Tag: Megawati Soekarnoputri

  • Megawati Terima Kasih ke Prabowo Respons Pemulihan Nama Baik Bung Karno

    Megawati Terima Kasih ke Prabowo Respons Pemulihan Nama Baik Bung Karno

    Jakarta

    Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto di acara HUT PDIP ke-52. Dia berterima kasih Prabowo merespons surat pimpinan MPR RI terkait pemulihan nama baik Presiden RI pertama Sukarno.

    Megawati awalnya berterima kasih kepada seluruh Rakyat Indonesia karena telah meluruskan sejarah Bung Karno. Hal ini terkait dicabutnya TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 berkaitan dengan tuduhan pengkhianatan terhadap Sukarno.

    “Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun kalian berada atas pelurusan sejarah Bung Karno tersebut,” kata Megawati saat berpidato di HUT PDIP ke-52, di sekolah partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

    Kemudian, Megawati juga menyampaikan terima kasih kepada Prabowo. Dia menyebut Prabowo lah yang merespons surat pimpinan MPR RI tersebut.

    “Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons surat pimpinan MPR RI terkait tindaklanjut pemulihan nama baik dan hak-hak Bung Karno sebagai Presiden Republik Indonesia pertama,” ucap dia.

    Kemudian, Megawati memuji Sukarno yang tahan banting. Pasalnya, dia sendiri mengaku bingung dengan apa yang sebetulnya terjadi kepada Sukarno.

    Pencabutan Tap MPR Soal Sukarno

    Berdasarkan kesepakatan pada Rapat Pimpinan MPR tanggal 23 Agustus 2024, Pimpinan MPR telah menegaskan bahwa sesuai pasal 6 TAP Nomor I/MPR/ 2003 tentang Peninjauan Materi dan Status Hukum Seluruh TAP MPRS dan TAP MPR mulai tahun 1960 sampai 2002, TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 telah dinyatakan tidak berlaku lagi.

    Sehingga, tuduhan pengkhianatan terhadap Sukarno telah digugurkan demi hukum oleh Keputusan Presiden Nomor 83/TK/2012 tentang Gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Karno. Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 25 huruf e UU Nomor 20 tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.

    “Melalui surat tersebut, pimpinan MPR menegaskan bahwa secara yuridis tuduhan terhadap Presiden Soekarno yang dianggap memberikan kebijakan yang mendukung pemberontakan dan pengkhianatan G-30-S/PKI pada tahun 1965, dinyatakan tidak berlaku lagi sesuai Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan MPRS dan MPR Tahun 1960-2022,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (9/9) lalu.

    Ia menjelaskan TAP MPRS No. XXXIII / MPRS / 1967 telah dinyatakan sebagai kelompok Ketetapan MPRS yang tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut. Baik karena bersifat einmalig (final), telah dicabut, maupun telah selesai dilaksanakan.

    “Namun demikian, meskipun TAP MPRS Nomor XXXIII/ MPR/1967 tersebut telah dinyatakan tidak berlaku lagi, namun masih menyisakan persoalan yang bersifat psikologis dan politis yang harus dituntaskan karena tidak pernah dibuktikan menurut hukum dan keadilan, serta telah bertentangan dengan prinsip Indonesia sebagai negara yang berdasar atas hukum sesuai ketentuan pasal 1 ayat 3 UUD NRI 1945,” tambahnya.

    (maa/imk)

  • Puji Megawati di HUT ke-52 PDIP, Islah Bahrawi: Kuat dan Besar Karena Keberanian dan Ketangguhannya

    Puji Megawati di HUT ke-52 PDIP, Islah Bahrawi: Kuat dan Besar Karena Keberanian dan Ketangguhannya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi memuji Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di momen HUT PDIP ke-52 tahun.

    Meski demikian, Islah Bahrawi sempat memandang Megawati hanya wanita biasa yang kebetulan anak mantan Presiden yang pernah menjadi presiden.

    “Saya dulu menganggapnya wanita biasa. Politisi, anak mantan presiden yg pernah menjadi presiden. Itu saja. Semakin sering berdiskusi, semakin saya mengenalnya,” kata Islah Bahrawi dikutip akun X, pribadinya, Jumat, (10/1/2024).

    Namun dengan melihat Megawati dari masa ke masa, dia mengakui keberanian dan ketangguhan Megawati.

    “Dan benar, ‘wanita menjadi kuat bukan karena berlindung dari ancaman, tapi karena keberanian dan ketangguhan yang terbangun dari perlawanan berlapis-lapis’,” ujarnya.

    Hal itu kata dia telah menjadikan PDI Perjuangan sebagai partai yang kuat dan besar.

    “Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi kuat dan besar karena keberanian dan ketangguhan seorang Megawati Soekarno Putri,” tuturnya.

    “Kesimpulan ini menjadi salah satu catatan dari berbagai literatur yang saya baca. Saya bukan kader PDIP, tapi saya mengaguminya.Selamat hari lahir Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke 52. ‘Satyam Eva Jayate’,” tandasnya. (*)

  • Megawati Diapit Puan dan Prananda di HUT ke-52 PDIP

    Megawati Diapit Puan dan Prananda di HUT ke-52 PDIP

    loading…

    Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri diapit oleh kedua anaknya yang juga pengurus DPP PDIP yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Foto/Tangkapan layar YouTube PDI Perjuangan

    JAKARTA – Peringatan HUT ke-52 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan para petinggi PDIP hadir dalam acara tersebut.

    Pantauan di YouTube PDI Perjuangan, Megawati diapit oleh kedua anaknya yang juga pengurus DPP PDIP yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo . Megawati memakai naju merah dan celana hitam, sementara Puan dan Prananda kompak mengenakan pakaian serba hitam. Ketiganya tampak berbincang.

    Dalam ruangan acara juga tampak Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Capres 2024 Ganjar Pranowo, dan para pengurus DPP PDIP seperti Djarot Saiful Hidayat, Basuki Tjahaja Purnama, dan Komarudin Watubun.

    PDIP tidak mengundang pihak eksternal, termasuk Presiden Prabowo Subianto pada perayaan HUT ke-52 bertema ”Api Perjuangan nan Tak Kunjung Padam” ini. “Terkait undangan, HUT Partai ini karena acara sederhana kita tidak mengundang wakil pemerintah, kita tidak mengundang Pak Prabowo misalnya,” kata Djarot Saiful Hidayat, Kamis (9/1/2025).

    Djarot memandang agenda HUT PDIP merupakan acara internal partai, sehingga momentum itu akan digunakan sebagai bentuk refleksi partai.

    Menurut Djarot, Prabowo akan diundang dalam agenda Kongres PDIP. “Karena Pak Prabowo itu, insyaallah kita akan mengundang pada saat menjelang Kongres Partai,” ujarnya.

    (zik)

  • Megawati Tiba di HUT ke-52 PDIP, Disambut Hasto, Ganjar, hingga Ahok

    Megawati Tiba di HUT ke-52 PDIP, Disambut Hasto, Ganjar, hingga Ahok

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tiba di Perayaan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-52 PDIP yang diselenggarakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jumat (10/1/2025). 

    Megawati tiba bersama dengan Prananda Prabowo, putranya dan juga salah satu elite partai banteng moncong putih itu. Setibanya di Sekolah Partai, Presiden ke-5 itu turut disambut oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta sejumlah ketua DPP, mulai dari Ganjar Pranowo hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

    Megawati dijadwalkan untuk memberikan pidato yang nantinya didengarkan oleh seluruh kader PDIP dan simpatisan partai, satgas partai, anak ranting, ranting, PAC, DPC dan DPD seluruh Indonesia, termasuk seluruh anggota legislatif, seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah.

    Melalui keterangan tertulis, Hasto menjelaskan bahwa tema HUT ke-52 PDIP ini adalah ‘Satyam Eva Jayate’ dengan sub tema ‘Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam’.

    Hasto mengatakan agenda hari ini menjadi pembuka rangkaian HUT k3-52 PDIP yang akan digelar hingga Juni mendatang. Acara akan diikuti secara daring oleh seluruh peserta mengingat berbagai pertimbangan ekonomi dan lain-lain. 

    Dia pun mengakui bahwa perayaan HUT PDIP tahun ini dibayangi oleh berbagai dinamika. Berdasarkan catatan Bisnis, Hasto sendiri kini pun tengah dibidik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

    “PDIP menghadapi berbagai dinamika, tantangan dan ujian sejarah. Namun, partai akan menghadapinya dengan penuh ketegaran, dan penuh keyakinan. PDIP berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang masih memberikan kepercayaan sehingga PDIP kembali terpilih pemenang pemilu legislatif 2024,” ujarnya.

    Di sisi lain, peringatan HUT PDIP ini juga sekaligus menjadi konsolidasi menuju Kongres Partai yang akan digelar tahun ini. Agendanya yakni untuk mengukuhkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP masa bakti 2025-2030 sesuai dengan Rekomendasi Rakernas V dan merumuskan Sikap Politik Partai serta program dan konstitusi Partai. 

    “Karena itulah peringatan HUT menyatu dengan persiapan Kongres Partai,” pungkas Hasto.

  • Hadiri HUT Ke-52 PDIP, Megawati Didampingi Prananda dan Hasto Kristiyanto

    Hadiri HUT Ke-52 PDIP, Megawati Didampingi Prananda dan Hasto Kristiyanto

    loading…

    Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri HUT ke-52 PDIP di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Foto: SINDOnews/Felldy Utama

    JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri HUT ke-52 PDIP di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Megawati didampingi Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

    Terlihat, Hasto dan Bendahara Umum (Bendum) Olly Dondokambey turut menyambut kedatangan Megawati yang didampingi Prananda.

    Baca Juga

    Kemudian, Presiden Ke-5 RI itu bersama petinggi PDIP langsung menuju tenda terlebih dahulu untuk melihat sejumlah penampilan kebudayaan yang telah disiapkan panitia penyelenggara.

    Acara dibuka penampilan Harvey Malaihollo dan monolog puisi dari Seniman Butet Kertaradjasa.

    Diberitakan sebelumnya, Megawati akan memberikan pidato politik pada peringatan HUT ke-52 PDIP. “Dan diakhiri pemotongan tumpeng HUT ke-52 PDIP,” kata Hasto, Jumat (10/1/2025).

    (jon)

  • Hadiri HUT ke-52 PDIP, Megawati Tiba di Sekolah Partai

    Hadiri HUT ke-52 PDIP, Megawati Tiba di Sekolah Partai

    loading…

    Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tiba di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). FOTO/FELLDY UTAMA

    JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tiba di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Megawati direncanakan bakal membuka sekaligus memberikan pidato politik di acara perayaan hari ulang tahun ( HUT) ke-52 PDIP .

    Berdasarkan pantauan di lokasi, Megawati tiba sekitar pukul 13.05 WIB. Terlihat, Sekjen Hasto Kristiyanto bersama Bendahara Umum (Bendum) Olly Dondokambey turut menyambut kedatangan Megawati yang didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP, Prananda Prabowo.

    Kemudian, Presiden kelima RI itu bersama petinggi PDIP langsung menuju tenda terlebih dahulu untuk melihat sejumlah penampilan kebudayaan yang telah disiapkan panitia penyelenggara.

    Acara dibuka dengan penampilan dari Harvey Malaihollo dan monolog puisi dari seniman Butet Kertaradjasa.

    Diberitakan sebelumnya, Megawati Soekarnoputri akan memberikan pidato politik pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2025) hari ini.

    “Acara peringatan HUT akan dimulai sejak pukul 13.30 WIB dengan protokol Partai. Sebagaimana biasanya di setiap acara Partai, kebudayaan juga dihadirkan dengan penampilan seni budaya. Dilanjutkan dengan pidato politik Ibu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng HUT ke-52 PDIP,” kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (10/1/2025) pagi.

    (abd)

  • DPR: Semangat juang hingga integritas demokrasi kunci Indonesia Raya

    DPR: Semangat juang hingga integritas demokrasi kunci Indonesia Raya

    Marilah kita bersama-sama menjaga cita-cita besar para pendiri bangsa.

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini dalam rangka memperingati HUT Ke-52 PDI Perjuangan mengingatkan agar semangat juang hingga integritas demokrasi terus dijaga oleh generasi muda sebagai kunci mewujudkan Indonesia Raya.

    “Warisan perjuangan tidak boleh terputus. Generasi penerus harus memiliki semangat yang sama untuk melanjutkan pembangunan dengan landasan nilai-nilai luhur bangsa. Gotong royong, persatuan, dan integritas adalah kunci mencapai Indonesia Raya,” kata Novita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan cita-cita besar Bung Karno untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang sepenuhnya merdeka dan berdaulat.

    Seperti yang dipesankan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dia juga berharap agar seluruh kader partai menjaga “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” sebagai sumber energi untuk menghadapi tantangan demokrasi dan pembangunan nasional.

    “Tidak ada perjuangan yang sia-sia, terlebih jika itu diabdikan untuk rakyat, bangsa, dan negara. Gotong royong menjadi nilai luhur yang harus terus kita pertahankan demi harga diri, martabat, dan masa depan Indonesia Raya,” ujarnya.

    Lebih lanjut dia mengatakan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Novita menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan tokoh perempuan yang layak menginspirasi perempuan generasi muda.

    “Perempuan Indonesia harus percaya diri dan aktif mengambil peran dalam berbagai bidang, baik politik, ekonomi, maupun sosial,” katanya.

    Wakil rakyat ini melanjutkan, “Kita memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memperjuangkan masa depan bangsa. Seperti yang disampaikan Bung Karno dalam buku Sarinah, wanita Indonesia memiliki tugas mulia dalam menyelamatkan dan membangun republik ini.”

    Menurut dia, kebijakan seperti sistem zipper yang mewajibkan keterwakilan perempuan di parlemen merupakan langkah penting dalam memastikan inklusivitas dan kesetaraan gender di ranah politik.

    Ia mengatakan bahwa partainya akan tetap teguh pada prinsip ideologi dan komitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

    Memperingati HUT Ke-52 PDI Perjuangan, dia berharap agar seluruh kader partai terus menjaga integritas, berjuang dengan semangat, dan menjadikan PDI Perjuangan sebagai obor pada masa depan demokrasi Indonesia.

    “Marilah kita bersama-sama menjaga cita-cita besar para pendiri bangsa. Bersatu, berjuang, dan bergotong royong untuk membangun Indonesia yang sejati-jatinya merdeka,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Megawati Bakal Beri Pidato Politik di HUT PDIP Hari Ini

    Megawati Bakal Beri Pidato Politik di HUT PDIP Hari Ini

    loading…

    Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri akan memberikan pidato politik pada peringatan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan memberikan pidato politik pada peringatan hari ulang tahun ( HUT) ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Acara akan diikuti seluruh kader PDIP melalui daring.

    “Acara peringatan HUT akan dimulai sejak pukul 13.30 WIB dengan protokol Partai. Sebagaimana biasanya di setiap acara Partai, kebudayaan juga dihadirkan dengan penampilan seni budaya. Dilanjutkan dengan pidato politik Ibu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng HUT ke-52 PDIP,” kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (10/1/2025) pagi.

    Acara akan diikuti secara daring oleh seluruh kader PDIP, simpatisan partai, Satgas Partai, Anak Ranting, Ranting, PAC, DPC dan DPD seluruh Indonesia, termasuk seluruh anggota legislatif, seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah.

    Hasto mengatakan, agenda hari ini menjadi pembuka rangkaian HUT PDIP yang akan digelar hingga Juni 2025 mendatang. Mengingat situasi perekonomian nasional masih menghadapi tantangan dan tekanan geopolitik global, maka peringatan HUT secara sederhana.

    “Rangkaian kegiatan HUT ke depan antara lain menyelenggarakan kegiatan kebudayaan, memperkuat school of thought, keagamaan, lomba desa wisata, hingga olahraga,” ujarnya.

    Seperti tahun sebelumnya, kata dia, di setiap kantor partai, hari ini akan dibagikan tumpeng untuk masyarakat sekitar.

    Hasto menambahkan rangkaian peringatan HUT PDIP ini juga sekaligus menjadi konsolidasi Partai menuju Kongres Partai yang akan digelar tahun ini dengan agenda mengukuhkan Ketua Umum saat ini, Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP masa bakti 2025-2030 sesuai dengan Rekomendasi Rakernas V dan merumuskan sikap politik partai serta program dan konstitusi partai.

    “Karena itulah peringatan HUT menyatu dengan persiapan Kongres Partai,” pungkasnya.

    (abd)

  • Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik di HUT ke-52 PDIP – Page 3

    Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik di HUT ke-52 PDIP – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar perayaan hari ulang tahun partai yang ke-52 tahun. Berdasarkan undangan diterima awak redaksi, acara perayaan akan dilangsungkan pada hari ini, Jumat, 10 Januari 2025 di Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung Jakarta Selatan.

    Berdasarkan urutan acara, kegiatan akan dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan penampilan gelora kebudayaan yang menampilkan tari-tarian Indonesia. Secara resmi, acara akan dibuka tepat pukul 14.00 WIB sesuai dengan protokol partai.

    Secara berkelanjutan, agenda akan disambung dengan penyampaian pidato politik oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, kemudian potong tumpeng dan pembagian tumpeng untuk rakyat.

    Selain itu, ada juga kegiatan pemberian benih untuk gerakan penghijauan dan tanaman pendamping beras untuk rakyat. Nantinya acara akan ditutup sekira pukul 17.00 WIB.

    Ketua DPP PDIP Djarot Saeful Hidayat menyampaikan acara senada juga akan dilangsungkan di masing-masing DPD, DPC, Ranting hingga anak ranting di seluruh Indonesia.Acara di Sekolah Partai akan dilangsungkan secara hybrid karena keterbatasan tempat sehingga tidak semua kader dikumpulkan di Sekolah Partai.

    “Jadi karena tempatnya 300 orang baik lantai 2 aula dan lantai 1,” ujar Djarot kepada awak media di Jakarta, seperti dikutip Jumat (10/1/2025).

  • PDIP Surabaya Gelar Cap Jempol Darah untuk Megawati di HUT ke-52

    PDIP Surabaya Gelar Cap Jempol Darah untuk Megawati di HUT ke-52

    Surabaya (beritajatim.com) – Seluruh pengurus hingga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Surabaya bersiap membubuhkan cap jempol dari darah sebagai bukti ikrar setia kepada Megawati Soekarnoputri. Acara ini akan digelar pada peringatan HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2024).

    E Purwadi, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Bidang Organisasi, mengungkapkan bahwa cap jempol darah tersebut akan dibubuhkan pada media banner spanduk saat upacara berlangsung.

    Dia menjelaskan bahwa momen ini diciptakan sebagai wujud ikrar setia dan dukungan kader banteng kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjelang Kongres PDIP yang dijadwalkan pada bulan April mendatang.

    “Kita akan melakukan upacara peringatan HUT ke-52 PDIP pukul 06.30 WIB. Saat upacara akan ada prosesi pembubuhan cap jempol oleh pengurus partai dan kader PDIP dari darah,” terang Purwadi.

    Purwadi menambahkan bahwa pembubuhan cap jempol darah ini sarat makna, yaitu sebagai simbol bahwa PDIP siap melawan siapa saja yang mengganggu Kongres PDIP pada April 2025 nanti.

    “Cap jempol dari darah ini nyata sebagai simbol perlawanan,” tegas dia.

    Selain itu, Purwadi juga mengaitkan aksi tersebut dengan sejarah peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) yang terjadi pada tahun 1996.

    “Ini yang kedua, artinya kami harus melakukan ini. Karena ada indikasi-indikasi munculnya intervensi di tingkat nasional, ‘parcok-parcok’ yang terlibat dalam proses pilkada dan juga banyak hal lainnya. Artinya, narasi-narasi orde baru itu kuat untuk bangkit kembali dan mengganggu demokrasi hari ini,” jelas dia.

    Namun demikian, Purwadi menegaskan bahwa aksi ini murni inisiatif DPC PDIP Surabaya dan bukan instruksi dari DPP PDIP. Dia juga menyebutkan bahwa aksi ini akan diikuti oleh DPC-DPC PDIP di sejumlah daerah lain.

    “Ini inisiatif DPC, enggak ada instruksi dari pusat. Sama halnya seperti gerakan ‘Kudatuli’, tidak ada instruksi. Dan selalu pergerakan itu mulainya dari Surabaya,” ucap Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Bidang Organisasi itu. [ram/beq]