Tag: Marcello Tahitoe

  • Lagu Wajib dan Seru untuk Rayakan HUT RI, dari yang Legendaris hingga Hits Kekinian!

    Lagu Wajib dan Seru untuk Rayakan HUT RI, dari yang Legendaris hingga Hits Kekinian!

    Jakarta: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu identik dengan keceriaan, semangat perjuangan, dan tentunya alunan musik yang menggugah jiwa. 

    Dari upacara bendera hingga lomba 17-an, musik menjadi bagian penting yang memeriahkan suasana.

    Tak hanya lagu nasional yang penuh makna, kini banyak lagu bertema persatuan dan kebangsaan yang bisa bikin perayaan HUT RI makin seru. 
    Lagu nasional yang tak lekang waktu
    Kalau bicara soal lagu HUT RI, tentu tidak lepas dari karya para maestro musik Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

    Tanah Airku – Saridjah Niung
    Maju Tak Gentar – Cornel Simanjuntak
    Mengheningkan Cipta – Truno Prawit
    Bangun Pemudi Pemuda – Alfred Simanjuntak
    Halo-Halo Bandung – Ismail Marzuki
    Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki
    Indonesia Tetap Merdeka – Cornel Simanjuntak
    Kebyar-Kebyar – Gombloh
    Indonesia Pusaka – Ismail Marzuki
    Berkibarlah Benderaku – Saridjah Niung
    Satu Nusa Satu Bangsa – Liberty Manik
    Zamrud Khatulistiwa – Chrisye

    Lagu-lagu ini biasanya diputar di upacara bendera, pawai, atau saat pembukaan lomba 17-an.
     

    Lagu hits untuk perayaan 17-an
    Selain lagu klasik, generasi muda juga punya banyak pilihan lagu kekinian yang bisa memompa energi di puncak perayaan kemerdekaan. Beberapa di antaranya:

    Garuda di Dadaku – NTRL
    Bendera – Cokelat
    Dari Mata Sang Garuda – Pee Wee Gaskins
    Ayo Indonesia Bisa – Marcello Tahitoe
    Jadilah Legenda – Superman Is Dead
    Menjadi Indonesia – Efek Rumah Kaca
    Merah Putih – Saykoji
    Negeriku – Chrisye
    Hari Merdeka – Cokelat
    HUT RI ke-79 – Nightsoundsclouds
    Satu Indonesia – Kotak

    Dengan kombinasi lagu-lagu nasional dan modern ini, kamu bisa membuat playlist yang pas untuk berbagai momen HUT RI.

    Jadi, mau perayaan di sekolah, kantor, atau kampung, pastikan musiknya siap membakar semangat kemerdekaan.

    Jakarta: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu identik dengan keceriaan, semangat perjuangan, dan tentunya alunan musik yang menggugah jiwa. 
     
    Dari upacara bendera hingga lomba 17-an, musik menjadi bagian penting yang memeriahkan suasana.
     
    Tak hanya lagu nasional yang penuh makna, kini banyak lagu bertema persatuan dan kebangsaan yang bisa bikin perayaan HUT RI makin seru. 
    Lagu nasional yang tak lekang waktu
    Kalau bicara soal lagu HUT RI, tentu tidak lepas dari karya para maestro musik Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

    Tanah Airku – Saridjah Niung
    Maju Tak Gentar – Cornel Simanjuntak
    Mengheningkan Cipta – Truno Prawit
    Bangun Pemudi Pemuda – Alfred Simanjuntak
    Halo-Halo Bandung – Ismail Marzuki
    Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki
    Indonesia Tetap Merdeka – Cornel Simanjuntak
    Kebyar-Kebyar – Gombloh
    Indonesia Pusaka – Ismail Marzuki
    Berkibarlah Benderaku – Saridjah Niung
    Satu Nusa Satu Bangsa – Liberty Manik
    Zamrud Khatulistiwa – Chrisye

    Lagu-lagu ini biasanya diputar di upacara bendera, pawai, atau saat pembukaan lomba 17-an.
     

    Baca juga: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/aNrj8l2N-12-lomba-17-agustus-untuk-ibu-ibu-anti-mainstream

    Lagu hits untuk perayaan 17-an
    Selain lagu klasik, generasi muda juga punya banyak pilihan lagu kekinian yang bisa memompa energi di puncak perayaan kemerdekaan. Beberapa di antaranya:

    Garuda di Dadaku – NTRL
    Bendera – Cokelat
    Dari Mata Sang Garuda – Pee Wee Gaskins
    Ayo Indonesia Bisa – Marcello Tahitoe
    Jadilah Legenda – Superman Is Dead
    Menjadi Indonesia – Efek Rumah Kaca
    Merah Putih – Saykoji
    Negeriku – Chrisye
    Hari Merdeka – Cokelat
    HUT RI ke-79 – Nightsoundsclouds
    Satu Indonesia – Kotak

    Dengan kombinasi lagu-lagu nasional dan modern ini, kamu bisa membuat playlist yang pas untuk berbagai momen HUT RI.

    Jadi, mau perayaan di sekolah, kantor, atau kampung, pastikan musiknya siap membakar semangat kemerdekaan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Merayakan Kebersamaan, Gaya Hidup, dan Karya Lokal

    Merayakan Kebersamaan, Gaya Hidup, dan Karya Lokal

    Bogor: Di tengah semarak Back to 90’s Fest, ada satu hal yang selalu jadi perekat: Kebersamaan. Musik, nostalgia, dan suasana penuh semangat jadi momen buat saling terhubung.

    Tahun ini, festival menghadirkan deretan musisi legendaris Indonesia seperti Dewa 19 feat. Marcello Tahitoe, Andra & The Backbone, Tipe-X, dan Naff, membawa pengunjung bernostalgia sekaligus merayakan karya anak bangsa.

    Di antara riuhnya festival, Apex Tactix hadir bukan sekadar membawa koleksi fashion, tapi ingin berbagi cerita tentang keberanian, gaya hidup aktif, dan rasa bangga sebagai bagian dari brand lokal yang terus tumbuh bersama komunitas.

    “Buat kami, brand itu soal rasa. Rasa memiliki, rasa bangga, dan rasa ingin terus berkembang bareng komunitas. Di Back to 90’s Fest, kami nggak hanya tampil, tapi benar-benar ingin hadir, mendengarkan, dan ikut merayakan perjalanan semua yang ada di sini,” ujar Direksi Apex Tactix, Rival mewal.

    “Kolaborasi ini bukan hanya strategi promosi, tapi investasi jangka panjang untuk membangun ekosistem industri kreatif Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa fashion lokal bisa berdiri sejajar dengan brand internasional dengan kualitas, desain, dan cerita yang kuat,” kata Direktur Utama ERG, Bagus Wasesa.

    Setiap detail di booth Apex Tactix mulai dari desain sampai interaksi dibuat supaya siapa pun merasa nyaman, merasa dihargai, dan bisa melihat bahwa produk lokal juga punya kualitas dan cerita yang layak dibanggakan.

    Sebagai brand yang lahir dari semangat kolaborasi, Apex Tactix percaya, event seperti Back to 90’s Fest adalah kesempatan buat tumbuh bareng membangun ekosistem industri kreatif, memperkuat rasa percaya diri, dan menunjukkan bahwa produk anak negeri siap bersaing, bukan cuma di dalam negeri, tapi juga di panggung dunia.

    Bogor: Di tengah semarak Back to 90’s Fest, ada satu hal yang selalu jadi perekat: Kebersamaan. Musik, nostalgia, dan suasana penuh semangat jadi momen buat saling terhubung.
     
    Tahun ini, festival menghadirkan deretan musisi legendaris Indonesia seperti Dewa 19 feat. Marcello Tahitoe, Andra & The Backbone, Tipe-X, dan Naff, membawa pengunjung bernostalgia sekaligus merayakan karya anak bangsa.
     
    Di antara riuhnya festival, Apex Tactix hadir bukan sekadar membawa koleksi fashion, tapi ingin berbagi cerita tentang keberanian, gaya hidup aktif, dan rasa bangga sebagai bagian dari brand lokal yang terus tumbuh bersama komunitas.

    “Buat kami, brand itu soal rasa. Rasa memiliki, rasa bangga, dan rasa ingin terus berkembang bareng komunitas. Di Back to 90’s Fest, kami nggak hanya tampil, tapi benar-benar ingin hadir, mendengarkan, dan ikut merayakan perjalanan semua yang ada di sini,” ujar Direksi Apex Tactix, Rival mewal.
     
    “Kolaborasi ini bukan hanya strategi promosi, tapi investasi jangka panjang untuk membangun ekosistem industri kreatif Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa fashion lokal bisa berdiri sejajar dengan brand internasional dengan kualitas, desain, dan cerita yang kuat,” kata Direktur Utama ERG, Bagus Wasesa.
     
    Setiap detail di booth Apex Tactix mulai dari desain sampai interaksi dibuat supaya siapa pun merasa nyaman, merasa dihargai, dan bisa melihat bahwa produk lokal juga punya kualitas dan cerita yang layak dibanggakan.
     
    Sebagai brand yang lahir dari semangat kolaborasi, Apex Tactix percaya, event seperti Back to 90’s Fest adalah kesempatan buat tumbuh bareng membangun ekosistem industri kreatif, memperkuat rasa percaya diri, dan menunjukkan bahwa produk anak negeri siap bersaing, bukan cuma di dalam negeri, tapi juga di panggung dunia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)

  • 5 Momen Terbaik di Panggung Prambanan Jazz Festival 2025

    5 Momen Terbaik di Panggung Prambanan Jazz Festival 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Rangkaian Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025 resmi berakhir dengan penuh kemeriahan. Festival ini meninggalkan sederet momen terbaik yang membekas di hati para penonton.

    PJF 2025 digelar selama tiga hari, tepatnya 4 hingga 6 Juli 2025 di kawasan Candi Prambanan. Situs bersejarah ini menjadi saksi pertemuan musik, budaya, dan euforia ribuan penikmat musik dari berbagai penjuru dunia.

    PJF 2025 ditutup megah dengan penampilan Dewa 19 feat Marcello Tahitoe dan Maliq & D’Essentials. Ribuan penonton larut dalam nostalgia dan energi kolaborasi Dewa 19 dan Marcello Tahitoe di BRImo Stage, sementara Maliq & D’Essentials sukses menghipnotis QLola Stage hingga tengah malam.

    Sebelumnya, deretan musisi ternama seperti Kenny G, eaJ Park, Tulus, Ebiet G. Ade, hingga Raisa turut memeriahkan PJF 2025, menciptakan berbagai momen berkesan sepanjang festival yang mengusung tema “Sebelas Selaras” ini. Berikut beberapa momen-momen terbaik di panggung PFJ 2025.

    1. Sal Priadi Kenang Gustiwiw

    Sal Priadi menenang Gustiwiw saat tampil di panggung utama pada Jumat (04/07/2025). Penyanyi kelahiran Malang tersebut mengenang Gustiwiw yang sempat menemani dirinya di panggung PJF 2024.

    “Sahabat saya tahun lalu berada di panggung ini menemani saya,” kata Sal Priadi.

    Pelantun lagu Dari Planet Lain ini juga mengjaka para penonton mengirimkan doa untuk Gutiwiw dan orang yang terlah berpulang sebelum menyanyikan lagu Gala Bunga Matahari.

    2. eaJ Gunakan Batik dan Dukung Palestina

    Musisi asal Korea Selatan, eaJ Park atau Jae Park menyerukan “Free Palestine” sebagai bentuk dukungan kepada Palestina saat menutup panggung pertama PJF 2025. Para penonton pun menyambut seruannya eaJ Park dengan kembali meneriakkan “Free Palestine.”

    Seruan dukungan kepada Palestina itu dilakukannya saat melantunkan lagu When The Rains Stop. Tampak pula para kru menyebarkan balon berukuran besar berwarna merah, hijau, putih sebagaimana warna bendera Palestina kepada penonton.

    Kemudian layar LED pun menampilkan tulisan, “No Child Deserves to Die”. Selama tampil, ia turut membawa lagu-lagu populernya seperti, Castle in the Sky, Visions, Ruin My Life, hingga Pause.

    Uniknya, ia juga membawakan lagu cover dari band pop punk asal Amerika Serikat, Paramore, berjudul The Only Exception. Tak hanya itu, ia juga sempat menunjukkan detail busana bernuansa tradisional yang dikenakannya malam tadi.

    EaJ tampil memukau dengan balutan pakaian serba putih yang dilengkapi aksen kain batik di bagian pinggang.

    “Pakaian ini sangat keren, saya menyukainya. Terima kasih,” ujar Jae Park dalam bahasa Inggris.

     

  • Tanpa Ariel, Peterpan Gelar Konser Comeback dengan Ello, Tiara Andini, Fiersa Besari, dan Alexandra Teh

    Tanpa Ariel, Peterpan Gelar Konser Comeback dengan Ello, Tiara Andini, Fiersa Besari, dan Alexandra Teh

    JAKARTA – Pertanyaan besar mengenai vokalis yang akan tampil dalam konser comeback Peterpan akhirnya terjawab. Aloka selaku promotor, melalui unggahan Instagram, memberikan informasi terbaru setelah Ariel dan Uki dipastikan tak ikut terlibat.

    “Dulu, lagu-lagu Peterpan lahir dari mereka yang pernah mengawali perjalanan — dan sudah jadi bagian dari hidup kita sampai hari ini,” tulis promotor, mengutip keterangan unggahan, Sabtu, 5 Juli.

    Dengan ketidakhadiran Ariel sebagai frontman, personel awal yang terdiri dari Lukman, Reza, Andika, dan Indra, memilih empat kolaborator untuk mengisi vokal, yaitu Marcello Tahitoe alias Ello, Tiara Andini, Fiersa Besari, dan Alexandra Teh.

    “Dengan suara generasi hari ini, yang juga tumbuh bersama lagu-lagu itu, membawa warna baru ke atas panggung,” tulis promotor.

    Ketidakpuasan penggemar pun bermunculan di kolom komentar. Banyak dari mereka yang merasa comeback Peterpan tanpa Ariel seperti sajian yang tidak lengkap.

    Terkait komentar penggemar, Aloka mencoba menjawab beberapa di antaranya.

    “Ariel selalu jadi bagian penting dari Peterpan. Tapi kali ini, kami mencoba menghadirkan kenangan itu dengan warna baru tanpa menghapus jejak yang lama.”

    Adapun, konser comeback dengan tajuk “The Journey Continues: Peterpan – Semua Tentang Kita”, akan digelar di Bandung pada 31 Agustus mendatang.

    Namun sampai artikel ini ditulis, pihak penyelenggara belum mengumumkan lokasi yang dipakai untuk konser tersebut.

    Sementata itu, informasi mengenai penjualan tiket akan diberitahukan dalam waktu dekat.

  • Dewa 19 Featuring Marcello Tahitoe Siap Meriahkan IIMS 2025 Hari Ini

    Dewa 19 Featuring Marcello Tahitoe Siap Meriahkan IIMS 2025 Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Selain menampilkan pameran otomotif, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 kembali menghadirkan panggung musik untuk menghibur pengunjung selama 13-23 Februari 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pada hari ini, Sabtu (15/2/2025), grup band legendaris Dewa 19 featuring Marcello Tahitoe akan hadir dalam IIMS Infinite Live 2025 pada pukul 20.45 WIB.

    “Penampilan  dari band legendaris yang digawangi oleh Ahmad Dhani ini siap menghibur seluruh pengunjung dan Baladewa yang datang ke IIMS Infinite Live 2025,” ujar Project Manager IIMS 2025 Rudi MF dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

    Untuk dapat mengunjungi IIMS 2025, Dyandra Promosindo menawarkan beberapa kategori tiket. Pertama adalah Reguler Ticket yang dapat dibeli mulai harga Rp 50.000 (weekdays) dan Rp 90.000 (weekend).

    Bagi pengunjung yang ingin menikmati sajian hiburan dari IIMS Infinite Show dan IIMS Infinite Live bisa membeli tiket tambahan dengan cara melakukan top up tiket IIMS pada ticket box yang berlokasi di area open space JIExpo Kemayoran.

    Para pengunjung hanya perlu membayar harga ‘selisih’ dari tiket IIMS 2025 sesuai kategori tiket IIMS Infinite Live 2025. Adapun perincian harga top up  dengan harga Rp 100.000.

    Sebagai informasi, Dewa 19 featuring Marcellino Tahitoe merupakan musisi ketiga yang tampil di IIMS 2025, setelah Raisa yang tampil pada hari pertama, Kamis (13/2/2025).

    Sedangkan pada hari kedua, Jumat (14/2/2025), pengunjung IIMS 2025 menikmati penampilan dari musisi Erwin Gutawa featuring Ariel dan Danilla. Ratusan penonton memadati panggung utama dan ikut menyanyikan berbagai tembang yang tak asing di telinga.

    IIMS 2025 menyediakan hospitality ticket kategori Silver Pass dengan harga Rp 749.999, Gold Pass harga Rp 1,499 juta, dan Platinum Pass Rp 1,999 juta.

    Pemilik tiket VIP hospitality ticket akan mendapatkan fasilitas, seperti lounge premium, parkir eksklusif, jalur khusus test drive dan test ride, akses spesial untuk IIMS Infinite Live, akses paddock IIMS Drift, hingga meet & greet artis IIMS Infinite Live.

  • IIMS 2025 Hadirkan Hiburan Musik dari Musisi Top Tanah Air Selama 11 Hari

    IIMS 2025 Hadirkan Hiburan Musik dari Musisi Top Tanah Air Selama 11 Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 menyajikan penampilan musisi ternama Indonesia selama 11 hari penyelenggaraan, pada 13 hingga 23 Februari 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    Rangkaian penampilan musisi lintas generasi ini disajikan melalui IIMS Infinite Live, yang diharapkan dapat menarik minat pengunjung untuk menikmati baik musik maupun kendaraan otomotif terbaru.

    Bertajuk “11 Days of Exclusive Music Concert IIMS 2025” diawali dengan penampilan sukses dari penyanyi Raisa pada Kamis (13/2/2025) di panggung IIMS Infinite Live. 

    Berdasarkan informasi dari akun media sosial resmi IIMS, pada Sabtu (14/2/2025) akan tampil Erwin Gutawa Orchestra yang berkolaborasi dengan Ariel dan Danilla, pertunjukan dimulai pada pukul 20.45 WIB.

    Selain itu, beberapa musisi tanah air lainnya yang dipastikan tampil selama IIMS 2025 antara lain Dewa19 featuring Marcello Tahitoe, Kahitna, Iwan Fals & Band, Coldiac, Juicy Luicy, Dere, Maliq & D’Essentials, .Feast, Hindia, dan masih banyak lagi.

    Untuk menikmati hiburan dari IIMS Infinite Show dan IIMS Infinite Live, pengunjung dapat membeli tiket tambahan dengan melakukan top up tiket IIMS di ticket box yang berada di area open space JIExpo Kemayoran. Pengunjung hanya perlu membayar selisih harga tiket IIMS sesuai kategori hari tiket IIMS Infinite Live 2025.

    Sebagai informasi, tiket IIMS 2025 terbagi dalam beberapa kategori, yaitu reguler ticket yang dapat dibeli mulai harga Rp 50.000 untuk hari biasa (weekdays) dan Rp 90.000 untuk akhir pekan (weekend). Sedangkan top up, harga tiket tambahan adalah sebagai berikut; Rp 50.000 untuk special love song on valentine day (14 Februari), senilai Rp 160.000, dan Rp 100.000 untuk periode pada 15 hingga 23 Februari 2025.

  • Ahmad Dhani Mengaku Siap Satu Panggung dengan Once

    Ahmad Dhani Mengaku Siap Satu Panggung dengan Once

    JAKARTA – Di balik perseteruan yang pernah terjadi, Ahmad Dhani menyatakan kesediaannya untuk kembali tampil satu panggung dengan Once Mekel dalam konser Dewa 19 featuring All Stars 2.0 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat pada 6 September mendatang.

    Dengan jadwal baru yang diumumkan, Dhani menyatakan bahwa pihaknya hendak menambah daftar line up dengan menghadirkan beberapa gitaris kenamaan asal Amerika Serikat, seperti Paul Gilbert (gitaris Mr. Big), Joe Satriani, Steve Vai, dan Steve Lukather (gitaris Toto).

    Jika nama-nama tersebut masih berhalangan untuk tampil, Dhani menyatakan kemungkinan untuk memboyong Once Mekel pada konser tersebut.

    “Kalau (musisi Amerika Serikat) nggak bisa, kita undang Once lagi,” kata Dhani seraya tertawa, saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 30 Desember.

    Namun, Dhani menyerahkan keputusan akhirnya kepada Once. Dia tidak tahu, apakah eks vokalis Dewa 19 itu bersedia untuk kembali satu panggung jika diminta.

    “Kalau Once-nya mau ya,” tambah Dhani.

    Pentolan Dewa 19 itu juga tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan penampil lokal untuk memenuhi line up konser Dewa 19 featuring All Stars 2.0.

    “”Ya mungkin Wika Salim ya. Wika kan kemarin bikin single sama Dewa 19,” katanya.

    Adapun, konser tersebut menghadirkan tiga vokalis yang pernah bekerjasama dengan Dewa 19, yaitu Ari Lasso, Virzha, dan Marcello Tahitoe alias Ello.

    Sementara, musisi asing yang dipastikan bergabung adalah John Waite (Bad English), Gary Cherone dan Nuno Bettencourt (Extreme), Eric Martin dan Billy Sheehan (Mr. Big), Ron “Bumblefoot” Thal, Dino Jelusick, serta Derek Sherinian.

  • Tips Menjadi Event Organizer Konser Profesional agar Tidak Mengecewakan Penggemar dan Artis

    Tips Menjadi Event Organizer Konser Profesional agar Tidak Mengecewakan Penggemar dan Artis

    Jakarta: Insiden pembatalan konser Raisa di Purwokerto baru-baru ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku industri hiburan, khususnya Event Organizer (EO). Ketidakprofesionalan pihak penyelenggara yang dikeluhkan Raisa, seperti ketidakjelasan akomodasi, transportasi, dan komunikasi, menunjukkan pentingnya peran EO dalam memastikan keberhasilan sebuah acara.

    Untuk mencegah kekecewaan baik dari penggemar maupun artis, berikut adalah beberapa tips menjadi EO konser yang profesional:
    1. Komunikasi yang Efektif
    Komunikasi adalah kunci. EO harus selalu responsif terhadap kebutuhan artis maupun tim produksi mereka. Jadwal, teknis acara, hingga hal-hal mendetail seperti transportasi dan akomodasi harus dibahas dan dikomunikasikan secara jelas sejak awal. Jangan sampai ada kesan “kabur-kaburan” seperti yang diungkap Raisa terkait pihak penyelenggara.

    2. Penyediaan Akomodasi dan Transportasi yang Memadai
    Pastikan akomodasi dan transportasi untuk artis, kru, serta tim produksi telah diatur dengan baik. Jangan hanya berfokus pada aspek penjualan tiket, tetapi perhatikan pula kenyamanan mereka yang akan tampil.

    3. Manajemen Teknis yang Terorganisir
    Teknis produksi, mulai dari panggung, tata suara, hingga pencahayaan, harus dipastikan sesuai dengan kebutuhan artis. Hal ini perlu direncanakan matang dan dicek ulang untuk memastikan tidak ada kendala saat hari H.

    Baca juga: Kahitna dan Marcello Tahitoe Konser Malam Tahun Baru di Jakarta?

    4. Kontrak yang Jelas dan Mengikat
    EO harus memastikan semua kesepakatan dituangkan dalam kontrak yang jelas. Kontrak ini mencakup detail tanggung jawab, hak, dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga tidak ada kebingungan atau perselisihan di kemudian hari.

    5. Pahami Kebutuhan Artis dan Penggemar
    Setiap artis memiliki kebutuhan khusus. EO harus berusaha memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengabaikan pengalaman penonton. Sebagai contoh, penggemar Raisa yang telah membeli tiket tentu memiliki ekspektasi besar, dan pembatalan konser dapat menimbulkan kekecewaan yang mendalam.

    6. Siapkan Tim yang Kompeten
    EO profesional harus memiliki tim yang terlatih dan kompeten. Tim ini harus mampu menangani berbagai situasi, termasuk menangani kendala teknis atau komunikasi yang mendadak.

    7. Responsibilitas dan Transparansi
    Jika terjadi masalah, EO harus bertanggung jawab dan bersikap transparan, baik kepada artis maupun penonton. Hindari menyalahkan pihak lain dan segera carikan solusi yang dapat diterima semua pihak.

    Belajar dari Kasus Raisa
    Raisa sendiri mengaku kecewa karena batal manggung di Purwokerto akibat ketidakprofesionalan EO. Ia menyebut pihak penyelenggara tidak dapat dihubungi, sehingga dirinya dan tim merasa tidak memungkinkan untuk hadir.

    “Karena sejujurnya pihak penyelenggara saja itu sangat tidak bisa diajak bekerja sama. Akomodasi, transportasi teknis kita nggak jelas. Kita hubungi mereka tak balas, kabur-kaburan. Aku juga bingung kayak gimana,” ujar Raisa dalam unggahan videonya.

     

    Jakarta: Insiden pembatalan konser Raisa di Purwokerto baru-baru ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku industri hiburan, khususnya Event Organizer (EO). Ketidakprofesionalan pihak penyelenggara yang dikeluhkan Raisa, seperti ketidakjelasan akomodasi, transportasi, dan komunikasi, menunjukkan pentingnya peran EO dalam memastikan keberhasilan sebuah acara.
     
    Untuk mencegah kekecewaan baik dari penggemar maupun artis, berikut adalah beberapa tips menjadi EO konser yang profesional:

    1. Komunikasi yang Efektif

    Komunikasi adalah kunci. EO harus selalu responsif terhadap kebutuhan artis maupun tim produksi mereka. Jadwal, teknis acara, hingga hal-hal mendetail seperti transportasi dan akomodasi harus dibahas dan dikomunikasikan secara jelas sejak awal. Jangan sampai ada kesan “kabur-kaburan” seperti yang diungkap Raisa terkait pihak penyelenggara.

    2. Penyediaan Akomodasi dan Transportasi yang Memadai

    Pastikan akomodasi dan transportasi untuk artis, kru, serta tim produksi telah diatur dengan baik. Jangan hanya berfokus pada aspek penjualan tiket, tetapi perhatikan pula kenyamanan mereka yang akan tampil.

    3. Manajemen Teknis yang Terorganisir

    Teknis produksi, mulai dari panggung, tata suara, hingga pencahayaan, harus dipastikan sesuai dengan kebutuhan artis. Hal ini perlu direncanakan matang dan dicek ulang untuk memastikan tidak ada kendala saat hari H.
     
    Baca juga: Kahitna dan Marcello Tahitoe Konser Malam Tahun Baru di Jakarta?

    4. Kontrak yang Jelas dan Mengikat

    EO harus memastikan semua kesepakatan dituangkan dalam kontrak yang jelas. Kontrak ini mencakup detail tanggung jawab, hak, dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga tidak ada kebingungan atau perselisihan di kemudian hari.

    5. Pahami Kebutuhan Artis dan Penggemar

    Setiap artis memiliki kebutuhan khusus. EO harus berusaha memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengabaikan pengalaman penonton. Sebagai contoh, penggemar Raisa yang telah membeli tiket tentu memiliki ekspektasi besar, dan pembatalan konser dapat menimbulkan kekecewaan yang mendalam.

    6. Siapkan Tim yang Kompeten

    EO profesional harus memiliki tim yang terlatih dan kompeten. Tim ini harus mampu menangani berbagai situasi, termasuk menangani kendala teknis atau komunikasi yang mendadak.

    7. Responsibilitas dan Transparansi

    Jika terjadi masalah, EO harus bertanggung jawab dan bersikap transparan, baik kepada artis maupun penonton. Hindari menyalahkan pihak lain dan segera carikan solusi yang dapat diterima semua pihak.

    Belajar dari Kasus Raisa

    Raisa sendiri mengaku kecewa karena batal manggung di Purwokerto akibat ketidakprofesionalan EO. Ia menyebut pihak penyelenggara tidak dapat dihubungi, sehingga dirinya dan tim merasa tidak memungkinkan untuk hadir.
    “Karena sejujurnya pihak penyelenggara saja itu sangat tidak bisa diajak bekerja sama. Akomodasi, transportasi teknis kita nggak jelas. Kita hubungi mereka tak balas, kabur-kaburan. Aku juga bingung kayak gimana,” ujar Raisa dalam unggahan videonya.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)