Tag: Maruarar Sirait

  • Menteri Ara akan Bangun Rumah di Lahan 1.000 Hektare Hasil Sitaan Koruptor di Banten – Page 3

    Menteri Ara akan Bangun Rumah di Lahan 1.000 Hektare Hasil Sitaan Koruptor di Banten – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan bahwa dirinya telah menyampaikan konsep program pembangunan 3 juta rumah kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Maruarar mengusulkan konsep gotong royong, alias kolaborasi, dalam pembangunan 3 juta rumah. Dia juga akan memanfaatkan pengalamannya di dunia usaha selama 5 tahun.

    “Sekarang negara memanggil, saya siap untuk berbakti. Saya juga sudah menelepon teman-teman saya, para pengusaha, yang juga bisa membantu,” kata Maruarar di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (21/10).

    Selain itu, ia juga akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk meminta insentif bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) dalam memiliki hunian.

    Namun, Maruarar belum bisa memastikan apakah insentif tersebut berupa keringanan pajak atau bentuk lainnya. 

     

    Reporter: Sulaeman

    Sumber: Merdeka.com

     

  • Menteri PKP akan undang pabrik semen bahas diskon untuk rumah rakyat

    Menteri PKP akan undang pabrik semen bahas diskon untuk rumah rakyat

    Tangerang, Banten (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan mengundang PT Semen Indonesia Tbk dan pabrik-pabrik semen lainnya untuk membahas diskon semen untuk pembangunan rumah rakyat.

    “Bapak (Direktur Utama) Semen Indonesia sebentar lagi saya undang bapak dengan pabrik-pabrik semen. Tolong pikirkan berapa diskon buat rumah rakyat,” ujar Maruarar atau disapa Ara di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Jumat.

    Menurut dia, sudah saatnya Kementerian PKP melakukan negosiasi terkait diskon dengan para produsen material konstruksi demi memperjuangkan pembangunan rumah untuk rakyat kecil.

    “Kita harus melakukan itu bagi rakyat. Jangan untuk rakyat malah tidak ada diskon. Kalau buat kepentingan kita, kita bisa nawar, kalau buat kepentingan negara dan rakyat, kita tidak nawar. Itu salah menurut saya, kita ubah mindset itu,” katanya.

    Ara mengatakan bahwa dengan semangat gotong royong maka perlu membuat efisiensi terkait pembelian material konstruksi untuk pembangunan rumah rakyat melalui konsep central purchasing.

    “Bagaimana caranya kalau kita tidak bergotong-royong? Makanya kita membuat efisiensi juga. Namanya dengan konsep central purchasing. Kalau bagi perusahaan-perusahaan besar hal itu sudah biasa. Jadi beli semen, beli apa dilakukan sentralisasi,” katanya.

    Central purchasing penting untuk diterapkan dalam rangka penghematan dan efisiensi anggaran.

    “Makanya saya usulkan kepada Presiden RI Pak Prabowo Subianto, Pak tolong kita kalau bisa buat gerakan efisiensi dan penghematan nasional dari anggaran. Jadi jangan kita pemerintah hanya berhenti sampai mengamankan APBN, tapi kita juga efisiensikan. Ini satu langkah saja,” kata Ara.

    Dia menambahkan kalau harga semen turun, harga cat turun, maka harga rumah kemungkinan juga dapat turun dan jika harga rumah menjadi murah maka hal tersebut menguntungkan bagi rakyat.

    Sebagai informasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meyakini dengan menerapkan konsep gotong royong, persoalan sedikitnya anggaran pembangunan rumah yang dialokasikan untuk pihaknya pada tahun 2025 yang sebesar Rp5,078 triliun bisa teratasi.

    Dirinya juga meminta para legislator untuk mengkritisi alokasi anggaran yang diberikan kepada pihaknya.

    Baca juga: Menteri PKP kampanyekan gotong royong membangun rumah untuk rakyat
    Baca juga: Strategi cepat Pemerintah wujudkan Program 3 Juta Rumah bagi rakyat
    Baca juga: PKP: Jaksa Agung siapkan lahan sitaan di Banten untuk rumah rakyat
     

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri PKP: Rumah gratis di Tangerang bagi MBR yang belum punya rumah

    Menteri PKP: Rumah gratis di Tangerang bagi MBR yang belum punya rumah

    Tangerang, Banten (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan 250 unit rumah tapak gratis di Kabupaten Tangerang diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.

    “Tentu kita memprioritaskan adalah masyarakat yang belum punya rumah. Itu prioritas pertama, yang belum punya rumah,” ujar Maruarar dalam acara groundbreaking di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Jumat.

    Dirinya sudah menyampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa harus terbangun ekosistem yang baik di perumahan gratis tersebut.

    “Saya sudah sampaikan kepada Presiden pada dua hari lalu, menurut saya harus terbangun nanti ekosistem yang baik di sini,” katanya.

    Maruarar juga berharap agar 250 unit rumah tapak gratis itu juga bisa dihuni dari unsur-unsur TNI-Polri berpangkat rendah hingga para guru.

    “Saya berharap (penghuni) dari 250 rumah itu ada unsur TNI pangkat Tamtama dan Bintara yang mungkin belum pernah bermimpi bisa punya rumah. Ada polisi yang berpangkat rendah. Ada ASN golongan bawah serta ada juga guru-guru,” katanya.

    Maruarar juga meminta agar perumahan yang dibangun di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang tersebut bersifat eksklusif, serta dapat dihuni oleh beberapa komponen masyarakat yang heterogen dan mewakili berbagai macam latar belakang.

    “Kemudian juga saya berharap di sini, supaya ada dinamika nanti dibuat Wakil Menteri PKP Bapak Fahri Hamzah agar terdapat anak-anak muda juga yang mungkin baru menikah, baru punya anak satu, umur-umur 30-35 tahun yang bergerak di dunia usaha. Pak Aguan (Sugianto Kusuma) dari Agung Sedayu Group tolong jangan lupa ada mushola, buat mushola, buat beribadah. Kita pikirkan itu semua dengan utuh,” ujarnya.

    Menteri PKP Maruarar Sirait melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama Rumah Gratis bagi MBR Sumbangan dari Swasta/Filantropi dalam rangka pencanangan Gerakan Nasional Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat di lahan yang berlokasi Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Lahan tersebut seluas 2,5 hektare merupakan sumbangan dari PT Bumi Samboro Sukses.

    Sedangkan pembangunannya perumahan tersebut sumbangan dari Agung Sedayu Group yang merupakan perusahaan pengembang milik pengusaha Sugianto Kusuma atau Aguan.

    Total rumah yang dibangun sebanyak 250 unit rumah tapak dengan luas tanah 60 m2 dan tipe rumah yakni Tipe 36.

    Kompleks perumahan tersebut juga nantinya dilengkapi fasilitas berupa sekolah, one gate system dan lapangan serbaguna.

    Desain rumahnya sendiri mengusung konsep inklusif dan hijau bagi MBR. Rumah tersebut terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang keluarga, dapur dan garasi untuk parkir mobil dan parkir motor.

    Maruarar menyampaikan bahwa rumah gratis tersebut nantinya bersertifikat hak milik.

    “Ini tidak besar, tapi kita mau mulai cepat. Jadi kita membangun ekosistemnya,” katanya.

    Dirinya menargetkan pembangunan 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang dapat selesai pada 28 Oktober 2025 atau bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

    “Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 paling lama ya,” katanya.

    Menurut Maruarar, pembangunan rumah gratis l tersebut merupakan wujud dari gotong royong dalam mewujudkan penyediaan rumah bagi rakyat.

    “Dari kita, untuk kita, kita rakyat Indonesia, ini bukan waktunya kita basa-basi ngomong gotong royong, gotong royong, tapi tidak pernah gotong royong. Ini waktunya kata dan tindakan sama,” ujarnya.

    Baca juga: Menteri PKP minta dukungan BPKP dampingi Program 3 Juta Rumah

    Baca juga: Menteri PKP yakini gotong royong atasi persoalan minim anggaran
     

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri Maruarar Minta Maaf Pencanangan Program Rumah Gratis Dimajukan Jadi 1 November 2024

    Menteri Maruarar Minta Maaf Pencanangan Program Rumah Gratis Dimajukan Jadi 1 November 2024

    Tangerang, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Ucapan maaf itu terlontar saat mencanangkan proyek perdana rumah gratis di Sukawali, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat (1/11/2024).

    Kegiatan ini sekaligus menandai dimulainya gerakan nasional gotong-royong membangun rumah untuk rakyat. Ara, sapaan Maruarar, menyebut pencanangan program dilakukan lebih cepat dari seharusnya.

    “Saya minta maaf kepada semuanya karena semestinya kita canangkan pada 10 November, tetapi maju lebih cepat jadi pada 1 November. Apa pun alasannya karena tidak sesuai saya minta maaf,” kata Ara.

    Dalam acara itu turut hadir juga Sugianto Kusuma atau Aguan selaku pengembang proyek rumah gratis ini. Selain itu, hadir juga perwakilan direksi PT Bumi Samboro Sukses sebagai penghibah tanah lokasi proyek.

    Lahan yang disiapkan untuk pembangunan rumah gratis di Kabupaten Tangerang ini memiliki luas sekitar 2,5 hektare. Rumah yang akan dibangun adalah tipe 36 dengan perkiraan luas 60 meter persegi.

    Total akan ada 250 unit rumah yang akan dibangun dalam komplek dengan sistem satu gerbang. Selain itu, di dalamnya akan terdapat rumah ibadah berupa masjid dan lapangan olahraga.

  • Penampakan Lahan Rumah Gratis di Tangerang Sumbangan Maruarar Sirait

    Penampakan Lahan Rumah Gratis di Tangerang Sumbangan Maruarar Sirait

    Tangerang, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait atau Ara mencanangkan proyek perdana rumah gratis di Sukawali, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat (1/11/2024). Kegiatan ini menandai dimulainya gerakan nasional gotong royong membangun rumah untuk rakyat.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, lahan untuk rumah gratis tersebut berada di tepi jalan arteri yang menghubungkan kawasan Mauk dan Teluk Naga.

    Seremoni pencanangan dilakukan di atas tanah yang disumbangkan oleh Maruarar melalui PT Bumi Samboro Sukses. Sementara kegiatan pembangunan akan dilakukan oleh Agung Sedayu Group lewat program PIK 2 Development.

    Sejumlah spanduk terlihat terpasang di tenda tempat lokasi acara. Peletakan batu pertama dilakukan berjarak sekitar 200 meter dari tanah tempat rencana proyek dibangun.

    Lahan yang disiapkan untuk pembangunan rumah gratis di Kabupaten Tangerang ini memiliki luas sekitar 2,5 hektare. Rumah yang akan dibangun adalah tipe 36 dengan perkiraan luas 60 meter persegi.

    Total akan ada 250 unit rumah yang akan dibangun dalam komplek dengan sistem satu gerbang. Selain itu, di dalamnya akan terdapat rumah ibadah berupa masjid dan lapangan olahraga.

  • Seperti di China, Hashim Sebut Program 3 Juta Rumah Serap Lapangan Kerja

    Seperti di China, Hashim Sebut Program 3 Juta Rumah Serap Lapangan Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyebut program 3 juta rumah yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat menanggulangi pengangguran di dalam negeri.

    Sebab, Hashim mengatakan adanya program 3 juta rumah ini bakal membuka banyak lapangan kerja karena merupakan industri padat karya.

    Adik dari Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan hal serupa sudah dilakukan oleh China dan Korea Selatan. Dimana proyek perumahan menjadi salah cara untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

    “Itu (proyek perumahan) padat karya. Kita bisa menciptakan jutaan pekerjaan baru. Pada saat kan banyak PHK-PHK,” kata Hashim kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).

    Hashim menuturkan program 3 juta rumah yang digaungkan sang kakak bukan tanpa alasan. Sebab, pemerintahan Prabowo menilai ada sekitar 37 juta masyarakat yang masih menghuni rumah tidak layak huni (RTLH).

    Sehingga, program yang dicanangkan oleh Prabowo ini bertujuan untuk membuat masyarakat memiliki rumah yang layak.

    “Pemerintah pusat memiliki banyak lahan di kota-kota dan ini yang mau diberdayakan, mau dialokasi oleh Pak Prabowo untuk perumahan sosial,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengaku optimistis dapat melaksanakan groundbreaking proyek tiga juta rumah yang dicanangkan oleh presiden Prabowo Subianto di 100 hari pertama kerja.

    Menteri yang akrab disapa Ara ini mengaku dirinya bakal mengebut pelaksanaan tersebut lewat peninjauan secara berkala sejumlah proyek yang selama ini telah dibangun oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan.

    “Saya akan melaksanakan peninjauan proyek yang telah dibangun selama ini oleh Direktorat Jenderal Perumahan. Target kami dalam 100 hari pertama ini sudah bisa mulai dilakukan groundbreaking pembangunan perumahan untuk rakyat,” kata Maruarar dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (24/10/2024). 

    Di samping itu, untuk mewujudkan hal tersebut dirinya mengaku bakal terus mengkampanyekan semangat gotong royong membangun rumah untuk rakyat dalam program pembangunan 3 juta unit rumah.

    Salah satu yang bakal menjadi prioritas yakni membangun sinergi dan kerja sama dengan Kementerian/Lembaga pemerintah, pemerintah daerah TNI, Polri, BUMN dan swasta.

    Ara mengaku langkah itu diambil untuk memenuhi kebutuhan anggaran. Di mana, saat ini pagu Anggaran Kementerian Perumahan masih cenderung sangat minim.

    “Anggaran pemerintah untuk membangun rumah itu sangat minim. Kami ingin mendrong semangat dari semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan sektor swasta untuk mensukseskan program 3 juta rumah,” ujarnya. 

  • Video: Bos Agung Sedayu Group Ikut Bangun Program 3 Juta Rumah

    Video: Bos Agung Sedayu Group Ikut Bangun Program 3 Juta Rumah

    Jakarta, CNBC Indonesia –Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait membocorkan bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan bakal melaksanakan Groundbreaking (peletakan batu pertama) program tiga juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Ara mengungkapkan pembangunannya akan dilaksanakan di Tangerang, Banten, pada November mendatang.

    Selengkapnya dalam program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (30/10/2024).

  • DPRD serahkan kebijakan gratis Rusun Pasar Rumput ke pemerintah

    DPRD serahkan kebijakan gratis Rusun Pasar Rumput ke pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – DPRD DKI Jakarta menyerahkan kebijakan gratis biaya sewa Rumah Susun Pasar Rumput selama setahun untuk warga terdampak kebakaran di Manggarai kepada pemerintah.

    “Kami sangat mendukung semua layanan pemerintah yang bagus. Kami dukung walaupun nanti pembicaraan teknisnya saya serahkan kepada eksekutif,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Meskipun ini masih akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan teknis, dia berharap kebijakan tersebut berjalan sesuai harapan dan tepat sasaran.

    Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyepakati usulan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menggratiskan Rusun Pasar Rumput selama setahun para korban kebakaran Manggarai, Jakarta Selatan.

    “Warga terdampak kebakaran yang menjadi prioritas kami agar bisa menghuni rusun. Tercatat ada 450 korban kebakaran yang akan menghuni rusun secara gratis selama satu tahun ke depan,” ungkap Teguh.

    “Semoga mereka bisa mendapatkan kehidupan yang baik. Kembali bekerja dan hidup sejahtera di Rusun ini,” ujar Teguh.

    Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan pembebasan biaya sewa Rusun Pasar Rumput selama setahun untuk korban kebakaran Manggarai demi memenuhi kebutuhan tempat tinggal warga terdampak kebakaran.

    “Kami bersinergi memaksimalkan aset-aset yang ada. Kita fokus saja ke depan. Saya berterima kasih atas koordinasi dengan Pak Gubernur yang sangat luar biasa,” ungkap Maruarar.

    Tito menyebutkan, kebijakan ini diprioritaskan untuk rakyat yang berpenghasilan rendah. Dia berharap kebijakan ini dapat tepat sasaran.

    Untuk itu, Pemprov DKI, kata dia, akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan tersebut sehingga dapat mencegah potensi unit rusun gratis tersebut disewakan kembali kepada orang lain.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Video: Menteri PKP Maruarar Sirait Gebrak Meja Saat Rapat Internal

    Video: Menteri PKP Maruarar Sirait Gebrak Meja Saat Rapat Internal

    Jakarta, CNBC Indonesia –Viral video Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait marah hingga gebrak meja saat rapat internal. Hal itu terjadi karena dirinya geram lantaran birokrasi di lembaga kementerian cukup lama.

    Selengkapnya dalam program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (30/10/2024).

  • Menteri Ara Marah-Gebrak Meja Gara-gara Surat Lambat ke Kejagung

    Menteri Ara Marah-Gebrak Meja Gara-gara Surat Lambat ke Kejagung

    GELORA.CO – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara marah-marah ke pegawainya dalam rapat internal pada Senin (28/10).

    Kemarahan ia luapkan terkait lambatnya kinerja birokrasi di kementerian yang ia pimpin.

    Ara marah hingga menggebrak meja setelah mengetahui bahwa surat yang ia kirimkan kepada Jaksa Agung terkait aset lahan sitaan koruptor, baru sampai setelah hampir sepekan ia tanda tangani.

    Dalam rapat yang bertujuan mempersiapkan bahan untuk Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Selasa (29/10), Ara mempertanyakan status surat yang dikirim ke Jaksa Agung ST Burhanuddin.

    Surat tersebut sudah dikirim sejak Selasa (22/10), sehari setelah Ara menjabat sebagai Menteri PKP, namun baru sampai pada Senin (28/10).

    “Pak Jaksa Agung ngomong sama saya, dia sudah cek, dia belum terima surat waktu saya ketemu di Magelang,” ungkap Ara saat rapat, seperti dikutip dari kanal YouTube Kementerian PKP, Rabu (30/10/2024).

    Ara merasa malu atas keterlambatan surat tersebut. Ia menyesalkan lambannya birokrasi di kementeriannya, yang membuatnya terlihat tidak profesional di mata Jaksa Agung.

    “Diterimanya kapan bu? Saya tanda tangan suratnya kapan bu? Ngerti nggak bu? Pantes Jaksa Agung belum menerima. Mengerikan birokrasi kita bos. Mengerikan. Menteri tanda tangan tanggal 22, baru sampai tanggal 28. Ya bagaimana orang surat menteri aja begitu, pantes Jaksa Agung bilang begitu sama saya ‘Pak Ara mana, saya belum nerima suratnya’,” ucapnya dengan nada kesal.

    Saking kesalnya, Ara sempat menggebrak meja sambil menyoroti betapa lamanya proses pengiriman surat antar lembaga negara. Ia tidak habis pikir, bagaimana mungkin surat resmi dari seorang menteri bisa tertunda hingga enam hari sebelum akhirnya sampai ke tujuannya.

    “Saya tuh menteri, tanggal 22 kirim surat, tanggal 28 baru sampai,” katanya sambil menggebrak meja.

    “Saya malu sama Jaksa Agung, ‘Pak Ara mana? Saya barusan cek, Pak Ara, belum sampai suratnya.’ Ini baru kejawab tanggal 28 (suratnya sampai), ngeri. Bagaimana Anda mau melayani publik kalau cara kerjanya begini gitu loh,” lanjutnya.

    Kekesalan Ara tidak hanya berhenti di soal birokrasi. Ia bahkan menawarkan untuk menggunakan dana pribadinya demi menunjang operasional kementeriannya.

    Menurutnya, jika kendala yang dihadapi kementerian terkait fasilitas atau kekurangan peralatan, ia siap menanggungnya dengan uang pribadi agar kinerja kementerian tidak terganggu.

    “Saya nggak keberatan ngeluarin duit pribadi untuk kepentingan bagaimana organisasi ini, pak. Kalau bapak ada kekurangan peralatan, biar saya beliin pakai uang pribadi saya, nggak apa-apa. Negara ini sudah terlalu baik buat saya,” tegasnya.

    Ara juga menambahkan bahwa dirinya siap memberikan dukungan penuh jika ada kebutuhan tambahan sekretaris atau fasilitas lainnya yang diperlukan kementerian untuk memperbaiki kinerjanya.

    “Kalau kita hambatannya di fasilitas, nggak ada duit, ya pakai duit. Kan saya nggak korupsi, pakai uang pribadi saya untuk kepentingan negara, di mana sih salahnya? Nggak apa-apa menurut saya,” tambahnya.