Tag: Marc Marquez

  • Bagnaia Waspadai Yamaha yang Berkembang Pesat

    Bagnaia Waspadai Yamaha yang Berkembang Pesat

    Jakarta

    Francesco Bagnaia memilih nama Fabio Quartararo sebagai salah satu pebalap yang perlu diwanti-wanti musim depan. Bukan tanpa alasan, Bagnaia melihat kemajuan pesat dari Yamaha YZR-M1.

    Yamaha tertatih-tatih selama dua musim terakhir. Pengembangan motor asal pabrikan Jepang itu tertinggal jauh dari merek-merek Eropa. Pebalap andalannya cuma bisa menyelesaikan tempat ke-10 pada 2023, dan posisi 13 pada klasemen akhir MotoGP 2024.

    Dengan status tim yang mendapat jatah hak konsesi musim 2024. Yamaha melakukan banyak upaya untuk meningkatkan M1, tujuannya supaya jarak dengan produsen Eropa, terutama Ducati makin dekat.

    Di balik layar, Yamaha sudah merekrut dua insinyur Ducati untuk mengembangkan performa YZR-M1, yakni Marco Nicotra dan Massimo Bartolini. Untuk menambah jam terbang di lintasan, Yamaha menambah eks pebalap MotoGP, Augusto Fernandez sebagai test rider mulai musim 2025.

    Hasil Yamaha sudah mulai terlihat. Quartararo juga lebih sering masuk ke sesi kualifikasi 2 di paruh kedua musim ini. Kemudian pada balapan akhir pekan, dia mampu mencapai beberapa hasil 10 besar.

    Bagusnya lagi, Yamaha musim depan akan memiliki empat pebalap karena bergabungnya Pramac sebagai tim satelit.

    Quartararo mengamini mentalitas Yamaha telah berubah di musim 2024. Pabrikan asal Jepang ini berani langsung menguji coba suku cadang baru di lintasan saat musim MotoGP berjalan. Hal yang tak dilakukan Yamaha di musim-musim sebelumnya.

    “Tentu saja saya mengharapkannya [peningkatan performa] menjadi sedikit lebih cepat, tetapi di paruh pertama musim ini, lebih dari sekadar peningkatan motor, cara kami mengubah cara kerja sangat penting untuk mengubah mentalitas,” kata Fabio Quartararo dikutip dari Crash, Minggu (29/12/2024).

    Performa yang oke dari Yamaha juga diamini Francesco Bagnaia. Dia mengawasi pabrikan garpu tala itu saat melakoni sesi tes pramusim. Kelihatannya Fabio Quartararo mulai menebar ancaman bagi Bagnaia.

    Pendapat ini dikemukakan saat ditanya bagaimana prediksi lawan terdekatnya untuk musim 2025. Sudah pasti Bagnaia menjawab Marc Marquez, Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi.

    “Saya tidak membiarkan Fabio Quartararo, karena Yamaha telah membuat kemajuan yang sangat besar,” kata Bagnaia dikutip dari Speedweek.

    (riar/lua)

  • Hormati Ducati, Marquez Rela Kehilangan Sponsor Setianya Ini

    Hormati Ducati, Marquez Rela Kehilangan Sponsor Setianya Ini

    Jakarta

    Marc Marquez rela kehilangan sponsor setianya, Red Bull, yang sudah menjalin kerja sama selama bertahun-tahun. Marquez menghormati tim barunya saat ini, Ducati Lenovo, yang memiliki kemitraan dengan Monster Energy. Red Bull dan Monster Energy merupakan dua merek minuman berenergi yang bersaing di pasaran.

    Marquez resmi mengakhiri kerja sama dengan raksasa minuman energi asal Austria, Red Bull. Pebalap asal Spanyol itu sudah didukung Red Bull selama kurang lebih 16 tahun.

    Marc Marquez dengan sponsor minuman energi, Red Bull Foto: dok.Istimewa

    “Dari tahun 2008 hingga 2024, sebuah perjalanan luar biasa yang penuh tantangan, kemenangan, dan momen yang tak terlupakan,” ujar Marquez di akun Instagram resminya dikutip Minggu (29/12/2024).

    “Terima kasih Red Bull karena selalu ada di sisiku setiap saat dan memberiku semangat sepanjang karierku. Semoga kita bisa bertemu lagi,” tambah Marquez. Pada unggahan tersebut, Marquez juga menyematkan beberapa foto dirinya yang selalu didukung Red Bull dari kejuaraan junior hingga menjadi seorang juara MotoGP.

    Ducati Lenovo menjalin kerja sama dengan Monster Energy Foto: Getty Images/Josef Bollwein

    Keputusan berpisah dengan Red Bull memang harus diambil oleh Marquez. Soalnya, tim baru Marquez saat ini, Ducati Lenovo, memiliki kerja sama dengan saingan Red Bull di MotoGP, yakni Monster Energy.

    Meski menjadi sponsor Ducati Lenovo, bukan berarti Monster Energy juga akan menjadi sponsor pribadi Marquez. Menurut laman Crash, Marquez dikabarkan juga menghormati sejarahnya dengan Red Bull, dengan tidak membawa sponsor pribadi pada musim 2025.

    Itulah mengapa pada saat tes pascamusim beberapa waktu lalu, motor Ducati Desmosedici Marc Marquez terlihat polos dan minim tempelan stiker sponsor.

    Motor Ducati Desmosedici Marc Marquez saat tes pascamusim beberapa waktu lalu masih polosan Foto: Instagram @marcmarquez93

    (lua/riar)

  • Bagnaia Bertekad Menang Lagi, Terinspirasi Marquez saat Juara Dunia

    Bagnaia Bertekad Menang Lagi, Terinspirasi Marquez saat Juara Dunia

    Jakarta

    Kegemilangan Marc Marquez sebagai bintang MotoGP belum sirna di mata pebalap lain. Terinspirasi dari pola juara dunia The Baby Aliens, Francesco Bagnaia bertekad menambah gelar juara dunia.

    Musim ini, Bagnaia gagal hat-trick juara dunia. Dia kalah dari Jorge Martin yang tampil konsisten.

    Salah satu penyebab Bagnaia gagal gara-gara sprint race. Dia tiga kali terjatuh tanpa poin, dan sembilan kali gagal tembus tiga besar. Sebagai pembanding, Jorge Martin sembilan kali menang dan dua kali finis di luar podium, dan cuma terjatuh dua kali.

    “Saya belajar dari kesalahan yang membuat kehilangan gelar,” kata Bagnaia dikutip dari GPone, Jumat (27/12/2024).

    Pecco Bagnaia siap bangkit tahun depan. Dia teringat karier Marc Marquez, tandem barunya di tim pabrikan Ducati.

    Setelah kesuksesan di musim 2013, Marquez kembali menyabet juara pada tahun 2014 dan 2016-2019. Rider 31 tahun itu punya delapan titel kampiun, hanya berjarak satu gelar dari The Doctor.

    “Kalau kita melihat awal karier Marquez, dia memenangkan dua kejuaraan berturut-turut, sementara yang (tahun) ketiga pada 2015 dia kehilangan. Dia menang lagi pada tahun berikutnya, lalu menambah empat lagi, jadi Anda tidak akan pernah tahu,” tambah dia.

    Kendati gagal back to back juara dunia, Bagnaia diyakini masih jadi pebalap terbaik di atas lintasan.

    Bos Ducati Gigi Dall’Igna menjelaskan kemenangan Bagnaia itu belum tentu bisa diikuti pebalap lain. Bagnaia menang 11 kali grand prix pada 2024.

    “Saya pikir Pecco Bagnaia bisa menuliskan banyak sejarah di kejuaraan balap motor. Pecco kan sudah memenangi dua kejuaraan dunia, dan tidak banyak pebalap yang mencapainya,” kata dia dikutip dari Motosan.

    “Dan pada tahun ini, dia bertarung untuk titel juara ketiganya. Sekarang ini dia jadi tolok ukur pebalap di MotoGP,” ceplosnya lagi.

    (riar/rgr)

  • ‘Pak RT’ Pensiun, Duo Rookie Masuk Susunan

    ‘Pak RT’ Pensiun, Duo Rookie Masuk Susunan

    Jakarta

    MotoGP 2025 bakal segera dimulai awal tahun depan dengan sesi tes pramusim. Tim-tim MotoGP 2025 sudah mendapatkan line up pebalap yang bakal mereka andalkan di tahun depan. ‘Pak RT’ Aleix Espargaro pensiun, sementara duo pebalap rookie Ai Ogura dan Somkiat Chantra akan memulai petualangan baru di kelas premier.

    Tiga pebalap MotoGP pada 2024 dipastikan tidak akan menjadi pebalap utama pada 2025. Mereka adalah Aleix Espargaro, Augusto Fernandez, dan Takaaki Nakagami. Aleix Espargaro memilih pensiun dari MotoGP dan meninggalkan tim Aprilia Racing. Pebalap Spanyol itu akan menjadi pebalap penguji di Honda pada musim 2025.

    Aleix Espargaro Foto: AP/Rui Vieira

    Sementara itu Augusto yang posisinya terdepak dari pebalap utama Red Bull Tech3 GASGAS KTM, gencar diisukan akan menjadi test rider Yamaha pada 2025. Namun berita tersebut belum dikonfirmasi oleh pabrikan berlambang garpu tala.

    Sedangkan Takaaki Nakagami yang terlempar dari LCR Honda Idemitsu juga pensiun dari MotoGP. Tapi tenaga dan pikiran Nakagami masih dibutuhkan tim satelit Honda itu. Nakagami akan menjadi test rider Honda pada 2025 bersama Espargaro.

    Beralih ke susunan pebalap MotoGP 2025. Ada beberapa pebalap yang mendapatkan tim baru, seperti Marc Marquez yang pindah ke tim pabrikan Ducati Lenovo, lalu Jorge Martin yang pindah ke tim pabrikan Aprilia Racing, juga ada dua rookie yang naik kelas dari Moto2, mereka adalah Ai Ogura (Trackhouse Aprilia) dan Somkiat Chantra (LCR Honda Idemitsu).

    Somkiat Chantra Foto: Gold and Goose

    Berikut Daftar Pebalap MotoGP 2025:

    1. Marc Marquez – Ducati Lenovo (kontrak hingga 2026)
    2. Francesco Bagnaia – Ducati Lenovo (kontrak hingga 2026)
    3. Pedro Acosta – Red Bull KTM Factory Racing (kontrak multi-tahun)
    4. Brad Binder – Red Bull KTM Factory Racing (kontrak hingga 2026)
    5. Jorge Martin – Aprilia Racing (kontrak multi-tahun)
    6. Marco Bezzecchi – Aprilia Racing (kontrak multi-tahun)
    7. Fabio Quartararo – Monster Energy Yamaha MotoGP (kontrak hingga 2026)
    8. Alex Rins – Monster Energy Yamaha MotoGP (kontrak hingga 2026)
    9. Luca Marini – Honda (kontrak hingga 2025)
    10. Joan Mir – Honda (kontrak hingga 2026)
    11. Fabio di Giannantonio – Pertamina Enduro VR46 (kontrak dengan Ducati hingga 2026)
    12. Franco Morbidelli – Pertamina Enduro VR46 (kontrak hingga 2025)
    13. Alex Marquez – Gresini Racing MotoGP (kontrak dengan Gresini hingga 2026)
    14. Fermin Aldeguer – Gresini Racing MotoGP (kontrak dengan Ducati hingga 2026 dan opsi perpanjangan dua tahun)
    15. Miguel Oliveira – Prima Pramac Racing (kontrak dengan Yamaha hingga 2026)
    16. Jack Miller – Prima Pramac Racing (kontrak dengan Yamaha hingga 2025)
    17. Johann Zarco – LCR Honda Castrol
    18. Somkiat Chantra – LCR Honda Idemitsu
    19. Raul Fernandez – Trackhouse Racing
    20. Ai Ogura – Trackhouse Racing
    21. Maverick Vinales – Red Bull KTM Tech3 (kontrak multi-tahun)
    22. Enea Bastianini – Red Bull KTM Tech3 (kontrak multi-tahun)

    (lua/lth)

  • Andai Jadi Pindah ke MotoGP, Toprak Tak Ingin Seperti Marc Marquez

    Andai Jadi Pindah ke MotoGP, Toprak Tak Ingin Seperti Marc Marquez

    Jakarta

    Pebalap BMW WSBK Toprak Razglatioglu membuka peluang naik kelas ke MotoGP setelah kontraknya berakhir di BMW pada musim 2025. Andai nantinya Toprak mempunyai kesempatan pindah ke MotoGP, Toprak ingin kontrak dari pabrikan dan motor spek pabrikan.

    Toprak Razglatioglu menjalani musim WSBK 2024 dengan fenomenal. Menggunakan motor BMW yang tak diunggulkan, Toprak berhasil mengakhiri musim di posisi pertama, sekaligus mempersembahkan gelar juara WSBK 2024 untuk pabrikan motor asal Jerman tersebut, yang mana ini merupakan gelar pertama mereka di WSBK.

    Jorge Martin bersama tim Pramac dengan dukungan motor spek pabrikan Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain

    Selain itu, Toprak juga mencatatkan rekor lain, yakni sebagai pebalap WSBK yang menjuarai kompetisi dengan dua pabrikan berbeda. Sebelum juara bersama BMW, pebalap Turki tersebut menjuarai WSBK pada musim 2021 bersama Yamaha.

    Kontrak Toprak bersama BMW akan berakhir pada musim 2025. Setelah mengukir banyak prestasi di WSBK, tentunya Toprak butuh tantangan baru dan satu-satunya tujuan adalah MotoGP. Menurut manajer Toprak, Kenan Sofuoglu, andai kesempatan itu tiba, maka ada satu syarat yang harus dipenuhi, yaitu paket motor spek pabrikan.

    “Kami menginginkan paket (motor) pabrikan dan kontrak dengan pabrikan seperti yang bekerja di Pramac dengan Martin (mendapatkan kontrak dari Ducati dan motor spek pabrikan),” ungkap Kenan dikutip dari Motosan.

    Marc Marquez saat membela tim Gresini pada MotoGP 2024 Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Kenan mengatakan, Toprak tak tertarik jika hanya direkrut oleh tim satelit tanpa dukungan dari pabrikan seperti yang terjadi dengan Marc Marquez dan Gresini saat Marquez pindah dari tim Repsol Honda.

    “Kami tidak tertarik dengan kesepakatan seperti yang dilakukan Marquez dengan Gresini. Saya mengatakan ini, karena Marc memiliki dukungan dan kekuatan yang besar di belakangnya, sementara kami di Turki, tidak memiliki sponsor dan lebih sedikit dukungan,” ungkap Kenan.

    (lua/dry)

  • Pujian Buat Marc Marquez dari Tangan Kanan Valentino Rossi

    Pujian Buat Marc Marquez dari Tangan Kanan Valentino Rossi

    Jakarta

    Meski baru menjajal motor Ducati, performa Marc Marquez jadi yang terbaik menggeber Desmosidici GP23 tak bisa dibantah lagi. Hasil ini juga diamini tangan kanan Valentino Rossi, sekaligus sahabat The Doctor, Alessio Salucci.

    Uccio merupakan sahabat Rossi sedari bocah. Keduanya sama-sama berasal dari Tavullia, Urbino, Italia. Pria kelahiran 1979 itu menyebut sudah dipertemukan dengan Rossi sejak keduanya masih masih berada di atas stroller.

    Salucci telah menikmati pengalaman unik untuk tetap berdampingan dengan teman masa kecilnya yang menjadi ikon olahraga dunia. Bahkan setelah Rossi pensiun, hubungan mereka tetap ketat.

    Kini saking dekatnya, sahabat kental Rossi itu kini dipercaya mengemban jabatan direktur di tim balap VR46. Para pebalapnya mendapat motor Ducati Desmosedici GP23 pada musim 2024, mereka di antaranya Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi.

    Team Director Pertamina Enduro VR46 Racing Team Alessio Salucci Foto: Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team

    Namun faktanya, Marquez merupakan pebalap terbaik Desmosedici GP23. Marc Mampu menang tiga balapan dan 10 kali naik podium dengan Desmosedici GP23. Atas hasil itu, Marquez menempati peringkat tiga klasemen akhir MotoGP 2024.

    Uccio tidak punya masalah dalam memuji Marc Marquez, meski hubungan The Baby Aliens dan Rossi belum membaik. Tangan kanan alias orang kepercayaan Rossi itu sadar betul Marquez merupakan pebalap jempolan.

    “Márquez adalah Marquez. Kami mengenalnya dengan sangat baik. Dia tidak memenangkan delapan gelar dunia secara kebetulan. Apa yang dia lakukan dengan motor selalu mengesankan,” kata orang Italia itu dikutip dari Marca.

    Namun keputusan Ducati dalam merekrut Marquez untuk naik ke tim pabrikan juga tidak lepas dari kritikan Uccio. Menurutnya, Jorge Martin lebih pantas menemani Francesco Bagnaia untuk membela Ducati merah.

    “Saya lebih suka mereka memilih Jorge Martin, namun keputusan ini adalah milik Dall’Igna dan Domenicali,” terang Uccio.

    (riar/dry)

  • Bukan Jorge Martin, Ini Pebalap MotoGP dengan Gaji Tertinggi Tahun 2024

    Bukan Jorge Martin, Ini Pebalap MotoGP dengan Gaji Tertinggi Tahun 2024

    Jakarta

    MotoGP 2024 telah berakhir dengan Jorge Martin keluar sebagai juaranya. Selain dinamika yang terjadi di lintasan sirkuit, maupun drama perpindahan pebalap ke tim baru, menarik juga disimak besaran gaji pebalap MotoGP 2024. Siapakah rider yang mendapat bayaran tertinggi tahun ini?

    Mengutip laman Motosan, di urutan ketujuh pebalap dengan gaji pokok sebesar 1 juta euro (Rp 16,9 miliar) ada tiga nama, yakni Brad Binder (KTM) dan 2 pebalap Pramac Racing Ducati, Franco Morbidelli dan Jorge Martin.

    Selanjutnya di posisi keenam ada pebalap dengan gaji pokok sebesar 2 juta euro (Rp 33,8 miliar) yakni Aleix Espargaro (Aprilia Racing). Selanjutnya ada rider dari Yamaha Monster Energy, Alex Rins, yang mengantongi gaji pokok sebesar 2,2 juta euro per tahun atau setara Rp 37,2 miliar.

    Kemudian di posisi keempat, ada dua pebalap MotoGP dengan besaran gaji pokok sebesar 3 juta euro (Rp 50,7 miliar), yakni Joan Mir (Repsol Honda) dan Jack Miller (KTM). Khusus untuk Mir, dia mengalami penurunan gaji signifikan saat pindah dari Suzuki ke Honda pada akhir 2022. Mir sempat mendapatkan gaji fantastis senilai 6 juta euro per tahun (Rp 101 miliar) pada tahun 2021 setelah dia memenangi MotoGP 2020 bersama Suzuki.

    Kembali ke jajaran pebalap dengan gaji tertinggi di tahun 2024, ada nama Johann Zarco di urutan ketiga yang menerima gaji pokok sebesar 4 juta euro (Rp 67,6 miliar) dari timnya, LCR Honda. Selain Zarco, Vinales juga mendapatkan besaran gaji serupa bersama tim Aprilia Racing.

    Di posisi kedua ada nama Fabio Quartararo yang menerima gaji sebesar 6 juta euro per musim dari tim Yamaha Monster Energy. Rider yang menjuarai MotoGP 2021 tersebut mendapatkan kenaikan gaji yang signifikan usai memperpanjang kontrak dengan Yamaha.

    Dan pebalap MotoGP tahun 2024 yang mendapatkan gaji tertinggi adalah Francesco Bagnaia. Pebalap Ducati Lenovo tersebut mengantongi sebanyak 7 juta euro per tahunnya atau setara Rp 118,4 miliar. Tentu wajar bila Pecco Bagnaia mendapatkan bayaran tinggi. Sebab dia adalah pebalap utama Ducati dengan gelar juara dunia 2022 dan 2023. Pada musim 2024 pun Bagnaia tampil konsisten, meski kalah dari Martin di perebutan gelar juara dunia.

    Lantas di manakah posisi Marquez? Besaran gaji Marc Marquez di tim Gresini Racing Ducati belum diketahui pasti. Namun kabarnya, Marquez mengalami penurunan gaji yang signifikan saat memutuskan pindah dari Honda ke Gresini pada akhir 2023 lalu.

    (lua/rgr)

  • Terungkap Alasan Marc Marquez Cerai dengan Red Bull Mulai 2025

    Terungkap Alasan Marc Marquez Cerai dengan Red Bull Mulai 2025

    Jakarta

    Marc Marquez tak lagi disponsori Red Bull. Marquez dan Red Bull bercerai saat rider Spanyol itu membela Ducati merah mulai musim depan.

    Marc Marquez mengungkap dirinya tak akan lagi disponsori Red Bull mulai musim depan saat mulai membela Ducati merah. Padahal Marquez sudah menjadi atlet Red Bull sepanjang kariernya di MotoGP. Logo Red Bull bahkan juga masih tersemat saat dirinya pindah ke Gresini Racing sejak awal musim 2024.

    Perceraian Marquez dan Red Bull ini diduga kuat ada kaitan antara hubungan Ducati dan Monster Energy. Sinyal perpisahan keduanya juga sudah terasa sejak tes pascamusim di Barcelona bulan lalu. Saat menunggangi Ducati Desmosedici GP25, tak ada lagi logo Red Bull di baju balap, helm, maupun motornya.

    Mantan rider Repsol Honda itu sepenuhnya menggunakan warna merah di motor maupun di baju balapnya. Terbaru, Marquez mengkonfirmasi bahwa tak lagi membawa Red Bull sebagai sponsornya.

    “Ducati punya sponsor lain, jadi kami tidak bisa melanjutkannya. Untuk menghormati Red Bull, saya tidak akan memiliki sponsor pribadi,” ungkap Marquez dilansir Crash.

    “Saya ingin berterima kasih ke keluarga Red Bull dan saya harap kami masih berteman,” lanjutnya lagi.

    Belum diketahui apakah Marquez nantinya bakal mendapat sponsor dari Monster Energy. Sekalipun iya, itu jelas bukan sponsor untuk dirinya pribadi. Pada kesempatan yang sama, rider kelahiran Cervera itu juga menegaskan bahwa kedatangannya ke Ducati bukan untuk jadi pebalap nomor satu.

    “Saya datang ke tim juara dunia. Saya juga sudah merasakan tekanan, tapi memang menginginkannya. Saya sudah bilang saya harus meninggalkan zona nyaman di Honda,” ujarnya.

    “Saya punya kesempatan sekarang dan mengambil kesempatan itu. Tahun depan pendekatannya akan berbeda. Di Honda, saya memang nomor satu. Ada pebalap baru selalu datang dan berusaha klop dengan saya. Tapi sekarang saya baru di tim dan Pecco meraih kemenangan lebih banyak di sana (Ducati) dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Marquez.

    (dry/din)

  • Wajar Ducati Lebih Pilih Marquez Ketimbang Martin, Ini Sebabnya

    Wajar Ducati Lebih Pilih Marquez Ketimbang Martin, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Keputusan tim pabrikan Ducati lebih memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin sempat mendapat protes dari berbagai pihak. Sebab, The Baby Alien dinilai tak lebih baik dibandingkan rivalnya tersebut di musim lalu.

    Disitat dari Motosan, ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo mengatakan, MotoGP bukan hanya soal kompetisi, melainkan juga ajang promosi suatu merek. Menurutnya, secara exposure, Marquez jauh lebih baik ketimbang Martin.

    “Merek-merek itu ikut MotoGP untuk memasarkan motornya. Mereka ada di balapan karena kejayaan tim membuat motor mereka laku. Alasan itu membuat saya merasa, langkah Ducati merekrut Marquez merupakan keputusan yang wajar,” ujar Chicho Lorenzo, dikutip Jumat (20/12).

    Marc Marquez dan bos Ducati Gigi Dall’Igna tahun 2024. Foto: Doc. Motorsport

    Chicho menjelaskan, Marquez merupakan bintang media. Itulah mengapa, sorotan terhadap pebalap 31 tahun tersebut akan berdampak langsung untuk tim pabrikan Ducati.

    “Tentu mereka tahu bahwa itu akan menghasilkan banyak berita, keuntungan, dan publisitas. Di tingkat olahraga, menurut saya memang tak adil untuk Martin. Tapi ini bukan sekadar olahraga, melainkan juga bisnis,” ungkapnya.

    Meski Marquez tak sebaik Martin musim lalu, namun Chicho yakin, performa pebalap Spanyol itu akan membaik musim depan. Sebab, selain mendapat motor terbaru, daya juang Marquez di lintasan juga masih tinggi.

    “Saya pikir Marc Márquez telah berusaha menemukan jati dirinya, dia telah membuat perubahan yang luar biasa. Ada juga upaya luar biasa untuk mencapainya. Kita lihat saja apa yang akan dia tunjukkan di lintasan,” kata Chicho.

    (sfn/dry)

  • Perbedaan Mencolok Rossi dan Marquez di Mata Legenda MotoGP

    Perbedaan Mencolok Rossi dan Marquez di Mata Legenda MotoGP

    Jakarta

    Legenda balap asal Italia, Giacomo Agostini bicara soal rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP. Menurutnya, meski sama-sama hebat, mereka berdua punya keunikan masing-masing.

    Agostini mengatakan, Marquez merupakan pebalap yang mudah dicintai penonton. Selain itu, kata dia, The Baby Alien juga mampu menunjukkan aksi-aksi yang membuat perlombaan lebih menarik disaksikan.

    “Marc Marquez (punya sesuatu yang) menjadi kelemahan saya. Karena, saya pikir, dia bisa memberikan gairah ke publik dan membuat penonton senang menyaksikannya. Dia pebalap yang suka tampil memukau dan disukai banyak orang,” ujar Agostini, dikutip dari Crash, Selasa (17/12).

    Giacomo Agostini bicara soal Valentino Rossi vs Marc Marquez. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Sementara Rossi, kata Agostini, tidak seberani Marquez. Namun, The Doctor merupakan pebalap cerdik dan punya bakat luar biasa.

    “Rossi di lain sisi merupakan pebalap yang hebat, pebalap yang cerdik. Sebagai peraih sembilan gelar juara, dia punya naluri yang kuat,” ungkapnya.

    Meski terlibat rivalitas sengit selama hampir 10 tahun, namun umur Rossi dan Marquez terpaut jauh. Sehingga, kata Agostini, ketika Marquez sedang moncer-moncernya, Rossi justru sudah berada di penghujung karier.

    “Mereka tidak seumuran. Ketika yang satu sudah mulai, yang lain belum menjadi pebalap. Ini bisa saja mempengaruhi hasil akhir, paham kan maksudnya?” kata dia.

    Marc Marquez vs Valentino Rossi. Foto: Capture Youtube MotoGP.

    Pada akhirnya, Agostini secara tak langsung lebih menghargai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan Marquez. Menurutnya, secara penampilan, pebalap yang musim depan membela tim pabrikan Ducati tersebut lebih menghibur.

    “Meskipun saya mengakui Rossi bisa membangkitkan antusiasme, sebenarnya, kalau dipikir-pikir, bagi saya Marquez lebih nekat, tangguh dan berani. Dia petarung, dan orang-orang mungkin lebih menyukai ini. Marc tidak pernah menyerah, dia benar-benar subyek tontonan seru,” kata Agostini.

    (sfn/dry)