Tag: Mario Suryo Aji

  • Resmi, Ini 2 Pebalap Indonesia yang Berlaga di Gelaran MotoGP 2026

    Resmi, Ini 2 Pebalap Indonesia yang Berlaga di Gelaran MotoGP 2026

    Jakarta

    Dua pebalap Indonesia akan berlaga di gelaran MotoGP 2026. Keduanya merupakan jebolan pebalap Astra Honda Racing School (AHRS).

    Musim depan, akan tampil pebalap asal Gunung Kidul. Veda Ega Pratama. Rider itu akan bertarung di kelas Moto3.

    Setelah menunjukkan prestasi gemilang sebagai runner up pada ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC) musim 2025, Veda mendapat kesempatan emas untuk langsung menapaki jenjang balap GP Moto3, meskipun belum genap berusia 18 tahun.

    Mengawali mimpi dari Gunung Kidul, Yogyakarta dengan berlatih balap di sikuit Pasar Sapi, Veda merupakan jebolan AHRS tahun 2019. AHRS merupakan program dasar pembinaan balap berjenjang AHM untuk mengembangkan bakat pebalap belia di Tanah Air. Selepas program tersebut, performa Veda semakin berkembang. Kesempatan untuk berprestasi di ajang balap yang lebih tinggi pun semakin terbuka.

    Pada tahun 2022, Veda mengawali karir balapnya di Asia pada ajang Asia Talent Cup. Pada musim ini, ia berhasil finish pada posisi ketiga. Kemudian di tahun 2023, Veda mengikuti dua ajang balap di Asia yakni ATC dan Asia Road Racing Championship (ARRC). Membalap dalam usia 14 tahun, Veda berhasil membuat sejarah balap Indonesia dengan menjuarai ajang ATC dan pada ajang ARRC kelas Asia Production (AP) 250, ia mampu menduduki posisi ketiga.

    Sementara di tahun 2024, Veda memperkuat tim Astra Honda Racing Team (AHRT) di ARRC pada kelas Supersport (SS)600 dan menduduki posisi keenam di akhir musim. Prestasi terus diukir hingga tahun ini Veda menorehkan sejarah sebagai peraih posisi runner up dalam RBRC 2025.

    “Saya senang sekali diberi kesempatan dan kepercayaan untuk balapan di Grand Prix. Ini adalah ajang balap impian saya sejak kecil. Saya akan berusaha cepat beradaptasi dan memberikan performa terbaik untuk membanggakan Indonesia,” ujar Veda.

    Selanjutnya, Mario Aji akan terus berlaga di kelas Moto2. Musim depan, Mario Aji akan pentas sebagai pebalap dari Honda Team Asia (HTA).

    Mario Suryo Aji Foto: Dok. AHM

    Pemuda asal kota Magetan, Jawa Timur ini merupakan lulusan AHRS tahun 2016. Dibina sejak usia 12 tahun, kini Mario siap menapaki tahun kelimanya di gelaran MotoGP melalui kelas GP Moto2 2026.

    Pada tahun 2017, Mario mulai mengikuti ajang Thailand Talent Cup. Aksi balapnya pun semakin gemilang. Hal ini membuatnya didapuk menjadi bagian pebalap AHRT yang turun di ajang Asia talent Cup (ATC) dan Asia Road Racing Championship (ARRC) di kelas AP250 pada tahun 2018. Di ajang balap ATC dan ARRC, mario mampu mengisi posisi 5 besar.

    Performa balap dari Mario membuka kesempatan untuk turun di ajang FIM CEV Moto3 Junior World Championship pada tahun 2019. Memasuki tahun ketiga, penampilan yang semakin impresif. Finish di posisi keempat pada seri Estoril dan mengisi pole position di seri Catalunya merupakan raihan terbaik Mario di musim 2021.

    Penampilan balap yang terus berkembang dari Mario, membuat dirinya mendapatkan kesempatan wildcard di ajang GP Moto3 pada seri Misano dan Algarve. Dan konsistensi performa dan kegigihan balapnya mampu mengantarkan Mario sebagai satu-satunya pebalap Indonesia yang akan membalap di satu musim penuh MotoGP selama 5 tahun melalui berbagai kelas yaitu GP Moto3 dan GP Moto2.

    “Veda menjadi pebalap kelima dari binaan Astra Honda Racing School yang dapat menembus persaingan balap Grand Prix. Sebelumnya, program pembinaan balap berjenjang kami telah berhasil mengantarkan Dimas Ekky Pratama, Gerry Salim, Andi Gilang Izdihar, dan Mario Suryo Aji dalam upaya mencetak prestasi membanggakan bangsa. Kami harap pencapaian para pebalap muda berprestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Indonesia dalam menggapai mimpi tertinggi mereka,” ujar Direktur Marketing AHM, Octavianus Dwi.

    (riar/din)

  • Jebolan AHRS Melesat di Mandalika

    Jebolan AHRS Melesat di Mandalika

    Jakarta

    Astra Honda Racing School (AHRS) jadi kawah candradimuka dalam mencetak bibit-bibit pebalap muda Indonesia. Sejumlah pebalap binaan AHRS melesat di level internasional pada ajang Asian Talent Cup dan berbagi panggung dengan kejuaraan balap dunia MotoGP seri Mandalika.

    Idemitsu Asian Talent Cup 2025 seri Mandalika berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit pada 4-5 Oktober 2025. Lima pebalap binaan Astra Honda Racing School (AHRS) tampil pada balapan tersebut.

    Mereka adalah Davino Britani, Nelson Cairolli, Alvaro Hetta, Badly Ayatullah, dan Bintang Pranata yang merupakan pebalap wildcard pada seri tersebut. Sayang Badly mengalami crash pada saat kualifikasi hari pertama sehingga harus absen pada kedua race karena kondisi unfit.

    Para pebalap berusaha melesat kencang memberikan yang terbaik di level internasional. Davino tampil menjanjikan di race pertama dengan finis keempat, Alvaro performanya membaik dengan berada di urutan ke-10, Nelson mengakhiri balapan di posisi ke-12, dan Bintang sebagai wildcard finis ke-17 usai sempat terkena long lap penalty.

    Pada race kedua, start bagus jadi kunci Davino meraih hasil apik di race. Sayang Davino dan Alvaro gagal finis dikarenakan mengalami crash. Meski begitu, Nelson bisa finis ke-10 dan Bintang yang jadi debutan di urutan ke-12.

    “Kesalahan pada race kedua membuat poin saya jadi turun dan di Sepang nanti semoga saya bisa tampil lebih baik untuk meraih poin dan menutup musim ini,” ujar Davino dalam wawancara setelah balapan di seri Mandalika yang merupakan tahun pertamanya menjadi pebalap regular di ajang IATC.

    Pebalap binaan Astra Honda Racing School (AHRS) Davino Britani bertarung di ajang Asia Talent Cup. Foto: Putra Rusdi Kurniawan

    Sementara Bintang yang menjadi pebalap wildcard mengungkapkan kegembiraannya berlaga pertama kalinya di ajang IATC. Ia berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bisa membalap di Mandalika dan bersaing dengan pebalap muda lainnya dari berbagai negara di Asia.

    “Saya senang sekali dapat turun menjadi pebalap wildcard di ajang IATC Mandalika, ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Meskipun hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan, tapi ini menjadi bekal untuk saya bersaing di lintasan di kemudian hari. Terima kasih buat Astra Honda Motor atas kesempatan ini,” jelas Bintang.

    AHRS menegaskan komitmennya dalam pembinaan jangka panjang bibit-bibit muda pebalap. Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis Astra Honda Motor bangga dengan keberanian pebalap binaan AHRS di Mandalika dengan dukungan penuh komunitas Honda di sirkuit.

    “Selain hasil balapnya, pembinaan yang kita lakukan juga menyeluruh, termasuk aspek mental dan semangat daya juangnya. Apalagi dengan dukungan ribuan masyarakat dan komunitas Honda di tribun menjadi energi tambahan bagi para pebalap muda untuk berjuang lebih kuat, ” ujar Andy.

    Dukungan komunitas Honda Asosiasi Lombok (HALo) di tribune Sirkuit Mandalika Foto: Dok. AHMBinaan AHRS di Pentas MotoGP

    PT Astra Honda Motor (AHM) turut menurunkan dua pebalap binaannya yang juga merupakan alumni AHRS untuk berlaga di MotoGP Mandalika 2025, yaitu Fadillah Arbi Aditama yang menjadi riders pengganti Tatchakorn Buasri di kejuaraan kelas Moto3 dan Mario Suryo Aji yang memang merupakan pebalap regular di kelas Moto2 bersama Idemitsu Honda Team Asia.

    Adaptasi masih jadi tantangan utama Arbi di Moto3. Pada seri Mandalika, Arbi finish di urutan ke-19. Arbi merupakan lulusan AHRS tahun 2018 yang telah tampil di berbagai kejuaraan balap di level internasional, salah satunya ARRC dan pernah turun di ajang JuniorGP.

    “AHRS sudah seperti paket komplet dalam mewujudkan mimpi berjenjang menuju world championship. Latihan teknik hingga fisik diberi dengan takaran yang baik,” jelas Arbi.

    Alumni AHRS lain yang tampil di MotoGP adalah Mario Aji di kelas Moto2. Pada race di Mandalika, Mario belum berhasil menemukan performa terbaiknya dikarenakan sempat mengalami cedera parah di awal musim. Meski begitu, lulusan AHRS tahun 2016 ini berhasil finis di peringkat ke-20 di depan pebalap Jorge Navarro.

    Mario Aji Foto: Putra Rusdi Kurniawan

    Mario mengungkap kerja keras adalah hal yang paling penting di level internasional. Ia memberikan saran untuk para pebalap Indonesia untuk fokus penuh dan memberikan segalanya untuk bisa meraih mimpi berlaga di MotoGP.

    “Semua berawal dari hobi pasti tapi ketika Mario sudah menyentuh ajang yang lebih tinggi itu sudah jadi pekerjaan. Untuk pebalap muda yang ingin bersaing di kejuaraan kelas dunia saat ini pesan Mario cuma satu disiplin dan fokus,” pesan Mario buat para pebalap muda di Indonesia.

    (pur/rgr)

  • Munas X IMI, Bamsoet Jadi Ketua Dewan Pembina & Moreno Ketum 2025-2030

    Munas X IMI, Bamsoet Jadi Ketua Dewan Pembina & Moreno Ketum 2025-2030

    Jakarta

    Munas X IMI 2025 di Yogyakarta secara alkamasi menetapkan Paket Bamsoet sebagai Ketua Dewan Pembina dan Moreno Soeprapto sebagai Ketum IMI 2025-2030. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) periode 2020-2025, Bambang Soesatyo pun resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Moreno.

    Bamsoet menyampaikan apresiasi sekaligus harapan agar di bawah kepemimpinan Moreno, IMI semakin solid, modern, dan mampu melahirkan lebih banyak talenta balap dunia.

    “Moreno merupakan salah satu pebalap nasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional, Sosoknya muda dengan energi dan semangat baru. Saya optimistis IMI di bawah kepemimpinannya akan semakin kuat, baik dari sisi organisasi maupun dalam pembinaan talenta balap. Ia punya pengalaman, jaringan, dan passion yang besar untuk dunia otomotif,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).

    Hal ini disampaikannya usai Munas IMI ke-X di Yogyakarta, Sabtu (20/9) sore.

    Bamsoet pun berpesan kepada kepengurusan IMI yang baru untuk terus memperkuat struktur organisasi IMI hingga ke tingkat kabupaten/kota. Selama ini, IMI telah memiliki kepengurusan di 37 provinsi, dan 276 IMI kabupaten/kota atau sekitar 54 persen dari total wilayah di Indonesia.

    “Kalau IMI bisa hadir hingga kabupaten/kota, pembinaan atlet dan komunitas akan jauh lebih merata. Kita akan melahirkan lebih banyak pembalap dari berbagai daerah. Bukan hanya dari kota-kota besar,” jelas Bamsoet.

    Lebih lanjut, Bamsoet menuturkan IMI juga perlu meningkatkan pembinaan kepada para pembalap muda. Untuk itu, IMI harus semakin aktif menjalin kerja sama dengan federasi internasional, seperti FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) dan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme).

    Bamsoet juga mendorong agar IMI mengirimkan para pembalap Indonesia untuk tampil dan bersaing di pentas balap internasional. Sebelumnya, IMI telah mengirimkan dua pembalap muda Indonesia ke ajang FIA Karting Academy Trophy 2025, Kimi Rae Fitriasyah di kelas Senior dan Dominic Setiawan di kelas Junior.

    “Indonesia punya banyak bakat muda. Lihat saja Sean Gelael yang tampil impresif di World Endurance Championship, Mario Suryo Aji yang bersaing di Moto3, atau Galang Hendra Pratama yang pernah juara dunia Supersport 300. Bahkan Presley Martono di balap mobil formula dan Andri Nugraha di ajang touring car juga membawa nama bangsa. Semua ini membuktikan potensi kita besar. Tugas IMI adalah membuka jalan lebih lebar agar lahir lebih banyak lagi Sean, Mario, Galang, atau Presley dari berbagai daerah,” kata Bamsoet.

    Pada kesempatan ini, Bamsoet juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi anggota IMI secara menyeluruh. Melalui seminar, pelatihan, hingga uji kompetensi, IMI harus melahirkan sumber daya manusia otomotif yang profesional mulai dari pembalap, manajer tim, penyelenggara balapan, hingga marshal dan ofisial.

    Tak kalah penting, IMI harus mampu menjadikan komunitas otomotif sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas sosial dan persatuan bangsa. Hal ini mengingat komunitas motor besar, mobil sport, hingga penggemar modifikasi kerap menggelar kegiatan sosial mulai dari donor darah, bakti sosial, hingga penyaluran bantuan bencana.

    “IMI sekarang telah memiliki siaran televisi, IMI TV dan IMI Radio yang bisa digunakan untuk menyiaran semua kegiatan balap IMI baik kejurda, kejurnas maupun internasional. Saya titipkan IMI kepada Moreno untuk membawa organisasi ini ke level yang lebih tinggi. Baik dalam melahirkan atlet juara dunia maupun menjaga IMI sebagai rumah besar komunitas otomotif yang guyub, solid, dan penuh solidaritas,” pungkas Bamsoet.

    (akn/ega)

  • Sejarah! 4 Pebalap RI Bertarung di GP San Marino Akhir Pekan Ini

    Sejarah! 4 Pebalap RI Bertarung di GP San Marino Akhir Pekan Ini

    Jakarta

    Akhir pekan ini, MotoGP kembali digelar di Misano, San Marino. Untuk pertama kalinya dalam sejarah balap di arena MotoGP, empat pebalap Indonesia binaan Astra Honda Motor akan berlaga di tiga dari empat kelas yang dilombakan di Misano World Circuit Simoncelli.

    Pebalap Indonesia yang berlaga di Misano akhir pekan ini antara lain Mario Suryo Aji, Fadillah Arbi Aditama, Veda Ega Pratama, dan M. Kiandra Ramadhipa. Mereka adalah lulusan Astra Honda Racing School (AHRS).

    Keempat pebalap Tanah Air itu akan bertarung di ajang balap GP Moto2, GP Moto3, dan Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC). Bahkan, rider muda Indonesia tersebut berpeluang besar mengibarkan Merah Putih dari podium tertinggi.

    Setelah comeback di ajang GP Moto2 Catalunya 2025 usai pemulihan cedera bahu selama 3 bulan, Mario Aji mampu menyelesaikan balapannya dengan penuh perjuangan. Pemuda asal Magetan, Jawa Timur, lulusan AHRS tahun 2016 ini akan fokus mengejar ketertinggalan pada balapan dunia mendatang di seri Grand Prix San Marino, di Misano.

    “Setelah menjalani balap di putaran sebelumnya dengan baik, percaya diri saya bangkit lagi di minggu ini. Target balapan di minggu ini mengembalikan feeling dan mengejar ritme dari pebalap-pebalap lainnya agar lebih kompetitif di seri Asia. Saya akan berikan yang terbaik di setiap sesinya,” ujar Mario.

    Selain Mario Aji, Fadillah Arbi Aditama akan bersaing di Moto3. Arbi menjadi pebalap pengganti dari Tatchakorn Buasri yang masih dalam masa pemulihan cedera. Turun bersama Honda Team Asia sejak seri Grand Prix Austria, pebalap lulusan AHRS 2018 ini terus berjuang menembus zona poin.

    “Saya dalam kondisi terbaik, pengalaman dari seri-seri sebelumnya menjadi bekal untuk saya tampil lebih baik. Target saya pada seri Misano ini berusaha untuk bersaing di zona poin, mohon dukungannya selalu,” ujar Arbi.

    Di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup, terdapat dua pebalap muda potensial Indonesia. Veda Ega Pratama dan M. Kiandra Ramadhipa, pebalap binaan PT Astra Honda Motor asal Yogyakarta ini secara mengesankan terus memberikan prestasi yang membanggakan pada setiap seri yang telah berlangsung.

    Veda yang merupakan lulusan AHRS tahun 2018 memiliki kans juara dengan menempati posisi kedua pada klasemen sementara dengan kolektivitas poin sebanyak 170, selisih 21 poin dengan pemuncak klasemen. Hasil ini ia raih atas beberapa capaian, di antaranya 3 podium tertinggi di seri Mugello, Italia dan Sachnsering, Jerman, serta 2 podium kedua yang diraih pada putaran Spielberg, Austria.

    “Balapan minggu ini sangat penting bagi saya, karena ini adalah seri terakhir Red Bull Rookies Cup 2025. Saat ini saya berada di peringkat kedua klasemen, dan tentunya saya akan memberikan yang terbaik untuk meraih hasil maksimal di klasemen akhir nanti. Mohon doanya agar saya dapat meraih hasil terbaik untuk menutup musim ini,” ucap Veda.

    Rekan satu tim Veda, yakni M. Kiandra Ramadhipa juga tampil kompetitif di ajang ini. Saat ini lulusan AHRS 2022 tersebut berada di posisi kesembilan klasemen sementara dengan 82 poin. Dalam persaingan RBRC Ramadhipa mampu meraih podium kedua pada seri Sachsenring, Jerman, race pertama.

    “Untuk round terakhir ini saya mempersiapkan diri sebaik mungkin karena saya butuh kondisi fisik yang maksimal. Saya mempunyai target untuk podium dan saya akan bertarung untuk itu, mohon doanya,” ujar Ramadhipa.

    (rgr/dry)

  • Mario Aji Absen di Grand Prix Austria 2025 Akhir Pekan Ini

    Mario Aji Absen di Grand Prix Austria 2025 Akhir Pekan Ini

    JAKARTA – Mario Suryo Aji dipastikan kembali absen dalam balapan Moto2 Grand Prix Austria 2025 yang akan berlangsung pada akhir pekan ini.

    Manager Tim Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama, dalam rilis pada Kamis, 14 Agustus 2025, mengatakan bahwa Mario masih butuh waktu untuk pemulihan setelah menjalani operasi dislokasi bahu.

    “Pemulihan menunjukkan kemajuan positif, tetapi ia masih membutuhkan lebih banyak waktu. Ia akan absen pada dua balapan berikutnya,” kata dia dilansir dari situs MotoGP.

    Belum bisa kembalinya Mario Aji ke atas lintasan membuat posisinya di dalam tim Idemitsu Honda Team Asia digantikan oleh Nakarin Atiratphuvapat.

    Pebalap berkebangsaan Thailand itu sebelumnya telah tampil sebagai pengganti di Aragon, Mugello, dan Assen. Dia juga masih menjadi pebalap pengganti dalam dua balapan berikut setelah di Austria.

    Mario Aji menderita dislokasi bahu sebanyak lima kali dalam kurun waktu kurang dari setahun. Dia didiagnosis mengalami lesi bankart (bankart lesion), sebuah kondisi cedera yang memengaruhi jaringan lunak di bahu.

    Pebalap berusia 21 tahun tersebut sempat comeback di Silverstone, Inggris, sebelum memutuskan mundur lantaran cedera dislokasi bahu lagi.

    Mario menjalani operasi untuk menangani masalah ini pada 30 Mei 2025. Proses bedah itu berlangsung di Clinica Mi Tres Torres, Barcelona, Spanyol, dan ditangani oleh dokter Jordi Puigdellivol.

    Mario Aji saat ini menghuni peringkat ke-24 klasemen Moto2 2025 dengan perolehan delapan poin. Hasil terbaiknya ialah finis kesembilan di Circuit of The Americas (COTA), Texas, Amerika Serikat.

  • Pebalap Indonesia Berlaga di MotoGP Austria, Jadi Rider Pengganti di Moto3

    Pebalap Indonesia Berlaga di MotoGP Austria, Jadi Rider Pengganti di Moto3

    Jakarta

    Satu lagi pebalap Indonesia yang akan berlaga di MotoGP, khususnya di kelas Moto3. Rider lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) Fadillah Arbi Aditama akan berlaga di MotoGP Austria akhir pekan ini.

    Pebalap andalan Astra Honda, yang saat ini bersaing di arena balap Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 kelas Asia Production (AP) 250, mendapat kesempatan emas menjadi pebalap pengganti di kelas Grand Prix (GP) Moto3.

    Arbi menambah jajaran pebalap binaan Astra Honda yang bersaing di lintasan balap dunia. Sebelumnya ada Dimas Ekky Pratama, Andi Farid Izdihar, Gerry Salim, dan Mario Aji yang saat ini tengah bersaing di Moto2.

    Nggak sembarangan, Arbi punya pengalaman di lintasan balap Eropa saat bersaing pada ajang FIM JuniorGP musim 2023 dan 2024 dan 3 kali turun sebagai pebalap wildcard di kelas Moto3 2024. Prestasinya begitu gemilang. Saat ini, Arbii berada pada posisi pertama klasemen sementara di ARRC kelas AP250. Pemuda asal Purworejo, Jawa Tengah ini pun pernah mencetak sejarah bagi Indonesia saat meraih podium pertama FIM JuniorGP seri Catalunya pada tahun 2023.

    Di Moto3 akhir pekan ini, Arbi bergabung dengan Honda Team Asia untuk menggantikan pebalap asal Thailand, Tatchakorn Buasri, yang mengalami cedera bahu. Arbi bertekad memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Debutnya di GP Moto3 akan dimulai pada 15-17 Agustus 2025 dalam rangkaian MotoGP di Red Bull Ring, Spielberg, Austria.

    “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada HRC, Honda Team Asia, serta Astra Honda Motor atas kepercayaan dan kesempatan luar biasa ini. Saya sangat senang dan antusias. Saya sadar tantangannya tidak mudah, namun saya akan berusaha memberikan kemampuan terbaik,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.

    Direktur Marketing AHM Octavianus Dwi mengatakan kesempatan yang didapatkan Arbi sebagai pebalap pengganti di GP Moto3 membuktikan pebalap Indonesia binaan AHM memiliki kemampuan balap yang kompetitif di lintasan balap kelas dunia.

    “Kesempatan ini merupakan wujud kepercayaan dunia balap internasional terhadap pembinaan balap bagi anak bangsa yang telah kami lakukan sejak dini. Kami berharap dengan semangat Satu Hati, hal ini dapat menjadi inspirasi bagi pebalap-pebalap muda maupun generasi muda Indonesia yang sedang memperjuangkan mimpinya,” ujar Octa.

    Selain Arbi yang menjadi rider pengganti di GP Moto3, juga terdapat tiga pebalap lainnya yang beraksi dalam rangkaian balap MotoGP. Di kelas GP Moto2, terdapat pemuda kelahiran Magetan, Jawa Timur yakni Mario Suryo Aji bersama dengan Honda Team Asia. Saat ini Mario dalam masa pemulihan, atas cedera yang didapatkannya pada seri Jerez, Spanyol. Selain itu di ajang Red bull MotoGP Rookies Cup juga terdapat dua pebalap binaan AHM asal Yogyakarta, yaitu Veda Ega Pratama dan M. Kiandra Ramadhipa.

    Keempat pebalap ini merupakan lulusan dari pembinaan dasar balap Astra Honda Racing School (AHRS). Mario Suryo Aji merupakan lulusan AHRS tahun 2016, Fadillah Arbi Aditama lulusan AHRS tahun 2018, Veda Ega Pratama lulusan AHRS 2019, dan M. Kiandra Ramadhipa lulusan AHRS tahun 2022.

    (rgr/din)

  • Mario Aji Tidak Pernah Puas Usai Ukir Sejarah

    Mario Aji Tidak Pernah Puas Usai Ukir Sejarah

    JAKARTA – Mario Suryo Aji tidak pernah berpuas diri setelah berhasil menorehkan sejarah sebagai pebalap pertama Indonesia yang bisa finis di posisi 10 besar ajang balap Grand Prix.

    Pebalap berusia 21 tahun ini menyelesaikan balapan di posisi kesembilan dalam balapan terbaru Moto2 di Grand Prix Amerika di Circuit of the Americas (COTA) Austin, Texas, Amerika Serikat, pada Minggu, 30 Maret 2025 waktu setempat atau Senin subuh waktu Indonesia.

    Posisi kesembilan merupakan finis terbaik yang pernah diraih pebalap Indonesia dalam sejarah Grand Prix. Ia memecah rekornya sendiri saat finis di posisi ke-12 kelas Moto3 musim 2023 di tempat yang sama.

    “Finis di posisi 10 besar sebagai pebalap Indonesia pertama yang melakukannya adalah pencapaian yang luar biasa. Saya senang, tetapi tidak pernah puas. Saya selalu haus akan hal yang lebih,” kata dia, dilansir situs Honda Racing.

    Mario memulai balapan di COTA dari posisi ke-12. Dia lalu pelan-pelan melewati lawan-lawannya dan finis dengan gap waktu 33,466 detik dari Jake Dixon yang memenangi balapan.

    Mario mengaku finis di posisi 10 besar dalam kondisi lintasan yang basah adalah pengalaman yang tidak dia bayangkan sebelumnya. Itu karena dia melakukan persiapan dengan motor untuk lintasan kering.

    “Namun, keadaan tiba-tiba berubah saat hujan mulai turun. Sejujurnya, saya tidak terlalu optimis karena saya kesulitan dalam kondisi basah pada hari Jumat. Namun, saat balapan, kepercayaan diri saya di lintasan basah semakin meningkat,” ujar dia.

    Mario berhasil mengamankan tujuh poin berkat hasil yang dia dapat di COTA. Dia sekarang total mengoleksi delapan poin dan duduk di posisi ke-17 klasemen sementara dari tiga seri balapan yang telah digelar.

    Ini kali kedua Mario mengamankan poin dalam kalender balapan musim 2025. Dia sebelumnya mengamankan satu poin dalam balapan pembukaan di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand.

    “Saya ingin mendedikasikan hasil ini untuk tim saya karena saya tidak bisa melakukannya tanpa mereka. Terima kasih banyak untuk keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung saya, baik di rumah maupun di lintasan. Saya sangat menghargainya,” kata Mario.

    Balapan berikutnya atau seri keempat musim ini akan berlangsung di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar. Perlombaan di sana akan digelar pada 11-13 April terdekat.

  • Dream Team Astra Honda Siap Lanjutkan Dominasi di Asia, Bibit Unggul Dibina ke Eropa

    Dream Team Astra Honda Siap Lanjutkan Dominasi di Asia, Bibit Unggul Dibina ke Eropa

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Melanjutkan komitmen di arena balap, PT Astra Honda Motor (AHM) dukung 14 pebalap muda Indonesia bertalenta untuk terus semangat dan siap melesat lebih cepat dalam meraih mimpi dan menjadi juara di berbagai ajang balap sepeda motor nasional maupun internasional.

    Selain konsistensi terhadap program balap berjenjang, pada tahun 2025 AHM menambah lagi dua dukungan baru untuk anak Indonesia melaju kencang di kelas Asia Superbike 1000 (ASB1000) dan European Talent Cup (ETC).

    Bersama tim terbaik Astra Honda yang telah meraih 6 kali juara tim di kelas Asia Production 250 (AP250) di ajang paling bergengsi Asia Road Racing Championship (ARRC) siap menghadapi tahun 2025 untuk melaju mengantarkan Indonesia juara di musim balap 2025.

    Pada kejuaraan balap Eropa, AHM konsisten mengantarkan pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT)
    berlaga di kejuaraan benua Biru sejak tahun 2016.

    Tahun 2025 AHM mengirimkan Veda Ega Pratama yang akan menjalani debut tahun pertamanya berlaga di ajang kejuaraan FIM JuniorGP World Championship kelas Moto3-JuniorGP World Championship.

    Pebalap berusia 16 tahun tersebut siap untuk tampil kompetitif meneruskan estafet pebalap alumni Astra Honda Racing School yang berlaga di kejuaraan level dunia, yaitu Mario Suryo Aji yang kini menjadi pebalap regular di kejuaraan balap Moto2 World Championship bersama Idemitsu Honda Team Asia.

    Pada arena balap paling bergengsi di Asia yaitu ARRC tim AHRT telah meraih 6 kali kemenangan untuk
    kategori team, dengan semangat kembali meraih gelar juara tahun ini Astra Honda mengambil tantangan baru dengan turun pertama kali di 3 kelas bergengsi di ARRC.

    Andi Farid Izdihar, lulusan AHRS 2010 yang memililiki pengalaman bersama Honda di berbagai kejuaraan di Asia, Eropa bahkan pernah turun di kejuaraan dunia Moto3 dan Moto2, akan jadi pebalap Astra Honda pertama di kelas ASB1000 yang merupakan kasta tertinggi di ajang balap ARRC.

    Sementara itu, M Adenanta Putra yang menjadi runner-up SS600 ARRC 2024, kembali bertarung di kelas SS600, bersama juara AP250 2023 Rheza Danica Ahrens dan juara AP250 2024 Herjun Atna Firdaus.

    Sedangkan di kelas AP250 Astra Honda telah menjadi juara team sebanyak 6 kali, dan pemenang kategori pebalap sebanyak 4 kali.

    Tahun ini ujung tombak persaingan di kelas tersebut dipercayakan kepada Fadillah Arbi Aditama, yang juga merupakan pebalap yang selama 3 tahun bersaing di kejuaraan balap Eropa, Arbi menemani pebalap muda Davino Britani yang merupakan lulusan Astra Honda Racing School 2024 pada kelas AP250 untuk kembali melesat kencang bersama CBR250RR.

    M.K Ramadhipa, pebalap rookie yang berhasil meraih peringkat 3 di AP250 pada ajang ARRC 2024 dan
    peringkat 4 di ATC 2024, tahun ini akan menghadapi tantangan baru.

    Ramadhipa mendapat dukungan dan kesempatan dari Astra Honda untuk berlaga di European Talent Cup bersama dengan Honda Asia Dream Racing Junior Team. ETC merupakan kejuaraan besutan DORNA yang bertujuan mengembangkan talenta muda di dunia balap di Eropa, kompetisi ini memberi peluang untuk pebalap berusia 12 hingga 20 tahun sekaligus menjadi batu loncatan bagi pebalap muda, dengan banyaknya pebalap alumni ETC yang kini berkompetisi di Kejuaraan Dunia MotoGP.

    Dukungan juga kembali diberikan untuk pebalap muda Indonesia yang akan balap di Asia Talent Cup
    (ATC) 2025.

    Empat pebalap sudah diumumkan DORNA selaku penyelenggara event tersebut, yaitu
    Davino Britani, Alvaro Hetta Mahendra, Muh Badly Ayatullah Massorong, dan Nelson Cairoli
    Ardheniansyah, akan bersaing dengan para pebalap belia dengan rentang usia 13-15 tahun dari berbagai negara di Asia Oceania.

    Di kejuaraan benua Asia lainnya yaitu Thailand Talent Cup (TTC), AHM juga memberikan dukungan
    penjenjangan dengan mengirimkan dua siswa Astra Honda Racing School (AHRS) untuk bertanding di ajang balap yang digelar di Thailand yaitu Bintang Pranata Sukma dan Ziven Rozul Abiy Salim yang masih berusia 14 tahun.

    Keduanya akan melaju di Negeri Seribu Pagoda sepanjang musim 2025.

    Astra Honda juga melanjutkan dukungannya dalam pembinaan balap off-road.

    Bibit muda Indonesia, Arsenio Algifari, akan kembali lanjutkan kiprahnya untuk melaju kencang bersama CRF250R di Kejuaran Nasional MX.

    Marketing Direktur AHM Octavianus Dwi Putro mengatakan melalui konsistensi program pembinaan balap berjenjang, AHM berupaya untuk menghadirkan lebih dari sekedar wadah aktualisasi bagi pecinta balap Indonesia.

    Didukung motor sport Honda berkualitas terbaik sebagai tunggangan para pebalap muda
    bertalenta, para pebalap binaan AHM diyakini mampu melesat mewujudkan mimpi yang memberikan
    kebanggaan untuk bangsa.

    “Kami percaya bahwa Indonesia memiliki talenta luar biasa dalam dunia balap. Kami yakin, dengan
    performa Honda yang juga tangguh dan kencang di arena balap, bisa menjadi paduan yang harmonis
    dalam mewujudkan mimpi mereka. Mari kita dukung generasi muda dan para pebalap Astra Honda untuk selalu semangat mengharumkan nama Indonesia di kancah balap dunia,” ujar Octa.

    Program Menyeluruh

    Dukungan PT Astra Honda Motor tidak terbatas pada program penjenjangan yang terstruktur dan
    konsisten sejak 2010.

    Tetapi juga memberi wadah aktualisasi pecinta balap di berbagai daerah, baik yang ingin merasakan adrenalinnya di arena balap, maupun yang ingin menonton langsung performa Honda yang melaju di arena balap nasional.

    Astra Honda Racing School kembali dilanjutkan sebagai bentuk komitmen dukungan pembinaan dasar
    bibit pebalap muda untuk usia 11-14 tahun.

    Sedikitnya 20 anak Indonesia yang diseleksi dari berbagai daerah di Indonesia, akan mengikuti program tersebut. Selain siswa yang dinyatakan dapat melanjutkan dari program sebelumnya, AHRS juga akan merekrut siswa baru yang akan dilaksanakan di Februari 2025.

    Sejalan dengan semangat memajukan balap motor Indonesia, selain berkontribusi dalam sponsor event, Astra Honda juga memberikan support pada ajang nasional yang dibentuk oleh PP IMI sebagai induk organisasi balapan motor di Indonesia.

    Seperti pada kejuaraan nasional Motoprix di 4 region serta kejuaraan balap motor Sports nasional Mandalika Racing Series (MRS).

    Kegiatan rutin tahunan yang sudah dilaksanakan sejak 2003, yaitu balap motor satu merek Honda Dream Cup, akan kembali dilanjutkan untuk menjadi wadah aktualisasi pecinta balap di berbagai daerah di Indonesia.

    Selain kelas nasional, tahun ini juga membuka wadah bagi pecinta balap yang ingin merasakan
    dan melihat kencangnya skutik matic Honda termasuk Vario 160. Balap satu merek Honda paling
    bergengsi tersebut rencananya akan dihelat di Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan
    Sulawesi Selatan.

    “Melalui program menyeluruh ini, kami ingin memberikan ruang yang luas tidak hanya bagi pelaku tetapi juga pecinta balap di Indonesia. Kami berharap bibit potensial dapat tergali, pelaku balap daerah
    terwadahi, penikmat aktifitas balap juga merasa senang karena bisa melihat langsung dan menikmata
    gelaran balap di daerahnya,” tutup Octa.

    “One Heart.” dan “Satu Hati.” di Kejuaraan Dunia

    AHM kembali memberikan dukungan kepada Honda Team di ajang MotoGP, WSBK dan MXGP dengan
    menempatkan logo “One Heart.” dan “Satu Hati.”

    Semangat Satu Hati dihadirkan dalam ajang balap motor paling bergengsi di dunia yaitu MotoGP, untuk menginspirasi pencinta balap di Indonesia dalam menggapai mimpi.

    Penempatan logo di racing suit pebalap Luca Marini dan rekan setimnya Joan Mir, serta motor balap RC213V.

    Di sepeda motor, selama musim balap MotoGP 2025, logo “One Heart.” dan “Satu Hati.” menghiasi panel bodi tempat duduk bagian samping motor Honda RC213V yang digunakan Honda Racing Team.

    Diharapkan, dukungan terhadap salah satu tim hebat di MotoGP ini semakin memotivasi anak bangsa untuk berkiprah meraih mimpi hingga di ajang balap motor tertinggi. (*)

     

  • Dinamai Sirkuit Mario Magetan, Pj Bupati Ungkap Alasannya

    Dinamai Sirkuit Mario Magetan, Pj Bupati Ungkap Alasannya

    Magetan (beritajatim.com) – Pj Bupati Magetan, Nizhamul, memberikan penjelasan terkait nama sirkuit di Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, yang diberi nama Sirkuit Mario Magetan.

    Sirkuit ini resmi dinamakan Sirkuit Mario Magetan sebagai bentuk apresiasi dari Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa, kepada Mario Suryo Aji, pembalap internasional asal Magetan.

    “Penamaan ini diharapkan menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi masyarakat Magetan untuk berprestasi di tingkat global. Dan ini sesuai arahan dari Pj Gubernur Jatim, Bapak Adhy Karyono saat kami audiensi pada Kamis lalu (09/01/2025),” kata Nizhamul, Sabtu (11/01/2025).

    Pengembangan Sirkuit Mario Magetan yang sedang menjadi fokus perhatian. Sirkuit ini merupakan salah satu proyek strategis di Magetan yang diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan otomotif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, pengembangan sirkuit ini masih menghadapi sejumlah kendala, baik dari sisi infrastruktur maupun anggaran.

    Beberapa elemen penting sirkuit seperti tribun penonton, paddock, dan safety barrier belum terbangun sepenuhnya. Untuk memenuhi standar keamanan, pihaknya mengimbau kepala desa untuk menyumbang ban bekas sebagai pengaman di tepi lintasan. Selain itu, kebutuhan pagar pembatas juga mendesak untuk mencegah potensi kecelakaan, terutama saat ada event besar yang menarik kerumunan masyarakat.

    “Tingginya antusiasme masyarakat bisa menyebabkan penumpukan di area tribun atau pinggir jalan. Ini berbahaya, terutama jika ada risiko longsor di sekitar lokasi,” kata Nizhamul.

    Sampai saat ini, anggaran yang sudah direncanakan baru mencapai Rp15 miliar dari total kebutuhan Rp35-45 miliar. Alokasi awal Rp5 miliar dari APBD kabupaten dinilai belum mencukupi.

    Pemkab telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar ke Pemprov Jawa Timur dan berencana menggandeng pihak ketiga, seperti Pertamina, dan beberapa perusahaan lain untuk membantu pembiayaan.

    Selain itu, pihaknya berharap dapat menarik sponsor untuk mendukung pembangunan infrastruktur seperti tribun, lampu lintasan, dan area parkir. “Jika infrastruktur ini lengkap, sirkuit bisa menghasilkan pendapatan dari penjualan tiket dan merchandise,” jelasnya.

    Pada Februari mendatang, sirkuit ini akan menggelar event uji coba pertama yang menghadirkan pembalap nasional, perwakilan IMI, hingga sejumlah artis. Dalam rangka mempersiapkan acara tersebut, berbagai infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan fasilitas UMKM sedang dibenahi.

    “Kami juga akan menertibkan pedagang kaki lima di sekitar jalan dan menyediakan lokasi baru yang lebih terorganisir. Ini akan memberi peluang ekonomi bagi UMKM setempat, terutama karena lokasi Parang selama ini kurang dilirik,” tambah Nizhamul.

    Jika selesai dengan standar yang memadai, Sirkuit Mario Magetan berpotensi menjadi ikon otomotif Jawa Timur. Dengan suasana alam yang khas, pengelolaan profesional, dan dukungan dari berbagai pihak, sirkuit ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Magetan sekaligus membangkitkan ekonomi daerah, terutama di sektor UMKM dan pariwisata.

    Namun, lonjakan pengunjung juga menjadi tantangan tersendiri. Relokasi pasar hewan dan penataan ulang area sekitar sirkuit menjadi prioritas untuk menghindari kemacetan dan kepadatan.

    “Dengan pengelolaan yang baik, sirkuit ini bukan hanya menjadi tempat balap, tetapi juga destinasi wisata dan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya. [fiq/beq]