Tag: Mark

  • Mendag Pede IEU-CEPA dan ICA-CEPA Perkuat Perdagangan Indonesia di Global

    Mendag Pede IEU-CEPA dan ICA-CEPA Perkuat Perdagangan Indonesia di Global

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan kesepakatan dagang dengan Uni Eropa dan Kanada, yakni Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), akan memperkuat posisi perdagangan Indonesia di kancah internasional.

    “Penyelesaian IEU-CEPA dan penandatangan ICA-CEPA adalah titik tolak perjalanan kita untuk memperkuat posisi perdagangan Indonesia di kancah global, terutama dalam kondisi geopolitik dan perdagangan dunia saat ini,” kata Budi dalam acara Strategic Forum Indonesia—Canada CEPA dan Indonesia European Union CEPA di Auditorium Kemendag, Senin (29/9/2025).

    Budi menjelaskan total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa tahun lalu mencapai sekitar US$30 miliar. Dengan adanya IEU-CEPA, dia berharap perjanjian tersebut bisa segera ditandatangani akhir tahun ini atau awal tahun depan, kemudian diimplementasikan. 

    “Paling tidak, komitmen kita dengan pelaku usaha adalah bagaimana meningkatkan total trade, meningkatkan ekspor kita ke Uni Eropa,” ujarnya.

    Sementara, total perdagangan Indonesia dengan Kanada tercatat sebesar US$3,5 miliar. “Harapan kita bisa dua kali lipat ya setelah implementasi ini berjalan,” kata Budi.

    Sebelumnya, pada Rabu (24/9/2025, Mendag Budi Santoso menandatangani ICA-CEPA di Ottawa, Kanada, bersama Menteri Perdagangan Internasional Kanada Maninder Sidhu. 

    Penandatanganan ini disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Kesepakatan tersebut menjadi salah satu deliverables utama kunjungan resmi Presiden RI ke Kanada. Kala itu, Budi menyebut ICA-CEPA merupakan tonggak sejarah karena menjadi kerja sama dagang komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara, sekaligus perjanjian perdagangan pertama Kanada dengan negara di Asia Tenggara. 

    “Indonesia-Canada CEPA menandai babak baru hubungan ekonomi kedua negara. Perjanjian ini membuka akses pasar yang lebih luas, serta memperkuat daya saing produk dan jasa Indonesia di Kanada,” katanya.

    Melalui ICA-CEPA, lebih dari 90% atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada. Produk potensial seperti tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan dan otomotif, hingga sarang burung walet, diprediksi semakin kompetitif. Beberapa produk bahkan akan langsung menikmati tarif 0% saat perjanjian mulai berlaku (entry into force), misalnya makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, serta granit dan marmer.

    Sementara itu, IEU-CEPA resmi ditandatangani pada 23 September 2025 setelah proses perundingan selama hampir satu dekade. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk-produk Uni Eropa ke Indonesia. 

    Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic menyatakan bahwa perjanjian tersebut juga mencabut berbagai pembatasan transaksi untuk sejumlah komoditas utama. Menurutnya, kesepakatan ini berpotensi menghemat tarif sekitar €600 juta (US$700 juta) bagi eksportir Eropa. 

    “Kami benar-benar membuka babak baru dengan skala yang sangat besar,” ujar Sefcovic, dikutip dari Bloomberg, Selasa (23/9/2025).

  • Drone Misterius Bikin Eropa Kalang Kabut, Denmark: Pelaku Profesional

    Drone Misterius Bikin Eropa Kalang Kabut, Denmark: Pelaku Profesional

    Jakarta

    Penampakan drone misterius membuat beberapa negara di Eropa kalang kabut. Terbaru, bandara Aalborg di Denmark ditutup menyusul kedatangan drone yang belum jelas asal muasalnya ke wilayah udaranya. Drone tak berawak juga dilaporkan terlihat di bandara Esbjerg, Sonderborg, dan Skrydstrup.

    Awal pekan ini, penampakan drone menyebabkan penangguhan sementara penerbangan di bandara Kopenhagen. Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen mengatakan kejadian ini ulah aktor profesional. “Ini jelas bukan kebetulan. Ini terlihat sistematis. Inilah yang saya definisikan sebagai serangan hibrida,” cetusnya.

    Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun terkait siapa dalang di balik ini. Meskipun tidak ada konfirmasi bahwa Rusia terlibat, selama sebulan terakhir drone Rusia telah melanggar wilayah udara Polandia, Rumania, dan mungkin juga Belanda, Finlandia, dan Denmark.

    Menanggapi pesawat drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia awal September, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengumumkan pihaknya meluncurkan operasi untuk melindungi sisi timurnya.

    Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding armada bayangan kapal tanker minyak Rusia digunakan untuk meluncurkan dan mengendalikan drone Rusia di atas kota-kota Eropa. “Ini adalah bukti lebih lanjut Laut Baltik dan laut lainnya harus ditutup untuk tanker Rusia, setidaknya untuk armada bayangan,” cetusnya.

    Armada bayangan tersebut mencakup ratusan tanker tua, seringkali tidak diasuransikan atau dirawat seadanya. Kapal-kapal ini biasanya beroperasi di bawah bendera negara lain sehingga menyulitkan regulator untuk menegakkan sanksi.

    Drone, atau beberapa jenis kendaraan udara tempur nirawak, telah digunakan oleh militer sejak tahun 1970-an, dan sekarang menjadi andalan peperangan modern, khususnya dalam perang Rusia di Ukraina. Teknologinya juga telah berkembang pesat di pasar komersial,

    “Drone lebih mudah didapat dan digunakan. Dan harganya pun turun drastis. Orang-orang kini dapat melakukan hal-hal di gudang kebun mereka yang hanya dapat dilakukan dengan kemampuan militer canggih 10 atau 15 tahun yang lalu,” sebut Richard Gill, pendiri dan CEO Drone Defence yang dikutip detikINET dari Duetsche Welle.

    Dalam peperangan, drone sering ditembak jatuh. Namun di perkotaan, seringkali mustahil untuk menentukan dari jauh apakah sebuah drone militer atau rekreasi dari warga sipil. Ancaman drone di area seperti bandara pun jadi sulit diantisipasi.

    “Tak mudah mengenai drone dengan proyektil kinetik, jadi Anda harus menembakkan banyak untuk mengenai sasaran. Bahkan jika berhasil mengenai, sebagian besar proyektil akan jatuh setelah ditembakkan. Jadi, saya tak menyarankan menembak di area padat penduduk, kecuali drone tersebut dianggap sebagai sumber ancaman langsung dan berbahaya,” kata Savolainen dari Hybrid CoE.

    (fyk/fyk)

  • Indonesia Tegaskan Posisi di Kancah Global Lewat Kesepakatan IEU–CEPA dan ICA–CEPA
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 September 2025

    Indonesia Tegaskan Posisi di Kancah Global Lewat Kesepakatan IEU–CEPA dan ICA–CEPA Nasional 27 September 2025

    Indonesia Tegaskan Posisi di Kancah Global Lewat Kesepakatan IEU–CEPA dan ICA–CEPA
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com – 
    Selepas perundingan panjang selama beberapa tahun, Indonesia akhirnya menandatangani dua perjanjian strategis, yakni Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) dan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA).
    Kedua kesepakatan tersebut menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi sekaligus membuka jalan bagi peningkatan akses pasar, investasi, serta kerja sama yang lebih luas dengan mitra utama di Eropa dan Amerika Utara.
    Adapun penandatanganan ICA CEPA disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Ottawa, Kanada, Rabu (24/9/2025).
    Sementara itu, penandatanganan dan pengumuman bersama Kesepakatan Substantif IEU-CEPA dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefrovic di Bali, Selasa (23/9/2025).
    “Kedua kesepakatan ini menjadi bukti konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional di tengah dinamika perdagangan global,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/9/2025).
    Dengan kesepakatan itu, lanjutnya, Indonesia tidak hanya memperoleh posisi tawar yang lebih kuat, tetapi juga memastikan manfaat nyata dapat dirasakan langsung oleh dunia usaha dan masyarakat.
    Pengamat ekonomi Sunarsip menuturkan bahwa Uni Eropa merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan pangsa sekitar 10 persen dari total ekspor nasional.
    Sebagian besar ekspor Indonesia ke Eropa berupa komoditas strategis untuk menunjang industrialisasi serta kebutuhan pangan di kawasan tersebut, seperti mineral logam untuk industri otomotif, besi dan baja, serta produk elektronik.
    Ada pula produk minyak sawit mentah atau
    crude palm oil
    (CPO) serta minyak nabati lain yang digunakan dalam industri biofuel, pangan, dan kosmetik.
    Melalui IEU–CEPA, ekspor produk unggulan tersebut diproyeksikan akan semakin meningkat dan memiliki akses pasar yang lebih luas.
    Sunarsip menjelaskan Kesepakatan IEU–CEPA juga diperkirakan akan memperbesar pangsa ekspor Indonesia ke Eropa sekaligus menjadi pasar alternatif yang strategis di tengah kebijakan tarif dagang global yang tidak seimbang, termasuk dari Amerika Serikat.
    Kesepakatan itu diharapkan mampu menjadi penopang penting di saat permintaan ekspor dari negara mitra utama lain, seperti Tiongkok dan India, mengalami pelemahan. Dengan demikian, hal ini juga dapat menjaga ketahanan dan daya saing ekspor Indonesia dalam jangka panjang.
    “Kebijakan IEU-CEPA ini pada akhirnya akan menjadi sumber penguatan
    surplus
    bagi neraca perdagangan kita, yang tentunya akan memperkuat posisi cadangan devisa kita,” ucap Sunarsip.
    Sebagai langkah lanjutan, katanya, diperlukan kebijakan turunan yang mendorong kemitraan antara pelaku usaha besar dengan UMKM agar manfaat ekonomi dari perjanjian ini dapat dirasakan secara luas.
    Guna mendorong penyebaran informasi mengenai kesepakatan tersebut kepada masyarakat, Pengajar Universitas Indonesia Firman Kurniawan menyebutkan bahwa pemerintah juga perlu menekankan pentingnya komunikasi multijenjang yang mampu menjembatani substansi perjanjian yang kompleks menjadi bahasa yang lebih praktis dan mudah dipahami oleh pelaku UMKM.
    Firman menyoroti, di tengah derasnya arus informasi publik, perhatian masyarakat akan lebih tertuju pada substansi yang secara langsung berkaitan dengan kepentingan pribadi.
    Dalam konteks Kesepakatan IEU–CEPA yang merupakan momentum bersejarah setelah perundingan panjang hampir satu dekade, pemerintah diharapkan dapat mengemas pesan komunikasi yang menonjolkan manfaat nyata bagi publik, bahkan hingga pada level sektoral agar peluang ekonomi dari perjanjian tersebut dapat dipahami dan dimanfaatkan secara maksimal.
    “Agar tidak mengalami misinformasi, media konvensional ataupun digital perlu dilibatkan dalam dialog untuk memahami secara utuh makna perjanjian maupun keuntungan dan kesempatan yang diperoleh masyarakat Indonesia,” ujar Firman
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Enam Hari Kunker ke Luar Negeri, Prabowo Bawa Ini ke Indonesia – Page 3

    Enam Hari Kunker ke Luar Negeri, Prabowo Bawa Ini ke Indonesia – Page 3

    Selanjutnya kunjungan singkat Prabowo di Kanada turut menghasilkan capaian strategis. Kendati kunjungan Kepala Negara ke Kanada tidak bermalam, namun Prabowo diterima secara langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon, serta bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney.

    Dalam kesempatan itu, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).

    “Intinya adalah 90,5 persen tarif barang-barang, produk-produk Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Dan itu tentunya mendampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia,” ujar Teddy.

    Dari Kanada, Prabowo kemudian menuju Belanda, momen kunjungan ini istimewa, karena tidak hanya diterima oleh Raja Willem-Alexander sebagai Kepala Negara Belanda, tetapi juga Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Belanda.

    Pertemuan resmi tersebut menandai penguatan hubungan bilateral kedua negara, termasuk kesepakatan Belanda mengembalikan sekitar 30 ribu benda dan artefak jawa bersejarah, serta fosil dan dokumen milik Indonesia.

  • Diduga Tipu Jutaan Pelanggan Prime, Amazon Kena Denda Rp 41 T

    Diduga Tipu Jutaan Pelanggan Prime, Amazon Kena Denda Rp 41 T

    Jakarta

    Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon.com Inc, setuju membayar denda penyelesaian perkara senilai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 41.84 triliun (asumsi kurs Rp 16.738/dollar AS). Denda tersebut untuk menyelesaikan gugatan Federal Trade Commission (FTC) atas dugaan menipu jutaan pelanggan agar berlangganan Prime.

    Melansir CNN, Sabtu (27/9/2025), dalam gugatan dugaan penipuan itu FTC menuduh Amazon menipu konsumen agar mendaftar pada layanan berlangganan Prime namun kemudian mempersulit pembatalan atau penghentian penggunaan layanan.

    Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Amazon akan membayar denda perdata sebesar US$ 1 miliar atau Rp 16,73 triliun kepada negara. Kemudian sisa dendanya, US$ 1,5 miliar atau Rp 25,1 triliun untuk memberikan pengembalian dana kepada sekitar 35 juta pelanggan yang dirugikan oleh praktik pendaftaran Prime tersebut.

    Badan tersebut menyatakan bahwa ini adalah denda perdata terbesar dalam kasus pelanggaran aturan FTC. Ini juga merupakan ganti rugi restitusi tertinggi kedua yang diperoleh FTC.

    Penyelesaian ini terjadi hanya beberapa hari setelah persidangan antara FTC dengan Amazon. Gugatan tersebut pertama kali diajukan pada 2023 kemarin di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden atas kebijakan pembatalan perusahaan.

    “Hari ini, FTC Trump-Vance mencetak sejarah dan mengamankan kemenangan monumental yang memecahkan rekor bagi jutaan rakyat Amerika yang lelah dengan langganan yang menipu dan rasanya mustahil untuk dibatalkan,” kata Ketua FTC Andrew Ferguson dalam keterangannya.

    Berdasarkan bukti dalam persidangan menunjukkan bagaimana Amazon menggunakan jebakan langganan canggih yang dirancang untuk memanipulasi konsumen agar mendaftar di Prime, dan kemudian mempersulit konsumen untuk mengakhiri langganan mereka.

    “Amazon dan para eksekutif kami selalu mematuhi hukum dan penyelesaian ini memungkinkan kami untuk terus maju dan berfokus pada inovasi bagi pelanggan,” ujar juru bicara Amazon, Mark Blafkin, dalam sebuah pernyataan.

    “Kami bekerja sangat keras untuk memastikan pelanggan dapat mendaftar atau membatalkan keanggotaan Prime mereka dengan mudah dan jelas, serta menawarkan nilai tambah yang substansial bagi jutaan anggota setia Prime kami di seluruh dunia,” sambungnya.

    Meski begitu Amazon dan para eksekutif perusahaan tidak mengakui kesalahan apa pun seperti yang dituduhkan. Alih-alih, perusahaan mengatakan telah membuat perubahan yang diuraikan oleh FCC.

    Sebagai informasi, Prime merupakan layanan berlangganan dengan tarif US$ 14,99 per bulan atau US$ 139 per tahun, merupakan salah satu layanan terbaik Amazon dan menghasilkan miliaran dolar.

    Layanan ini awalnya merupakan layanan tambahan untuk pengiriman cepat. Sejak itu, Prime telah berkembang menjadi layanan multi-cabang yang menawarkan hiburan streaming, pengiriman bahan bakar, fasilitas pengiriman bahan bakar dan makanan, serta penawaran khusus pelanggan.

    Amazon tidak mengungkapkan berapa banyak pelanggannya di AS, tetapi analisis pihak ketiga dari Consumer Intelligence Research Partners memperkirakan bahwa mereka memiliki 197 juta pelanggan pada Maret 2025.

    (igo/eds)

  • Hasil Kunker Prabowo: 90 Persen Bea Masuk RI ke Kanada Dihapus, Belanda Kembalikan 30.000 Artefak

    Hasil Kunker Prabowo: 90 Persen Bea Masuk RI ke Kanada Dihapus, Belanda Kembalikan 30.000 Artefak

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke empat negara selama kurang lebih satu pekan ke Jepang, Amerika Serikat (AS), Kanada dan Belanda. Kepala Negara telah bertolak ke Tanah Air dari negara terakhir yang dikunjunginya yakni Belanda. 

    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa rangkaian kunjungan kenegaraan kali ini telah dimulai sejak 19 September 2025. Negara pertama yang dikunjungi Presiden kali ini adalah Jepang, di mana dia mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. 

    Berdasarkan laporan dari Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, terang Teddy, ajang lima tahunan tersebut mencatatkan komitmen investasi sebesar US$23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun.

    Negara kedua yakni AS, di mana Prabowo secara perdana menyampaikan pidato sebagai kepala negara di Sidang Majelis Umum ke-80 Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas PBB, New York. Indonesia mendapatkan giliran ketiga untuk berbicara di podium setelah Presiden Brasl Luiz Inacio Lula da Silva serta Presiden AS Donald Trump. 

    Teddu menyebut pidato Prabowo di hadapan delegasi dari 193 negara anggota PBB mendapatkan apresiasi, termasuk dari pemimpin dunia.

    “Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat Anda bisa lihat sendiri, kemudian PM Kanada, kemudian tadi Raja Belanda, kemudian tadi pagi juga Presiden Macron menelpon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden,” jelasnya dalam keterangan yang disiarkan melalui media sosial resmi Setkab, Sabtu (27/9/2025). 

    Selain itu, Presiden Prabowo turut bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. 

    “Dalam waktu dekat tanggal 9 dan 12 Oktober kalau tidak salah Timnas Indonesia akan tampil di kualifikasi keempat piala dunia. Tidak mudah tapi bukan mustahil untuk Indonesia lolos di piala dunia. Dan kita minta nanti dalam pertandingan tersebut semuanya berjalan sesuai rencana dan netral,” terang Teddy.

    Saat mengunjungi negara ketiga yakni Kanada, Presiden Prabowo turut menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada. Kendati tidak bermalam di negara tersebut, Prabowo berkunjung dan diterima langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon, serta bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney. 

    “Intinya adalah 90,5% tarif barang-barang, produk-produk Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Dan itu tentunya mendampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia,” papar Teddy.

    Terakhir, Prabowo mengunjungi Belanda dan diterima oleh Raja Willem-Alexander serta Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan bilateral itu turut menyepakati pengembalian sekitar 30.000 benda dan artefak Jawa bersejarah, serta fosil dan dokumen milik Indonesia.

    Teddy mengatakan, barang-barang bersejarah Indonesia yang selama ini berada di kepemilikan Belanda itu akan segera dikembalikan. Menteri Kebudayaan disebut akan menyelesaikan proses pengembalian tersebut dalam beberapa hari ke depan. 

    “Prosesnya mungkin pasti cepat karena tadi Raja Belanda sudah menyepakati itu, dan ini proses pengembalian sebenarnya sudah berjalan lama tapi Alhamdulillah berhasil disepakati tadi dan nanti akan dikembalikan ke Indonesia,” tutup Seskab berpangkat Letkol itu.

  • Tangan Kanan Putin: NATO Sudah ‘Perang’ Lawan Rusia

    Tangan Kanan Putin: NATO Sudah ‘Perang’ Lawan Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan sikap negaranya terhadap perang Ukraina. Hal ini dilakukan setelah eskalasi yang terjadi dengan NATO.

    Dalam sebuah Telegram Publik, Lavrov mengatakan bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) sedang melancarkan perang melawan Rusia. Dikatakan bahwa keduanya “menggunakan Ukraina sebagai proksi”.

    “NATO dan Uni Eropa sedang melancarkan perang melawan Rusia dengan menggunakan Ukraina sebagai proksi dan oleh karena itu, secara aktif berpartisipasi di dalamnya,” ujarnya, dikutip RT, Jumat (26/9/2025).

    Komentar Lavrov ini menyusul klaim Kremlin yang berulang bahwa dukungan militer dan finansial Barat untuk Ukraina merupakan permusuhan langsung terhadap Rusia. Pengumumannya juga muncul di tengah serangan pesawat nirawak yang berulang ke wilayah udara sekutu NATO.

    Selasa, NATO memperingatkan Rusia bahwa mereka siap untuk mempertahankan “setiap jengkal wilayah sekutu”. Ini terjadi setelah Estonia mengatakan bahwa jet tempur Rusia telah melanggar wilayah udaranya pekan lalu.

    Serangan tersebut menyusul insiden serupa di Polandia awal bulan ini. Di mana sekitar 20 pesawat nirawak (drone) dari Moskow memasuki wilayah udara Polandia.

    Baru minggu ini, Denmark melaporkan beberapa insiden drone di titik-titik infrastruktur penting. Laporan muncul berbarengan dengan kemunculan sebuah kapal pendarat Rusia yang ditemukan bersembunyi di lepas pantai Denmark.

    Kemarin, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, mengatakan blok militer pimpinan AS itu akan memutuskan apakah bakal menembak jatuh pesawat yang melintasi wilayah udara blok tersebut secara langsung (real-time) berdasarkan kasus per kasus. Hal itu akan tergantung pada tingkat ancaman.

    “Pasukan NATO segera mencegat dan mengawal pesawat tersebut tanpa eskalasi karena tidak ada ancaman langsung yang dinilai,” klaimnya.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pesawat Tanpa Awak Bermunculan di Langit, NATO Tegas Ancam Begini

    Pesawat Tanpa Awak Bermunculan di Langit, NATO Tegas Ancam Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekjen NATO Mark Rutte menyatakan, setiap negara anggota NATO dapat membidik jatuh pesawat-pesawat tanpa awak alias drone maupun pesawat Rusia yang memasuki wilayahnya.

    Hal itu disampaikannya merespons laporan negara-negara NATO terkait pelanggaran wilayah udara oleh pesawat-pesawat tanpa awak dalam beberapa waktu terakhir.

    Terbaru, seperti dilansir Reuters, Kamis (25/9/2025), Denmark harus menutup 2 bandaranya selama berjam-jam setelah drone dikonfirmasi terlihat di dekat sejumlah bandara dan di atas pangkalan udara Skrydstrup, markas jet tempur F-16 dan F-35 Denmark, serta fasilitas militer di Holstebro. Semua drone tersebut berada di wilayah Jutlandia barat.

    Sebelumnya, Polandia dilaporkan menembak jatuh pesawat tanpa awak milik Rusia yang melanggar masuk wilayah udaranya pada 10 September 2025.

    Sementara Denmark menyatakan memilih tidak menembak pesawat-pesawat tersebut dengan alasan keselamatan, meski telah memicu gangguan di lalu lintas udaranya.

    Mark Rutte mengatakan, tindakan menembak jatuh pesawat yang melanggar wilayah udara negara-negara NATO dapat dilakukan, jika diperlukan.

    “Jika memang diperlukan. Jadi, saya sepenuhnya setuju dengan Presiden Trump, jika memang diperlukan,” kata Mark Rutte, seperti dilansir Reuters, Kamis (25/9/2025).

    Negara-negara NATO, lanjut Mark Rutte, telah dilatih menilai ancaman sejenis dan dapat menentukan apakah mereka akan mengawal pesawat Rusia keluar dari wilayah sekutu, atua langsung mengambil tindakan lebih lanjut.

    Sebelumnya, saat ditanya apakah negara-negara NATO harus menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara mereka, Presiden AS Donald Trump menjawab tegas, setuju untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

    “Ya, saya setuju,” jawab Trump, dikutip dari RT.

    Peringatan Zelensky

    Sebelumnya, saat berpidato Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Rabu (24/9/2025) waktu setempat, Zelensky menyinggung “pertemanan yang kuat yang benar-benar bersedia membantu dan membela”.

    Kata Zelensky, hukum internasional akan berlaku jika memiliki teman yang kuat dan akan berfungsi dengan senjata. Dilansir Reuters, pernyataan pembuka Zelensky ini sinyal permohonannya agar ada lebih banyak bantuan militer.

    Tak hanya itu, Zelensky menyebut, situasi akan semakin memburuk. Menyusul adanya ancaman perang drone atau pesawat tanpa awak yang bisa melanda negara-negara di dunia.

    Di sisi lain, dia mempertanyakan posisi institusi internasional, seperti PBB dan NATO, yang menurutnya justru bergerak lambat.

    Dia mencontohkan bagaimana pesawat tanpa awak Rusia bisa melanggar wilayah udara Polandia. “..dan hanya empat yang berhasil dihentikan,” cetusnya, dikutip dari Reuters, Rabu (24/9/2025).

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Ditendang, 2 Miliarder Makin Kencang Menjilat Donald Trump

    Elon Musk Ditendang, 2 Miliarder Makin Kencang Menjilat Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keretakan hubungan Presiden AS Donald Trump dengan miliarder Elon Musk ternyata membuka peluang bagi ‘orang terkaya’ lain. Menurut laporan Financial Times, CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO OpenAI Sam Altman berupaya mendekatkan diri ke Trump.

    Laporan Financial Times ini berbasis informasi dari sumber dalam pemerintahan AS dan perusahaan terkait. Namun, banyak pihak di pemerintahan Trump yang skeptis dengan Zuckerberg dan Altman, sebab keduanya merupakan mantan pendonor Demokrat.

    Seperti diketahui, hubungan Musk dan Trump renggang gara-gara penetapan ‘One Big Beautiful Bill’ yang memangkas insentif pajak untuk mobil listrik. Musk yang merupakan CEO raksasa mobil listrik Tesla terang-terangan mengkritik aturan tersebut.

    Keduanya terlibat adu mulut terbuka secara online. Sejak Mei 2025, Musk juga resmi mengundurkan diri dari posisinya di pemerintahan Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Sejak saat itu, Musk dan Trump tak pernah tampil bersama di hadapan publik, kecuali saat keduanya menghadiri upacara peringatan (memorial service) untuk Charlie Kirk yang tewas ditembak pada 10 September 2025.

    Kebersamaan Musk dan Trump disorot dan menunjukkan hubungan yang melunak. Namun, tetap saja Musk dan Trump tidak sedekat dulu.

    Sementara itu, Zuckerberg dan Altman tampak sering mengunjungi Gedung Putih pada tahun ini. Keduanya juga selalu memuji pemerintahan Trump dalam berbagai kesempatan.

    “Di ranah privat, mereka [Zuckerberg dan Altman] mencari dukungan Gedung Putih untuk memperluas peluang komersil dan menghindari tekanan dalam membangun kerajaan AI,” tulis Financial Times dalam laporannya, dikutip Kamis (25/9/2025).

    Sejauh ini, Financial Times melaporkan bahwa kepentingan Zuckerberg dan Altman sejalan dengan Trump. Zuckerberg telah berkomitmen untuk menginvestasikan setidaknya US$600 miliar ke AS hingga 2028.

    Hal ini memungkinkan Trump untuk memamerkan kesuksesan pemerintahannya dalam menggerakkan korporasi besar AS melawan China. Meta dan OpenAI juga sudah mencabut pembatasan penggunaan teknologi AI mereka untuk kebutuhan militer.

    Kedekatan Trump dengan bos-bos raksasa teknologi AS, termasuk Zuckerberg dan Altman, ditunjukkan dengan jamuan makan malam spesial di Gedung Putih. Selain Zuckerberg dan Altman, turut hadir CEO Apple Tim Cook, CEO Microsoft Satya Nadella, pendiri Microsoft Bill Gates, Co-CEO Oracle Safra Catz, dan Co-Founder Google Sergey Brin.

    Upaya Zuckerberg dan Altman untuk mendekati Trump terbukti membawa berkah. Pemerintah AS berkomitmen untuk mengakselerasi izin untuk pembangunan data center super mahal dan ‘haus’ energi yang dibutuhkan dalam pengembangan teknologi AI.

    Meta dan OpenAI juga masuk dalam daftar yang penyuplai AI untuk pemerintah AS yang sudah disetujui.

    Perubahan Dinamika Bos-bos Raksasa Teknologi dan Trump

    Menarik untuk melihat perubahan dinamika antara Altman-Trump dan Zuckerberg Trump.

    Pada 2016 lalu, Altman pernah menuliskan bahwa kemenangan Trump dalam Pemilu terasa seperti “hal terburuk yang terjadi di hidup saya”. Namun, baru-baru ini Altman justru dekat di ‘ketek’ Trump. Ia mengunjungi Arab dan Inggris bersama Trump dan jejeran pejabat negara.

    Saat Trump baru dilantik pada Januari lalu, Altman berdiri bersama sang Presiden baru, pendiri Oracle Larry Ellison, dan CEO SoftBank Masayoshi Son, untuk mengumumkan proyek data center raksasa ‘Stargate’ senilai US$500 miliar.

    Sama seperti Altman, hubungan Zuckerberg dan Trump juga dulunya tak harmonis. Bahkan, Trump sempat berencana memenjarakan Zuckerberg jika pencipta Facebook itu menghalangi upayanya memenangkan Pilpres.

    Namun, kini Zuckerberg juga tunduk pada keinginan Trump. Ia mengubah beberapa kebijakan perusahaan, salah satunya mencaput sistem pengecekan fakta eksternal di platform Meta.

    Trump juga membantu Zuckerberg melawan legislator Uni Eropa yang menargetkan raksasa teknologi melalui ‘Digital Markets Act’ (DMA) dan pemungutan pajak digital.

    Trump tak segan-segan menuliskan di media sosial bahwa pajak digital, aturan layanan digital, dan regulasi pasar digital (yang digaungkan Uni Eropa), dirancang untuk mendiskriminasi teknologi AS.

    Bahaya Jangka Panjang

    Namun, simbiosis mutualisme yang terjalin antara bos-bos raksasa teknologi dengan Trump dinilai sebagian orang sebagai taktik yang berbahaya untuk jangka panjang.

    “Meta akan dihukum saat meja politik berbalik arah,” kata negosiator Brussels, dikutip dari Financial Times.

    “Komisi Eropa memiliki memori institusional yang panjang,” ia menambahkan.

    Nyatanya, saat ini saja kedekatan Meta dengan Gedung Putih tak mampu menyelamatkan perusahaan dari rentetan kasus yang menimpa perusahaan di AS. Misalnya, kasus anti-monopoli yang sedang berkembang, penyelidikan dari FTC, serta pengujian oleh Senator Republik Josh Hawley terkait chatbot berbasis AI.

    Selain itu, masih ada keraguan terkait sikap politik Zuckerberg dan Altman di masa depan saat dinamika berubah pasca midterm tahun depan.

    “Saya rasa mereka tak punya ideologi yang pasti,” kata seseorang yang dekat dengan pemerintahan Trump kepada Financial Times.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple Buka Suara Soal Desain Baru iPhone 17 Pro yang Gampang Lecet

    Apple Buka Suara Soal Desain Baru iPhone 17 Pro yang Gampang Lecet

    Jakarta

    Peluncuran iPhone terbaru diramaikan dengan drama ‘Scratchgate’ setelah pengguna melaporkan unit iPhone 17 Pro dan Pro Max yang mudah tergores dan lecet. Apple akhirnya buka suara soal kontroversi tersebut.

    Isu ini pertama kali dilaporkan oleh editor teknologi Bloomberg Mark Gurman yang menemukan unit display iPhone 17 Pro di Apple Store dengan bercak seperti lecet di punggungnya, terutama di sekitar lingkaran MagSafe.

    Kepada 9to5Mac, Apple mengatakan bercak itu disebabkan oleh dudukan MagSafe lawas yang dipakai di beberapa toko. Mereka menjelaskan bercak itu bukan bekas goresan, melainkan material dari dudukan yang pindah ke ponsel dan dapat dibersihkan.

    Apple menambahkan mereka akan memperbaiki masalah ini di toko, mungkin dengan mengganti dudukan MagSafe yang sudah lawas. Model iPhone lainnya disebut mengalami isu serupa, termasuk iPhone 16 series.

    YouTuber JerryRigEverything dan penyedia layanan perbaikan gadget iFixit juga menyoroti masalah durabilitas iPhone 17 Pro dalam video terbarunya.

    Dalam uji durabilitasnya, JerryRigEverything menemukan bagian sudut-sudut plateau kamera belakang iPhone 17 Pro rawan tergores. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh desain dari Apple yang tidak menyematkan chamfer, fillet, atau radius di sekitar plateau kamera belakang.

    Apple mengatakan sudut-sudut plateau kamera belakang iPhone 17 Pro memiliki karakteristik yang sama seperti rangka anodized aluminium yang dipakai di perangkat Apple lainnya, termasuk model iPhone lain dan MacBook.

    Sudut-sudut itu sudah melewati pengujian ketat oleh Apple dan terbukti tahan lama, namun Apple mengakui pengguna mungkin akan mengalami keausan normal seiring waktu, termasuk abrasi kecil, seperti dikutip dari 9to5Mac, Kamis (25/9/2025).

    Saat Apple mengumumkan iPhone 17 series, mereka menggembar-gemborkan bahwa ponsel itu menggunakan aluminium alloy seri 7000 kelas kedirgantaraan yang ringan. Lapisan anodisasi yang dipakai juga melampaui standar industri untuk kekerasan mikro.

    Apple menekankan produknya melalui uji durabilitas ketat selama proses pengembangan, termasuk uji gores, untuk memastikan produknya bisa tahan lama dengan penggunaan normal. Namun aluminium yang dipakai di iPhone 17 Pro tidak setangguh titanium yang digunakan generasi sebelumnya sehingga menimbulkan masalah ini.

    (vmp/rns)