Tag: Megawati Soekarnoputri

  • Megawati Ungkap Alasan Antusias Dampingi Anggota Paskibraka Nasional 2025 – Page 3

    Megawati Ungkap Alasan Antusias Dampingi Anggota Paskibraka Nasional 2025 – Page 3

    Pembacaan ikrar dipimpin oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang diikuti seluruh Paskibraka, dengan bunyi sebagai berikut:

    Ikrar putera Indonesia

    Aku mengaku putera Indonesia dan berdasarkan pengakuan itu 

    Aku mengaku bahwa aku adalah makhluk Tuhan Sang Maha Pencipta, dan bersumber pada-Nya

    Aku mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia 

    Aku mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia

    Aku mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945

    Aku mengaku berjiwa dan berideologi satu, jiwa dan ideologi Pancasila, dan satu UUD negara republik indonesia tahun 1945

    Aku mengaku bertujuan satu, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila 

    Aku mengaku kemerdekaan dalam kesatuan budaya bangsa

    Aku mengaku sebagai generasi penerus, perjuangan besar kemerdekaan dengan akhlak dan ihsan menurut ridha Tuhan Yang Maha Esa, 

    Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku sebagai kader bangsa, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari

    Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan taufik dan hidayah-Nya serta inayah-Nya.

  • Dihadiri Megawati, Mensesneg kukuhkan 76 anggota Paskibraka 2025

    Dihadiri Megawati, Mensesneg kukuhkan 76 anggota Paskibraka 2025

    Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku sebagai kader bangsa, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengukuhkan 76 orang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas pada Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8), yang juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.

    Dalam acara yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Sabtu, Prasetyo bertindak sebagai pembina, sementara Presiden RI Prabowo Subianto tidak turut serta menghadiri acara pengukuhan itu. Pemimpin upacara adalah seorang anggota Paskibraka 2025 bernama Ritha Lovely CF Ayomi yang berasal dari Papua Barat.

    Upacara diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lalu dilanjutkan pembacaan Ikrar Putra Indonesia Paskibraka Nasional oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang diikuti oleh seluruh anggota Paskibraka.

    Dia meminta pemimpin upacara untuk memegang bendera Merah Putih dengan tangan kanan dan meletakkan di dada kiri.

    Ikrar tersebut, antara lain menegaskan bahwa Paskibraka sebagai putra Indonesia mengakui bertumpah darah satu dan berbangsa satu, Indonesia.

    Paskibraka juga mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta mengaku berjiwa dan berideologi satu, Pancasila.

    Selanjutnya, anggota Paskibraka mengaku bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan mengakui kebhinekaan dalam kesatuan budaya bangsa.

    Sebagai generasi penerus bangsa, mereka berjanji akan meneruskan perjuangan besar kemerdekaan Indonesia dengan ridho Tuhan.

    “Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku sebagai kader bangsa, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan taufik serta inayah-Nya,” kata para anggota Paskibraka.

    Yudian kemudian memandu pemimpin upacara untuk melepaskan Sang Merah Putih. Selanjutnya memerintahkan untuk kembali memegang dengan kedua tangan dan mencium Sang Merah Putih.

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)

    Megawati Soekarnoputri menyalami satu persatu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)

    dalam acara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)

    Acara dilanjutkan dengan pernyataan pengukuhan oleh Prasetyo selaku Pembina Upacara.

    “Dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya kukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Pusat tahun 2025 yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2025. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam menjalankan tugas negara,” ujar Prasetyo.

    Mensesneg kemudian melakukan penyematan lencana dan pemasangan kendit secara simbolis sebagai tanda pengukuhan Paskibraka.

    Setelah acara pengukuhan usai, Prasetyo dan Megawati nampak menyalami para anggota Paskibraka yang telah dikukuhkan, diikuti oleh tamu undangan lainnya. Acara ditutup dengan foto bersama dan yel-yel dari para anggota Paskibraka.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puan Gelar Gala Dinner Bareng Ketua Parlemen ASEAN Usai Sidang Tahunan MPR
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Puan Gelar Gala Dinner Bareng Ketua Parlemen ASEAN Usai Sidang Tahunan MPR Nasional 16 Agustus 2025

    Puan Gelar Gala Dinner Bareng Ketua Parlemen ASEAN Usai Sidang Tahunan MPR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar jamuan makan malam atau
    gala dinner
    dengan sejumlah ketua parlemen dari negara ASEAN.
    Jamuan makan malam ini digelar di sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan, usai Puan dan para petinggi parlemen ASEAN menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
    Adapun dalam para pimpinan parlemen negara ASEAN yang hadir dalam Sidang Tahunan MPR/DPR RI, yakni Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2025 sekaligus Ketua DPR Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari bin Abdul.
    Kemudian, Ketua Parlemen Nasional Timor Leste Maria Fernanda Lay, Ketua Parlemen Singapura,Seah Kian Peng, serta Ketua Dewan Legislatif Brunei Darussalam E Pehin Orang Kaya Seri Lela Dato Seri Setia Awang Haji Abdul Rahman bin Dato Setia Haji Mohamed Taib.
    Akan tetapi, tidak semua pejabat negara tetangga hadir dalam
    gala dinner
    .
    Pejabat yang hadir di antaranya adalah Ketua Dewan Legislatif Brunei Darussalam dan Ketua Parlemen Nasional Timor Leste.
    Sementara sisanya harus kembali ke negaranya karena sudah memiliki agenda masing-masing.
    Dalam acara gala dinner itu, Puan pun menyambut para Ketua Parlemen di ASEAN dengan senang hati.
    Ia menambahkan, acara malam ini sekaligus untuk mempererat persahabatan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
    Alasan Puan mengundang para ketua parlemen ASEAN pada Sidang Tahunan ini adalah karena ia ingin menunjukkan proses demokrasi di Indonesia.
    “Untuk memperkuat soliditas dan agar parlemen di ASEAN sebagai sahabat DPR bisa menyaksikan salah satu proses demokrasi di Indonesia,” jelas putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu.
    Selain itu, Puan menyebut jamuan makan malam ini juga dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI.
    “Malam ini, kita berkumpul untuk mengenang pengorbanan yang telah memenangkan kemerdekaan Indonesia, dan untuk merayakan persahabatan antarnegara di kawasan kita,” kata Puan dalam keterangannya.
    Puan juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk merayakan persatuan dan kedaulatan yang telah menjadi pilar-pilar Indonesia.
    “Kemerdekaan adalah jembatan dari masa lalu menuju masa depan yang lebih baik. Kemerdekaan memungkinkan bangsa ini memastikan kemajuan menjangkau seluruh pelosok negeri,” kata cucu Proklamator RI, Soekarno itu.
    Menurut Puan, kemerdekaan juga memiliki tanggung jawab untuk menggunakan kebebasan demi kebaikan bersama, saling mendukung, dan membangun hubungan baik dengan negara lain.
    Puan menilai, tidak ada negara yang dapat maju sendirian.
    Untuk itu, kemitraan, kolaborasi, dan upaya kolektif adalah kunci menuju dunia yang damai dan sejahtera.
    “Malam ini, saat kita menikmati hangatnya persahabatan dan kekayaan kuliner serta budaya Indonesia. Marilah kita teruskan semangat kemerdekaan yang tak terbatas, yang dibimbing oleh persatuan dan kedaulatan, agar Indonesia terus menjadi kekuatan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan ini,” paparnya.
    “Dan marilah kita bersama-sama merayakan, 80 tahun kemerdekaan Indonesia, untuk ikatan persahabatan yang abadi, dan untuk masa depan kita bersama,” sambung Puan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Kerahkan 9.065 Personel HUT Ke-80 RI di Jakarta
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Polri Kerahkan 9.065 Personel HUT Ke-80 RI di Jakarta Nasional 16 Agustus 2025

    Polri Kerahkan 9.065 Personel HUT Ke-80 RI di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polri menyiapkan 9.065 personel untuk menjaga keamanan perayaan HUT ke-80 RI di Jakarta.
    Para personel lintas satuan ini tergabung dalam Operasi Merdeka Jaya 2025 yang disiapkan untuk mengamankan pesta rakyat yang akan berlangsung di Jakarta, termasuk Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat.
    “Operasi ini akan melibatkan 9.065 personel di lokasi-lokasi penting, seperti Monas dan Istana Negara dan sekitarnya,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, saat memberikan amanat dalam Apel Ops Merdeka Jaya di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
    Operasi Merdeka Jaya 2025 ini berlangsung selama tiga hari, yaitu 16-18 Agustus 2025.
    Polri memperkirakan akan ada 400.000 masyarakat yang memadati sejumlah titik perayaan Hari Kemerdekaan.
    “Diperkirakan lebih dari 400.000 warga masyarakat akan hadir pada acara tersebut,” lanjut Agus.
    Polri mengantisipasi potensi kerawanan yang mungkin terjadi di tengah kepadatan masyarakat.
    “Tentunya, kerawanan yang mungkin terjadi meliputi kemacetan, kepadatan, penumpukan masyarakat, dan potensi gangguan keamanan,” lanjut Agus.
    Dalam operasi kali ini, Polri juga mengajak satuan dari institusi lain untuk ikut terlibat, yaitu TNI dan Pemerintah Daerah.
     
    Upacara peringatan detik-detik proklamasi hingga upacara penurunan bendera akan digelar di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, 17 Agustus besok.
    Bakal ada pula pesta rakyat yang akan dihadiri masyarakat umum dengan undangan yang sudah didapat. Pihak Istana mengalokasikan 16.000 undangan untuk masyarakat umum.
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, sejumlah mantan presiden akan turut hadir dalam upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, esok hari.
    Mereka adalah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden ke-7 Joko Widodo.
    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan Pesta Rakyat akan digelar dua sesi, yakni pukul 08.00–14.00 WIB dan 16.00–22.00 WIB.
    “Akan dilaksanakan pesta rakyat yang sangat meriah dan banyak kejutan-kejutan di sana nanti,” ujarnya di Jakarta, Kamis (14/8/2025), dikutip dari ANTARA.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasto terpilih lagi jadi Sekjen PDIP bukan hal mengejutkan

    Hasto terpilih lagi jadi Sekjen PDIP bukan hal mengejutkan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pengamat: Hasto terpilih lagi jadi Sekjen PDIP bukan hal mengejutkan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 15 Agustus 2025 – 22:12 WIB

    Elshinta.com – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) mengatakan penunjukan kembali Hasto Kristiyanto menjadi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan periode 2025-2030 tidaklah mengejutkan.

    Hensa menilai penunjukan kembali Hasto menjadi sekjen partai berlogo banteng bermoncong putih tersebut sudah bisa diprediksi bahwa sejak awal Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memang tak akan mengganti Hasto.

    “Dari awal kita sudah bisa menebak ya saat ibu Megawati merangkum ketum sekaligus sekjen itu tanda bahwa dari awal sudah ada yang dipersiapkan dan itu dipersiapkan untuk Hasto,” kata Hensa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Menurutnya, sinyal-sinyal tersebut telah terlihat, di mana Megawati secara konsisten menunjukkan kepercayaan penuh terhadap loyalisnya, termasuk dalam menghadapi isu-isu sensitif seperti kasus hukum yang sempat menimpa Hasto.

    Hensa menilai saat ini Megawati belum terlihat ingin mengganti Hasto dengan orang lain. Hal ini didasari oleh rekam jejak Hasto yang hingga saat ini tegak lurus dan loyal terhadap Megawati.

    Loyalitas ini, menurut Hensa, menjadi kunci utama dalam dinamika internal PDI Perjuangan, di mana kestabilan kepemimpinan dianggap penting untuk menghadapi agenda politik mendatang, seperti persiapan Pemilu 2029 dan pengawalan program-program pro-rakyat.

    “Jika tidak ada kasus hukum yang menjerat Hasto kemarin, ia pasti akan tetap menjadi Sekjen PDI Perjuangan, dan dia kan dikenal sebagai orang yang tegak lurus dan loyal ke bu Mega, pagi sampai sore ketemunya bu Mega kok,” ujarnya.

    Ia juga menyebut Megawati saat ini masih nyaman menahkodai PDI Perjuangan dengan didampingi Hasto.

    Oleh karena itu, merupakan hal wajar jika Hasto terpilih lagi menjadi Sekjen PDI Perjuangan dalam periode 2025-2030.

    “Kenyamanan itu masih ada di Hasto, jadi selama kenyamanan itu masih ada, saya rasa tidak akan posisi sekjen itu diberikan ke orang lain,” tutur Hensa.

    Sumber : Antara

  • 1
                    
                        Pidato Prabowo di MPR: Gugurkan Tradisi Baju Adat, Diacungi 2 Jempol Jokowi 
                        Nasional

    1 Pidato Prabowo di MPR: Gugurkan Tradisi Baju Adat, Diacungi 2 Jempol Jokowi Nasional

    Pidato Prabowo di MPR: Gugurkan Tradisi Baju Adat, Diacungi 2 Jempol Jokowi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ada sejumlah momen yang menjadi sorotan dalam pidato kenegaraan perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025) kemarin.
    Beberapa momen dalam acara tersebut di antaranya pakaian Prabowo hingga adanya acungan jempol Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
    Di acara kemarin, hampir seluruh anggota dewan hadir langsung ke lokasi. Tepatnya, 604 anggota dari total 732 anggota MPR RI yang hadir.
    Dengan demikian, terdapat 128 anggota MPR yang absen dalam sidang tahunan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke-80.
    Sidang tahunan ini turut dihadiri banyak tokoh nasional, termasuk para mantan presiden dan mantan wakil presiden.
    Jajaran Kabinet Merah Putih juga tampak duduk mengisi kursi-kursi di ruang sidang.
    Tokoh bangsa yang hadir mulai dari Presien ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
    Hadir juga istri dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni Sinta Nuriyah Wahid.
    Tak hanya itu, sejumlah wakil presiden terdahulu juga terlihat hadir seperti Try Sutrisno, Jusuf Kalla (JK), Boediono, hingga Ma’ruf Amin.
    Sementara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak terlihat di lokasi acara.
    Ketua DPR RI sekaligus putri Megawati mengatakan ibunya tidak bisa hadir karena alasan kondisi kesehatan.
    “Kurang sehat,” ujar Puan saat ditanya alasan khusus ketidakhadiran ibunya di Sidang Tahunan, Jumat (15/8/2025).
    Meski begitu, Puan dalam pidatonya menekankan bahwa dirinya juga mewakili Ketua Umum PDI-P itu.
    Pakaian Prabowo dan Gibran juga menjadi salah satu sorotan lantaran keduanya kompak memakai setelan jas.
    Hal ini disorot karena pakaian kedua pemimpin negara dinilai berbeda dari tradisi rutin dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
    Sebab, Presiden sebelumnya yaitu Jokowi, kerap memakai baju adat setiap kali menghadiri acara tahunan tersebut. 
    Prabowo tampil di MPR tanpa mengenakan busana adat melainkan setelan jas dan peci. 
    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan, Prabowo tidak mengenakan baju adat karena undangan dari MPR tidak mewajibkan busana ini.
    Prasetyo menegaskan bahwa keputusan Prabowo mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) tidak mengurangi penghormatan terhadap budaya daerah.
    “Substansinya bukan di situ ya, bukan berarti tidak menghormati, tidak. Ini hanya masalah kebiasaan dan berdasarkan undangan dari pihak MPR juga di situ tidak mewajibkan untuk mengenakan pakaian adat,” ujar Prasetyo.
    Selain itu, Wapres Gibran tiba-tiba mengganti dasinya dalam Sidang Tahunan MPR kemarin.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com,
    ketika tiba di Kompleks Parlemen, Gibran mengenakan setelan jas warna hitam dengan dasi warna merah.
    Gibran tiba lebih awal sebelum Presiden RI yang datang beberapa saat setelahnya dengan setelan jas abu-abu dengan dasi biru muda serta peci hitam.
    Saat Prabowo tiba, ia langsung masuk dan berfoto bersama dengan deretan pimpinan DPR, DPD, dan MPR.
    Awalnya, Gibran belum terlihat dalam barisan foto bersama tersebut.
    Beberapa saat kemudian, Gibran tiba-tiba muncul dengan setengah berlari.
    Ketika Gibran menghadap ke kamera, dasi yang dikenakannya pun sudah berubah warna menjadi biru muda, senada dengan Prabowo.
    Momen unik lainnya ketika Jokowi memberikan acungan dua jempol untuk Prabowo.
    Dua jempol Jokowi ini diberikan kepada Prabowo di akhir acara Sidang Tahunan MPR RI, tepatnya ketika Kepala Negara menyapa para tamu undangan.
    Pantauan dari YouTube TV Parlemen, Prabowo sempat menyapa sejumlah anggota Dewan serta para tokoh yang hadir, termasuk Jokowi.
    Ketika Prabowo berpapasan dengan Jokowi, keduanya tampak berbincang sebentar.
    Di momen ini, terlihat juga Jokowi memberikan acungan jempol di kedua tangannya.
    Selain menyapa Jokowi, Prabowo juga menyapa dan berbicara dengan SBY.
    Keduanya tampak serius berbicara sembari memegang tangan satu sama lain seraya memberi semangat dan dukungan.
    Tampak jugaSBY sempat memegang bahu Prabowo sambil berbicara.
    Selain itu, Prabowo juga menyapa tamu lainnya seperti istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.
    Kepala Negara juga memberikan salam hormat kepada Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno.
    Tepat sebelum Prabowo memberikan pidato dalam acara tahunan MPR RI, Presiden RI terlihat sempat membungkukan badannya di hadapan anggota Dewan.
    Ketika Prabowo terlihat berjalan dari kursinya menuju podium yang disediakan, ia membalikan badan ke arah pimpinan DPR, MPR, dan DPD RI untuk memberi salam.
    Prabowo terlihat mengatupkan tangannya ke depan dada serta menundukkan kepalanya ke arah mereka.
    Para pimpinan Dewan itu juga memberikan gestur serupa dan membungkukkan badan.
    Setelahnya, Kepala Negara membalikkan badan dan berdiri mengarah ratusan anggota Dewan di lokasi acara.
    Kemudian, Prabowo menundukkan badan sebanyak tiga kali ke arah tengah, sisi kiri, dan sisi kanan.
    Hal serupa juga dilakukan Prabowo ketika selesai berpidato dan hendak menuju tempat duduknya.
    Adapun dalam pidatonya di acara perdana yang dihadirinya kemarin, Prabowo menyorot soal berbagai hal terkait program prioritas dan pencapaiannya.
    Dia juga membahas soal pencapaian presiden terdahulu, serta berjanji soal pemerataan kesejahteraan masyarakat.

    Di awal pidatonya, Prabowo menyebut bahwa transisi pemerintahan di Indonesia sangat baik.
    Ketua Umum Partai Gerindra ini pun menilai transisi kepemimpinan dari era Jokowi ke dirinya berjalan dalam persatuan, penuh kehormatan, dan kedewasaan politik.
    Suksesi kepemimpinan di Indonesia diakui dunia sebagai suksesi yang baik.
    “Peralihan kepemimpinan yang diakui dunia sebagai peralihan yang lancar dan sangat baik adalah bukti demokrasi kita matang dan kuat,” ungkapnya.
    Prabowo menceritakan banyak negara tetangga yang memuji transisi kepemimpinan di Indonesia.
    Menurutnya, setiap kali dirinya ke luar negeri, banyak petinggi negara setempat yang menanyakan hal itu.
    Sebab, menurut Prabowo, tidak semua negara mampu melaksanakan transisi kepemimpinan dengan baik dan lancar seperti Indonesia.
    “Di mana-mana ketika saya berada di luar negeri, banyak pemimpin negara sahabat bertanya kepada saya, ‘How did you do it? How did Indonesia manage?’,” bebernya.
    Setiap kali ditanya itu, ia selalu menjawab bahwa Indonesia menganut demokrasi yang khas Tanah Air.
    “Demokrasi yang sejuk, demokrasi yang mempersatukan, bukan demokrasi yang saling gontok-gontokan, saling menjatuhkan, saling maki-memaki, saling menghujat, bukan demokrasi yang saling membenci,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puan belum pastikan kehadiran Megawati di Istana saat HUT Ke-80 RI

    Puan belum pastikan kehadiran Megawati di Istana saat HUT Ke-80 RI

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Puan belum pastikan kehadiran Megawati di Istana saat HUT Ke-80 RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 15 Agustus 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani belum dapat memastikan kehadiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta, saat upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

    “Saya belum tanya, belum ketemu karena hari ini padat sekali acaranya, karena beliau kemarin ada rapat dan lain-lain, sepertinya agak kurang sehat, jadi mungkin belum tahu, hari ini belum sempat berkomunikasi dengan Ibu Mega,” kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

    Di sisi lain, Puan menyebut dewan pimpinan pusat PDIP akan menggelar upacara tersendiri di kawasan Sekolah Partai PDIP yang berlokasi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Minggu (17/8).

    “Biasanya, kita DPP partai mengadakan upacara di Lenteng Agung dan di sekolah partai, jadi selalu setiap tahun akan ada upacara internal,” katanya.

    Adapun Megawati juga tidak menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8) pagi. Menurut Puan, Megawati tidak dapat hadir karena sakit.

    Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengatakan Megawati direncanakan memimpin upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8).

    “Saya kira Ibu akan memimpin upacara di Lenteng Agung,” kata Ganjar kepada wartawan di Jakarta (14/8).

    Megawati diketahui pernah absen dari undangan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dalam upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun lalu.

    Saat itu, pihak DPP PDIP mengungkapkan alasan bahwa ketua umum partainya memimpin upacara HUT Ke-79 RI di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta berdasarkan permintaan langsung dari kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

    Sumber : Antara

  • Ketiga Kalinya Dipilih jadi Sekjen PDIP, Apa Rahasia Hasto Tetap jadi Kepercayaan Megawati?

    Ketiga Kalinya Dipilih jadi Sekjen PDIP, Apa Rahasia Hasto Tetap jadi Kepercayaan Megawati?

    JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali melantik Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP. Pelantikan digelar di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Agustus.

    Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi PDIP, Adian Napitupulu, mengatakan penunjukan Hasto untuk ketiga kalinya tak lepas dari penilaian Megawati terhadap kinerja Hasto selama menjabat sebagai sekjen.

    “Pertimbangan Bu Mega berarti dia dianggap mumpuni untuk menjadi sekjen kita dalam lima tahun ke depan, loyalitasnya teruji,” ujar Adian kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Agustus.

    “Langkah dan kinerjanya bagus, sederhana,” sambungnya.

    Hasto kembali dipercaya sebagai sekjen setelah bebas dari Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto pada 1 Agustus lalu.

    Sebelumnya, DPP PDIP menggelar rapat perdana pasca-Kongres ke-VI di Bali pada Kamis, 14 Agustus. Dalam rapat itu, Hasto kembali dipilih sebagai Sekjen PDIP untuk periode 2025–2030.

    Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira dan Ganjar Pranowo. “Iya, betul,” ujar Andreas kepada wartawan, Kamis, 14 Agustus.

    Ganjar menambahkan, rapat tersebut sekaligus melantik jajaran pengurus DPP PDIP periode 2025–2030. 

    “Ya, (Hasto dilantik jadi Sekjen) ” ujarnya.

  • Rocky Gerung Analisis Potensi Pemakzulan Gibran, Puan Jadi Wapres Pengganti

    Rocky Gerung Analisis Potensi Pemakzulan Gibran, Puan Jadi Wapres Pengganti

    GELORA.CO – Pengamat politik Rocky Gerung menganalisis potensi pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka, dan sosok yang akan menggantikannya.

    Hal itu ia sampaikan Rocky pada podcast dengan pengamat politik yang juga pendiri lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, di channel Youtube @hendri.satrio, tayang Jumat (15/8/2025).

    Seperti diketahui desakan pemakzulan terhadap Gibran dilayangkan para pensiunan jenderal TNI yang tergabung dalam Forum Purnawirawan. Usulan pemakzulan sudah disampaikan ke DPR/MPR namun belum ada tindak lanjutnya.

    Menurut Rocky, pemakzulan melalui parlemen terlalu berbelit.

    “Caranya ya melalui mekanisme yang diatur oleh Undang-Undang, tapi itu panjang, musti DPR proses dulu, lalu ke MPR, MPR kirim ke MK, MK buka sidang dengan hukum acara pemakzulan setelah diputuskan, kan sulit kan,” kata Rocky. 

    Menurutnya, cara paling tepat melengserkan Gibran adalah dengan cara mendesak langsung dengan cara unjuk rasa.

    Hal yang sama pernah terjadi pada 1998, ketika mahasiswa demo menduduki DPR sampai Presiden Suharto mengumumkan pengunduran diri.

    “Nah, kalau dia mulai dibuka kasusnya, mahasiswa mulai masuk kuliah demo ke DPR. Kalau dia mau ke DPR, saya hitung misalnya ya mungkin satu minggu empat hari demo massif, asal polisi jangan larang mahasiswa. Itu tinggal bisikin pada Pak Gibran ya. Petinggi siapalah, mungkin intelijen, polisi atau kalangan militer. ‘Pak Gibran demonya ini akan berlanjut loh. Jadi tinggal pilih menurutkan diri atau 98’ gitu-gitu aja,” kata Rocky.

    “Kan lebih efisien kan. Begitu jadi fakta politik, ya udah mungkin Pak Gibran merasa ya udah, saya mengundurkan diri aja,” lanjutnya.

    Hendri Satrio, tuan rumah sekaligus host podcast tersebut menanyakan Rocky tentang sosok yang akan menggantikan Gibran.

    “(Pengganti Gibran) Dari partai politik atau profesional?” tanya Hendri.

    “Ya pasti dari partai politik lah,” jawab Rocky.

    “Kan Gibran akan diganti karena ada tekanan politik. Yang punya kepentingan pertama nekan Gibran siapa coba?” Rocky balik bertanya.

    “PDIP,” kata Hendri.

    “Yaudah deal,” timpal Rocky.

    Hendri lanjut bertanya tentang kader PDIP yang cocok gantikan Gibran, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.

    “Yang punya chair utama di DPR?” Rocky balik bertanya.

    “Puan,” kata Hendri.

    “Yaudah, sepakat aja,” kata Rocky.

    Seperti diketahui, Puan Maharani merupakan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP.

    Ia juga putri dari Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDPIP sekaligus Presiden ke-5 RI.

  • Puan sebut Hasto belum mendapat tugas khusus dari Megawati

    Puan sebut Hasto belum mendapat tugas khusus dari Megawati

    “Belum, ya, ini baru pertama kali rapat, belum ada tugas khusus ataupun bagaimana,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan Hasto Kristiyanto belum mendapat tugas khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri usai yang bersangkutan ditunjuk kembali menjadi sekretaris jenderal.

    “Belum, ya, ini baru pertama kali rapat, belum ada tugas khusus ataupun bagaimana,” kata Puan saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

    Menurut Puan, penunjukan kembali Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP untuk ketiga kalinya merupakan hak prerogatif Megawati. Ia menyebut hal itu sudah menjadi pertimbangan pascakongres partai di Bali pada awal Agustus lalu.

    Kendati demikian, Puan enggan membeberkan pertimbangan Megawati kembali menunjuk Hasto. “Ya, rahasialah,” ujarnya.

    Dengan penunjukan Hasto tersebut, PDIP berharap akan menjadi semakin solid dan dapat memperbaiki kesalahan sebelumnya.

    “Yang kami harapkan adalah partai ke depan, PDI Perjuangan, tentu akan menjadi lebih baik, semakin solid, kemudian bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kemarin-kemarin mungkin menjadi satu hal yang kami lakukan terhadap rakyat, autokritik ke dalam, evaluasi ke dalam sehingga partai ke depan memang kemudian bisa dipercaya kembali oleh rakyat,” katanya.

    Hasto Kristiyanto ditunjuk kembali menjadi Sekjen PDIP untuk periode 2025–2030 setelah partai itu melaksanakan kongres pada awal Agustus 2025.

    Dia kembali ditunjuk melalui rapat DPP PDIP yang digelar pada Kamis (14/8) siang. Setelah resmi ditunjuk, Hasto pun langsung dilantik dalam rapat pleno tersebut.

    Setelah Kongres ke-6 PDIP di Bali, Megawati sejatinya telah menetapkan susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat atau DPP PDIP. Namun, saat itu Megawati masih merangkap sebagai Sekjen PDIP.

    Hasto diketahui sempat mendekam di tahanan karena terjerat kasus rasuah.

    Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan Hasto tidak terbukti melakukan perintangan penyidikan, tetapi terbukti terlibat dalam pemberian suap terkait pengganti antarwaktu (PAW) Harun Masiku.

    Oleh sebab itu, Hasto divonis 3 tahun dan 6 bulan penjara serta denda Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.

    Namun, Hasto termasuk salah satu terpidana yang menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto sehingga ia dibebaskan dari segala hukuman.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.