Tag: Marselino Ferdinan

  • Indonesia Vs Irak Masih Imbang, Netizen Puji Penampilan Timnas

    Indonesia Vs Irak Masih Imbang, Netizen Puji Penampilan Timnas

    Jakarta

    Pertandingan babak pertama antara Timnas Indonesia melawan Irak di Stadion Gelora Bung Karno telah usai, dengan skor masih imbang 0-0. Netizen pun menyuarakan semangat agar Timnas bisa lebih baik di babak kedua.

    Dalam pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6/2024), Indonesia memainkan sembilan pemain abroad sebagai starter. Cuma Ernando Ari dan Rizky Ridho yang bermain di Liga 1.

    Beberapa peluang sempat tercipta. Indonesia mempunyai peluang emas lagi pada menit ke-40. Tapi umpan Shayne ke Marselino Ferdinan juga masih belum membuahkan hasil karena dipotong oleh barisan belakang Irak.

    Netizen pun menyuarakan opininya di media sosial X, dulunya Twitter. “Babak pertama kita mendominasi, semoga di babak kedua bisa lebih baik lagi! Come on boys!” sebut sebuah akun.

    “Babak pertama udah bagus mainnya tapi sayang agak kureng pas decision makingnya,” tulis komentar lain, memuji penampilan Timnas Indonesia di babak pertama melawan Irak.

    “Babak pertama bermain bagus dan solid, cuma masih kurang beruntung dan tenang untuk finishing. Yuk bisa tuntaskan di babak kedua,” sebut komentar selanjutnya di X yang cukup puas.

    “Babak pertama cukup ketat. Indonesia main sedikit lebih baik daripada Iraq, tapi tidak cukup membuat peluang berbahaya,” demikian analisis lain dari netizen yang menonton.

    (fyk/fyk)

  • Riuh Netizen Bahas Marselino di Indonesia Vs Irak Semalam

    Riuh Netizen Bahas Marselino di Indonesia Vs Irak Semalam

    Jakarta

    Gelandang muda Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan masuk trending topic di X. Namanya sudah disebut lebih dari 38.000 tweet usai laga Indonesia vs Irak, Kamis (2/5), untuk memperebutkan peringkat tiga Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa.

    Indonesia kalah tipis dengan skor 1-2, gol Garuda Muda dicetak oleh Ivar Jenner pada menit ke-19. Akibatnya, Timnas U-23 gagal mendapatkan tiket lolos langsung ke Olimpiade Paris 2024.

    Setelah pertandingan tersebut, nama Marselino disebut-sebut netizen khususnya di X (dulu Twitter). Walaupun banyak yang mengapresiasi performanya, ada juga yang menyebut pemain asal KMSK Deinze itu kurang bekerja sama dengan timnya.

    “Marselino udah secara halus disindir Pak Erick buat ga egois, klo blm sadar juga yo wislah,” kata @sweetk**iie.

    “Marsel di match tadi dan dua match terakhir sering egois, ya. Beberapa peluang yang harusnya bs dimaksimalkan jadi gol, andai dia mau ngoper ke temennya yg lebih bebas, jadi lepas gitu aja karena dia maksain nendang sendiri 🥲 Sayangg bangett kebuang percuma semua peluangnya :(,” keluh @melo**fs_.

    “Mau berkomentar tapi gua ga bisa main bola,” kata yang lain netral ketika ditanya soal pendapatnya tentang performa Marselino.

    “Marselino Maafkan mereka yang ekspektasinya terlalu tinggi lupa membumi. Kalo tiap kekalahan dicari kambing hitamnya terus menerus, berlarut-larut mau sampe kapan?? Kalah Menang ya satu paket, jangan dipuji sepaket dihujat personal. Masa depan mereka masih panjang di Timnas Indonesia. Ayolah! Timnas Butuh Atmospher Mental yang Positif daripada Hujatan yang berlebihan,” ujar SiaranBolaLive.

    “We should stop scapegoating and put all the blame on one person. A few days it was the ref, then the VAR. Last night because the ref was alright, spotlight on Marselino. It’s ridiculously unhealthy,” ucap @pange***siahaan.

    Walaupun Indonesia kalah dari Irak di perebutan peringkat tiga Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 masih punya satu peluang ke Olimpiade Paris 2024. Garuda Muda harus melalui babak playoff melawan wakil Afrika, Guinea, pada 10 Mei 2024 nanti di Prancis.

    (ask/fay)

  • Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Kediri (beritajatim.com) – Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 0-2 di fase semifinal Piala Asia U-23 Asian Football Confederation (AFC). Namun, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana optimis tim garuda mampu mengamankan peluang tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    Hal itu disampaikan saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) semifinal antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang bertempat di Depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Senin (29/4/2024) malam.

    “Kalau Indonesia bisa menang di pertandingan perebutan juara 3, maka ke olimpiade yang terakhir kali tahun 1958 bukan hal yang tidak mungkin,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, meski Indonesia gagal meraih kemenangan saat menghadapi Uzbekistan, mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade Paris itu kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu. Sehingga Indonesia harus berjuang lebih keras untuk mengamankan tiket menuju Olimpiade Paris 2024 di laga perebutan juara 3 mendatang.

    Kendati meraih hasil yang tak diharapkan, Mas Dhito tetap mengapresiasi perjuangan tim nasional kelompok umur di bawah 23 tahun itu. Pasalnya, Jeam Kelly Sroyer dan kawan-kawan berhasil melampaui target yang dipasang oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yaitu lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 AFC.

    “Tentunya sudah melampaui batas, sudah masuk semifinal dan masih ada perebutan juara tiga. Sampai hari ini Timnas Indonesia U23 sudah mencatat sejarah,” tegas bupati berusia 31 tahun itu.

    Laga yang berlangsung di Stadion di Stadion Abdullah bin Khalifa tersebut, sejak awal babak pertama, kedua kubu saling mencoba mendominasi permainan dengan melancarkan serangan dari kaki ke kaki. Hal itu terlihat di 15 menit pertama, Uzbekistan telah mendapatkan sepakan pojok sebanyak kedua kali.

    Timnas Indonesia yang juga berupaya menahan tekanan tim lawan sangat menjaga transisi bertahan dengan compact. Ketegangan bertahan itu akhirnya lebih mencair setelah memasuki menit 20’ Indonesia mencoba bermain sedikit lebih tenang untuk mendominasi permainan.

    Ketenangan itu terlihat ketika pemain Indonesia Witan Sulaeman mendapat benturan di area kotak penalti. Namun usai wasit melihat tayangan ulang menggunakan teknologi VAR, akhirnya dinyatakan sebagai benturan bersih oleh pemain Uzbekistan Abdukodir Khusanov.

    Babak pertama pun di tutup dengan skor kacamata 0-0. Dengan statistik penguasaan bola 39% Indonesia dan 61% Uzbekistan. Ditambahi dengan dua kartu kuning untuk pemain Indonesia Nathan dan Pratama Arhan.

    Memulai babak kedua, Indonesia terus mendapat pressing tinggi dari kubu Uzbekistan sehingga membuat Timnas Garuda cukup kesulitan dalam membangun serangan dan hanya mengandalkan serangan balik.

    Upaya menciptakan peluang sempat berbuah gol, namun gol Muhammad Ferarri dibatalkan usai kaki Ramadhan Sananta dinyatakan offside meski sangat tipis di depan garis pertahanan Uzbekistan. Kemudian, momentum justru berbalik, Uzbekistan merobek gawang Indonesia melalui tandukan Husain Norchaev di menit 69’. Skor berubah menjadi 0-1 sementara.

    Tak hanya itu, pada menit 84’ Indonesia harus bermain dengan 10 pemain lantaran kapten Garuda Rizky Ridho mendapat ganjaran kartu merah usai menekel Jasurbek Jaloliddinov. Kelengahan pun terjadi, Uzbekistan menambah kedudukan melalui Own Goal (OG) Pratama Arhan di menit 86’. Skor bertambah menjadi 2-0 bagi tim lawan.

    Keadaan itu tak membuat Garuda berhenti berjuang. Terlihat Marselino Ferdinan melakukan tembakan ke arah gawang, namun masih sedikit melebar ke arah sasaran. Melihat kebuntuannya, Pelatih Indonesia Shin Tae-Yong memasukkan tiga pemain sekaligus, Ikhsan Zikraj, Rio Fahmi, Dony Tri Pamungkas dengan menarik keluar Pratama Arhan, Fajar Fatur Rahman, Ivar Jenner.

    Namun hingga sang pengadil pertandingan memberikan tambahan waktu 90+16’ tak merubah kedudukan. Skor akhir 0-2 untuk kemenangan Uzbekistan dengan statistik penguasaan bola 37% Indonesia dan 63% Uzbekistan.

    Hasil tersebut membuat Indonesia gagal mencapai final dan menduduki bangku perebutan juara 3 melawan tim antara Jepang dan Irak.

    Adapun, melihat antusias masyarakat dalam mendukung Tim Nasional Garuda, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan menggelar Nobar lanjutan dalam pertandingan perebutan juara ketiga.

    “Nobarnya luar biasa. Nanti kita lanjut (Nobar) di tanggal 2 Mei untuk perebutan juara 3,” pungkasnya.[ADV PKP/nm]