Tag: Marc Marquez

  • 5 Pebalap MotoGP Terbaik Menurut Marc Marquez, Ada Rossi!

    5 Pebalap MotoGP Terbaik Menurut Marc Marquez, Ada Rossi!

    Jakarta

    Marc Marquez menyebut lima pebalap MotoGP teratas sepanjang masa. Nama-nama itu tidak asing lagi bagi penggemar MotoGP.

    Juara kelas utama enam kali itu memilih untuk tidak menyebutkan dirinya dalam daftar pebalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP.

    “Saya tidak akan pernah memasukkan diri saya ke dalam daftar ini,” Marquez dikutip dari Gazzetta, Selasa (3/12/2024).

    Meskipun kerap berseteru dengan Rossi, Marquez tetap memasukkannya dalam daftar legenda MotoGP.

    “Saya akan mengatakan Giacomo Agostini, Angel Nieto, Mick Doohan, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi,” kata Marquez.

    Legenda Agostini memiliki 15 gelar juara dunia dari total semua kelas dan delapan gelarnya merupakan kelas utama. Tak salah jika Marquez menyebutnya pertama kali.

    Lalu, Angel Neito 13, meraih gelar yang paling banyak untuk orang Spanyol. Nieto merupakan salah satu sosok legendaris dalam dunia balap motor Grand Prix. Nieto memiliki 13 gelar juara dunia, yang oleh dirinya sendiri disebut 12+1 karena dia cukup percaya takhayul.

    Nama Mick Doohan juga muncul. Dia meraih lima gelar juara MotoGP bersama Honda Dia meraihnya saat kelas tertinggi menggunakan motor 500cc pada tahun 1994, 1995, 1995, 1996, dan 1997

    Kemudian berlanjut ke Lorenzo, pebalap yang mengakhiri kariernya bersama Repsol Honda itu memulai tampil di kejuaraan dunia pada 2002. 17 tahun berpacu di trek, ratusan balapan dan puluhan kemenangan diraih, yang menghasilkan lima gelar juara dunia.

    Terakhir nama Valentino Rossi keluar juga. Rossi sudah memenangi 9 gelar juara dunia, 7 di antaranya di kelas 500cc/MotoGP, serta masing-masing sekali di kelas 125cc dan 250cc. Selama itu, ia telah ambil bagian dalam 431 balapan, menang 115 kali, 235 kali naik podium, meraih 65 pole positions, dan 96 fastest lap.

    (riar/dry)

  • Ducati Mungkin Menyesal Melepas Saya

    Ducati Mungkin Menyesal Melepas Saya

    Jakarta

    Pebalap Aprilia Racing Jorge Martin menilai Ducati mungkin menyesali keputusannya melepas dirinya ke tim rival. Martin ‘terpaksa’ pindah ke tim pabrikan Aprilia setelah tim pabrikan Ducati lebih memilih Marc Marquez sebagai tandem Francesco Bagnaia untuk MotoGP musim depan.

    “Ketika semua ini diputuskan, saya belum menjadi seorang juara. Sulit untuk mengetahui hal-hal ini. Namun jelas, bahwa saat ini mereka mungkin menyesalinya. Anda juga harus menanyakan hal ini kepada mereka (Ducati),” ungkap Martin dikutip dari Crash.

    Jorge Martin di Aprilia Foto: Twitter MotoGP

    Sebelumnya Martin memang menjadi kandidat kuat untuk dipromosikan, dari tim satelit Pramac Racing ke tim pabrikan Ducati Lenovo. Tapi pada 2023, Ducati lebih memilih pebalap Italia, Francesco Bagnaia. Selanjutnya mulai tahun 2025, Ducati lebih memilih Marquez sebagai pengganti Bastianini.

    Ducati tentunya tidak ingin melewatkan kesempatan emas merekrut Marquez yang merupakan legenda MotoGP. Martin yang kecewa pun akhirnya menerima pinangan merek Italia lainnya, Aprilia. Di tim pabrikan Aprilia Racing, Martin menggantikan posisi Aleix Espargaro yang pensiun di akhir musim 2024.

    Bagaimanapun, tim pabrikan memang menjadi mimpi dan tujuan bagi setiap pebalap MotoGP. Terbukti Martin pun tidak puas cuma membela tim satelit Pramac Racing, meski dengan dukungan motor spek pabrikan. Martin yang berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2024 pun memilih pindah ke tim pabrikan Aprilia.

    “Perlengkapan saya dengan ‘Pecco’ Bagnaia (di Ducati Lenovo) itu benar-benar sama, tidak bisa saya pungkiri. Namun, perlakuan di tim factory benar-benar berbeda. Ketika Anda menjadi pebalap resmi, semua orang bekerja untuk Anda, berusaha menjadikan Anda pemenang,” ungkap Martin.

    “Saya merasa ada 12 orang di tim saya melawan dua atau tiga ratus orang. Itu membuat keadaan menjadi lebih sulit. Tetapi saya berterima kasih kepada Ducati karena tidak melakukan apapun (hal yang buruk) terhadap kami. Mereka sangat bermartabat dan itu patut dikagumi,” terang pebalap asal Spanyol.

    (lua/riar)

  • Marc Marquez Ogah Ribut dengan Rossi: Aku Ini Pebalap Aktif…

    Marc Marquez Ogah Ribut dengan Rossi: Aku Ini Pebalap Aktif…

    Jakarta

    Marc Marquez merespons pernyataan Valentino Rossi yang mengenang tragedi ‘sepang clash’ pada 2015. The Baby Aliens hanya ingin fokus balapan, dia tak ingin memulai pertengkaran lagi.

    “Harus banyak pertimbangkan pernyataan ketika saya berbicara tentang dia atau dia berbicara tentang saya, karena kata-kata kecil dapat membuat kekacauan,” ujar Marquez dikutip dari Corsedimoto, Minggu (1/12/2024).

    “Aku tidak peduli dengan perang apa pun sekarang. Saya seorang pebalap aktif yang fokus pada balapan. Saya tidak berpikir dia sedang mencari perang. Dan jika dia mencarinya, dia tidak akan menemukannya bersamaku, karena dua tidak bertengkar jika satu tidak mau. Dan sekarang aku tidak mau,” kata Marquez.

    Sebelumnya Valentino Rossi melontarkan pernyataan bahwa dia ingat betul momen bertemu dengan Marquez pasca finis di MotoGP Malaysia 2015.

    Seperti diketahui, Rossi pernah terlibat konflik dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez saat melakoni balapan di Sepang, Malaysia 2015 silam. Insiden tersebut kemudian familiar disebut ‘Sepang Clash’.

    Kala itu Rossi tengah bersaing ketat dengan Lorenzo untuk menjadi juara dunia MotoGP 2015. Tapi, Rossi merasa telah diusik oleh Marc Marquez saat membalap di Sirkuit Sepang, Malaysia.

    Rossi merasa Marquez selalu menguntit di belakangnya dengan jarak yang amat mepet. Rossi akhirnya benar-benar bersenggolan dengan Marquez di sebuah tikungan, sehingga membuat Marquez jatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.

    Rossi lalu dijatuhi hukuman start dari posisi terakhir di seri MotoGP Valencia. Rossi ingat mimik wajah Marquez usai race director menjatuhi hukuman tersebut.

    “Setelah balapan Sepang, mereka memanggil saya ke race direction, di sana ada Mike Webb (Race Director), Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports), Marquez, dan (Emilio) Alzamora (Manajer Marc Marquez),” kata Rossi dalam wawancara podcast Mig Babol.

    “Saya tidak mengerti kenapa Emilio ada di sana, kami mulai berdebat. Dia bersama manajernya. Saya ditemani Meregalli, tapi dia sangat pendiam terkait hal ini.”

    “Pada akhirnya Webb bilang mereka sudah memutuskan untuk mulai balapan dari posisi terakhir di Valencia. Itu belum pernah terjadi sebelumnya.”

    “Saya mulai dari terakhir di Valencia, mereka seperti memotong kaki saya. Ketika Webb memberikan info tersebut, darah saya membeku, saya melihat Marc (Marquez) mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Alzamora,” ceplos Rossi.

    “(Ekspreksi itu) seolah-olah kita berhasil menjadikannya (kalah dalam kejuaraan),” tambah Rossi.

    Kendati start dari posisi 26, Rossi bisa merangsek hingga posisi depan dan berhasil finis di posisi keempat. Capaian Rossi itu belum cukup untuk mengunci gelar juara dunia, karena Lorenzo berhasil menjuarai seri balap di Sirkuit Valencia ini, dan membuatnya memuncaki klasemen akhir MotoGP 2015, dengan selisih 15 poin.

    Rossi gagal menggenapkan gelar, sebab Jorge Lorenzo yang keluar sebagai juara. Hingga pensiun Rossi pun gagal menambah gelar juara dunia.

    “Marquez adalah seorang juara dan selalu agresif, tapi pada 2015 dia sudah melewati batas,” kata Rossi.

    “Begitu banyak pebalap yang bermain dengan praktik kotor karena mereka ingin menang, mereka ingin unggul, tapi tidak pernah ada pebalap kelas dunia di motorsport yang kotor untuk (menjegal) orang lain,” ujarnya lagi.

    (riar/lua)

  • Marc Marquez Kira Bakal Seumur Hidup di Honda…

    Marc Marquez Kira Bakal Seumur Hidup di Honda…

    Jakarta

    Honda dan Marc Marquez pernah menjadi tim yang superior. Performa motor yang jeblok, pun Marquez yang terkena badai cedera bikin keduanya berpisah. Padahal Marquez kira selamanya bakal bertahan di Honda.

    Marquez berpisah dengan Honda usai menjalin hubungan selama 11 tahun. Selama periode tersebut, The Baby Alien dan Honda pernah mendominasi MotoGP dengan menghasilkan enam titel juara dunia.

    Pabrikan Jepang itu mengalami kesulitan selama empat musim terakhir yang membuat Marquez memilih angkat kaki. Perpisahan itu bahkan setahun lebih cepat dari kontrak.

    Musim 2024 Marc membela tim satelit Gresini Racing Ducati. Di sini, Marc seperti lahir kembali, dia kembali rajin podium.

    Juara dunia delapan kali itu selanjutnya akan menghabiskan MotoGP 2025 bersama pabrikan Lenovo Ducati. Ditanya apakah dia bakal balik ke Honda di masa depan, peluangnya terbuka lebar.

    “Aku pikir akan menjalani seluruh karier saya di Honda,” buka Marc Marquez dikutip dari Marca.

    “Dan saya punyai dua tim (berbeda) dalam dua tahun. Anda tidak akan pernah tahu. Yang terbaik adalah membiarkan pintu tetap terbuka,” tambah dia.

    Bersama Ducati, Marquez membuktikan diri masanya belum habis. Dia yakin bisa bersaing dengan pebalap di level teratas.

    “Pertanyaan-pertanyaan yang aku miliki untuk tahun ini telah terjawab. Pertanyaan terbesarnya adalah apakah kompetitif. Aku telah melakukannya. Pada tahun 2025, saya berada di tim juara, saya memiliki senjata terbaik untuk mencoba memperjuangkan satu gelar lagi, namun masih ada pramusim di depan,” kata Marquez.

    “Tantangannya adalah melakukan pramusim yang lengkap, di mana aku bisa mempersiapkan diri dengan baik secara fisik, melakukan beberapa tes yang bagus. Secara logika, aku ingin memperjuangkan gelar juara, itulah mengapa berada di tim terbaik dan bersama rekan setim yang telah berjuang. Sekarang, itu ada di tanganku. Ini adalah faktor manusiawi dari seorang atlet. Ini adalah MotoGP, kejuaraan terbaik di atas roda dua. Kami akan bekerja dengan cara terbaik untuk mencoba,” jelas dia.

    Sebelum gabung Gresini, Marc Marquez bergulat dengan urusan cedera di Honda yang juga kesulitan memberikan motor kompetitif. Situasi itu sempat memunculkan banyak keraguan di dalam benak Marc Marquez.

    “Sebelumnya ada hantu-hantu di dalam benakku, keraguan yang pada akhirnya berhasil sirna dengan proses yang amat bagus. Aku akan berusaha lanjut dengan rasa gembira ini karena Anda akan kencang kalau sedang merasa senang,” tuturnya.

    (riar/din)

  • Bos Ducati Bongkar Hubungan Marquez-Bagnaia, Akur atau Ribut?

    Bos Ducati Bongkar Hubungan Marquez-Bagnaia, Akur atau Ribut?

    Jakarta

    Francesco Bagnaia dan Marc Marquez akan membela tim pabrikan Ducati musim depan. Meski demikian, sejarah ‘kelam’ di masa lalu membuat sebagian pihak menduga, mereka berdua sulit disatukan. Lantas, benarkah demikian?

    Disitat dari Motorsport, Francesco Bagnaia merupakan murid kesayangan Valentino Rossi. Sementara The Doctor berstatus sebagai ‘rival abadi’ Marc Marquez. Benang merah tersebut yang membuat publik menduga, garasi Ducati musim depan akan memanas.

    Namun, Mauro Grassilli selaku Director Olahraga Ducati menegaskan, tudingan itu tak benar. Sebab, hubungan Marquez dan Bagnaia sejauh ini baik-baik saja. Bahkan, keduanya saling komunikasi di banyak kesempatan.

    “Dua orang terpenting ada di satu tim yang sama. Saya yakin, pebalap dan tim memiliki tujuan sama. Saya tahu ini memang tidak akan mudah, tapi ini akan menjadi pengalaman yang bagus tahun depan,” ujar Grassilli, dikutip Rabu (27/11).

    “Saya melihat Marc dan Bagnaia berbicara satu sama lain, berbagi perasaan tentang motor yang sama. Mereka dua orang yang profesional, aneh rasanya harus mengatakan apa yang kami tahu, tapi seperti itulah (hubungan) yang kami inginkan,” tambahnya.

    Senyum Marc Marquez di tim pabrikan Ducati Foto: Ducaticorse

    Dia berharap, hubungan yang baik tersebut bisa dipertahankan sepanjang musim depan. Sebab, dengan demikian, keduanya bisa bahu membahu mengantarkan tim pabrikan Ducati merebut gelar juara.

    “Kami ingin kedua rider berkontribusi bersama untuk pengembangan motor dan kesejahteraan tim. Kemudian, sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh, melihat mereka berbicara di hari pertama menandakan keduanya punya pemikiran sama tentang motor. Itu merupakan pengakuan pertama atas pekerjaan yang kami lakukan,” kata dia.

    Di kesempatan yang sama, Grasilli memastikan telah berbicara langsung dengan Marquez mengenai impresi pertama mengendarai Ducati Desmosedici GP25. Pebalap asal Spanyol itu mengaku puas dengan performa motor baru tersebut.

    (sfn/sfn)

  • Marc Marquez Kira Bakal Seumur Hidup di Honda…

    Muncul Dugaan Dorna yang Mau Marc Marquez Gabung Ducati Merah

    Jakarta

    Kepindahan Marc Marquez ke tim Ducati merah dianggap penuh kontroversi. Sebab, performanya musim lalu tak sebaik Jorge Martin yang menjadi kandidat lain di tim pabrikan tersebut.

    Pengamat senior MotoGP sekaligus manager balap, Carlo Pernat mengatakan, Dorna Sport selaku promotor MotoGP memang menginginkan Marquez yang gabung ke Ducati merah, bukan Jorge Martin. Pernat tak mengungkap alasan di balik keinginan Dorna tersebut.

    “Menurut saya, Dorna yang mau Marquez (pindah) ke Ducati merah,” ujar Pernat, dikutip dari Paddock GP, Kamis (27/11).

    Pebalap Ducati Lenovo Marc Marquez melakukan tes resmi MotoGP di Barcelona (19/11) Foto: Instagram @marcmarquez93

    Pernat menegaskan, Ducati kehilangan banyak pebalap muda potensial dengan memilih Marquez sebagai tandem Bagnaia musim depan. Padahal, ada opsi lain seperti Martin atau Bezzecchi yang musim lalu tampil mengesankan.

    “Jelas bahwa setiap orang melakukan apa yang mereka inginkan. Namun dengan memilih Marquez, Ducati telah kehilangan semua pebalap muda yang telah dibesarkannya; si nomor 1 telah pergi ke Aprilia. Mereka juga kehilangan Bastianini dan Bezzecchi,” tuturnya.

    “Memang benar bahwa Marquez memiliki delapan kali juara dunia, tetapi dia sudah berusia 32 tahun dan dia akan menciptakan beberapa masalah di tim tahun depan, saya yakin,” tambahnya.

    Marc Marquez di Ducati merah. Foto: Getty Images/Joan Cros

    Lagi pula, kata Pernat, Marquez yang sekarang tak sama dengan Marquez yang dulu. Pebalap berjuluk The Baby Alien itu tak lagi prima setelah berulang kali masuk ke meja operasi.

    “Dia masih punya masalah fisik, dia bukan lagi pria yang dulu yang ‘menghancurkan’ semua musuhnya. Jelas itu adalah pilihan yang sah, kita lihat siapa yang benar. Martín, Bezzecchi, dan Bastianini akan memperkuat persaingan yang sebelumnya tidak dia miliki,” kata Pernat.

    (sfn/rgr)

  • Bos Ducati Bongkar Hubungan Marquez-Bagnaia, Akur atau Ribut?

    Tim Lain Semakin Kuat, Ducati Pede Punya Bagnaia dan Marquez

    Jakarta

    Ducati percaya diri menatap musim 2025 meskipun para pesaingnya bakal semakin kuat. Ducati merasa optimis lantaran memiliki Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di tim utama. Dua pebalap itu dipercaya bakal menjadi kandidat juara MotoGP tahun depan.

    Ducati memang berhasil mendapatkan Marquez, tapi di sisi lain pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu juga kehilangan tiga pebalap bertalenta. Pertama, ada sang juara dunia MotoGP 2024 Jorge Martin dan Marco Bezzecchi yang hijrah ke Aprilia, selanjutnya ada nama Enea Bastianini yang bakal membela tim satelit KTM Tech3.

    Tak hanya kehilangan pebalap-pebalap terbaiknya, Ducati secara tak langsung juga memperkuat rival-rivalnya. Tentunya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki Bezzechi, Martin, dan Bastianini selama di Ducati, sangat berguna di tim baru mereka.

    Di samping kehilangan pebalap, Ducati juga kehilangan mitra tim satelitnya, Pramac Racing. Pada musim 2025 Pramac Racing akan menjadi bagian tim satelit Yamaha. Maka artinya, Ducati hanya akan membalap dengan 6 rider dan 3 tim, dari sebelumnya 8 rider dan 4 tim.

    Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, mengaku tak masalah jika tim-tim lain semakin berkembang dan kuat. Kata Tardozzi, Ducati masih menjadi tim yang terkuat di MotoGP pada musim depan. Apalagi mereka memiliki Bagnaia dan Marquez.

    “Tentu saja kami memperhatikan hal itu. Tapi kami bisa mengambil risiko lebih besar dengan level motor kami saat ini. Dua pebalap tim pabrikan tahun depan adalah Marquez dan Bagnaia. Mereka akan sangat kuat dan akan meningkatkan performa motornya. Makanya kami tidak takut dengan KTM, Aprilia, atau Yamaha,” bilang Tardozzi dikutip Motosan.

    Pada musim depan, tim Ducati Lenovo dipastikan menjadi tim yang terkuat karena dihuni oleh peraih gelar juara dunia seperti Marquez yang memiliki 6 gelar MotoGP dan juga ‘Pecco’ Bagnaia yang mengoleksi 2 gelar MotoGP.

    “Dalam beberapa aspek, level Marquez berada di atas semua pebalap. Dia dan Pecco memiliki gaya mengemudi yang berbeda, di beberapa area Marquez lebih baik, di area lain Pecco jauh lebih baik. Pecco tidak terkalahkan dalam pengereman, tidak ada pebalap yang mengerem seperti dia,” jelas Tardozzi.

    (lua/din)

  • Ducati Jangan Sampai Bikin Bagnaia Cemburu Gara-gara Kedatangan Marquez

    Ducati Jangan Sampai Bikin Bagnaia Cemburu Gara-gara Kedatangan Marquez

    Jakarta

    Mantan manajer Ducati Livio Suppo mewanti-wanti tim Ducati Lenovo agar tidak terlalu euforia dengan kedatangan Marc Marquez. Sebab hal itu bisa bikin pebalap andalan mereka, Francesco Bagnaia, cemburu sehingga berpotensi merusak harmonisasi tim.

    Bagnaia selalu menjadi pusat perhatian di tim Ducati Lenovo dalam tiga musim terakhir. Maklum, Pecco adalah pebalap Italia sekaligus murid Valentino Rossi. Selain itu, dia juga menjadi andalan dan pebalap utama tim pabrikan Ducati dengan dua koleksi gelar juara MotoGP tahun 2022 dan 2023.

    Senyum Marc Marquez di tim pabrikan Ducati Foto: Ducaticorse

    Tapi pada musim 2025 nanti, Bagnaia sepertinya harus berbagi exposure dengan teammate barunya, Marc Marquez. Terbukti sebelum musim 2025 dimulai, Marquez sudah menyita perhatian tim pabrikan Ducati dan pencinta MotoGP, dengan gerak-gerik Marquez selalu menjadi sorotan dan bahan perbincangan.

    Suppo pun memperingatkan Ducati agar tidak terlalu berlarut-larut dalam romantisme bersama Marquez. Benar bahwa Marquez adalah pebalap fenomenal dengan koleksi 6 gelar juara dunia di kelas MotoGP. Tapi Ducati juga harus paham, bahwa dia masih punya seorang Bagnaia yang penampilannya sangat konsisten.

    “Pada akhirnya di trek, persahabatan atau persaingan tidak terlalu berarti. Mereka berdua adalah pebalap yang sangat kuat dan banyak hal akan bergantung pada bagaimana mereka menjaga keseimbangan dalam tim,” kata Suppo dikutip dari Motosan.

    Francesco Bagnaia Foto: REUTERS/Pablo Morano

    “Marc punya kharisma besar, sehingga Ducati harus memastikan tidak membuat Pecco merasa (Ducati) telah ‘jatuh cinta’ kepada Marquez. Bagnaia telah memenangkan dua kejuaraan dunia,” bilang Suppo lagi.

    “Tahun ini dia memang kalah, meskipun telah memenangkan lebih banyak balapan daripada sang juara, dia (Pecco) masih sangat cepat. Jika dia belajar untuk membuat lebih sedikit kesalahan, dia akan sangat sulit dikalahkan. Ini bukan tim yang mudah untuk dikelola, tapi pastinya akan sangat kuat,” terang Suppo.

    (lua/rgr)

  • 5 Pebalap MotoGP Terbaik Menurut Marc Marquez, Ada Rossi!

    Marc Marquez Masuk Daftar Orang Terkaya di Spanyol, Segini Total Hartanya

    Jakarta

    Marc Marquez masuk dalam daftar atlet terkaya di Spanyol. Namun kekayaan bersih Marquez masih kalah dari Rafa Nadal, Andrea Iniesta dan Sergio Ramos.

    Dikutip dari Lavanguardia, Rafa Nadal merupakan atlet terkaya, dengan jumlah kekayaan bersih 310 juta euro. Dia mengungguli Andrés Iniesta dan Sergio Ramos, yang masing-masing memiliki 100 juta euro.

    Nah barulah muncul nama pebalap MotoGP Marc Marquez. Rider utama tim pabrikan Ducati itu tercatat punya kekayaan bersih sebesar 80 juta euro atau sekitar Rp 1,3 triliunan!

    Dalam laporan tersebut, kekayaan Marquez sebagian besar berasal dari sponsor, salah satunya dengan Red Bull.

    Selain itu, Marquez memiliki koleksi mobil mewah yang sebagian besar merek BMW karena tampil ciamik saat kualifikasi, di antaranya M6 Coupe (2013), M4 Coupe (2014), M6 Convertible (2015), M2 Coupe (2016), M4 CS (2017), M3 CS (2018) dan X4 M (2019). Marc Marquez juga disebut punya koleksi Honda Civic di garasi rumahnya.

    Dalam koleksi pribadinya soal roda dua, ia memiliki beberapa sepeda motor trail dan enduro. Marquez juga memiliki beberapa sepeda merek khusus yang digunakannya untuk melakukan hobinya jauh dari sirkuit, baik jalan raya maupun gunung, serta sepeda downhill.

    Di sisi lain, pebalap dari Cervera disebut sudah mengumpulkan koleksi jam tangan yang mewah. Sejauh ini, ia memiliki 61 jam tangan merek Tissot.

    Meskipun rincian tentang gaji Marquez tahun 2025 sebagai pebalap pabrik masih belum jelas, saat ini Marquez bukan rider dengan bayaran tertinggi di grid 2024.

    Pebalap dengan bayaran tertinggi justru dipegang Fabio Quartararo. Rider Prancis itu menjalin kesepakatan baru dengan Yamaha, senilai €12 juta per tahun di awal musim ini.

    Marc Marquez kembali menjadi pebalap pabrikan mulai musim 2025. Bersama Ducati merah, mungkinkah gaji Marc Marquez disinyalir bisa lebih tinggi dari Francesco Bagnaia?

    Bagnaia diketahui mendapat gaji 7 juta euro per musim atau setara Rp 119 miliar per tahun. Namun juara MotoGP 2 kali itu bisa mendapat penghasilan hingga 10 juta euro setara Rp 170 miliar, – berikut tambahan bonus setiap musim per tahun 2025 tergantung dari hasil yang ditorehkan.

    Yang jelas Marquez tidak akan pernah menandatangani kontrak seperti yang ditawarkan Honda dengan tarif 25 juta euro per musim! bayaran itu ditolak karena Marquez memilih pindah ke Gresini pada musim 2024.

    (riar/lth)

  • Adik Valentino Rossi Paling Jarang Terjatuh di MotoGP 2024, tapi….

    Adik Valentino Rossi Paling Jarang Terjatuh di MotoGP 2024, tapi….

    Jakarta

    Adik Valentino Rossi menjadi pebalap MotoGP yang paling jarang terjatuh di musim 2024. Meski jarang jatuh, nyatanya di posisi klasemen rider MotoGP dia di posisi buncit.

    Performa Luca Marini bersama Repsol Honda musim ini 180 derajat berbeda saat dirinya masih membela VR46 Racing Team. Ketika masih bersama VR46 Racing dengan menunggangi Ducati Desmosedici, Marini beberapa kali bertarung memperebutkan posisi terdepan.

    Tapi saat menggeber Honda RC213V, bertarung di posisi 10 besar pun sulit diwujudkannya. Marini sering kali finis di posisi buncit. Dari 20 seri gelaran MotoGP musim 2024, Marini bertengger di posisi paling buncit dengan torehan 14 poin. Marini terpaut tujuh poin dari rekan setimnya Joan Mir yang bertengger di posisi ke-21 klasemen akhir.

    Kendati demikian, Marini masih menyisakan catatan manis di musim 2024. Dia tercatat sebagai pebalap yang paling jarang terjatuh sepanjang musim ini. Dalam data statistik resmi yang dirilis MotoGP, adik tiri Valentino Rossi itu hanya empat kali terjatuh. Dari seluruh pebalap reguler di MotoGP, insiden yang dialami Marini itu paling sedikit. Catatan insiden yang dialami Marini ini sedikit lebih baik ketimbang tahun 2023 saat masih menunggangi Ducati. Marini pada tahun 2023 tercatat 16 kali terjatuh dan membuatnya berada di posisi kedelapan.

    Sementara itu, Pedro Acosta merupakan pebalap yang paling sering terjatuh. Dia 28 kali terjatuh dari 20 seri digelar baik pada sesi latihan, kualifikasi, maupun balapan. “Ada banyak kesalahan, ada banyak momen sulit. Di sisi lain ada juga banyak momen bagus, bertarung memperebutkan juara, tampil lebih baik, dan lebih memahami MotoGP. Dan untuk ini, saya justru lebih senang daripada sedih,” ujar Acosta dilansir Crash.

    Tepat di bawah Acosta, ada Marc Marquez. Marquez ‘mencium’ aspal sebanyak 24 kali sepanjang musim ini. Torehan ini lebih baik ketimbang musim lalu saat dirinya mengalami 29 kali insiden bersama Honda. Catatan itu juga sudah dikurangi tiga seri dan dua balapan utama saat dirinya harus absen.

    “Dalam paruh pertama musim, saya sering celaka tapi itu tak semua salah saya. Tapi ya benar saya sering celaka dan saya tidak paham tapi hal itu membuat saya sedikit lebih percaya diri. Jadi kami harus mencoba lagi untuk mengetahui batasnya dengan cara yang benar,” tutur Marquez.

    Daftar Pebalap MotoGP yang Paling Sering Jatuh

    Lebih lengkapnya, berikut ini daftar insiden jatuh yang dialami pebalap reguler MotoGP sepanjang musim 2024.

    Pedro Acosta: 28 kaliMarc Marquez: 24 kaliAlex Marquez: 21 kaliJack Miller: 20 kaliBrad Binder: 19 kaliAleix Espargaro: 19 kaliAugusto Fernandez: 19 kaliMarco Bezzecchi: 18 kaliJoan Mir: 17 kaliJorge Martin: 15 kaliFranco Morbidelli: 15 kaliJohann Zarco: 15 kaliEnea Bastianini: 13 kaliFabio Di Giannantonio: 13 kaliAlex Rins: 10 kaliMaverick Vinales: 10 kaliFrancesco Bagnaia: 9 kaliFabio Quartararo: 9 kaliRaul Fernandez: 8 kaliTakaaki Nakagami: 7 kaliMiguel Oliveira: 6 kaliLuca Marini: 4 kali

    (dry/rgr)