Tag: Melly Goeslaw

  • Kasus Pemerkosaan Dokter PPDS, DPR Panggil RSHS dan Unpad

    Kasus Pemerkosaan Dokter PPDS, DPR Panggil RSHS dan Unpad

    Bandung, Beritasatu.com – Komisi X DPR bergerak cepat menyikapi kasus pemerkosaan yang melibatkan seorang dokter program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terhadap pendamping pasien. RSHS dan Universitas Padjadjaran (Unpad) akan dipanggil ke Senayan untuk dimintai klarifikasi.

    Anggota Komisi X DPR Melly Goeslaw mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pertemuan langsung dengan manajemen RSHS dan Unpad pada Senin (14/4/2025) malam di Bandung. Setelah pertemuan itu, DPR akan memanggil kedua institusi ke Jakarta dalam waktu dekat.

    “Habis ini saya akan sampaikan ke pimpinan Komisi IX untuk mengundang semua pihak ke DPR, untuk membicarakan terkait Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan perbaikan regulasi,” tegasnya.

    Melly menekankan, pemanggilan RSHS Bandung dan Unpad tidak hanya fokus membahas kasus pemerkosaan dokter PPDS terhadap pendamping pasien, melainkan pada penguatan sistem perlindungan pasien, pengawasan lembaga pendidikan kedokteran, dan mencegah kasus serupa terulang pada masa depan.

    “Semua pihak tidak ingin peristiwa seperti ini terjadi lagi. Ini jadi pembelajaran untuk universitas, rumah sakit, hingga masyarakat,” ujarnya.

    Melly juga menambahkan, RSHS dan Unpad nantinya tidak hanya akan berhadapan dengan Komisi X, melainkan juga akan dipanggil oleh Komisi IX DPR.

    “Kita ingin prosesnya cepat, saya akan langsung koordinasi dengan pimpinan untuk segera memanggil,” pungkas Melly terkait pemanggilan RSHS Bandung dan Unpad atas kasus pemerkosaan dokter PPDS terhadap pendamping pasien.

  • Danilla Riyadi Umumkan Pernikahannya di Medsos

    Danilla Riyadi Umumkan Pernikahannya di Medsos

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi Danilla Riyadi mengabarkan kabar bahagia pada Lebaran 2025. Danilla Riyadi dipersunting Satryo Rizqi Ramadhan. Kabar bahagia itu diunggah Danilla Riyadi di media sosial miliknya.

    Sebanyak delapan foto diunggah oleh Danilla Riyadi yang memperlihatkan momen bahagianya setelah dinikahi sang kekasih, Satryo Rizqi Ramadhan.

    Pernikahan keduanya dilakukan secara sederhana di kantor unit agama (KUA). Danilla terlihat cantik dengan kebaya putih, sedangkan Satryo menggunakan kemeja dengan warna yang sama Danilla.

    Tidak ketinggalan, para sahabat keduanya juga turut merayakan momen kebahagiaan Danilla Riyadi dan Satryo Rizqi Ramadhan.

    “Suatu hari di November,” kata Danilla Riyadi di Instagram miliknya, Senin (31/3/2025).

    Melihat unggahan dari Danilla Riyadi, sejumlah selebritas Tanah Air turut mengucapkan selamat atas kebahagiaan keduanya yang telah melangsungkan pernikahan.

    “Selamat,” tulis Tantri “Kotak”.

    “Selamat ya Ci,” tulis Komika Uus.

    “Wihi, congratz gaiz,” tulis Petra Sihombing.

    “Selamat, Kak Dan,” tulis Fanny Soegi

    “Selamat ya,” tulis Melly Goeslaw.

    Seperti diketahui Danilla Riyadi dikenal di industri dunia entertainment Tanah Air. Danilla sempat membintangi film Losmen Bu Broto dan Koboy Kampus.

    Selain piawai di dunia akting, Danilla Riyadi juga terkenal dengan beberapa lagu terpopulernya, di antaranya Ada di Surga dan Terpaut oleh Waktu.

  • Jelang Lebaran, Wami Bagikan Royalti Rp 96 Miliar ke Musisi

    Jelang Lebaran, Wami Bagikan Royalti Rp 96 Miliar ke Musisi

    Jakarta, Beritasatu.com – Wahana Musik Indonesia (Wami), sebagai Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), resmi mendistribusikan royalti musik kepada para musisi menjelang Lebaran 2025. Pembagian hak royalti ini tetap dilakukan meskipun ada polemik terkait UU Hak Cipta yang tengah diperjuangkan oleh para musisi.

    “Pembagian royalti adalah hak musisi atas karya mereka. Royalti minimum bagi anggota yang terdaftar sebelum 31 Desember 2024 adalah Rp 500.000 per orang,” ujar Presiden Wami Adi Adrian, dalam keterangannya kepada media, Kamis (27/3/2025).

    Pada periode ini, beberapa pencipta lagu menerima royalti dalam jumlah besar karena lagu mereka sering digunakan dalam berbagai acara musik.

    Melly Goeslaw dengan lagu Ayat-Ayat Cinta, Gantung, Ada Apa Dengan Cinta. Melly memperoleh Rp 559,9 juta.

    Kemudian, Eross Candra, Ade Govinda, Doel Sumbang, Thomas Arya, Kohar Kahler, dan Tonny Koeswoyo juga menjadi penerima royalti terbesar.

    Selain kepada musisi yang masih aktif, Wami juga membayarkan royalti kepada keluarga dan ahli waris musisi yang telah meninggal, seperti keluarga almarhum Tonny Koeswoyo.

    Berdasarkan data, Wami telah mendistribusikan royalti mulai 24 Maret 2025, dengan total Rp 96 miliar yang dikumpulkan dari performing rights berbagai lagu.

    “Kami terus berbenah, memperbaiki data, dan meningkatkan pelayanan agar hak musisi dapat tersalurkan lebih baik,” tegas Presiden Wami Adi Adrian.

  • Jelang Lebaran, Wami Bagikan Royalti Rp 96 Miliar ke Musisi

    Melly Goeslaw Nilai Revisi UU Hak Cipta Sangat Penting dan Mendesak

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis sekaligus politisi DPR RI, Melly Goeslaw menilai revisi terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang UU Hak Cipta sangat penting dan mendesak untuk segera dilakukan.

    Pernyataan ini diungkapkan oleh Melly dalam unggahan media sosialnya yang dikutip oleh Beritasatu.com pada Minggu (9/3/2025).

    “Saya rasa revisi UU Nomor 28 Tahun 2014 sangat krusial dan mendesak agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, khususnya di era digitalisasi ini,” ujar Melly Goeslaw.

    Sebagai anggota Komisi IX DPR, Melly menekankan pentingnya keseimbangan antara perlindungan hak cipta dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat.

    “Revisi UU Hak Cipta diharapkan tidak hanya memberikan perlindungan kepada para pencipta, tetapi juga dapat menghasilkan manfaat yang bernilai dan aset berharga bagi negara,” tambah pelantung lagu _Gantung_ itu.

    Melly Goeslaw juga mengungkapkan, pembaruan UU Hak Cipta harus memperhatikan harmonisasi dengan standar internasional serta praktik terbaik global dalam perlindungan hak cipta.

    Ia menegaskan, hal tersebut penting untuk mencegah potensi pelanggaran, terutama di era digital yang berkembang pesat saat ini.

    “Perlunya pertimbangan hukum lebih lanjut untuk menghadapi tantangan di bidang ini. Sebagai contoh, Korea Selatan bisa dengan efektif mempromosikan K-Pop dan drama mereka hingga memiliki penggemar global. Mengapa kita yang kaya akan suku dan budaya tidak mampu melakukan hal serupa?” tandasnya.

    Dengan revisi UU Hak Cipta ini, Melly Goeslaw berharap dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pencipta dan mendorong perkembangan ekosistem industri kreatif yang lebih maju di Indonesia.

  • Chord Kunci Gitar Surga Menanti – Melly Goeslaw feat Mostafa Atef

    Chord Kunci Gitar Surga Menanti – Melly Goeslaw feat Mostafa Atef

    TRIBUNJATENG.COM – Chord kunci gitar Surga Menanti – Melly Goeslaw feat Mostafa Atef.

    Berikut cChord kunci gitar Surga Menanti.

    Em Am D G 
    F#dim B C 

    Em 
    Tersungkur dalam rasa
                Am 
    Menatap ke atas
                B 
    Awan di angkasa

    Am             Em 
    Lamunanku melayang
    Em 
    Kecemasan dan 
    C            B
    Kesedihan membentang

    Em 
    Ku biarkan diriku
                  Am 
    Melayangkan ingin 
               B
    Pada bait doa
    Am            Em 
    Bergemuruh dadaku
    Em 
    Marah dan sedih
    C    B          Em 
    Bergantian menyerang

                    Am 
    Darah dan dagingku
    D                 G 
    Malu melekat di diriku
    C                  F#dim 
    Andainya aku hilang iba
                     B
    Dan tak mau berdiri 
                Em E7 
    Untuk palestine

                  Am 
    Andai bisa minta

    Bertukar tempat 
                G 
    Dengan yang disana
    C                   F#dim 
    Walau kematian jadi sahabat
                 B 
    Namun pasti surga menanti
               C Gm 
    Surga menanti

    Cm F A# D# 
    Cm Cm7 Adim D Em 

    Am                        C 
    Leyh ennas ma ba’etshi teshouf
                        Dm 
    Fi oyoun athfalnal khouf
                          Em 
    Wal huznu elly malush shout
      Dm                   Am 
    Wezzay etbaddel baynal haal
                    Dm 
    Wal alam baa temtsal
          E7             Am 
    Wa sayebna(q)asaduh namut

                   Dm 
    Bukra akid rage’iin
    G           
    Taniy ha nabri makanil
            C 
    Hadmi buyout 
    F                    Bdim 
    Elly ma’ahi haq ma bihimush
                      E
    Ya’ni al’ain bil’ain 
                Am 
    Rage’ ya palistin

                   Dm 
    Mahma tefut el ayyam
    G               
    Amry ma ha yakun bayna
                C 
    Wa baynkum ayi salam 
    F  
    Wala omrina ha nasib 
                        Bdim 
    Ardhina min aydina tadhiy
                    E
    Ihna ha nahmil ardh 
                     Am 
    Biruhna li yaumiddin

                    Dm  
    Darah dan dagingku
    G                 C 
    Malu melekat di diriku
    F                  Bdim 
    Andainya aku hilang iba
                    E
    Dan tak mau berdiri 
                Am A7 
    Untuk palestine

                   Dm 
    Mahma tefut el ayyam
    G               
    Amry ma ha yakun bayna
                C 
    Wa baynkum ayi salam 
    F  
    Wala omrina ha nasib 
                        Bdim 
    Ardhina min aydina tadhiy
                    E
    Ihna ha nahmil ardh 
                     F 
    Biruhna li yaumiddin

    Surga menanti 

  • AADC Digarap Ulang, Rangga dan Cinta Hadir dengan Sentuhan Baru

    AADC Digarap Ulang, Rangga dan Cinta Hadir dengan Sentuhan Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Film Ada Apa dengan Cinta? (AADC) akan dibuat ulang berjudul Rangga & Cinta dengan sejumlah bintang muda, termasuk Leya Princy yang berperan sebagai Cinta. Miles Films mengungkapkan, para pemain baru tidak hanya ahli akting, tetapi juga bisa menyanyi dan menari.

    Riri Riza akan kembali menyutradarai film ini dengan alur cerita dan pengaturan waktu yang serupa dengan versi aslinya, tetapi dengan beberapa sentuhan baru. Puisi karya Rako Prijanto tetap digunakan, tetapi para pemain juga akan menyanyikan lagu-lagu dalam film ini.

    “Remake AADC ini akan memberikan treatment-treatment baru, termasuk pengembangan ide dari film aslinya. Puisi-puisi karya Rako Prijanto akan tetap digunakan, tetapi akan ada kejutan spesial, yaitu para pemain akan bernyanyi dalam film ini,” kata Mira di Jakarta belum lama ini.

    Proses pemilihan pemain membutuhkan waktu sekitar 6-7 bulan, sejak April 2024 hingga September 2024 lalu, dengan lebih dari 700 peserta audisi. Para pemain terpilih menjalani pelatihan intensif untuk mengasah kemampuan mereka.

    Mira Lesmana dan Riri Riza yakin, para pemain muda ini siap berperan karena persiapan yang matang. Remake AADC ini akan kembali menggandeng Melly Goeslaw dan Anto Hoed sebagai komposer musik, dengan dua lagu baru ditambahkan, total ada 11 lagu yang akan diaransemen ulang.

    Film Rangga & Cinta diharapkan dapat menggugah perasaan generasi muda saat ini sekaligus memberikan nuansa baru bagi penggemar film aslinya. 

    Nicholas Saputra, pemeran Rangga di film pertama, juga bergabung sebagai co-producer dan bertanggung jawab memilih para pemeran baru, seperti El Putra Sarira sebagai Rangga dan Leya Princy sebagai Cinta.

    Mira mengungkapkan, syuting film ini berlangsung selama 42 hari, dan meskipun hampir selesai 70%, Riri optimistis film ini akan tayang pada 2025.

    Tim kreatif lainnya yang terlibat dalam produksi film remake Ada Apa dengan Cinta? ini antara lain Toto Prasetyanto (co-producer), Vera Lestava (penata sinematografi), Dita Gambiro (penata artistik), dan Aline Jusria (editor).

  • Perankan Karakter Cinta di Rangga & Cinta, Leya Princy: Sebuah Kehormatan

    Perankan Karakter Cinta di Rangga & Cinta, Leya Princy: Sebuah Kehormatan

    JAKARTA – Harleyava Princy didaulat sebagai Cinta dalam film musikal Rangga & Cinta dari sutradara Riri Riza. Remake ini menjadi proyek film pertamanya setelah memulai karier sebagai aktris.

    Perempuan yang disapa Leya ini merasa bangga dan terhormat bisa memerankan karakter yang sebelumnya dimainkan Dian Sastrowardoyo.

    “Aku nonton AADC (Ada Apa Dengan Cinta?) dari kecil jadi aku suka karya-karyanya mas Riri. Suatu kehormatan mainin Cinta dan karakter ikonik,” kata Leya Princy di konferensi pers di Plaza Senayan XXI pada Jumat, 28 Februari.

    “Bahagia diarahin langsung dan benar-benar percaya akan memberikan yang terbaik dan aku juga mau bekerja dengan mereka sebaik dan sebisaku,” katanya.

    Mulai dibandingkan dengan Dian, Leya merasa santai karena ia sendiri menggemari karya-karya Dian Sastrowardoyo. Ia juga dibantu oleh produser Mira Lesmana dan Nicholas Saputra serta Riri Riza untuk membangun karakternya.

    “Pertama, ini film ikonik banget. Aku tahu itu dan diskusi gimana menginterpretasi karakter cinta dan kebetulan suka sama karya-karyanya sama Dian Sastro,” kata Leya lagi.

    “Aku juga dulu pas nonton AADC sangat amaze melihat mba Dian dalam karakter ini jadi aku cuma bisa mengharapkan yang terbaik karena aku berdiskusi sama mas Riri, mba Mira dan mas Nicho ngebuild semuanya perlahan,” lanjutnya.

    Leya menjalani proses lima bulan untuk menjalani akting serta berlatih musik dan tari untuk Rangga & Cinta. Ia juga membangun diskusi dengan El Putra Sarira yang memerankan Rangga.

    “Kurang lebih 5 bulan latihan akting dan di situ kita saling lebih mendalami karakter, kita ngobrol bagaimana kita deliver menginterpretasi Rangga dan Cinta dari El dan Leya,” tambah El Putra Sarira.

    Rangga & Cinta turut diperankan Rafi Sudirman, Rafly Altama, Kyandra Sembel, Daniella Tumiwa, Jasmine Nadya, Katyana Samira. Film ini juga menghadirkan musik dari Melly Goeslaw dan Anto Hoed serta naskah yang ditulis Mira Lesmana bersama Titien Wattimena.

    Film Rangga & Cinta akan tayang di bioskop pada tahun ini.

  • Bertemu 128 Ormas, DPR RI Komitmen Jadi Rumah Perjuangan Palestina

    Bertemu 128 Ormas, DPR RI Komitmen Jadi Rumah Perjuangan Palestina

    PIKIRAN RAKYAT – DPR RI terus berkomitmen menjadi rumah bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera memastikan kepedulian DPR RI dengan menjadi jembatan bagi organisasi masyarakat peduli Palestina untuk bersama memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

    “Kami ingin DPR jadi rumah bagi Palestina. Untuk mewujudkan itu pasti ada langkah-langkahnya. Kalau kemarin membangun pondasi, hari ini kita membangun tiang dan mudah-mudahan yang akan datang kita membangun atap,” kata Mardani usai Forum Grup Discussion (FGD) dengan Ormas dan lembaga kemanusiaan untuk bantuan ke Palestina, di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (8/2/2025).

    Dalam pertemuan dengan sejumlah 128 ormas dan lembaga kemanusiaan tersebut, BKSAP membahas mengenai bantuan apa dan siapa yang bisa membantu menyalurkan bantuan-bantuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Berbagai sektor dibahas mulai dari bidang pendidikan, sandang pangan, sarana ibadah, media massa, termasuk ekonomi dan infrastruktur.

    “Sederhananya kita menemani teman-teman ormas dan lembaga kemasyarakatan peduli Palestina yang luar biasa mereka sudah menyiapkan rumah sakit, masjid, sekolah, pabrik air, macam-macam pendidikan, tapi kita pakai payung DPR. Apalagi Ketua MPR, Ketua DPR kita betul-betul menjadi figur,” ujar Politisi Fraksi PKS ini.

    Adapun terdapat dua tujuan BKSAP menggandeng ormas dan lembaga masyarakat peduli Palestina. Pertama, sebagai bentuk kepedulian terhadap genosida yang dialami Palestina. Kedua, bagian dari strategi Indonesia agar ide Amerika memindahkan masyarakat Gaza dari tanah kelahirannya dapat digagalkan.

    “(Bantuan) ke Gaza ini dua (tujuannya), satu bentuk kepedulian terhadap saudara kita yang mengalami genosida, penzaliman luar biasa. Yang kedua, juga bagian dari strategi agar ide memindahkan masyarakat Gaza dicabut dari akarnya, bisa kita lawan dan batalkan,” imbuhnya.

    Sementara itu, Anggota BKSAP Melly Goeslaw merasa terkesan dengan kepedulian ormas dan lembaga kemanusiaan untuk bantuan ke Palestina, serta DPR RI yang begitu peduli terhadap perjuangan Palestina untuk merdeka.

    “Saya juga sangat terkesan bahwa ternyata DPR ini sangat membuka untuk semua pejuang-pejuang untuk Palestina. Bahkan mereka dapet ID ya, jadi semua pejuang-pejuang itu kalau masuk DPR udah nggak usah naruh KTP lagi, itu bentuk kepedulian) yang sangat luar biasa dari DPR untuk pejuang-pejuang Palestina,” katanya.

    Selain Melly, Anggota BKSAP Eva Monalisa berharap perjuangan bersama ini dapat benar-benar membawa Palestina merdeka.

    “Harapan saya untuk Palestina semoga benar-benar apa mereka inginkan benar-benar tercapai. Adanya gencatan senjata ini benar-benar terwujud, tidak seperti yang sudah-sudah. Ini benar-benar untuk kemerdekaan Palestina, kita harapnya semoga ini benar-benar menjadi kenyataan,” harapnya.

    Pada kesempatan tersebut, Melly pun sempat menghibur peserta FGD dengan menyanyikan lagu Surga Menanti yang menjadi soundtrack film Hayya 3, sebuah film tentang perjuangan di Gaza.

    Follow Media Sosial DPR RI:
    Instagram: @dpr_ri
    Facebook: DPR RI
    Youtube: DPR RI
    TikTok: @dpr_ri
    X: @DPR_RI

    ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kontroversi Kasus Agnez Mo, seperti Apa Aturan Royalti di Indonesia?

    Kontroversi Kasus Agnez Mo, seperti Apa Aturan Royalti di Indonesia?

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Agnez Mo tersangkut kasus royalti. Agnez Mo dinyatakan melanggar hak cipta karena menyanyikan lagu “Bilang Saja” ciptaan Ari Bias tanpa izin dalam tiga konser.

    Hal itu sebagaimana putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mengabulkan gugatan Arie Sapta Hernawan alias Ari Bias pada 30 Januari 2025 dengan vonis denda terhadap Agnes Mo Rp 1,5 miliar.

    Sebelumnya Ari menggugat Agnez Mo setelah tiga kali konser membawakan lagu ciptaannya tanpa izin. Ketiga konser Agnez Mo tersebut masing-masing berlangsung di W Superclub, Surabaya pada 25 Mei 2023, The H Club, Jakarta pada 26 Mei 2023, dan W Superclub, Bandung pada 27 Mei 2023.

    Kronologi Kasus Agnez Mo vs Ari Bias
    Kasus tersebut bermula saat Ari Bias menuntut pembayaran royalti atas lagu ciptaannya yang dinyanyikan Agnez Mo dalam tiga konser pada Mei 2023.

    Ari melalui kuasa hukumnya Minola Sebayang mulanya melayangkan somasi tertutup kepada Agnez Mo dan HW Group. Karena dirasa tak ada respons, Ari lalu melakukan somasi terbuka kepada Agnez dan HW Group karena kedua pihak dinilai melanggar Pasal 9 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan dituntut bayar penalti sebesar Rp 1,5 miliar. 

    Ari melalui Minola kemudian melaporkan Agnez Mo ke Bareskrim Polri pada Juni 2024, dengan tuduhan melanggar Pasal 113 ayat (2) UU Hak Cipta. Mereka juga menggugat Agnez Mo ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 11 September 2024.

    Sidang perdana digelar pada 19 September 2024 dan terus berlanjut hingga 30 Januari 2025, majelis hakim memutuskan mengabulkan gugatan Ari Bias. 

    “Menyatakan tergugat telah melakukan pelanggaran hak cipta karena telah menggunakan secara komersil lagu ciptaan penggugat “Bilang Saja” pada tiga konser tanpa seizin penggugat selaku pencipta,” bunyi putusan majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat seperti dikutip dari laman direktori putusan Mahkamah Agung.

    Majelis yang dipimpin oleh Marper Pandiangan dengan hakim anggota Khusaini dan Faisal memutuskan menghukum Agez Mo membayar denda kerugian secara tunai sebesar Rp 1,5 miliar kepada Ari Bias dengan rincian, konser pada 25 Mei 2023 di W Superclub Surabaya Rp 500 juta, konser di The H Club Jakarta pada 26 Mei 2023 sebesar Rp 500 juta, dan konser di W Superclub Bandung pada 27 Mei 2023 senilai Rp 500 juta.

    Tanggapan Para Musisi
    Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mewajibkan Agnez Mo bayar denda Rp 1,5 miliar kepada Ari Bias mengagetkan kalangan penyanyi dan musisi Tanah Air. Mereka menyatakan dukungan kepada Agnez.

    “Saya lagi heran, dengan cerita teman tentang kasus pencipta lagu yang tuntut penyanyi, karena penyanyi membawakan lagu dia. Perasaan saya sudah jadi pencipta lagu 29 tahun baru sekarang denger kejadian kayak gini,” kata Melly Goeslaw, musisi sekaligus anggota Komisi X DPR melalui akun Instagram @melly_goeslaw.

    Melly mempertanyakan putusan majelis hakim yang mewajibkan bayar denda kepada penyanyi. “Padahal setahu saya, saksi-saksi pun semuanya sudah bilang bahwa yang harus bayar bukan penyanyinya, tetapi penyelenggaranya. Kumaha atuh?” tanyanya.

    Penampilan Agnez Mo di festival musik Asian Sound Syndicate (ASS) Vol.2 hari pertama di West Parking JIExpo Kemayoran, Sabtu, 26 Agustus 2023. – ( Stellar Events )

    Penyanyi senior Hedi Yunus juga heran dengan putusan hakim yang mewajibkan Agnez Mo bayar Rp 1,5 miliar kepada Ari Bias imbas menyanyi lagu “Bilang Saja”.

    “Perasaan dari dahulu kalau penyanyi sudah membawakan lagu dari komposer di album rekaman, sewajarnya penyanyi tersebut punya hak untuk menyanyikannya di setiap show. Namun, akhir-akhir ini kalau mau menyanyikan lagu tersebut penyanyi harus menyisihkan sebagian persen dari nilai fee manggungnya kalau mau membawakan lagu yang ada di album rekamannya. Perasaan dahulu tahun 1990-an tidak ada yang begini-beginian ya,” tulis Hedi dalam kolom komentar unggahan Melly Goeslaw.  

    Penyanyi dangdut Kristina juga prihatin dengan konflik Agnez Mo vs Ari Bias.

    “Pekerja seni ini harus bersatu, kompak untuk menjadi satu kesatuan sehingga musik Indonesia dan para senimannya berjaya,” ujarnya.

    Pengacara sekaligus musisi Kadri Mohamad menilai ada kekeliruan dalam putusan hakim yang menghukum Agnez Mo bayar Rp 1,5 miliar. Seharusnya, kata dia, yang berkewajiban membayar royalti adalah penyelenggara acara melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

    “Penyelenggara punya kewajiban hukum membayar royalti, bukan penyanyi atau musisi. Kemudian, skema pembayarannya juga melalui LMK, LMKN, dan bukan kepada komposer langsung,” katanya melalui akun Facebook KadriMohamad.

    Kadri menambahkan, dalam kasus Agnez Mo vs Ari Bias, jangan hanya dilihat hanya dari undang-undang saja, tetapi juga harus dilihat secara kesatuan semua aturan turunan dari surat keputusan (SK) menteri hukum soal tarif.

    “Tarif dihitung berdasarkan harga tiket, biaya produksi, dan faktor lainnya yang diketahui oleh penyelenggara. Hal ini menunjukkan bahwa penetapan tarif merupakan tanggung jawab penuh penyelenggara. Perhatikan pula maksud dari Undang-Undang Hak Cipta dalam konteks ini,” ucap Kadri.

    Kadri menekankan pentingnya menerapkan norma yang telah lama berlaku dalam industri musik. Salah satunya adalah pembayaran royalti bukan merupakan kewajiban artis.

    “Keputusan ini akan membuat hiruk pikuk dan mengubah praktik yang sudah berlaku selama ini berdasarkan penerapan aturan hukum yang ada dan norma kebiasaan. Please note norma kebiasaan adalah sumber hukum menurut teori dasar,” ujarnya.

  • Sejumlah Penyanyi Senior Heran Agnez Mo Diminta Bayar Royalti

    Sejumlah Penyanyi Senior Heran Agnez Mo Diminta Bayar Royalti

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah penyanyi senior merasa heran penyanyi Agnez Mo diminta bayar royalti hingga mencapai Rp 1,5 miliar oleh majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang memenangkan gugatan pencipta lagu Ari Bias.

    Pasalnya, seharusnya permasalahan ini seharusnya bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan tidak perlu dilanjut ke meja hijau.

    Hal itu diungkapkan penyanyi Hedi Yunus yang mendukung pernyataan Melly Goeslaw yang merasa heran dengan cerita rekannya tentang kasus pencipta lagu yang menuntut penyanyi karena penyanyi membawakan lagu yang dia ciptakan.

    “Perasaan dari dahulu kalau penyanyi sudah membawakan lagu dari composer di album rekaman, sewajarnya penyanyi tersebut punya hak untuk menyanyikannya di setiap show. Namun, akhir-akhir ini kalau mau menyanyikan lagu tersebut penyanyi harus menyisihkan sebagian persen dari nilai fee manggungnya kalau mau membawakan lagu yang ada di album rekamannya. Perasaan dahulu tahun 1990-an tidak ada yang begini-beginian ya,” tulis Hedi Yunus dalam kolom komentar di unggahan Melly Goeslaw yang dikutip Beritasatu.com, Kamis (6/2/2025).  

    Senada dengan Hedi Yunus, pedangdut Kristina juga merasa sedih adanya pertikaian penyanyi dan pencipta lagu memperebutkan masalah royalti. Kristina minta agar masalah ini diselesaikan dengan jalan kekeluargaan, mengingat penyanyi dan pencipta lagu adalah saudara.

    “Sedih dan memprihatinkan dengan kejadian ini bu dewan. Hayooklah duduk bersama berdiskusi selesaikan secara baik-baik untuk kepentingan bersama. Pekerja seni ini harus bersatu, kompak untuk menjadi satu kesatuan sehingga musik Indonesia dan para senimannya berjaya,” tambahnya.

    Penyanyi senior lainnya, Iis Dahlia pun mengaku rindu dengan perdamaian antarsesama pekerja seni seperti dahulu lagi.

    “Duh andai semua pencipta sepertimu ayang (Melly Goeslaw)…padahal kan aturannya sudah jelas ya. Gimana pak hakim? Pak jaksa? Aku selalu bilang rindu sama rasa persaudaraan sesama seniman kayak dahulu,” tandas Iis Dahlia terkait kasus Agnez Mo yang diminta bayar Rp 1,5 miliar.