (GOR) Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng)

    Posko-posko tersebut berfungsi sebagai ruang kerja jurnalis, pusat penyelenggaraan konferensi pers, dan titik koordinasi lapangan bagi satuan Komdigi, operator seluler, pemerintah daerah (pemda), serta para pemangku kepentingan terkait.

    Selain itu, posko juga menjadi pusat pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitoring (Balmon) di tingkat wilayah dan ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik, serta berbagai konten terkait penanganan bencana.

    (hnu/ega)

  • TelkomGroup Kebut Pemulihan Jaringan Telekomunikasi Pasca Bencana Sumatera

    TelkomGroup Kebut Pemulihan Jaringan Telekomunikasi Pasca Bencana Sumatera

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi yang terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Gangguan layanan akibat bencana ini mendorong optimalisasi konektivitas darurat agar masyarakat di wilayah terdampak tetap bisa terhubung.

    Hingga saat ini, layanan mobile broadband Telkomsel di ketiga wilayah tersebut telah pulih 76,5%, sementara fixed broadband IndiHome sudah mencapai 79,7% pemulihan.

    TelkomGroup juga memastikan koordinasi intensif bersama BNPB, BPBD, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Pemda, hingga berbagai instansi terkait untuk mempercepat normalisasi konektivitas di area prioritas.

    Untuk memperkuat layanan darurat di lapangan, Telkom melalui PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) mengaktifkan tambahan backup unit satelit Mangostar di 6 posko bencana yang tersebar di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

    Penguatan layanan ini bertujuan untuk mendukung aktivitas komunikasi tim teknis TelkomGroup, relawan, hingga warga yang mengungsi, sekaligus melengkapi penggunaan backup IP radio dan jalur alternatif yang sebelumnya dioperasikan sejak bencana terjadi.

    Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid menyampaikan bahwa pemerintah akan terus bersinergi dengan operator untuk melakukan percepatan penanganan konektivitas pasca bencana.

    “Fokus kami adalah memastikan akses telekomunikasi di seluruh wilayah terdampak segera pulih agar masyarakat dapat kembali berkomunikasi. Pemerintah juga optimistis layanan kembali normal dalam lima hari kedepan seiring dengan pemulihan listrik di wilayah terdampak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

    Senada, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menegaskan upaya kolaborasi dengan pemerintah untuk mempercepat pemulihan layanan.

    “Di sejumlah daerah terdampak, tantangan utama kami adalah akses menuju lokasi dan masalah sumber daya listrik yang tidak stabil. Kerusakan pada jalur transmisi, terutama fiber optik, juga membuat proses perbaikan membutuhkan waktu dan upaya teknis tambahan,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, TelkomGroup juga sigap menyalurkan dukungan tanggap darurat, baik berupa konektivitas maupun bantuan kemanusiaan.

    Akses internet gratis bagi masyarakat terdampak disediakan di tujuh lokasi strategis, yaitu Kantor Wilayah Telkom Sumut, Kantor Wilayah Telkom Banda Aceh, Pusat Layanan Telkom Sigili, Kantor Wilayah Telkom Sibolga, Kantor Wilayah Telkom Sumbar, serta Pusat Layanan Telkom Talu.

    Dukungan konektivitas tambahan juga tersedia di area Pemprov Aceh-Sumut dan Diskominfo setempat guna memastikan kelancaran operasional posko pemerintah daerah.

    Bantuan logistik dan sembako berupa bahan makanan, perlengkapan memasak, hingga pakaian turut disalurkan. Layanan dapur umum juga dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 1.300 pengungsi.

    TelkomGroup menyediakan posko tanggap darurat di AKHLAK Hall Witel Sumut, kantor Witel Aceh, dan kantor Witel Sumbar.

    Selain itu, Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity (TERRA) juga dikerahkan untuk menyalurkan kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak. Di bidang kesehatan, Yakes Telkom juga dihadirkan sebagai klinik darurat di area posko TelkomGroup.

    “Kami berkomitmen melakukan pemulihan konektivitas secara cepat, aman, dan terkoordinasi. Dengan dukungan layanan satelit, penambahan kapasitas, dan normalisasi konfigurasi lintas provinsi, kami berupaya memastikan masyarakat dapat kembali terhubung secara optimal. Seluruh personel kami bekerja maksimal 24/7 dengan fokus pada area paling kritikal,” tutup Dian.

    Ke depan, TelkomGroup akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kelancaran pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak. Masyarakat pun dapat memperoleh informasi terkait pemulihan jaringan, kantor layanan, hingga informasi pelanggan melalui hotline tanggap bencana secara 24 jam dan gratis di 0800-111- 9000.

    (anl/ega)

  • Paket Siaga Peduli Telkomsel Gratis untuk Korban Banjir Bandang Sumatera, Begini Cara Aktivasinya!

    Paket Siaga Peduli Telkomsel Gratis untuk Korban Banjir Bandang Sumatera, Begini Cara Aktivasinya!

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berupaya mempercepat pemulihan jaringan konektivitas di wilayah yang terkena dampak banjir bandang, yaitu di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, melalui penyediaan 10 titik layanan internet berbasis satelit SATRIA-1.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan layanan darurat ini menjadi prioritas pemerintah untuk menyambungkan kembali konektivitas warga yang terputus sejak bencana banjir melanda.

    “Ketika jaringan komunikasi terputus, SATRIA-1 hadir sebagai penyelamat. Dengan cara ini, warga dapat kembali terhubung meskipun infrastruktur konektivitas sedang mengalami gangguan,” ujar Meutya Hafid, dikutip melalui siaran resmi, Senin (1/12/2025).

    Meutya menjelaskan satelit SATRIA-1 yang sudah beroperasi sejak tahun lalu dirancang untuk menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dan daerah yang sulit diakses, termasuk saat terjadi bencana besar.

    Meutya turut meminta masyarakat tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan memanfaatkan layanan akses internet ini untuk mendapatkan informasi resmi dari pemerintah.

    Pada Minggu (30/11/2025), tim BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Komdigi bersama BNPB, Tim SAR, TNI telah melakukan mobilisasi perangkat ke titik layanan internet dan ditargetkan dapat dioperasikan dalam waktu dekat.

    Berikut ini 10 titik lokasi pemasangan layanan internet SATRIA-1:

    Bandara Pinangsori/Dr. Fredric Lumban Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara.
    SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara.
    Dekat Masjid Baitul Gafur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
    Command Center, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
    Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
    Kota Langsa, Provinsi Aceh.
    Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
    Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
    Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
    UPT BNPB Regional Sumatera Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat 

  • Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Bisnis.com, JAKARTA —  Pemulihan jaringan seluler di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat dan Sumatra Utara menunjukkan progres signifikan. Sementara itu di Aceh, masih terkendala pasokan listrik.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemulihan layanan komunikasi menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan kebutuhan warga dan koordinasi penanganan bencana tetap berjalan.

    “Para operator seluler melaporkan, di Sumbar sudah 95 persen pulih dan Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera normal kembali,” ujar Meutya usai memimpin rapat koordinasi di Medan, Senin (01/12/2025).

    Per Senin (01/12/2025) pukul 00.00 WIB, total menara yang mengalami gangguan di tiga provinsi berjumlah 2.804 menara, terdiri dari 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.

    Pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat signifikan dalam empat hari ke depan seiring perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga bekerja sama dengan TNI untuk mempercepat pengiriman material perbaikan ke daerah yang sulit dijangkau.

    Selain pemulihan teknis, Meutya mengapresiasi langkah operator seluler yang memberikan diskon tarif dan perpanjangan masa aktif kartu bagi pengguna di wilayah terdampak.

    Meutya mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi untuk informasi bencana melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.

    Rapat koordinasi di Balai Monitoring Frekuensi Kota Medan dihadiri Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Direktur Utama PT Telkomsel, Direktur & Chief Regulatory Officer XL Axiata, CRO Indosat Ooredoo, Perwakilan Starlink Indonesia, PT Pos Indonesia, RRI, TVRI, ANTARA dan pemerintah daerah terdampak. Turut mendampingi Menkomdigi, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar.

    Sebelumnya, pemulihan jaringan di Aceh–Sumatra terus dikebut. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berhasil memulihkan 79% layanannya, sementara PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menambah genset untuk menjaga operasional BTS di tengah sulitnya akses dan gangguan pasokan listrik.

    Telkomsel dan XLSMART, bergerak cepat memastikan layanan komunikasi tetap bisa diakses masyarakat, terutama di area pengungsian dan lokasi tanggap darurat.

    Upaya pemulihan paling signifikan terlihat dari Telkomsel. Hingga 1 Desember 2025, operator tersebut mencatat 76,5% site seluler dan 79,7% jaringan IndiHome telah kembali beroperasi. Fokus pemulihan diarahkan ke wilayah yang terdampak paling parah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

  • Sinyal Darurat Dikebut, Satria & Starlink Dikerahkan Pulihkan Internet Sumatera

    Sinyal Darurat Dikebut, Satria & Starlink Dikerahkan Pulihkan Internet Sumatera

    Medan

    Guna mempercepat pemulihan akses telekomunikasi yang terdampak banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatera, pemerintah bersama operator menambah layanan berbasis satelit untuk memastikan konektivitas di lokasi bencana tetap tersedia.

    Direktur Utama Bakti Komdigi, Fadhilah Mathar, memaparkan bahwa pihaknya telah menambah titik akses internet di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) menjadi 14 lokasi dari sebelumnya 10 titik.

    “Hari ini kita sudah menyediakan sampai 14 lokasi. Memang ada lokasi yang belum bisa kita tempuh karena ada jalan yang putus. Alhamdulillah, kita dibantu oleh Basarnas, TNI, dan BNPB bisa memobilisasi ke lokasi-lokasi tersebut yang sangat membantu kami penyediaan backup akses internet,” ujar Fadhilah di Balai Monitoring Komdigi Medan, Senin (1/12/2025).

    Layanan internet berbasis satelit Starlink milik SpaceX juga turut membantu penyediaan konektivitas kepada pemerintah dengan memberikan 32 unit perangkat, termasuk dukungan genset untuk menghidupkan perangkat tersebut di lapangan.

    “Dan sekarang sudah mulai on air di beberapa tempat, termasuk misalnya di Tapanuli Tengah, antara lain di SMA dan juga posko-posko BNPB,” ucapnya.

    Ia menambahkan, kebutuhan titik baru masih terus berkembang. “Selain itu, kami harapkan apabila nanti di lokasi-lokasi penambahan baru karena per hari ini usulan dari BNPB, Pemda, maupun Kemendagri itu 139 lokasi. Nanti setelah ini kita koordinasi kembali untuk penyediaan backup berupa WiFi di lokasi-lokasi tersebut,” tutur perempuan yang disapa Indah ini.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa pengerahan akses internet satelit menjadi langkah kolaboratif untuk menjaga akses telekomunikasi di tengah belum pulihnya infrastruktur darat.

    “Memang saat ini kita sangat mengandalkan Satria dan Starlink ya untuk memenuhi kebutuhan emergensi dalam masa kritis ini, artinya di mana dalam persiapan untuk recovery keseluruhannya,” pungkas Wayan.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memimpin rapat koordinasi penanganan akses telekomunikasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

    Berdasarkan pantau detikINET yang berada di lokasi ada pimpinan penyelenggara telekomunikasi, yakni Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Direktur Utama Telkomsel Nugroho, Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison Desmond Cheung, Director & Chief Regulatory Officer XLSmart Merza Fachys, dan Market Access Manager Starlink Indonesia Tommy Des Mulianta.

    (afr/afr)

  • Telkomsel dan Komdigi Kebut Pemulihan Jaringan di Aceh hingga Sumatera

    Telkomsel dan Komdigi Kebut Pemulihan Jaringan di Aceh hingga Sumatera

    Bisnis.com, Jakarta — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

    Setelah bencana hidrometeorologi melanda wilayah tersebut, Telkomsel menurunkan perangkat pembangkin sinyal telekomunikasi tambahan untuk menjaga jaringan tetap aman dan terkedali. 

    Telkomsel mengerahkan tim siaga 24 jam, mengoperasikan genset cadangan dan mobil base transceiver station (BTS) hingga melakukan pengalihan backbone. 

    Telkomsel juga bekerja sama dengan PLN untuk penyediaan daya tambahan, hingga menambah kapasitas jaringan sesuai kebutuhan di lapangan. Seluruh proses dilakukan dengan prinsip cepat, terukur, dan tetap aman.

    Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menyampaikan komitmen perusahaan untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia bagi masyarakat terdampak. 

    “Fokus kami adalah mempercepat pemulihan jaringan, menyediakan akses komunikasi yang andal, dan menyalurkan bantuan bersama pemerintah,” ujarnya dikutip dari Instagram Telkomsel, Selasa (2/12/2025).

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi kerja cepat semua pihak yang membantu menjaga layanan komunikasi saat kondisi darurat. 

    Dia menekankan bahwa kerja sama ini penting agar warga terdampak tetap bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi. 

    Pemerintah juga berkomitmen mempercepat pemulihan jaringan dan menyalurkan bantuan sosial dengan lancar.

    Sekedar informasi, sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan konektivitas, Komdigi juga mengaktifkan layanan internet berbasis satelit SATRIA-1 di 10 titik terdampak banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

    Perangkat satelit telah dikirim oleh tim BAKTI Komdigi bersama BNPB, SAR, dan TNI, dan ditargetkan segera beroperasi.

    Meutya menegaskan bahwa akses internet darurat merupakan kebutuhan mendesak agar warga tetap terhubung setelah jaringan utama terganggu.

    SATRIA-1 sendiri dirancang untuk menjangkau wilayah 3T dan area sulit akses, termasuk saat terjadi bencana besar.

    Sebelumnya, Komdigi melaporkan hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025).

    Dengan pulihnya ratusan menara tersebut, warga di sejumlah kecamatan mulai kembali dapat berkomunikasi dengan keluarga. Dari total BTS yang sudah berfungsi normal, 564 berada di Provinsi Aceh, 112 di Sumatra Utara, dan 31 di Sumatra Barat.

    Diketahui terdapat 2.463 menara yang mengalami gangguan akibat banjir. Saat ini, 1.756 menara masih dalam proses perbaikan.

    Menara yang masih terdampak tersebar di Aceh sebanyak 975 dari 3.414 menara, Sumatra Utara sebanyak 707 dari 9.612 menara, dan Sumatra Barat sebanyak 74 dari 3.739 menara.

    Komdigi menyampaikan bahwa koordinasi intensif dengan operator seluler terus berlangsung untuk mempercepat pemulihan layanan, terutama di titik-titik yang terdampak banjir dan longsor.

    Selain BTS, pemerintah juga memperbaiki jaringan tulang punggung (backbone). Di Sumatra Utara, jalur Rantau–Padang Sidempuan serta Sibolga–Barus–Manduamas telah kembali tersambung setelah sebelumnya terputus akibat longsor. 

    Sementara itu, di Aceh, jalur backbone Banda Aceh–Bireun dan Samalanga juga telah berhasil dipulihkan. (Nur Amalina)

  • Menkomdigi Targetkan Sinyal Internet di Aceh, Sumut & Sumbar Pulih 4 Hari

    Menkomdigi Targetkan Sinyal Internet di Aceh, Sumut & Sumbar Pulih 4 Hari

    Medan

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menargetkan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) dalam empat hari. Ketiga provinsi tersebut mengalami gangguan sinyal internet akibat banjir dan tanah longsor.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah melakukan koordinasi terbaru dengan penyelenggara telekomunikasi, yakni Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XLSmart. Pada kesempatan yang sama hadir pula perwakilan Starlink.

    “Kalau Sumut dan Sumbar pemulihannya sudah mencapai di atas 95% untuk seluruh operator. Untuk Sumut pemulihan mencapai 90% untuk seluruh operator. Kita masih punya PR untuk Aceh yang saat ini down-nya masih di angkat 60%,” ujar Meutya dalam konferensi pers penanganan akses telekomunikasi di Balai Monitoring Medan, Senin (1/12/2025).

    Aceh diketahui yang paling terdampak dalam bencana kali ini, di mana jumlah base transceiver station (BTS) yang mati lebih besar dari yang terjadi di Sumut dan Sumbar. Persoalan ketersediaan listrik, bahan bakar, hingga akses ke lokasi membuat proses pemulihan terkendala.

    Usai melakukan koordinasi dengan operator seluler dan menemukan kesepakatan bahwa sinyal internet akan kembali hidup diakses oleh masyarakat sekitar dalam empat hari.

    “Fokus dari teman-teman operator itu untuk melakukan percepatan di Aceh dengan catatan jika listrik sudah tersedia, karena teman-teman dan kami juga berkoordinasi dengan PLN. PLN mengatakan kalau dalam 4 hari begitu dulu ya, itu mudah-mudahan sudah bisa menyalakan listriknya. Maka dengan demikian kita cukup optimis bahwa di tanggal 5 itu untuk Aceh dengan catatan jika listrik maka ini bisa up 75%,” tutur Meutya.

    Lebih lanjut Menkomdigi mengatakan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh saat ini mencapai 40%. Dengan target penanganan dalam empat hari, diharapkan mencapai 75%, yaitu tanggal 5 Desember.

    “Kemudian kami juga dalam empat hari itu tentu melakukan percepatan yang di luar perdekatan koneksi dari BTS, yaitu dari satelit. Dari Bakti Komdigisudah menurunkan saat ini 10 titik masih akan bertambah lagi 5. Tidak tertutup kemungkinan kita akan tambah terus jika diperlukan,” ungkap Menkomdigi.

    “Dan kemudian dari starlink tadi kita sudah membantu lebih dari 100 titik tetap 149 ya yang disebarkan di tiga wilayah provinsi. Kita dapat bekerjasama keras untuk penentuan titik dengan pemerintah,” pungkasnya.

    (agt/afr)