Tag: Marthino Lio

  • Tora Sudiro Ungkap Tantangan Saat Pertama Kali Bintangi Film Horor

    Tora Sudiro Ungkap Tantangan Saat Pertama Kali Bintangi Film Horor

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor Tora Sudiro yang selama ini lekat dengan peran komedi akhirnya menjajal genre horor lewat film Janur Ireng: Sewu Dino, produksi MD Pictures. Film ini menjadi pengalaman pertama Tora bermain dalam cerita horor tanpa unsur komedi.

    Tora mengungkapkan, keputusannya menerima tawaran tersebut didorong keinginannya untuk keluar dari zona nyaman. Ia ingin merasakan tantangan baru setelah lama dikenal sebagai aktor yang identik dengan peran humor.

    “Salah satu alasan saya ambil film horor ini karena ingin tantangan baru. Capai juga bikin orang ketawa terus. Jadi waktu dapat tawaran dari Pak Manoj, saya langsung tertarik,” ujar Tora saat ditemui di Gedung MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025).

    Menurut Tora, tantangan terberat dalam film ini terletak pada karakter suara. Ia harus berbicara dengan intonasi rendah dan berat, layaknya seorang bangsawan, sesuatu yang jauh dari karakter aslinya.

    “Suara saya cenderung cempreng, sementara di film ini harus berat dan rendah. Itu cukup menantang. Penampilan saya juga benar-benar berbeda,” katanya.

    Suami Mieke Amalia itu menyadari film ini menuntut keseriusan penuh tanpa ruang improvisasi komedi. Selama proses syuting, ia kerap diingatkan sutradara agar menahan kebiasaan bercanda yang selama ini melekat pada dirinya.

    “Senyum tidak boleh terlalu lebar, itu pesannya. Bahkan sebelum syuting saya niat duduk diam, baca skrip, tidak bercanda. Namun, ya gagal juga, walau begitu kalau sudah masuk set tetap harus profesional,” tutur Tora sambil tertawa.

    Meski penuh tantangan, pengalaman tersebut justru membuat Tora ketagihan. Ia mengaku tidak menutup kemungkinan kembali bermain dalam film horor jika mendapat kesempatan pada masa mendatang.

    “Kalau ada kesempatan lagi main horor, pasti mau. Rasanya seru karena benar-benar berbeda dari film-film komedi yang biasa saya mainkan,” tegasnya.

    Dalam Janur Ireng: Sewu Dino, Tora Sudiro memerankan Arjo Kuncoro, sosok pemilik perkebunan misterius yang menjadi paman dari Sabdo dan Intan. Kedua keponakannya berasal dari keluarga berbeda yang diyakini tidak boleh disatukan karena dianggap memiliki kekuatan supranatural berbahaya.

    Demi menguasai harta mereka, Arjo justru berusaha menyatukan Sabdo dan Intan dengan membawa keduanya ke rumah mewah miliknya. Namun, janji kekayaan tersebut berubah menjadi awal petaka yang hanya bisa dihindari dengan Janur Ireng, santet paling mematikan di tanah Jawa.

    Film Janur Ireng: Sewu Dino turut dibintangi Rio Dewanto, Marthino Lio, Ratu Rafa, Masayu Anastasia, Karina Suwandi, Faradina Mufti, Givina, Gisellma, Vincent Sanjaya, dan sejumlah aktor lainnya. Janur Ireng: Sewu Dino dijadwalkan tayang di bioskop mulai 24 Desember 2025.
     

  • Pariwisata jadi kunci DKI tembus 50 besar peringkat Kota Global

    Pariwisata jadi kunci DKI tembus 50 besar peringkat Kota Global

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius menjadikan pengembangan pariwisata dan budaya sebagai strategi kunci untuk mencapai target 50 besar Kota Global pada 2029.

    Strategi ini ditunjukkan melalui dukungan penuh terhadap produksi karya kreatif, seperti web series “Gak Konek”.

    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Suharini Eliawati saat gala perdana serial web “Gak Konek” di Jakarta, Jumat malam, menyebut proyek seni adalah langkah efektif menaikkan peringkat kota.

    Jakarta baru saja mencatat kemajuan signifikan di Global City Ranking, melonjak 3 skala dari 74 ke 71.

    “Kalau dengan sentuhan teman-teman yang memang artistik, ini bisa lebih tinggi lagi,” kata dia.

    Peringkat 50 besar pada 2029, katanya, merupakan target yang dicanangkan oleh Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

    Untuk mencapainya, DKI sudah menjalani trek yang kompak dengan fokus pada pengembangan budaya dan pariwisata, yang merupakan instrumen penting dalam rencana kota.

    “Ke depan perlu banyak lagi tempat ikonikyang kita gali,” ujar dia.

    Ia mencontohkan Pasar Bunga Rawabelong, pasar bunga terbesar di Asia Tenggara.

    “Potensinya harus dikemas menarik melalui sentuhan artistik,” katanya.

    Ia menekankan bahwa pasar itu belum banyak dieksplorasi.

    Suharini menutup dengan ajakan partisipasi semua pihak.

    “Bagi kita, kritik saran itu sangat penting. Kritik adalah vitamin,” katanya.

    Sejumlah tempat ikonik Jakarta, mulai dari pesona bahari Kepulauan Seribu, keramaian Ancol, wisata sejarah dan keunikan Kota Tua, hingga hidupnya kawasan perkotaan seperti Monas dan Blok M menjadi wajah ikonik dari serial digital “Gak Konek” yang disutradarai oleh aktor Marthino Lio.

    Adapun web series dijadwalkan tayang di dua platform, RCTI+ pada 10 November dan Catchplay+ pada 20 November 2025.

    Produser Eksekutif Andhika Permata mengatakan produksi “Gak Konek” merupakan kelanjutan dari komitmen pihaknya dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dalam mendorong minat wisatawan domestik untuk mengunjungi destinasi lokal Jakarta.

    Disparekraf Provinsi DKI Jakarta telah memproduksi dua karya, yaitu web series Tiba-Tiba Ngeguide (2022) dan Amnesia Romansa (2024).

    Pewarta: Abdu Faisal
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita Mikha Tambayong Nangis di Syuting Film “Abadi Nan Jaya”

    Cerita Mikha Tambayong Nangis di Syuting Film “Abadi Nan Jaya”

    JAKARTA – Mikha Tambayong menjadi pemeran utama dalam film terbaru Kimo Stamboel, Abadi Nan Jaya. Ia beradu peran dengan para aktor dan aktris dalam cerita zombi terbaru yang dibuat untuk Netflix.

    Mikha mengaku perannya membutuhkan latihan dan persiapan yang lama, belum lagi beberapa situasi yang baru ditemui ketika syuting.

    “Physcially, mentally challenging dan force majeur seperti udara, syuting kebalik, all those challenges tapi karena solid departemen jadi kita semua bisa sampai di hari ini,” kata Mikha Tambayong dalam konferensi pers di Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Oktober.

    “We owe it to the team. Kita di tim sama (Marthino) Lio, Ardit (Erwandha) kita tidak tahu yang terjadi di rumah sebelah,” katanya.

    Lebih lanjut, Mikha sempat merasa sedih terutama di adegan kantor polisi bersama para pemain. Menurutnya, perjuangannya mendalami karakter itu berakhir.

    “Aku ingat di syuting kantor polisi, aku beneran sedih karena kita bersama this whole months. Kita syuting chronological, dan kita sampai di titik terakhir aku ngerasa kita harus meninggalkan orang-orang yang menyelamatkan nyawa mereka,” lanjutnya.

    Abadi Nan Jaya menceritakan seorang Dimin (Donny Damara) yang mendapat desakan dari anak-anaknya (Marthino Lio, Mikha Tambayong) untuk menjual pabrik jamunya. Dimin yang baru meracik jamu awet muda menolak ide tersebut hingga ia merasa perubahan dalam tubuhnya dan mengancam orang-orang di sekitarnya.

    Film Abadi Nan Jaya bisa disaksikan di Netflix mulai 23 Oktober 2025.

  • Film Amin Tanpa Iman Libatkan Rumah Produksi Milik Rizky Billar dan Lesti Kejora

    Film Amin Tanpa Iman Libatkan Rumah Produksi Milik Rizky Billar dan Lesti Kejora

    Jakarta, Beritasatu.com – Rumah produksi Tobali Film resmi mengumumkan produksi film berjudul Amin Tanpa Iman (ATI) yang akan menggandeng rumah produksi Leslar Pictures yang dimiliki pasangan Rizky Billar dan Lesti Kejora.

    Hal itu diungkapkan produser film Amin Tanpa Iman, Sahli Himawan saat menggelar jumpa pers di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (8/12/2024).

    “Kami senang bisa berkolaborasi dengan Leslar Pictures dalam proses produksi film Amin Tanpa Iman karena mereka punya visi dan misi yang sama, yakni ingin menyampaikan nilai-nilai kehidupan lewat film. Lewat film ini kita ingin menunjukkan perjuangan seseorang untuk menggapai mimpinya tidak bisa dipatahkan oleh status sosial dan keterbatasan fisik semata,” ungkap Sahli.

    Rizky Billar, yang menjadi produser sekaligus pemain dalam film Amin Tanpa Iman merasa bangga bisa berkolaborasi dengan rumah produksi besar dan punya pengalaman dalam memproduksi film. Terlebih sebagai rumah produksi baru, film ini merupakan film perdana yang mereka produksi.

    “Kami bangga bekerja sama dengan Tobali Film karena kami jadi belajar bagaimana memproduksi film. Karena memang film ini akan jadi project pertama Leslar Pictures. Sehingga kami semangat untuk bekerja sama bareng dalam memproduksi film ini. Harapannya sendiri film ini tidak hanya akan jadi tontonan tetapi juga jadi tuntunan bagi penontonnya,” tutur Rizky Billar.

    Film Amin Tanpa Iman ini akan mengambil genre drama komedi dengan latar belakang tentang keluarga yang dikemas dengan gaya komedi yang kekinian.

    Disutradarai oleh Ismail Basbeth, film ini akan dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris terkenal macam Adul Gumilang, Susan Sameh, Marthino Lio, Dewi Irawan, Roy Marten, Lolox, Chika Waode, Roweina Umboh, Gilbert Pattiruhu hingga artis lainnya.

    Proses syuting Amin Tanpa Iman akan mulai dilaksanakan Senin (9/12/2024) dengan mengambil lokasi syuting di kawasan Jabodetabek.
     

  • Timo Tjahjanto Siapkan Sekuel The Big 4, The Big 4: Badai Pasti Kembali

    Timo Tjahjanto Siapkan Sekuel The Big 4, The Big 4: Badai Pasti Kembali

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setelah kesuksesan film The Big 4, sutradara kondang Timo Tjahjanto telah menyiapkan sekuel terbaru. Sekuel film The Big 4 ini bakal tayang dengan judul The Big 4: Badai Pasti Kembali.

    Kabar ini diumumkan melalui unggahan Instagram Story @timobros. Ia membagikan sebuah draft dari naskah sekuel The Big 4, The Big 4: Badai Pasti Kembali.

    Selain sebagai sutradara, Timo Tjahjanto juga menjadi penulis skenario film ini. Sejauh ini, The Big 4: Badai Pasti Kembali masih dalam tahap awal pengembangan, sehingga belum ada detail resmi terkait plot cerita serta tanggal rilisnya.

    Sebagai informasi, film The Big 4 tayang perdana di Netflix pada 2022. Film action-comedy ini meraih kesuksesan besar karena berhasil masuk dalam daftar Netflix Global Top 10 Non-English Films di minggu pertama penayangannya.

    Kesuksesan The Big 4 juga berhasil membawa pulang beberapa penghargaan bergengsi, di antanya Aktor Pendatang Baru Terpilih Piala Maya 2023 untuk Kristo Immanuel, Tata Efek Visual Terpilih Piala Maya 2023, serta Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2023 untuk Marthino Lio.

    The Big 4 berkisah tentang empat pembunuh bayaran yang memutuskan pensiun. Mereka memilih hidup lebih damai dengan menjauhi kekerasan.

    Namun, seorang detektif bernama Dina yang mulai menyelidiki kematian ayahnya yang misterius, membawa kembali nama para mantan pembunuh tersebut. Mereka kemudian bergabung bersama Dina untuk menyelidiki kasus rumit itu.

    Sekuel The Big 4: Badai Pasti Kembali bakal kembali diperankan oleh deretan pemain di versi filmnya, yakni Abimana Aryasatya, Putri Marino, Lutesha, Arie Kriting, Kristo Immanuel, Donny Damara, dan Marsha Timothy. Informasi detail terkait sekuel film The Big 4 bakal diumumkan segera.

     

    Penulis: Resla