TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan investasi dan energi yang dikawal Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dinilai mampu menjaga stabilitas dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dari dalam di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pengurus Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) Irma Mayang Sari menilai pendekatan Bahlil bersifat antisipatif terhadap berbagai tantangan global, seperti konflik geopolitik, fluktuasi harga energi, hingga perlambatan perdagangan internasional.
“Kebijakan hilirisasi yang terus didorong serta pendekatan investasi yang selektif dan berorientasi jangka panjang menjadi salah satu cara pemerintah memperkuat fondasi ekonomi dalam negeri. Dalam situasi global seperti sekarang, strategi ini sangat relevan,” ujar Irma, Senin (21/4/2025).
Menurut dia, Bahlil memandang investasi bukan sekadar soal pertumbuhan ekonomi, tetapi sebagai alat perjuangan untuk kedaulatan dan pemerataan nasional.
“Ia tegas bahwa Indonesia bukan hanya objek pasar global, melainkan subjek dengan martabat. Dalam banyak forum internasional, sikapnya jelas: investasi boleh datang, tapi dengan syarat menghormati nilai lokal, lingkungan, dan kesejahteraan rakyat,” jelas Irma.
Transformasi Energi yang Inklusif
Menurut Irma, kebijakan transformasi industri dan energi yang digerakkan Bahlil tidak hanya fokus pada pembangunan fisik semata, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong peran UMKM, dan memperluas keterlibatan generasi muda dalam sektor ekonomi riil.
“Langkah-langkah tersebut dinilai sejalan dengan kebutuhan nasional untuk menciptakan sistem ekonomi yang tangguh, inklusif, dan tahan terhadap tekanan eksternal,” katanya.









