Guntur Soekarnoputra Sebut Istana Batu Tulis Bukan Istana, tapi Rumah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Putra Pertama Presiden Pertama RI Soekarno,
Guntur Soekarnoputra
, menilai ada anggapan yang salah kaprah soal
Istana Batu Tulis
yang terletak di Bogor, Jawa Barat.
Menurut Guntur, Istana Batu Tulis semestinya disebut Rumah Batu Tulis, bukan Istana Batu Tulis karena bangunan tersebut adalah rumah pribadi
Bung Karno
.
“Bukan (Istana). (Itu) Rumah Batu Tulis,” kata Guruh dalam acara peluncuran buku “Sangsaka Melilit Perut Megawati” di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
Guruh menjelaskan, bangunan itu menjadi milik Bung Karno karena keprihatinan sejumlah tokoh yang iba terhadap Bung Karno karena sang proklamator tidak mempunyai rumah.
“Bung Karno itu dari dulu sampai meninggal itu, enggak punya rumah. Nah, melihat kondisi Bung Karno kayak begitu, presiden kok rumah aja enggak punya,” ujar Guntur.
Ia menuturkan, Sri Sultan Hamengkubuwono IX berinisiatif mengumpulkan sejumlah kongolmerat untuk urunan membuatkan rumah bagi Bung Karno.
Rumah tersebut adalah bangunan yang kini dikenal sebagai Istana Batu Tulis.
“Atas inisiatif banyak Bapak Hamengkubuwono IX, itu mempunyai ide mengumpulkan kalau sekarang konglomerat Indonesia untuk urunan (patungan) membuatkan Bung Karno sebuah rumah,” kata Guntur.
“Dan rumah itu sekarang sudah jadi di mana disebutkan rumah itu terkenal sebagai rumah Batu Tulis,” ujar dia.
Guntur menyampaikan bahwa rumah itu diberi nama “Hing Puri Bima Sakti” oleh Bung Karno.
Akan tetapi, banyak pengamat yang justru menyebut rumah tersebut sebagai Istana Batu Tulis.
Bahkan, ada juga yang menyebut Istana Batu Tulis sebagai bagian dari Istana Kepresidenan yang dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara.
“Padahal tidak sama sekali (tidak masuk Kemensetneg),” kata Guntur.
Untuk diketahui, Istana Batu Tulis kini kerap digunakan oleh Ketua Umum PDI-P
Megawati Soekarnoputri
untuk sejumlah kegiatan politik.
Pada 2009 lalu, misalnya, Istana Batu Tulis menjadi lokasi pertemuan antara Megawati dan Prabowo Subianto untuk sepakat maju bersama pada Pemilihan Presiden 2009.
Pada 2023, Megawati juga menggunakan Istana Batu Tulis sebagai tempat mengumumkan calon presiden yang diusung oleh PDI-P pada Pemilihan Presiden 2024, yakni Ganjar Pranowo.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Megawati Soekarnoputri
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4989116/original/021811900_1730620721-IMG_20241103_135019.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Megawati, Try Sutrisno hingga Pramono-Rano Hadiri Peluncuran Buku Guntur Soekarnoputra – Page 3
Puti menambahkan bahwa Guntur enggan disebut sudah “berusia 80” dan lebih suka disebut “baru 80 tahun,” mengingat semangat dan kreativitasnya yang masih tinggi.
“Dengan beragam aktivitas beliau, Alhamdulillah kami keluarga sangat mensyukuri bahwa Bapak Guntur tetap memiliki kreativitas, tetap memiliki semangat dan selalu menjalankan hobi-hobinya, salah satunya bermusik, bermain gitar, menyanyi, dan salah satu kegiatan yang sangat produktif yaitu menulis buku yang berjudul Sang Saka Melilit Perut Megawati,” jelas Puti.
Sebagai anak, Puti mengakui semangat Guntur yang tak tertandingi dalam menulis, sering menghasilkan tulisan-tulisan yang ia sebut “surat merah.”
“Apa itu surat merah? Jadi kalau Pak Guntur itu suka menganalisa, analisa dalam tulisannya itu bisa sifatnya humaniora, bisa sifatnya sosial politik, bisa sifatnya budaya, nasionalisme atau internasionalisme,” ungkapnya.
“Maka tulisan-tulisan kemudian ditulis dan ditaruh di dalam map merah dan dikirimkan ke saya yang namanya surat-surat merah dari Papa. Dan Alhamdulillah hari ini, Papa bisa mewujudkan apa yang menjadi analisa pikirannya,” tambah Puti.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4989060/original/077288100_1730617204-20241103_131716.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Guntur Soekarnoputra Ulang Tahun ke-80, Luncurkan Buku Sangsaka Melilit Perut Megawati – Page 3
Puti bersyukur, Guntur masih tetap beraktivitas menjalankan hobinya di usia yang ke-80 tahun. Dia menyebut selain menulis buku, Guntur juga masih bermain musik dan bernyanyi.
“Kami sangat mensyukuri Bapak Guntur sampai hari ini tetap memiliki kreativitas, semangat, dan selalu menjalankan hobi-hobinya. Salah satunya, bermusik, bermain gitar, bernyanyi dan salah satu hobi yang sangat produktif yaitu, menulis buku yang berjudul ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati’,” tutur Puti.
Dalam acara ini, juga hadir mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung, putri Wakil Presiden Pertama RI Muhammad Hatta, Meutia Hatta, mantan Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI, Siswono Yudo Husodo hingga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.
-

PDIP dukung riset dan aplikasi tanaman herbal untuk obati kanker
Jakarta (ANTARA) – DPP PDI Perjuangan (PDIP) mendukung agar riset dan aplikasi tanaman obat-obatan herbal dalam mencegah dan mengatasi tumor dan kanker.
Diharapkan dengan upaya tersebut, seluruh rakyat Indonesia semakin maju dan sejahtera dengan tubuh, jiwa, dan pikiran yang sehat.
Komitmen PDIP itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka seminar sehari kesehatan kanker Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Binaan Kanker Nusantara (YBKN) di kantor pusat DPP PDIP, Jakarta, Sabtu.
“Acara ini sejalan arahan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Ibu Megawati Soekarnoputri yang ingin Indonesia berdaulat dalam bidang kesehatan,” kata Hasto dikutip dari keterangan tertulisnya.
Adapun, Hasto hadir bersama Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning. Kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid, dengan hadirnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, ratusan perwakilan pengurus DPC dan DPD PDIP dari seluruh Indonesia serta beberapa anggota DPR RI, salah satunya Tubagus Hasanuddin.
“Selalu diingatkan Ibu Mega, politik bukan sekadar urusan pemilu, namun urusan kehidupan, bagaimana kita mengatasi penyakit rakyat dengan mendorong hidup sehat,” lanjut Hasto.
Megawati, kata Hasto juga secara konsisten meminta para peneliti di BRIN untuk mendata plasma nutfah Indonesia. Tujuannya, selain memperkuat data tentang sumber daya asli Indonesia, namun juga agar riset dan aplikasi khasiat darinya bisa dimanfaatkan.
“Termasuk dengan tanaman herbal yang bisa mencegah dan mengobati penyakit kanker,” ujar Hasto.
Ketika acara dimulai, Indonesia Raya dinyanyikan tiga stanza. Hal itu menjadi pembahasan oleh Hasto di dalam sambutan. Menurutnya, komitmen Ketua Umum Megawati dan PDIP itu dilatari oleh berbagai amanat yang dimaknai dari lagu kebangsaan tersebut.
Misalnya, Hasto mengutip lirik di stanza kedua yang menyebut “Indonesia tanah muda dan kaya”. Menurut Hasto, suburnya tanah Indonesia itu memungkinkan rakyat Indonesia menanam pohon dengan efek khasiat herbal.
“Subur tanahnya dan jiwanya. Diharapkan yang subur tanahnya, jiwanya, rakyatnya, bukan keluarganya yang subur. Pesan lain, sadarlah hati dan budinya untuk Indonesia Raya. Yang lupa marwah kekuasaan biasanya tak sadar hati dan tak sadar budi. Maka penyuluhan ini sangat penting agar suburnya tanah Indonesia dimanfaatkan untuk menanam tanaman herbal yang berkhasiat mengatasi kanker,” katanya.
Dari lagu Indonesia Raya, lanjut Hasto, ada juga tugas untuk melindungi tumpah darah Indonesia, termasuk dari berbagai macam penyakit sehingga terwujud kesejahteraan umum.
“Memajukan kesejahteraan umum. Bagaimana caranya? Kesejahteraan umum bukan berarti pergi ke Amerika untuk membeli roti seharga Rp400 ribu, tetapi kesejahteraan dengan pola hidup sehat, jiwa bersih. Itu kesejahteraan umum yang kita perjuangkan,” ucap Hasto.
Hasto mengatakan DPP PDIP turut mendoakan bagi para penderita kanker untuk terus berjuang dan membangun semangat untuk sembuh. Ia pun bercerita pengalamannya mengalami COVID-19. Baginya, semangat untuk tetap hidup dan sembuh akan sangat banyak membantu proses penyembuhan.
Ia melanjutkan bahwa DPP PDIP akan segera memerintahkan kepada kader-nya yang duduk sebagai kepala daerah maupun di legislatif, untuk aktif terlibat, yakni dalam kampanye sosialisasi pemanfaatan tanaman herbal untuk mencegah dan mengobati kanker.
“Semoga rakyat Indonesia bisa mencegah dini kanker. Yang sedang menderita, kami beri spirit bahwa bisa disembuhkan dengan kombinasi obat, spirit juang, dan hidup bahagia, sehingga manusia Indonesia sempurna dapat dilakukan,” kata Hasto.
Sementara, Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning mengatakan kegiatan seminar tersebut dilakukan pasca-deklarasi Forum Kedaulatan Kesehatan. Forum tersebut sudah bergerak mengadvokasi rakyat yang kesulitan ke dokter atau rakyat yang ke rumah sakit, namun tak dilayani dengan baik.
“Ini perwujudan perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bu Mega selalu bilang menolong orang, jangan melihat latar belakangnya, termasuk perbedaan politik. Siapa pun, kalau perlu ditolong, segera ditolong,” tutur Ribka.
Menurut Ribka, acara seminar tersebut berawal dari permintaan dari YBKN untuk PDIP terlibat mengampanyekan pengobatan kanker lewat tanaman herbal. PDIP menilai langkah tersebut penting mengingat berdasar data, 135 per 100 ribu penduduk Indonesia menderita kanker.
“Kita itu nomor delapan se-Asia Tenggara. Menghabiskan anggaran untuk kanker saja itu Rp3,5 triliun hanya untuk mengatasi kanker. Padahal, banyak penyakit harus diatasi. Maka kita mendorong kerja sama yayasan dengan PDIP agar membantu sembuhnya pasien kanker,” ujar Ribka.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024 -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4988551/original/066520700_1730542195-524d0f70-0d88-4e2c-a47b-e11af7c6f8a7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Hanya Urusi Politik Elektoral, PDIP Dorong Masyarakat Menerapkan Pola Hidup Sehat Lewat Hal Ini – Page 3
Liputan6.com, Jakarta DPP PDI Perjuangan (PDIP) terus mendukung riset untuk kesehatan, khususnya terhadap aplikasi herbal untuk obat-obatan yang bisa digunakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Komitmen PDIP itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, saat membuka seminar sehari kesehatan kanker Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Binaan Kanker Nusantara (YBKN), di kantor pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024).
“Acara ini sejalan arahan ketua dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi atau BRIN, Ibu Megawati Soekarnoputri yang ingin Indonesia berdaulat dalam bidang kesehatan,” kata Hasto.
“Selalu diingatkan Ibu Mega, politik bukan sekedar urusan pemilu, namun urusan kehidupan, bagaimana kita mengatasi penyakit rakyat dengan mendorong hidup sehat,” sambungnya.
Menurut Hasto, Megawati secara konsisten meminta para peneliti di BRIN untuk mendata plasma nutfah Indonesia. Tujuannya, selain memperkuat data tentang sumber daya asli Indonesia, namun juga agar riset dan aplikasi khasiat darinya bisa dimanfaatkan.
“Termasuk dengan tanaman herbal yang bisa mencegah dan mengobati penyakit kanker,” imbuh Hasto.
Dia pun menyebut bagaimana komitmen Megawati juga dilatarbelakangi oleh lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan di DPP PDIP dengan tiga stanza.
Sembari mengutip lirik, Menurut Hasto, suburnya tanah Indonesia itu memungkinkan rakyat Indonesia menanam pohon dengan efek khasiat herbal.
“Subur tanahnya dan jiwanya. Diharapkan yang subur tanahnya, jiwanya, rakyatnya, bukan keluarganya yang subur. Pesan lain, sadarlah hati dan budinya untuk Indonesia Raya. Yang lupa marwah kekuasaan biasanya tak sadar hati dan tak sadar budi. Maka penyuluhan ini sangat penting agar suburnya tanah Indonesia dimanfaatkan untuk menanam tanaman herbal yang berkhasiat mengatasi kanker,” katanya.
Dari lagu Indonesia Raya, lanjut Hasto, ada juga tugas untuk melindungi tumpah darah Indonesia, termasuk dari berbagai macam penyakit sehingga terwujud kesejahteraan umum.
“Memajukan kesejahteraan umum. Bagaimana caranya? Kesejahteraan umum bukan berarti pergi ke Amerika untuk membeli roti seharga Rp 400 ribu. Tapi kesejahteraan dengan pola hidup sehat, jiwa bersih. Itu kesejahteraan umum yang kita perjuangkan,” tukas Hasto.
-
/data/photo/2024/11/01/67241d29cb04d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Politik "Makan Siang" ala Prabowo Megapolitan
Politik “Makan Siang” ala Prabowo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden Prabowo Subianto mengundang ketua umum dan sekretaris jenderal (sekjen) partai-partai politik untuk makan siang bersama di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (1/11/2024) siang.
Pertemuan ini diadakan sehari setelah Prabowo bertemu calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, di sebuah restoran Padang di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, pada Kamis (31/10/2024).
Pertemuan makan siang tersebut berlangsung selama lebih dari 2,5 jam, dimulai pukul 13.00 WIB.
Pada saat yang sama, Ridwan Kamil bertemu dengan Presiden ke-7 Joko Widodo di kediaman Jokowi di Solo, usai bertemu Prabowo pada malam sebelumnya.
Gaya politik makan siang ini pernah diterapkan oleh Jokowi dalam beberapa kesempatan, termasuk saat mengumpulkan tiga bakal calon presiden pada 2023 di Istana Merdeka.
Pada makan siang 30 Oktober 2024 tersebut, ketiga capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, hadir lengkap.
Jokowi sudah menggunakan cara ini sejak menjabat sebagai wali kota Solo. Pada 2014, ia berhasil membujuk 989 pedagang kaki lima di Taman Banjarsari untuk pindah ke Pasar Klitikan tanpa menimbulkan aksi massa atau bentrokan.
Menurut informasi, sebelum pemindahan itu, Jokowi mengundang para pedagang dari paguyuban PKL Monumen 45 Taman Banjarsari untuk makan siang sebanyak 54 kali, yang diikuti dengan perundingan yang akhirnya membuat para pedagang setuju untuk pindah.
Ketika menjadi gubernur DKI Jakarta, Jokowi menggunakan cara serupa untuk menyelesaikan masalah dengan warga, seperti saat melakukan penataan Pasar Tanah Abang dan mengajak warga Petukangan, Jakarta Selatan, yang bersengketa terkait proyek jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) W2.
Seolah mengikuti langkah Jokowi, Prabowo mengajak elite partai politik makan siang bersama di Istana Merdeka.
Dalam pertemuan makan siang tersebut, tujuh perwakilan partai hadir, termasuk Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi hadir mewakili Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Prabowo, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan para petinggi Partai Gerindra, memimpin pertemuan tersebut yang berlangsung selama hampir dua jam, dari pukul 13.00 WIB hingga para ketua umum meninggalkan Istana sekitar pukul 14.50 WIB.
Usai makan siang, para ketua umum dan sekjen partai menyatakan bahwa tidak ada pembahasan terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyebut bahwa pertemuan tersebut hanya membahas kerja sama antara partai politik dengan pemerintah untuk mendukung pemerintahan Prabowo.
Prabowo juga menawarkan pertemuan rutin untuk membicarakan berbagai kebijakan dan ide pemerintah.
“Beliau menawarkan mungkin akan ada pertemuan rutin antara seluruh ketua umum parpol koalisi untuk membahas kebijakan-kebijakan yang masih perlu digodok oleh presiden untuk bisa dilaksanakan sebagai kebijakan pemerintah,” kata Paloh, Jumat.
Paloh membantah bahwa pertemuan ini membahas Pilkada maupun dukungan sejumlah kader Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang berpihak pada pasangan calon lain di Pilkada Jakarta, yaitu Pramono Anung-Rano Karno.
Pramono Anung dan Rano Karno diusung oleh PDI-P, sementara PKB berkoalisi dengan KIM Plus untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
Senada, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa setiap partai KIM Plus memiliki perhatian yang sama untuk memenangkan kandidat mereka masing-masing.
“Saya pikir masing-masing partai punya
concern
untuk memenangkan pasangannya,” ujarnya.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menambahkan bahwa Prabowo ingin mendengar masukan dari para ketum parpol dalam diskusi yang berlangsung santai dan penuh canda.
Ia menyebut tidak ada pembahasan terkait Pilkada atau pertemuan Prabowo dengan Ridwan Kamil pada malam sebelumnya.
Prabowo berencana mengadakan pertemuan rutin dengan ketua umum partai politik setiap Jumat, sesuai dengan jadwal yang memungkinkan.
“Harapannya ini bisa menjadi pertemuan rutin setiap Jumat bagi yang berkesempatan hadir,” ujar Muzani.
Prabowo diketahui memiliki agenda kunjungan ke luar negeri selama 15-16 hari pada November, sehingga pertemuan akan disesuaikan dengan kesibukannya.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menuturkan, politik makan siang yang dilakukan Prabowo bukan serta merta mengikuti Presiden Jokowi.
Ia beranggapan, politik makan siang sudah menjadi budaya atau kultur politik secara umum orang Indonesia. Biasanya, pembicaraan apapun termasuk pembicaraan politik dibicarakan dalam sebuah jamuan makan.
“Memang pembicaraan-pembicaraan apapun gitu ya termasuk pembicaraan politik itu biasanya dibicarakan dalam sebuah jamuan makan, bisa makan malam, bisa makan siang atau sarapan pagi,” ucap Adi, Sabtu (2/11/2024).
Menurut Adi, para pemimpin sejak dahulu sudah membicarakan hal-hal yang serius di tempat makan.
Bukan hanya oleh Jokowi saat bertemu ketua umum partai atau Prabowo, tapi juga saat figur-figur kunci ketika bertemu presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
“Itu juga dalam suasana perjamuan makan. Ataupun, misalnya, pemimpin-pemimpin yang lain juga melakukan hal yang serupa. Itu artinya memang bahwa politik itu tidak melulu dibicarakan dalam ruang-ruang yang formal dan serius seperti forum-forum besar, seperti auditorium,” jelas Adi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pramono Sowan ke Said Aqil, Dapat Dukungan di Pilkada Jakarta
Jakarta –
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung sowan ke kediaman Said Aqil Siroj di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, Said Aqil menyatakan dukungannya untuk paslon cagub Pramono-Rano di Pilgub 2024.
Said Aqil mengaku memang sudah mengenal sosok mantan Sekretaris Kabinet itu. Dia yakin Pramono dapat memimpin Jakarta.
“Nah, kedatangan beliau di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah ini, ya minimal, silaturahrahim. Supaya ada nyambung kembali dengan niatan maju Pilgub DKI. Saya jawab, siap, insyaAllah. Saya dukung dan insyaAllah Tuhan berkat kemudahan,” kata Said Aqil kepada wartawan seusai menerima tandang dari Pramono, Kamis (31/10/2024).
Said Aqil menyebut jika Pramono merupakan keluarga dan santri dari Pesantren Lirboyo, Kediri. Untuk itu, dia tak sulit menjadi orang kepercayaan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Yang paling penting lagi, diterima oleh masyarakat. Maka saya dukung dan saya doakan,” ucap dia.
Saiq Aqil berpesan kepada Pramono agar menjaga masyarakat Jakarta yang religius. Sebab masyarakat Jakarta memegang teguh tradisi dan budaya.
Selanjutnya Pramono Anung mengucap terimakasih atas doa dan dukungannya. Dukungan yang ditunjukkan diakui Pramono tambah bersemangat maju Pilgub 2024.
“Saya meyakini dukungan beliau akan memberikan energi yang luar biasa bagi saya pribadi. Karena saya kenal sudah lahir batin lah. Seperti yang disampaikan oleh beliau, dari zaman nggak enak sampai sekarang agak enak,” kata Pramono.
(isa/isa)
-
/data/photo/2024/10/31/6723a955d581d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno di Gorontalo: Daya Tarik, Koleksi, dan Rute Regional 31 Oktober 2024
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno di Gorontalo: Daya Tarik, Koleksi, dan Rute
Editor
KOMPAS.com
–
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno
terletak di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.
Keberadaan Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno merupakan cagar budaya yang menyimpan barang-barang bersejarah.
Tempat bersejarah ini dapat menjadi tujuan wisata saat berkunjung ke Gorontalo.
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda pada tahun 1936.
Bangunan Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno merupakan rumah yang berukuran 5 x 15 meter.
Di dalam museum terdapat beragam koleksi benda-benda bersejarah.
Koleksi Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno berupa benda-benda kuno dan bersejarah, seperti foto, buku, radio, dan alat pertanian.
Museum juga menyimpan dokumentasi kedatangan Presiden Pertama RI Ir
Soekarno ke Gorontalo
serta benda-benda kuno bersejarah lainnya.
Pengunjung tidak hanya menikmati benda-benda sejarah saja, namun juga keindahan Danau Limboto dalam udara sejuk dan airnya tenang.
Passalnya, letak museum berada di tepian Danau Limboto.
Tersedia pondok-pondok yang dapat digunakan untuk memancing sambil menikmati udara dan keindahan alam sekitar.
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno dahulu adalah Pelabuhan Danau Limboto.
Tercatat Prsiden Soekarno datang ke Gorontalo sebanyak dua kali menggunakan pesawat ampibi dan mendarat di Danau Limboto.
Pesawat amfibi adalah pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di air.
Dikutip dari Kompas.com (09/01/2012), kedatangan Soekarno tersebut pada tahun 1950 dan 1956, namun tidak ada keterangan mengenai tanggal dan bulannya.
Sejarahwan Gorontalo, BJ Mahdang menyebutkan bahwa kedatangan Soekarno ke Gorontalo adalah untuk inspeksi bahwa Gorontalo masih setia terhadap NKRI.
“Soekarno hanya ingin memastikan bahwa saat itu tidak terjadi perpecahan di Gorontalo. Sebab, saat itu ada beberapa kelompok atau dewan yang berpotensi memisahkan diri dari NKRI,” kata Mahdang dalam suatu seminar di Universitas Negeri Gorontalo, yang dikutip dari Kompas.com (09/01/2012).
Pada masa itu, Indonesia masih berusia muda dan sering terjadi pembrontakan.
Kelompok separatis Perjuangan Rakyat Semesta (permesta) saat itu tengah bergema di wilayah Sulawesi Utara.
Terdapat prasasti yang menjelaskan bahwa kedatangan Soekarno untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prasasti tersebut ditandatangani Presiden Megawati pada tahun 2022.
Jarak tempuh Kota Gorontalo menuju Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno sekitar 9 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit.
Perjalanan dapat melalui Jalan Raja Eyato dan Jalan usman Isa.
Sumber:
iluta.desa.id
pariwisata.gorontaloprov.go.id
regional.kompas.com
(Penulis: Aris Prasetyo)
Instagram: @dispar_gorontaloprov
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Politisi Senior Golkar Usulkan Masa Jabatan Presiden 7 Tahun
Kebumen, Gatra.com – Politisi senior Partai Golkar Ridwan Hisjam setuju apabila UUD 1945 diamandemen dan dikembalikan kepada UUD yang asli sesuai dengan pikiran-pikiran para pendiri bangsa, seperti halnya disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Ridwan mengatakan, UUD 1945 harus dikembalikan seperti dulu. Namun khusus klausul masa jabatan presiden, tetap dua periode hanya saja, masa jabatannya diubah, dari 5 tahun menjadi 7 tahun. Menurutnya, masa jabatan itu sudah sangat ideal bagi seorang presiden untuk memimpin negara.
“Kenapa 7 tahun (masa jabatan presiden), karena 5 tahun itu tidak cukup. Jadi 7 tahun kali dua, 14 tahun itu waktu ideal bagi seorang presiden memimpin negara. Dengan penambahan masa jabatan itu, Presiden punya banyak waktu untuk menuntaskan program kerja yang sudah dicanangkan,” ujar Ridwan Hisjam dalam keterangan tertulisnya, Senin (08/07/2024).
Menurutnya, jika masa jabatan kepala desa saja bisa ditambah dari 6 tahun menjadi 8 tahun, maka sudah seharusnya jabatan presiden juga perlu diperpanjang. Terlebih, tugas dan program kerja yang dicanangkan presiden jauh lebih besar dari seorang kepala desa.
“Usulan ini saya kira sangat logis, bahwa banyak program atau proyek strategis pemerintah yang belum selesai secara sempurna, ini karena waktu masa jabatan presiden masih sangat terbatas hanya 5 tahun, dan kalau terpilih kembali menjadi sepuluh tahun. Mestinya maksimal 14 tahun,” kata Ridwan Hisjam.
Ia terus mendorong DPR segara melakukan amandemen mengembalikan UUD 1945 sesuai aslinya. Menurutnya, salah satu penyebab mengapa presiden kerap membuat versi-versi seperti yang disampaikan Megawati Soekarnoputri, yakni karena UUD 1945 yang terlalu banyak diamandemen.
Anggota Komisi VII DPR RI ini pun sangat menghormati apa yang disampaikan Megawati. Bagaimanapun kata dia, Megawati adalah tokoh bangsa yang setiap pendapatnya harus dihormati.
Ia sendiri merasa hormat dengan Megawati karena pernah diusung sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur oleh PDI Perjuangan pada Pilkada tahun 2008 lalu.
“Saya kira begini ya..kalau Ibu Mega memberikan peringatan kepada kita semua saya kira benar. Bagaimanapun Beliau adalah guru bangsa, saya sendiri pernah diusung PDIP sebagai calon wakil Gubernur Jatim bersama Sucipto, beliau selalu memikirkan kemajuan bangsa kita,” tuturnya.
Ridwan Hisjam menjelaskan, mengapa banyak versi-versi, karena UUD 1945 terlalu banyak diamandemen. Sejak reformasi, pasal-pasal dari UUD 1945 itu banyak yang diubah.
“Hanya pembukaanya saja yang tidak diubah, sehingga karena aturan itu diubah, maka setiap presiden punya kebijakan yang terlihat berbeda dengan sebelumnya,” tambahnya.
Dengan mengembalikan UUD 1945 ke yang asli, maka akan ada GBHN, MPR juga akan kembali sebagai Lembaga Tinggi Negara, bukan lagi Presiden, dimana kedaulatan tertinggi rakyat ada di MPR.
Ridwan pun menyayangkan kedudukan MPR saat ini sama dengan DPR, karena itu wajar jika setiap presiden punya banyak versi-versi.
“Kalau nggak mau banyak versi-versi ya harus dikembalikan UUD 1945 seperti yang dulu, murni sesuai aslinya. Saya sepakat apa yang disampaikan Bu Mega, kita harus kembali kepada UUD 45 yang dulu sesuai pikiran-pikiran para pendiri bangsa kita. UUD kita sekarang kan sekarang sudah sangat liberal, jauh dari budaya bangsa seperti gotong royong dan sebagainya,” tandasnya.
46
/data/photo/2024/11/03/67272c0d5d229.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
