Tag: Merza Fachys

  • CDMA Telah Berakhir, Integrasi Lebih Mudah

    CDMA Telah Berakhir, Integrasi Lebih Mudah

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menegaskan telah menerapkan teknologi GSM secara penuh sehingga integrasi infratruktur jaringan dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) atau XL Axiata dapat terjadi dengan lebih cepat. 

    Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan perusahaan telah menerapkan 4G sejak 2015, sehingga dari sisi teknologi, Smartfren dan XL Axiata tidak ada perbedaan. 

    “Jadi FREN sudah sama dengan operator lain, CDMA udah berakhir. Kita sama dengan EXCL. KIta tidak punya 2G dan 3G,” kata Merza, Kamis (12/12/2024).

    Untuk diketahui, Smartfren awalnya hadirnya dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) bersama dengan bolt, dan lain sebagainya. Sementara itu, XL menggunakan GSM bersama dengan Telkomsel, Indosat dan lain-lain. 

    Kemudian pada 2016, Smartfren mengumumkan beralih ke GSM seiring dengan hadirnya 4G LTE. Pada periode tersebut, sebanyak 12 juta pelanggan Smartfren masih menggunakan CDMA dan 1,3 juta menggunakan GSM 4G LTE.

    Adapun saat ini sebanyak 34,5 juta pelanggan Smartfren diklaim seluruh telah menggunakan 4G LTE.

    Merza mengatakan dengan pemanfaatan 4G LTE, kata Merza, integrasi dengan XL Axiata akan makin mudah. Namun, dia belum dapat menyebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan integrasi keduanya. Harapan Merza, integrasi berjalan cepat. 

    “Integrasi lebih mudah. Diharapkan jauh lebih sederhana mudah-mudahan waktunya lebih cepat. Kolaborasi ini akan menghasilkan sinergi yang lebih bermanfaat karena jaringan kita lebih,” ujar Merza.

    Sebelumnya, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart), entitas hasil merger XL Axiata dan Smartfren, diperkirakan mengoperasikan spektrum frekuensi sebesar 152 MHz untuk melayani 94,5 juta pelanggan. 

    Spektrum frekuensi tersebut berasal dari 90 MHz milik XL Axiata (15 MHz/900 MHz, 45 MHz/1800 MHz, dan 30 MHz/2100 MHz) dan 62 MHz milik Smartfren (22 MHz/850 MHz dan 40 MHz/ 2300 MHz). Jumlah tersebut masih berpotensi berubah karena harus melalui perhitungan terlebih dahulu oleh regulator Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    Adapun jika dibandingkan dengan Indosat yang total menggunakan spektrum frekuensi sebesar 135 MHz, maka jumlah spektrum frekuensi tersebut lebih besar 17 MHz, dengan jumlah pelanggan terlayani XLSmart lebih sedikit. Indosat melayani 98,7 juta pelanggan pada kuartal III/2024, sementara itu XLSmart diperkirakan melayani 94,5 juta pelanggan. 

    PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. 

    Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”). 

    Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia. 

    XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

    “Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek dikutip Rabu (11/12/2024). 

  • Bos Smartfren Ungkap Nasib Karyawan Usai Merger jadi XLSmart

    Bos Smartfren Ungkap Nasib Karyawan Usai Merger jadi XLSmart

    Jakarta, CNN Indonesia

    XL dan Smartfren menegaskan tidak akan melakukan rasionalisasi selama proses merger kedua perusahaan menjadi entitas baru bernama XLSmart.

    “Kita sudah sepakat kedua pemegang saham bahwa seluruh karyawan akan bergabung di PT XLSmart. Jadi tidak ada rencana untuk melakukan rasionalisasi,” ujar Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren dalam jumpa pers di Kantor Smartfren, Jakarta, Kamis (12/12).

    Menurut Merza, entitas baru tersebut nantinya akan membuka kesempatan-kesempatan baru untuk para karyawan menyalurkan kompetensinya.

    “Inilah yang disepakati oleh kedua pihak,” tambahnya.

    CEO Smartfren Andrijanto Muljono menjelaskan pemegang saham telah menyetujui policy atau kebijakan yang diberi nama leave and shift yang akan mengawal migrasi karyawan ke entitas baru.

    “Basically adalah bahwa karena nanti akan ada dua sistem ke HRD ya. Tentunya ada perbedaan sistem compensation-nya. Nah, dengan adanya leave and shift ini kita akan menuju kepada harmonisasi di mana yang terbaik akan menjadi acuan,” katanya dalam acara yang sama.

    Dengan kebijakan tersebut, kata Andri, kompensasi salah satu pihak akan disesuaikan ke level yang terbaik. Kemudian, jika ada kebijakan yang dianggap baik di salah satu perusahaan, maka akan diterapkan di XLSmart.

    “Jadi ini tentunya sangat menguntungkan buat karyawan yang joining ke perusahaan ini,” tuturnya.

    Kemudian, Andri juga menjelaskan bahwa karyawan akan diberikan treatment yang terbaik di entitas baru. Misalnya, ada bonus saat XLSmart resmi beroperasi.

    “Karyawan immediately dapat joining bonus. Lalu apabila mereka berkontribusi baik dengan performance yang baik dan memenuhi KPI, nanti di akhir tahun 2025 itu akan ada lagi yang namanya bonus prestasi yang jumlahnya 2 kali lipat daripada bonus prestasi yang normal yang berlaku,” terangnya.

    Lebih lanjut, Andri mengatakan saat ini pihaknya belum memikirkan soal tumpang tindih peran karyawan dan redudansi. Namun, jika terpaksa melakukan rasionalisasi, ia menyebut kompensasi yang diberikan akan jauh lebih tinggi daripada yang diatur oleh pemerintah.

    Hal senada disampaikan Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini pada jumpa pers, Rabu (11/12). Ia memastikan tidak akan ada rasionalisasi selama proses integrasi berlangsung.

    “Bukan cuma welcome, tapi encouraged untuk bergabung dengan MergeCo. Jadi, tidak akan ada rasionalisasi sebelum legal day 1. Jadi, tidak ada rasionalisasi,” katanya di Gedung Cyber 2, Jakarta, Rabu (11/12).

    “Dan juga nantinya, walaupun nanti setelah jangka waktu tertentu harus dilakukan rasionalisasi, itu payment dan kompensasinya itu sudah diperhitungkan sehingga akan fair, bahkan mungkin lebih dari fair ya, untuk para karyawan yang terkena rasionalisasi,” tambahnya.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Smartfren Bakal Hilang Usai Merger XL Axiata, Ini Penjelasannya

    Smartfren Bakal Hilang Usai Merger XL Axiata, Ini Penjelasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua operator seluler XL Axiata dan Smartfren mengumumkan merger menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau XL Smart. XL Axiata bertahan sebagai entitas perusahaan dan Smartfren serta SmarTel bergabung dalam perusahaan gabungan tersebut.

    Keputusan itu membuat Smartfren sebagai perusahaan akan menghilang. Semua data seperti balance sheet, laporan keuangan, report, hingga cash flow yang ada di dalam perusahaan akan berpindah XL.

    “Karena semua laporan keuangannya, pelanggannya, spektrumnya semua dipindah,” kata CFO Smartfren, Antony Susilo, dalam konferensi pers terkait Merger XL-Smartfren, Kamis (12/12/2024).

    Begitu juga jumlah pengguna Smartfren akan dilebur bersama pengguna XL Axiata menjadi entitas baru dalam XL Smart. Jumlah pengguna setelah digabungkan berkisar 94,5 juta pengguna.

    Ini berdasarkan catatan laporan kedua perusahaan pada kuartal III-2024, sebanyak 58,6 juta untuk XL Axiata dan 35,9 juta milik Smartfren.

    Saham Smartfren (FREN) juga menghilang dan pemegang saham sebelumnya akan terkonversi ke dalam XL Axiata (EXCL). Pihak Smartfren akan melakukan beberapa proses sebelum saham itu dipindahkan.

    Pertama, mereka akan meminta persetujuan kepada IDX, Bursa Efek dan OJK untuk proses ini. Setelah selesai akan melakukan RUPSLB pada kuartal I-2025 untuk meminta persetujuan dari shareholder.

    “Apabila ini semua sudah selesai rampung di dapatkan, maka otomatis saham fren itu akan hilang pindah ke saham XL. Jadi pemegang saham FREN ini yang saat ini ada ini akan semua akan terkonversi menjadi saham XL,” jelasnya.

    Rasio konversi saham telah disampaikan dalam keterbukaan informasi. Sebagai contoh pemegang 94 lembar saham FREN akan mendapatkan satu lembar saham XL.

    “Karena harganya sudah ditetapkan, harga share price-nya itu di angka Rp 2.350 untuk saham XL. Sedangkan untuk saham FRAM di harga Rp 25. Nah, itu proporsi Rp 2350 dibagi Rp 25 adalah 94,” ungkap dia.

    Tiga Brand XL-Smartfren Masih Ada

    Meski secara perusahaan tidak ada lagi, brand Smartfren masih akan tersedia saat merger diresmikan. Brand itu akan tetap bertahan bersama dua brand lain yakni XL dan Axis.

    “Dalam perjanjian ini XL Smart akan tetap mempertahankan produk dengan 3 brand, jadi 2 brand utama di XL Axiata ini yaitu XL dan Axis tetap, kemudian smartfren juga akan tetap dipertahankan dan kemudian 3 brand tersebut akan terus dipertahankan,” kata Presiden Ditrktur Smartfren, Merza Fachys dalam kesempatan yang sama.

    Pada konferensi pers yang dilakukan Rabu (11/12/2024), Group CEO & Managing Director Axiata, Vivek Sood, dalam Press Conferen Update Merger XL Smartfren menelaskan hal serupa. Ketiga brand tetap akan tersedia saat merger terjadi.

    Namun ini akan bergantung dari rekomendasi manajemen baru soal produk nantinya. Sejauh ini, dia mengatakan semua brand dalam dua perusahaan memiliki segmen yang berbeda.

    “Namun fokusnya di sekitar sinergi dari integrasi jaringan,” ucapnya.

    Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan brand tersebut tetap akan ada sambil menunggu kondisi nantinya. “Bisa melihat dari kondisi perusahaan dan juga kondisi market,” kata Dian.

    Nasib Pegawai

    Bahasan nasib pegawai juga disinggung dalam merger XL Smart. Merza menjelaskan kedua pemegang saham sepakat tidak ada rasionalisasi pegawai usai merger.

    Dia menjelaskan akan lebih banyak peluang yang akan didapatkan oleh para pegawai. Mereka akan diberikan kesempatan untuk menyalurkan semua kompetensinya.

    CEO Smartfren Andrijanto Muljono menjelaskan pemegang saham menyetujui dua policy terkait karyawan. Yakni leave and shift policy serta lose policy, dan akan menerapkan sistem yang terbaik untuk HRD.

    “Nah, dengan adanya leave and shift ini kita akan menuju kepada harmonisasi di mana yang terbaik akan menjadi acuan. Nah, dengan demikian tentunya di dalam satu ya salah satu dari kita akan di-adjust kepada level yang terbaik. Dan juga bila ada yang baik dari smartfren maupun dari sisi XL itu akan menjadi acuan yang akan dipakai. Nah, jadi ini tentunya sangat menguntungkan buat karyawan yang joining ke perusahaan ini,” jelasnya.

    Sementara itu lose policy adalah menawarkan treatment bagi karyawan yang akan bergabung dengan entitas baru. Misalnya mereka akan mendapatkan joining bonus setelah hari pertama merger resmi terjadi.

    Mereka juga akan mendapatkan bonus akhir tahun 2025 dua kali lipat dari bonus prestasi yang berlaku. Ini didapatkan jika pegawai menjalankan performance yang baik dan memenuhi KPI.

    Jika ada duplikasi atau redudansi saat XLSmart berjalan, maka perusahaan menjanjikan akan memberikan penawaran lebih tinggi dari aturan yang berlaku.

    “untuk menjamin hak-hak karyawan bahkan memberikan lebih daripada yang menjadi kewajiban,” ucap Andrijanto.

    (fab/fab)

  • Merger XL Axiata-Smartfren Jadi Momen Bersejarah Industri Telekomunikasi Indonesia – Page 3

    Merger XL Axiata-Smartfren Jadi Momen Bersejarah Industri Telekomunikasi Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – XL Axiata dan Smartfren telah bersepakat untuk bergabung dalam satu entitas. Nantinya, kedua perusahaan operator seluler tersebut akan melebur menjadi perusahaan bernama XLSmart.

    Menurut President Director Smartfren Merza Fachys, bergabungnya XL Axiata dan Smartfren akan menjadi peristiwa bersejarah bagi industri telekomunikasi di Indonesia. Sebab, konsolidasi operator seluler ini merupakan hal yang sudah dicita-citakan sejak lama.

    “Ini lah penggabungan yang akan menjadi peristiwa bersejarah bagi industri telekomunikasi di Indonesia. Dengan demikian, kita akan mempunyai satu peristiwa besar yang dicita-citak sejak lama yaitu konsolidasi industri,” tuturnya dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

    Merza menuturkan, ide konsolidasi operator seluler ini memang sudah dicanangkan sejak kepemimpinan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

    Rudiantara, ketika itu, memang beberapa kali menyatakan keinginannya agar Indonesia memiliki tiga sampai empat operator telekomunikasi saja.

    “Mudah-mudahan dengan terjadinya perjanjian ini, maka XLSmart betul-betul akan menjadi wujud nyata dari terjadinya konsolidasi industri seluler di Indonesia,” tuturnya melanjutkan.

    Dijelaskan lebih lanjut, dalam merger ini, XLSmart akan tetap mempertahankan produk yang tersedia dengan tiga brand. Ada XL dan Axis dari XL Axiata, serta Smartfren juga akan dipertahankan sebagai produk.

     

  • Bos Smartfren Buka Suara Soal CEO XL Axiata Mundur Saat Proses Merger

    Bos Smartfren Buka Suara Soal CEO XL Axiata Mundur Saat Proses Merger

    Jakarta

    President Director Smartfren Merza Fachys merespons terkait mundurnya Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini. Padahal, kedua operator seluler ini tengah dalam proses merger.

    Merza meyakini bahwa keputusan Dian melepas jabatan itu sudah melalui pertimbangan yang matang. Sebagai informasi, Dian ditunjuk sebagai Presiden Direktur & CEO XL Axiata sejak 2015 menggantikan Hasnul Suhaimi.

    Mundurnya Dian secara mendadak menimbulkan efek domino terhadap pegawai XL Axiata yang melakukan cuti massal pada Jumat (6/12). Aksi mereka menuntut transparansi terhadap induk perusahaan Axiata akan proses merger antara XL Axiata dan Smartfren.

    Terkait kondisi internal yang terjadi di XL Axiata, Merza optimistis tidak akan mempengaruhi proses merger antar kedua operator seluler.

    “Terkait dengan mundurnya Ibu Dian Siswarini dari posisi CEO XL Axiata, kami yakin keputusan tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang dan tidak akan mempengaruhi proses merger Smartfren dengan XL,” ujar Merza kepada detikINET, Senin (9/12/2024).

    Seperti diketahui, para pemegang saham Smartfren dan XL Axiata, yakni PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data dan PT Bali Media Telekomunikasi (Sinar Mas) dan Axiata Group Berhad (Axiata), sepakat untuk memasuki babak baru rencana penggabungan kedua anak perusahaannya.

    Adapun kedua para pemegang saham Smartfren dan XL Axiata itu sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bersifat tidak mengikat, pada Rabu (15/5). Proses penjajakan tersebut digadang-gadang akan menemukan hasilnya di akhir tahun 2024. Jika merger XL Axiata dan Smartfren terwujud, maka jumlah operator seluler di Indonesia tinggal menyisakan tiga perusahaan.

    Kabar terakhir dari proses ini adalah Rabu, 24 Oktober 2024 yang lalu. Saat itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini di Sleman, DI Yogyakarta mengatakan proses due diligence untuk rencana merger XL Axiata-Smartfren akan berakhir. Proses merger diharapkan bisa rampung di akhir 2024 asalkan Komdigi dan OJK merespons cepat. Kedua pihak ingin merger bisa segera terlaksana. Bola nanti selanjutnya di tangan pemerintah.

    “Bahwa memang target penyelesaiannya akhir tahun ini ya. Tapi kembali lagi bahwa closing dari merger ini sangat ditentukan oleh approval dari 2 institusi yang paling mempengaruhi dari Kementerian Komdigi dan dari OJK,” kata Dian. Namun sebelum merger XL Axiata dan Smartfren terjadi, Dian Siswarini mundur.

    Berdasarkan dikutip dari keterbukaan informasi, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur XL Axiata sejak 3 Desember 2024. Nanti pengunduran tersebut akan berlaku efektif sejak diperoleh berdasarkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.

    “Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” ucap Corporate Secretary XL Axiata Rany Astary Rachman.

    Selanjutnya, permohonan pengunduran diri Dian Siswarini akan diputuskan dalam RUPS sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    (agt/fay)

  • Senjata Penipu dan Bandar Judi, Registrasi Kartu SIM Dikaji Ulang

    Senjata Penipu dan Bandar Judi, Registrasi Kartu SIM Dikaji Ulang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aturan registrasi kartu SIM prabayar yang sekarang berlaku, sedang dikaji ulang oleh pemerintah agar eksekusi program tersebut lebih terstruktur lagi.

    Sehingga registrasi prabayar benar-benar dilakukan oleh masyarakat yang berhak melakukan pendaftaran. Saat ini pemerintah tengah menggodok teknisnya.

    Selama ini kartu prabayar diregistrasi dengan mendaftarkan data Nomor Induk Kependudukan dan nomor KK melalui kanal yang disiapkan tiap operator seluler. Syarat registrasi ini hanya bisa dilakukan satu NIK untuk tiga nomor per operator seluler.

    Artinya, belum ada mekanisme bagi warga RI untuk mengecek penyalahgunaan NIK miliknya oleh orang lain. Penyalahgunaan ini padahal adalah modus utama penipu dan pelaku kejahatan seperti bandar judi online, pinjol ilegal, hingga phising lewat link palsu.

    “Memang tadi sempat wacana kami berdiskusi tentang langkah-langkah lanjutan terkait dengan registrasi prabayar ini. Kita ingin melakukan upaya lebih terstruktur ke depannya,” kata Plt Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Ismail di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, dikutip Jumat (6/12/2024).

    Namun Ismail belum bisa membicarakan model pendaftaran kartu prabayar lebih lanjut. Karena masih ada diskusi yang perlu dilakukan.

    “Ini sedang kami akan tindak lanjuti pembahasannya teknisnya, bagaimana ke depannya untuk registrasi prabayar ini,” jelasnya.

    “Jadi registrasi masih sesuai dengan regulasi yang ada. Bahwa satu NIK bisa mendaftar tiga nomor per operator. Masih seperti itu,” tutur Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys dalam kesempatan yang sama.

    Registrasi wajah

    Sebelumnya, Kominfo yang kini menjadi Komdigi mengungkapkan rencana cara baru registrasi kartu SIM. Bukan lagi dengan mengirimkan data SIM dan Nomor KK, tetapi dengan menggunakan pengenalan wajah.

    Salah satu yang mungkin berdampak adalah warung-warung penjual kartu perdana operator seluler. Penjualan masih bisa tetap dilakukan.

    Namun untuk registrasi tak bisa langsung dilakukan. Sebab sistem pengenalan wajah melalui gerai operator atau sistem yang ada di dalam HP.

    Nantinya, registrasi dengan biometrik bukan hanya dilakukan pada pengguna baru. Namun mereka yang sudah mendaftarkan nomor HP juga akan melakukannya, dengan batas waktu hanya untuk melaporkan face recognition saja.

    Ada banyak manfaat dengan penggunaan sistem pengenalan wajah ini. Salah satunya mencegah aksi penipuan registrasi, karena penggunaan data yang bukan miliknya.

    (dem/dem)

  • Smartfren Minta Komdigi Tinjau Ulang Rencana Registrasi Prabayar Biometrik

    Smartfren Minta Komdigi Tinjau Ulang Rencana Registrasi Prabayar Biometrik

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) meminta pemerintah untuk mengkaji kembali rencana implementasi pendaftaran prabayar dengan biometrik untuk menekan praktik judi online di pelanggan seluler. 

    Implementasi biometrik membuat operator seluler mengetahui dengan pasti pelanggan yang menggunakan produk mereka sehingga sulit disalahgunakan.  

    Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan penggunaan biometrik untuk pendaftara prabayar masih dalam tahap diskusi antara operator seluler dengan Komdigi. Langkah tersebut belum akan diimplementasikan dalam waktu dekat. 

    Penerapan biometrik, kata Merza, membutuhkan kesiapan di seluruh ekosistem, bukan hanya di operator seluler dan Komdigi saja. 

    “Tidak sekadar caranya. Ekosistemnya harus dibentuk dahulu, apakah dukcapilnya siap? outlet siap atau tidak? itu kan harus disiapkan dahulu,” kata Merza kepada Bisnis, Rabu (4/12/2024). 

    Sebelumnya, Komdigi berencana menerapkan biometrik untuk registrasi prabayar secara terbatas pada wilayah tertentu, mengingat perangkat dan sarana yang diperlukan masih belum merata. Masyarakat juga belum teredukasi dengan baik khususnya yang tinggal di wilayah nonperkotaan.

    Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif ICT Heru Sutadi tidak mempermasalahkan penerapan biometrik untuk registrasi kartu prabayar dilakukan untuk wilayah tertentu atau terbatas.

    Hal tersebut dapat menjadi uji coba untuk melihat apakah penerapan biometrik untuk registrasi kartu prabayar bisa berjalan baik atau tidak.

    Heru juga melihat dengan diterapkan biometrik untuk registrasi kartu prabayar di wilayah tertentu untuk sementara waktu akan membuat data yang didapatkan akan maksimal dan lebih valid.

    “Jadi nanti pelanggan lebih dapat dikenali dan dipastikan, misal laki atau perempuan, posisi geografis di mana, dan dipastikan A itu ya si A, bukan pakai identitas orang lain. Secara kualitas datanya akan lebih valid,” tutur Heru.

    Lebih lanjut, Heru menyampaikan dengan diterapkan biometrik untuk registrasi kartu prabayar diperkirakan adanya penurunan jumlah pengguna kartu prabayar.

    Akan tetapi, penurunan itu akan berdampak baik dikarenakan tidak ada lagi pengguna kartu prabayar yang melakukan kejahatan atau penipuan kepada masyarakat.

    Senada dengan Heru, Pengamat Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus Edward mengatakan penerapan biometrik untuk registrasi kartu prabayar bakal menekan angka kasus penipuan di masyarakat.

    Namun, Ian menyoroti gerai operator seluler yang perlu mengupgrade perangkat guna mendukung penerapan biometrik untuk registrasi.

    “Hanya untuk gerai harus menambah perangkat dan juga harus memenuhi kebijakan dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP),” kata Ian.

    Dengan adanya peningkatan dari perangkat di gerai operator seluler, Ian menyebut hal ini bakal membuat penambahan biaya yang perlu ditanggung oleh operator seluler.

    Sebab, akan adanya penambahan alat dan akses lainnya yang memerlukan biaya yang cukup besar guna selaras dengan regulasi yang ada.

    “Pasti dengan tambahan alat dan akses ke database kependudukan perlu biaya tambahan. Sehingga akan menambah biaya akibat regulasi,” pungkasnya.

    Head of External Communication XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan teknologi biometrik, terutama pengenalan wajah, telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

    Sensor dan algoritma yang digunakan kini lebih akurat dan dapat diandalkan untuk skala besar, seperti dalam proses pendaftaran pelanggan seluler. 

    Pemerintah juga telah mengeluarkan regulasi yang mendukung implementasi biometrik, seperti PM 05/2021 yang memberikan landasan hukum untuk validasi data pelanggan menggunakan teknologi ini. 

    Selain itu, rancangan Perdirjen untuk implementasi validasi data pelanggan melalui biometrik saat ini sedang dalam tahap diskusi, yang makin memperkuat dasar hukum bagi operator telekomunikasi.

    “Banyak operator telekomunikasi, termasuk XL Axiata, juga telah menunjukkan minat dalam pengurangan biaya terkait proses Know Your Customer (KYC) melalui validasi biometrik, sehingga dukungan dari industri ini dapat mempercepat implementas,” kata Henry. 

  • Smartfren-XL Axiata Jamin ARPU Aman meski Transfer Pulsa Diperketat

    Smartfren-XL Axiata Jamin ARPU Aman meski Transfer Pulsa Diperketat

    Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memastikan pelarangan transfer pulsa di atas Rp1 juta yang telah diterapkan beberapa bulan lalu tidak berdampak pada nilai rerata pendapatan perpelanggan (ARPU) yang mereka raup. 

    Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menjelaskan bahwa pembatasan transfer pulsa diterapkan saat pengguna ingin mentrasfer pulsa ke pengguna lainnya, bukan terkait penggunaan. Pelanggan membeli dahulu pulsa dari operator kemudian menyalurkannya ke pelanggan lain. 

    “ARPU kan pemakaian seharusnya tidak mempengaruhi bisnis operator seluler,” kata Merza kepada Bisnis, Selasa (3/12/2024). 

    Sekadar informasi, pada kuartal III/2024 Smartfren mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk FREN sebesar Rp1 triliun. Pendapatan perusahaan turun 1% menjadi Rp8,54 triliun. Sementara itu, beban usaha naik 4,78% YoY menjadi Rp 8,7 triliun. 

    Senada, Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer, Yessie D. Yosetya mengatakan bahwa larangan transfer pulsa serta merta membuat ARPU perusahaan turun 

    “Tidak berdampak,” kata Yessie kepada Bisnis.

    Pada kuartal III/2024 XL Axiata mengalami kenaikan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU). Dalam paparan kinerjanya, XL berhasil mendapatkan ARPU blended sebesar Rp43.00 pada sembilan bulan pertama 2024. Angka ini naik Rp2.000 dibandingkan dengan sembilan bulan pertama 2023 yang hanya menembus angka Rp41.000. 

    Adapun, ARPU Rp43.000 pada sembilan bulan pertama 2024 merupakan campuran dari pengguna prabayar dan pascabayar. Dalam laporan tersebut, pelanggan prabayar XL menyumbang Rp42.000 dan pelanggan pascabayar menyumbang Rp88.000.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan mempertajam kembali larangan transfer pulsa di atas Rp1 juta yang telah berjalan selama ini agar lebih optimal dalam menekan transaksi judi online (judol).

    Komdigi menegaskan telah membatasi transfer pulsa Rp1 juta per hari. Nilai pembatasan akan dievaluasi kembali mengingat nilai transaksi judi online di masyarakat menyentuh nominal kecil hingga Rp50.000.

    Komdigi menggelar rapat bersama opsel dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membahas hal tersebut.

    Konferensi Pers Komdigi, PPATK dan Operator Seluler bahas judi onlinePerbesar

    “Aktivitas maksimal Rp1 juta itu sudah berjalan dan sudah dilakukan oleh seluruh operator itu terus berjalan, kita rapat untuk mempertajam lagi ke depan untuk lebih efektif lagi, jadi itu sudah jalan,” kata Plt Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Ismail di Kantor Komdigi, Selasa (3/12/2024). 

    Adapun, Komdigi hari ini melakukan rapat koordinasi dengan jajaran opsel dan PPATK untuk membahas langkah-langkah dan rencana tindak lanjut dalam mengantisipasi pencegahan judi online dan aktivitas-aktivitas ilegal lainnya di ruang digital.

    Terdapat 2 topik utama yang dibahas yaitu upaya melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terjebak atau mendapat kondisi yang sulit karena terjebak mengikuti aktivitas judi online.

    “Itu akan dilakukan melalui media pelanggan masing-masing seluler operator. Sosialisasi dalam berbagai bentuknya, ada yang segmented, ada yang targeted, dan sebagainya,” jelasnya. 

    Topik kedua yaitu membahas terkait upaya pencegahan transaksi transfer pulsa digunakan sebagai alat bayar dalam aktivitas judi online.

    Dalam hal ini termasuk upaya penerapan pembatasan transfer pulsa Rp1 juta yang dipertajam. 

    “Ini preliminary meeting, baru meeting yang masih awal gitu, jadi kami akan tindak lanjuti lagi dalam bentuk rapat-rapat teknis ke depan untuk lebih membahas secara detail langkah-langkah dan proses yang akan dimasukan selanjutnya,” tuturnya. 

  • Nomor WhatsApp Penipu dan Bandar Judi Ternyata Tak Bisa Diblokir

    Nomor WhatsApp Penipu dan Bandar Judi Ternyata Tak Bisa Diblokir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Akun di WhatsApp ternyata tak terdampak meski nomor HP yang digunakan telah diblokir. Ini diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel, Nugroho.

    “Berbeda dengan komunikasi menggunakan nomor MSISDN (Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number) biasa, kalau WhatsApp itu kita blok di networknya operator, tidak terblok di WhatsApp,” kata Nugroho ditemui di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Selasa (3/12/2024).

    Dia menjelaskan pihak operator tengah memperjuangkan terkait keamanan digital di telekomunikasi bisa diandalkan. Hal tersebut tengah dilakukan lewat Asosiasi Penyelenggara Telekonmunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) kepada pemerintah.

    Langkah-langkah tersebut tengah diperjuangkan. Dia menjanjikan akan memberikan informasi jika sudah ada informasi terbaru.

    “Itu sedang kami perjuangkan melalui ATSI dengan seluruh operator selulear kepada pemerintah. Nanti insyaallah akan ada langkah-langkah berikutnya yang kita update,” jelasnya.

    Sebelumnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR, November 2023, operator seluler pernah menyatakan hal serupa. WhatsApp ataupun platform digital lain masih bisa digunakan meski nomor ponsel tidak lagi digunakan.

    Saat itu, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyebut belum ada regulasi mengatur identitas nomor pelanggan bisa digunakan untuk aktivitas lain. Pihak operator mengajukan untuk satu nomor hanya boleh digunakan oleh orang yang sama.

    “Jadi kalau punya nomor 0881xxx yang hari ini dipakai, kemudian dipakai WhatsApp, kemudian enggak langganan lagi karena enggak diisi ulang, WA ini tetap hidup dengan nomor itu,” jelasnya.

    “Ini salah satu kekosongan karena regulasi tidak mengatur apakah identitas nomor pelanggan yang 0881 sekian itu boleh digunakan untuk yang lain-lain,” lanjutnya.

    (dem/dem)

  • Cegah Judol, Indosat-Smartfren-XL Tanggapi Batas Transfer Pulsa Rp 1 Juta

    Cegah Judol, Indosat-Smartfren-XL Tanggapi Batas Transfer Pulsa Rp 1 Juta

    Jakarta

    Operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, dan XL Axiata turut merespons terkait pemerintah akan menerapkan batas transaksi transfer pulsa Rp 1 juta per hari. Pembatasan tersebut merupakan cara baru dalam menekan judi online di masyarakat.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pemerintah dalam memberantas praktik judi online dalam rangka melindungi masyarakat Indonesia.

    “Terkait aturan pembatasan transfer pulsa, kami berharap aturan tersebut dapat mengurangi atau mencegah aktivitas judi online,” ujar Steve, Senin (5/8/2024).

    Indosat berharap pembatasan transfer pulsa ini mempertimbangkan juga perekonomian para pelaku usaha yang berjualan pulsa.

    “Agar tetap terjaga dan Indosat dapat terus menghadirkan pengalaman yang mengesankan dalam memenuhi kebutuhan digital pelanggan,” ucapnya.

    Sementara itu, Smartfren pun mendukung upaya pemerintah dalam memberantas judi online. Disampaikan Presiden Director Smartfren, Merza Fachys, jika pembatasan transfer pulsa sebagai salah satu solusi untuk membatasi ruang gerak judi online, maka Smartfren mendukung dan akan menjalankannya.

    “Meskipun demikian batasnya harus masih dapat memberikan peluang seluruh layanan Smartfren akan dapat digunakan oleh para pelanggannya, misalkan Rp 2 juta rupiah, sebagai mana batas di sektor keuangan untuk pengguna layanan uang elektronik yang reguler,” kata Merza.

    Sementara itu, XL Axiata mendukung kebijakan pemerintah dalam memberantas judi online, salah satunya dengan membatasi transfer pulsa.

    “Saat ini sedang ada diskusi bersama mengenai hal tersebut dengan para operator termasuk XL Axiata. Saat ini kami masih mempelajari mengenai hal tersebut. Pada prinsipnya, kami sangat mendukung untuk pemberantasan judi online (judol) dengan cara yang paling tepat,” pungkas Group Head Corporate Communications XL Axiata, Reza Zahid Merza.

    Diberitakan sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi akan memberlakukan pembatasan transfer pulsa maksimal Rp 1 juta per hari. Sebelumnya, Kominfo mengendus banyak transaksi pulsa mencurigakan dalam jumlah besar, di mana ini disinyalir untuk kegiatan main judi online.

    Belum diketahui kapan aturan pembatasan transfer pulsa itu akan diberlakukan. Namun, ia mengungkapkan sudah menyampaikan niat pemerintah itu kepada para operator seluler yang beroperasi di tanah air.

    “Yang soal pulsa itu sudah diputuskan secara lisan, itu sudah kita sampaikan ke dirut opsel Indosat, Telkomsel, Smartfren, XL. Mereka sudah tersosialisasi lah, Kominfo akan ada regulasi transfer pulsa maksimal Rp 1 juta per hari, supaya pulsa tidak jadi komoditas judi online,” ucap Budi.

    (agt/fay)