Tag: Marc Marquez

  • Kata Marc Marquez usai Kecelakaan Pertama di Tim Pabrikan Ducati

    Kata Marc Marquez usai Kecelakaan Pertama di Tim Pabrikan Ducati

    Jakarta

    Marc Marquez mengalami crash pertama kali di tim pabrikan Ducati saat melakoni sesi tes hari kedua MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang, Malaysia. Begini penjelasan Marc Marquez.

    Senyum Marc Marquez masih terpancar usai mengalami crash pertama kali di Tikungan 9 Sirkuit Sepang, Malaysia. Baginya insiden itu merupakan kecelakaan kecil biasa.

    Marquez melebar ketika masuk ke tikungan 9 hingga terseret ke gravel. Insiden tersebut terjadi setelah Marquez tengah mencari catatan waktu terbaik.

    “Saya mengalami kecelakaan biasa di Tikungan 9, yang merupakan tikungan paling lambat di sirkuit,” jelasnya dikutip laman MotoGP.

    “Menjelang akhir hari, saya memasang ban baru agar dapat mencatatkan waktu yang baik, tetapi sayangnya saya mengalami kecelakaan di tikungan itu,” kata Marquez.

    Meski mengalami insiden itu, Marquez menyebut sudah menyelesaikan semua tugas yang direncanakan bersama timnya.

    “Kami melakukan semua pekerjaan hari ini, semua yang ada dalam rencana,” kata pembalap Spanyol itu.

    Marquez bilang fokus pengujian ini tidak hanya pada performa catatan waktu tercepat, Marquez menekankan bahwa tim sangat teliti soal aerodinamika.

    “Saya sangat berhati-hati sepanjang hari karena kami memiliki pekerjaan khusus yang harus dilakukan,yaitu mencoba menemukan arah untuk tahun 2025,terutama dengan mesin dan aerodinamika. Ducati ingin sangat tepat dalam hal ini dan, pada saat yang sama, konservatif untuk membuat keputusan yang tepat,” jelasnya.

    Pebalap kelahiran Cervera ini merasa puas dengan dinamika yang ia temukan di Tim Ducati Lenovo.

    “Saya belum begitu mengenal tim ini karena mereka bekerja sepanjang hari dan ketika saya berhenti, saya berbicara dengan para teknisi dan mereka harus melakukan perubahan pada motor, jadi kami tidak punya waktu untuk berbagi terlalu banyak,” jelasnya.

    Di sisi lain, Marquez mengakui bahwa dirinya tidak dalam kondisi fisik terbaik. Dia tidak yakin apakah itu karena masalah kesehatan atau jet lag setelah kedatangannya di Malaysia.

    “Saya tidak enak badan hari ini. Saya tidak tahu apakah saya sakit atau karena kurang tidur. Saya hanya tidur lima jam tadi malam karena jet lag, jadi kita lihat besok apakah karena saya sakit atau hanya karena kurang tidur,” katanya.

    Adapun dalam sesi tes tersebut, Fabio Quartararo menjadi yang tercepat dengan catatan waktu terbaik 1 menit 57,555 detik. Sedangkan The Baby Alien berada di peringkat ke-14, padahal pada hari tes pertama, dia menempati posisi dua.

    (riar/dry)

  • Hasil Tes Pramusim MotoGP di Sepang Hari Kedua, Morbidelli-Quartararo Ngacir

    Hasil Tes Pramusim MotoGP di Sepang Hari Kedua, Morbidelli-Quartararo Ngacir

    Jakarta

    Rangkaian tes pramusim MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang, Malaysia, berlanjut hari ini (6/2/2025). Rider Pertamina Enduro VR46 Franco Morbidelli berhasil menjadi yang paling cepat, diikuti Fabio Quartararo (Monster Yamaha) di urutan kedua, dan Alex Marquez (Gresini Racing) di tempat ketiga.

    Dikutip dari situs Crash, pada tes yang berlangsung pukul empat sore waktu setempat Morbidelli meraih catatan lap time 1 menit 57,21 detik. Kecepatan tersebut memecahkan rekor kecepatan Quartararo pada tes hari pertama yang meraih waktu 1 menit 57,555 detik.

    Sementara pada tes hari kedua, Quartararo menjadi yang tercepat kedua dengan catatan waktu 0,114 detik lebih lambat dari Morbidelli. Kemudian di tempat ketiga ada rider Gresini Racing, Alex Marquez, yang memiliki selisih 0,130 detik.

    Fabio Quartararo Foto: Instagram @yamahamotogp

    Kemudian Marc Marquez yang baru saja pindah ke tim pabrikan Ducati Lenovo, menempati urutan kesembilan dengan selisih 1,237 detik. Posisi itu turun dari pengetesan hari pertama, di mana kemarin Marquez menjadi yang tercepat keempat. The Baby Alien tampaknya masih mencari setingan yang pas untuk meraih performa maksimal.

    Setelah Sepang, tes pramusim MotoGP 2025 akan berlanjut ke Sirkuit Buriram Thailand dari tanggal 12-13 Februari. Thailand juga akan menjadi tuan rumah pertama MotoGP 2025 yang akan menggelar balapan pada 28 Februari.

    Spesifikasi mesin untuk Ducati, KTM, dan Aprilia akan dibekukan dari GP Thailand hingga akhir tahun 2026, untuk mengurangi biaya pengembangan menjelang era baru 850cc pada tahun 2027.

    Sementara Honda dan Yamaha saat ini bebas melanjutkan pengembangan mesin, karena mereka meraih peringkat konsesi D.

    Hasil Tes Pramusim MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang Hari Kedua

    1 = Franco Morbidelli ITA VR46 Ducati (GP24) 1:57.21s 18/34 339.6
    2 = Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) +0.114s 6/24 337.5
    3 = Alex Marquez SPA Gresini Ducati (GP24) +0.130s 9/35 339.6
    4 = Fermin Aldeguer SPA Gresini Ducati (GP24)* +0.335s 8/26 335.4
    5 = Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1) +0.761s 18/33 338.5
    6 = Johann Zarco FRA LCR Honda (RC213V) +0.928s 10/35 334.3
    7 = Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1) +0.946s 21/33 335.4
    8 = Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1) +1.065s 23/37 334.3
    9 = Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25) +1.237s 23/31 336.4
    10 = Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V) +1.275s 15/36 336.4
    11 = Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25) +1.291s 34/38 338.5
    12 = Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)* +1.401s 22/40 333.3
    13 = Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25) +1.431s 17/23 338.5
    14 = Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) +1.477s 13/37 338.5
    15 = Augusto Fernandez SPA Yamaha Test Rider (YZR-M1) +1.487s 8/24 333.3
    16 = Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +1.714s 18/44 336.4
    17 = Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16) +1.903s 4/24 338.5
    18 = Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V) +2.241s 4/33 332.3
    19 = Somkiat Chantra THA LCR Honda (RC213V)* +2.410s 30/44 335.4
    20 = Michele Pirro ITA Ducati Test Rider (GP25) +2.680s 21/29 334.3
    21 = Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +2.754s 14/26 333.3
    22 = Lorenzo Savadori ITA Aprilia Test Rider (RS-GP25) +3.977s 11/27 334.3

    (lua/rgr)

  • Komentar Pertama Marquez Usai Jajal Motor Ducati Spek Pabrikan

    Komentar Pertama Marquez Usai Jajal Motor Ducati Spek Pabrikan

    Jakarta

    Akhirnya Marc Marquez untuk pertama kalinya menjajal motor Ducati spek pabrikan dalam tes pramusim MotoGP 2025 yang diselenggarakan di Sirkuit Sepang, Malaysia, 5-7 Februari. Ini komentar Marquez.

    Sebelumnya Marquez mencoba Ducati Desmosedici GP24 dan GP25 prototipe pada uji coba pascamusim yang diselenggarakan November 2024 lalu. Nah, untuk motor Ducati GP25 yang dicoba pada tes pramusim di Malaysia, merupakan versi motor final yang akan digunakan buat balapan tahun ini.

    Dikatakan Marquez, Ducati Desmosedici GP25, secara konsep masih sama dengan seri-seri Desmosedici sebelumnya. Namun, GP25 lebih baik di beberapa area, meski masih memerlukan perbaikan.

    “Pada dasarnya, konsep motornya kurang lebih sama. (Ada) beberapa perbedaan (dengan motor yang saya uji November). Memang benar mereka (Ducati) mulai memperbaiki masalah-masalahnya. Ini sedikit lebih baik daripada Barcelona, tetapi motor 2024 adalah motor yang sudah ada, mereka mengendarainya selama satu tahun dan Anda mulai dan motor itu berfungsi,” kata Marquez dikutip dari Crash.

    Pada uji coba di Sirkuit Sepang, kemarin (6/2/2025), Marquez menjadi salah satu rider tercepat. Pada uji coba terakhir jam enam sore, Marquez jadi pebalap tercepat kedua setelah Fabio Quartararo.

    “Di dalam tim, kedua pebalap (saya dan Bagnaia) mulai bekerja ke arah yang berbeda, tetapi kami mencoba menemukan tujuan yang sama. Mari kita lihat. Selangkah demi selangkah kami mencoba menemukan keseimbangan motor karena terkadang saat Anda menempatkan motor baru di lintasan, Anda merasakan beberapa masalah, tapi tim memperbaikinya dengan cara yang tepat,” bilang The Baby Alien.

    “Sepertinya mesinnya sedikit lebih halus, jadi ini merupakan karakteristik yang baik bagi pengendara. Hari ini saya sendiri merasa sangat baik,” katanya lagi.

    (lua/dry)

  • Hasil Tes MotoGP 2025 di Sepang Hari Pertama, Miguel Oliveira Tercepat

    Hasil Tes MotoGP 2025 di Sepang Hari Pertama, Miguel Oliveira Tercepat

    Jakarta

    Tes pramusim MotoGP 2025 digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 5-7 Februari. Pada hari pertama pengujian di pagi hari, pebalap Pramac Yamaha, Miguel Oliveira, sukses menjadi yang tercepat dengan catatan lap time 1 menit 58,917 detik.

    MotoGP kembali menggelar uji coba di Sirkuit Sepang. Setelah menyelenggarakan tes shakedown, minggu ini giliran tes resmi yang melibatkan semua pebalap dan tim 2025. Sesi tes pramusim ini dimulai pukul 10 pagi waktu Malaysia. Tes ini akan berlangsung hingga pukul 6 sore selama tiga hari.

    Sirkuit Sepang, Malaysia Foto: Doc. MotoGP

    Oliveira mencatatkan waktu tercepat dalam tes pagi ini. Pebalap Portugal itu meraih waktu 1 menit 58,917 detik. Catatan waktu itu masih belum cukup memecahkan catatan waktu Fabio Quartararo di sesi tes shakedown yang mencatat 1 menit 57,794 detik.

    Setelah Sepang, tes pramusim MotoGP 2025 akan berlanjut ke Sirkuit Buriram Thailand dari tanggal 12-13 Februari. Thailand juga akan menjadi tuan rumah pertama MotoGP 2025 yang akan menggelar balapan pada 28 Februari.

    Spesifikasi mesin untuk Ducati, KTM, dan Aprilia akan dibekukan dari GP Thailand hingga akhir tahun 2026, untuk mengurangi biaya pengembangan menjelang era baru 850cc pada tahun 2027.

    Sementara Honda dan Yamaha saat ini bebas melanjutkan pengembangan mesin, karena mereka meraih peringkat konsesi D.

    Hasil Tes MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang Malaysia Hari Pertama Sesi Pagi (5/2)

    1. Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1) 1:58.917s 10/16
    2. Fermin Aldeguer SPA Gresini Ducati (GP24)* +0.223s 4/11
    3. Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1) +0.284s 7/13
    4. Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25) +0.327s 4/12
    5. Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1) +0.457s 4/14
    6. Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V) +0.751s 8/14
    7. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) +0.823s 7/13
    8. Alex Marquez SPA Gresini Ducati (GP24) +0.868s 5/12
    9. Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25) +1.047s 6/11
    10. Johann Zarco FRA LCR Honda (RC213V) +1.084s 5/11
    11. Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16) +1.160s 9/9
    12. Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)* +1.192s 6/11
    13. Augusto Fernandez SPA Yamaha Test Rider (YZR-M1) +1.435s 5/6
    14. Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V) +1.520s 9/9
    15. Franco Morbidelli ITA VR46 Ducati (GP24) +1.734s 11/12
    16. Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25) +1.736s 10/12
    17. Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +1.790s 6/8
    18. Fabio Di Giannantonio ITA VR46 Ducati (GP25) +2.189s 9/10
    19. Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) +2.259s 6/13
    20. Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25) +2.371s 3/11
    21. Jorge Martin SPA Aprilia Racing (RS-GP25) +2.404s 5/11
    22. Somkiat Chantra THA LCR Honda (RC213V)* +2.818s 4/12
    23. Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +2.858s 7/8

    (lua/rgr)

  • Nasihat Rossi Kepada Bagnaia Tentang Marc Marquez

    Nasihat Rossi Kepada Bagnaia Tentang Marc Marquez

    Jakarta

    Francesco Bagnaia mendapat rekan setim yang tangguh di tim pabrikan Ducati, Marc Marquez. Sebagai seorang guru, Valentino Rossi memberikan petuah kepada Bagnaia.

    Rossi sudah mendirikan VR46 Academy sedari 2013. Bagnaia sebagai salah satu jebolannya sudah berhasil merengkuh juara dunia MotoGP dua kali.

    Musim depan Bagnaia menjadi tandem Marc Marquez. Satu pesan Rossi kepada Bagnaia, jangan terjebak permainan Marc Marquez.

    “Jangan terjebak dalam perangkap atau permainan pikiran,” kata Rossi dikutip dari Todocircuito, saat disinggung nasihat kepada muridnya saat menjadi tandem Marc Marquez.

    Valentino Rossi memang sudah lama bersitegang dengan Marc Marquez. The Doctor tak akan mengubah opini soal Baby Alien.

    Rossi dan Marc Marquez bersitegang mulai pada 2015. Senggolan di MotoGP Argentina menjadi awal keduanya berseteru.

    Momen ‘Sepang Clash’ menjadi puncak dari perseteruan Rossi dengan Marc Marquez. Terjadi senggolan antara Rossi dengan Marc Marquez, hingga The Baby Aliens yang saat itu membela Honda itu crash.

    Kini Rossi memperingatkan Bagnaia soal tekanan memiliki rekan setim seperti Marc Marquez.

    “Jangan biarkan diri Anda dikendalikan oleh rekan setim Anda. Dalam duel, Anda harus bersenang-senang dan mencoba hal yang mustahil,” kata Rossi.

    Bukan tanpa alasan Rossi bilang begitu, sebab suasana paddock Ducati berpotensi makin panas, lantaran duet Bagnaia dan Marc Marquez.

    Ada yang memperkirakan atmosfernya tak akan kondusif. Yamaha masa lalu misalnya, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sempat membuat dinding di antara paddock. Hal-hal yang dikhawatirkan seperti itu bisa terjadi antara Marquez dan Bagnaia.

    “Saya (akan) membolehkan (Marquez) untuk tidak sopan,” kata Bagnaia seperti dikutip dari AutoSport.

    “Saya akan tetap bersikap sopan dan saya akan selalu seperti ini dan saya tak akan berubah setiap waktu,” kata Bagnaia menambahkan.

    MotoGP 2025 akan dimulai pada 28 Februari – 1 Maret 2025. MotoGP Thailand menjadi tuan rumah pertama kali dari rangkaian balap MotoGP.

    (riar/rgr)

  • Marquez Kejar Target Rekor Rossi Sebagai Juara Tertua

    Marquez Kejar Target Rekor Rossi Sebagai Juara Tertua

    Jakarta

    Marc Marquez berpotensi mengalahkan rekor yang ditorehkan Valentino Rossi. Rekor yang dimaksud adalah rekor gelar juara dunia di usia tua.

    Marquez sejatinya telah memegang rekor sebagai juara kelas utama termuda dalam sejarah. Marquez menggantikan Freddie Spencer sebagai juara termuda dengan memenangkan gelar MotoGP, sebagai seorang rookie, pada usia 20 tahun dan 266 hari pada tahun 2013.

    Lima gelar lainnya menyusul selama enam tahun berikutnya. Namun, komplikasi dari patah tulang lengan akibat kecelakaan di Jerez tahun 2020 menghentikan lajunya dalam mengejar gelar juara dunia.

    Kini, Marquez memiliki kesempatan untuk menjadi peraih gelar juara dunia tertua, setidaknya di era MotoGP empat tak. Apalagi, setelah hengkang dari Repsol Honda, Marquez membuktikan performanya.

    Promosi ke tim pabrikan Ducati untuk tahun 2025 dan 2026 berarti tantangan gelar kembali diharapkan dari Marquez. Jika pembalap Spanyol, yang akan berusia 32 tahun bulan depan, itu berhasil meraih gelar, ia akan memecahkan rekor rivalnya Valentino Rossi. Rossi meraih gelar juara dunia terakhir pada 2009 pada usia 30 tahun dan 251 hari.

    Namun pada 2015, Rossi hampir kembali meraih gelar ke-10-nya dengan hanya terpaut lima poin dari Jorge Lorenzo sebagai juara dunia saat itu.

    “Saya lebih suka yang pertama, yang termuda!” canda Marquez ketika ditanya tentang kemungkinan menjadi yang peraih gelar juara dunia ‘tertua’ di era MotoGP seperti dikutip Crash.

    “Bagi saya, yang lebih penting dari yang tertua adalah setelah cedera, comeback, yang bagi saya adalah yang paling penting. Tahun lalu, saya membuktikan kepada diri sendiri bahwa tidak pernah menyerah dan mencoba untuk percaya diri adalah salah satu rahasianya. Saya akan mencoba tahun ini untuk mempertahankan mentalitas yang sama. Terus nikmati,” ujarnya.

    Marquez telah meraih banyak kemenangan di masa lalu. Setelah cedera fatal tahun 2020, setiap kemenangan yang diraihnya dianggap sebagai hadiah.

    (rgr/lth)

  • 4 Alasan Kenapa Jorge Martin Ditolak Tim Pabrikan Ducati

    4 Alasan Kenapa Jorge Martin Ditolak Tim Pabrikan Ducati

    Jakarta

    Ducati Team Manager, Davide Tardozzi, mengungkapkan alasan tim pabrikan Ducati Lenovo tak jadi merekrut Jorge Martin pada musim 2025. Dalam persaingannya, Martin harus kalah dengan Marc Marquez yang lebih dipilih untuk menemani Francesco Bagnaia di tim utama Ducati.

    “Pertama, kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Jorge Martin atas semua yang telah diberikannya kepada kami,” kata Tardozzi kepada El Periodico, dikutip dari Crash. “Kedua, Ducati selalu dan selalu, bekerja keras agar Martin bisa memenangkan gelar,” sambung Tardozzi.

    Marc Marquez Foto: Ducati

    Tardozzi pun tak peduli jika Martin menggunakan nomor 1 di tim barunya, Aprilia Racing. Keputusan itu tidak merusak hubungan Ducati dengan Martin. Apalagi Martin sudah secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada pabrikan asal Borgo Panigale itu.

    “Dan ketiga, kami tidak peduli, jika Jorge akhirnya mengambil gelar, bahwa kemudian (nomor) 1 jatuh ke tangan Aprilia. Setelah menyampaikan hal ini, yang sangat penting bagi kami dan Martin sendiri telah mengucapkan terima kasih kepada kami secara terbuka,” bilang Tardozzi.

    Davide Tardozzi Foto: Doc. Ducati.

    Alasan Kenapa Martin Ditolak Tim Pabrikan Ducati

    Tardozzi tidak memungkiri bahwa memilih Martin dan Marquez merupakan hal yang sulit. “Bahkan itu dipikirkan ulang selama berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan di Ducati, di antara kita semua,” ujarnya.

    Meski Martin merupakan pebalap potensial dan bahkan bisa membuktikan diri bisa menjuarai MotoGP 2024, Martin tidak memiliki empat faktor yang dimiliki Marquez. Apakah faktor-faktor itu?

    “Kami akhirnya memutuskan menawarkan tempat (di tim pabrikan) itu kepada Marc karena kami berpikir Marc bisa membawa lebih banyak pengalaman, karisma, kecepatan, dan pengetahuan tentang kategori (balap) ini (lebih baik) daripada Jorge,” kata Tardozzi lagi.

    “Semua orang di paddock tahu kalau Marc adalah Marc, kan?,” tukas dia.

    (lua/lth)

  • Daftar Negara Pemenang MotoGP Terbanyak, Italia Juaranya

    Daftar Negara Pemenang MotoGP Terbanyak, Italia Juaranya

    Jakarta

    Dalam dua dekade terakhir, kita tahu pebalap-pebalap dari Italia dan Spanyol mendominasi juara MotoGP. Sebut saja Valentino Rossi dengan 7 kali juara dan Marc Marquez dengan 6 kali juara.

    Ternyata sebelum era modern, persaingan MotoGP atau balap motor 500cc ini juga didominasi oleh pebalap asal Amerika Serikat dan Inggris. Jangan heran jika dua negara ini berada di peringkat atas karena sudah banyak menjuarai MotoGP.

    Namun Inggris sepertinya belum memiliki penerus juara kembali, karena terakhir menjuarai MotoGP pada 1977. Sementara Amerika masih bisa unjuk gigi lewat Kenny Roberts Jr (2000) dan Nicky Hayden (2006).

    Di sisi lain, negara tetangga kita, Australia juga memiliki sejarah hebat di MotoGP lewat aksi Mick Doohan yang 5 kali berturut-turut menjadi juara, serta Casey Stoner dengan dua gelar.

    Yang menarik, Gary Hocking adalah satu-satunya pebalap asal Afrika atau khususnya Rhodesia Selatan/Zimbabwe yang mampu meraih juara MotoGP, yakni pada 1961.

    Lantas manakah negara pemenang MotoGP terbanyak? Simak daftarnya di bawah ini, lengkap dengan nama pebalap, jumlah juara, dan tahunnya.

    Peringkat Negara Terbanyak Juara MotoGP

    Dirangkum dari situs resmi MotoGP, berikut ini peringkat negara berdasarkan jumlah pebalapnya yang pernah menjadi juara MotoGP sejak 1949 hingga 2024:

    Italia: 21 Kali

    Giacomo Agostini – 8 kali (1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1975)Valentino Rossi – 7 kali (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009)Umberto Masetti – 2 kali (1950, 1952)Libero Liberati – 1 kali (1957)Marco Lucchinelli – 1 kali (1981)Franco Uncini – 1 kali (1982)Francesco Bagnaia – 2 kali (2022, 2023)

    Inggris: 17 Kali

    Geoff Duke – 4 kali (1951, 1953, 1954, 1955)John Surtees – 4 kali (1956, 1958, 1959, 1960)Mike Hailwood – 4 kali (1962, 1963, 1964, 1965)Phil Read – 2 kali (1973, 1974)Barry Sheene – 2 kali (1976, 1977)Leslie Graham – 1 kali (1949)

    Amerika Serikat: 15 Kali

    Eddie Lawson – 4 kali (1984, 1986, 1988, 1989)Kenny Roberts – 3 kali (1978, 1979, 1980)Wayne Rainey – 3 kali (1990, 1991, 1992)Freddie Spencer – 2 kali (1983, 1985)Kevin Schwantz – 1 kali (1993)Kenny Roberts Jr – 1 kali (2000)Nicky Hayden – 1 kali (2006)

    Spanyol: 12 Kali

    Marc Marquez – 6 kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019)Jorge Lorenzo – 3 kali (2010, 2012, 2015)Joan Mir – 1 kali (2020)Alex Criville – 1 kali (1999)Jorge Martin – 1 kali (2024)

    Australia: 8 Kali

    Mick Doohan – 5 kali (1994, 1995, 1996, 1997, 1998)Casey Stoner – 2 kali (2007, 2011)Wayne Gardner – 1 kali (1987)

    Prancis: 1 Kali

    Fabio Quartararo – 1 kali (2021)

    Rhodesia Selatan/Zimbabwe: 1 Kali

    Gary Hocking – 1 kali (1961)

    Demikian kita ketahui di peringkat pertama ada Italia yang unggul berkat dua legendanya, yakni Giacomo Agostini dan Valentino Rossi. Kemudian dilanjutkan Inggris dan Amerika Serikat.

    Spanyol membuntuti mereka di posisi ke-4. Dengan dominasinya selama satu dekade ini, tidak menutup kemungkinan Spanyol bisa menyalip Inggris dan Amerika Serikat dalam satu atau dua dekade ke depan.

    (bai/row)

  • Ducati Diperkuat Duo Monster, Ini Perbandingan Statistik Bagnaia dan Marquez

    Ducati Diperkuat Duo Monster, Ini Perbandingan Statistik Bagnaia dan Marquez

    Jakarta

    Ducati Lenovo bakal menjadi tim yang paling sempurna di MotoGP 2025. Betapa tidak, tim pabrikan Ducati itu diperkuat duo monster, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez. Bagnaia dan Marquez merupakan pebalap dengan status juara dunia MotoGP. Lalu seperti apa perbandingan statistik keduanya?

    Bagnaia diketahui telah membela Ducati Lenovo sejak musim 2021. Sementara debutnya di MotoGP dimulai sejak tahun 2019 bersama tim satelit Pramac Ducati. Selama 6 musim di MotoGP, Bagnaia telah menorehkan berbagai prestasi yang membikin bangga Ducati dan masyarakat Italia.

    Sejauh ini pebalap jebolan akademi balap Valentino Rossi (VR46 Academy) tersebut telah mengoleksi 51 podium, 29 kemenangan di balapan utama dan 11 kemenangan di balap sprint. Rider berusia 28 tahun tersebut juga mengoleksi dua gelar juara MotoGP yang diperolehnya pada tahun 2022 dan 2023.

    Sementara Marquez yang sudah lebih dulu terjun ke MotoGP, tentunya memiliki statistik yang lebih mentereng. Sebagian besar prestasi cemerlang Marquez diperoleh ketika dirinya masih membela tim pabrikan Repsol Honda.

    Marquez yang telah membalap di kelas MotoGP sejak musim 2012, hingga sekarang berhasil mengoleksi 111 podium, 62 kemenangan di kelas utama, dan 1 kemenangan di balap sprint. Pebalap berusia 31 tahun itu memiliki total 6 gelar MotoGP yang diperolehnya pada tahun 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019.

    “Kami memiliki dua (pebalap) juara, pebalap terbaik di grid menurut saya,” kata General Manager Ducati Gigi Dall’Igna saat peluncuran tim.

    Kehadiran Bagnaia dan Marquez di garasinya, tentunya semakin menebalkan peluang Ducati untuk menjuarai MotoGP 2025. Tapi yang harus diperhatikan, Ducati harus pintar mengelola situasi Bagnaia dan Marquez di paddock agar tetap adem ayem. Sebab jika Bagnaia dan Marquez terlibat dalam konflik internal, hal itu bakal sangat merugikan.

    [Gambas:Instagram]

    (lua/rgr)

  • Ducati Diperkuat Duo Monster, Ini Perbandingan Statistik Bagnaia dan Marquez

    Menyala! Marquez Perdana Pakai Seragam Merah di Launching MotoGP Ducati Lenovo

    Jakarta

    Tim Ducati Lenovo untuk MotoGP 2025 akhirnya meluncur. Ini menjadi momen bersejarah bagi pebalap asal Spanyol, Marc Marquez. Marquez yang dulunya identik dengan tim pabrikan Repsol Honda, akhirnya berganti seragam merah khas Ducati.

    “Saya berharap 2025 akan menjadi tahun yang menyenangkan, berjuang untuk kemenangan,” kata Marquez dikutip dari Crash. “Saya tidak sabar untuk memulai lagi,” timpal rekan Marquez, Francesco Bagnaia.

    Tim Ducati Lenovo untuk MotoGP 2025 Foto: Crash

    Ducati Lenovo 2025 boleh dikatakan sebagai sebuah tim impian alias dream team. Sebab, tim yang dipimpin oleh Luigi Dall’Igna ini diperkuat oleh dua pebalap berstatus juara dunia. Marquez memiliki enam gelar MotoGP. Sementara Bagnaia mengoleksi dua gelar MotoGP.

    “Kami memiliki dua (pebalap) juara, pebalap terbaik di grid menurut saya,” kata Gigi Dall’Igna saat peluncuran tim.

    Secara resmi, untuk pertama kalinya pecinta MotoGP bisa melihat tampilan Marquez ketika berseragam merah dan menggunakan motor Ducati Desmosedici yang juga memiliki warna merah. Di tim Ducati, Marquez tetap menggunakan nomor 93.

    Tim Ducati Lenovo untuk MotoGP 2025 Foto: Crash

    “Memilih Marquez memang menimbulkan kontroversi. Apalagi di Italia, karena gaya balapnya dan apa yang terjadi di masa lalu (dengan Valentino Rossi). Namun, jelas tak ada yang meragukan bakatnya,” ungkap CEO Ducati Claudio Domenicali.

    Meski baru membela tim Ducati Lenovo musim ini, Marquez sudah menjajal motor Ducati Desmosedici sejak musim lalu bersama tim satelit Gresini Racing. Hasilnya pun cukup memuaskan. Marquez berhasil finis di urutan ketiga MotoGP 2024 dengan koleksi 392 poin.

    (lua/din)