Tag: Megawati Soekarnoputri

  • Bertemu Prabowo, Megawati Tegaskan Sikap Politiknya Tak Gabung Koalisi Pemerintah

    Bertemu Prabowo, Megawati Tegaskan Sikap Politiknya Tak Gabung Koalisi Pemerintah

    loading…

    Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sikap politiknya dengan tidak bergabung ke dalam pemerintahan. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan sikap politiknya dengan tidak bergabung ke dalam pemerintahan.

    Sikap itu turut disampaikan saat menjamu Presiden Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin, 7 April 2025.

    Hal ini disampaikan Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani saat ditanya apakah membahas soal isu politik di antara kedua tokoh tersebut. Diketahui, Muzani turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut.

    Muzani menceritakan dalam pertemuan itu, Megawati mengharapkan agar masa kepresidenan Prabowo yang telah dilantik sejak 20 Oktober 2024 bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat.

    Bahkan, Megawati juga menyampaikan PDIP siap membantu Prabowo untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

    “Karena itu, jika dianggap perlu, silakan menggunakan PDI sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi,” kata Muzani menirukan pernyataan Megawati, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

    Saat dipertegas kembali apakah itu menandakan PDIP tetap berada di luar pemerintahan, Muzani pun tak membantahnya. Muzani menyebut apa yang dikatakan, sesuai yang diketahuinya dari pernyataan Megawati.

    “Jadi pada prinsipnya, Ibu Mega tetap berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat dan bangsa,” ujarnya.

    (cip)

  • Prabowo: Saya Tidak Suka Kalau Ada yang Mau Jelek-jelekan Ibu Mega

    Prabowo: Saya Tidak Suka Kalau Ada yang Mau Jelek-jelekan Ibu Mega

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan melakukan pertemuan secara tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam.

    Prabowo berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 tersebut dengan mengenakan baju krem kebanggaannya dan celana hitam. Sedangkan Megawati, mengenakan baju bermotif bunga.

    Pertemuan dua pemimpin bangsa itu menunjukkan hubungan mereka selama ini baik-baik saja dan bersahabat. Sehingga pertemuan tersebut, bisa dikatakan pertemuan keluargaan dan keakraban.

    Presiden ke-8 dan Presiden ke-5 RI itu dikabarkan berdiskusi selama 1,5 jam. Selain itu, silaturahmi tokoh politik itu memberi sinyal kuat bahwa keduanya berkomitmen menjaga kekondusifan Tanah Air di tengah tantangan dari dalam negeri maupun luar negeri.

    “Pak Prabowo dan Bu Mega memang hubungannya selama ini baik-baik saja dan bersahabat. Sehingga, pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, akrab dan hangat,“ kata Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

    Dasco juga mengatakan bahwa keduanya membahas banyak hal, terutama soal masa depan Indonesia dan kebersamaan dalam membangun negara ini.

    “Pembicaraan lebih banyak empat mata. Lebih ke bagaimana menghadapi situasi global, kedua tokoh bertukar pikiran, pengalaman. Bu Mega kan berpengalaman juga memimpin Indonesia, ada masa-masa krisis,” terangnya.

    Sebelumnya dalam pidato politiknya, Prabowo Subianto menegaskan, dirinya tidak suka jika ada orang menjelekkan Ketum PDIP Megawati Soekarno.

  • Pertemuan Prabowo-Megawati Singgung Masalah Strategis Nasional dan Global, PDIP: Menyangkut Keselamatan Rakyat

    Pertemuan Prabowo-Megawati Singgung Masalah Strategis Nasional dan Global, PDIP: Menyangkut Keselamatan Rakyat

    PIKIRAN RAKYAT – Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli menyebut, pertemuan Presiden Prabowo ke kediaman Megawati Soekarnoputri hanya berlangsung empat mata.

    Dia mengatakan, banyak membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi sebagai dua tokoh bangsa yang sudah bersahabat baik sejak dahulu hingga saat ini.

    “Ibu Megawati dan Presiden Prabowo melangsungkan pembicaraan empat mata selama sekira 1,5 jam,” ujar Guntur dikutip dalam keterangannya, Rabu, 9 April 2025.

    Guntur mengatakan, pembicaraan lain antara dua orang yang juga sama-sama memimpin partai politik besar di Indonesia tersebut, tentu juga membahas masalah-masalah strategis nasional.

    “Terutama hal-hal yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan rakyat dalam bingkai negara hukum Pancasila,” katanya.

    Selain itu, tambah Guntur, dalam pembicaraan yang lain, Presiden ke-5 dan ke-8 RI tersebut juga mendiskusikan masalah-masalah global seperti Perang Dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, konflik Israel dengan negara-negara Arab, Perang Rusia-Ukraina, Ketegangan di Laut China Selatan dan global warming serta dampaknya bagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.

    “Terutama jika menyangkut kepentingan-kepentingan strategis nasional dan internasional yang akan berdampak kepada nasib rakyat dan masa depan bangsa serta negara Indonesia,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo Bertemu Megawati, Demi Hindari Turbulensi Politik?

    Prabowo Bertemu Megawati, Demi Hindari Turbulensi Politik?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akhirnya terealisasi. Kedua tokoh politik itu bertemu di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam. 

    Prabowo tampak mengenakan pakaian kebesarannya. Baju safari warna khaki dengan setelan celana panjang warna hitam. Sementara itu, Megawati mengenakan baju batik ungu bermotif bunga. Prabowo dan Megawati duduk dalam satu sofa berbincang santai selama 1,5 jam. Kedua tokoh politik itupun tampak tersenyum simpul sembari ditemani teh hangat di atas meja. 

    Pertemuan antara Prabowo dengan Megawati nyaris tidak terendus publik. Tanpa hiruk pikuk. Tidak ada ingar bingar pernyataan ke awak media. Meski demikian, pertemuan antara Prabowo dengan Megawati memperoleh tanggapan positif dari banyak pihak. Apalagi, pertemuan itu terjadi di tengah turbulensi ekonomi yang menerjang silih berganti.

    “Yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan untuk membangun Indonesia ke depan,” kata politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Selasa kemarin.

    Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto

    Sekadar catatan, Indonesia sedang menghadapi situasi yang tidak pasti. Rupiah rontok. Nilai tukarnya terhadap dolar tersungkur di angka 16.800-an pada hari ini. Ketua Dewan Ekonomi Nasional alias DEN Luhut Binsar Pandjaitan bahkan meramal rupiah bisa tembus di angka Rp17.000 per 1 US$. 

    Pemerintah juga sedang menghadapi tren penurunan kinerja pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG belum reda dadi sentimen negatif. Pada perdagangan Selasa kemarin, misalnya, kinerja IHSG ditutup anjlok di angka 7,9%.

    Situasi semakin pelik, karena pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump menjatuhkan tarif timbal balik atau reciprocal tariff kepada Indonesia di angka 32%. Penetapan tarif 32% memicu beragam reaksi dari pelaku usaha hingga pemerintah Indonesia. Namun lazimnya, mereka berupaya untuk mencari titik tengah dengan melobi pemerintah AS. Skema negosiasi kemudian dijalankan.

    Pemerintah mengambil langkah negosiasi karena AS adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia. Neraca perdagangan atau trade balance Indonesia dengan AS tercatat surplus. Pada tahun 2024 lalu, misalnya, surplus perdagangan RI-AS mencapai US$17,9 miliar. 

    Dari sisi politik, sejak berstatus sebagai presiden terpilih hingga saat ini, Presiden Prabowo Subianto juga tidak pernah sepi dirundung demonstrasi. Rangkaian demo mulai dari aksi penolakan RUU Pilkada, Indonesia Gelap, hingga yang terakhir penolakan amandemen Undang-undang-undang TNI. Gelombang demonstrasi diperkirakan akan terus terjadi karena pembahasan RUU yang kontroversial mulai dari RUU Polri hingga KUHAP.

    Selain tantangan dari sisi massa, pemerintahan Prabowo Subianto juga masih memiliki ‘lawan’ di luar pemerintahan, yakni PDIP. Partai berlambang banteng itu menjadi satu-satunya partai politik parlemen yang berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto. 

    Meski di luar pemerintahan, sikap PDIP cenderung tidak konfrontarif. Mereka bahkan menjadi partai yang kerap mendukung sejumlah program pemerintah, termasuk RUU TNI dan program makan bergizi gratis.

    Pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Megawati pun diprediksi akan mencairkan hubungan politik yang sempat memanas pasca penahanan Sekretaris Jenderal alias Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

    Sementara itu, politikus PDIP Guntur Romli mengungkapkan bahwa pertemuan antara Megawati dengan Prabowo sejatinya sudah direncanakan sejak lama. Namun karena kesibukan masing-masing, pertemuan itu baru bisa terlaksana pada Senin (7/4/2025) malam.

    “Meski kedatangan Presiden Prabowo ke kediaman Ibu Megawati bersifat mendadak, tetapi antara Ibu Megawati dan Presiden Prabowo sebenarnya sudah merencanakan pertemuan sejak lama,” kata Guntur dilansir dari Antara.

    Tanggapan Jokowi hingga Politisi

    Pertemuan antara Prabowo dengan Megawati akan membuka rekonsiliasi politik yang memanas sejak proses pemilihan presiden alias Pilpres 2024. Sejumlah tokoh menyambut baik hal itu.

    Presiden ke 7 yang juga mantan kader PDIP, Joko Widodo alias Jokowi misalnya, menganggap pertemuan tersebut akan bermanfaat bagi kebaikan negara.

    “Pertemuan Pak Prabowo dan Bu Mega sangat baik, untuk kebaikan negara. Kalau bisa berkumpul akan jauh lebih baik dibandingkan tidak berkumpul,” kata Jokowi di kediamannya, di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

    Jokowi juga menekankan bahwa silaturahim antartokoh bangsa sangat baik untuk kedamaian Indonesia. “Ini masih dalam suasana Lebaran, silaturahim antarpemimpin, antartokoh dengan baik,” ujar Jokowi.

    Senada, pada kesempatan itu Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Dahadalia mengatakan Indonesia membutuhkan suasana yang harmonis, kondusif, sehingga pertemuan tokoh bangsa penting dilakukan.

    “Kami semua menghargai, termasuk apa yang telah dilakukan Pak Prabowo, Ibu Mega. Pak Prabowo tidak hanya ke Bu Mega, tapi juga ke Pak Jokowi, Pak SBY, semua diperlakukan sama,” kata Bahlil.

    Ia berharap keadaan Bangsa Indonesia makin baik. “Kita harus kompak membangun negara,” kata Bahlil.

    Sementara itu, Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkap alasan pertemuan antara Prabowo dan Megawati berlangsung di Teuku Umar. 

    Dasco menyebut tidak ada pertimbangan khusus mengapa pertemuan itu dilangsungkan di rumah Megawati. Menurutnya, tidak ada masalah pertemuan silaturahmi itu dilakukan di Teuku Umar.

    “Pertemuan silaturahmi itu kan tidak ada masalah, mau di tempatnya Ibu Megawati, mau di mana,” katanya.

    Menurut Dasco, pertemuan dia tokoh bangsa itu merupakan pertemuan sahabat, sehingga tidak ada masalah bila Prabowo yang mendatangi kediaman Megawati. “Itu pertemuan sahabat boleh saja, tidak ada masalahnya bahwa Pak Prabowo kemudian datang ke Teuku Umar,” tuturnya.

  • Kata Fahri Hamzah dan Denny Siregar Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Jokowi Kena Sindir

    Kata Fahri Hamzah dan Denny Siregar Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Jokowi Kena Sindir

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati, Senin (7/4/2025) malam di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, sekitar 1,5 jam menunjukkan hubungan keduanya selama ini baik-baik saja dan bersahabat. Sehingga pertemuan tersebut, bisa dikatakan pertemuan keluargaan dan keakraban.

    Sejumlah tokoh menyambut positif pertemuan dua tokoh politik yang sudah dinantikan sejak sebelum dan sesudah Pemilihan Presiden 2024.

    Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah mengaku senang kedua pemimpin bangsa itu bertemu.

    “Senang sekali melihat dua sahabat lama bertemu. Tidak saja 2 sahabat tapi dua pemimpin bangsa. Sehat selalu ibu Mega dan Pak Prabowo,” cuit Fahri Hamzah lewat akun X pribadinya, dikutip pada Rabu (9/4/2025).

    Berbeda dengan Fahri Hamzah, pegiat media sosial Denny Siregar justru punya pandangan berbeda. Ia menyindir Joko Widodo.

    “Dengar2 ada yg marah besar ketika dua pemimpin partai ketemuan,” kata Denny.

    Sementara itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menilai pertemuan tertutup itu bisa jadi dimaknai sebagai upaya menjaga perasaan Joko Widodo. Prabowo tak ingin dinilai menjauhi Jokowi.

    Pertemuan yang berlangsung senyap tanpa liputan media maupun penjelasan ke publik dianggap sebagai upaya Prabowo menjaga keseimbangan antara Jokowi dan Megawati.

    “Hal itu dilakukan karena Prabowo penganut politik akomodatif. Prabowo ingin menjaga harmoni dengan merangkul semua tokoh nasional, termasuk Megawati dan Jokowi,” tuturnya.

  • Dasco Beberkan Alasan Pertemuan Prabowo dan Megawati Berlangsung di Teuku Umar

    Dasco Beberkan Alasan Pertemuan Prabowo dan Megawati Berlangsung di Teuku Umar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri selama 1,5 jam di kediaman pribadi Megawati, Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Senin (7/4/2025) malam.

    Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut tidak ada pertimbangan khusus mengapa pertemuan itu dilangsungkan di rumah Megawati. Menurutnya, tidak ada masalah pertemuan silaturahmi itu dilakukan di Teuku Umar.

    “Pertemuan silaturahmi itu kan tidak ada masalah, mau di tempatnya Ibu Megawati, mau di mana,” katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

    Menurut Dasco, pertemuan dia tokoh bangsa itu merupakan pertemuan sahabat, sehingga tidak ada masalah bila Prabowo yang mendatangi kediaman Megawati.

    “Itu pertemuan sahabat boleh saja, tidak ada masalahnya bahwa Pak Prabowo kemudian datang ke Teuku Umar,” tuturnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI ini mengaku tidak tahu apa saja isi pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketu Umum PDIP itu, namun dia memastikan keduanya bertemu untuk membahas masa depan negara. 

    “Saya tidak tahu persis tapi yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan untuk membangun Indonesia ke depan,” papar dia.

    Di lain sisi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar Sarmuji memuji kerendahan hati Prabowo karena mau mengunjungi kediaman Megawati. Biasanya, presiden yang kerap kali dikunjungi di kediamannya, sedangkan ini kebalikannya.

    “Tampak sekali kerendahan hati Presiden ya mengunjungi Bu Mega selaku orang yang lebih tua. Karena kalau berdasarkan posisi saja, mungkin tidak seperti itu. Biasanya presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke Bu Mega,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

  • Pertemuan Prabowo dan Megawati, PDIP Akan Merapat Kabinet Merah Putih?

    Pertemuan Prabowo dan Megawati, PDIP Akan Merapat Kabinet Merah Putih?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta pada Senin, 7 April 2025.

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad belum memastikan PDIP akan masuk Kabinet Merah Putih, usai pertemuan di kediaman Megawati itu.

    “Saya nggak tahu, karena itu pertemuannya lebih banyak empat mata ya,” kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta pada Selasa, 8 April 2025 malam seperti dikutip dari Antara.

    Silaturahim

    Ia mengaku belum mengetahui secara persis perbincangan yang dilakukan Prabowo Subianto dan mantan Presiden ke-5 tersebut.

    Akan tetapi, Sufmi Dasco Ahmad yakin 2 tokoh nasional tersebut berbincang tentang pembangunan bangsa.

    “Ya kalau menyatukan visi tapi saya nggak tahu persis, tapi bertukar pikiran yang mendalam tentang bagaimana masa depan Indonesia, itu pasti,” ujarnya melanjutkan.

    Pihaknya mengaku pertemuan dilaksanakan dalam rangka silaturahim setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Hubungan Baik

    Selama ini, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa hubungan Prabowo dan Megawati bersahabat baik.

    “Pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan keakraban dan hangat, sehingga tak terasa waktu berjalan lama semalam dan banyak dibahas oleh kedua tokoh ini,” ucapnya.

    Prabowo dan Megawati terlihat duduk bersama di sofa, dalam foto yang diunggah media sosial milik Dasco.

    Saat itu, Prabowo mengenakan kemeja safari khasnya dengan lencana kepresidenan. Sementara Megawati menggunakan kemeja dengan motif bunga-bunga.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 5 Orang Jadi Tersangka Kasus Remaja Diarak dan Ditelanjangi karena Mencuri di Lembata, Ada Guru – Halaman all

    5 Orang Jadi Tersangka Kasus Remaja Diarak dan Ditelanjangi karena Mencuri di Lembata, Ada Guru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lima warga di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan dan penelanjangan terhadap seorang remaja berinisial HAR (15).

    Kasus ini terjadi di sebuah desa di Kecamatan Omesuri, di mana HAR dituduh mencuri dan diarak dalam keadaan telanjang keliling kampung.

    Kasat Reskrim Polres Lembata, AKP Donny Sare, mengungkapkan dua dari lima tersangka adalah tokoh masyarakat.

    Mereka adalah Aldin Lamri, seorang guru, dan Husni Munir, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

    Tersangka lainnya terdiri dari Lukman Lamri (nelayan), Megawati Putri Orowala (wiraswasta), dan Paulus Soba (petani).

    Hal ini sesuai dengan Pasal 80 ayat (1) jo pasal 76 C UU RI No 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No 23 Thn 2002 tentang Perlindungan anak, atau pasal 170 ayat (1) KUHP, Subs Pasal 351 ayat (1) KUHP Jo pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP.

    “Ancaman hukumannnya 7 tahun,” katanya, Selasa, 8 April 2025.

    Kejadian penganiayaan terhadap HAR berlangsung pada Rabu (2/4/2025).

    HAR dituduh mencuri oleh seorang saksi bernama Mega, yang berteriak dan memicu kerumunan warga.

    Korban kemudian dibawa ke rumah Kepala Desa, namun sebelumnya mengalami sejumlah tindakan kekerasan, termasuk ditabrak sepeda motor, dipukul dengan kayu, dan benda tumpul lainnya.

    Kasus penganiayaan ini menjadi viral di media sosial, dengan banyak pengguna membagikan rekaman aksi tersebut.

    Dalam video yang beredar, korban terlihat tanpa pakaian dan kedua tangannya diikat ke belakang.

    Keluarga HAR merasa tidak terima dan melaporkan peristiwa ini ke Polres Lembata untuk diproses secara hukum.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kata Fahri Hamzah dan Denny Siregar Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Jokowi Kena Sindir

    Prabowo dan Megawati Duduk Bareng, Said Didu: Saatnya Perubahan Dimulai

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebuah foto pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyita perhatian publik.

    Momen yang diunggah oleh mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu, tersebut langsung menuai berbagai spekulasi dan analisa politik.

    Said Didu mengungkapkan harapannya atas pertemuan tersebut.

    Ia menyebut bahwa foto itu bisa menjadi simbol pembebasan Prabowo dari Geng SOP yang dimaksudkannya sebagai singkatan dari Solo, Oligarki, Parcok.

    “Semoga foto ini menjadi simbol terbebasnya bapak Presiden dari Geng SOP,” ujar Said Didu di X @msaid_didu (9/4/2025).

    Ia juga menyatakan harapan besarnya agar dalam enam bulan pertama pemerintahan Prabowo, tepatnya pada 20 April 2025, terjadi perubahan besar yang memberikan harapan akan perbaikan kondisi bangsa.

    Pertemuan hangat antara Prabowo dan Megawati itu sendiri dinilai oleh banyak pihak sebagai sinyal kuat rekonsiliasi atau konsolidasi politik menuju pemerintahan yang lebih inklusif.

    Tak sedikit yang mengaitkan langkah ini sebagai upaya Prabowo memperluas dukungan politik lintas partai demi stabilitas nasional.

    Sebelumnya diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) melakukan pertemuan secara tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam.

    “Pertemuan sudah terjadi secara tertutup,” kata salah satu kader PDIP.

    Di sisi lain, Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco mengunggah foto keakraban Megawati dan Prabowo di Instagram Pribadinya.

  • Respons Bahlil Lahadalia soal Pertemuan Prabowo dan Megawati

    Respons Bahlil Lahadalia soal Pertemuan Prabowo dan Megawati

    loading…

    Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Prabowo Subianto. Foto/Instagram Sufmi_Dasco

    SOLO – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia buka suara merespons pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini menghargai dan mendukung.

    “Kita kan membutuhkan suasana yang harmonis, kondusif. Pertemuan tokoh-tokoh bangsa itu kita semua menghargai,” kata Bahlil di sela-sela kunjungan ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Selasa (8/4/2025) malam.

    Bahlil mendukung Presiden Prabowo Subianto yang menemui Megawati Soekarnoputri yang merupakan Presiden ke-5 RI itu. Tak hanya ke Megawati, Presiden Prabowo juga melakukan hal yang sama ke mantan Presiden Jokowi, dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Dengan pertemuan antara Prabowo dan Megawati, dirinya berharap situasi Indonesia menjadi lebih adem dan kompak dalam membangun negara. Ditanya apakah Bahlil ada rencana juga bertemu dengan Megawati, dia menyebut nanti akan dilihat.

    Ia menegaskan bahwa sesama ketua umum partai bisa saja setiap saat bertemu, terlebih jika masuk dalam koalisi.

    (rca)