Tag: Merza Fachys

  • Ada Operator HP ‘Baru’ 16 April 2025, Cek Bos dan Pemiliknya

    Ada Operator HP ‘Baru’ 16 April 2025, Cek Bos dan Pemiliknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah melalui proses panjang, XL Axiata dan Smartfren akhirnya resmi merger. Nama penggabungan itu, XLSmart akan mulai beroperasi pada 16 April 2024 mendatang.

    “Legal day 1 nya akan tanggal 16 April 2025,” kata Chairman Sinarmas Telecommunication & Technology Franky Oesman Widjaja dalam acara konferensi pers, di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Merger tersebut telah mendapatkan persetujuan dari regulator. Mulai dari Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan persetujuan secara prinsip dari Kementerian Komunikasi dan Digital.

    Tiga merek yang sebelumnya tersedia pada setiap perusahaan, XL,Smartfren dan Axis akan tetap dipertahankan setelah XLSmart terbentuk.

    “Misi kami jelas untuk meningkatkan ekonomi digital Indonesia, agar mempercepat transisi ekonomi, sebagai layanan yang baik bisa menghadirkan konektivitas dan mendorong inovasi,” kata Presiden Direktur XLSmart, Rajeev Sethi dalam kesempatan yang sama.

    Dalam merger ini, Axuata Group Berhard dan Sinar Mas menjadi pemegang saham pengendali bersama. Keduanya memiliki masing-masing 34,8% saham XLSmart.

    Merger itu bernilai US$6,5 miliar. XL dipertahankan sebagai entitas korporasi dan Smartfren serta SmartTel bergabung menjadi OT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau XLSmart.

    Berikut susunan direksi dan komisaris XLSmart:

    Direksi XLSmart

    Presiden Direktur & CEO: Rajeev Sethi
    Direktur & CFO: Antony Susilo
    Direktur & CTO: Shurish Subbramaniam
    Direktur & CCO: David Arcelus Oses
    Direktur & CRO: Merza Fachys
    Direktur & CIO: Yessie D. Yosetya
    Direktur & Chief Enterprise & Strategic Relationships: Andrijanto Muljono
    Direktur & Chief Strategy and Home: Feiruz Ikhwan
    Direktur & CHRO: Jeremiah Ratadhi

    Dewan Komisaris XLSmart

    Presiden Komisaris: Arsjad Rasjid
    Komisaris: Vivek Sood
    Komisaris: L. Krisnan Cahya
    Komisaris: Nik Rizal Kamil
    Komisaris: Sean Quek
    Komisaris: David R. Dean
    Komisaris Independen: Retno Lestari Priansari Marsudi
    Komisaris Independen: Robert Pakpahan
    Komisaris Independen: Willem Lucas Timmermans

    (dem/dem)

  • XL Axiata dan Smartfren Merger, Ini Direksi dan Komisaris yang Baru

    XL Axiata dan Smartfren Merger, Ini Direksi dan Komisaris yang Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – PT XL Axiata resmi melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Smartfren Telecom dan PT Smart Telcom. Dengan merger tersebut, nama perseroan kini menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.

    Merger XL Axiata dan Smartfren ini disetujui oleh para pemegang saham dalam rapat utama pemegang saham luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    RUPSLB juga telah menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan menyusul adanya penggabungan usaha tersebut.

    Diketahui, sebelumnya Dian Siswarini telah mengundurkan diri sebagai presiden direktur perseroan. Posisinya kini digantikan Rajeev Sethi yang sebelumnya menjabat sebagai managing director dan CEO di Robi Axiata Limited. 

    Sementara itu, dalam susunan dewan komisaris, ada nama pengusaha M Arsjad Rasjid yang menjabat presiden komisaris, serta Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai komisaris independen. 

    Berikut susunan lengkap dewan komisaris dan direksi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk:

    Dewan Komisaris
    Presiden Komisaris​​: M Arsjad Rasjid 
    Komisaris​​​: Nik Rizal Kamil, Vivek Sood, Sean Quek, L Krisnan Cahya, David R Dean
    Komisaris Independen​: Robert Pakpahan, Retno Lestari Priansari Marsudi, Willem Lucas Timmermans

    Direksi
    Presiden Direktur​​: Rajeev Sethi
    Direktur​​​: David Arcelus Oses, Antony Susilo,  Andrijanto Muljono, Shurish Subbramaniam, Feiruz Ikhwan, Yessie D Yosetya, Merza Fachys, Jeremiah Ratadhi

    Pengendali perseroan akibat merger XL Axiata dan Smartfren juga berubah, dari semula Axiata Group Berhad (AGB) sebagai pengendali tunggal menjadi AGB dan PT Wahana Inti Nusantara, PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), dan PT Global Nusa Data (GND) sebagai pengendali bersama.

  • Cara Beli Paket Data Lebaran Diskon 50% Telkomsel-Indosat-XL-Smartfren

    Cara Beli Paket Data Lebaran Diskon 50% Telkomsel-Indosat-XL-Smartfren

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital beserta operator seluler mengumumkan persiapan terkait momen mudik lebaran 2025 mendatang. Termasuk menghadirkan tarik paket lebih murah, hingga 50% dalam periode tersebut.

    “Setelah dilakukan kurang lebih tiga kali rapat bersama seluruh operator seluler, pemerintah dan seluler operator seluler sepakat untuk dapat memberikan dukungan kepada seluruh masyarakat berupa tarif paket yang lebih murah sampai dengan 50% dalam bentuk paket Ramadhan Lebaran,” jelas Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam konferensi pers di kantor Komdigi, Kamis (20/3/2025).

    Semua paket tersebut memiliki masa aktif selama 30 hari setelah diaktifkan. Sejumlah operator telah meluncurkan beberapa paket bahkan dari awal Maret lalu.

    Selain itu, Komdigi dan opsel juga menyiapkan sejumlah posko monitoring selama momen mudik nanti. Salah satunya lima posko akan ada di titik strategis, dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, rest area KM 57 dan KM 62, Stasiun Gambir, dan Stasiun Tawang.

    Dia menegaskan program ini tetap akan mengoptimalkan kualitas layanan. Komunikasi akan dijaga agar tidak terganggu nantinya.

    “Ini tidak lain untuk memastikan masyarakat mendapatkan kualitas layanan telekomunikasi yang optimal, menjaga keselamatan masyarakat dengan memastikan komunikasi transportasi yang menggunakan spektrum frekuensi radio tidak terganggu dan juga untuk mensosialisasikan early warning sistem kebencanaan,” jelas Meutya.

    Dalam konferensi pers itu juga hadir perwakilan tiap opsel yang juga memaparkan persiapan hingga paket yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat. Berikut rangkumannya:

    Telkomsel

    Direktur Sales Telkomsel, Adiwahyuni Basuki Sigit menjelaskan pihaknya memberikan banyak program selama Ramadan ini. Program tersebut memiliki masa aktif 30 hari setelah pembelian, jadi tetap bisa digunakan bahkan setelah Ramadan berakhir.

    “Tapi masa aktifnya sendiri itu 30 hari dari pembelian. Artinya event sampai setelah mudik pulang kembali itu paketnya masih bisa dinikmati,” kata Adi.

    “Jadi sebenarnya yang kami desain ini memang sesuai dengan diskusi kita tadi, operator semua sepakat memang kita ingin Ramadan ini bisa benar-benar nyaman dan tenang,” dia melanjutkan.

    Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan Telkomsel telah memastikan kesiapannya menghadapi lonjakan trafik saat momen mudik nanti. Termasuk yang menjadi titik keramaian atau Point of Interest (POI) dan menyiapkan backup saat ada insiden yang tidak diinginkan.

    Indosat

    Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Reski Damayanti menjelaskan pula IOH menghadirkan beragam paket yang lebih murah. Ini bisa dinikmati untuk semua pelanggan baik Prabayar maupun Pascabayar.

    “Kami juga sudah menyediakan paket khusus Ramadan dari dua brand IM3 dan 3. Dengan harga yang lebih murah sampai dengan 50%. Ini adalah paket untuk Prabayar dan Pascabayar, dari 60,150, dan 300 GB,” jelasnya.

    Reski juga menjelaskan pihaknya telah melakukan optimalisasi jaringan pada titik POI. Selain itu juga upgrading BTS yang mereka miliki dan membangun sejumlah BTS baru.

    XL Axiata

    XL Axiata juga menyiapkan jaringan di tempat keramaian. Selain itu juga telah melakukan pengecekan langsung ke rute yang kemungkinan akan dilalui pemudik.

    “Kami juga sudah ngecek ada sekitar 120 rute yang biasa dilalui oleh pemudik yang kita pastikan kesiapan jaringannya,” kata Director & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer XL Axiata Yessie D. Yosetya.

    Yessie juga menambahkan pihaknya menyiapkan beberapa harga paket yang lebih murah hingga 50%. Ada juga diskon khusus bagi pelanggan baru bagi layanan home broadband milik XL.

    Dalam keterangan resminya, XL menjelaskan diskon tersebut untuk penawaran bagi pelanggan korporasi untuk layanan IoT Connectivy ditambah 20 pelanggan pertama. Selain itu ada juga diskon 20% bagi Biz Postpaid untuk aktivasi Biz Prime, Pro, Maxima, dan Infinity.

    XL juga menghadirkan beragam promo untuk driver Gojek. Dari bonus kuota 5GB untuk paket Rp 50 ribu dan 10 GB untuk paket Rp 75 ribu, bagi pembelian paket Gojek Swadaya.

    Adapula promo untuk pelanggan XL Satu Biz selama bulan Maret ini dan akan mendapatkan langganan 4 bulan aktivasi baru dalam 12 bulan.

    Smartfren

    Direktur Utama Smartfren, Merza Fachys mengatakan Smartfren memiliki program Kuota Besar Ibadah Lancar. Karena pihaknya menyadari momen mudik membuat masyarakat butuh kuota yang lebih besar lagi.

    “Dengan diskon sampai dengan 50%. Dengan demikian kita harapkan selama masa libur atau mudik selama dua minggu, maka semua kuota besar tadi akan bisa memenuhi semua kebutuhan para pemudik,” jelasnya.

    Smartfren juga melakukan berbagai persiapan menghadapi mudik nanti. Termasuk melakukan peningkatan kapasitas dan menyiapkan tenaga serta resource untuk titik yang akan ramai.

    Beberapa diskon itu seperti kuota 500 GB dari Rp 500 ribu menjadi Rp 250 ribu, kuota 300 GB dari Rp 300 ribu menjadi Rp 225 ribu, dan 200 GB senilai Rp 200 ribu menjadi Rp 180 ribu. Smartfren juga menyiapkan paket Kuota Sahur 12 GB seharga Rp 11 ribu menjadi Rp 5.500.

    (dem/dem)

  • Mudik Lebaran dan Nyepi 2025 Makin Lancar, Ada Diskon Paket Internet 50 Persen – Page 3

    Mudik Lebaran dan Nyepi 2025 Makin Lancar, Ada Diskon Paket Internet 50 Persen – Page 3

    Sementara itu, Chief Legal & Regulatory Officer Indosat, Reski Damayanti menjelaskan pihaknya menyediakan enam paket spesial Ramadan yang menawarkan harga lebih murah hingga 50 persen dari median harga normal per gigabyte, serta bonus telepon hingga 5.000 menit ke sesama pelanggan IOH.

    “Kami merancang paket-paket ini agar masyarakat dapat menikmati layanan internet dengan harga yang lebih terjangkau selama Ramadan dan Lebaran. Dengan kuota besar dan harga yang kompetitif, kami ingin memastikan pelanggan tetap terhubung dengan keluarga dan kerabat mereka,” ujarnya.

    XL Axiata juga telah menyiapkan paket Ramadan untuk pelanggan Prabayar, Pascabayar, dan Home Broadband dengan diskon hingga 50 persen.

    Selain itu, XL Axiata bersama operator lain menyiapkan posko Lebaran untuk membantu pelanggan yang membutuhkan layanan atau memiliki keluhan selama periode mudik.

    “XL Axiata mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam memastikan layanan telekomunikasi tetap optimal selama Lebaran. Selain menghadirkan paket spesial, kami juga menyiapkan posko layanan di berbagai titik strategis guna memastikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar Direktur XL Axiata Yessie D. Yosetya. 

    Dari Smartfren, program bertajuk “Kuota Besar Ibadah Lancar” turut dihadirkan dengan paket kuota besar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama Lebaran.

    Direktur Utama Smartfren Telecom, Merza Fachys menuturkan, diskon khusus hingga 50persen diberikan untuk beberapa pilihan kuota, memastikan akses internet yang lancar dengan harga lebih terjangkau.

    “Dari pengalaman kami, kebutuhan kuota pelanggan selalu meningkat saat Idulfitri. Oleh karena itu, kami menghadirkan paket dengan kuota besar yang tetap terjangkau agar pelanggan dapat tetap terhubung dengan orang-orang terkasih tanpa khawatir kehabisan data,” ungkapnya.

  • Meutya Hafidz Restui Merger XL dan Smartfren, Tapi Ada Syaratnya

    Meutya Hafidz Restui Merger XL dan Smartfren, Tapi Ada Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah menyetujui merger antara XL Axiata dan Smartfren. Hal ini dikonfirmasi oleh Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto.

    Dia menjelaskan Menkomdigi telah menerbitkan persetujuan prinsip penggabungan dari PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom. Namun XL Smart, perusahaan hasil merger itu, masih perlu dipenuhi untuk mendapatkan persetujuan secara final.

    “Di mana pada prinsipnya Komdigi menyetujui penggabungan tersebut dengan kewajiban untuk tetap memperhatikan prinsip-prinsip perlindungan konsumen, menjaga iklim persaingan usaha yang sehat, dan juga melakukan optimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi radio,” kata Wayan kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/3/2025).

    Perusahaan penggabungan juga diberikan syarat dan ketentuan. Mulai dari pembayaran PNBP, penambahan site baru, perluasan cakupan wilayah yang mengedepankan meaningful coverage dan peningkatan kualitas layanan.

    “Syarat dan ketentuan tersebut kemudian harus dituangkan dalam surat pernyataan pemenuhan persyaratan yang ditandatangani oleh ketiga perusahaan untuk selanjutnya akan kami tindaklanjuti dengan penetapan Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Persetujuan Penggabungan Penyelenggaraan Telekomunikasi,” jelasnya.

    Kedua perusahaan setuju merger dengan XL Axiata menjadi entitas bertahan dan Smartfren serta SmartTel bergabung dalam bagian XL Smart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas bakal menjadi pemegang saham pengendali bersama dengan kepemilikan 34,8%.

    Kesepakatan penggabungan bernilai US$6,5 miliar atau sekitar Rp 104 triliun. Pengumuman kesepakatan itu telah dilakukan pada Desember 2024 lalu.

    Rencananya pada 25 Maret 2025 mendatang kedua perusahaan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait merger tersebut.

    Ditemui pada Rabu (5/3/2025), Presiden Director Smartfren Merza Fachys mengatakan diharapkan proses ini sudah selesai pada kuartal II. Setelah Lebaran 2025, dia mengharapkan XL Smart siap dilaunching.

    “Doakan semoga Q2 secepat-cepatnya selesai.jadi setelah RUPS, artinya dari pemegang saham sudah merestui, menyetuji. Tahap berikutnya ya menyelesaikan apa-apa yang harus dilakukan,” jelasnya.

    “Penyesuaian IT, penyesuaian macam-macam. Kalau sudah selesai, siap launching. Semoga siapa tahu habis lebaran,” kata Merza.

    (dem/dem)

  • Ekonomi Digital RI Gudang Masalah, Bisnis Internet Berdarah-darah

    Ekonomi Digital RI Gudang Masalah, Bisnis Internet Berdarah-darah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada segudang masalah, isu, serta tantangan di ekosistem digital Indonesia. Permasalahan yang dihadapi industri digital tanah air antara lain datang dari penyelenggara telekomunikasi, di mana biaya yang dikeluarkan terus naik, tapi tidak sejalan dengan revenue yang didapatkan.

    Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys, mengungkap bahwa saat ini semua orang begitu tergantung pada internet. Namun penyelenggara telekomunikasi justru berdarah-darah karena biaya penggelaran infrastruktur yang tinggi.

    “Ternyata, demikian traffic naiknya sampai 3-4 kali lipat hampir di semua operator, revenue operator gak naik 3-4 kali lebih. Bahkan beberapa operator tidak merasakan kenaikan revenue, trafficnya naik,” ujar Merza dalam acara Penandatangan MoU untuk Indonesia Digital Forum 2025 di Jakarta, Rabu (6/3/2025).

    “Artinya apa? biaya untuk mengelola traffic banyak itu masalah. Ada something yang harus diselesaikan di situ,” imbuhnya.

    Hal yang lain contohnya isu jumlah ISP yang sudah sedemikian banyak, mencapai lebih dari 1.200 perusahaan menimbulkan masalah dalam hal economic size, tata kelola dan standar mutu dalam layanan kepada masyarakat.

    “Mereka (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII) justru kebanyakan anggota, ada 1260. Nah ini melahirkan isu-isu menyangkut tata kelola, dan juga standardisasi lainnya kepada masyarakat,” ujar John Sihar Simanjuntak, Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), dalam kesempatan yang sama.

    Sementara PANDI, sebagai bagian dari ekosistem digital yang mengelola domain .id tak bisa berjalan baik tanpa didukung akses internet yang menjangkau seluruh Indonesia.

    Sekadar informasi, hingga akhir 2024, menurut John, PANDI mengelola 1,2 juta domain .id

    Deretan persoalan dan tantangan ini membuat tiga asosiasi teknologi berkolaborasi menggelar Indonesia Digital Forum 2025.

    Ketiga asosiasi yang terlibat menggelar forum ini antara lain ATSI, PANDI dan APJII.

    Mengusung tema “Kolaborasi dan Sinergi Membangun Ekosistem Digital Indonesia,” Indonesia Digital Forum 2025 akan diselenggarakan pada 15-16 Mei 2025 di Jakarta.

    Rangkaian seminar nasional dan FGD akan menghadirkan pembahasan tingkat tinggi sekaligus meliputi kebijakan teknis dan implementasi mengenai ekosistem digital Indonesia.

    Secara detail, topik diskusi akan menyangkut berbagai aspek penting seperti infrastruktur dan platform digital, perangkat lunak dan aplikasi, data dan keamanan digital, ekonomi digital, serta regulasi dan kebijakan digital.

    “Jadi dalam pengertian yang positif, kami ingin memberikan juga kontribusi dan masukan. Atau bahasa kerennya alignment. Strateginya antara penyelenggara, para penyelenggara asosiasi dengan pemerintah,” jelas John.

    (dem/dem)

  • XLSmart Hasil Merger XL-Smartfren Segera Beroperasi, Kapan?

    XLSmart Hasil Merger XL-Smartfren Segera Beroperasi, Kapan?

    Jakarta

    Merger Smartfren, Smart Telecom, dan XL Axiata masih terus berprores hingga saat ini. Ketiga perusahaan telekomunikasi itu akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025 yang kemudian menentukan kelahiran entitas perusahaan XLSmart.

    President Director Smartfren Merza Fachys, mengatakan setelah RUPSLB akan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya sebelum XLSmart dinyatakan resmi beroperasi.

    “Kita doakanlah. Doakan semoga Q2 secepat-cepatnya selesai. Jadi, setelah RUPS, artinya dari pemegang saham sudah merestui, menyetujui. Tahap berikutnya ya menyelesaikan apa-apa yang harus dilakukan, penyesuaian izin, (pokoknya) penyesuaian macam-macam. Kalau sudah selesai, siap launching,” ujar Merza ditemui di Jakarta, Rabu malam (5/3/2025).

    Kuartal kedua yang tinggal menyisakan beberapa minggu lagi, di sisi lain perusahaan telekomunikasi masing-masing yang melakukan merger ini menyiapkan RUPSLB di akhir bulan ini, XLSmart diharapkan sudah diperkenalkan ke publik setelah lebaran.

    “Siapa tahu habis lebaran ya,” ucap Merza.

    Ketika sudah bergabung menjadi XLSmart, Merza akan mengemban tugas dengan menjabat Director & Chief Regulatory Officer. Sedangkan, CEO XLSmart nantinya diduduki oleh Rajeev Sethi yang sebelumnya CEO Robi Axiata Bangladesh, anak usaha Axiata.

    Seiring proses tersebut berjalan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga melakukan penijauan terhadap dokumen pengajuan merger XL Axiata dan Smartfren.

    “Kemungkinan ya dalam waktu cepat, misalnya 1-2 minggu ke depan sudah keluar persetujuan prinsip. (Bulan Maret?) Kurang lebih persetujuan prinsip. Kami ingin lebih cepat karena mereka juga kan harus memproses administrasinya ke KPPU, OJK, dan lain sebagainya,” kata Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi Wayan Toni Supriyanto (21/2/2025).

    Diberitakan sebelumnya, pada Desember 2024, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom mengumumkan kesepakatan definitif untuk melakukan merger yang nantinya menjadi XLSmart. Kesepakatan tersebut penggabungan perusahaan senilai Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar.

    Disebutkan bahwa XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memiliki 34,8% saham di XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategisnya.

    Dengan merger ini, maka operator seluler eksisting ke depannya tinggal menyisakan tiga perusahaan, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison Ooredoo, Telkomsel, dan XLSmart.

    (agt/fyk)

  • 2 Tahun Insentif Spektrum Menggantung, Pengusaha Telekomunikasi Menjerit

    2 Tahun Insentif Spektrum Menggantung, Pengusaha Telekomunikasi Menjerit

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi) mengeluhkan beban ongkos regulasi telekomunikasi yang terus membengkak di tengah tumbuh landai pendapatan operator seluler.

    Atsi telah memberikan rekomendasi usulan mengenai biaya regulasi pada 2023. Namun, 2 tahun berjalan pemerintah tak kunjung memberi jawaban. 

    Wakil Ketua Umum ATSI Merza Fachys mengatakan bahwa pembahasan mengenai ongkos regulator masih berjalan. Setelah 2 tahun  lalu ATSI mengumpulkan usulan peninjauan ulang ongkos regulasi, belum ada keputusan mengenai nasib regulatory charges.

    “ATSI sudah memberikan kajian 2 tahun lalu pada 2023, mungkin kalau mau [pemerintah] tinjau lagi angkanya, siapa tahu turun lagi,” kata Merza di sela-sela acara MoU Digital Forum 2025, Rabu (5/3/2/2025). 

    Sebelumnya, data GSMA (Global System for Mobile Communications) menyebutkan bahwa rasio biaya spektrum frekuensi tahunan di Indonesia mencapai 12,2% pada 2023. Rasio ini didasarkan pada pendapatan operator seluler di Indonesia.

    Artinya, 12,2% dari total pendapatan yang dibukukan operator, mengalir untuk menebus biaya spektrum frekuensi. Jika operator seluler membukukan pendapatan Rp100 triliun, maka sekitar Rp12,2 triliun akan mengalir ke kantong pemerintah. 

    GSMA memproyeksikan bahwa rasio biaya spektrum frekuensi di Indonesia akan mencapai 20% pada  2030 jika pemerintah tidak bertindak. Hingga saat ini pemerintah belum mengambil sikap terkait ongkos regulasi. 

    Merza menduga lambatnya proses peninjauan ongkos regulasi karena reorganisasi yang tengah terjadi di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    Merza berharap pembahasan di internal Komdigi dapat terjadi lebih cepat, di tengah banyaknya program pemerintah saat ini. Industri akan coba terus bertahan semampunya.
    “Peraturan harus tetap diikuti tetapi kami ingin ada forum-forum yang bisa mengkaji itu semua agar lebih menyehatkan industri,” kata Merza.

    Merza menambahkan untuk membahas kelanjutan dari insentif spektrum frekuensi, ATSI bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi) akan menggelar Indonesia Digital Forum 2025. 

    Dalam forum tersebut APJII menyuarakan mengenai ‘banjir’ perusahaan internet yang sulit dipertanggungjawabkan. Sementara itu, ATSI mengangkat isu proses konsolidasi antar operator telekomunikasi di tengah kondisi yang cukup menantang dan biaya regulasi tinggi. 

  • BTS Palsu Kirim SMS Kuras Rekening ke HP, Bos Operator Buka Suara

    BTS Palsu Kirim SMS Kuras Rekening ke HP, Bos Operator Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Metode penipuan menggunakan BTS palsu atau fake BTS muncul di masyarakat dan menyasar nasabah perbankan. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait penipuan yang menggunakan metode Fake BTS atau BTS palsu, termasuk dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).

    Wakil Ketua umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI), Merza Fachys menjelaskan koordinasi yang dilakukan terkait masalah teknis. Termasuk mengenali soal metode penipuan menggunakan Fake BTS.

    “Dalam banyak hal kita berkoordinasi lebih banyak tentang masalah teknis, tentang bagaimana mengenali Fake BTS itu serta apa saja yang bisa kita lakukan sebagai langkah-langkah pencegahan,” kata Merza kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/3/2025).

    Sementara itu, penipuan ini menggunakan perangkat fake BTS. Dengan begitu para pelaku nisa mengirimkan SMS massal ke masyarakat yang ada di sekitarnya tanpa terdeteksi sistem operasi.

    Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) Kementerian Komdigi telah melakukan investigasi awal yang menemukan indikasi penggunaan perangkat BTS ilegal di sejumlah lokasi. Sinyal dari perangkat tersebut terdeteksi beroperasi dalam frekuensi milik salah satu operator, namun tidak terdaftar sebagai BTS resmi dalam jaringan.

    Selain dengan ATSI, Komdigi juga melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Koordinasi dengan keduanya dilakukan untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

    Selain itu kerja sama dengan aparat penegak hukum juga dilakukan. Tujuannya untuk melacak pelaku dan memastikan dilakukan penindasan hukum yang tegas untuk setiap pelanggaran penggunaan frekuensi radio.

    Pihak kementerian juga memastikan mengambil tindakan penyalahgunaan itu. Menteri Komdigi Meutya Hafid mengatakan keamanan infrastruktur telekomunikasi tidak bisa dikompromikan karena termasuk tulang punggung ekosistem digital.

    “Infrastruktur telekomunikasi adalah tulang punggung ekosistem digital kita, sehingga keamanannya tidak boleh dikompromikan. Kami tidak akan mentolerir pihak-pihak yang menyalahgunakan frekuensi radio untuk aksi kejahatan karena dapat merugikan masyarakat luas,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip dari laman Komdigi.

    (dem/dem)

  • Pemerintah Ingin Internet Murah Merata, ATSI Dorong Kolaborasi

    Pemerintah Ingin Internet Murah Merata, ATSI Dorong Kolaborasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (Atsi) mendorong kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam menghadirkan internet terjangkau di berbagai daerah.

    Wakil Ketua Umum ATSI, Merza Fachys mengatakan pengembangan infrastruktur internet harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil. 

    Untuk itu, Merza menuturkan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur internet, mulai dari pemerintah, penyedia layanan, hingga masyarakat luas, diharapkan dapat bersatu dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan ini.

    “Apapun dan siapapun yang menjadi faktor penghambat perkembangan serta pengganggu ketahanan harus kita atasi segera dan kita carikan solusi secepat-cepatnya,” ujar Merza kepada Bisnis, Senin (3/3/2025).

    Selain itu, Merza memandang pemerataan dan peningkatan kualitas akses internet dapat mendorong perekonomian.

    menilai akses internet yang merata dan berkualitas akan memungkinkan masyarakat di berbagai daerah untuk beraktivitas secara maksimal.

    “Internet yang merata akan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat dan pada akhirnya tentu mendorong pertumbuhan ekonomi negara,” kata Merza.

    Senada dengan ATSI, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai pemerataan internet bisa menjadi jawaban untuk mendongkrak perekonomian negara.

    Sekjen APJII Zulfadly Syam mengatakan makin meratanya internet akan memberikan efek berganda termasuk terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. 

    Namun, untuk mewujudkan hal tersebut Zulfadly menyebut pemerintah perlu bekerja sama dengan penyedia jasa internet yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.200 ISP. 

    “Jangan juga pemerintah mau maju sendiri dengan jargon internet murah tapi dengan mekanisme oligarki diatas nasib 1200-an isp. Jadi solusi harus dibuat komprehensif dan inovatif,” ucap Zulfadly.

    Zul menyarankan agar pemerintah menghadirkan gerbang masuk internet (gateway) internasional di beberapa titik lagi di Indonesia, untuk mendorong pemerataan internet yang terjangkau. Saat ini yang paling banyak terjadi interkoneksi internasional hanya berasal dari batam. 

    “Ini lebih berat daripada memperluas. Harusnya memang ini tugas pemerintah. Sedangkan untuk perluasan, dengan insentif yang bagus. Pasti akan dikonsumsi oleh ISP-ISP yang tumbuh,” tambahnya.