Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan pesat pusat data atau data center membuat konsumsi listrik di Amerika Serikat (AS) meningkat. Stabilitas jaringan listrik selama musim dingin terancam.
Melansir Techcrunch.com, North American Electric Reliability Corporation (NERC) melaporkan bahwa permintaan listrik di seluruh Amerika Utara pada musim dingin ini diperkirakan meningkat sebesar 2,5% dibandingkan tahun lalu, mencapai total 20 gigawatt (GW).
Peningkatan kebutuhan listrik tersebut dinilai signifikan, mengingat dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan permintaan di musim dingin biasanya ada di kisaran 1%.
Dalam laporannya, Pusat data menjadi kontributor utama lonjakan konsumsi listrik tersebut. Terutama di wilayah Atlantik Tengah, AS Barat, dan AS Tenggara.
“Wilayah tersebut merupakan area di mana banyak pengembangan pusat data terjadi,” jelas Mark Olson, manajer penilaian keandalan NERC, kepada E&E News, dikutip Kamis (20/11/3025).
Laporan NERC secara khusus menyoroti ekspansi pusat data di Texas, menyebutnya berkontribusi pada berlanjutnya risiko kekurangan pasokan listrik.
Hal itu lantas menimbulkan kekhawatiran bagi warga Texas, yang hampir lima tahun lalu mengalami pemadaman listrik besar-besaran akibat cuaca dingin ekstrem.
Meski demikian, pada kesempatan berbeda, NERC menyatakan bahwa situasi di Texas tahun ini kemungkinan tidak akan seburuk Februari 2021. Hal ini sebagian berkat penambahan sejumlah besar sistem baterai ke jaringan listrik negara bagian tersebut.
Inovasi baterai tersebut dilaporkan dapat menyalurkan listrik jika pembangkit berbahan bakar gas tidak berfungsi optimal, dan mampu bereaksi lebih cepat terhadap gangguan kecil dibandingkan pembangkit yang memerlukan waktu lebih lama untuk beroperasi.
Tantangan Konsumsi Konstan Data Center
Meskipun demikian, Texas belum sepenuhnya aman. Sebagian besar baterai yang dipasang di Texas hanya dapat memasok listrik selama beberapa jam. Kapasitas ini ideal untuk mengatasi lonjakan permintaan jangka pendek, seperti saat malam hari ketika orang pulang kerja.
Akan tetapi, NERC mencatat bahwa pusat data cenderung menarik listrik secara konsisten sepanjang hari. Jika gelombang dingin berkepanjangan melanda Texas, menjaga baterai tetap terisi cukup untuk memasok daya ke semua pelanggan, termasuk data center.
Jika musim dingin kali ini berlalu tanpa badai signifikan, NERC memperkirakan tidak akan ada masalah pada jaringan listrik regional. Namun, organisasi tersebut mengingatkan bahwa dalam lima tahun terakhir, telah terjadi empat badai parah.
Pasalnya, badai semacam itu dapat memaksa operator jaringan untuk mengimpor listrik, meminta pelanggan besar (seperti industri atau pusat data) untuk membatasi penggunaan (curtailment), atau sebagai upaya terakhir, menerapkan pemadaman bergillir (rolling blackouts).





/data/photo/2025/11/06/690c6a4d9b25e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5405323/original/020181400_1762439057-Screenshot_2025-11-06_211824.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
