Tag: Mark Carney

  • Jalin keakraban, Prabowo dijamu, diajak keliling galeri oleh PM Kanada

    Jalin keakraban, Prabowo dijamu, diajak keliling galeri oleh PM Kanada

    Kehadiran Presiden Prabowo di jamuan makan malam ini sebagai momentum sekaligus mempertegas tekad kedua negara untuk membangun hubungan yang semakin erat, saling menguntungkan, dan berorientasi pada masa depan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto dijamu malam malam dan keliling galeri oleh Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, di Fred and Elizabeth Fountain Garden Court, National Gallery of Canada, Ottawa, Rabu malam waktu setempat, guna menjalin keakraban.

    Jamuan makan malam ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan resmi Presiden Prabowo ke Kanada yang bertujuan untuk memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara, agar terjalin keakraban.

    Setibanya di lokasi acara, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Perdana Menteri Carney dengan penuh kehangatan.

    Penyambutan ini menjadi wujud penghormatan sekaligus simbol eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Kanada.

    Sebelum makan malam, Presiden Prabowo terlebih dahulu diajak oleh Perdana Menteri Carney berkeliling mengunjungi National Gallery of Canada.

    Dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri Carney menjelaskan kepada Presiden Prabowo mengenai sejumlah koleksi seni dan pameran yang menjadi kebanggaan nasional Kanada, termasuk karya-karya yang merefleksikan sejarah dan identitas budaya bangsa Kanada.

    Suasana perbincangan berlangsung hangat, kedua pemimpin tampak berbagi pandangan menarik seputar seni, sejarah, dan nilai budaya, yang kerap disertai canda ringan mencerminkan keakraban.

    Acara ini menjadi momentum dalam membangun komunikasi yang lebih erat antara pemimpin kedua negara di luar pertemuan formal.

    Setelahnya, kedua pemimpin menuju tempat jamuan makan malam. Acara ini turut dihadiri para pejabat tinggi pemerintahan Kanada serta sejumlah tokoh penting dari berbagai kalangan.

    Atmosfer hangat dan bersahabat tercipta sepanjang acara, mencerminkan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama di berbagai bidang.

    Kehadiran Presiden Prabowo di jamuan makan malam ini sebagai momentum sekaligus mempertegas tekad kedua negara untuk membangun hubungan yang semakin erat, saling menguntungkan, dan berorientasi pada masa depan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Teken 3 Kesepakatan Strategis dengan PM Kanada, dari Perdagangan hingga Pertahanan

    Prabowo Teken 3 Kesepakatan Strategis dengan PM Kanada, dari Perdagangan hingga Pertahanan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyaksikan upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada yang berlangsung di West Block, Parliament Hill, Ottawa, pada Kamis (24/9/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Indonesia dan Kanada menandatangani tiga kesepakatan utama yang mencakup bidang perdagangan, pertahanan, serta koneksi antarpelaku usaha. 

    Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral, sekaligus membuka peluang baru bagi kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan antara kedua negara.

    Adapun Kesepakatan pertama adalah penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada.

    Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada melalui penandatanganan CEPA yang sangat bernilai secara ekonomi maupun politik serta menjadi momentum bersejarah dalam hubungan kedua negara.

    “Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan,” ujar Prabowo sebelum prosesi penandatanganan.

    ICA-CEPA menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi Indonesia–Kanada. Perjanjian ini menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara. Melalui kesepakatan tersebut, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8 persen pos tarif.

    Implementasi ICA-CEPA diproyeksikan akan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai US$11,8 miliar pada 2030, dengan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12 persen serta peningkatan investasi sebesar 0,38 persen.

    Selain dampak ekonomi, perjanjian ini juga menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.

    Selanjutnya, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan.

    Kesepakatan ini melengkapi memorandum saling pengertian yang ditandatangani pada Agustus 2025 lalu, serta memperluas ruang kerja sama pertahanan kedua negara, termasuk partisipasi Kanada dalam latihan Super Garuda Shield, pelaksanaan dialog pertahanan reguler, dan penguatan industri militer dalam jangka panjang.

    “Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan,” imbuh Prabowo.

    Selain itu, turut ditandatangani MoU on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Ketua Business Council of Canada (BCC) on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment.

    Meskipun bersifat business-to-business, kesepakatan ini memiliki arti penting dalam mendorong intensifikasi kerja sama ekonomi kedua negara melalui keterhubungan dunia usaha, yang sejalan dengan semangat pembentukan ICA CEPA.

    Kunjungan Presiden Prabowo ke Ottawa kali ini memiliki nilai strategis, karena tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menghasilkan kesepakatan-kesepakatan konkret yang bermanfaat bagi kedua bangsa. Prabowo juga mengungkapkan kerja keras yang telah dilakukan dalam proses finalisasi kerja sama ini.

    “Kami mempelajari 9.000 halaman dokumen perjanjian, ya itu benar, kami begadang semalaman. Tapi bagaimanapun, kami ada di sini untuk menyaksikan dan menandatangani perjanjian besar ini. Jadi saya sangat bangga, saya sangat beruntung menjadi Presiden Indonesia yang membawa ini kembali ke Indonesia,” ujar Kepala Negara.

  • PM Kanada Carney Puji Pidato Prabowo di PBB dan Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis

    PM Kanada Carney Puji Pidato Prabowo di PBB dan Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis

    Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB yang dinilainya penuh kekuatan dan inspirasi.

    Hal ini disampaikannya saat kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Kamis (25/9/2025). 

    “Kami bangga membangun hubungan tersebut dengan mereka yang menyambut tantangan baru dengan harapan dan optimisme yang didasarkan pada keyakinan yang teguh pada solidaritas semua orang,” katanya.

    PM Carney menyebut kunjungan tersebut sebagai sebuah momen bersejarah yang menandai babak baru dalam hubungan Indonesia–Kanada.

    “Presiden Prabowo, terima kasih telah memberi penghormatan kepada kami, terima kasih telah memberi penghormatan kepada kami dengan kunjungan Anda ke Kanada hari ini. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami untuk menyambut Anda, delegasi Anda,” ujar Carney.

    Dalam pidatonya, Carney menegaskan bahwa di tengah gejolak sistem perdagangan global, Kanada memandang Indonesia sebagai mitra strategis.

    Carney menegaskan bahwa penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) menjadi perjanjian dagang bilateral pertama Kanada dengan negara Asean. Perjanjian ini disebutnya sebagai langkah tepat untuk memperkuat fondasi perdagangan kedua negara.

    “Rekan-rekan, sahabat, ini adalah kesepakatan yang tepat, di waktu yang tepat, dengan mitra yang tepat. Ini adalah pasar ekspor terbesar kami, pasar ekspor terbesar Kanada di Asia Tenggara,” ujarnya.

    Selain kerja sama ekonomi, PM Carney juga menekankan pentingnya kolaborasi Indonesia dan Kanada dalam bidang pertahanan dan keamanan. Menurutnya, kedua negara memiliki visi bersama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan maupun dunia.

    Dalam penutup sambutannya, PM Carney kembali mengutip pernyataan Prabowo di PBB mengenai komitmen terhadap sistem multilateral.

    “Saya akan mengutip pernyataan Anda kemarin, komitmen Anda, komitmen Anda terhadap tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hanya hak istimewa segelintir orang, tetapi hak semua orang,” pungkasnya.

  • 6
                    
                        Cerita Prabowo Begadang Pelajari 9.000 Halaman Dokumen Perjanjian RI-Kanada
                        Nasional

    6 Cerita Prabowo Begadang Pelajari 9.000 Halaman Dokumen Perjanjian RI-Kanada Nasional

    Cerita Prabowo Begadang Pelajari 9.000 Halaman Dokumen Perjanjian RI-Kanada
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pihaknya sampai harus begadang saat mempelajari dokumen perjanjian antara Indonesia dan Kanada.
    Prabowo juga mengungkapkan kerja keras yang telah dilakukan dalam proses finalisasi kerja sama ini.
    Hal tersebut disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney, di Ottawa, Kanada, Rabu (24/9/2025).
    “Kami mempelajari 9.000 halaman dokumen perjanjian, ya itu benar, kami begadang semalaman. Tapi, bagaimanapun, kami ada di sini untuk menyaksikan dan menandatangani perjanjian besar ini. Jadi, saya sangat bangga, saya sangat beruntung menjadi Presiden Indonesia yang membawa ini kembali ke Indonesia,” ujar Prabowo.
    Upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada berlangsung di West Block, Parliament Hill, Ottawa.
    Dalam kesempatan tersebut, Indonesia dan Kanada menandatangani tiga kesepakatan utama yang mencakup bidang perdagangan, pertahanan, serta koneksi antarpelaku usaha.
    Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral, sekaligus membuka peluang baru bagi kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan antara kedua negara.
    Kesepakatan pertama adalah penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada.
    Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada melalui penandatanganan CEPA yang sangat bernilai secara ekonomi maupun politik, serta menjadi momentum bersejarah dalam hubungan kedua negara.
    “Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan,” kata dia.
    ICA-CEPA menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi Indonesia–Kanada.
    Perjanjian ini menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara.
    Melalui kesepakatan tersebut, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8 persen pos tarif.
    Implementasi ICA-CEPA diproyeksikan akan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai USD 11,8 miliar pada 2030, dengan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12 persen serta peningkatan investasi sebesar 0,38 persen.
    Selain dampak ekonomi, perjanjian ini juga menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.
    Selanjutnya, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan.
    Kesepakatan ini melengkapi memorandum saling pengertian yang ditandatangani pada Agustus 2025 lalu, serta memperluas ruang kerja sama pertahanan kedua negara, termasuk partisipasi Kanada dalam latihan Super Garuda Shield, pelaksanaan dialog pertahanan reguler, dan penguatan industri militer dalam jangka panjang.
    Kepala Negara juga menyampaikan harapannya untuk memperkuat kolaborasi di bidang pertahanan.
    “Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan,” imbuh Presiden Prabowo.
    Selain itu, turut ditandatangani MoU on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Ketua Business Council of Canada (BCC) on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment.
    Meskipun bersifat
    business-to-business
    , kesepakatan ini memiliki arti penting dalam mendorong intensifikasi kerja sama ekonomi kedua negara melalui keterhubungan dunia usaha, yang sejalan dengan semangat pembentukan ICA CEPA.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ICA-CEPA diteken di Ottawa, disaksikan Presiden Prabowo dan PM Carney

    ICA-CEPA diteken di Ottawa, disaksikan Presiden Prabowo dan PM Carney

    “Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan (untuk hubungan Indonesia dan Kanada, red.),”

    Jakarta (ANTARA) – Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Kanada (ICA-CEPA) ditandatangani oleh perwakilan dua negara di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Kanada, Rabu (24/9) waktu setempat, disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney.

    ICA-CEPA, yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Indonesia Budi Purwanto dan Menteri Perdagangan Kanada Maninder Sidhu, merupakan satu dari beberapa dokumen kerja sama yang diteken oleh Indonesia dan Kanada dalam rangkaian kunjungan resmi Presiden Prabowo di Ottawa.

    “Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan (untuk hubungan Indonesia dan Kanada, red.),” kata Presiden Prabowo di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Rabu, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Sekretariat Presiden yang dikonfirmasi, Kamis.

    Sekretariat Presiden, dalam siaran resmi yang sama, menjelaskan ICA-CEPA merupakan tonggak penting hubungan ekonomi Indonesia dan Kanada. ICA-CEPA pun memberikan kepastian hukum, sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara.

    Dalam perjanjian itu, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8 persen pos tarif.

    PM Carney, selepas penandatanganan itu, menyebut ICA-CEPA sebagai game changer. “Dengan perjanjian ini, 95 persen ekspor kita ke Indonesia akan lebih kompetitif di pasar mereka. Presiden Prabowo dan Kanada membuka peluang ekonomi yang sangat besar untuk para pekerja kami, dan kehidupan yang lebih sejahtera untuk dua bangsa kami,” kata PM Carney.

    Implementasi ICA-CEPA pun diproyeksikan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai 11,8 miliar dolar AS pada tahun 2030, dengan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12 persen serta peningkatan investasi sebesar 0,38 persen. Tidak hanya itu, perjanjian ICA-CEPA juga menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.

    Dalam seremoni yang sama, Presiden Prabowo dan PM Carney juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan. Nota kesepakatan itu melengkapi memorandum saling pengertian yang ditandatangani oleh dua negara pada Agustus 2025 lalu, dan memperluas ruang kerja sama pertahanan kedua negara.

    Dalam nota kesepahaman itu, Kanada juga menyatakan komitmennya mengirim pasukan untuk ikut latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS), kemudian melaksanakan dialog mengenai pertahanan secara berkala, dan memperkuat industri militer dua negara dalam jangka panjang.

    “Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan,” kata Presiden Prabowo.

    Dokumen lainnya yang turut ditandatangani ialah MoU bidang perdagangan dan investasi antara KADIN Indonesia dan Business Council of Canada (BCC).

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Minta Maaf ke PM Kanada karena Tak Hadiri KTT G7 Juni Lalu
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 September 2025

    Prabowo Minta Maaf ke PM Kanada karena Tak Hadiri KTT G7 Juni Lalu Nasional 25 September 2025

    Prabowo Minta Maaf ke PM Kanada karena Tak Hadiri KTT G7 Juni Lalu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto mengadakan pertemuan tete-a-tete dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney, di West Block, Parliament Hill, Ottawa, pada Rabu (24/9/2025).
    Pertemuan kedua pemimpin negara ini menandai momentum penting dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Kanada di berbagai bidang strategis.
    Berdasarkan keterangan Setpres, Kamis (25/9/2025), dalam sambutannya usai pertemuan, Prabowo menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan pertemuan, meski dengan waktu yang singkat.
    Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf karena belum dapat memenuhi undangan Kanada sebelumnya untuk hadir dalam sebuah konferensi mewakili negara-negara Global South.
    “Saya juga mohon maaf bahwa saya tidak bisa datang ke KTT yang Anda undang saya untuk hadir mewakili Global South karena jadwal yang sangat padat. Tetapi, seperti yang saya janjikan, pada kesempatan pertama yang memungkinkan, saya ingin bertemu dengan Anda,” ujar Prabowo.
    Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Kanada telah lama menjalin hubungan persahabatan yang erat.
    Menurut dia, Kanada merupakan kekuatan Barat yang bertanggung jawab, matang, dan memiliki empati besar terhadap isu-isu pembangunan global.
    “Kanada selalu hadir dalam banyak program pengentasan kemiskinan, bantuan di bidang kesehatan, pertanian, perikanan. Dan juga, kita memiliki kerja sama tradisional yang sangat baik dalam bidang penjaga perdamaian,” tutur dia.
    Selain kerja sama pembangunan, Prabowo juga menyoroti sejarah panjang kolaborasi Indonesia dan Kanada dalam perdamaian dunia.
    Prabowo menyampaikan penghargaan atas peran Kanada sebagai pemimpin dunia yang konsisten dalam menjaga stabilitas dan tatanan global.
    “Secara tradisi, banyak, banyak tahun kepemimpinan yang bijaksana dan stabil. Jadi, kami sangat menghargai hal ini,” ucap Prabowo.
    Pada kesempatan tersebut, Prabowo turut menyampaikan rasa hormat atas sambutan hangat dari Gubernur Jenderal Kanada Mary Simon, pada kunjungan resminya kali ini.
    “Jadi, Perdana Menteri, terima kasih banyak. Saya juga diterima dengan sangat baik oleh Gubernur Jenderal Anda. Saya berharap dapat menjamu Anda di Indonesia,” imbuh dia
    Sebagai informasi, pada Juni 2025 lalu, Prabowo memang tidak memenuhi undangan Kanada untuk hadir di KTT G7.
    Saat itu, Prabowo terbang ke Rusia dan Singapura, sehingga tidak bisa hadir ke Kanada.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bertemu PM Carney, Prabowo sebut Kanada hadir entaskan kemiskinan

    Bertemu PM Carney, Prabowo sebut Kanada hadir entaskan kemiskinan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan tatap muka (tete a tete) dengan Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney di Parliament Hill, Ottawa, pada Rabu, dan menyampaikan bahwa Kanada selalu hadir dalam program pengentasan kemiskinan.

    Pertemuan kedua pemimpin negara ini menandai momentum penting dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Kanada di berbagai bidang strategis.

    Dalam sambutannya usai pertemuan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dan Kanada telah lama menjalin hubungan persahabatan yang erat.

    Menurut Prabowo, Kanada merupakan kekuatan Barat yang bertanggung jawab, matang, dan memiliki empati besar terhadap isu-isu pembangunan global.

    “Kanada selalu hadir dalam banyak program pengentasan kemiskinan, bantuan di bidang kesehatan, pertanian, perikanan. Dan juga, kita memiliki kerja sama tradisional yang sangat baik dalam bidang penjaga perdamaian,” kata Presiden.

    Selain kerja sama pembangunan, Presiden Prabowo juga menyoroti sejarah panjang kolaborasi Indonesia dan Kanada dalam perdamaian dunia.

    Presiden Prabowo turut menyampaikan penghargaan atas peran Kanada sebagai pemimpin dunia yang konsisten dalam menjaga stabilitas dan tatanan global.

    “Secara tradisi, banyak, banyak tahun kepemimpinan yang bijaksana dan stabil. Jadi kami sangat menghargai hal ini,” kata Presiden.

    Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan pertemuan meski dengan waktu yang singkat.

    Kepala Negara juga menyampaikan permohonan maaf belum dapat memenuhi undangan Kanada sebelumnya untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada Juni lalu mewakili negara-negara Global-South.

    “Saya juga mohon maaf bahwa saya tidak bisa datang ke KTT yang Anda undang saya untuk hadir mewakili global south karena jadwal yang sangat padat. Tetapi seperti yang saya janjikan, pada kesempatan pertama yang memungkinkan, saya ingin bertemu dengan Anda,” kata Presiden.

    Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo turut menyampaikan rasa hormat atas sambutan hangat dari Gubernur Jenderal Kanada Mary Simon pada kunjungan resminya kali ini.

    “Jadi, Perdana Menteri, terima kasih banyak. Saya juga diterima dengan sangat baik oleh Gubernur Jenderal Anda. Saya berharap dapat menjamu Anda di Indonesia,” kata Presiden.

    Pertemuan tatap muka ini mencerminkan tekad bersama kedua pemimpin untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Kanada secara komprehensif.

    Tidak hanya dalam bidang ekonomi dan keamanan saja, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RI-Kanada Resmi Teken ICA-CEPA, Perkuat Perdagangan dan Investasi Strategis

    RI-Kanada Resmi Teken ICA-CEPA, Perkuat Perdagangan dan Investasi Strategis

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Kanada telah resmi menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada atau Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership (ICA-CEPA).

    Mengutip keterangan dari Kantor Perdana Menteri Kanada pada Kamis (25/9/2025), penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan pada Rabu (24/9/2025) waktu setempat dan disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney.

    Dalam pernyataan bersama (joint statement) kedua pemimpin negara, ICA-CEPA dinilai menjadi tonggak transformasi yang mencerminkan tujuan bersama kedua negara untuk membuka peluang baru dalam perdagangan, diversifikasi ekonomi, investasi, inovasi, serta pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Kesepakatan ini akan menjadi platform untuk memperkuat hubungan dagang dan investasi, memperluas peluang bisnis, sekaligus mendorong kerja sama di sektor strategis, termasuk ketahanan pangan, mineral kritis, energi terbarukan, dan ekonomi digital,” demikian kutipan joint statement tersebut.

    Selanjutnya, kedua pemimpin sepakat bahwa ICA-CEPA mencerminkan komitmen bersama dalam membuka perdagangan sesuai dengan aturan hukum dan menghormati kesepakatan dagang internasional. Hal ini dinilai penting untuk menjaga keterbukaan dan prediktabilitas perdagangan global, stabilitas ekonomi dunia, serta ketahanan rantai pasok.

    Perdana Menteri Kanada dan Presiden RI juga menekankan pentingnya fasilitasi perdagangan bersama untuk komoditas pertanian utama, termasuk produk agri-food, guna memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan sekaligus mendukung agenda ketahanan pangan Indonesia dan perdagangan dua arah yang berkelanjutan.

    Mereka juga menyoroti pentingnya dukungan bagi UMKM dan pengusaha perempuan, termasuk perluasan akses pembiayaan serta fasilitasi partisipasi mereka dalam rantai nilai global.

    Selain itu, kedua pemimpin mencatat arti penting kerja sama pembangunan yang luas guna mendukung implementasi CEPA, mengeksplorasi program inovatif baru untuk memperkuat kolaborasi sebagai mitra dagang yang andal, serta tetap menjadikan pemberdayaan perempuan dan perubahan iklim sebagai prioritas utama.

    Adapun, untuk memandu keterlibatan ke depan, para pemimpin Indonesia dan Kanada menugaskan menteri luar negeri masing-masing untuk segera merampungkan Canada–Indonesia Plan of Action 2026–2029. 

    Rencana aksi ini bertujuan memperkuat komitmen bersama kedua negara sebagai negara demokrasi pluralistik untuk menghadirkan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

    Dokumen tersebut akan menjadi peta jalan kerja sama strategis yang berorientasi pada hasil, mencakup tiga pilar utama: kemitraan ekonomi, kerja sama politik dan pertahanan, serta hubungan antarmasyarakat.

    Para pemimpin juga membahas peningkatan kemudahan perjalanan antarwarga kedua negara guna mempererat hubungan people-to-people, sekaligus mendorong kerja sama di bidang pendidikan, pariwisata, dan bisnis. Upaya ini akan diwujudkan dengan membuat proses perjalanan lebih mudah, cepat, dan aman.

  • ICA-CEPA Diteken, Ekspor RI ke Kanada Bisa Tembus US,8 Miliar pada 2030

    ICA-CEPA Diteken, Ekspor RI ke Kanada Bisa Tembus US$11,8 Miliar pada 2030

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyaksikan penandatanganan tiga nota kesepahaman strategis antara Indonesia dan Kanada di West Block, Parliament Hill, Ottawa, pada Kamis (25/9/2025). 

    Dari seluruh kesepakatan yang ditandatangani, Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) menjadi sorotan utama karena diproyeksikan mampu mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai US$11,8 miliar pada 2030. 

    Presiden Prabowo menegaskan arti penting perjanjian tersebut bagi masa depan hubungan ekonomi Indonesia–Kanada.

    “Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan,” ujar Presiden Prabowo sebelum prosesi penandatanganan dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (25/9/2025). 

    ICA-CEPA menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar kedua negara. Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif.

    Implementasi perjanjian ini diproyeksikan tak hanya mendongkrak ekspor Indonesia hingga US$11,8 miliar, tetapi juga memberikan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12% serta peningkatan investasi sebesar 0,38%.

    Selain itu, ICA-CEPA menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.

    Kerja Sama Pertahanan dan Militer 

    Selain bidang perdagangan, Indonesia dan Kanada juga menandatangani nota kesepahaman di bidang pertahanan yang memperluas ruang kolaborasi, termasuk partisipasi Kanada dalam latihan Super Garuda Shield, dialog pertahanan reguler, hingga penguatan industri militer. 

    “Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan,” imbuh Prabowo.

    Tak hanya itu, kerja sama business-to-business juga terjalin melalui penandatanganan MoU on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Business Council of Canada (BCC).

    Prabowo menggarisbawahi kerja keras yang dilakukan dalam finalisasi perjanjian dagang bersejarah ini.

    “Kami mempelajari 9.000 halaman dokumen perjanjian, ya itu benar, kami begadang semalaman. Tapi bagaimanapun, kami ada di sini untuk menyaksikan dan menandatangani perjanjian besar ini. Jadi saya sangat bangga, saya sangat beruntung menjadi Presiden Indonesia yang membawa ini kembali ke Indonesia,” ujar Prabowo. 

  • Tiba di Ottawa, Prabowo siap tandatangani Indonesia-Kanada CEPA

    Tiba di Ottawa, Prabowo siap tandatangani Indonesia-Kanada CEPA

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Ottawa Macdonald-Cartier, Ottawa, Kanada, pada Rabu siang waktu setempat, untuk segera menandatangani kemitraan Indonesia-Kanada CEPA, usai menyelesaikan kunjungan kerja di Amerika Serikat.

    Momen kedatangan ini menjadi awal dari agenda kunjungan resmi Presiden Prabowo di Kanada yang akan mempererat hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada.

    Setibanya di bawah tangga pesawat, Presiden Prabowo disambut oleh Menteri Perdagangan Internasional Kanada Maninder Sidhu dan Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia Jess Dutton.

    Hadir pula menyambut kedatangan Presiden yakni Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada Muhsin Syihab, bersama Atase Pertahanan KBRI Ottawa Marsma TNI Edwardus Wisoko Aribowo.

    Dari bandara, Presiden bersama rombongan terbatas langsung menuju hotel tempatnya singgah selama berada di Ottawa.

    Pada kunjungan resmi kali ini, Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan sejumlah agenda penting, termasuk pertemuan bilateral dengan Gubernur Jenderal Kanada, Mary Simon di Rideau Hall.

    Selain itu, Presiden Prabowo juga diagendakan melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney di West Block, Parliament Hall.

    Pertemuan kedua pemimpin ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama Indonesia dan Kanada di berbagai bidang strategis.

    Salah satu agenda utama dalam kunjungan resmi ini adalah penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) oleh kedua negara.

    Perjanjian ini menjadi perjanjian perdagangan bebas (FTA) pertama Indonesia dengan mitra dagang dari kawasan Amerika Utara.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo lepas landas dari Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York pada pukul 12.20 waktu setempat (WS).

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan ke Ottawa yakni Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.