Megawati Tantang Penyidik KPK AKBP Rossa Datangi Dirinya: Jangan Pengecut
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum PDI-P
Megawati
kembali menantang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
)
AKBP Rossa
Purbo Bekti untuk mendatangi dirinya.
Megawati heran dengan KPK yang hanya memproses Sekjen PDI-P
Hasto
Kristiyanto, padahal masih banyak tersangka lain yang mestinya bisa diproses.
Hal tersebut Megawati sampaikan dalam HUT ke-52 PDI-P di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Sebagai informasi, pada Juli 2024 lalu, Megawati pernah marah dengan Rossa karena menilai penyidik KPK itu tidak profesional ketika memeriksa Hasto, di mana ponsel Hasto beserta stafnya tiba-tiba diambil.
“Orang kalau enggak salah,
mbok yo jadi pura-pura kon
salah. Heh. Ini kayak Pak Hasto ini. Aku tuh sampai mikir, lah
ngopo
toh, kayak orang tersangka saja enggak banyak, yang
digoleki
dia saja. Terus dia tuh ngambil
opo wae
toh,” ujar Megawati.
“Kemana kah hukum di Republik Indonesia ini ketika setelah berdirinya KPK dengan gampang orang hanya bisa mengambil tanpa dengan hati nurani. Toh yang mesti diambil memang yang salah. Lah iya toh?” sambungnya.
Megawati meminta AKBP Rossa untuk tidak bersikap seperti pengecut. Dia meminta Rossa menghadap dirinya.
Megawati heran dengan KPK yang terus-menerus menggebuk PDI-P.
“Sampai saya waktu itu kan ngomong, lah Kapolri
iki piye
toh. Siapa Rossa itu? Sini. Datang ke saya. Jangan pengecut. Saya enggak tahan juga loh akhirnya. Masa sih yang lain enggak dibegitukan, hanya kita saja digebak gebuk, digebak gebuk,” imbuh Megawati.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Megawati Soekarnoputri
-
/data/photo/2025/01/10/6780df902a850.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Megawati Tantang Penyidik KPK AKBP Rossa Datangi Dirinya: Jangan Pengecut
-

Kritik Program 3 Juta Rumah Prabowo, Megawati: Tanahe Sopo? Cicilane Piro?
Jakarta –
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan kritik keras pada kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang ingin membangun 3 juta rumah untuk masyarakat di Indonesia. Menurutnya, program ini kurang realistis.
Dia menilai kritik bukan berarti bertentangan dengan pemerintah. Megawati menyebutkan sejauh ini kritik yang disampaikannya juga logis dan objektif.
Nah, soal target 3 juta rumah, Megawati mempertanyakan tanah siapa yang mau digunakan untuk membangun jutaan rumah. Cicilan rumahnya juga jadi pertanyaan bagi Megawati, apakah cicilannya bisa sesuai dengan kantong masyarakat di tengah kondisi ekonomi saat ini.
“Kalau seperti mau bikin 3 juta rumah saya ingin tahu cara bangunnya gimana? Tanahe, tanahe sopo? Cicilane piro? Dengan korelasinya apa, perekonomian kita bagaimana sekarang? Kan gitu,” sebut Megawati dalam pidatonya di acara HUT ke-52 PDI Perjuangan yang disiarkan virtual, Jumat (10/1/2025).
Dia juga mengungkit perannya sebagai Presiden ke-5, saat itu dia berhasil menyelesaikan banyak masalah juga di Indonesia. Artinya, bila dia mengrkitik kebijakan bukan tanpa alasan.
“Jangan lupa saya kan pernah Presiden, semua urusannya selesai kok. Saya dapat award lho, karena bisa selesaikan utang IMF,” sebut Megawati.
Dalam catatan detikcom, Prabowo Subianto memiliki rencana membangun 3 juta rumah apabila berhasil terpilih dalam Pemilu 2024. Sebaran pembangunan 3 juta tersebut meliputi di daerah desa 1 juta rumah, perkotaan 1 juta rumah, dan pesisir 1 juta rumah. Program ini dilakukan untuk menekan backlog perumahan di Indonesia.
Pemerintah juga telah menggandeng pemerintah Qatar untuk membantu realisasi target tersebut. Beberapa hari lalu, komitmen investasi Qatar untuk membiayai dan membangun 1 juta rumah di Indonesia baru saja diteken di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
(hal/ara)
-

Megawati Ogah Jadi Ketum Lagi Jika Kader Tidak Nurut Soal Posisi Politik
Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tidak ingin kembali memimpin apabila kadernya tidak solid mengikuti sikap politik partai.
Megawati awalnya bercerita bahwa bahwa banyak pihak di luar PDIP yang masih datang kepadanya untuk berkonsultasi soal berbagai isu. Namun, dia mengaku pihak-pihak tersebut melakukannya secara diam-diam.
Hal itu, terang Megawati, lantaran sikap Megawati atau PDIP yang belum jelas terhadap pemerintahan Prabowo Subianto. Saat ini, PDIP merupakan satu-satunya partai parlemen yang tidak bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Megawati sempat mensinyalkan bahwa ada kadernya yang ingin mendorong PDIP agar bergabung dengan pemerintahan Prabowo.
“Apa urusannya saya mesti masuk ke KIM atau enggak masuk ke KIM? Katanya minta saya ketum lagi, tapi anak buahku nek ngene kabeh, moh,” ujarnya pada Perayaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Selain itu, Presiden ke-5 RI itu sempat mengungkap ada pihak lain yang ingin menduduki kursi ketua umum. Namun, dia tak menyebut siapa pihak yang dimaksud itu.
“Wah terus ada yang kepingin. Gile,” kata politisi yang pernah menjadi Wakil Presiden itu juga.
-

Megawati Klaim Selesaikan Kasus BLBI hingga Utang IMF saat Jadi Presiden
Jakarta –
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan dirinya berhasil menyelesaikan kasus skandal BLBI hingga melunasi utang Indonesia. Hal ini dilakukan Megawati saat menjadi Presiden Indonesia pada rentang waktu 2001 hingga 2004.
Megawati mengatakan, saat itu dia mendapatkan tugas sebagai pemimpin Indonesia untuk menyelesaikan kasus piutang negara dari Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Semua kasus tersebut diklaim Megawati sudah selesai.
“Saya pernah menjadi Presiden kelima dan ditugasi negara untuk apa? Selesaikan BLBI, kredit macet, 300 ribuan, tapi selesai,” beber Megawati dalam pidatonya di acara HUT ke-52 PDI Perjuangan yang disiarkan virtual, Jumat (10/1/2025).
Dalam catatan detikcom, keputusan besar Megawati untuk kasus BLBI adalah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2002 Tentang Pemberian Jaminan Kepastian Hukum Kepada Debitur Yang Telah Menyelesaikan Kewajibannya Atau Tindakan Hukum Kepada Debitur Yang Tidak Menyelesaikan Kewajibannya Berdasarkan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham pada 30 Desember 2022.
Bukan cuma kasus BLBI, Megawati juga mengklaim dirinya berhasil menyelesaikan utang pemerintah kepada lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
“Jangan lupa saya kan pernah presiden, semua urusannya selesai. Saya dapat award lho, karena bisa selesaikan utang IMF,” beber Megawati.
Indonesia memang bisa perlahan-lahan bisa keluar dari jeratan utang IMF saat Megawati menjabat sebagai presiden. Namun, utang IMF benar-benar bisa selesai alias menyentuh angka 0 pada 2006.
Mengutip dari situs buatan pemerintah Indonesiabaik.id, Indonesia berasil keluar dari jeratan utang IMF pada Desember 2003 saat Megawati jadi presiden, lalu dilanjutkan dengan privatisasi perusahaan negara dan divestasi bank guna menutup defisit anggaran negara.
“Semua opsi yang ditawarkan IMF sifatnya ‘mencekik leher’ bagi Indonesia. Sifatnya menggantung Indonesia supaya terus bergantung pada IMF,” ujar Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas saat itu, Kwik Kian Gie.
Setelah mengakhiri kerja sama dengan IMF, Megawati yang didampingi Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden menerbitkan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2003 tentang Paket Kebijakan Ekonomi Sesudah Berakhirnya Program IMF untuk menjaga stabilitas ekonomi makro.
Kebijakan yang didorong Megawati kala itu terbagi dalam beberapa poin penting. Di sektor fiskal misalnya, ditandai dengan reformasi kebijakan perpajakan, efisiensi belanja negara dan privatisasi BUMN.Di sektor keuangan, dilakukan perancangan Jaring Pengaman Sektor Keuangan, divestasi bank-bank di BPPN, memperkuat struktur governance bank negara, dan restrukturisasi sektor pasar modal, asuransi dan dana pensiun.
Lalu di sektor investasi, anak proklamator itu mendorong pemberlakuan peninjauan Daftar Negatif Investasi, penyederhanaan perizinan, restrukturisasi sektor telekomunikasi dan energi, serta pemberantasan korupsi. Dampaknya dinilai cukup baik. Kurs rupiah yang semula Rp 9.800 (2001) menjadi Rp 9.100 (2004), tingkat inflasi menurun dari 13,1% menjadi 6,5% sedangkan pertumbuhan ekonomi naik 2%, begitu pun poin IHSG dari 459 (2001) menjadi 852 (2004).
(hal/ara)
-

Ingatkan KPK Kerja Benar, Megawati: Tangkap Koruptor yang Tilep Uang Triliunan Rupiah
Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja dengan benar. Menurut Megawati, KPK seharusnya sudah menangkap para koruptor yang menilap uang negara triliunan rupiah.
“Saya bikin KPK, loh ngopo kok nde’e (kok mau) yang digoleki (dicari), kok kroco-kroco ngono loh. Mbok yang bener, sing jumlahe T-T-T-T (cari koruptor yang jumlahnya triliunan) gitu loh. Lah endi?” ujar Megawati dalam pidato politiknya di HUT ke-52 PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2024).
Megawati mengaku memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengkritik KPK agar berjalan di rel yang benar. Apalagi, kata dia, dirinya dahulu yang mendirikan lembaga antirasuah tersebut.
“Nanti kalau saya ngomong gini, tuh bu Mega mengritik saja. Mengkritik saja. Lah enggak, orang benar. Saya ingin KPK itu yang benar. Loh yang bikin saya juga, bingung saya. Kecuali orang lain,” tegas Megawati.
Megawati mengaku membuat KPK tidak mudah, harus ada perdebatan dahulu dalam membentuknya.
“Lah untuk membikin KPK itu dipikir gampang? Enggak. Saya saja berantem dahulu. Itu sifatnya ad hoc. Itu untuk membantu polisi gampang ngomong-nya. Polisi dan kejaksaan karena dalam menjalankan tugasnya tidak maksimal. Loh kok sampe saiki ngono wae,” tutur dia.
Megawati juga sebelumnya mempertanyakan KPK yang terus mengejar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Padahal, kata Megawati, yang sudah tersangka di KPK bukan hanya Hasto.
“Apa coba KPK? Masa enggak ada kerjaan lain, hah? Yang dituding, yang diubek-ubek Pak Hasto wae? Padahal banyak yang sudah tersangka, tetapi meneng wae?” tambah dia.
Megawati mengaku, ketika membaca surat kabar, selalu ada pemberitaan tentang Hasto. Dia pun geleng-geleng kepala.
“Aku tiap hari buka koran mungkin ada tambahan? Tadi aja sebelum ke sini, yo ngono,” pungkas Megawati terkait kinerja KPK.
-

Megawati ungkap Perayaan HUT PDIP Tahun Ini Lebih Sederhana
Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkap alasan perayaan hari ulang tahun atau HUT partai tahun ini lebih sederhana dari tahun-tahub sebelumnya.
Awalnya, Megawati mengaku bahwa ia ingin membuat acara perayaan partai berlogo banteng ini menjadi besar. Namun dalam karena dalam kondisi prihatin, niatan itu urung dilakukan.
“Kenapa saya bikin acara ini, bilang sama Sekjen, kita kan lagi prihatin. Tadinya saya mau bikin besar gitu,” tuturnya di acara HUT ke 52 PDIP, Jumat (10/1/2025).
Selain mengenai peringatan HUT PDIP, Megawati juga sempat menyinggung tentang kekalahan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024 sebelumnya.
“Karena saya yakin pilihan saya Pak Ganjar sama Pak Mahfud bakalan menang. Ih, kok bisa kalah ya. Udah gitu, ih kok nomor tiga lagi,” jelasnya.
Menurut Megawati, kekalahan Ganjar-Mahfud tidak lepas dari proses politik yang tidak fair. Dia bahkan menyinggung soal rekayasa dalam pelaksanaan pemilihan Presiden tersebut. Bahkan, ia mengaku juga ingin ikut belajar.
“Saya kepingin juga belajar kaya gituan. Gila deh, itu namanya orang udah mabok,” lanjutnya.
Hasil Pilpres 2024
Sebagai informasi, Pilpres 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) terpilih periode 2024-2029.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari membacakan Surat Keputusan (SK) tentang Penetapan Hasil Pemilu Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten kota secara nasional pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hasil Pilpres 2024 itu didasarkan pada berita acara rekapitulasi penghitungan suara nasional Pilpres 2024, di mana Prabowo-Gibran berhasil meraup suara sebanyak 96.214.691 suara.
Kemudian, di urutan kedua diikuti oleh pasangan 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 40.971.906 suara. Lalu, jumlah suara sah pasangan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 27.040.878 suara.
-

Megawati: Saya Bingung, Kenapa Orang Indonesia Bisa Kelaparan?
Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung masalah kelaparan di Indonesia. Megawati mengaku heran masih ada orang kelaparan di tengah kekayaan alam Indonesia yang melimpah di Indonesia.
“Saya bingung, kenapa orang Indonesia bisa kelaparan? Itu kenapa ya? Padahal sekarang sedang saya bilang, (kekayaan alam) mana yang bisa jadi makanan, mana yang bisa jadi obat, dan lain sebagainya,” ujar Megawati dalam pidato politik di HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Selain itu, kata Megawati, anak-anak Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Namun belum sepenuhnya dimanfaatkan karena masih terhambat oleh keinginan untuk mempertahankan kekuasaan.
“Anak-anak Indonesia itu pintar-pintar, tetapi mereka tidak diberi kemerdekaan penuh untuk berpikir dan bertindak. Kita masih terbelenggu oleh keinginan berkuasa,” tegas Megawati yang mempertanyakan soal rakyat Indonesia masih kelaparan.
Megawati pun menyoroti perannya di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang telah memasuki tahun keempat. Salah satu hasil penelitian tim BRIN, kata dia, adalah pemetaan potensi kekayaan tanaman di Indonesia yang berpotensi menghilangkan kelaparan di Indonesia.
“Waktu masuk tahun ketiga, saya minta tim melihat plasma nutfah. Baru satu tahun berjalan, kita sudah bisa memetakan kekayaan tanamannya menuju tiga juta. Bayangkan potensi yang kita miliki,” tutur Megawati.
Menurut Megawati, fokus riset BRIN saat ini adalah mengidentifikasi tanaman yang dapat diolah menjadi bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya. Ia percaya bahwa inovasi berbasis riset dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kelaparan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Megawati mengajak seluruh kader PDIP dan masyarakat Indonesia untuk memiliki pijakan sejarah yang kuat dalam membangun masa depan bangsa. Ia menekankan pentingnya memahami sejarah dengan benar agar Indonesia dapat maju sebagai bangsa yang mandiri dan sejahtera.
“Jadi dengan demikian kita harus memiliki pijakan tentang sejarah yang benar,” pungkas Megawati yang mempertanyakan soal rakyat Indonesia masih kelaparan.
-

Megawati Sindir Tagline Indonesia Emas: Itu Gak Jelas!
Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mempertanyakan penggunaan tagline “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Emas”.
Dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-52 PDIP yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025), Megawati menyebut bahwa tagline tersebut sebenarnya tidak jelas.
“Kenapa kok ya banyak sekali tagline seperti, seperti orang itu lupa kita Indonesia Raya, jadi saya nanya ke diri saya sendiri. [Tagline] Indonesia Kerja, Indonesia Emas kan itu ga jelas. Menurut saya loh,” ucap Megawati.
Megawati menegaskan bahwa ia lebih memilih tagline “Indonesia Raya” karena menurutnya, slogan tersebut mencerminkan semangat.
“Karena maunya saya ‘Indonesia Raya’ itu kan berkibarnya rasanya sampai ke sini kan,” ujarnya.
Lebih lanjut, putri Proklamator Soekarno itu menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan luar biasa, sehingga tak perlu merasa pesimis.
Dia juga sempat menyinggung bahwa orang Indonesia adalah orang yang pintar, namun tidak diberikan kemerdekaan untuk berpikir dan melakukan hal-hal yang diinginkan, karena masih terbelenggu pikiran yang kuasa.
“Nah, itu pikiran saya. Jadi sekarang kita harus punya pijakan tentang siapa dan sejarah yang benar, yang membentuk bangsa Indonesia,” pungkasnya.
-

Kritik Tagline Indonesia Emas Tidak Jelas, Megawati: Seharusnya Indonesia Raya
Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengkritik sejumlah tagline yang dipakai di Indonesia selama ini. Menurut Megawati, tagline Indonesia Kerja hingga Indonesia Emas, tidak jelas dan seharusnya satu saja tagline-nya, yakni Indonesia raya.
“Saya orang yang senang melihat segala macam, saya pikirkan kenapa kok banyak sekali tagline seperti orang lupa kita itu namanya Indonesia Raya, jadi saya mempertanyakan kepada diri saya sendiri, tolong dijawab oleh kalian kok banyak sekali tagline, seperti Indonesia Kerja, Indonesia Emas dan lain-lain. Itu kan tidak jelas menurut saya loh, dan saya dapat bertanggung jawab,” ujar Megawati dalam pidatonya acara HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Megawati mengingatkan, makna lagu Indonesia Raya harus masuk ke setiap sanubari anak negeri. Menurut Megawati, jika hal tersebut bisa dilakukan, cukup bisa menggerakkan rasa persatuan dan kesatuan.
“Saya sampai ke sini, kan dengan itu ada yang masih pesimis apakah bisa Indonesia ini kaya raya, tolong tadi menyanyikan Indonesia Raya tiga stanza, mengapa PDI Perjuangan saya minta kalau tidak naikkan bendera, maka harus tiga stanza? Karena apa itu, luar biasa loh menurut saya. Itu sebuah ekstraksi dari sebuah pemikiran dan sanubari,” jelas Megawati terkait tagline Indonesia Emas.
Lebih lanjut, Megawati mengatakan, lirik lagu Indonesia Raya menggambarkan kekayaan Indonesia sehingga hal itu harus bisa dikelola dengan baik.
“Seperti gini-gini saya tidak tahu kalau kalian yang saya sebut ada di zona nyaman karena potensi luar biasa,” pungkas Megawati terkait tagline Indonesia Emas.
-

Momen Megawati Tertawa Sebut Ada yang Mau Jadi Ketum PDIP
loading…
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri menyinggung ada pihak yang ingin menggantikannya sebagai orang nomor satu di PDIP. Foto/YouTube PDIP
JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri tertawa ketika menyinggung ada pihak yang ingin menggantikannya sebagai orang nomor satu di partai berlambang banteng moncong putih.
Hal ini disinggung Megawati saat memberikan pidato politik dalam momen HUT PDIP ke-52 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Mulanya, Megawati menyindir elite partainya yang terlihat kurang semangat saat memberikan tepuk tangan. Dia mengatakan, padahal para kader sudah meminta dirinya untuk maju kembali sebagai Ketua Umum PDIP.
Dalam kesempatan itulah, Megawati menyinggung ada pihak yang disebut ingin menjadi Ketua Umum PDIP.
“Katanya minta saya jadi ketum lagi, ketum lagi, tapi anak buahku nek ngene kabeh, emohh. Wah terus ada yang kepengin, haha, gile,” kata Megawati sambil tertawa.
Presiden kelima RI itu lantas bertanya kepada seluruh kadernya yang hadir di aula sekolah partai, apakah ingin dipimpin oleh pihak yang ingin jadi ketua umum.
“Mau nggak kalo sama yang kepengen iku?,” tanya Megawati yang langsung dijawab ‘Emoh’ oleh para kader.
Megawati lantas memastikan kembali apakah para kader secara keseluruhan ingin dipimpin oleh pihak tersebut. Ia berharap, seluruh kader bisa tampil kompak.
“Hayoo. Gitu aja ada yang di sono nggak ngomong, berarti dia mau. Alah gila dah,” sentilnya.
(shf)